Anda di halaman 1dari 9

Algoritma Kriptografi Klasik

DISUSUN OLEH
Muhammad Nabil Alghony
17190287

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK & INFORMATIKA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan proposal ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Algoritma kriptografi klasik“ tepat waktu.
Proposal ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Miftah Faroq Santoso, M.KOM
pada mata kuliah Kriptografi. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
Bapak Miftah Faroq Santoso, M.Kom selaku dosen pada mata kuliah Kriptografi. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan proposal ini.
Saya menyadari proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan proposal ini.

Jakarta, April 2022

Muhammad Nabil Alghony

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Pengertian Kriptografi Klasik..................................................................................................2
2.2 Jenis Algoritma Kriptografi Klasik...........................................................................................2
2.2.1 Chiper Substitusi ( Substitution Chipers )...............................................................................2
2.2.2 Chiper Transposisi ( Transposition Chipers )………………………………………………………………………..5

BAB III PENUTUP....................................................................................................................................3


3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6
3.2 Saran......................................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kriptodan
graphia. Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi
adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan
dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas
data, serta autentikasi data. Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat
diselesaikan dengan kriptografi. Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni
untuk menjaga keamanan pesan. Ketika suatu pesan dikirim dari suatu tempat ke
tempat lain, isipesan tersebut mungkin dapat disadap oleh pihak lain yang tidak berhak
untuk mengetahui isi pesan tersebut. Untuk menjaga pesan, maka pesan tersebut
dapat diubah menjadi suatu kode yang tidak dapat dimengerti oleh pihak lain.
Enkripsi adalah sebuah prosespenyandian yang melakukan perubahan sebuah kode
atau pesan dari yang bisa dimengerti, disebut plainteks, menjadi sebuah kode yang
tidak bisa dimengerti, disebut dengan cipherteks. Sedangkan proses kebalikannya
untuk mengubah cipherteks menjadi plainteks disebut dekripsi. Proses enkripsi dan
dekripsi memerlukan suatu mekanisme dan kunci tertentu, dan kesatuan sistem ini
sering disebut dengan cipher.Dalam ilmu Kriptografi, terdapat banyak cara atau
algoritma yang dapat digunakan untuk proses enkripsi dan deskripsi suatu pesan.
Menurut waktu kemunculannya, Kriptografi dibedakan menjadi dua yaitu Kriptografi Klasik
dan Kriptografi Modern.
1.2 Tujuan Penulisan
Di makalah ini penulis akan menjelaskan secara menyeluruh apa yang dimaksud
dengan Kriptografi Klasik dengan macam –macam algoritma beserta contohnya dan
perbedaan dengan Kriptografi Modern.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kriptografi Klasik


Berdasarkan waktu kemunculannya, Kriptografi dibedakan menjadi dua, yakni
Kriptografi Klasik dan Kriptografi Modern. Perbedaanyaadalah apabila pada
Kriptografi Klasik proses enkripsi menggunakan perhitungan yang sangat sederhana
dan dapat dilakukan dengan cara manual. Tetapi, apabila pada Kriptografi Modern
proses enkripsi menggunakan perhitungan yang rumit dan melibatkan bilangan besar
dan membutuhkan bantuan komputer. Adapun perbedaan lain yaitu apabila pada
Kriptografi Klasik algoritma operasinya menggunakan mode karaktersedangkan
Kriptografi Modern algoritma operasinya menggunakan mode bit.
2.2 Jenis Algoritma Kriptografi Klasik
Algoritma kriptografi klasik ada dua, yaitu :
1.Chiper Substitusi ( Substitution Chipers )
2.Chiper Transposisi ( Transposition Chipers )

2.2.1.Chiper Substitusi ( Substitution Chipers )


Algoritma ini mula –mula digunakan oleh Kaisar Romawi bernama Julius Caesar
untuk menyandikan pesan yang dikirimkan untuk para gubernurnya. Caranya adalah
dengan mengganti (menyulih atau mensubstitusi) setiap karakter dengan karakter lain
dalam susunan abjad (alfabet).
-Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan
abjad. Dalam hal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu k= 3). -Monoalfabet :
setiap karakter chipertext menggantikan satu macam karakter plaintext.-Chiper
Substitusi disebut juga Caesar Chiper-Polyalfabet: setiap karakter chipertext
menggantikan lebih dari satu macam karakter plaintext-Monograf /unilateral: satu
enkripsi dilakukan terhadap satu karakter plaintext-Polygraf /multilateral: satu enkripsi
dilakukan terhadap lebih dari satu karakter plaintextContoh :Tiap huruf disubstitusi
dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan abjad. Dalam hal ini kuncinya adalah
jumlah pergeseran huruf (yaitu k= 3).
Tabel substitusi:pi: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Zci : D E F G H I J
K LM N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Contoh 1.Plaintext :BENY PRASETYO CAKEP SEKALILalu dienkripsi
menjadi :EHQBSUDVHWBR FDNHS VHNDOLAtau dapat juga dengan mengelompokkan
chiperteks ke dalam n-huruf. Misal 4 huruf, maka hasil enkripsinya :EHQB SUDV HWBR
FDNH SVHN DOL

2
Atau dapat juga dengan menghilangkan seluruh spasi, dengan tujuan agar
kriptanalasis susah untuk memcahkannya :EHQBSUDVHWBRFDNHSVHNDOL
Aturan :-Dengan mengkodekan setiap huruf abjad dengan integersebagai berikut: A=
0, B= 1, ...,Z= 25, maka secara matematis caesar chipermenyandikan plainteks pimenjadi
cidengan aturan:ci= E(pi) = (pi+ 3) mod 26(1)dan dekripsi chiperteks cimenjadi pidengan
aturan:pi= D(ci) = (ci–3) mod 26(2)-Karena hanya ada 26 huruf abjad, maka pergeseran
huruf yang mungkin dilakukan adalah dari 0 sampai 25.
Secara umum, untuk pergeseran huruf sejauh k(dalam hal ini kadalah kunci
enkripsi dan deksripsi), fungsi enkripsi adalahci= E(pi) = (pi+ k) mod 26(3)dan fungsi dekripsi
adalahpi= D(ci) = (ci–k) mod 26(4)Catatan: 1.Pergeseran 0 sama dengan pergeseran 26
(susunan huruf tidak berubah)
2.Pergeseran lain untuk k > 25 dapat juga dilakukan namun hasilnya akan kongruen
dengan bilangan bulat dalam modulo 26. Misalnya k= 37 kongruen dengan 11 dalam
modulo 26, atau 37 11 (mod 26).3.Karena ada operasi penjumlahan dalam persamaan
(3) dan (4), maka caesar chiperkadang-kadang dinamakan juga additive chiper.
Jenis –jenis Chiper Substitusi
a.Chiper abjad-tunggal(monoalphabetic chiperatau chipersubstitusi sederhana -simple
substitution chiper). Satu karakter di plainteks diganti dengan satu karakter yang
bersesuaian. Jadi, fungsi chipering-nya adalah fungsi satu-ke-satu.Jika plainteks terdiri
dari huruf-huruf abjad, maka jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf chiperteks yang
dapat dibuat adalah sebanyak 26! = 403.291.461.126.605.635.584.000.000Caesar
chiperadalah kasus khusus dari chiper abjad tunggal di mana susunan huruf chiperteks
diperoleh dengan menggeser huruf-huruf alfabet sejauh 3 karakter.ROT13 adalah
program enkripsi sederhana yang ditemukan pada sistem UNIX. ROT13 menggunakan
chiperabjad-tunggal dengan pergeseran k= 13 (jadi, huruf A diganti dengan N, B diganti
dengan O, dan seterusnya).Enkripsi arsip dua kali dengan ROT13 menghasilkan arsip
semula:P = ROT13(ROT13(P))

b.Cipher substitusi homofonik(Homophonic substitution cipher)Setiap karakter plainteks


dipetakan ke dalam salah satu karakter cipherteks yang mungkin. Fungsi
cipheringmemetakansatu-ke-banyak (one-to-many).Misalnya huruf A dapat
berkoresponden dengan 7, 9, atau 16, huruf B dapat berkoresponden dengan 5, 10, atau
23dan seterusnya.
c.Chiperabjad-majemuk(Polyalpabetic substitution chiper)Merupakan chipersubstitusi-
ganda (multiple-substitution chiper) yang melibatkan penggunaan kunci berbeda.
Chiperabjad-majemuk dibuat dari sejumlah chiperabjad-tunggal, masing-masing dengan

3
kunci yang berbeda.Kebanyakan chiperabjad-majemuk adalah chipersubstitusi periodik
yang didasarkan pada periode m.
Misalkan plainteks PadalahP= p1p2... pmpm+1... p2m...maka chiperteks hasil enkripsi
adalahEk(P) = f1(p1) f2(p2) ... fm(pm)fm+1(pm+1) ... f2m(p2m) ...yang dalam hal ini piadalah
huruf-huruf di dalam plainteks.Untuk m= 1, chiper-nya ekivalen dengan chiperabjad-
tunggal.

Contoh chipersubstitusi periodik adalah chiper Vigenere yang ditemukan oleh


kriptologi Perancis, Blaise de Vigenere pada abad 16. Misalkan Kadalah deretan kunci
K= k1k2... kmyang dalam hal ini ki untuk 1
menyatakan jumlah pergeseran pada huruf ke-i. Maka, karakter chiperteks yi(p)
adalahyi(p) = (p+ ki) mod n(5)Misalkan periode m= 20, maka 20 karakter pertama
dienkripsi dengan persamaan (5), dimana setiap karakter ke-imenggunakan kunci ki.
Untuk 20 karakter berikutnya, kembali menggunakan pola enkripsi yang sama.Chiperabjad-
majemuk ditemukan pertama kali oleh Leon Battista pada tahun 1568. Metode ini
digunakan oleh tentara AS selama Perang Sipil Amerika.Meskipun chiperabjad-majemuk
dapat dipecahkan dengan mudah (dengan bantuan komputer), namun anehnya
banyak program keamanan komputer (computer security) yang menggunakan
chiperjenis ini.
d.Chiper substitusi poligram(Polygram substitution chiper)Blok karakter disubstitusi
dengan blok chiperteks. Misalnya ABA diganti dengan RTQ, ABB diganti dengan SLL, dan
lain-lain.
Playfair chiper, ditemukan pada tahun 1854, termasuk ke dalam
chipersubstitusi poligram dan digunakan oleh negara Inggris selama Perang Dunia I.

2.2.2 Chiper Transposisi ( Transposition Chipers )


Pada chiper transposisi, plainteks tetap sama, tetapi urutannya yang diubah.
Dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter di
dalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah Permutasi, karena htranspose setiap
karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter –karakter tersebut.
Contoh 1 :
Plainteks : PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNEJ 2011
Untuk mengenkripsi pesan, plainteks ditulis secara horizontal dengan lebar
kolom tetap, misalselebar 5 karakter ( kunci k = 5 ) :

4
PROGR
AMSTU
DISIS
TEMIN
FORMA
SIUNE
J2011
Maka chiperteksnya dibaca secara vertical :
PADTFSJRMIEOI2OSSMRU0GTIIMN1RUSNAE1
Setelah itu, kita menulis chiperteks dalam baris-baris selebar kunci , yaitu 5 karakter
menjadi :
PADTF
SJRMI
EOI2O
SSMRU
0GTII
MN1RU
SNAE1
Dengan membaca setiap kolom maka kita memperoleh pesan awal :
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNEJ 2011

5
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Kriptografi Klasik adalah
sebuah teori kriptografi paling awal dan telah ada sejak zaman Kerajaan Romawi.
Dalam Kriptografi Klasik terdapat dua algoritma klasik yaitu Chiper Substitusi dan
Chiper Transposisi. Kedua algoritma ini memiliki beberapa jenis algoritma lagi dengan
teori dan perhitungan yang berbeda –beda. Kriptografi Klasik sendiri dinilai oleh banyak
kalangan sebagai teori kriptografi yang mudah digunakan juga mudah dipecahkan. Pesan
yang dienkripsi menggunakan Chiper Substitusi dan Chiper Transposisi sangat mudah
dipecahkan oleh kriptanalis. Hal ini disebabkan karena algoritma klasik beroperasi
dalam mode karakter bukan dalam metode bit seperti pada Kriptografi Modern. Dalam
Kriptografi Klasik, proses pengenkripsian plainteks menjadi chiperteks tetap
menggunakan karakter, hanya saja terjadi perubahan komposisi karakter atau huruf
yang diubah –ubah sesuai aturan tiap algoritma dan juga kunci atau key. Tetapi apabila
menggunakan Kriptografi Modern proses pengenkripsian pesan menggunakan satuan
bit, plainteks dikonversi kedalam bit lalu dienkripsi, dan chiperteksnya pun menggunakan
format bit. Dengan demikian kriptanalis akan lebih mudah untuk memecahkan kode
enkripsi yang menggunakan algoritma Kriptografi Klasik.
3.2 Saran
Di akhir makalah ini, penulis memberikan saran kepada pembaca agar pada saat
penulisan makalah yang selanjutnya agar dikembangkan untuk hal perbandingan atau
komparasi dalam hal efisiensi dan akurasi antara teknik enkripsi menggunakan
Kriptografi Klasik dengan Kriptografi Modern yang pada makalah ini penulis tidak
membahasnya

Anda mungkin juga menyukai