1. PENDAHULUAN
Dalam era modern seperti saat ini diperlukan adanya keamanan informasi, salah
satunya cara mengamankan adalah dengan menggunakan teknik kriptografi. Sekarang
untuk menggunakan algoritma kriptografi sudah terdapat standar yang telah ditetapkan,
contohnya algoritma untuk block cipher dapat menggunakan AES dengan panjang kunci
128, 192 dan 256 bit.
Ketika akan menggunakan algoritma diatas, maka kita perlu menggunakan kunci.
Untuk dapat menggunakan kunci tersebut, maka kita perlu memikirkan bagaimana
caranya untuk menyediakan kunci pada semua pihak yang ingin menggunakan algoritma
tersebut. Sebagai contoh, kita akan menggunakan algoritma AES-128, maka kita harus
menyediakan kunci 128 bit untuk semua entitas yang akan berkomunikasi dengan
menggunakan algoritma tesebut. Untuk mengakomodir hal tersebut, maka key
establishment berperabn sangat penting dalam aktifitas kriptografi. Bahkan oleh badan
pembuat standar di dunia, key establishment telah dibuat standar sistemnya, termasuk
didalamnya algoritma, elemen pendukung, sampai yang paling detail.
Dari semua pilihan skema terdapat peramasalahan yang masih belum dapat
ditangani hingga saat ini adalah kapan dan skema yang mana yang harus digunakan pada
suatu kondisi terntentu. Untuk itu diperlukan adanya pendefinisian awal tentang elemen
apa saja yang dibutuhkan sesuai tingkat keamanan.
DAFTAR REFERENSI
[1] http://www.certicom.com/index.php/key-establishment-schemes-part-1
[2] http://www.certicom.com/index.php/key-establishment-schemes-part-2
[3] http://www.certicom.com/index.php/key-establishment-schemes-part-3/43-cc-volume-1-
no-2/506-security-attributes-of-key-agreement-schemes
[4] Menezes, Alfred. Handbook of Applied Cryptography.1996.CRC Press
[5] Barker, Elaine.Recommendation for Pair-wise Key Establishment Schemes Using
Discrete Logariothm Cryptography (Revised).2007.NIST