DISUSUN OLEH
Muhammad Nabil Alghony
17190287
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan proposal ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Algoritma kriptografi klasik“ tepat waktu.
Proposal ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Miftah Faroq Santoso, M.KOM
pada mata kuliah Kriptografi. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
Bapak Miftah Faroq Santoso, M.Kom selaku dosen pada mata kuliah Kriptografi. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan proposal ini.
Saya menyadari proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan proposal ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Pengertian Kriptografi Klasik..................................................................................................2
2.2 Jenis Algoritma Kriptografi Klasik...........................................................................................2
2.2.1 Chiper Substitusi ( Substitution Chipers )...............................................................................2
2.2.2 Chiper Transposisi ( Transposition Chipers )………………………………………………………………………..5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Atau dapat juga dengan menghilangkan seluruh spasi, dengan tujuan agar
kriptanalasis susah untuk memcahkannya :EHQBSUDVHWBRFDNHSVHNDOL
Aturan :-Dengan mengkodekan setiap huruf abjad dengan integersebagai berikut: A=
0, B= 1, ...,Z= 25, maka secara matematis caesar chipermenyandikan plainteks pimenjadi
cidengan aturan:ci= E(pi) = (pi+ 3) mod 26(1)dan dekripsi chiperteks cimenjadi pidengan
aturan:pi= D(ci) = (ci–3) mod 26(2)-Karena hanya ada 26 huruf abjad, maka pergeseran
huruf yang mungkin dilakukan adalah dari 0 sampai 25.
Secara umum, untuk pergeseran huruf sejauh k(dalam hal ini kadalah kunci
enkripsi dan deksripsi), fungsi enkripsi adalahci= E(pi) = (pi+ k) mod 26(3)dan fungsi dekripsi
adalahpi= D(ci) = (ci–k) mod 26(4)Catatan: 1.Pergeseran 0 sama dengan pergeseran 26
(susunan huruf tidak berubah)
2.Pergeseran lain untuk k > 25 dapat juga dilakukan namun hasilnya akan kongruen
dengan bilangan bulat dalam modulo 26. Misalnya k= 37 kongruen dengan 11 dalam
modulo 26, atau 37 11 (mod 26).3.Karena ada operasi penjumlahan dalam persamaan
(3) dan (4), maka caesar chiperkadang-kadang dinamakan juga additive chiper.
Jenis –jenis Chiper Substitusi
a.Chiper abjad-tunggal(monoalphabetic chiperatau chipersubstitusi sederhana -simple
substitution chiper). Satu karakter di plainteks diganti dengan satu karakter yang
bersesuaian. Jadi, fungsi chipering-nya adalah fungsi satu-ke-satu.Jika plainteks terdiri
dari huruf-huruf abjad, maka jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf chiperteks yang
dapat dibuat adalah sebanyak 26! = 403.291.461.126.605.635.584.000.000Caesar
chiperadalah kasus khusus dari chiper abjad tunggal di mana susunan huruf chiperteks
diperoleh dengan menggeser huruf-huruf alfabet sejauh 3 karakter.ROT13 adalah
program enkripsi sederhana yang ditemukan pada sistem UNIX. ROT13 menggunakan
chiperabjad-tunggal dengan pergeseran k= 13 (jadi, huruf A diganti dengan N, B diganti
dengan O, dan seterusnya).Enkripsi arsip dua kali dengan ROT13 menghasilkan arsip
semula:P = ROT13(ROT13(P))
3
kunci yang berbeda.Kebanyakan chiperabjad-majemuk adalah chipersubstitusi periodik
yang didasarkan pada periode m.
Misalkan plainteks PadalahP= p1p2... pmpm+1... p2m...maka chiperteks hasil enkripsi
adalahEk(P) = f1(p1) f2(p2) ... fm(pm)fm+1(pm+1) ... f2m(p2m) ...yang dalam hal ini piadalah
huruf-huruf di dalam plainteks.Untuk m= 1, chiper-nya ekivalen dengan chiperabjad-
tunggal.
4
PROGR
AMSTU
DISIS
TEMIN
FORMA
SIUNE
J2011
Maka chiperteksnya dibaca secara vertical :
PADTFSJRMIEOI2OSSMRU0GTIIMN1RUSNAE1
Setelah itu, kita menulis chiperteks dalam baris-baris selebar kunci , yaitu 5 karakter
menjadi :
PADTF
SJRMI
EOI2O
SSMRU
0GTII
MN1RU
SNAE1
Dengan membaca setiap kolom maka kita memperoleh pesan awal :
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNEJ 2011
5
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Kriptografi Klasik adalah
sebuah teori kriptografi paling awal dan telah ada sejak zaman Kerajaan Romawi.
Dalam Kriptografi Klasik terdapat dua algoritma klasik yaitu Chiper Substitusi dan
Chiper Transposisi. Kedua algoritma ini memiliki beberapa jenis algoritma lagi dengan
teori dan perhitungan yang berbeda –beda. Kriptografi Klasik sendiri dinilai oleh banyak
kalangan sebagai teori kriptografi yang mudah digunakan juga mudah dipecahkan. Pesan
yang dienkripsi menggunakan Chiper Substitusi dan Chiper Transposisi sangat mudah
dipecahkan oleh kriptanalis. Hal ini disebabkan karena algoritma klasik beroperasi
dalam mode karakter bukan dalam metode bit seperti pada Kriptografi Modern. Dalam
Kriptografi Klasik, proses pengenkripsian plainteks menjadi chiperteks tetap
menggunakan karakter, hanya saja terjadi perubahan komposisi karakter atau huruf
yang diubah –ubah sesuai aturan tiap algoritma dan juga kunci atau key. Tetapi apabila
menggunakan Kriptografi Modern proses pengenkripsian pesan menggunakan satuan
bit, plainteks dikonversi kedalam bit lalu dienkripsi, dan chiperteksnya pun menggunakan
format bit. Dengan demikian kriptanalis akan lebih mudah untuk memecahkan kode
enkripsi yang menggunakan algoritma Kriptografi Klasik.
3.2 Saran
Di akhir makalah ini, penulis memberikan saran kepada pembaca agar pada saat
penulisan makalah yang selanjutnya agar dikembangkan untuk hal perbandingan atau
komparasi dalam hal efisiensi dan akurasi antara teknik enkripsi menggunakan
Kriptografi Klasik dengan Kriptografi Modern yang pada makalah ini penulis tidak
membahasnya