1. Sistem Manual
Merupakan generasi pertama sistem manual LB / CB penyambungannya
dilakukan oleh operator.
2. Sistem Otomat step by step ( elektromagnet )
Penyambungan dilakukan dengan selektor yang bekerja sesuai dengan
putaran / dialing.
3. Sistem Otomat Elektromagnetik Crossbar
Menggunakan Multistage Crossbar (horisontal & vertikal) dengan 2 fungsi :
common control (register) dan switching (marker control switching stage)
4. Sistem SPC Analog
Menggunakan matrix switch untuk penyambungan digabung dengan master
console / komputer sebagai pengendali
5. Sistem SPC Digital
Menggunakan PCM dengan kemampuan lebih cepat dan kapasitas memori
lebih besar.
6. Sistem ATM & Optical Switching
Asynchronous Transfer Mode merupakan generasi baru teknologi switching
yang digunakan untuk broadband switching.
A. CIRCUIT SWITCHING
Merupakan metode switching yang paling sederhana dimana
komunikasi data antara sumber dan tujuan dilakukan secara langsung
berdasarkan penyambungan kanal transmisi dengan para pemakai, dikenal 2
macam saluran :
a. Dedicated / leased line : pemakai selalu tersambung dengan saluran
permanen, sewa tinggi
B. MESSAGE SWITCHING
Komunikasi tidak bisa dilaksanakan secara langsung. Pada metode ini
pertama- tama satuan informasi harus dilengkapi dengan alamat - alamat (
baik alamat pengirim maupun alamat penerima). Pesan yang sudah lengkap
dikirim ke message concentrator (menangani penyimpanan dan penerusan)
message ke pemakai yang dituju.
Kelebihan :
a. Jaringan komunikasi bisa lebih berdaya guna
b. Message bisa ditunda pengirimannya oleh message concentrator
apabila pemakai yang dituju sedang sibuk.
c. Satu message bisa dikirimkan ke beberapa tujuan
d. Setiap message dilengkapi dengan kontrol kesalahan untuk
mengurangi kesalahan di bagian penerima.
Contoh : SITANET. Jaringan ini dibangun oleh badan penerbangan
internasional berpusat di Paris.
C. PACKET SWITCHING
Paket merupakan sekumpulan bit, termasuk data dan sinyal kontrol panggilan
disusun dalam format tertentu. Paket switching merupakan transmisi data
dalam bentuk paket - paket beralamat lewat kanal yang terpakai selama waktu
3. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Perangkat telekomunikasi bertugas menghubungkan pemakaianya dengan
pemakai lain. Arti dari telekomunikasi adalah tele yang artinya jauh,
komunikasi artinya hubungan dengan pertukaran informasi. Teknik
telekomunikasi dikembangkan manusia untuk menembus perbedaan jarak
yang jauhnya bisa tak terbatas menjadi perbedaan waktu yang sekecil
mungkin.
A. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Definisi dari Jaringan Telekomunikasi adalah segenap perangkat
telekomunikasi yang dapat menghubungkan pemakainya (umumnya manusia)
dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar
informasi ( dengan cara bicara, menulis, menggambar atau mengetik) pada
saat itu juga.
Jaringan telekomunikasi terdiri dari 3 bagian utama, yakni perangkat transmisi,
perangkat penyambungan (switching) dan terminal.
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu
tempat ke tempat lain.
Media transmisi bisa berupa kabel, serat optik maupun udara, tergantung
jarak dan tergantung pada berapa banyak tempat yang akan saling
dihubungkan.
Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi
pemakai lain sesuai seperti yang diinginkannya.
Perangkat + Perangkat
Switching
Terminal
Media transmisi
4. TERMINAL TELEKOMUNIKASI
B. FAKSIMILE
Faksimile merupakan terminal telekomunikasi yang digunakan untuk
komunikasi tercopy sehingga berfungsi sebagai fotocopy jarak jauh.
a. Proses Scanning
Proses scanning pada perangkat faksimile adalah mengubah ”graphic
copy” menjadi sinyal elektrik.
b. Proses Pencetakan (recording)
Merupakan perangkat transducer elektro- foto.
C. TELEPRINTER
Teleprinter bisa digunakan untuk komunikasi terketik. Ditinjau dari fungsinya
teleprinter tidak lain adalah suatu alat untuk mengubah bahasa tertulis
D. KOMPUTER
Sebagai terminal telekomunikasi yang digunakan untuk komunikasi apa saja
tergantung perangkat input / output yang disediakan.
CONTOH SOAL :
1. SENTRAL LENGKAP
Semua sentral telepon hanya digunakan untuk komunikasi bicara karena
saluran dan sistem transmisi yang dihubungkan sentral telepon dengan
terminalnya semula hanya kanal analog 4 kHz. Kemudian faksimili dan teleprinter
juga bisa memanfaatkan sentral telepon.
Bagian – bagian dari sentral lengkap adalah sebagai berikut :
User Terminal
Line Interface Switching
Network
Line Circuit Ancilliary
Sentral Function
lain
Trunk Circuit
Main
Controller
Sentral OAM Circuit
OAM Remote
Gambar Sentral Lengkap
3. SWITCHING NETWORK
merupakan suatu system yang dikontrol oleh processor, sehingga untuk dapat
beroperasi diperlukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software).
CONTOH SOAL :
9 Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah
menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :
a. Sampling
b. Quantisasi
1. SWITCHING DIGITAL :
A. TIME SWITCH
Merupakan proses switching digital yang hanya dapat mengubah time slot,
tetapi tidak mengubah space (highway), menggunakan Buffer Memory. Proses
time switch adalah proses yang berdasarkan waktu karena pada highway input ts
datang secara berurutan (serial) tetapi keluaran bisa acak, jadi satu ts mungkin
disimpan lebih lama baru dikeluarkan kembali dibandingkan ts lainnya, ini terjadi
karena adanya perubahan dari satu ts ke ts lainnya. Misal : dari ts 1 pada bagian
input diubah menjadi ts 25 pada bagian output terjadilah pergeseran waktu.
Pergeseran waktu ini dalam teknik sentral telepon digital disebut delay. Umumnya
proses ini jarang digunakan kecuali jika hanya terdapat satu highway input dan
satu highway output yang akan dihubungkan pada jalur switching networks.
B. SPACE SWITCH
Space switch merupakan proses switching yang hanya bisa mengubah
highway, tidak bisa mengubah time slot.
B. SWITCHING NETWORK
Switching Network Digital menggunakan prinsip Time Division Multiplex. Pada
sentral EWSD, SN menggunakan sistem penyambungan dengan kecepatan bit
untuk modul 4 highway-nya 8192 Kbit/s sehingga untuk modul yang mempunyai
4 highway, kecepatannya adalah 3.768 kbit/s. Untuk menjamin keandalan
operasinya, maka SN dibuat rangkap 2 sehingga jika terjadi gangguan pada
salah satu SN, hubungan masih tetap berlangsung.
SN diatas menyambungkan percakapan antar LTG berdasarkan informasi
dialing yang diberikan oleh pelanggan. SN juga menyambungkan hubungan
antara LTG dan CP. Hubungan ini digunakan untuk pertukaran kontrol data yang
disetup hanya sekali dan akan ada seterusnya. Hubungan ini disebut
Semipermanent Connection.
Hal yang istimewa pada SN adalah :
1. Tidak memerlukan tempat yang luas
2. Tidak terjadi internal blok
3. Sistemnya dibuat duplikasi
4. Hardware dan software dibuat modular
5. Hanya ada 8 jenis modul yang mana 7 digunakan pada SN : DES, 5 pada SN
: DE 4, dan 4 pada SN : DE 3.
6. Mudah diperluas
7. Menggunakan teknologi mutakhir (NMOS dan TTLLS)
8. Satu format switching untuk signal bicara dan data ( 8 bit code word )
9. Hubungan “broadcast” (misal aplikasi tone)
10. Dikontrol mikroprocessor dengan software read only (firmware)
11. Dapat melakukan selft monitoring
Switching modul yang digunakan adalah :
D. LINKING T – S – S – S – T
Linking ini dibuat dengan kombinasi 8 group TSG dimana satu group TSG
mempunyai 16 modul TSM 4 | 4 dan 4 group SSG dimana dalam satu group
SSG terdapat linking kombinasi 16 modul SSM 8 | 15 dan 15 modul SSM 16 |
16.
Linking T – S – S – S – T dibentuk dari susunan link modul TSM 4 | 4 – SSM 8
| 15 – SSM 16 | 16 – SSM 8 | 15 – TSM 4 | 4. Jumlah highway maksimum
pada linking ini adalah 512 highway dimana dari 512 highway tersebut 504
highway digunakan sebagai highway ke LTG dan 8 highway digunakan untuk
semi permanent connection yaitu highway yang digunakan untuk pertukaran
data report, message dan command antara LTG – SN – SSP. Sama halnya
dengan linking T – S – Tpada sentral type DE 4 jumlah group SSG pada
sentral type DE 5 tidak boleh diredusir atau dikurangi, hanya jumlah group
TSG yang boleh dikurangi. Pengurangan group TSG membentuk type sentral
LTG 1
SN 1
SN 0 ( STB )
(ACT)
GP
SGC
SGC
LTG n
MB CCG MB
CP
GP
SSP dan MU
Keterangan gambar :
LTG : Line Trunk Group
GP : Group Processor
SN : Switching Network
Setiap SLCA ( Subscriber Line Analog ) atau TA ( Trunk Analog ) berfungsi sebagai
interface antara analog ke digital dan sebaliknya yang dilengkapi dengan sirkit
BORSCH. SLCA ditempatkan pada modul SLMA. Satu modul SLMA berisi 8 sirkit
SLCA. Satu LTU berisi 4 modul SLMA. Jumlah LTU dalam satu LTG minimum satu
maksimum 8 LTU.
LTU terdiri dari :
1. SLMA ( Subscriber Line Module Analog )
2. TM ( Trunk Module Analog )
3. DIU ( Digital Interface Unit )
4. OLMD ( Operator Line Module Digital )
Untuk trunk digital menggunakan interface DIU (Digital Line Unit ) yang bekerja
dengan clock 2048 khz, terhubung dengan PCM 30 F SAD / SDA. Karena satu
highway PCM 30 mempunyai 30 ts + 2 ts untuk service words dan signalling maka
satu DIU akan mempunyai 30 trunk atau 30 ports.
Meja operator DSB ( Digital Switch Board) tersambung melalui modul OLMD,
sedang modul TM tidak bergitu banyak digunakan karena lebih banyak
menggunakan modul DIU melalui interface PCM F.
Perangkat LTG
A LTU GS LIU SN
Digital Digital Digital
32 subs 2 mbit / s 8 mbit/ s 8 mbit / s
32 ts 128 ts 128 ts
B LTU GS LIU SN
CONTOH SOAL :
B. Jenis - Jenis SM
SM Klasik (SM)
Kapasitas s/d 5120 saluran pelanggan, 496 sirkit trunk, atau kombinasinya
SM 2000
Kapasitasnya adalah kombinasi antara 30.000 saluran pelanggan dan s/d
3720 sirkit trunk.
Kapasitas switching berkisar mulai 3072 ts s/d 30.720 ts.
F. PSU
¾ Bertindak sebagai interface antara PU dengan SMP bagi data paket
¾ Melakukan pemrosesan protokol untuk mendukung message signalling dalam
bentuk paket, serta melakukan switching terhadap data paket
¾ PSU dapat digunakan untuk :
a. Komunikasi antar prosesor melalui CCS 7
b. Packet switching terhadap kanal D pada ISDN
c. X.25 D - channel Packet Mode Bearer Service (DPMBS), misal akses untuk
jaringan bank.
d. Pertukaran data messages antara terminal ISDN
e. Menghandle protokol V5.
H. Struktur Dasar CM
I. Struktur Dasar AM
Interface Deskripsi
SM - CM Network, Control and Timing (NCT) Links :
• Interface antara TSI dalam SM ( 2000 ) dengan TMS dalam
CM
• Mentransport voice message (network), inter-processor
message (control) dan syncronization message (timing)
• Berupa kabel serat optik, panjang mak 300 m. Setiap NCT link
terdiri dari sepasang kabel serat optik untuk transmit dan
receive
CM - AM Dual Serial bus ( DSB)
Mentransfer control message antara MSGS ( Message switch )
dalam CM dengan AP ( Administrative Processor ) dalam AM.
Device Deskripsi
Disk Digunakan untuk mem-backup data dan program secara
keseluruhan dari sentral
Magnetic Tape Digunakan ntuk mentransfer data dan program ke/dari
sentral
Data Link Digunakan untuk human - machine interface secara remote,
yaitu link X.25
Printer Digunakan untuk mem-print messages dari sentral. Printer
tersebut disebut ROP (Read-Only Printer)
CONTOH SOAL :
2. HARDWARE SYSTEM
Struktur hardware system NEAX 61 E terdiri dari 4 subsystem yaitu :
A. APPLICATION SUBSYSTEM
Merupakan interface antara sentral telepon dengan pelanggan sehingga dapat
disambungkan langsung ke pelanggan maupun ke sistem transmisi. Sesuai
dengan fungsinya, application subsystem dapat dibagi menjadi 7 macam
pelayanan yaitu :
1. Analog subscriber interface, terdiri dari 2 peralatan yaitu :
- Line Module (LM)
Line Module mempunyai terminal yang disebut Line Circuit (LC) yang
berfungsi sebagai pengontrol perubahan – perubahan signal digital ke
analog atau sebaliknya. LM dilengkapi dengan concentrator yang
disebut DLSW (Digital Line Switch). Setiap LM mengakomodasikan
maksimum 16 card LC ( 8 pelanggan per LC) sehingga 1 LM dapat
mengakomodasikan maksimum 128 pelanggan biasa. LC dapat
disambungkan langsung ke saluran pelanggan, ke saluran coin box dan
saluran PBX. Jenis LC yang digunakan berkapasitas 8 sibscriber per
card untuk sambungan pelanggan biasa dan 4 subscriber per card untuk
sambungan coin box dan PBX. Fungsi utama LC :
• memberi catu daya ke pelanggan
• proteksi adanya tegangan liar
• sumber arus bel ke pelanggan
B. Switching Subsystem
C. PROCESSOR SUBSYSTEM
Processor adalah unit yang berfungsi untuk mengontrol baik Call
Processing maupun tuga-tugas operasi pemeliharaan.Pada system NEAX
61E Multi Processor, terdapat 4 macam processor, yaitu :
1. Call processor (CP)
Call processor aadalah processor yang berfungsi untuk mengontrol call
processing, dan setiap call processor hanya mengontrol satu switching
network saja. Komunikasi antara Switching Network dan call processor
akan melalui SPI (Speech Path Interface) untuk sisi call processor dan
SPC untuk sisi switching subsystem. Setiap call processor mempunyai
Main Mermory (MM) yang berisi program dan data yang diperlukan untuk
call processing.
2. OMP adalah processor yang bertugas untuk mengontrol Maintenance
routing , dan mengontrol semua call processor dalam hal pengetesan.
OMP melaksanakan tugas – tugas berdasarkan automatic maintenance
dan on demand maintenance.
3. Common Channel Signaling processor (OMP)
CCSP adalah processor yang digunakan untuk memproses call dengan
menggunakan common channel signaling.
4. Position Control Processor (PCP)
PCP digunakan untuk mengontrol position atau switch board untuk
memproses call processing yang melalui switch board tersebut.
Dalam system multi processor, jumlah processor yang dapat
dioperasikan adalah sebanyak 32 unit, terdiri dari :
•Maximum 22 unit call processor (32 unit switching unit network).
•Satu operation dan maintenance processor; Sembilan processor lainnya
(PCP dan atau CCSP).
CONTOH SOAL :
Diktat Kuliah Switching - Oky Dwi Nurhayati, ST - 53 -
1. Jelaskan definisi dari sentral NEAX 61E !
Jawab :
NEAX merupakan singkatan dari Nippon Electronic Automatic Exchange.
Neax merupakan local switch yang dapat menyediakan sampai 100,000
subscriber line dan 60,000 trunk lines
NEAX-61 : STM/ATM/IP Hybrid Node System adalah sistem switching sentral
digital yang berkemampuan tinggi yang memungkinkan bekerja pada sarea
layanan yang mencakup hubungan antara, ATM/ STP dan IP Protokol.
2. Apakah yang dimaksud dengan prosesor subsystem !
Jawab :
Processor adalah unit yang berfungsi untuk mengontrol baik Call Processing
maupun tuga-tugas operasi pemeliharaan.
3. Sebutkan 4 macam prosesor pada sentral NEAX 61Σ
Jawab :
Sentral NEAX memiliki 4 macam processor, yaitu :
a. Call processor (CP)
b. OMP
c. Common Channel Signaling processor
d. Position Control Processor (PCP)
4. Sebutkan fungsi dari sentral telepon digital NEAX 61 E !
Jawab :
sentral telepon digital NEAX 61 E dapat berfungsi sebagai :
a. Sentral Internasional, berfungsi untuk melakukan panggilan – panggilan ke
luar negeri
b. Sentral Tandem, berfungsi menghubungkan sentral – sentral local (
membawahi beberapa sentral local )
c. Sentral Toll / Trunk, berfuungsi untuk melakukan panggilan ke luar kota (SLJJ)
A. ARSITEKTUR PROTOKOL
ATM memiliki cara yang sama dengan paket switching yang menggunakan
X.25 dan frame relay. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk
potongan – potongan yang memiliki ciri – ciri sendiri. ATM juga
memungkinkan koneksi logic multiple dimultiplexingkan melalui sebuah
interface fisik tunggal. Informasi yang mengalir pada koneksi logic disusun
menjadi paket berukuran tertentu yang disebut cell. ATM merupakan protocol
efisien dengan kemampuan control kesalahan dan control aliran minimal. ATM
mampu bekerja pada rate yang tinggi karena :
1. Ukuran sel yang tetap menyederhanakan proses pengolahan pada setiap
simpul ATM
2. memiliki control kesalahan dan control aliran yang minimal sehingga
mengurangi jumlah bit overhead yang diperlukan pada masing – masing
cell.
• waktu setup koneksi yang pendek dan waktu pengolahan yang berkurang
• layanan jaringan yang tinggi
Penggunaan Virtual Channel Connection (VCC)
0 1 2 3 4 5 6 7
CRC
Physical Layer
Dibagi dua sublayer :
1) Physical Medium (PM) Sublayer : Physical Medium Function dan Bit
Timing Information Function
2) Transmission Convergence (TC) Sublayer : Cell Rate Decoupling, Cell
Delineation, Transmission Frame Adaptation, Transmission Frame
Generation / Recovery, HEC generation/verification
3) Sistem transmisi pada UNI, antara lain : SDH based, Cell based
4) PM sublayer pada UNI (User Network Interface) :
5) TC sublayer pada UNI (User Network Interface) :
g. Lapisan Adaptasi ATM
2. ATM menggunakan fiber optikal untuk koneksi, termasuk koneksi dari host
komputer ke ATM switch, yang menyediakan transfer rate yang lebih tinggi
dibanding kabel tembaga. Biasanya koneksi antara host komputer dengan
ATM switch berkisar antara 100-155 Mbps.
CONTOH SOAL :
informasi dipecah menjadi beberapa bagian (disebut paket, frame atau pun sel),
diberi header (berisi informasi pengirim, penerima dan urutan paket dari
informasi) baru setelah itu dikirim. Pada pengiriman, semua kanal bisa
digunakan (tidak seperti pada circuit-switch) dengan memih kanal yang kosong
dan paling cepat sampai ke tujuan/penerima. Kelebihan jaringan ini tentu saja
komunikasi suara bukan hanya bisa dilewatkan oleh jaringan sirkit namun juga
oleh jaringan paket yang berbasis IP (Internet Protokol). Dan lagi dengan teknik
packet voice, dimana suara akan dikonversi menjadi bentuk digital, kemudian
kualitas bagus. Ini membuka peluang untuk mengirimkan informasi suara lewat
Dengan melihat fakta dan aspek teknis di atas, tampaknya jaringan masa
depan (Next Generation Network) memang akan berbasis paket. Namun dengan
membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu muncul solusi dengan
melakukan migrasi antar jaringan secara bertahap. Dalam proses ini, jaringan
sirkit tetap akan bisa berfungsi dan bahkan berhubungan dengan jaringan paket
tetap dapat mengambil untung dari layanan selama ini dan secara bertahap
melakukan up-grade menuju jaringan berbasis paket. Untuk mendukung solusi itu,
telah muncul satu alat yang bernama softswitch. Alat ini mampu menghubungkan antara
jaringan sirkit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap
(PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada
selama ini. Secara harfiah, softswitch adalah switching berbasis software. Secara
Control
beranggotakan Siemens, NTT, Alcatel, Cisco, HSS, Sonus, Telcordia, dll yang
membahas tentang softswitch, Next Generation Network dan juga melakukan uji
PSTN sekarang.
Media Gateway (MG) dan perangkat lunaknya (software), disebut Media Gateway
Controller (MGC) yang fokus pada software call-processing. Alasan terbesar mengapa
sisi hardware maupun software menjadi hilang, dengan begitu para pemain akan bersaing
secara adil dan masing-masing akan menawarkan produk terbaiknya ke pasar. Selain itu,
juga membuka peluang bagi perusahaan lain, terutama di bagian software call prosessing
untuk ikut bermain. Dan yang pasti hal ini juga akan ‘memanjakan’ para penyedia
layanan telekomunikasi dalam memilih produk yang paling kompetitif dan sesuai dengan
kebutuhan. Penyedia layanan juga bisa melakukan setting jaringan, membuat konfigurasi
dan pengembangan sesuai dengan kebutuhanya tanpa harus terpaku pada satu vendor.
Hal ini bertolak belakang dengan pengembangan teknologi jaringan sirkit yang sangat
sangat tinggi, termasuk biaya penambahan dan testing feature baru yang mahal, sehingga
MGC akan bekerja di tataran pengaturan panggilannya (call control) serta call
processing. MGC akan mengontrol panggilan yang masuk untuk mengetahui jenis media
penggilan dan tujuannya. Dari situ, MGC akan mengirikan sinyal ke MG untuk
akan meminta MG melakukan konversi media yang sesuai dengan permintaan, atau
MGC dapat meminta MG melakukan konversi, koneksi dan pengiriman ring-tone (dering
protokol Megaco atau MGCP (Media Gateway Control Protocol). Sementara itu, satu
MGC akan berhubungan dengan MGC yang lain, baik itu yang berada di
tertentu. Untuk jaringan sirkit, MGC akan mengirimkan SS7 (Signalling System 7),
MG sendiri ‘hanya’ akan bekerja sebagai converter antara jaringan sirkit dengan
jaringan paket. Di sini fungsi softswitch menjadi hanya setara dengan ‘switch analog’ dan
tidak memberikan layanan yang lain. MG juga bisa bekerja di sisi pelanggan maupun
penyedia layanan, dimana softwitch bukan hanya berfungsi sebagai converter, namun juga
memberikan feature lebih, termasuk dial-tone tentunya. Pada posisi ini, maka softswitch
akan bekerja lebih kompleks. MG juga akan mengirimkan bermacam sinyal, tergantung
jenis media yang digunakan. Sinyal itu dikirm atas permintaan MGC, sehingga dapat
satu sisi jaringan sirkit masih eksis sementara di sisi lain kebutuhan akan jaringan
paket makin besar, terutama diasari alasan bahwa jaringan paket lebih ‘hemat’,
dan lebih handal dalam pengiriman informasi terutama yang dalam format data,
juga munculnya teknik paket suara (packet voice) yang membuat suara yang
dikirim mampu dikonversi menjadi bentuk paket digital untuk kemudian dikirim via
jaringan paket, ditambah fakta bahwa dengan perubahan dari sirkit ke paket akan
banyak biaya yang bisa ditekan, terutama biaya opersional. Hal-hal seperti itulah
2. PERENCANAAN SOFTSWITCH
Tujuan :
- Dapat merencanakan jaringan berbasis softswitch secara utuh
- Dapat mengintegrasikan jaringan berbasis softswitch dengan jaringan
eksisting
- Mengetahui secara umum parameter – parameter yang diperlukan di dalam
perencanaan jaringan berbasis softswitch.
Implementasi Softswitch :
a. Komponen pendukung jaringan softswitch (Jaringan IP)
b. Softswitch, kapasitas : dalam satuan BHCA
c. Trunk gateway, kapasitas jaringan ke jaringan lain (PSTN,Mobil,dll)
d. Signalling Gateway (SDL)
e. Access gateway , kapasitas jumlah user
f. Application Server, Aplikasi tergantung kepada jenis dan jumlah aplikasi
g. OSS
Perencanaan Jaringan
- Demand dan proyeksi trafik tiap lokasi
a. Services : Voice, video conference yang berbasis IP
b. Matrix Bandwidth
Kapasitas Softswitch
Pada umumnya kapasitas softswitch didefinisikan di dalam satuan BHCA (Busy
Hour Call Attemps)
- Di dalam realnya setiap softswitch akan mempergunakan komputer server
untuk perangkat keras dari softswitch. Jneis perangkat keras yang
dipergunakan adalah :
• SUN Server
• Compaq / HP server
• IBM Server
Diktat Kuliah Switching - Oky Dwi Nurhayati, ST - 73 -
DAFTAR PUSTAKA :