Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KRIPTOGRAFI

Dosen Pengampu : Dr. Kurniabudi, S.Kom, M.Kom


Dibuat oleh :
Zamzahri (8030200042)
M. Dimas Anugrah (8030200041)
Deva Richi Smawi (8030200029)
Beni Eka Putra (8030210044)
Waldri Jaya Pratama (8030200032)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, WR. WB. Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan karunianya, sehingga kami dapat mengerjakan tugas Makalah dengan
tepat waktu. Shalawat dan salam mari kita lantunkan kepada Baginda Muhammad
SAW karena atas perjuanan dan keluh keringat beliaulah kita dapat merasakan nikmat
ilmu pengetahuan saat ini.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen Dr. Kurniabudi, S.Kom, M.Kom yang telah memberikan ilmu dan
pengajarannya kepada mahasiswa-mahasiswi Prodi Sistem Komputer, Universitas
Dinamika Bangsa (UNAMA). Kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat
banyak kekukarangan dan kesalahpahaman, dikarenakan kami masih dalam tahap
belajar sehingga masih membutuhkan bimbingan dan nasihat untuk dapat memberikan
yang terbaik kedepannya. Adapun tujuan dari penulisan dari Makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Bapak Dr. Kurniabudi, S.Kom, M.Kom. Selain itu Penelitian ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun
pihak terkait di dalamnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................ERROR: REFERENCE SOURCE NOT FOUND

DAFTAR ISI...............................................................ERROR: REFERENCE SOURCE NOT FOUND

BAB 1.........................................................................ERROR: REFERENCE SOURCE NOT FOUND

PENDAHULUAN......................................................ERROR: REFERENCE SOURCE NOT FOUND

1.1. Latar Belakang.............................................................Error: Reference source not found

2.1. Rumusan Masalah........................................................Error: Reference source not found

3.1. Tujuan Penelitian..........................................................Error: Reference source not found

BAB 2.........................................................................ERROR: REFERENCE SOURCE NOT FOUND

2.1. Pengertian Kriptografi..................................................Error: Reference source not found

2.2. Jenis Algoritma Kriptografi..........................................Error: Reference source not found

2.3. Chiper Substitusi ( Substitution Chipers )....................Error: Reference source not found

2.4. Chiper Transposisi ( Transposition Chipers )...............Error: Reference source not found

BAB 3.........................................................................ERROR: REFERENCE SOURCE NOT FOUND

3.1. KESIMPULAN............................................................Error: Reference source not found

3.2. DAFTAR PUSTAKA...................................................Error: Reference source not found


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kriptografi adalah sebuah seni untuk memanipulasi suatu pesan rahasia ke dalam
bentuk yang tidak diketahui oleh banyak orang dengan tujuan pesan rahasia tersebut
terlindungi dari orang yang tidak berhak mengetahuinya. Kriptografi mulai digunakan
pada abad ke-20 oleh pemerintah untuk kepentingan militer dalam menyampaikan pesan
kepada sekutu maupun membobol pesan musuh. Pada perang dunia kedua, pemerintah
Nazi Jerman membuat sebuah mesin enkripsi yang dinamakan Enigma. Mesin ini
menggunakan beberapa roda berputar untuk melakukan enkripsi dengan cara yang sangat
rumit. Tetapi Enigma berhasil dipecahkan oleh pihak sekutu sehingga dapat dikatakan
bahwa terpecahkannya mesin ini adalah faktor yang menyebabkan perang dunia kedua
tidak lama. Konsep dasar kriptografi berlandaskan pada teori-teori yang ada dalam ilmu
matematika, seperti penguraian bilangan yang sangat besar, komputasi logaritma diskrit,
teknik-teknik yang bersifat probabilistik dan lain sebagainya. Teori-teori inilah yang
membuat kriptografi menjadi aman digunakan untuk mengirimkan pesan yang bersifat
rahasia. Seiring berjalannya waktu, kriptografi sudah menjadi objek penelitian yang
dilakukan oleh banyak orang, dari menggabungkan beberapa metode kriptografi hingga
menciptakan metode kriptografi yang baru. Salah satu cara untuk membuat sebuah
kriptografi lebih aman adalah dengan menggabungkan dua buah kriptografi, biasa juga
disebut dengan algoritma hybrid atau kriptografi hybrid. Penggabungan dua buah
kriptografi akan memiliki banyak keuntungan, terlebih lagi jika metode kriptografi yang
digunakan adalah kriptografi yang sulit untuk dipecahkan. Kriptografi simetri adalah
kriptografi yang menggunakan satu buah kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi.
Sedangkan kriptografi asimetri adalah kriptografi yang menggunakan dua buah kunci
berbeda untuk mengenkripsi dan mendekripsi. Kriptografi One Time Pad merupakan
kriptografi simetri yang menggunakan satu buah kunci, ditemukan oleh Major Joseph
Mauborgne pada tahun 1917. Kunci kriptografi One Time Pad merupakan barisan acak
yang dibangkitkan, sehingga ketika digabungkan dengan plaintext yang tidak acak maka
akan menghasilkan ciphertext dengan barisan yang sepenuhnya acak. Sedangkan
kriptografi RSA merupakan kriptografi asimetri yang menggunakan dua buah kunci.
Kriptografi ini dibuat oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman pada tahun
1976. Kunci kriptografi RSA dibangkitkan dengan menggunakan dua buah bilangan
prima, semakin besar bilangan prima yang digunakan maka akan semakin sulit pula
kriptografi ini untuk dipecahkan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan
pengembangan kriptografi RSA dan kriptografi One Time Pad dengan menggabungkan
kedua kriptografi tersebut, dan untuk memudahkan proses perhitungannya maka
digunakan program aplikasi java.
2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan kriptografi RSA dan kriptografi One Time Pad
dengan menggabungkan kedua kriptografi tersebut?
2. Bagaimana mengonstruksi program aplikasi untuk mempermudah proses dari
pengembangan kriptografi RSA dan kriptografi One Time Pad?

3.1. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kriptografi RSA dan kriptografi One Time Pad dengan
menggabungkan kedua kriptografi tersebut.
2. Mengonstruksi program aplikasi untuk mempermudah proses dari
pengembangan kriptografi RSA dan kriptografi One Time Pad.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kriptografi


Berdasarkan waktu kemunculannya, Kriptografi dibedakan menjadi dua, yakni
Kriptografi Klasik dan Kriptografi Modern. Perbedaanya adalah apabila pada Kriptografi
Klasik proses enkripsi menggunakan perhitungan yang sangat sederhana dan dapat
dilakukan dengan cara manual. Tetapi, apabila pada Kriptografi Modern proses enkripsi
menggunakan perhitungan yang rumit dan melibatkan bilangan besar dan membutuhkan
bantuan komputer. Adapun perbedaan lain yaitu apabila pada Kriptografi Klasik
algoritma operasinya menggunakan mode karakter sedangkan Kriptografi Modern
algoritma operasinya menggunakan mode bit.

2.2. Jenis Algoritma Kriptografi


Algoritma kriptografi klasik ada dua, yaitu:
a. Chiper Substitusi ( Substitution Chipers )
b. Chiper Transposisi ( Transposition Chipers )
2.3. Chiper Substitusi ( Substitution Chipers )

 Algoritma ini mula – mula digunakan oleh Kaisar Romawi bernama Julius Caesar
untuk menyandikan pesan yang dikirimkan untuk para gubernurnya.
 Caranya adalah dengan mengganti (menyulih atau mensubstitusi) setiap
karakter dengan karakter lain dalam susunan abjad (alfabet).
 Caranya adalah dengan mengganti (menyulih atau mensubstitusi)
setiap karakter dengan karakter lain dalam susunan abjad (alfabet).
 Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari
susunan abjad. Dalam hal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf
(yaitu k = 3).
 Monoalfabet : setiap karakter chipertext menggantikan satu macam
karakter plaintext.
 Chiper Substitusi disebut juga Caesar Chiper
 Polyalfabet : setiap karakter chipertext menggantikan lebih dari satu macam
karakter plaintext
 Monograf /unilateral: satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter
plaintext
 Polygraf /multilateral: satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu
karakter plaintext

Contoh:

Tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan abjad. Dalam hal
ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu k = 3).

Tabel substitusi:
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Contoh 1. Plaintext :
(BENY PRASETYO CAKEP SEKALI)
Lalu dienkripsi menjadi (EHQB SUDVHWBR FDNHS VHNDOL) Atau dapat juga
dengan mengelompokkan chiperteks ke dalam n-huruf. Misal 4 huruf, maka hasil
enkripsinya (EHQB SUDV HWBR FDNH SVHN DOL) Atau dapat juga dengan
menghilangkan seluruh spasi, dengan tujuan agar kriptanalasis susah untuk
memcahkannya (EHQBSUDVHWBRFDNHSVHNDOL)
Aturan :
Dengan mengkodekan setiap huruf abjad dengan integer sebagai berikut: A = 0, B = 1,
…, Z = 25, maka secara matematis caesar chiper menyandikan
plainteks pi menjadi ci dengan aturan : ci = E(pi) = (pi + 3) mod 26 dan dekripsi
chiperteks ci menjadi pi dengan aturan : pi = D(ci) = (ci – 3) mod 26
Karena hanya ada 26 huruf abjad, maka pergeseran huruf yang mungkin dilakukan
adalah dari 0 sampai 25. Secara umum, untuk pergeseran huruf sejauh k (dalam hal
ini k adalah kunci enkripsi dan deksripsi), fungsi enkripsi adalah : ci = E(pi) = (pi + k)
mod 26

Catatan:
 Pergeseran 0 sama dengan pergeseran 26 (susunan huruf tidak berubah)
 Pergeseran lain untuk k > 25 dapat juga dilakukan namun hasilnya akan
kongruen dengan bilangan bulat dalam modulo 26. Misalnya k = 37 kongruen
dengan 11 dalam modulo 26, atau 37  11 (mod 26).
 Karena ada operasi penjumlahan dalam persamaan (3) dan (4), maka caesar
chiper kadang-kadang dinamakan juga additive chiper.

Jenis – jenis Chiper Substitusi


Chiper abjad-tunggal (monoalphabetic chiper atau chiper substitusi sederhana - simple
substitution chiper). Satu karakter di plainteks diganti dengan satu karakter yang bersesuaian.
Jadi, fungsi chipering-nya adalah fungsi satu-ke-satu.Jika plainteks terdiri dari huruf-huruf
abjad, maka jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf chiperteks yang dapat dibuat adalah
sebanyak 26! = 403.291.461.126.605.635.584.000.000 Caesar chiper adalah kasus khusus
dari chiper abjad tunggal di mana susunan huruf chiperteks diperoleh dengan menggeser
huruf-huruf alfabet sejauh 3 karakter. ROT13 adalah program enkripsi sederhana yang
ditemukan pada sistem UNIX. ROT13 menggunakan chiper abjad-tunggal dengan
pergeseran k = 13 (jadi, huruf A diganti dengan N, B diganti dengan O, dan seterusnya).
Enkripsi arsip dua kali dengan ROT13 menghasilkan arsip semula P = ROT13(ROT13(P))
Cipher substitusi homofonik (Homophonic substitution cipher) Setiap karakter plainteks
dipetakan ke dalam salah satu karakter cipherteks yang
mungkin. Fungsi ciphering memetakan satu-ke-banyak (one-to-many). Misalnya huruf A
dapat berkoresponden dengan 7, 9, atau 16, huruf B dapat berkoresponden dengan 5, 10,
atau 23 dan seterusnya.
Chiper abjad-majemuk (Polyalpabetic substitution chiper ) Merupakan chiper substitusi-
ganda (multiple-substitution chiper) yang melibatkan penggunaan kunci berbeda.
Chiper abjad-majemuk dibuat dari sejumlah chiper abjad-tunggal, masingmasing dengan
kunci yang berbeda. Kebanyakan chiper abjad-majemuk adalah chiper substitusi periodik
yang didasarkan pada periode m. Misalkan plainteks P adalah P = p1p2 … pmpm+1 … p2m …
maka chiperteks hasil enkripsi adalah Ek(P) = f1(p1) f2(p2) … fm(pm) fm+1(pm+1) … f2m(p2m) …
yang dalam hal ini pi adalah huruf-huruf di dalam plainteks. Untuk m =1, chiper-nya ekivalen
dengan chiper abjad-tunggal. Contoh chiper substitusi periodik adalah chiper Vigenere yang
ditemukan oleh kriptologi Perancis, Blaise de Vigenere pada abad 16. Misalkan K adalah
deretan kunci K = k1 k2 … km yang dalam hal ini ki untuk 1  i  m menyatakan jumlah
pergeseran pada huruf ke-i. Maka, karakter chiperteks yi(p) adalah yi(p) = (p + ki) mod n
Misalkan periode m = 20, maka 20 karakter pertama dienkripsi dengan persamaan (5),
dimana setiap karakter ke-i menggunakan kunci ki. Untuk 20 karakter berikutnya, kembali
menggunakan pola enkripsi yang sama. Chiper abjad-majemuk ditemukan pertama kali oleh
Leon Battista pada tahun 1568. Metode ini digunakan oleh tentara AS selama Perang Sipil
Amerika. Meskipun chiper abjad-majemuk dapat dipecahkan dengan mudah (dengan bantuan
komputer), namun anehnya banyak program keamanan komputer (computer security) yang
menggunakan chiper jenis ini.
Chiper substitusi poligram (Polygram substitution chiper ) Blok karakter disubstitusi
dengan blok chiperteks. Misalnya ABA diganti dengan RTQ, ABB diganti dengan SLL, dan
lain-lain. Playfair chiper, ditemukan pada tahun 1854, termasuk ke dalam chiper substitusi
poligram dan digunakan oleh negara Inggris selama Perang Dunia.

2.4. Chiper Transposisi ( Transposition Chipers )


Pada chiper transposisi, plainteks tetap sama, tetapi urutannya yang diubah. Dengan
kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter di dalam teks. Nama
lain untuk metode ini adalah Permutasi, karena htranspose setiap karakter di dalam teks
sama dengan mempermutasikan karakter – karakter tersebut.
Contoh 1 :
Plainteks : PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
Untuk mengenkripsi pesan, plainteks ditulis secara horizontal dengan lebar kolom tetap,
misal selebar 5 karakter ( kunci k = 5 ) : PROGR, AMSTU, DITEK, NOLOG, IINFO,
RMASI
Maka chiperteksnya dibaca secara vertical : PADNIRRMIOIMOSTLNAGTEOFSRUKGOI
Setelah itu, kita menulis chiperteks dalam baris-baris selebar kunci , yaitu 5 karakter menjadi:
PADNI, RRMIO, IMOST, LNAGT, EOFSR, UKGOI. Dengan membaca setiap kolom maka
kita memperoleh pesan awal : PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
BAB 3
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Kriptografi Klasik adalah
sebuah teori kriptografi paling awal dan telah ada sejak zaman Kerajaan Romawi. Dalam
Kriptografi Klasik terdapat dua algoritma klasik yaitu Chiper Substitusi dan Chiper
Transposisi. Kedua algoritma ini memiliki beberapa jenis algoritma lagi dengan teori dan
perhitungan yang berbeda-beda. Kriptografi Klasik sendiri dinilai oleh banyak kalangan
sebagai teori kriptografi yang mudah digunakan juga mudah dipecahkan. Pesan yang
dienkripsi menggunakan Chiper Substitusi dan Chiper Transposisi sangat mudah
dipecahkan oleh kriptanalis. Hal ini disebabkan karena algoritma klasik beroperasi dalam
mode karakter bukan dalam metode bit seperti pada Kriptografi Modern. Dalam
Kriptografi Klasik, proses pengenkripsian plainteks menjadi chiperteks tetap
menggunakan karakter, hanya saja terjadi perubahan komposisi karakter atau huruf yang
diubah – ubah sesuai aturan tiap algoritma dan juga kunci atau key. Tetapi apabila
menggunakan Kriptografi Modern proses pengenkripsian pesan menggunakan satuan bit,
plainteks dikonversi kedalam bit lalu dienkripsi, dan chiperteksnya pun menggunakan
format bit. Dengan demikian kriptanalis akan lebih mudah untuk memecahkan kode
enkripsi yang menggunakan algoritma Kriptografi Klasik.

3.2. DAFTAR PUSTAKA


http://www.scribd.com/doc/39879140/4-Algoritma-Kriptografi-Klasik-Bag-1 2.
http://www.scribd.com/doc/29413134/Pengantar-Kriptografi
http://egiewendra.blog.upi.edu/category/kriptografi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Sejarah_kriptografi_dan_kriptanalisis
https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Kriptografi_Modern
https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Kriptografi_klasik
https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Terminologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lorenz-SZ42-2.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Kriptografi_sederhana
https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Kriptanalisis

Anda mungkin juga menyukai