Disusun Oleh :
Muhsin Abdul Azis 10216062
Bimo Galang Saputro 10216063
Gilang Maulana Aditama 10216064
Afrizal Imanullah 10216065
Imam Baihaqi Siregar 10216067
ROUTING PROTOCOL
• Hasil dari setiap proses oleh Protokol Routing inilah yang disebut
“path determination” yaitu dengan adanya tabel routing di setiap
router, maka router tersebut akan tahu path mana saja yang akan
digunakan untuk memforward paket.
TUJUAN ROUTING PROTOCOL
Distance vector
• Tampilan topologi jaringan tidak lengkap
• Umumnya, update berkala
Link state
• Tampilan lengkap topologi jaringan yang dibuat
• Update tidak berkala
DISTANCE VECTOR
Distance Vektor adalah sebuah alogaritma dalam menentukan IP pada
proses routing. Algoritma ini cara kerjanya dengan membentuk tabel routing
di jaringan adalah dengan cara setiap router memberikan informasi
mengenai keadaan jaringan yang diketahui router tersebut kepada router-
router tetangganya setiap selang waktu tertentu. Informasi keadaan jaringan
tersebut adalah dalam bentuk distance-vector (vektor jarak), yaitu jumlah
hop yang diperlukan untuk mencapai suatu jaringan. Router tetangga
tersebut menyimpan dan mengolah informasi keadaan jaringan yang
diterimanya dan juga me-nyampaikan informasi yang dimilikinya ke router-
router tetangga yang lain. Hal ini terus berlangsung sampai seluruh router di
jaringan mengetahui keadaan jaringan.
DISTANCE VECTOR
Dalam pembuatan tabel routing prosesnya ialah:
1. Tabel routing yang dimiliki masing-masing router akan berisi
alamat jaringan yang terhubung langsung dengan router tersebut.
2. Secara periodik masing-masing router saling bertukar informasi
sehingga isi tabel routing terisi lengkap (converged)
3. Jika terjadi perubahan topologi jaringan, maka router akan segera
mengupdate informasi routing.
4. Proses update tiap-tiap router dilakukan secara bertahap.
5. Jika letak router jauh, maka dalam proses penerimaan informasi
tentang perubahan jaringan akan lama pada suatu lokasi.
6. Terjadi masalah routing-loop akan menghabiskan bandwidth.