Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

PERTEMUAN 9

OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051)

2 D4 TEKNIK KOMPUTER B

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2020
Praktikum 9
OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan Packet Tracer


2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja protokol Open Shortest Path First (OSPF)
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah – perintah yang digunakan pada konfigurasi router

Dasar Teori

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Routing
adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik.
Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua
atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini, router lebih dikenal sebagai alat
untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di rumah, kantor, warnet atau instansi
lainnya untuk terhubung ke Internet. Router umumnya dapat memblokir badai siaran yang
dapat mempengaruhi kinerja jaringan. Router sering bingung dengan switch, tetapi kedua
perangkat ini memiliki fungsi yang berbeda, pada router sebagai penghubung antara jalan
jaringan dan jalur jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu
mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN
(Local Action Network).
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol
digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya
sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui
sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol
yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild
routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk
addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile
phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar
untuk memforward paket. Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan
DECNet.

Jenis – jenis routing ada 2 yakni :

 Routing Default adalah untuk mengirim paket secara manual. Ini sering digunakan
dalam jaringan yang hanya memiliki satu output atau hanya dapat digunakan secara
lokal.
 Static Routing adalah router dengan kabel routing statis yang pengaturannya diatur
secara manual oleh administrasi jaringan.
 Dynamic Routing adalah router yang secara otomatis membuat tabel routing dengan
membaca lalu lintas jaringan dan tentu saja berinteraksi dengan router lain. Routing
dinamis adalah rute termudah daripada routing standar dan routing statis.

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic
Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar
network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah
istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya
routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya
dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan
untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk
mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi
informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi. OSPF termasuk di dalam kategori
IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemapuan Link-State dan Alogaritma
Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya
OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.
Cara Kerja OSPF
Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
 Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
 Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State
Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
 Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua
neighbour berdasarkan cost routing.
 Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP ke
DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
 LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga
semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
Konfigurasi OSPF - Backbone Area
OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata
lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan
ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
 Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan
informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung
dengan backbone secara logikal.
 Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA
intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
 Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external
route (digantikan default area).
 Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan
default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router
yang masih dalam 1 area.
Alat dan Bahan Percobaan

1. Laptop
2. Packet Tracer

Perangkat yang Digunakan

Digunakan sebagai komputer host


Personal Computer yang terhubung dengan salah satu
router
Digunakan sebagai penghubung
Router antar router dan melakukan routing

Digunakan sebagai media transmisi


Kabel Copper Straight-Through antara switch dengan komputer dan
switch dengan router
Digunakan sebagai media trasnimi
Kabel Serial DCE
antar router

Topologi Jaringan Pertama

Langkah Percobaan

1. Buatlah topologi seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet Tracer,


dimana perangkat yang dibutuhkan yaitu :
a. End devices : PC
b. Network devices : Router-PT
c. Connections : Copper Cross-Over, Serial DCE
2. Lakukan konfigurasi IP address, subnetmask, dan default gateway pada semua PC
Konfigurasi PC0

Konfigurasi PC1

Konfigurasi PC2
3. Lakukan konfigurasi interface pada semua router baik melalui CLI atau router config

Konfigurasi FastEthernet Router0

Konfigurasi Serial Router0


Konfigurasi Serial Router1

Konfigurasi FastEthernet Router2

Konfigurasi Serial Router2


Konfigurasi FastEthernet Router3

Konfigurasi Serial Router3


4. Lakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protocol OSPF pada semua router
Router 0

Network ID Subnet Mask Wildcard Mask


192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15
192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
Router 1

Network ID Subnet Mask Wildcard Mask


192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.3.0 255.255.255.252 0.0.0.255

Router 2

Network ID Subnet Mask Wildcard Mask


192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15
192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
Router 3

Network ID Subnet Mask Wildcard Mask


192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15
192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3

5. Setelah semua router dapat menjalankan routing OSPF lakukan pengujian berikut
pada semua router. Tampilkan semua hasil pengujian, kemudian lakukan analisa
terhadap perintah yang dijalankan dan hasil pengujian.

a. Router#show ip ospf neighbour

Router 0

Router 1
Router 2

Router 3

b. Router#show ip ospf interface


I. Router 0
Router#show ip ospf interface

FastEthernet0/0 is up, line protocol is up


Internet address is 192.168.10.1/28, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.10.1, Interface address 192.168.10.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:03
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.0.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:07
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.1.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.2.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:08
Index 3/3, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.3.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
II. Router 1
Router#show ip ospf interface

Serial2/0 is up, line protocol is up


Internet address is 192.168.2.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:05
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.10.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.3.1/24, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:00
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Suppress hello for 0 neighbor(s)
III. Router 2
Router#show ip ospf interface

FastEthernet0/0 is up, line protocol is up


Internet address is 172.16.1.1/16, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.1.1, Interface address 172.16.1.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:00
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.0.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:09
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.10.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.1.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:08
Index 3/3, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.3.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
IV. Router 3
Router#show ip ospf interface

FastEthernet0/0 is up, line protocol is up


Internet address is 10.10.10.1/8, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.3.1, Interface address 10.10.10.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:03
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.1.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:02
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.1.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.3.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:04
Index 3/3, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Router#
c. Router#show ip protocols
Router 0

Router 1

Router 2

Router 3

d. Router#show ip route
Router 0
Router 1

Router 2

Router 3
e. Router#show ip ospf database
Router 0

Router 1

Router 2

Router 3

a Router#show ip ospf neighbor adalah salah satu cara untuk mengetahui DR/BDR
b Router#show ip ospf interface untuk mencek lebih detail apakah terdapat authentication
di dalam network OSPF kita sh ip ospf interface | include authentication
c Router#show ip protocols untuk memperlihatkan status interface secara global maupun
khusus dari IP protocol routing yang telah dikonfigurasi dan sedang berjalan
Router#show ip route untuk menampilkan konfirmasi pada Router yang telah di
authentikasi oleh Router lain dan telah mampu memperoleh rute dari Router lainnya,
selain itu juga digunakan untuk mengetahui konfigurasi IP yang dilakukan baik secara
global maupun secara khusus.
d Router#show ip ospf database berfungsi untuk membuktikan routing tadi, dan untuk
melihat apakah router sudah terdaftar atau belum, kita bisa melihatnya disini

6. Lakukan tes ping antar PC dan dari PC ke semua router, kemudian tampilkan hasil
percobaan anda. Gunakan perintah tracert untuk menganalisa pengiriman paket data
dari pengirim hingga penerima pada semua PC

PC0 KE PC1

PC0 KE PC2

PC0 KE ROUTER0
PC0 KE ROUTER1

PC0 KE ROUTER2

PC0 KE ROUTER3

PC1 KE PC0

PC1 KE PC2

PC1 KE ROUTER0
PC1 KE ROUTER1

PC1 KE ROUTER2

PC1 KE ROUTER3

PC2 KE PC1

PC2 KE PC0
PC2 KE ROUTER0

PC2 KE ROUTER1

PC2 KE ROUTER2

PC2 KE ROUTER3

7. Buatlah topologi berikut, dimana selain terdapat backbone area (area 0), juga
ditambahkan area 1. Lakukan konfigurasi protokol OSPF agar area 1 terhubung
dengan backbone area. Kemudian lakukan pengujian koneksi PC3 terhadap semua
PC, tampilkan hasilnya dan analisa hasil pengujian anda.

Router 4
NET ID WILDCARD MASK
192.168.20.0 0.0.0.255
20.0.0.0 0.255.255.255

ROUTER 4
Router#show ip ospf neighbor

Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface


192.168.3.1 0 FULL/ - 00:00:35 192.168.20.1 Serial2/0
Router#show ip ospf interface

Serial2/0 is up, line protocol is up


Internet address is 192.168.20.1/24, Area 1
Process ID 10, Router ID 192.168.20.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:01
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.3.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up
Internet address is 20.0.0.1/8, Area 1
Process ID 10, Router ID 192.168.20.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.20.1, Interface address 20.0.0.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:08
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Router#show ip protocols

Routing Protocol is "ospf 10"


Outgoing update filter list for all interfaces is not set
Incoming update filter list for all interfaces is not set
Router ID 192.168.20.1
Number of areas in this router is 1. 1 normal 0 stub 0 nssa
Maximum path: 4
Routing for Networks:
192.168.20.0 0.0.0.255 area 1
20.0.0.0 0.255.255.255 area 1
Routing Information Sources:
Gateway Distance Last Update
192.168.3.1 110 00:05:33
192.168.20.1 110 00:05:12
Distance: (default is 110)

Router#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set


C 20.0.0.0/8 is directly connected, FastEthernet0/0
C 192.168.20.0/24 is directly connected, Serial2/0

Router#show ip ospf database


OSPF Router with ID (192.168.20.1) (Process ID 10)

Router Link States (Area 1)

Link ID ADV Router Age Seq# Checksum Link count


192.168.3.1 192.168.3.1 347 0x80000002 0x00f07e 2
192.168.20.1 192.168.20.1 326 0x80000003 0x004bed 3

TES PING DAN TRACERT


PC 3 KE PC 0

PC 3 KE PC 1

PC 3 KE PC 2
ANALISA

Pada praktikum ini, mensimulasikan dynamix routing,menggunakan OSPF atau open


shortest path firs. Pada praktikum 9 ini terdapat 2 percobaan atau 2 topologi. Pada topologi
yang pertama hanya menggunakan 1 area saja yaitu area 0/ backbone area. Sedangkan pada
percobaan kedua menggunakan 2 area yaitu area 0 dan 1. Area sendiri adalah konsep
pemisalahan network berdasarkan area ID yang sama, tujuannya adalah untuk keamanan dan
tidak semua dapat dengan mudah menerima paket. Sedangkan area 0 sendiri atau disebut
backbone adalah area yang harus ada pada saat kita menggunakan routing protokol ospf.
Dikarenakan area 0 ini digunakan sebagai transit area saat network dari area lain hendak
menuju ke jaringan lain yang berbeda area atau ke internet. Setelah melakukan percobaan,
kita dapat melihat pada tabel routing dari masing-masing router, dari informasi tersebut.
Muncul flag IA, inter are.
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi
routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan
para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu
jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk
hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat
menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut
dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router
OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan
atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai
dengan istilahHello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10
detik sekali (dalam mediabroadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-
Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim.
Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju
ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang
menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan
hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukanneighbour
router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan analisa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
 Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket.Tracert
adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan.
 OSPF kependekan dari Open Shortest Path First. OSPF adalah Protocol dynamic routing
(Routing Otomatis) yang mampu mengatu, mendistribusikan, dan menjaga informasi
routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.
 Kelebihan OSPF antara lain : tidak menhasilkan routing loop, mendukung penggunaan
beberapa metrik sekaligus, dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan,
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area, dan waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat.
 Kelemahan OSPF antara lain : membutuhkan basis data yang besar dan lebih rumit.
TUGAS
1. JELASKAAN APA YANG DIMAKSUD KONSEP AREA PADA PROTOKOL
OSPF
Area pada OSPF mengacu pada sekumpulan router yang memiliki area ID yang
sama Network. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki
routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-
tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area dan harus
memiliki satu area khusus yang disebut sebagai area 0 atau backbone area. Semua area
selain area 0 (non-backbone area) harus terhubung ke area 0, maka dari itu area 0 harus
memiliki bandwidth yang besar sehingga bisa melayani traffic area yang lain. Beberapa
area yang ada dalam OSPF:
a Standar Area adalah area standar yang digunakan oleh OSPF. Area ini dapat
menerima link update intra-area, route summaries, interarea dan rute external
b Backbone Area adalah pusat dari OSPF, dimana semua area akan terkoneksi
langsung pada area ini. Area ini akan selalu diberi label area 0. Pertukaran
informasi routing network terjadi pada area ini
c Stub Area disebut ujung dari Network. Database nya berisi rute network internal dan
sebuah rute default
d Totally Stub Area adalah area yang mirip dengan Stub Area. Databasenya berisi rute
untuk area sendiri dan sebuah rute default
e Not-So-Stubby-Area (NSSA) adalah area yang database nya berisi rute internal dan
sebuah optional rute default. Rute-rute didistribusikan ulang dari sebuah
proses routing yang terkoneksi
f Totally NSSA adalah Area yang hanya didesain untuk perangkat Cisco

2. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD AREA BORDER ROUTER (ABR)


Area border router (ABR) adalah sebuah router yang berada antara satu atau lebih OSPF
area atau gampangnya itu router yang berbatasan dengan area lain tapi masih
menjalankan routing ospf juga. Fungsi utama ABR itu untuk melakukan koneksi antara
area backbone 0 dengan area lainnya.

3. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD AUTONOMOUS SYSTEM BORDER


ROUTER (ASBR)
Area Autonomous System Border Router (ASBR) adalah sebuah router yang berlokasi di
perbatasan dengan routing protocol lainnya. Fungsinya hampir sama dengan ABR hanya
saja ASBR itu menghubungkan OSPF ke routing lain seperti BGP atau EIGRP.
Merupakan penghubung antara OSPF dengan routing protokol lainya (RIP,BGP dll) di
suatu jaringan dan berada dalam satu hak administrasi, satu kepemilikan, satu
kepentingan serta dikonfigurasi menggunakan policy yang sama biasa
disebut Atonomous System (AS).
4. JELASKAN KEUNGGULAN DARI PROTOKOL OSPF
 Tidak menghasilkan routing loop
 Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
 Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
 Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area
 Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

5. JELASKAAN BAGAIMANA ROUTER DENGAN PROTOKOL OSPF DAPAT


MEMBANGUN KOMUNIKASI DENGAN NEIGHBOR ROUTER AGAR BISA
BERBAGI INFORMASI ROUTING
Routing yang menjalankan OSPF akan mengirimkan paket hello pada neighbornya, lalu
ketika memberikan jawaban, maka akan merequest tabel routing, ketika sampai tidak ada
rule yang melarang pertukaran tabel routing, maka router akan membalasnya lagi dengan
mengirimkan database tabel routingnya.

Anda mungkin juga menyukai