Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari
oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang
sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Analogi :
Misalkan kita berada pada persimpangan jalan, mungkin kita akan merasa bingung
jika tidak ada petunjuk jalan, di setiap persimpangan jalan (router) seharusnya ada petunjuk
jalan supaya orang tidak bingung dan tersesat. Untuk jalan yang rumit dan berputar-putar
tidaklah cukup jika menggunakan static routing. Tentunya kita akan merasa bingung jika
disetiap persimpangan kita harus bertanya pada orang apalagi kepada orang yang tidak tahu.
Oleh karena itu disini diperlukan dinamic routing, analoginya seperti ada polisi yang
membawa HT dan memberikan jalur mana saja yang bisa dilewati. Polisi akan selalu
koordinasi beberapa kali sehari, agar jika ada jalan yang macet, ada tabrakan, ada pohon
rubuh, polisi akan segera meng-update petunjuk jalan yang lain.
Biasanya polisi yang bertingkat rendah akan memakai HT yang kita sebut sebagai
RIP, yang memiliki jarak paling jauh 30 hop (simpangan). Polisi yang berada pada tempat
yang ramai bisa menggunakan isis atau ospf, biasanya sudah membawa HP maupun PDA jadi
akan lebih pintar dan cepat untuk melakukan update. Polisi tingkat dunia biasanya memiliki
kantor pada persimpangan dan sudah mempunyai peralatan pengacak jaringan seluruh dunia,
ini disebut BGP.
Ada dua bagian routing paket IP :
a. Bagaimana meneruskan paket dari interface input ke interface output pada suatu router
(“IP forwarding”) ?
Paket biasanya diteruskan (forwarding) kesejumlah router sebelum mencapai host
tujuan
IP forwarding dilaksanakan atas dasar hop-by-hop yaitu tidak ada yang tau rute yang
lengkap. Tujuan forwarding adalah membawa paket IP lebih dekat ke tujuan
b. Bagaimana mencari dan men-setup rute (“Routing algorithm”) ?
Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara
manual.
kelemahan, diantaranya :
Kelebihan menggunakan Routing static
Pada saat ingin mengkonfigurasi routing static, kita hanya cukup konfigurasi pada bagian
pengisian ip address beserta netmask secara manual, baik dari router maupun pc.
Sebelum masuk ke langkah konfigurasinya, kita coba cari tau sedikit apa itu routing, routing
statis dan buat apa. Menurut wiki Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-
paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan
(internetwork). Otomatis ada sebuah perangkat khusus untuk menangani proses ini, yaitu
perangkat Router. Proses routing ini ada dua cara, Routing statis dan Routing dinamis. Dalam
postingan kali ini saya lebih fokus ke Routing statis dulu ya... ☺
Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis
adalah sebagai berikut:
jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara
manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi
perubahan topologi. Maka dari itu routing statis ini tidak cocok untuk jaringan skala besar.
Kalaupun tetap memaksa menggunakan routing statis akan membuang waktu seorang admin
jaringan untuk melakukan update table routingnya. sedikit penjelasan tentang routing statis,
selanjutnya langsung praktekan dengan menggunakan aplikasi Packet Tracer.
Topologinya sederhana dulu, kurang lebih seperti ini
Begitu juga untuk Router B memiliki 2 interface/Lan card, IP address untuk interface
1 (Fa 0/0) adalah 192.168.2.2/24 sedangakn interface 2 (Fa 0/1) adalah
192.168.1.1/24
Setelah semuanya terkonfigurasi TCP/IP nya, next kita masukkan/input jalur routing nya dari
jaringan di PC A atau di PC B. Sebelumnya masing-masing PC belum bisa terhubung satu
sama lainnya, bisa kita lihat pada gambar.
Hal ini dikarenakan belum ada rute/jalur yang ditentukan. Rute/jalur ini kita masukkan di
masing-masing perangkat Router. Karena ini menggunakan routing statis, maka dalam
memasukkan rute/jalur dilakukan secara manual atau memasukkan sendiri.
Cara menentukan/input rute-rute ini adalah sebagai berikut
Router A
Pada kolom Network kita isi dengan alamat jaringan yang akan kita tuju, dalam hal ini adalah
Network-ID jaringan B (192.168.1.0). Sedangkan untuk kolom Next Hoop adalah pintu
masuk (gateway) menuju ke jaringan PC B. Gateway ini adalah interface router B yang
terhubung langsung dengan router A, dalam hal ini adalah interface Fa 0/0 dengan IP address
192.168.2.2
Router B
Langkahnya sama dengan Router A, pada kolom Network kita isi dengan alamat jaringan
yang akan kita tuju, dalam hal ini adalah Network-ID jaringan A (192.168.0.0). Sedangkan
untuk kolom Next Hoop adalah pintu masuk (gateway) menuju ke jaringan PC A. Gateway
ini adalah interface router A yang terhubung langsung dengan router B, dalam hal ini adalah
interface Fa 0/0 dengan IP address 192.168.2.1
Jika rute-rute (jalur routing) sudah diinputkan di masing-masing Router, selanjutnya kita coba
untuk uji koneksi lagi masing-masing PC.
Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah
metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu
jaringan ke jaringan selanjutnya.
Untuk melakukan hal tersebut, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai
router. Router- router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar
jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya
hingga sampai kepada tujuannya.
Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Routing static juga
dapat dikatakan sebagai suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table
(tabel routing) dengan konfigurasi manual.
Static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan
di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau
default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router
memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan
paket.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network
ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke
network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka
router akan menghalangi paket-paket keluar.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi
perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik
yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
2. Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang
hanyamempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
3. Informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan)
secara manual.
4. Satu router memiliki satu table routing
5. Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil
1. Static route lebih aman dibanding dynamic route karena static routing hanya
mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
2. Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router
membutuhkan broadcasts yang terus menerus.
3. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing
protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak
traffic.
4. Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis.
Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
5. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih
dahulu
6. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.
1. Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari
banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
2. Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka static tidak akan
memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
3. Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
4. Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next
hoopnya (gateway nya).
Perintah Dasar Routing Statis
Perintah dasar router Cisco dengan tujuan untuk mengenal sintaq CLI (Command Line
Interfaces) pada Cisco IOS (Internetwork Operating System) bagi yang pertama kali atau baru
memulai belajar networking dengan Cisco Devices.
1. Nama router
2. Password
3. Password terenkripsi
4. Nama interfaces
5. Perpindahan antar interfaces
6. Konfigurasi interfaces Serial
7. Konfigurasi interfaces Fast Ethernet
8. Membuat banner pesan MOTD (Message of the Day)
9. Membuat banner login
10. Menempatkan local host domain ke IP address
11. Perintah no ip domain-lookup
12. Perintah exec-timeout
13. Menyimpan konfigurasi
14. Menghapus konfigurasi
Perintah show untuk memperifikasi konfigurasi router
Menjalankan perintah EXEC di mode konfigurasi dengan perintah do
Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan
melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jika network Anda tidak
memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.
Prosedur Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus adalah sebagai berikut :
1. Alamat tujuan
2. Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network
remote
3. Route yang mungkin ke semua network remote
4. Route terbaik untuk setiap network remote
5. Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan
network-network remote.
Teknik konfigurasi untuk melakukan routing static pada cisco adalah sebagai berikut :
Sebuah Topologi Jaringan dengan 2 buah gedung menggunakan 2 buah router cisco untuk
menghubungkan ke dua gedung tersebut
Langkah-langkah konfigurasi :
Router>enable
Router#conf t
Router(config)#hostname Gedung-A
Gedung-A(config)#interface fa0/1
Gedung-A(config-if)#no sh
Gedung-A(config-if)#int fa0/0
Gedung-A(config-if)#no sh
Gedung-A(config-if)#exit
MODE ROUTER
Router> Mode user
Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level
Router#
mode)
Router(config)# Mode global konfigurasi
Router(config-if)# Mode interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line)# Mode line
Router(config-router)# Mode konfigurasi router
Catatan : masih ada mode yang lain selain mode diatas. Perintah pada tiap mode berbeda,
misal jika kita mengetikan perintah show running-config di mode interface akan error.
MEMASUKI MODE KONFIGURASI GLOBAL
Melihat konfigurasi dengan terbatas dan tidak bisa
Router>
mengkonfigurasi apapun dalam mode ini
Router>enable Perintah untuk masuk mode privileged
Mode ini sudah bisa melihat seluruh konfigurasi
Router#
router dan berpindah ke mode konfigurasi global
Router#configure terminal Perintah untuk masuk ke global konfigurasi
Pada prompt ini kita sudah bisa memulai
Router(config)#
konfigurasi
KONFIGURASI NAMA ROUTER
Mengganti nama router dengan cisco (penamaan
Router(config)#hostname Cisco
router bebas)
Cisco(config)#
KONFIGURASI PASSWORD
Router(config)#enable password
Setting enable password
cisco
Router(config)#enable secret class Setting enable secret password
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#password
Setting mode console line password dengan console
console
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 Memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet Seting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Catatan : enable secret password secara default terenkripsi, namun enable password
tidak. Dalam praktiknya tidak direkomendasikan menggunakan enable password, selalu
gunakan enable secret password untuk keamanan.
ENKRIPSI PASSWORD
Router(config)#service password-
Menerapkan enkripsi password (enkripsi lemah)
encryption
Router(config)#enable password
Mengubah enable password menjadi cisco
cisco
Router(config)#line console 0 Berpindah ke mode line console
Router(config-line)#password cisco Meneruskan setingan password seperti diatas
Router(config-line)#exit Kluar dari mode line console
Router(config)#no service
Mematikan enkripsi password
password-encryption
Catatan : jika kita menghidupkan service password-encryption, menggunakannya, lalu
mematikannya, maka password yang sudah terenkripsi sebelumnya akan tetap terenkripsi.
Password yang diketikan selanjutnya tidak terenkripsi.
KONFIGURASI INTERFACES
Router(config)#interface serial 0/0/0 Memasuki mode konfigurasi interface serial
Router(config-if)#description Link
Menambah deskripsi interface (optional)
ke ISP
Router(config-if)#ip address Konfigurasi IP address dan subnetmask pada
192.168.10.1 255.255.255.0 interface
Konfigurasi clock rate (berlaku untuk DCE
Router(config-if)#clock rate 64000
interface)
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative
Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel
serial DCE saja. Clock rate harus selalu dikonfigurasi di salah satu serial antara kedua
Router yang memakai kabel serial.
Router(config)#interface
Memasuki konfigurasi fastehternet interface
fastehternet 0/0
Router(config-if)#description LAN Menentukan deskripsi interface dengan LAN
LOKAL LOKAL
Router(config-if)#ip address Konfigurasi IP address dan subnetmask
192.168.1.10 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial
Berpindah secara langsung ke interface ke serial
0/0/0
Keluar dari mode interface/kembali ke mode
Router(config-if)#exit
sebelumnya
BANNER
Router(config)#banner motd # isi
Menambah pesan login (message of the day)
pesan #
Router(config)#banner login # isi
Menambah banner ketika login
pesan #
Router(config)#no banner login Perintah untuk membatalkan banner login
MEMETAKAN LOCAL HOST KE IP ADDRESS
Router(config)#ip host bekasi Mendaftarkan ip 192.168.2.5 ke local host name
192.168.2.5 bekasi
Router#ping bekasi
Kedua perintah tersebut dieksekusi ke objek yang
= sama : mengirim pesan echo (ping) ke alamat
192.168.2.5
Router#ping 192.168.2.5
Catatan : secara default no port perintah ip host adalah 23 (telnet). Host name tersebut
bisa dipakai untuk telnet.
Catatan :
Semua perintah salah (tidak diketahui) yang diketikan, maka router akan menunggu
selama beberapa menit untuk mentranslasikan / me-resolve perintah tersebut ke domain
server 255.255.255.255? secara default router akan mencoba menerjemahkan setiap
perintah salah yang kita ketikan ke DNS server pada alamat 255.255.255.255. Jika kita
tidak akan menkonfigurasi server DNS, sebaiknya matikan saja fitur ini untuk menghemat
waktu jika kita sering salah dalam mengetik perintah pada CLI.
LOGIN TIME OUT
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Menyeting batas waktu log off otomatis ke 0 0
Router(config-line)#exec-timeout 0
(menit detik). Value ini dimaksudkan router tidak
0
pernah log off
MENYIMPAN DAN MENGHAPUS KONFIGURASI
Router#copy running-config Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di
startup-config NVRAM
Router#copy running-config tftp Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di
TFTP server secara remote.
Router#erase startup-config Menghapus file konfigurasi dari VNRAM
PERINTAH “SHOW”
Router#show ? Melihat semua perintah yang tersedia
Router#show interfaces Melihat statistik semua interface
Router#show interface serial 0/0/0 Melihat statistik sebuah interface
Melihat semua interface dengan informasi yang
Router#show ip interface brief ringkas, termasuk status dan konfigurasi IP pada
tiap interface
Melihat statistik hardware sebuah interface.
Router#show controllers serial Informasi yang terlihat adalah clock rate dan kabel
0/0/0 DCE atau DTE yang terhubung atau tidak ada kabel
yang terhubung.
Router#show host Melihat local host cache
Router#show users Melihat user yang sedang koneksi
Router#show history Melihat history dari perintah yang sudah diketikan
Router#show flash Melihat info memory flash
Router#show version Melihat versi IOS
Router#show arp Melihat arp tabel
Melihat status protocol layer 3 yang telah
Router#show protocols
dikonfigurasi
Router#show startup-config Melihat konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
Router#show running-config Melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM
Perintah EXEC pada mode konfigurasi global : perintah “DO”
Mengeksekusi perintah level privileged show
Router(config)#do show running-
running-config ketika sedang berada pada mode
config
konfigurasi global
Router akan tetap pada mode konfigurasi global
Router(config)#
setelah mengetikan perintah do
Catatan :
Perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC ketika
sedang berada pada mode konfigurasi global atau submode apapun.