KELOMPOK 9 :
1. Aji Widianto 10217701 4. Bagas Farid Ramadhan 10216043
2. Fajar Ady Pamungkas 10216054 5. Farizky Salman Bachtiar 10216041
3. Yunus Agus Saputra 10216060
Pengertian Routing Protocol
Routing protocol adalah suatu aturan yang
mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk
sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket
data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing
protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket
data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:
1. Interior Routing Protocol.
2. Exterior Routing Protocol.
Dan Berdasarkan Routing Operasi secara garis besar
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Link State.
2. Distance Vector.
Materi Pembahasan
Interior Routing Protocol biasanya digunakan
pada jaringan yang bernama Autonomous
System, yaitu sebuah jaringan yang berada
hanya dalam satu kendali teknik yang terdiri
dari beberapa subnetwork dan gateway yang
saling berhubungan satu sama lain. Interior
routing diimplementasikan melalui.Sedangkan
Autonomous System (AS) adalah sekelompok
network yang berada dibawah satu kontrol
kepengurusan (administratif) dan routing yang
sama.
Catatan :
Hop count adalah jumlah total perangkat perantara seperti router dimana data yang di berikan harus lewat diantara
sumber dan tujuan.
Routing Information Protocol (RIP)
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP).
Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali
didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali,
sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai
sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-
teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.
RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai
standar RIPng (RIP
Cara Kerja RIP
• Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
• Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update
routing .
• Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
• Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
• Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway
tersebut dalam waktu tertentu
• Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast
di setiap network yang terhubung
Karakteristik RIPv1
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
• Distance Vector Routing Protocol
• Menggunakan metric yaitu hop count
• Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
• Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
• Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
• Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
• Menjalankan auto summary secara default
• Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
• Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
• Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket
update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
• Mempunyai AD 120
Karakteristik RIPv2
• RIPv2 adalah Hybrid Routing Protocol. Sebuah Hybrid Routing Protocol pada dasarnya adalah sebuah
Distance-Vector protocol dimana mempunyai beberapa karakteristik dari Link State routing protocols.
• RIPv2 adalah classless routing, dimana yg memungkinkan kita utk menggunakan subnetted network.
RIPv2 punya pilihan utk mengirim network mask di dalam proses update utk memungkinkan classless
routing.
• RIPv2 support VLSM (Variable Length Subnet Masking).
• RIPv2 support maksimal metric (hop count) sejumlah 15 hops. Semua router yang berada di urutan
lebih dari 15 hops bakal di deteksi sebagai unreachable.
• RIPv2 supports melakukan updates yang didasari oleh sebuah pemicu.
• RIPv2 routing updates dikirim sebagai Multicast traffic pada multicast address tujuan 224.0.0.9.
Multicast updates mengurangi traffic pada network. Multicast routing updates juga membantu
mengurangi memprosesan pesan routing updates yang berlebihan di dalam router yang tidak
menggunakan RIPv2. Hanya router yang menggunakan RIPv2 yang dapat join ke dalam multicast
group 224.0.0.9. Router lain yang tidak menggunakan RIPv2 hanya dapat menyaring update routing
paket pada Layer 2.
• RIPv2 support otentikasi dari pesan update RIPv2 (plain-text or MD5). Otentikasi membantu dalam
konfirmasi bahwa update yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya.
RIPv1 Vs RIPv2
INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOKOL (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distance ve IGRP(Interior Gateway Protocol) oleh
Cisco.Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen. Interior gateway routing
protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-batas rip dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa
metrik untuk setiap rute serta keandalan, beban penundaan, dan bandwidth. Hop maksimum eigrp adalah
255 dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur dalam protokol routingclassful, tetapi kurang populer
karena boros ruang alamat ip.
Distance Vector
• Protocol routing yang menitik beratkan pada jarak dan arah. didalam
melakukan pemutusan routing terdekat ditentukan pada jarak dan arah
terdekat (Hop Count).
• Setiap router akan mengirimkan routing table ke router terdekat tanpa
mengetahui topologi/ bagaimana mereka terkoneksi. distance vector
tidak mampu melihat topologi yang ada dibelakang network
terdekatnya.
• Update dikirim setiap 30 detik yang bisa menyebabkan cpu load dalam
router itu tinggi, selain CPU load itu tinggi juga memakan bandwidth
yang besar. secara default distance vector merupakan classfull IP.
Link State
• Protocol routing yang menitik beratkan pada perhitungan metric cost. Perbedaan Distance Vector dan Link State
• Dalam routing link-state router-router akan melakukan pertukaran
informasi antar jaringan dan membangun topologi table.
• Setiap router akan menggunakan Dijkstra's algorithm untuk
menghitung route terbaik dalam setiap tujuannya.
Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling berhubungan satu sama
lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan Autonomous System yang lainnya
maka Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi
routingnya.
Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous
System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya maka jika sebuah Autonomous
System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya
sebagai router utama. akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk
pengiriman paket data.
Border Gateway Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute terbaik yang digunakan pada
ISP besar yang akan dipilih.
Border Gateway Protocol adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol.Sistem
autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan
kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan
merupakan protokol yang di gunakan antar penyedia layanan Internet( ISP ).
Karakteristik BGP :
• Menggunakan Algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik
menyalin table routing dari router ke router.Perubahan table routing di update antar router yang
saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
• Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
• BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rutre-rute terbaiknya selalu
mengacu kepada jalur / path terbaik.
• Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
• BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya
dari router BGP lain.
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan
router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP
dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi
rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan routing protokol BGP.
2. Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya gangguan pada media koneksinya.
3. Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router tetangganya dapat samp dengan
baik ke tujuannya.
4. Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi TCP 179.
5. Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan baik pada router.
Kelebihan BGP :
( + ) Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan BGP :
( - ) Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
Perbedaan IGP dengan EGP :
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Routing Protocol, http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-routing-protocol.html
Definisi Hop Count, https://www.techopedia.com/definition/26127/hop-count
Penjelasan Distance Vector dan Link State, https://samuraibali.blogspot.com/2016/11/penjelasan-distance-vector-
dan-link.html
Distance Vector, http://shintamtechno.blogspot.com/2016/02/distance-vector.html
Definisi Hello Packet, https://searchnetworking.techtarget.com/definition/HELLO-packet
Pengertian Routing Protocol, http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-routing-protocol.html
Definisi Protokol Routing Eksterior, https://monisa03.wordpress.com/2016/02/28/protokol-routing-eksterior/
Definisi Protokol Routing Interior, https://sondangdhamayantikomter.wordpress.com/2016/02/27/interior-routing-
protokol/
Jenis-jenis routing, http://infoneroy.blogspot.com/2012/03/jenis-routing-protokol-rip-igrp-ospf.html
Perbedaan Distance Vector dan Link State, https://community.cisco.com/t5/switching/what-different-between-
distance-vector-and-link-state-routing/td-p/2900912
Perbedaan Distance Vector dan Link State, https://www.geeksforgeeks.org/computer-network-distance-vector-
routing-vs-link-state-routing/
Dynamic Routing Protocol, https://www.pluralsight.com/blog/it-ops/dynamic-routing-protocol
Distance Vector http://yuli-octa28.blogspot.com/2010/05/distance-vector-routing.html