Anda di halaman 1dari 18

Router

Router adalah alat yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer
yang berbeda. Pada dasarnya router adalah sebuah alat pada jaringan komputer
yang bekerja di network layer pada lapisan OSI. Pada router terdapat routing table
yaitu tabel yang berisi alamat-alamat jaringan yang dibutuhkan untuk menentukan
tujuan dari paket-paket data yang akan dilewatkan .

Sebuah router paling sedikit harus mengetahui informasi sbb :

• Mengetahui alamat tujuan paket data


• Router-router tetangga dari mana sebuah router dapat mempelajari tentang
network remote

• Menemukan rute-rute mungkin

• Memilih rute terbaik

• Memelihara dan memferifikasi informasi routing

Routing

Routing adalah perpindahan paket data dari satu network ke network lainnya dan
mengirimkan paket data tersebut pada suatu host.

Jika network Anda tidak memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.
Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
 Alamat tujuan
 Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang
network remote
 Route yang mungkin ke semua network remote

1
 Route terbaik untuk setiap network remote
Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan
network-network remote.
Jenis-jenis routing adalah :
 Routing statis
 Routing default
 Routing dinamis

Static And Dynamic Route

Bagaimana membuat tabel routing, tabel routing dapat dibuat secara static maupun
dynamic

- Static Route : adalah cara pembuatan tabel routing secara manual yang
dilakuan oleh seorang administrator jaringan.
- Dynamic Route: adalah suatu tabel routing yang bersifat dinamis, berubah-
ubah secara otomatis jika terjadi perubahan topologi jaringan.Informasi
perubahan routing diperoleh dari router router tetangga yang selalu saling
bertukar informasi pada waktu tertentu. Dynamic routing menggunakan
protokol routing didalam pembuatan tabel routingnya.

Default Routes

Default routing dibuat agar ketika router menerima paket-paket data yang
mempunyai alamat tujuan yang tidak dikenalnya, maka paket tersebut disalurkan
lewat default routing . Cara membuat default routing mirip dengan membuat static
routing hanya network dan subnet masknya diberi nilai 0.0.0.0

Training Center

Administrative Distance:
Ranking Routes

Administrative Distance

2
Administrative Distance (AD) adalah nilai 0 – 255 yang diberikan pada routing.
Bertambah rendah nilai yang diberikan bertambah tinggi kegunaannya. Jika nilai
tidak diberikan, maka akan otomatis diberikan nilai default. Directly Connected (C)
nilai default = 0, Statically Connected (S) mempunyai nilai default = 1. Nilai AD dapat
diberikan secara individu pada sebuah router maupun secara group.

Pada contoh diperlihatkan bahwa paket dari router A akan dikirimkan ke jaringan E,
dapat melalui router C mapun router B, namun karena nilai AD dari router A ke B
lebih kecil, maka paket akan memilih jalur tersebut.

Tabel berikut memperlihatkan AD yang default yang digunakan oleh sebuah router
Cisco untuk memutuskan route mana yang akan ditempuh menuju sebuah jaringan
remote.
Sumber route AD Default
Interface yang terhubung langsung 0
Route statis 1
EIGRP 90
IGRP 100
OSPF 110
RIP 120
External EIGRP 170
Tidak diketahui 255 (tdk pernah digunakan

Kategori Routing Protokol

1. Distance Vektor

Protocol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote


dengan menilai jarak. Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network
yang dituju, akan ,menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing
protocol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirim semua routing table
ke router-router yang terhubung secara lansung.

• Router mempelajari “jaringan” berdasarkan informasi dari router


tetangganya ( sudut pandang tetangga )
• Router mempelajari jarak dan arah (distance & vector )

• Jarak dihitung dari metric ( Algoritma routing yang menyatakan


apakah route ini lebih baik dari yang lain, berupa : bandwidth, delay,
hop count, load, MTU, and reliability )

3
• Update tabel routing dilakukan secara periodic

Cara Kerja :

Router B menerima informasi dari router A. router B menambahkan nomor


Distance Vector, seperti jumlah hop. Router B melewatkan table routing baru
ke router-router tetangganya yang lain yaitu router C. proses ini terus
berlangsung untuk semua router.

2. Link State

Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan


tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari
network -network yang terhubung secara langsung, satu table lain
menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan table terakhir
digunakan sebagai routing table. OSPF adalah sebuah routing protocol IP
yang sepenuhnya link-state. Protocol link-state mengirim update-update yang
berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di network.

• Router mempelajari “jaringan” berdasarkan informasi dari “semua“


router di jaringan (multicast).
• Router mengirim Link State Advertisement (LSA)

• LSA berisi status link (up/down) dan terhubung kemana (next hop).

• Router menerima LSA, proses, meneruskan LSA ke router lainnya.

4
• LSA yang diterima disimpan dalam database

• Router melakukan algoritma (SPF) untuk membuat”peta” jaringan

• Dalam peta “tergambar” semua router pada jaringan

• Berdasarkan “peta”, router dapat menghitung jarak terbaik

• Update di akibatkan perubahan status LINK (unperiodic)

• Tiap router yang linknya down, akan mengirim LSA

Link-state advertisement (LSA) – adalah paket kecil dari informasi routing yang
dikirim antar router .

Static Routes (Rute Statik)

Rute Statik adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk
meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator
untuk mengontrol perilaku routing dari IP internetwork.

Static routing dibuat secara manual, untuk membuat tabel routing seorang
administator jaringan akan memberikan perintah tertentu untuk menentukan jalur
router yang harus di tempuh sehingga mencapai alamat tertentu. Route yang dilalui
paket-paket pada Static routing bersifat tetap, tidak berubah-ubah. Jika terjadi
perubahan topologi jaringan, maka administrator harus mengupdate tabel routingnya
kembali.

Pentingnya Rute Statik


Rute Statik menjadi sangat penting jika software IOC Cisco tidak bisa membentuk
sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat
gateway untuk semua paket yang tidak bisa dirouting. (default route).

Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:


 Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih
murah dibandingkan dengan routing dinamis)
 Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
 Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih
untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:

5
 Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana
setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan
benar.
 Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus
menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
 Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena
menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Routing RIP (Routing Information Protocol)

RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menghitung
routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk
melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang
kecil daripada protokol yang lainnya. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk
RIP adalah 15. Sebuah hop 16 adalah dianggap jarak yang tak terbatas.

Dalam jaringan TCP/IP setiap host memiliki IP address dan untuk berhubungan
dengan host ter-sebut harus memasukkan IP address host pada bagian tujuan dari
datagram IP yang dikirim. Proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di
jaringan TCP/IP disebut dengan routing. Konsep routing merupakan hal yang utama
pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi
pengalamatan (addressing) dan peng-aturan routing dapat menentukan kinerja sebuah
jaringan. Setelah router mempunyai peta jaringan, router akan menghitung rute terbaik ke
setiap jaringan menggunakan algoritma distance-vector atau yang biasa disebut algoritma
Bellman-Ford.

Convergence adalah suatu bahasan dalam Dynamic routing yang mempunyai


keadaan dimana ketika semua router telah mempunyai routing tabel mereka sendiri
sacara tetap dan konsisten. Jaringan yang Convergence ketika semua router telah
mendapatkan hasil lengkap dan akurat mengenai informasi jaringan. Waktu
convergence adalah waktu saar semua router berbagi informasi, menghitung jalur
terbaik, mengperbaharui Routing tabel mereka. Jaringan tidak akan berhenti beroperi

6
sanpai semua network mendapatkan status convergence, kebanyakan jaringan
mempunyai waktu yang singkat untuk mengubah statusnya menjadi convergence.

Routing Dengan Algoritma Distance-vector

Sebelum menentukan jenis router yang akan dipakai terlebih dahulu menentukan
peta atau bentuk dari jaringan. Setelah router mempunyai peta jaringan, router menghitung
rute terbaik ke setiap tujuan di jaringan menggunakan algoritma distance-vector.
Algoritma ini cara kerjanya dengan membentuk tabel routing di jaringan adalah dengan cara
setiap router memberikan informasi mengenai keadaan jaringan yang diketahui router
tersebut kepada router-router tetangganya setiap selang waktu tertentu. Informasi
keadaan jaringan tersebut adalah dalam bentuk distance-vector (vektor jarak), yaitu jumlah
hop yang diperlukan untuk mencapai suatu jaringan. Router tetangga tersebut menyimpan
dan mengolah informasi keadaan jaringan yang diterimanya dan juga me-nyampaikan
informasi yang dimilikinya ke router- router tetangga yang lain. Hal ini terus berlangsung
sampai seluruh router di jaringan mengetahui keadaan jaringan.

Proses pengiriman datagram IP selalu meng-gunakan tabel routing. Tabel


routing berisi informasi yang diperlukan untuk menentukan kemana datagram harus
dikirim. Datagram dapat dikirim langsung ke host tujuan atau harus melalui host lain terlebih
dahulu tergantung pada tabel routing. Tabel routing terdiri dari entri-entri rute dan setiap
entri rute paling tidak terdiri atas IP address, tanda untuk menunjukkan routing
langsung atau tidak langsung, alamat router dan nomor interface.

Cara Kerja RIP


Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update
routing . Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table. Jika rute
sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan. Rute melalui suatu
gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu
tertentu. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat
broadcast di setiap network yang terhubung

Classfull Routing Protocol


Classful routing protocols, ialah suatu protocol dimana protokol ini
tidak ‘membawa’ routing mask information ketika update routing atau routing
advertisements. Ia hanya membawa informasi ip-address saja, dan
menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya. Kelemahan dari
classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM (Variable Length
Subnet Mask) dan Supernetting Contoh dari classful routing protocols ialah:
1. RIP V1
2. IGRP
 

7
Classfull less routing protocol
Classless routing protocols ‘memanjangkan’ standard skema IP
Adress Class A, B, atau C dengan menggunakan subnet mask atau mask
length sebagai indikasi bahwa router harus menterjemahkan IP network ID.
Classless routing protocols memasukan subnet mask bersama dengan IP
address ketika mencari informasi routing.
Contoh dari Classless routing protocols ialah RIP v2 and OSPF,
Border Gateway Protocol version 4 (BGP4) dan Intermediate System to
Intermediate System (IS-IS).

Sangat penting untuk mengetahui perpedaan mode command dalam router Cisco,
dengan mengetahui perbedaan mode command ini, dapat menerapkan fungsi dari
sebuah command, dan jika salah dalam penempatan fungsi command ini, itu artinya
router tidak dapat dikonfigurasi, penjelasan singkat dibawah ini, akan membantu
dalam memahami mengenai mode command dalam router.

1. Mode User EXEC

Router>

di mode user EXEC ini, command yang digunakan sangat terbatas, hanya dapat
melihat status dari router saja, dan tidak bisa menrubah konfigurasi router, untuk
keluar dari mode user EXEC ini, gunakan command logout

2. Mode Privilege EXEC

Router>enable
Router#

dalam mode ini, semua command yang terdapat dalam user EXEC mode dapat
digunakan, dan command seperti “show” dan “debug” dapat digunakan dalam mode
ini, mode Privilege EXEC adalah jalur menuju mode global configuration. dan untuk
kembali ke mode user EXEC, gunakan command disable.

3. Mode Global configuration

Router#configure terminal
Router(config)#

8
4. Mode Interface Configuration

Router(config)#interface ethernet 0
Router(config-if)#

9
Apakah Autonomous System?
Analogi Autonomous System atau sering disingkat AS adalah bagaikan sebuah perusahaan
tempat Anda bekerja. Sebuah perusahaan memiliki peraturannya sendiri, memiliki struktur
organisasi sendiri, memiliki produknya sendiri, memiliki gayanya sendiri dalam berbisnis dan
memiliki privasinya sendiri. Semua itu, tidak perlu diketahui oleh orang lain di luar perusahaan
Anda, bukan?

Namun, apa jadinya jika perusahaan tersebut menghasilkan sebuah produk yang harus dijual
ke masyarakat? Tentu pertama-tama produk itu haruslah diketahui orang lain di luar
perusahaan tersebut. Produk hasilnya diketahui orang lain bukan berarti seluruh isi perut
perusahaan tersebut bisa diketahui oleh pihak lain, bukan? Kira-kira analogi Autonomous
System dalam BGP sama seperti ini.

Jaringan internal sebuah organisasi bisa terdiri dari berpuluh-puluh bahkan ratusan
perangkat jaringan dan server. Semuanya bertugas melayani kepentingan organisasi
tersebut, sehingga otoritas dan kontrolnya hanya boleh diatur oleh organisasi tersebut. Cisco
System, sebuah perusahaan pembuat perangkat jaringan mendefinisikan Autonomous
System sebagai “Sekumpulan perangkat jaringan yang berada di bawah administrasi dan
strategi routing yang sama”.

Autonomous System biasanya ditentukan dengan sistem penomoran. Sistem penomoran AS


di dunia Internet diatur oleh organisasi Internet bernama IANA. Apa dan bagaimana sistem
penomoran AS number ini akan dibahas di bawah nanti?

Apa Analogi untuk BGP?


Jika AS diumpamakan sebagai sebuah perusahaan, routing protocol BGP dapat
diumpamakan sebagai divisi marketing dan promosi dalam sebuah perusahaan. Divisi
marketing memiliki tugas menginformasikan dan memasarkan produk perusahaan tersebut.
Divisi marketing memiliki tugas menyebarkan informasi seputar produk yang akan dijualnya.
Dengan berbagai siasat dan algoritma di dalamnya, informasi tersebut disebarkan ke seluruh
pihak yang menjadi target pasarnya. Tujuannya adalah agar mereka mengetahui apa produk
tersebut dan di mana mereka bisa mendapatkannya.

Selain itu, divisi marketing juga memiliki tugas melakukan survai pasar yang menjadi target
penjualan produknya. Para pembeli dan pengecer produk juga akan memberikan informasi
seputar keinginan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang dijual perusahaan tersebut.
Divisi marketing juga perlu mengetahui bagaimana kondisi, prosepek, rute perjalanan,
karakteristik tertentu dari suatu daerah target penjualannya. Jika semua informasi tersebut
sudah diketahui, maka akan diolah menjadi sebuah strategi marketing yang hebat.

10
BGP memiliki tugas yang kurang lebih sama dengan divisi marketing dan promosi pada
sebuah perusahaan. Tugas utama dari BGP adalah memberikan informasi tentang apa yang
dimiliki oleh sebuah organisasi ke dunia di luar. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan
pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal
dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan perangkat komputer lainnya yang ada
dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar
juga dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar.

Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam
jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah halaman web
Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan banyak lagi.

Mengapa Menggunakan BGP?


BGP merupakan satu-satunya routing protocol yang dapat digunakan untuk menghubungkan
dua organisasi besar yang berbeda kepentingan. Meskipun routing protocol jenis EGP bukan
hanya BGP saja, namun tampaknya BGP sudah menjadi standar internasional untuk
keperluan ini. Hal ini dikarenakan BGP memiliki fitur-fitur yang luar biasa banyak dan
fleksibel.

Mulai dari pengaturan frekuensi routing update, sistem pembangunan hubungan dengan AS
tetangga, sistem hello, policy-policy penyebaran informasi routing, dan banyak lagi fitur lain
yang dapat Anda modifikasi dan utak-atik sendiri sesuai dengan selera. Maka dari itu BGP
merupakan routing protocol yang dapat dikontrol sebebas bebasnya oleh pengguna. Dengan
demikian, banyak sekali kebutuhan yang dapat terpenuhi dengan menggunakan BGP.

BGP juga sangat tepat jika sebuah perusahaan memiliki jalur menuju internet yang berjumlah
lebih dari satu. Kondisi jaringan dimana memiliki jalur keluar lebih dari satu buah ini sering
disebut dengan istilah multihoming. Jaringan multihoming pada umumnya adalah jaringan
berskala sedang sampai besar seperti misalnya ISP, bank, perusahaan minyak multinasional,
dan banyak lagi. Biasanya jaringan ini memiliki blok IP dan nomor AS sendiri.

Address Resolution Protocol (ARP) adalah protokol untuk mapping dari alamat IP (Internet
Protocol) ke alamat fisik MAC (Media Access Control). Misal di suatu jaringan kita ingin
mengirim paket ke host A 192.168.1.2, maka pertama kita harus tau sapa yg mempunyai
alamat IP tsb. Maka ARP akan membroadcast pertanyaan tsb ke semua host yang ada di
jaringan. Sang empunya alamat IP tsb akan menjawab kembali sahutan tsb dengan
mengirimkan alamat MACnya. Alamat MAC ini akan disimpan di tabel ARP untuk
memudahkan pencarian jika diperlukan pengiriman paket ke tujuan yang sama.

Kayak gimana sih bentuk format frame ARP? Terdiri dari 2 bagian, yaitu header ethernet dan
paket ARP. Header ethernet berupa :
- 6 byte alamat tujuan
- 6 byte alamat pengirim
- 2 byte jenis frame ARP

11
Routing – proses yang dilakukan router untuk menentukan best path (cth: RIP, IGRP,
OSPF)

More…

Berdasarkan cata kerja, routing protocol dibagi 2:

1. static:

o dikonfigurasi manual

o tidak bisa beradaptasi terhadap perubahan

o digunakan sebagai backup

2. dynamic:

o dapat beradaptasi terhadap perubahan

TUGAS

Cari pengertian dan penjelasannya!!

12
1. ADN

2. Stub network

3. AS Number

4. Internal routing & External routing

5. Classful & Classless routing protocol

Pertemuan 7

Static Routing

Konfigurasi:

(config)# ip route network_tujuan subnetmask Next hop ip|local interface [ADN]

bagaimana cara setting static route-nya??

RouterA(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 s0 (default ADN = 0)

Atau

RouterA(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 202.3.4.2 (default ADN = 1)

RouterB(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 s1 121 (ADN = 121)

Atau

RouterB(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 202.3.4.1 122 (ADN = 122)

ADN = prioritas routing

13
Routing protocol

ADN = prioritas routing

Distance Vector

- Bellman Ford algorithm

- Routing update dikirim secara periodic

- Mengetahui topologi berdasar perspektif tetangga

- Slow convergence

- Yang diupdate adalah semua isi routing table

- example: RIP, IGRP

Link State

- Djikstra Algorithm

- Fast convergence

- Butuh memory lebih

- Kirim LSA untuk mengetahui topologi secara multicast

- Event trigger update

- Example: OSPF

Default route

14
- router yang dipakai untuk mengetahui network tujuan, jika network tujuan tidak ada
di routing table

- biasa ada di stub network

RIP

- distance vector

- metric: hop count

- max hop: 15

- routing update: 30s

IGRP

- distance vector

- metric: bandwidth, delay, rely, load

- max hop count: 255

- routing update: 90s

- classful

- ADN: 100

OSPF

- link state

- metric

- routing update: event trigger

- classless

- ADN: 110

EIGRP

- hybrid

- metric: bandwith, delay, rely, load

- hop count: 224

15
- event trigger update

- classless

- ADN: internal: 90

eksternal: 170

internal – jika dalam path/jalur pengiriman semua menggunakan EIGRP

eksternal – jika dalam path/jalur pengiriman ada yang tidak menggunakan
EIGRP

BGP

- menghubungkan 2 network yang berbeda AS Number

Classful vs Classless

TUGAS

Buatkan static route untuk semua router

routerA(config) # ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 s0

routerA(config) # ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 s0

routerA(config) # ip route 202.3.5.0 255.255.255.252 s0

routerB(config) # ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 s1

routerB(config) # ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 s1

16
routerB(config) # ip route 202.3.6.0 255.255.255.252 s1

routerC(config) # ip route 202.3.4.0 255.255.255.252 s1

PROSEDUR PERMINTAAN AUTONOMOUS SYSTEM NUMBER PUBLIK


===================================================

1.DEFINISI AUTONOMOUS SYSTEM (AS)


=================================
Autonomous System (AS) adalah sejumlah grup IP address yang dioperasikan oleh
satu atau lebih network yang memiliki eksternal routing policy yang sama.
Eksterior Routing Protocol digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing
antar AS Number.

2.KAPAN AUTONOMOUS SYSTEM DIPERLUKAN?


=====================================
AS diperlukan bila suatu network terhubung ke lebih dari 1 AS yang memiliki Routing
Policy yang berbeda.
Contoh yang paling sering dijumpai adalah: network yang terhubung kepada dua
upstream atau lebih ataupun eXchange Point, peering dengan network lokal pada
eXchange Point.

3.APA ITU AUTONOMOUS SYSTEM NUMBER?


====================================
Sebuah AS Publik yang memiliki penomoran yang unik (berbeda) disebut dengan AS
Number.
Nomor ini berfungsi pada pertukaran informasi Eksterior Routing (antar peer-AS) dan
sebagai identitas dari AS itu sendiri.
Ada 2 tipe AS Number, yaitu:
AS number Publik
AS number Private
Keterangan lebih rinci mengenai AS Number dapat dibaca pada RFC1930.

4.KAPAN AS NUMBER DIPERLUKAN?


=============================
AS number Publik diperlukan bila sebuah AS akan melakukan pertukaran informasi
routing dengan AS lainnya yang berada di Internet Publik.
Yaitu: semua rute yang berasal dari AS yang visibel/terlihat di Internet.

5.BILAMANA ASN PRIVATE DAPAT DIGUNAKAN ?


=======================================

17
AS number Private dapat digunakan bila sebuah AS hanya akan melakukan BGP
dengan satu Provider.
Karena routing policy antara AS tersebut & provider tadi tidak akan terlihat di
Internet, maka ASN Private dapat digunakan untuk kebutuhan ini.
IANA telah menyediakan range khusus ASN Private yang dapat digunakan , yaitu:
AS64512 s/d AS65535

6.SYARAT PENGAJUAN ASN PUBLIK


===========================
a. Melampirkan Prefix IP address yang akan diannounce.
b. Terdapat kebutuhan Multihoming / akan terkoneksi setidaknya ke 2 uplink.
c. ASN yang direquest akan diimplementasikan dalam kurun waktu 2 minggu setelah
diapproved.

7.PROSES PENGAJUAN ASN PUBLIK UNTUK ANGGOTA APJII


=================================================
a. Menyelesaikan masalah administrasi APJII-ID. Untuk hal ini dapat menghubungi
billing@apjii.or.id
b. Memenuhi semua "Syarat Pengajuan ASN Publik"
c. Mengisi Form ASN, pada link berikut:
http://www.apjii.or.id/layanan/ip_address/asn-request
d. Kirimkan formulir yang telah diisi ke hostmaster@apjii.or.id

8.PENGAJUAN ASN PUBLIK UNTUK SMALL MULTIHOMING


==============================================
a. Diajukan melalui ISP.
b. Memenuhi semua "Syarat Pengajuan ASN Publik"
c. Bila pelanggan tsb memutuskan untuk tidak lagi terhubung ke ISP ybs, maka ASN
tsb harus dikembalikan.Untuk hal ini, harus ada perjanjian tertulis dengan ISP yang
bersangkutan.

9.MANAGE ASN PUBLIK


===================
a. Bila terjadi perubahan data peer-ASN , maka harus dilakukan updating terhadap
data tersebut.
b. Gunakan password MNT-BY ISP anda dalam mengupdate database ini.
c. Updating dapat dilakukan pada link berikut:
http://www.apnic.net/db/aut-num.html

10.PENGEMBALIAN ASN PUBLIK


=========================
Hostmaster APJII akan melakukan evaluasi dalam periode tertentu terhadap
penggunaan resources tersebut.
Bila resources tersebut tidak lagi digunakan untuk kebutuhan Multihoming termasuk:

- Untuk Private Peering


- Singlehoming
- Tidak digunakan sama sekali.

Maka hostmaster APJII akan melakukan pengembalian terhadap resources tersebut


bila hal-hal diatas terpenuhi.

18

Anda mungkin juga menyukai