Anda di halaman 1dari 8

Tugas Sistem Terdistribusi

Software Defined Network (SDN)

Oleh kelompok 5:
Gianto (1555201006)
Agus Hadi Mulyanto (155201002)

1. Pengertian Dan Teori


Software-defined networking (SDN) adalah sebuah konsep pendekatan jaringan
komputer dimana sistem pengkontrol dari arus data dipisahkan dari perankat kerasnya.
Umumnya, sistem pembuat keputusan kemana arus data dikirimkan dibuat menyatu
dengan perangkat kerasnya. Sebuah konfigurasi SDN dapat menciptakan jaringan dimana
perankat keras pengontrol lalu lintas data secara fisik dipisahkan dari perangkat
keras data forwarding plane] Konsep ini dikembangkan di UC Berkeley and Stanford
Universitysekitar tahun 2008. Penemu dan penyedia sistem ini mengklaim dapat
menyederhanakan jaringan computer
SDN memerlukan beberapa metode agar control plane untuk berkomunikasi dengan
pesawat data. Salah satu mekanisme tersebut adalah OpenFlow yang sering
disalahpahami setara dengan SDN. The Open Networking Yayasan didirikan untuk
mempromosikan SDN dan OpenFlow dan mempromosikan istilah cloud
computing sehingga menjadi populer.
SDN merupakan salah satu tahap evolusi "programmable and active networking". Salah
satu pengaplikasian SDN adalah infrastructure as a service (IaaS). Jaringan virtual SDN
dikombinasikan dengan virtual machine (VM) dan virtual storage dapat menirukan
pengalokasian sumber daya pusat data yang dinamis. SDN memungkinkan network
administrators untuk memprogram pusat kontrol jaringan melalui
sebuah controller tampa akses fisik ke switches.
Beberapa aspek penting dari SDN adalah :
a. Adanya pemisahan secara fisik/eksplisit antara forwarding/data-plane dan control-
plane
b. Antarmuka standard (vendor-agnosic) untuk memprogram perangkat jaringan
c. Control-plane yang terpusat (secara logika) atau adanya sistem operasi jaringan yang
mampu membentuk peta logika (logical map) dari seluruh jaringan dan kemudian
memrepresentasikannya melalui (sejenis) API (Application Programming Interface)
d. Virtualisasi dimana beberapa sistem operasi jaringan dapat mengkontrol bagian-
bagian (slicesatau substrates) dari perangkat yang sama.

2. Prinsip Kerja
Secara umum jaringan SDN dengan OpenFlow beroperasi dengan cara yang berbeda dari
jaringan tradisional. Jaringan SDN OpenFlow menggunakan konsep Flow, yang di
definisikan sebagai aliran paket-paket dalam jaringan dimana header-header paketnya
memiliki nilai-nilai yang sama. Sebagai contoh, sebuah Flow dapat berupa paket-paket
dengan alamat asal dan alamat tujuan IP yang sama, atau semua paket dengan identifier
VLAN yang sama. (Stallings, 2013)
Controller yang terletak di Control Plane adalah otak dari jaringan SDN OpenFlow,
dimana semua keputusan tentang jaringan di buat. Controller menentukan Flow-Flow
yang dapat berada di dalam jaringan. Setiap Flow di dalam jaringan harus mendapatkan
ijin terlebih dahulu dari Controller, yang akan menentukan apakah komunikasi tersebut
diperbolehkan oleh network policy. Jika di perbolehkan maka Controller akan
menentukan rute Flow, dan menambahkan rute tersebut kepada setiap perangkat
networking yang akan dilalui oleh Flow.
Peran perangkat networking pada jaringan SDN OpenFlow adalah sebagai berikut:
- Mengenkapsulasi dan meneruskan paket yang pertama dari Flow kepada Controller,
yang kemudian akan di tentukan oleh Controller apakah Flow tersebut akan di ijinkan
atau tidak. Jika diperbolehkan maka Flow akan di tambahkan ke dalam Flow Table
perangkat networking.
- Meneruskan paket-paket yang masuk dan keluar berdasarkan Flow Table.
- Menolak paket secara sementara atau permanen bergantung pada keputusan yang di
tentukan oleh Controller
3. Penjelasan Implementasi
a. SDN OpenFlow Celluler
Konsep SDN OpenFlow disini adalah dengan menambah kontroler, switch dan base
station yang dapat mengoperasikan aplikasi kontroler dengan fungsi berikut :
mendefinisikan kebijakan dan aturan berdasarkan atribut / identitas pelangan daripada
alamat dan lokasi pelangan. Melakukan proses kontrol secara real-time melalu local
switch agent. Melakukan pemeriksaan terhadap paket data dan header secara
mendalam. Mengelola pembagian pada alokasi sumber data base-station secara
remote.
Pada arsitektur LTE terdapat beberapa bagian yang memiliki control plane dan data
plane dengan fungsi tertentu. Diantara bagian-bagian tersebut adalah :
- Base-station (eNodeB) : berfungsi menghubungkan UE(User Equipment)
pada jaringan LTE dan meneruskan paket dari UE kepada jaringan dan
sebaliknya.
- S-GW (Serving Gateway) : sebagai pusat mobilitas UE. Bagian ini selalu
memonitor pergerakan UE serta bertugas mengalokasi frekuensi dan alamat
IP.
- P-GW (Paket Data Gateway) : berfungsi mengatur parameter QoS dan
memonitor trafik data yang masuk pada jaringan. Selain itu juga bertugas
untuk menghubungkan UE kepada jaringan internet dan jaringan seluler yang
lain.
Secara sederhana jaringan LTE dapat disederhanakan seperti gambar di bawah ini
Penerapan SDN OpenFLow pada jaringan seluler akan memberikan solusi dan
beberapa masalah utama yang terjadi pada jaringan. Berikut ini adalah beberapa
keuntungan yang didapatkan dari penerapan SDN :
- SDN OpenFlow memberikan proses klasifikasi paket data yang masuk pada
jaringan dan memberikan kemampuan routing secara fleksibel. Operator dapat
memonitor trafik secara real-time dan efektif
- SDN OpenFlow memberikan protokol yang dapat bekerja pada teknologi
seluler yang berbeda sehingga membuat proses mobility management menjadi
jauh lebih mudah.
- SDN OpenFlow memukinkan proses distribusi parameter Qos dan kebijakan
keamanan mengunakan firewall.
- SDN membuat penerapan jaringan virtual pada jaringan seluler menjadi
mudah dengan cara membagi flow-space pada paket headers.
Dibutuhkan empat ekstensi utama yaitu perlu ditambahkan pada jaringan seluler
utnuk proses penerapan SDN OpenFlow. Penambahan ekstensi tersebut akan
mengubah bentuk arsitektur jaringan seluler seperti berikut ini :
Keempat ekstensi tersebut adalah :
- Kontroler : membuat parameter aturan dan kebijakan dalam hal atribut
pelanggan.
- Aplikasi switch : Local control agent
- Perangkat switch : Memproses dan melakukan klasifikasi paket data secara
fleksibel berdasarkan header.
- Base station : BTS harus mendukung remote control untuk mengatur alokasi
sumber daya jaringan virtual serta berfungsi untuk manajemen cell secara
fleksibel.
Teknologin SDN OpenFlow dapat membuat jaringan seluler yang komples
menjadi lebih sederhana dan lebih mudah untuk diatur. Selain itu juga akan
memberikan peluang kepada operator untk membuat berbagai layanan baru
kepada pelanggan yang dapat dioperasikan pada jenis jaringan nirkabel yang lain.
b. Mengabungkan antar jaringan Data Center
Saat ini sulit untuk menghubungkan jaringan data center yang berbeda. Seringkali,
jaringan data center menggunakan arsitektur eksklusif dan topologi, yang membuat
masalah ketika penggabungan jaringan yang berbeda Namun, sering kali ada
kebutuhan untuk menggabungkan dua jaringan yang berbeda. Sebagai contoh, ketika
sebuah perusahaan baru diperoleh, jaringan asli harus diperluas untuk
menggabungkan jaringan baru, tetapi dengan masalah tersebut, penggabungan ini
sering memakan waktu. SDN OpenFlow membawa solusi untuk masalah jaringan ini.
Mereka mengusulkan untuk menggunakan perangkat lunak layanan infrastruktur
jaringan berbasis OpenFlow untuk menghubungkan jaringan data center. Mereka
lebih lanjut menyatakan bahwa jaringan data center ini saling berhubungan bisa
memecahkan masalah latency dengan memindahkan beban kerja untuk jaringan yang
kurang dimanfaatkan. Jika jaringan sibuk pada waktu tertentu dalam sehari, beban
kerja mungkin akan selesai lebih cepat dalam jaringan dari zona waktu yang berbeda
atau dalam jaringan yang lebih hemat energi. Mereka juga menguji solusi mereka
dengan menggunakan topologi jaringan dua data center . Infrastruktur aplikasi
perangkat lunak layanan didirikan menetapkan aturan OpenFlow untuk konektivitas
jaringan yang berbeda operasi. Umumnya, itu akan memakan waktu lama untuk
switch untuk menemukan semua aturan, sehingga mereka menciptakan gambaran
sumber daya yang berisi semua sumber daya yang tersedia data center. Dua jenis
aturan yang digunakan bersifat global dan spesifik. Aturan global didasarkan pada
topologi data center, sedangkan aturan spesifik akan menentukan bagaimana
mengoperasikan dalam menangani hardware.

Google Data Centers using OpenFlow


Pendekatan seperti mensyaratkan sejumlah aturan ditetapkan. Sejumlah aturan harus
sebanding dengan jumlah switch dan server di jaringan. Karena semakin banyak
aturan diterapkan, itu akan lebih sulit untuk memastikan bahwa setiap aturan berlaku,
dan tidak ada aturan konflik dengan aturan sebelumnya yang sudah ditetapkan.
Bagaimanapun, dalam pembuatan satu set generik aturan konfigurasi untuk data
center, yang memungkinkan data center menggunakan OpenFlow menjadi saling
terhubung dengan mudah. Waktu setup asli dari aturan OpenFlow adalah 20 sampai
40-ms, tergantung pada pengunaan jaringan standar atau mesin virtual.
Di masa depan, kita harus menguji pendekatan ini dalam situasi dunia nyata atau,
setidaknya, membuat testbed virtual dengan lebih dari dua pusat data. Google
memiliki setidaknya 12 pusat data, meskipun banyak perusahaan memiliki data center
yang lebih sedikit, itu akan menjadi ide yang baik untuk setidaknya menguji
perangkat lunak ini pada lebih dari dua pusat data.
4. Layanan yang diberikan
a. Pengolahan jaringan terpusat
b. Pengendalian switch dan router
c. Menerapkan kebijakan yang sesuai dan secara dinamis meneruskan frame dan paket
5. Trend teknologi yang sedang berkembang saat ini.
a. Big Data
b. Cloud Computing
c. Layanan On Demond
d. Bring Your Device (BYOD)

Anda mungkin juga menyukai