Anda di halaman 1dari 4

B.

Mengenal Protocol Routing

Protocol routing adalah suatu aturan yang mempertukarkan imformasi routing yang akan
membentuk sebuah tabel routing sehingga pengelaman pada paket data akan dikirim mejadi lebih
jelas dan protocol routing menjadi rute tersingkata untuk mengirim paket data menuju alamat
yang dituju. Tabel routing adalah sebuah tabel yang di simpan pada NVRAM router yang
berfungsi sebagau acuan router dalam menentukan jalur terbaik ketika mengirim paket-paket dan
sebagai acuan kemana router akan meneruskan paket sesuai dengan tujuannya. Tabel routing
berisi alamat network serta interface keluar atau alamat nect hop untuk masing-masing network
tujuan.

1.eksterior gateway protocol

Ekterior gateway protocol (EGP) adalah protocol routing yang didesain untuk digunakan oleh
router-router antar autonomous system (as) yang berbeda. EGP pada dasarmya terdiri dari
beberapa AS yang saling berhubungan satu sama lain. Untuk menghubungkan AS dengan AS
yang lainnya maka AS menggunakan EGP sebagai pertukaran informasi routingnya. Salah satu
jenis routing EGP adalah Border Gateway Protocol (BGP)

a. Border gatway protocol

Border Gateway Protocol (BGP) adlah sebuah sistem antara automous routing protocol. BGP
digunakan antara penyedia layanan internet (ISP).

Nasional
ISP

S
b.paket Border Gateaway Protocol

paket border gateway protocol terdiri dari:

1. Keep message
2. Keepalive message
3. Notificication message
4. Update message

2.Interior Gateway Protocol

Interior gateway protocol (IGP) merupakan jenis protocol routing yang digunakan untuk
mendistribusikan informasi routing dalam AS pada internetwork besar berdasarkan protocol
TCP/IP. IGP menentukan bagaimana router dalam AS menukar informasi routing dengan router
lain dalam AS yang sama. IGP dikelompokan menjadi dua jenis protocol routing, yaitu distance
vector dan link state.

a.Distance Vector

routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain
dalam suatu internetwork. Router mendapatkan inforamsi dari router yang berinteraksi secara
langsung mengenai informasi jaringan router tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, router
kemudian membangun tabel routing. Informasi yang dihasilkan adalah jumlah jarak/hop yang
dipakai untuk mencapai suatu jaringan.

1. RIPv1

Routing Information Protocol (RIP) atau dikenal dengan algoritma Bellman-Ford merupakan
jenis routing protocol distance vector yang hanya dapat menangani 15 hop saja. RIP memberikan
routing tabel tabel berdasarkan router yang terhubung langsung, kemudian router selanjutnya
akan memberikan informasi. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu: host, network
,subnet ,dan rute default.

RIPv1 hanya mendukung routing classfull. Dalam RIPv1 tidak ada info subnet yang
dimaksudkan dalam perbaikkan routing. RIPv1 juga tidak mendukung VSLM (Variabel Length
Subnet Mask).
2. RIPv2

RIPv2 mendukung routing classfull dan routing classless. Pada RIPv2 info subnet dimasukkan
dalam perbaikan routing. RIPv2 mendukung Variabel Length Subnet Mask (VLSM) RIPv2
merupakan perbaikan routing multicast.

3. IGRP

IGRP merupakan suatu perjaluran jarak antara vector protocol. Masing-masing penjaluran
bertugas untuk mengirim semua atau sebagian dari isi table routing dalam penjaluran pesab
untuk melakukan update pada waktu tertentu untuk masing-masing routing .

Penjaluran memilih jalur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan
fleksibilitas tambahan, IGPR mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. tujuan utama
protocol routing IGRP adalah untuk menyediakan protocol yang kuat untuk routing dalam AS.
IGRP memiliki maksimum hop count 255, dengan default hop count 100. Pada IGRP routing
dilakukan secara metematik berdasarkan jarak.

4. EIGRP

EIGRP merupakan protocol IOS yang hanya dapat digunakan pada router cisco. EIGRP
merupakan pengembangan dari IGRP. EIGRP adalah penggabungan dari distance vector dan
link –state yang mendukung routing classless. Update yang dilakukan setiap 90 detik secara
broadcast ke semua EIGRP router yang berdekatan. Update yang dilakukan berisi informasi
perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok digunakan untuk jaringan besar.

b.Link-state

link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya sendiri. Sebuah link-state
routing protocol adalah salah satu dari dua kelas utama protocol routing packet switching yang
digunakan dalam jaringan untuk komunikasi komputer.

Link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma djikstra atau algoritma shortest path first
(SPF). Link-state dikelompokan menjadi dua routing protocol, yaitu OSPF dan IS-IS.
1) OSPF

OSPF merupakan routing protocol standart terbuka. OSPF adalah sebuah protocol penerjemah
antara routing protocol atau router redistribute. OSPF memanfaatakan algoritma SPF, di mana
jalur tebaik adalah jalur yang mempunyai cumulative cost yang paling rendah. OSPF
mendasarkan metric dari cost yang berbeda-beda antara vector.

2) IS-IS

Sistem intermediate to ontermediate system (IS-IS) adalah protocol routing yang dirancang
untuk memindahkan informasi secara efisien kedalam jaringan komputer, sekelompok komputer
yang terhubung secara fisika atau perangkat serupa. ISIS menentukan rute terbaik melalui
jaringan packet-switched. Protocol IS-IS didefinisikan dalam ISO/IEC 10589; 2002 sebagai
standar internasiomal dalam rancangan referensi open system interconnection (OSI). Internet
Engineering Task Force (IETF) mempublikasikan kembali IS-IS di RFC 1142.

3.subnetting

Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang
telah dimiliki. Subnetting merupakan proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang
lebih kecil yang disebut “subnet” subnetting memiliki dua tahap utama yaitu penghitung netmask
serta perhitungan network ID broadcast, dan IP address.

Anda mungkin juga menyukai