Disusun Oleh:
Wudha Januardi
MIF-R42/15
15.402.192
Puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
makalah ini dapat terselesaikan dangan tepat waktu. Makalah ini saya buat untuk
Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
bentuk materi dan saran, serta dibuat dengan segala masukan dan kekurangan yang
Saya berharap kepada semua pihak dengan segala kritik dan saran yang
bersifat membangun, sangat saya harapkan untuk dimasa yang akan datang agar
bisa menyempurnakan makalah ini, sebab makalah ini masih banyak kekurangannya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social
terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para
pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing.Apabila jaringan memiliki lebih dari satu
kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing.
situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain
tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun
juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual
oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui
alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan oleh
jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi
jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh
- Dalam routing dinamis, informasi tentang topologi jaringan juga diperoleh dari
1. Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual
networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing (ARP
PEMBAHASAN
sebuah proses routing (distro BSD mendukung dengan routing daemon standar
routed atau misal gated dalam hal yang lebih kompleks), atau secara mudah router
jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer
adalah ketika suatu perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan
melalui internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda
dengan perusahaan yang dituju. Jadi Routing dinamis merupakan routing protocol
digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table
pada router.
Routing dinamis ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan
default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan
penggunaan bandwidth dari link jaringan.Router Dinamis adalah Router yang me-
rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan
konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router
antar router. Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic
routing. secara umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga kategori salah
satunya:
network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh
paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop.
Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga
integritas.
algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan
algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol
ini dibuat oleh Xerox Parcs PARC Universal Packet Internetworking dengan nama
yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum
dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi
routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing,
digunakan tekniksplit horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol
yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk
menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default
memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16
tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP
tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang
harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim
yang disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama
1. Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari
gateway.
2. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima
update routing .
4. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
5. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari
6. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat
update
1. Kelebihan
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap
harus
ered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
2. Kekurangan
Dalam implementasi RIP memang mudah untuk digunakan, namun RIP mempunyai
RIP hanya bisa menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap
tidak terjangkau. Hal ini bisa menjadi masalah pada network yang besar.
router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3. Ini pada kondisi bagus, namun
apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus dari table routing
kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik. Sementara itu, router
table routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang
menambahkan 1 hop lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi dan
3. Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24, RIP membaca
bahwa kelas C mempunyai masking 24 bit. Dan masking ini masih bias
membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah besar, mengingat
masking yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di atasi
pada RIPv2.
berada
1. RIPv1
2. RIPv2
3. RIPng
1. RIPv1
RIP versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop
terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing. rip
versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau
menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count
yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur
jaringan yang lambat. Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15.
Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.Classful Routing Only RIP
menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless
routing.
RIP versi 1 Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful
berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam
kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk
o Host
o Network
o Subnet
o Rutedefault
versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek
router(config)#router rip
router(config-router)#networknetwork_id
- Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar
dibawah ini :
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
2. RIPv2
rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop
terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan
Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap.
RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika
semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu,
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak
router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang
menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi
o Subnet mask
o Autentikasi
dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus,
> Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan
Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak
router(config)#router rip
router(config-router)#networknetwork_id
dibawah ini :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
3. RIPng
dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi
Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu,
RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
setentry route .
Batasan
Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak
Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas
Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv 4 versi 1 (RIPv1).
RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
antar router. Yang salah satunya menggunakan RIP (Routing Information Protocol
router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan dan untuk