Anda di halaman 1dari 16

ENGERTIAN ROUTING DAN CARA KERJA

Apa itu Routing ??


Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna memindahkan informasi dari
host sumber (source address) ke host tujuan (destinations address) melalui koneksi
internetwork.
Router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan
melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul
untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router
bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan
untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Kita akan
menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain, baik
jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Diperlukan adanya router untuk melakukan routing di dalam jaringan, dimana router
membutuhkan informasi-informasi sebagai berikut:

 Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
 Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari
oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
 Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
 Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
 Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang
sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Analogi :
Misalkan kita berada pada persimpangan jalan, mungkin kita akan merasa bingung
jika tidak ada petunjuk jalan, di setiap persimpangan jalan (router) seharusnya ada petunjuk
jalan supaya orang tidak bingung dan tersesat. Untuk jalan yang rumit dan berputar-putar
tidaklah cukup jika menggunakan static routing. Tentunya kita akan merasa bingung jika
disetiap persimpangan kita harus bertanya pada orang apalagi kepada orang yang tidak tahu.
Oleh karena itu disini diperlukan dinamic routing, analoginya seperti ada polisi yang
membawa HT dan memberikan jalur mana saja yang bisa dilewati. Polisi akan selalu
koordinasi beberapa kali sehari, agar jika ada jalan yang macet, ada tabrakan, ada pohon
rubuh, polisi akan segera meng-update petunjuk jalan yang lain.
Biasanya polisi yang bertingkat rendah akan memakai HT yang kita sebut sebagai
RIP, yang memiliki jarak paling jauh 30 hop (simpangan). Polisi yang berada pada tempat
yang ramai bisa menggunakan isis atau ospf, biasanya sudah membawa HP maupun PDA jadi
akan lebih pintar dan cepat untuk melakukan update. Polisi tingkat dunia biasanya memiliki
kantor pada persimpangan dan sudah mempunyai peralatan pengacak jaringan seluruh dunia,
ini disebut BGP.
Ada dua bagian routing paket IP :
a. Bagaimana meneruskan paket dari interface input ke interface output pada suatu router
(“IP forwarding”) ?
 Paket biasanya diteruskan (forwarding) kesejumlah router sebelum mencapai host
tujuan
 IP forwarding dilaksanakan atas dasar hop-by-hop yaitu tidak ada yang tau rute yang
lengkap. Tujuan forwarding adalah membawa paket IP lebih dekat ke tujuan
b. Bagaimana mencari dan men-setup rute (“Routing algorithm”) ?

Mengevaluasi Routing Statis


Apa Pengertian Routing Static

Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara
manual.

Routing static ini memiliki ciri-ciri :

 Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan


 Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
 Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
 Dibalik semua itu, routing static juga memiliki beberapa kelebihan dan

kelemahan, diantaranya :
Kelebihan menggunakan Routing static

 Meringankan kinerja processor router


 Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi
routing pada saat pengiriman paket
 Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
 Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan
membajak traffik
Kelemahan menggunakan routing static

 Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing


router yang digunakan
 Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
 Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak
router yang harus dikonfigurasi secara manual
 Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara
manual

Cara melakukan konfigurasi routing static

Pada saat ingin mengkonfigurasi routing static, kita hanya cukup konfigurasi pada bagian
pengisian ip address beserta netmask secara manual, baik dari router maupun pc.

Contoh : “ip add 192.168.1.1 255.255.255.252” Setelah router dan pc terbuhung


kedalam jaringan, kemudian lakukan routing dengan cara mengetikkan perintah ip
route.Contoh : “ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2” begitu juga hal ini
sama dilakukan di router ke-2 hanya saja mengganti ip yang ada di bagian paling
belakang (tidak boleh sama).

TUGAS 4 Administrasi Infrastruktur Jaringan

3.4 Mengevaluasi routing statis


4.4 Mengkonfigurasi routing statis

Carilah informasi dari buku atau internet mengenai:

1. Prinsip dan cara kerja routing statis


2. Perintah dasar routing statis
3. Aturan-aturan routing statis
4. Prosedur dan teknik konfigurasi routing statis
5. Studi kasus routing statis
6. Prosedur pembuatan laporan konfigurasi routing statis

Sebelum masuk ke langkah konfigurasinya, kita coba cari tau sedikit apa itu routing, routing
statis dan buat apa. Menurut wiki Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-
paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan
(internetwork). Otomatis ada sebuah perangkat khusus untuk menangani proses ini, yaitu
perangkat Router. Proses routing ini ada dua cara, Routing statis dan Routing dinamis. Dalam
postingan kali ini saya lebih fokus ke Routing statis dulu ya... ☺
Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis
adalah sebagai berikut:
 jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
 pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
 biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara
manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi
perubahan topologi. Maka dari itu routing statis ini tidak cocok untuk jaringan skala besar.
Kalaupun tetap memaksa menggunakan routing statis akan membuang waktu seorang admin
jaringan untuk melakukan update table routingnya. sedikit penjelasan tentang routing statis,
selanjutnya langsung praktekan dengan menggunakan aplikasi Packet Tracer.
Topologinya sederhana dulu, kurang lebih seperti ini

Buka aplikasi Packet Tracernya dulu


Router yang saya gunakan 2 buah sesuai topologi dan seri 1841.

Untuk PC/Host nya masing-masing jaringan saya contohkan 1 buah.

Gunakan automatic connection untuk menghubungkan router dengan PC


Ketentuan untuk TCP/IP masing-masing PC adalah sebagai berikut

 Network-ID untuk PC A ; 192.168.0.0 Sedangkan IP Address nya adalah : 192.168.0.2


Subnet Mask 255.255.255.0 dengan Gateway adalah 192.168.0.1. Alamat Gateway ini
diambil dari interface/Lan Card dari router A yang terhubung langsung dengan PC A,
dalam hal ini interface Fa 0/1.

 Network-ID untuk PC B : 192.168.1.0. Sedangkan IP Address nya adalah :


192.168.1.2 Subnet Mask 255.255.255.0 dengan Gateway adalah 192.168.1.1. Alamat
Gateway ini diambil dari interface/Lan card dari Router B yang terhubung langsung
dengan PC B, dalam hal ini interface Fa 0/1
Sedangkan Network-ID antar Router A dan Router B adalah 192.168.2.0. Subnet mask
255.255.255.0
Router A memiliki 2 interface/Lan card, IP address untuk interface 1 (Fa 0/0) adalah
192.168.2.1/24 sedangakn interface 2 (Fa 0/1) adalah 192.168.0.1/24

Begitu juga untuk Router B memiliki 2 interface/Lan card, IP address untuk interface
1 (Fa 0/0) adalah 192.168.2.2/24 sedangakn interface 2 (Fa 0/1) adalah
192.168.1.1/24
Setelah semuanya terkonfigurasi TCP/IP nya, next kita masukkan/input jalur routing nya dari
jaringan di PC A atau di PC B. Sebelumnya masing-masing PC belum bisa terhubung satu
sama lainnya, bisa kita lihat pada gambar.

Uji koneksi dari PC A ke PC B sebelum dirouting

Uji koneksi dari PC B ke PC A sebelum dirouting

Hal ini dikarenakan belum ada rute/jalur yang ditentukan. Rute/jalur ini kita masukkan di
masing-masing perangkat Router. Karena ini menggunakan routing statis, maka dalam
memasukkan rute/jalur dilakukan secara manual atau memasukkan sendiri.
Cara menentukan/input rute-rute ini adalah sebagai berikut

 Router A

Pada kolom Network kita isi dengan alamat jaringan yang akan kita tuju, dalam hal ini adalah
Network-ID jaringan B (192.168.1.0). Sedangkan untuk kolom Next Hoop adalah pintu
masuk (gateway) menuju ke jaringan PC B. Gateway ini adalah interface router B yang
terhubung langsung dengan router A, dalam hal ini adalah interface Fa 0/0 dengan IP address
192.168.2.2

 Router B

Langkahnya sama dengan Router A, pada kolom Network kita isi dengan alamat jaringan
yang akan kita tuju, dalam hal ini adalah Network-ID jaringan A (192.168.0.0). Sedangkan
untuk kolom Next Hoop adalah pintu masuk (gateway) menuju ke jaringan PC A. Gateway
ini adalah interface router A yang terhubung langsung dengan router B, dalam hal ini adalah
interface Fa 0/0 dengan IP address 192.168.2.1

Jika rute-rute (jalur routing) sudah diinputkan di masing-masing Router, selanjutnya kita coba
untuk uji koneksi lagi masing-masing PC.

Uji koneksi dari PC A ke PC B setelah dirouting


Uji koneksi dari PC B ke PC A setelah dirouting

 Prinsip Dan Cara Kerja Routing Statis

Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah
metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu
jaringan ke jaringan selanjutnya.

Untuk melakukan hal tersebut, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai
router. Router- router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar
jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya
hingga sampai kepada tujuannya.

Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Routing static juga
dapat dikatakan sebagai suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table
(tabel routing) dengan konfigurasi manual.

Static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan
di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau
default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router
memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan
paket.

Cara Kerja Static Routing

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network
ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke
network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka
router akan menghalangi paket-paket keluar.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:

1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.


2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
3. Routing static digunakan untuk melewatkan paket data.

Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:

1. Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi
perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik
yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
2. Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang
hanyamempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
3. Informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan)
secara manual.
4. Satu router memiliki satu table routing
5. Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil

Kelebihan Dan Kekurangan Static Routing

Adapun keuntungan static routing adalah sebagai berikut.

1. Static route lebih aman dibanding dynamic route karena static routing hanya
mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
2. Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router
membutuhkan broadcasts yang terus menerus.
3. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing
protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak
traffic.
4. Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis.
Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
5. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih
dahulu
6. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.

Sedangkan kelemahan static routing adalah sebagai berikut.

1. Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari
banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
2. Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka static tidak akan
memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
3. Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
4. Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next
hoopnya (gateway nya).
 Perintah Dasar Routing Statis

Perintah dasar router Cisco dengan tujuan untuk mengenal sintaq CLI (Command Line
Interfaces) pada Cisco IOS (Internetwork Operating System) bagi yang pertama kali atau baru
memulai belajar networking dengan Cisco Devices.

Memasuki mode konfigurasi global (Global Configuration Mode) Konfigurasi router :

1. Nama router
2. Password
3. Password terenkripsi
4. Nama interfaces
5. Perpindahan antar interfaces
6. Konfigurasi interfaces Serial
7. Konfigurasi interfaces Fast Ethernet
8. Membuat banner pesan MOTD (Message of the Day)
9. Membuat banner login
10. Menempatkan local host domain ke IP address
11. Perintah no ip domain-lookup
12. Perintah exec-timeout
13. Menyimpan konfigurasi
14. Menghapus konfigurasi
Perintah show untuk memperifikasi konfigurasi router
Menjalankan perintah EXEC di mode konfigurasi dengan perintah do

 Aturan-Aturan Routing Statis

Aturan – aturan static routing adalah sebagai berikut :

1. Konfigurasi routing dilakukan secara manual


2. Tidak memberikan informasi atau update otomatis antar router
3. Optimal untuk network hub and spoke

 Semua remote site diarahkan menuju center site


 Router central site memiliki route ke semua subnet dimasing-masing remote site

1. Membutuhkan informasi network destination


2. Setiap destination disetting manual
3. Digunakan oleh organisasi kecil
4. Sebagai backup dynamic route
5. Cocok digunakan di network yang memiliki bandwith lambat, misalnya dialup
6. Memiliki administrative distance 0 atau1
 Prosedur Dan Teknik Konfigurasi Routing Statis

Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan
melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jika network Anda tidak
memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.

Prosedur Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus adalah sebagai berikut :

1. Alamat tujuan
2. Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network
remote
3. Route yang mungkin ke semua network remote
4. Route terbaik untuk setiap network remote
5. Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan
network-network remote.

Teknik konfigurasi untuk melakukan routing static pada cisco adalah sebagai berikut :

1. Pemberian ip pada interface


2. Mengaktifkan interface
3. Menentukan route static ada 3 cara
o Menggunakan exit interface
o Menggunakan next-hop ip address
o Menggunakan ext interface dan next-hop ip addess

 Studi Kasus Routing Statis

Sebuah Topologi Jaringan dengan 2 buah gedung menggunakan 2 buah router cisco untuk
menghubungkan ke dua gedung tersebut

Langkah-langkah konfigurasi :

1. Pemberian ip address pada masing-masing Laptop


1. Konfigurasi pada router
o Tampilan awal CLI pada Router
o Pilih NO saja agar tidak menggkonfigurasi secara wizard
o Pemberian Host name pada router
o Pemberian IP address pada router
o Meangktifkan interface pada router
o Memasukan ip route staticnya

Perintahnya yang dilakukan :

Router>enable

Router#conf t

Router(config)#hostname Gedung-A
Gedung-A(config)#interface fa0/1

Gedung-A(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0

Gedung-A(config-if)#no sh

Gedung-A(config-if)#int fa0/0

Gedung-A(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0

Gedung-A(config-if)#no sh

Gedung-A(config-if)#exit

Gedung-A(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2

MODE ROUTER
Router> Mode user
Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level
Router#
mode)
Router(config)# Mode global konfigurasi
Router(config-if)# Mode interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line)# Mode line
Router(config-router)# Mode konfigurasi router
Catatan : masih ada mode yang lain selain mode diatas. Perintah pada tiap mode berbeda,
misal jika kita mengetikan perintah show running-config di mode interface akan error.
MEMASUKI MODE KONFIGURASI GLOBAL
Melihat konfigurasi dengan terbatas dan tidak bisa
Router>
mengkonfigurasi apapun dalam mode ini
Router>enable Perintah untuk masuk mode privileged
Mode ini sudah bisa melihat seluruh konfigurasi
Router#
router dan berpindah ke mode konfigurasi global
Router#configure terminal Perintah untuk masuk ke global konfigurasi
Pada prompt ini kita sudah bisa memulai
Router(config)#
konfigurasi
KONFIGURASI NAMA ROUTER
Mengganti nama router dengan cisco (penamaan
Router(config)#hostname Cisco
router bebas)
Cisco(config)#
KONFIGURASI PASSWORD
Router(config)#enable password
Setting enable password
cisco
Router(config)#enable secret class Setting enable secret password
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#password
Setting mode console line password dengan console
console
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 Memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet Seting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Catatan : enable secret password secara default terenkripsi, namun enable password
tidak. Dalam praktiknya tidak direkomendasikan menggunakan enable password, selalu
gunakan enable secret password untuk keamanan.
ENKRIPSI PASSWORD
Router(config)#service password-
Menerapkan enkripsi password (enkripsi lemah)
encryption
Router(config)#enable password
Mengubah enable password menjadi cisco
cisco
Router(config)#line console 0 Berpindah ke mode line console
Router(config-line)#password cisco Meneruskan setingan password seperti diatas
Router(config-line)#exit Kluar dari mode line console
Router(config)#no service
Mematikan enkripsi password
password-encryption
Catatan : jika kita menghidupkan service password-encryption, menggunakannya, lalu
mematikannya, maka password yang sudah terenkripsi sebelumnya akan tetap terenkripsi.
Password yang diketikan selanjutnya tidak terenkripsi.
KONFIGURASI INTERFACES
Router(config)#interface serial 0/0/0 Memasuki mode konfigurasi interface serial
Router(config-if)#description Link
Menambah deskripsi interface (optional)
ke ISP
Router(config-if)#ip address Konfigurasi IP address dan subnetmask pada
192.168.10.1 255.255.255.0 interface
Konfigurasi clock rate (berlaku untuk DCE
Router(config-if)#clock rate 64000
interface)
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative
Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel
serial DCE saja. Clock rate harus selalu dikonfigurasi di salah satu serial antara kedua
Router yang memakai kabel serial.
Router(config)#interface
Memasuki konfigurasi fastehternet interface
fastehternet 0/0
Router(config-if)#description LAN Menentukan deskripsi interface dengan LAN
LOKAL LOKAL
Router(config-if)#ip address Konfigurasi IP address dan subnetmask
192.168.1.10 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial
Berpindah secara langsung ke interface ke serial
0/0/0
Keluar dari mode interface/kembali ke mode
Router(config-if)#exit
sebelumnya
BANNER
Router(config)#banner motd # isi
Menambah pesan login (message of the day)
pesan #
Router(config)#banner login # isi
Menambah banner ketika login
pesan #
Router(config)#no banner login Perintah untuk membatalkan banner login
MEMETAKAN LOCAL HOST KE IP ADDRESS
Router(config)#ip host bekasi Mendaftarkan ip 192.168.2.5 ke local host name
192.168.2.5 bekasi
Router#ping bekasi
Kedua perintah tersebut dieksekusi ke objek yang
= sama : mengirim pesan echo (ping) ke alamat
192.168.2.5
Router#ping 192.168.2.5
Catatan : secara default no port perintah ip host adalah 23 (telnet). Host name tersebut
bisa dipakai untuk telnet.

Router#bekasi = Router#telnet bekasi = Router#telnet 192.168.2.5


Router(config)#no ip domain- Mematikan fitur otomatis translasi perintah yang
lookup tidak diketahui ke domain atau local host name

Catatan :

Semua perintah salah (tidak diketahui) yang diketikan, maka router akan menunggu
selama beberapa menit untuk mentranslasikan / me-resolve perintah tersebut ke domain
server 255.255.255.255? secara default router akan mencoba menerjemahkan setiap
perintah salah yang kita ketikan ke DNS server pada alamat 255.255.255.255. Jika kita
tidak akan menkonfigurasi server DNS, sebaiknya matikan saja fitur ini untuk menghemat
waktu jika kita sering salah dalam mengetik perintah pada CLI.
LOGIN TIME OUT
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Menyeting batas waktu log off otomatis ke 0 0
Router(config-line)#exec-timeout 0
(menit detik). Value ini dimaksudkan router tidak
0
pernah log off
MENYIMPAN DAN MENGHAPUS KONFIGURASI
Router#copy running-config Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di
startup-config NVRAM
Router#copy running-config tftp Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di
TFTP server secara remote.
Router#erase startup-config Menghapus file konfigurasi dari VNRAM
PERINTAH “SHOW”
Router#show ? Melihat semua perintah yang tersedia
Router#show interfaces Melihat statistik semua interface
Router#show interface serial 0/0/0 Melihat statistik sebuah interface
Melihat semua interface dengan informasi yang
Router#show ip interface brief ringkas, termasuk status dan konfigurasi IP pada
tiap interface
Melihat statistik hardware sebuah interface.
Router#show controllers serial Informasi yang terlihat adalah clock rate dan kabel
0/0/0 DCE atau DTE yang terhubung atau tidak ada kabel
yang terhubung.
Router#show host Melihat local host cache
Router#show users Melihat user yang sedang koneksi
Router#show history Melihat history dari perintah yang sudah diketikan
Router#show flash Melihat info memory flash
Router#show version Melihat versi IOS
Router#show arp Melihat arp tabel
Melihat status protocol layer 3 yang telah
Router#show protocols
dikonfigurasi
Router#show startup-config Melihat konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
Router#show running-config Melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM
Perintah EXEC pada mode konfigurasi global : perintah “DO”
Mengeksekusi perintah level privileged show
Router(config)#do show running-
running-config ketika sedang berada pada mode
config
konfigurasi global
Router akan tetap pada mode konfigurasi global
Router(config)#
setelah mengetikan perintah do
Catatan :

Perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC ketika
sedang berada pada mode konfigurasi global atau submode apapun.

Anda mungkin juga menyukai