Nim : 19208010
MK : Manajemen Jaringan
Fungsi Router
2. Router juga berfungsi untuk menstran misikan informasi dari satu jaringan ke jaringan
lain yang sistem kerjanya seperti Bridge.
3. Router juga berfungsi untuk menhubungkan jaringa lokal kesebuah koneksi DSL biasa
juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk melakukan
penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket tersebut, namun tidak semua
router memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki fitur penapisan paket dapat juga
disebut sebagai packet – filtering router. Fungsi umum router ini memblokir lalulintas data
yang dipancarkan secara broad cast sehingga dapat mencegah adanya broad cast storm yang
bisa menyebabkan kinerja jaringan melambat.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network
ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang
satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Dalam routing vektor jarak, router tidak perlu mengetahui seluruh jalur ke setiap
segmen jaringan; hanya perlu mengetahui arah atau vektor untuk mengirim paket. Teknik ini
menentukan arah (vektor) dan jarak (hop count) ke jaringan apa pun di internetwork.
Algoritma routing vektor jarak secara berkala mengirim semua atau sebagian dari tabel
routing mereka ke tetangga yang berdekatan. Router yang menjalankan protokol routing
vektor jarak akan secara otomatis mengirim pembaruan berkala bahkan jika tidak ada
perubahan dalam jaringan.
Dalam perutean keadaan tautan, setiap perute mencoba untuk membangun peta
internal topologi jaringannya sendiri. Pada tahap awal start-up, ketika router menjadi aktif,
ia mengirim pesan ke jaringan dan mengumpulkan informasi dari router yang terhubung
langsung. Ini juga menyediakan informasi tentang apakah tautan untuk mencapai router aktif
atau tidak. Informasi ini digunakan oleh router lain untuk membangun peta topologi
jaringan. Kemudian router menggunakan peta untuk memilih jalur terbaik.
PERBEDAANNYA:
RIPv1
RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan
router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan
informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi
yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rutedefault.
RIP versi 1
-hanya mendukung routing classfull
-tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
-tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
-perbaikan routing broadcast
RIPv2
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada
informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu
terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
RIP versi 2
-mendukung routing classfull dan routing classless
-info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
-mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
-perbaikan routing multicast
IGRP
The Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol
berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc
Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang
kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255,
tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara
default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dlakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada
IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur
mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan : load, delay,bandwitdh,
realibility.