KRIPTOGRAFI KLASIK
KELOMPOK 4
RIA MARLINDA PALANTIK (2104411187)
SARMILAH (2104411189)
IIN ANGGRAINI (2104411205)
SRI SARTIKA AYU (2104411596)
INDAH SARI (2104411640)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumuan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
D. Manfaat ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Sejarah Kriptografi ....................................................................................... 3
B. Algoritma Kriptografi .................................................................................. 5
C. Kriptografi Klasik ........................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kriftografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kripto (rahasia) dan
grapha (tulisan). Menurut terminology, kriftografi adalah ilmu dan seni
untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat
yang lain (the art and science of keeping message secure) (Schneir, 1996).
Secara harfiah, kriptografi dapat diartikan sebagi tulisan yang tersembunyi
atau tulisan yang dirahasiakan. Kriptografi merupakan suatu cara menjaga
agar suatu pesan tetap aman dari pihak ketiga. Berbeda dengan kriftografi,
kriptanalisis bekerja untuk memecahkan chipherteks.
Kriptografi adalah ilmu yang menggunakan teknik matematika
yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi/merahasiakan pesan.
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaiman membuat pesan yang
dikirim dapat sampai kepada penerima dengan aman. Pesan asli yang
dimengerti isinya/maknanya dinamakan plainteks. Pesan yang tidak
dimengerti, yang merupakan hasil transformasi dari plainteks disebut
cipherteks.
Kriptografi klasik adalah proses enkripsi dengan menggunakan
perhitungan yang sangat sederhana dan dapat dilakukan dengan cara
manual. Selain itu juga operasinya menggunakan mode karakter.
Algoritma kriptografi klasik terbagi menjadi dua jenis yaitu cipher
substitusi dan cipher transposisi.
B. Rumuan Masalah
1. Apa sejarah dari kriptografi?
2. Bagaimana algoritma dari kriptografi?
3. Penjelasan dari kriptografi klasik!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dari kriptografi.
2. Untuk memahami algoritma dari kriptografi.
4. Untuk memahami penjelasan dari kriptografi klasik.
D. Manfaat
1
1. Diharapkan mampu untuk mengetahui sejarah dari kriptografi.
2. Diharapkan mampu memahami algoritma dari kriptografi.
3. Diharapkan mampu untuk memahami penjelasan dari kriptografi
klasik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kriptografi
Kriftografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kripto (rahasia) dan
grapha (tulisan). Menurut terminology, kriftografi adalah ilmu dan seni
untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat
yang lain (the art and science of keeping message secure) (Schneir, 1996).
Secara harfiah, kriptografi dapat diartikan sebagi tulisan yang tersembunyi
atau tulisan yang dirahasiakan. Kriptografi merupakan suatu cara menjaga
agar suatu pesan tetap aman dari pihak ketiga. Berbeda dengan kriftografi,
kriptanalisis bekerja untuk memecahkan chipherteks.
Kriptografi adalah ilmu yang menggunakan teknik matematika
yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi/merahasiakan pesan.
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaiman membuat pesan yang
dikirim dapat sampai kepada penerima dengan aman. Pesan asli yang
dimengerti isinya/maknanya dinamakan plainteks. Pesan yang tidak
dimengerti, yang merupakan hasil transformasi dari plainteks disebut
cipherteks.
Pada tahun 3000 SM bangsa mesir menggunakan teknik
hieroglyphcs untuk menyembunyikan pesan sehingga tidak dapat terbaca
oleh orang lain selain penerima pesan. Kemudian sekitar tahun 50 SM,
Julius Caesar menggunakan teknik cipher subtitusi untuk mengirimkan
pesan ke Marcus Tullius cicero. Selanjutnya pada abad ke-9, seseorang
pada abad ke-9, seorang filsuf Arab Al Kindi menulis risalat yang diberi
judul “A Manuscript on Deciphering Cryptographic Messages” (Mrayanti,
Alam and At-tayyan, 2002). Dimana Al Kindi menemukan teknik untuk
memecahkan cipherteks berdasarkan frekuensi kemunculan karakter
didalam pesan yang ada pada Alquran (Wirdasari, 2008) teknik ini
terkenal dengan nama analisis frekuensi. Kemudian Thomas Jefferson di
tahun 1790 membuat alat enkripsi dari 26 disk. Selanjutnya pada tahun
1920 ditemukan mesin kriftografi mekanik “Hagelin Machine” oleh Boris
Hagelin di Scockjolm, swedia.
3
Pada perang dunia II, pemerintah Nazi jerman membuat mesin
enkripsi yang dinamakan “Enigma”. Kemudian pada tahun 1976, Diffie
dan hellman memperkenalkan konsep kunci public untuk proses
pertukaran kunci. Selanjutnya pada awal tahun 1977, feistel menemukan
algoritma DES (Data Encryption Standard) yang dipakai untuk
mengenkripsi informasi. Setelah itu bermunculan teknik-teknik kriptografi
sebagai pengembangan dari teknik sebelumnya hingga saat ini.
Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam kriptografi:
1. Plainteks (P) adalah pesan yang akan dikirimkan.
2. Cipherteks (C) adalah pesan terenkrip.
3. Enkripsi (E) adalah proses mengubah bentuk plainteks menjadi
cipherteks.
4. Dekripsi (D) adalah proses mengubah bentuk cipherteks menjadi pesan
awal (plainteks).
4
digunakan pada algoritma kriptografi asimetris. Pada gambar (b) proses
kriptanalisis terjadi setelah proses enkripsi selesai dilakukan. Proses
kriptanalisis dilakukan untuk mengetahui plainteks tanpa sepengetahuan si
pengirim atau mengubah plainteks yang dikirim ke penerima pesan,
sehingga informasi yang disampaikan tidak sesuai dengan pesan awal si
pengirim.
Bentuk dari plainteks dapat berupa teks, gambar, video, maupun
audio. Bentuk plainteks ke cipherteks dapat berbeda-beda sehingga
memungkinkan seseorang tidak dapat memecahkan bentuk dari cipherteks
yang telah dibuat (steganografi). Hasil enkripsi dinilai baik jika cipherteks
tidak dapat dengan mudah ditembus oleh seorang kriptanalisis. Akan
tetapi, jika kita ingin melakukan proses enkripsi, kita harus memastikan
proses dekripsi dapat dilakukan sehingga jika terjadi sesuatu pada data
yang kita enkrip, dapat segera diperbaiki kembali seperti semula.
B. Algoritma Kriptografi
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai algoritma kriptografi
terlebih dahulu kita bahas mengenai steganografi. Steganografi berasal
dari Bahasa Yunani, steganos (tulisan tersembunyi). Sehingga definisi dari
steganografi adalah Tuhan tersembunyi dari sebuah cipherteks. Istilah-
istilah dalam steganografi terdiri dari:
1. Hiddentext adalah pesan tersembunyi.
2. Covertext adalah pesan atau media yang digunakan untuk
menyembunyikan hiddentext.
3. Stegotext adalah pesan yang sudah berisi pesan hiddentext.
Staganografi merupakan pelengkap dari kriptografi bukan sebagai
pengganti, fungsinya adalah menyembunyikan keberadaan dari pesan yang
sudah dienkripsi pada proses kriptografi (hiddentext).
Proses steganografi dilakukan setelah proses enkripsi sehingga
menghasilkan hiddentext yang kemudian dilakukan encoding dengan
untuk menghasilkan covertext dimana hiddentext tersembunyi dalam
covertext tersebut. Selanjutnya untuk proses menghasilkan Kembali
hiddentext (ciphertext), maka dilakukan decoding untuk membuka
5
covertext yang sebelumnya menutupi hiddentext. Pada proses steganotext
ini hanya sampai menghasilkan hiddentext bukan plainteks.
Beberapa metode steganografi:
1. Penggunaan tinta yang tidak terlihat atau invisible ink (Bangsa
Romawi).
2. Pink punctures, yaitu beberapa tusukan pin-pin kecil pada kertas yang
tidak akan kelihatan jika tidak diberikan cahaya terang.
3. Menyembunyikan pesan di dalam sebuah gambar atau foto.
4. Histalaeus, yaitu pesan yang ditato di kepala budak yang telah
digunduli.
C. Kriptografi Klasik
Kriptografi klasik adalah proses enkripsi dengan menggunakan
perhitungan yang sangat sederhana dan dapat dilakukan dengan cara
manual. Selain itu juga operasinya menggunakan mode karakter.
Algoritma kriptografi klasik terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Cipher Subtitusi
Cipher substitusi adalah cipher dengan cara mensubstitusi huruf
dengan huruf yang lain sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Aturan
yang ditetapkan tersebut bergantung pada proses enksripsi dan
deskripsi.
Ilustrasi:
Algoritma: Caesar Cipher
Lakukan pergeseran 3 langkah ke kanan
6
Ilustrasi
P = BESOK KETEMU DIDEPAN GERBANG KAMPUS
Buanglah huruf yang sama pada kalimat plainteks, kemudian
menggantikan dengan huruf yang tidak ada pada kalimat (huruf
alfabet), sehingga menghasilakan kalimat ciphrteks.
BESOK TMU DI PAN GR
C = BESOKTMUDIPANGRCFHJLQVWXYZ
b. Chiper Subtitusi Homofonik (Homofonic Subtitution Cipher)
Yaitu, teknik untuk meningkatkan kesulitan analisis frekuensi pada
cipher subtitusi dalam menyamarkan frekuensi huruf. Plainteks.
Ilustrasi
7
Hasil tabel di atas kemudian kita terapkan pada sebuah plainteks.
Misal:
P = KRIPTOGRAFI
C = DI DS DJ AZ CB DR DN AQ CQ BW CT
c. Cipher Subtitusi Abjad-Majemuk (Polyalphabetic Subtitution
Cipher)
Yaitu, Teknik Pengamanan pesan dengan menggunakan kunci
berganda untuk setiap huruf di dalam plainteks.
Ilutrasi:
P = KRIPTO
Kunci = CAESAR
Perhitungan:
(K + C ) mod 26 = (11 + 3) mod 26 = 14 = (N)
(R + A) mod 26 = (18 + 1) mod 26 = 19 = (S)
(I + E) mod 26 = (9 + 5) mod 26 = 14 = (N)
(P + S) mod 26 = (16 + 19) mod 26 = 35 mod 26 (I)
(T + A) mod 26 = (20 + 1) mod 26 = 21 (U)
(O + R) mod 26 = (15 + 18) mod 26 = 33 mod 26 = 7 (G)
C = NSNIUG
d. Cipher Subtitusi Poligram (Polygram Subtit Cipher)
Yaitu, mengenkripsi atau mendekripsi huruf yang dikelompokkan
ke dalam beberapa kelompok huruf.
Ilutrasi:
Membuat kunci:
Kunci awal = BESOK KETEMU DIKAMPUS
1) Buang huruf J ( jika ada) dan huruf yang berulang.
BESOK TMU DI PAN GR
2) Lalu tambahkan huruf yang belum ada (kecuali J).
BESOKTMUDIPANGRCFHLQVWXYZ
8
3) Buat bujur sangkar 5/5 dan susun kunci di dalam bujur sangkar
diperluas dengan menambahkan kolom keenam dan baris
keenam.
9
2. Cipher Transposisi
Hasil cipherteks pada algoritma ini diperoleh dengan merubah huruf
didalam plainteks (transpose), atau sering disebut sebagai permutasi.
Ilutrasi:
P = BESOK BELAJAR KRIPTOGRAFI BERSAMA
Diubah Menjadi:
BESOK
BELAJ
ARKRI
PTOGR
AFIBE
RSAMA
C = BBAPAR EERTFS SLKOLA OARGNM KJIREA
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kriptografi merupakan suatu cara menjaga agar suatu pesan tetap
aman dari pihak ketiga. Kriptografi adalah ilmu yang menggunakan teknik
matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi atau
merahasiakan pesan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaiman
membuat pesan yang dikirim dapat sampai kepada penerima dengan aman.
Pesan asli yang dimengerti isinya/maknanya dinamakan plainteks. Pesan
yang tidak dimengerti, yang merupakan hasil transformasi dari plainteks
disebut cipherteks. Kriptografi klasik adalah proses enkripsi dengan
menggunakan perhitungan yang sangat sederhana dan dapat dilakukan
dengan cara manual. Selain itu juga operasinya menggunakan mode
karakter. Algoritma kriptografi klasik terbagi menjadi dua jenis yaitu
cipher substitusi dan cipher transposisi.
B. Saran
Demikianlah makalah yang penulis buat. Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya untuk dapat lebih menngetahui
serta memahami mengenai apa itu kriptografi klasik. Penulis menyadari
bahwasannya makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kritik dan saran bersifat membangun sangat
penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Permana Angga, dkk. (2023). Keamanan Informasi. Padang: Get Press
Indonesia.
12