PLMN
Konsep Dasar, Elemen & Struktur Jaringan PLMN:
Cell, Base Station (BTS), BSC, MSC, GMSC Multipple Access Radio Channel : Traffic Channel, Control Channel Attachment, Detachment, Registration Roaming, Registration & Paging Location Area, Location Updating, Paging Roaming
MOBILITAS
Mobilitas di dalam suatu jaringan telekomunikasi publik tidak ada konsep yang sama. Dapat dibedakan antara portabilitas, movabilitas dan mobilitas (lengkap). Portability merepresentasikan kasus sederhana dimana hanya terminal yang bergerak, dan dihubungkan lagi dengan titik yang lain di dalam jaringan. Movabilitas mengimplikasikan bahwa pelanggaan memindahkan akses personal-nya; sebagai contoh, misalnya pada saat melakukan logging pada suatu jaringan data dari posisi jaringan yang berbeda. Mobilitas merujuk pada suatu keadaan, dimana terdapat kapabilitas lengkap, dengan keduanya, yaitu akses terminal dan pelanggan, dapat berpindah tempat, dan jaringan secara otomatis akan mengikuti semua perpindahan tersebut. Dengan kata lain, dalam hal ini terdapat mobilitas terminal dan pelayanan.
Mobility Portabilitas: terminal dapat berpindah. Movabilitas: pergerakan akses personal. Mobilitas : terminal dan akses pelanggan dapat berpindah / bergerak.
Mobilitas memerlukan akses radio melalui base (atau berbasis radio) station. Akses fisik di dalam suatu jaringan mobil diatur untuk memungkinkan suatu terminal dapat terhubung dimanapun terminal tersebut berada di dalam jaringan, dan bergerak, walaupun suatu panggilan sedang berlangsung.
5
Cell : cakupan dari suatu kanal radio yang ditransmisikan oleh suatu antena omni / sektoral dari suatu base station Multiple Access : teknik yang digunakan untuk menduduki kanal trafik yang bebas bagi pihak pemanggil maupun yang dipanggil. Base Station : Tranciever + antena
9
Omnidirectional cells
Model hexagonal memeberikan representasi yang ideal untuk cakupan wilayah (coverage area). Pola hexagonal mudah untuk dikendalikan : secara grafik, geometrik dan logik.
10
Suatu base station yang menggunakan tiga antena direksional, dimana setiap antena mencakup sudut sebesar 120, mempunyai tiga sektor disekitarnya. Gambar berikut mengilustrasikan tampilan daripada pola sel yang dimaksud. Tidak selalu tiga sel merupakan satu kelompok, kadang-kadang satu sel sudah mencukupi, misalnya yang dipergunakan untuk suatu bagian jalan atau toll. Transmitter dari setiap sel mempunyai frekwensinya masing-masing. Perencanaan pola sel erat berhubungan dengan frekuensi use dan reuse.
Frequency Reuse.
Definisi
Pengulangan frekuensi yang sama pada area yang berbeda di luar jangkauan interferensinya
F2
JARAK BEBAS INTERFERENSI
F3 F1
F3
Reuse frekuensi
2 1 3 2 1 3 1 3 2
Reuse frekuensi
KLUSTER
Ukuran Kluster ( K ) Adalah kumpulan sel yang memiliki kelompok frekuensi operasi yang berbeda Kelompok frekuensi itu, nantinya diulang lagi pada kluster yang lain Ukuran kluster tergantung dari (C/I) syarat sistem AMPS (FDMA) C/I > 18 dB GSM (TDMA C/I > 12 dB
Kluster.
K=3
1 kluster
Layanan telepon mobile memiliki daerah operasi frekuensi tertentu berdasarkan regulasi pemerintah Suatu kanal radio umumnya memerlukan daerah frekuensi 25-30 kHz Mode duplex menggunakan sepasang up link dan down link untuk memungkinkan dilakukannya transmisi simultan (full duplex) Contoh : NMT 450 mempunyai (453-457,5) MHz up-link dan (463-467,5) MHz down-link
15
Catatan : di dalam selular digital (misalnya GSM) suatu RF dibagi menjadi 8 time slot FDMA/TDMA, FDD
Melokalisasi (locating) dan handover Kanal yang digunakan untuk suatu panggilan atau untuk kendali harus mampu untuk memindahkan dari satu sel ke sel lainnya pada saat mobil berpindah diantara sel-sel di dalam jaringan. Sistem harus dapat mendeteksi apakah switching diperlukan atau tidak (umumnya dikaitkan dengan keuatan sinyal yang diterima oleh base station). Fungsi ini dikenal sebagai melokalisai (locating). Istilah teknis untuk secara aktual memindahkan dari satu sel ke sel lainnya, tanpa pengguna menyadari akan hal itu, disebut handover.
Services 1 Telephony 2 Data 3 Telefax 4 Supplementary services 5 Emergency call services 6 Messaging services
17
Telefoni
Fungsi utama dari suatu jaringan mobil adalah menghasilkan suatu layanan telepon yang baik dan berkualitas. Dengan kondisi transmisi radio yang mendukung, kualitas dari layanan telepon mobil sebanding dengan layanan telepon jaringan tetap (fixed-network telephony). Mobil digital mempunyai kemampuan untuk menyalurkan sinyal telefoni dengan kualitas bervariasi, terganttung pada metoda pengkodean suara (voicecoding) yang diimplementasikan pada akses radio yang bersangkutan.Sistem mobil digital GSM menggunakan istilah "full-rate coding" (13 kbit/s) dan "half-rate coding" (6.5 kbit/s).
18
DATA
Kecepatan normal yang digunakan oleh GSM adalah 9.6 kbit/s, dan sedang dikembangkan kecepatan yang lebih tinggi. Penggunaan modem memungkinkan sistem analog menawarkan layanan data dengan laju bit sampai dengan 9.2 kbit/s.
TELEFAX
Suatu sistem mobile yang lebih besar mendukung layanan Group 3 telefax.
LAYANAN SUPLEMENTARY
Layanan suplemen jaringan mobil bermiripan dengan yang terdapat pada jaringan tetap (fixed network), walaupun layanan seperti call bearing (pembatasan panggilan) memerlukan sejumlah variasi yang cukup besar. Sebagai contoh, jika pelanggan berada diluar negeri, maka panggilan ke nomor tersebut dapat dibatasi oleh sistem atas permintaan pelanggan, untuk mencegah biaya roaming yang cukup besar.
19
LAYANAN Pesan
Pelayanan pesanan (messaging service) penting khususnya dengan meningkatnya aksesibilitas di dalam suatu PLMN, karena terminal dapat off atau dapat berada di dalam suatu wilayah yang menghaslkan bayangan radio (radio shadows). Contoh-contoh pelayanan pesanana antara lain Voice mail, telefax and short message service (SMS).
20
keamanan
Jaringan yang menggunakan komunikasi radio, sensitif terhadap penggunaan terminal secara tidak sah ataupun penyadapan sepanjang jalur radio yang digunakan. Karenanya jaringan mobile memerlukan sistim pengamanan yang cukup tinggi. Kedua pelanggan dan operator harus dilindungi terhadap setiap intrusi pihak ketiga. Proteksi ini dapat berupa layanan suplemen yang dipilih oleh pelanggan (misalnya menggunakan smart card, dengan kode personal), atau berbagai fungsi jaringan seperti enkripsi dan otentikasi.
Berbagai fungsi berikut dapat digunakan untuk memproteksi jaringan : Sistim otentikasi. Enkripsi. Identifikasi terminal untuk memproteksi terhadap terminal yang dicuri. Nomor telepon temporer untuk mencegah terhadap akses yang tidak sah terhadap identitas terminal mobile.
21
Terminals
Suatu telepon mobil / saku mempunyai sejumlah fasilitas. Fasilitas yang paling umum adalah sebagai berikut : Tampilan alphanumeric ; Memori untuk nomor-nomor yang disingkat (abbreviated numbers); Indikator kekuatan sinyal; Indikator batere; dan Kunci elektronik.
23
Pengembangan terminal PLMN dari telepon mobil sederhana sampai dengan terminal mobil cerdas (intelligent mobile terminal)
24
25
The first step of the analysis is performed through linear predictive coding (LPC). The LPC analysis unit is designed as the inverse of the speech organs' filtering model. When a 20 ms voice block from the segmentation unit is allowed to pass through the filter for LPC analysis, this filter will deliver the excitation sequence for the sample. Since two consecutive blocks have similar excitation sequences, the difference between them is calculated with the long-term prediction (LTP) methods. The resulting excitation difference passes through a low-pass filter and is then input to the residual pulse excitation (RPE) grid selection unit, which is a waveform coder (similar to the one used in PCM). The filtered excitation difference is sampled and every third sample is coded. The resulting bit stream is 9.4 kbit/s. The RPE bit stream and the LPC and LTP parameter values are transferred to the receiver, where the original speech is reproduced through a reverse process.
26
Nilai-nilai parameter LPC dan LTP membangkitkan 3.6 kbit/s, membuat total bit stream yang keluar dari voice coder sebesar 13 kbit/s (260 bits per sampel 20 ms ).
Frekuensi original (excitation sequences) daripada vocal cords diekstraksi menggunakan analisis LPC/LTP
27
29