Anda di halaman 1dari 8

Analisa Kriptografi Simetris pada Metode Penyandian One Time Pad (Otp)

Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah


Malang
Antoni M. Surahman 201210370311212
JurusanTeknik Informatika
Universitas Muhamadiyyah Malang
E-mail : antonimargono@gmail.com

Abstrak
Makalah ini akan membahas salah satu bentuk kriptografi yang relatif sederhana namun cukup
sulit untuk dipecahkan yaitu kriptografi one-time pad. Dalam dunia kriptografi dikenal sebuah metode
penyandian yang sangat kuat sehingga tidak mudah dipecahkan, yaitu metode penyandian One Time Pad
(OTP). Metode penyandian OTP merupakan salah satu variasi dari metode penyandian subtitusi dengan
cara memberikan syarat-syarat khusus terhadap kunci yang digunakan yaitu terbuat dari karakter / huruf
yang acak (kunci acak atau pad), dan pengacakannya tidak menggunakan rumus tertentu.
Kata kunci: makalah, kriptografi, tugas

1. Pendahuluan
Keamanan merupakan salah satu
aspek yang penting dalam sebuah sistem
informasi.
Banyak
orang
menyiasati
bagaimana cara mengamankan informasi
yang dikomunikasikan atau menyiasati
bagaimana cara mendeteksi keaslian dari
informasi yang diterimanya.
Kriptografi adalah ilmu yang
mempelajari
bagaimana
menjaga
keamananan suatu pesan (plaintext). Tugas
utama kriptografi adalah untuk menjaga agar
baik pesan atau kunci ataupun keduanya tetap
terjaga kerahasiaannya dari penyadap
(attacker). Penyadap pesan diasumsikan

mempunyai akses yang lengkap dalam


saluran komunikasi antara pengirim pesan
dan penerima pesan. Penyadapan pesan
sering terjadi pada komunikasi melalui
internet maupun saluran telepon.
Untuk mendapatkan pesan tanpa melalui
kunci sebenarnya dapat dianalisis (analisis
sandi), ilmunya disebut cryptanalysis. Hasil
dari analisis sandi akan diperoleh pesan atau
kunci. Analisis sandi juga dapat menemukan
kelemahan dalam kriptosistem yang pada
akhirnya dapat menemukan pesan atau kunci.
Pada sebuah data untuk menjaga keamanan
data,data tersebut di enksipsi dan deskripsi.
enkripsi dan dekripsi pada umumnya
membutuhkan
penggunaan
sejumlah

Page 1|8

informasi rahasia, disebut sebagai kunci.


Untuk beberapa mekanisme enkripsi,kunci
yang sama digunakan baik untuk enkripsi
dan dekripsi, untuk mekanismeyang lain,
kunci yang digunakan untuk enkripsi dan
dekripsi berbeda. Dua tipedasar dari
teknologi kriptografi adalah symmetric key
(secret/private key) cryptography dan
asymmetric (publickey) cryptography. Pada
symmetric key cryptography, baik pengirim
maupun penerima memiliki kunci rahasia
yang umum. Pada asymmetric key
cryptography, pengirim dan penerima
masingmasing berbagi kunci publik dan
privat. Kriptografi saat ini lebih dari enkripsi
dan dekripsi saja. Otentikasi menjadi bagian
dari kehidupan kita sama seperti privasi.
Pesan-pesan
yang
dirahasiakan
dalam kriptografi biasa disebut plainteks
(plaintext) dan hasil penyamaran disebut
chiperteks (chipertext). Proses penyamaran
dari palinteks ke chiperteks disebut
ENKRIPSI(dari kata encryption) dan proses
pembalikan dari chiperteks menjadi plainteks
kembali disebut DESKRIPSI(decryption).
Proses tersebut dapat digambarkan secara
sederhana sebagai berikut :
Pengirim

Penerima

Keystream
Generator

Keystream
Generator

Keystream

pi
Plainteks

Keystream

ki

Enkripsi

ci
Cipherteks

ki

Dekripsi

pi
Plainteks

2. Landasan Teori
Pada Makalah ini akan dibahas
tentang algoritma ONE TIME PAD (OTP)
pada email. One time pad termasuk dalam
kelompok kriptografi simestris. One-time
pad (pad = kertas bloknot) berisi deretan
karakter-karakter kunci yang dibangkitkan
secara acak
Cipher
ini
diimplementasikan
melalui sebuah kunci yang terdiri dari
sekumpulan random karakter-karakter yang
tidak berulang. Setiap huruf kunci
dijumlahkan modulo 26 dengan huruf pada
plaintext. Pada One Time Pad, tiap huruf
kunci digunakan satu kali untuk satu pesan
dan tidak digunakan kembali.Panjang stream
karakter kunci sama dengan panjang
pesan.Satu-satunya algoritma kriptografi
yang tidak dapat dipecahkan adalah one time
pad. One-Time Pads (OTP). One time pads
ditemukan pada tahun 1917 oleh Major
Joseph Mauborgne.
Cipher ini termasuk ke dalam
kelompok algoritma kriptografi simetri. One
time pad (pad = kertas bloknot) berisi barisan
karakter-karakter kunci yang dibangkitkan
secara acak. Aslinya, satu buah one time pad
adalah sebuah pita (tape) yang berisi barisan
karakter-karakter kunci. Satu pad hanya
digunakan sekali (one time) saja untuk
mengenkripsi pesan, setelah itu pad yang
telah digunakan dihancurkan supaya tidak
dipakai kembali untuk mengenkripsi pesan
yang lain. Aturan enkripsi yang digunakan
persis sama seperti pada cipher Vigenere.
Pengirim pesan menggunakan setiap karakter
kunci untuk mengenkripsikan satu karakter
plainteks. Enkripsi dapat digambarkan

sebagai penjumlahan modulo 26 dari satu


karakter plainteks dengan satu karakter
kuncione time pads: ci = (pi + ki) mod 26
yang dalam hal ini, pi : karakter plainteks ki
: karakter kunci ci : karakter ciphertek
Perhatikan bahwa panjang kunci
sama dengan panjang plainteks, sehingga
tidak ada kebutuhan mengulang penggunaan
kunci selama proses enkripsi.Setelah
pengirim mengenkripsikan pesan dengan one
time pads, ia menghancurkan one time pads
tersebut (makanya disebut satu kali pakai
atau one time).Penerima pesan menggunakan
one time pads yang sama untuk
mendekripsikan karakter-karakter cipherteks
menjadi karakter-karakter plaintek dengan
persamaan:
pi = (ci ki ) mod 26
Contoh :
plainteks:
kunci:

ONETIMEPAD
TBFRGFARFM

Misalkan A = 0, B = 1, , Z = 25.
cipherteks: HOJKOREGHP
yang mana diperoleh sebagai berikut:
(O + T) mod 26 = H
(N + B) mod 26 = O
(E + F) mod 26 = J, dst
Sistem cipher one time pads ini tidak
dapat dipecahkan karena: Barisan kunci acak
yang ditambahkan ke pesan plainteks yang
tidak acak menghasilkan cipherteks yang
seluruhnya acak. Beberapa barisan kunci
yang
digunakan
untuk
mendekripsi
cipherteks mungkin menghasilkan pesan-

pesan plainteks yang mempunyai makna,


sehingga kriptanalis tidak punya cara untuk
menentukan plainteks mana yang benar
.Meskipun one time pads merupakan
cipher yang sempurna aman, namun faktanya
ia tidak diguanakan secara universal dalam
aplikasi kriptografi sebagai satu-satunya
sistem cipher yang tidak dapat dipecahkan
(hanya sedikit sistem komunikasi yang
menggunakan one time pads). Malahan orang
masih tetap menggunakan sistem cipher yang
dapat dipecahkan. Alasannya adalah dari segi
kepraktisan, yaitu: Karena panjang kunci
harus sama dengan panjang pesan, maka one
time pads hanya cocok untuk pesan
berukuran kecil. Semakin besar ukuran
pesan, semakin besar pula ukuran kunci.
Pada aplikasi kriptografi untuk
mengenkripsikan data tersimpan, timbul
masalah lain dalam penyimpanan kunci.
Karena kunci dibangkitkan secara acak, maka
tidak mungkin pengirim dan penerima
membangkitkan kunci yang sama secara
simultan. Jadi, salah seorang dari mereka
harus
membangkitkan
kunci
lalu
mengirimkannya ke pihak lain. Karena
kerahasiaan kunci harus dijamin, maka perlu
ada perlindungan selama pengiriman kunci.
Jika hanya ada satu saluran komunikasi,
maka pengirim dan penerima pesan perlu
barisan kunci one time pads lain untuk
melindungi kunci one time pads pertama, one
time pads ketiga untuk melindungi one time
pads pertama, dan seterusnya. Hal ini
menghasilkan kumpulan barisan kunci one
time
pads
yang
tidak
berhingga
banyaknya.Mengirimkan
barisan
kunci

melalui saluran komunikasi yang digunakan


untuk pengiriman pesan juga tidak praktis
karena pertimbangan lalu lintas (traffic)
pesan yang padat. Oleh karena itu, one time
pads hanya dapat digunakan jika tersedia
saluran komunikasi kedua yang cukup aman
untuk mengirim kunci. Saluran kedua ini
umumnya lambat dan mahal. Misalnya pada
perang dingin antara AS dan Uni Soviet
(dahulu), one time pads dibangkitkan,
disimpan, lalu dikirim dengan menggunakan
jasa kurir yang aman. Penting diingat bahwa
saluran kedua yang aman tersebut umumnya
lambat dan mahal.

jika,operator logika XOR akan menghasilkan


T (benar) apabila salah satu dari kedua
operand (tetapi tidak keduanya) bernilai T.
Apabila diaplikasikan dalam bit maka
operator XOR akan menghasilkan 1 jika dan
hanya jika salah satu operand bernilai 1.
Contoh :
x 00111010 10101011
y 10100100 01010101
hasil 10011110 11111110
Sedangkan suatu bilangan dalam biner
apabila di- XOR-kan dengan dirinya sendiri
akan menghasilkan 0.

3. One-Time Pads

Contoh :

Konsep
terpenting
dalam
penggunaan kriptografi onetime
pad adalah meng-XOR-kan plainteks dengan
kunci yang telah dipersiapkan untuk
menghasilkan cipherteks.
Secara sederhana dapat dituliskan sebagai
berikut :
(1)

c = p XOR k [4]

sedangkan proses pendekripsian dituliskan


sbb. :
(2)

p = c XOR k [5]

dengan c : chiperteks
p : plainteks
k : kunci rahasia yang digunakan

X 01010101 10101010
Y 01010101 10101010
Hasil 00000000 00000000
Apabila suatu bilangan biner x di XORkan
sebanyak 2 kali dengan suatu bilangan biner
yang sama maka akan diperoleh bilangan x
tersebut kembali.
Contoh :
X 11010101 10001011
Y 01010110 11101010
Hasil1 10000011 01100001
Apabila hasil1 di-XOR-kan kembali dengan
Y maka diperoleh :
Hasil1 10000011 01100001

Y 01010110 11101010
Hasil2 11010101 10001011
Ternyata diperoleh hasil2 sama dengan x.
Hal ini merupakan salah satu dasar dalam
penerapan
algoritma
Vernam
dalam
kriptografi, yaitu suatu string yang
diterjemahkan ke dalam biner dapat
dienkripsikan dengan suatu kunci tertentu
dan dapat pula dengan mudah diperoleh
kembali
dari
pesan
sandi
dengan
menggunakan operator XOR pada kunci
yang sama.
4. Pembahasan
Pada tugas makalah ini akan dibahas
analisa algoritma one time pad. Contonya
adalah Pada saat kita mengirimkan pesan
terhadap seseorang, pesan tersebut pastinya
bersifat rahasia disini OTP akan menenkripsi
nya sehingga pesan tersebut aman. Dibawah
ini akan di jelaskan contoh penggunaan
algoritma one time pad pada sebuah pesan.
Misalkan :
Kita ingin mengirim pesan untuk
seseorang,pesan yang akan dikirimkan yaitu
FIRMAN dengan kata kunci GLORIA.
Langkah yang dilakukan sbb :

F 106 0001 0000 0110


I 111 0001 0001 0001
R 122 0001 0010 0010
M 115 0001 0001 0101
A 101 0001 0000 0001
N 116 0001 0001 0110
Hal yang sama dilakukan pada kunci
G 107 0001 0000 0111
L 114 0001 0001 0100
O 117 0001 0001 0111
R 122 0001 0010 0010
I 111 0001 0001 0001
A 101 0001 0000 0001
b. Pesan di-XORkan dengan kunci
Akan diperoleh

a. Ubah menjadi kode ASCII dan biner


dibawah ini adalah table kode ASCII yang
digunakan :

F 0000 0000 0001001


I 0000 0000 0101005
R 0000 0011 0101035
M 0000 0011 0100034
A 0000 0001 0000010
N 0000 0001 0111017

c. Kode ASCII tersebut diterjemahkan lagi


menjadi karakter
Diperoleh : NUL ENQ GS FS BS SI
Untuk memperoleh plainteks kembali,
penerima pesan cukup mengubah lagi
plainteks menjadi ASCII dan meng-XORkan
kembali dengan kunci.
Ada
beberapa
parameter
yang
diperhitungkan untuk mengetahui kehandalan
Sistem OTP ini, antara lain:

Terenkrip/tidak terenkrip
Terenkripsi dan tidaknya sebuah
pesan tergantung pada keadaan jaringan
saat itu. File terenkripsi atau tidaknya
tidak dapat dipastikan. Akan tetapi kita
dapat
mengetahui
file
tersebut
terenkripsi
atau
tidak
dengan
melakukkan sniffing (alias mengendus,
adalah suatu kegiatan mengendus-endus
seperti namanya).

Authentifikasi
Autentifikasi pada OTP sama halnya
dengan validasi pada system email user.
proses validasi user pada saat
melakukan proses dengan system. Sama
seperti biasanya username dan password
user dicek untuk diproses apakan
kebenaranya memang benar. Bila benar
maka mereka berhak masuk ke system
selanjutnya. Jadi pada OTP hanya user
yang benar yang boleh menggunakan
system
OTP.
Pada
tahap
ini
menggunakan privat key algoritma
RSA. Pada saat pengiriman public dan

private key dibutuhkan untuk proses


pengiriman pesan ini.
Integritas
Integritas adalah suatu keadaan
dimana pada saat kita mengirim pesan
dan pada saat menerima pesan
tersebut masii sama dengan pesan
yang asli. Atau pada saat kita
mengirim. Pesan tersebut masih
terenkripsi dengan baik. Sehingga
tidak ada perubahan dalam isi nya.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat bahwa one time
pad (OTP) :
1) System OTP tidak dapat
dipecahkan,karena
Barisan kunci acak + plainteks
yang tidak acak = cipherteks
yang seluruhnya acak.
Mendekripsi cipherteks dengan
beberapa kunci berbeda dapat
menghasilkan plainteks yang
bermakna, sehingga kriptanalis
tidak punya cara untuk
menentukan plainteks mana yang
benar.
2) Algoritma Vernam atau One-time
pad
merupakaalgoritma
pengenkripsian data dan informasi
yang relative sederhana dan mudah
digunakan namun cukup aman dalam
menjamin kerahasiaan informasi atau
data yang ingin dikirimkan oleh
pengirim pesan kepada penerima
pesan tanpa dapat diketahui oleh
pihak lain.

3) Karena algoritma OTP memiliki


karakteristik besar key sama dengan
besar message, maka sistem ini
memiliki keterbatasan akan ukuran
message.
4) Keamanan algoritma pengenkripsian
ini
sangat
bergantung
pada
kerahasiaan kunci rahasia ( secret
key ) dan pad yang digunakan baik
dalam
mengenkripsi
maupun
mendekripsi data atau informasi,
karena walaupun untuk memecahkan
sandi yang dibuat sangat sulit namun
apabila kunci telah ditemukan akan
sangat mudah untuk memecahkan
sandi tersebut.
5) Untuk menjamin kerahasiaan data
dana informasi serta menjamin
keamanan kunci rahasia yang
digunakan
maka
kunci
yang
digenerate harus benar-benar random
atau acak dan hanya dapat
dipergunakan sebanyak satu kali
saja.
Akan tetapi One Time Pad memiliki
kelemahan, Meskipun OTP adalah algoritma
yang sempurna aman, tetapi ia tidak banyak
digunakan dalam praktek. Kelemahanya
antara lain :
1) Tidak efisien, karena panjang kunci
=
panjang pesan.
Masalah yang timbul:
-penyimpanan kunci
-pendistribusian kunci

2) Jika sebuah kunci telah dipergunakan


maka kunci tersebut sudah tidak
boleh
dipergunakan
kembali.
Akibatnya jumlah kunci yang masih
dapat dipergunakan akan semakin
berkurang seiring dengan semakin
seringnya
penggunaan
metode
enkripsi ini. Penggunaan kunci yang
sama lebih dari satu kali jelas akan
berpengaruh buruk bagi kerahasiaan
data
atau
informasi
yang
dienkripsikan.
3) pertukaran kunci yang terjadi antara
pihak pengirim pesan dan penerima
pesan juga merupakan titik rentan
dalam metode pengenkripsian ini,
karena terjadinya kebocoran kunci
dapat terjadi pada saat terjadinya
pertukaran informasi mengenai kunci
rahasia tersebut.
4) OTP hanya dapat digunakan jika
tersedia saluran komunikasi kedua
yang cukup aman untuk mengirim
kunci. Saluran kedua ini umumnya
lambat dan mahal.

Daftar Pustaka
Internet:

http://searchsecurity.techtarget.com/sDefinition/0,,s id14_gci213673,00.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptography
http://hadiwibowo.wordpress.com/kriptografi
http://docs.sun.com/source/816-6154-10/contents.htm#1053011
E-BOOK:

Cambridge.University.Press.Advances.in.Elliptic.Curve.Cryptography
http://www.team509.com/download/docs/security/crypt/
Buku:
Munir, Rinaldi, Diktat Kuliah IF5054 Kriptografi, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Teknologi Bandung, 2006

Anda mungkin juga menyukai