Anda di halaman 1dari 15

Sistem Komunikasi Seluler

Sistem komunikasi bergerak memungkinkan pelanggannya dapat bergerak selama proses


hubungan komunikasi berlangsung dengan catatan pelanggan bergerak dalam cakupan area
penyelenggara jasa komunikasi. Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem
komunikasi bergerak ini adalah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yaitu sistem
komunikasi radio lengkap dengan antena  pemancar  dan perangkat radionya. Untuk dapat
mengcover cakupan yang begitu luas, dilakukan pembagian  coverage area menjadi sub-sub area
yang disebut cell. Oleh karena itulah sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem komunikasi
selluler.
Dalam tiap sub area (cell) harus ada dua perangkat radio, yang pertama untuk komunikasi
cell dengan pelanggan yang ada di wilayahnya dan yang kedua digunakan untuk hubungan
komunikasi antar sub area (cell). Idealnya bentuk cell adalah heksagonal agar seluruh ruangan
ter-cover, tetapi kenyataannya di lapangan bentuk cell adalah lingkaran sehingga ada celah
antara cell yang tidak tercover oleh jaringan. Daerah ini disebut daerah blank spot, dimana pada
daerah ini pelanggan tidak  dapat melakukan hubungan komunikasi.
            Berdasarkan ukuran luasnya jangkauan cell dapat dibagi menjadi tiga jenis cell yaitu:
a Macrocell : diman R > 5 km (biasanya 7 km)
b Microcell  : dimana 1 < R < 3 km
c Picocell     : dimana R < 1 km
Setiap cell ini di cover oleh suatu perangkat radio lengkap dengan antena pemancarnya.
Alat yang langsung mengcover langsung tiap cell disebut base transceiver station (BTS). Prinsip
dasar dari arsitektur sistem selular adalah :
1. Pemancar mempunya daya pancar yang rendah dan cakupan yang kecil
2. Meggunakan prinsip penggunaan kembali frekuensi (frequensy reuse)
3. Pemecahan sel (cell splitting yang telah jenuh)

  
 Arsitektur Sistem Komunikasi Bergerak
A ARSITEKTUR JARINGAN CDMA

1. Mobile Station (MS)


Mempunyai fungsi utama untuk membentuk, memelihara hubungan (voice dan data) dengan
jaringan. MS membentuk hubungan dengan meminta kanal radio dari AN. Setelah hubungan
terbentuk MS bertanggung jawab untuk menjaga kanal radio tersebut dan melakukan buffer
paket jika kanal radio sedang tidak tersedia. MS biasanya mendukung enkripsi dan protokol
seperti Mobile IP dan Simple IP.
2. BTS ( Base Transceiver Station )
Berfungsi sebagai antar muka yang menghubungkan antara MSC dengan pelanggan dan
bertanggung jawab untuk mengalokasikan daya yang digunakan oleh pelanggan. BTS terdiri dari
perangkat radio yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal CDM. Mengontrol aspek-
aspek dalam system yang berhubungan performasi jaringan. BTS mengontrol forward power
( dialokasikan untuk traffic overhead dan soft handoff ) dan penggunaan kode Walsh.
3. BSC ( Base Station Controller )
Bertanggung jawab mengontrol semua BTS yang ada di daerah cakupannya, mengatur rute paket
data dari BTS ke PDSN (Packet Data Service Node) atau sebaliknya
4. Radio Network (RN)
Terdiri dari dua komponen yaitu Packet Control Function (PCF) dan Radio Resources Control
(RRC). Fungsi PCF adalah untuk membentuk, memelihara dan membubarkan hubungan dengan
PDSN. PCF berkomunikasi dengan RRC untuk meminta dan mengatur kanal radio untuk
menyampaikan paket dari dan ke MS. PCF juga bertanggung jawab mengumpulkan informasi
akunting dan meneruskannya ke PDSN. RRC mendukung otentikasi dan otorisasi MS untuk
mendapatkan akses radio. RRC juga mendukung enkripsi air interface bagi MSMSC ( Mobile
Switching Center) sering juga disebut interface antara BSC-BSC dengan PSTN dan jaringan data
( ISDN ) melalui gateway MSC ( G-MSC ). Packet Data Serving Node (PDSN) PDSN
melakukan bermacam fungsi. Fungsi utamanya melakukan routing paket jaringan ke IP atau HA.
PDSN memberikan alamat IP dinamik dan menjaga sesi Point-To-Point Protocol (PPP) ke MS.
PDSN memulai otentikasi, otorisasi dan akunting ke AAA untuk sesi paket data. Sebagai
balasannya PDSN menerima parameter-parameter profil pelanggan yang berisi jenis-jenis
layanan dan keamanan.
5. Home Agent (HA)
HA berperan dalam implementasi protokol Mobile IP dengan meneruskan paket paket ke PDSN
dan sebaliknya. HA menyediakan keamanan dengan melakukan otentikasi MS melalui
pendaftaran Mobile IP. HA juga menjaga hubungan dengan AAA untuk menerima informasi
tentang pelanggan Authentication, Authorization and Accounting (AAA).AAA mempunyai
peran yang berbeda-beda tergantung pada tipe jaringan dimana dia terhubung. Jika AAA server
terhubung ke service provider network, fungsi utamanya adalah melewatkan permintaan
otentikasi dari PDSN ke Home IP network, dan mengotorisasi respon dari home IP network ke
PDSN. Jika AAA server terhubung ke home IP network, dia melakukan otentikasi dan otorisasi
bagi MS berdasarkan permintaan dari AAA lokal. Jika AAA terhubung ke broker network, dia
meneruskan permintaan dan respon antara service provider network dan home IP network yang
tidak mempunyai hubungan bilateral.
6. MSC ( Mobile Switching Center )
Sering juga disebut interface antara BSC BSC dengan public voice ( PSTN ) dan jaringan data
( ISDN ) melalui gateway MSC ( G-MSC ). HLR (Home Local Register) Berfungsi untuk
meyimpan seluruh data pelanggan misalnya IMSI, data lokasi user, Shared Secret Data (SSD)
semua user, dan informasi lain yang spesifik bagi tiap user Pusat autentifikasi (AuC) Pusat
penyimpanan untuk Electronic Serial Number (ESN) tiap user teregistrasi. Router Berfungsi
untuk merutekan paket data ke dan dari berbagai macam elemen jaringan CDMA2000. Router
bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima\ paket jaringan internal atau sebaliknya.
Untuk menjamin keamanan ketika berhubungan dengan aplikasi data kejaringan luar, maka
diperlukan fire wall.
B ARSITEKTUR JARINGAN GPRS

Pada gambar di atas terlihat bahwa jaringan GPRS merupakan bagian dari jaringan GSM
(beberapa bagian dalam jaringan GPRS dipakai untuk komunikasi suara). Berikut penjelasan
bagian-bagian dalam gambar tersebut :
1. MS – Mobile Station
MS dapat dikatakan perangkat selular yang terhubung langsung dengan jaringan GSM, yaituSIM
(Subscriber Identify Module) Card dan perangkat keras seperti telepon selular, PDA, perangkat
komputer yang terhubung menggunakan jaringan GPRS. Dalam tulisan ini yang dimaksud
dengan MS adalah lebih mengarah kepada komputer yang terhubung ke jaringan GPRS dengan
menggunakan GPRS Modem (telepon selular).
2. BSS – Base Station System
BSS terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controller). Di BSS
sinyal radio dari BSS akan diterima oleh BTS dan selanjutnya diteruskan ke BSC. BSC
menangani sinyal yang dikirimkan oleh beberapa BTS.
3. HLR – Home Location Register
HLR adalah database yang menyimpan data pengguna jaringan GPRS. Informasi yang disimpan
dalam HLR misalnya APN (Access Point Name).
4. VLR – Visitor Location Register
VLR adalah database yang berisi informasi semua MS yang sedang terhubung dengan GPRS.
5. SGSN – Serving GPRS Support Node
SGSN adalah komponen utama jaringan GPRS. SGSN akan meneruskan paket data dari/ke MS.
6. GGSN – Gateway GPRS Support
GGSN juga merupakan komponen utama jaringan GPRS. GGSN mengubah paket data GSM
dari SGSN menjadi paket TCP/IP. GGSN dan SGSN digunakan sebagai penghitung pembayaran
pemakaian internet.
7. EIR – Equiptment Identity Register
EIR adalah database yang berisi data tentang perangkat bergerak. Dalam EIR bisa berisi data-
data IMEI dari telepon selular yang diperbolehkan/tidak diperbolehkan memakai GPRS.
8. AuC – Authentication Center
AuC adalah database yang berisi informasi pengguna yang diperbolehkan memakai jaringan
GPRS. AuC merupakan bagian dari HLR.
9. GPRS backbone networks
GPRS backbone network adalah intranet dari jaringan GPRS. GPRS backbone networks
adalahIP based. Bagian yang paling penting dari jaringan GPRS adalah SGSN dan GGSN.
Walaupundua bagian ini secara fisik bisa dijadikan dalam satu server, namun untuk menjaga
keamanandan reabilitasnya, biasanya oleh pihak operator didistribusikan dalam jaringan
GPRSbackbone.Dengan distribusi ini dalam mengimplementasikan server-server akan
lebihfleksibel. Arsitektur bisa dirancang sedemikian rupa disesuaikan dengan keadaan di
masadepan, misal ada penambahan server baru tidak akan merubah keseluruhan sistem.
C ARSITEKTUR JARINGAN GSM

Global system for mobile communication (GSM) merupakan standar yang diterima
secara global untuk komunikasi selular digital. Sebagian jaringan GSM beroperasi pada band
900 MHz atau 1800 MHz. Pada band 900 MHz, untuk uplink band frekuensi dialokasikan (890 –
915) MHz dan untuk downlink band frekuensi dialokasikan (935 – 960) MHz. Bandwith 25
MHz yang dibagi – bagikan ke dalam 124 kanal frekuensi pembawa dan masing – masing
dialokasikan 200 kHz tiap bagian. Time Division Multiplexing (TDM) digunakan untuk
mengalokasikan delapan kanal suara menjadi kanal radio frekuensi dan membagi waktu yang
dalam periode waktu tertentu akan menjadi TDMA frame.
Jaringan GSM dibagi menjadi tiga sistem utama diantaranya System Switching (SS),
Base Station System (BSS) dan Operation and Support System (OSS). Berikut ini akan
dijelaskan mengenai arsitektur GSM yang merupakan gabungan dari perangkat-perangkat yang
saling berkaitan dalam mendukung jaringan GSM.
1. RSS (Radio Sub-System)
RSS merupakan bagian system yang berinteraksi erat dengan penanganan sumber daya radio,
dalam hal ini BSS dan MS. BSS mewakili unit fungsi dari peralatan yang diperlukan untuk
mendukung suatu sel. Unit ini terdiri dari tiga entitas fungsional: BSC (Base Station Controller)
sebagai unit control, BTS (Base Transceiver Station) sebagai unit transmisi,dan TCE
(Transcoding Equipment) sebagai unit pengadaptasian metode pengkodean suara yang berbeda
dalam jaringan GSM dan jaringan tetap (fixed network). Antarmuka antara BTS dan MS disebut
sebagai Um interface(radio interface). Sedangkan antara BTS dan BSC didefinisikan
anatarmuka yang disebut Abis interface. Untuk menjaga konsistensi kinerja sistem, setiap BSC
dihubungkan dengan unit kontrol sistem OOS. Semua hubungan koordinatif yang terjadi antar
entitas didalam jaringan selain BTS dan MS dilakukan dengan SS7 (Signalling System no 7).
2. Mobile Station (MS)
MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan
komunikasi bergerak. MS dilengkapi dengan sebuahsmartcard yang dikenal dengan SIM
(Subscriber Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan.
3. Base Transceiver Station (BTS) 

adalah bagian dari network element GSM yang


berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS). BTS berhubungan dengan MS melalui air-
interface dan berhubungan dengan BSC dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi
sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan
MS dengan network element lain dalam jaringan GSM (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan
menggunakan radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah
BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya sebagai
transceiver, maka bentuk pisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi
antena sebagai transceiver, dan perangkatnya. Sebuah BTS dapat mecover area sejauh 35 km
(hal ini sesuai dengan nilai maksimum dari Timing Advance (TA)). Fungsi dasar BTS adalah
sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan :
a). Meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan hubungan.
b). Menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima sinyal
dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.
c). Mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
d). Ikut mengontrol proces handover.
e). Frequency hopping
Secara umum BTS mempunyai fungsi:
a Mengcover sel yang menjadi areanya
b Menyediakan kanal bagi MS
c Interface antara MS dengan jaringan
d Melakukan location updatingdari MS dan melaporkannya ke MSC via BSC
e Melakukan pertukaran informasi dari dan ke jaringan dengan MS
f Ada dua perangkat radio, yaitu RBS dan mini-link
4. TCE (Transcoding Equipment)
Dengan adanya TCE maka frekuensi radio dapat digunakan secara lebih efektif. Dalam jaringan
GSM suara ditransmisikan hanya 16 Kbps (13 Kbps informasi suara dan 3 kbps informasi
kontrol), sedangkan pada jaringan tetap (ISDN) biasanya digunakan standard transmisi 64 Kbps
(PCM 8 bit). Tugas dari TCE antara lain adaptasi bit rate antara BSC dan MSC. Hubungan
informasi kontrol (SS7) dan adaptasi rate untuk transmisi data melalui telepon mobile. Beberapa
literature menyebutnya sebagai TRAU (Transcoder Rate Adaptation Unit) dan dalam arsitektur
kanonik GSM diklasifikasikan sebagai bagian dari BTS.
5. BSC (Base Station Controller)
BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS yang dikontrolnya. BSC berfungsi untuk
memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. Jadi semua pengaturan kanal pada radio
interface (pengalokasian/pelepasan kanal) dan mekanisme handover  dilakukan secara remote
oleh BSC. Dengan adanya proses ini maka BSC dapat mengendalikan kinerja transmisi setiap
BTS dan jika perlu dapat memerintahkan handover ke sel BTS yang lain yang masih dalam
wilayah BSC yang bersangkutan. Jika suatu intra MSC handover diperlukan, BSC melibatkan
MSC (Mobile service Switching Centre) untuk menjalankan handover. Handover berarti
perubahan yang terjadi jika mobile station meninggalkan suatu wilayah sel dengan kata lain
berpindahnya MS dari satu sel ke sel lainnya tanpa memutuskan hubungan yang sedang
berlangsung. Sedangkan intra MSC handover berarti suatu handoveryang terjadi antara dua sel
yang dikontrol oleh MSC yang sama tapi dengan BSC yang berbeda. Suatu BSC dapat
menangani beberapa BTS tergantung dari karakteristik trafik pada lokasi pelayanan.
6. Mobile Switching Centre (MSC)
Mobile Switching Centre (MSC) melakukan fungsi registrasi, authentikasi, update lokasi user,
billing service dan sebagai interface dengan jaringan lain. Selain itu MSC juga bertanggung
jawab untuk call set-up, release dan routing.
7. Gateway Mobile Switching Center (GMSC)
Jenis lain dari MSC adalah Gateway Mobile Switching Center (GMSC). GMSC berfungsi
sebagai gateway antara dua jaringan. Jika pelanggan selular ingin menempatkan panggilan ke
telepon rumah biasa, maka panggilan akan melalui GMSC agar dapat dialihkan ke Publik
Switched Telephone Network (PSTN) atau telpon rumah.
8. Visitor Location Register (VLR)
VLR bertindak sebagai data base pelanggan yang bersifat dinamis, karena selalu berubah setiap
waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah naungan MSC. Data
yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan selalu berubah mengikuti pergerakan
pelanggan. Dengan demikian akan dapat dimonitor secara terus menerus posisi dari pelanggan,
dan hal ini akan memungkinkan MSC untuk melakukan interkoneksi pembicaraan dengan
pelanggan lain. VLR selalu berhubungan secara intensif dengan HLR yang berfungsi sebagai
sumber data pelanggan.
9. Home Location Register (HLR)
HLR merupakan database yang berisi data pelanggan yang tetap. Data tersebut antara lain,
layanan pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling
akhir (update). HLR berfungsi untuk penyimpan semua data dan informas mengenai pelanggan
yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR
bertindak sebagai pusat inforamsi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk
merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan dengan HLR dan
memberikan informasi posisi pelanggan berada.
10. Authentication Center (AuC)

AuC berisi database informasi rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode. AuC digunakan
untuk mengontrol penggunaan jaringan yang sah dan mencegah semua pelanggan yang
melakukan kecurangan.AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa
keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Disamping itu AuC berfungsi untuk menghindarkan
adanya pihak ke tiga yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap pembicaraan.
Dengan fasilitas ini,maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat
banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi pada GSM. Sebelum proses
penyambungan switching dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu, apakah
pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan adalah pelanggan yang sah.
11. Operation and Maintance Center (OMC)
OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya
mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.
12. SGSN (Serving GPRS Support Node)
SGSN adalah komponen utama jaringan GPRS. SGSN akan meneruskan paket data dari/ke MS.
13. GGSN (Gateway GPRS Support Node)
GGSN juga merupakan komponen utama jaringan GPRS. GGSN mengubah paket data GSM
dari SGSN menjadi paket TCP/IP. GGSN dan SGSN digunakan sebagai penghitung pembayaran
pemakaian internet.
14. EIR (Equiptment Identity Register)
EIR adalah database yang berisi data tentang perangkat bergerak. Dalam EIR bisa berisi data-
data IMEI dari telepon selular yang diperbolehkan/tidak diperbolehkan memakai GPRS.

D ARSITEKTUR JARINGAN 1G
Salah satu teknologi pada generasi pertama yaitu AMPS (Advanced Mobile Phone
System). AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA
(Frequency Divison Multiple Acces). Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi yang
digunakan di mana setiap user kanal sebesar 30 Khz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang
menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu
AMPS membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai handphone
tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya
yang besar.
E ARSITEKTUR JARINGAN 2G
Pada generasi kedua, munculah teknologi GSM(Global System for Mobile
Communications), yang kemudian menggeser popularitas AMPS diawal tahun 1995. Berbeda
dengan AMPS yang menggunakan analog, GSM menggunakan teknologi digital. Teknologi
digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan teknologi analog, disamping menyediakan
kapasitas yang besar, system security yang ditawarkan lebih baik dan juga memiliki layanan
yang lebih beragam.  GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency
Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja
pada frekuensi 900 Mhz dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz pada band
frekuensi 900 Mhz.  GSM sangat diminati di dunia, karena kemampuan roamingnya yang luas
sehingga dapat dipakai di berbagai negara. Kecepatan akses data GSM hanya 9.6 Kbps karena
hanya diperuntukkan untuk suara.
Selain GSM teknologi digital yang muncul adalah CDMA (Code Division Multiple
Access). CDMA menggunakan frekuensi radio 25MHz pada band frekuensi 1800MHz dan
dibagi dalam 42 kanal, masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data dapat
mencapai 153.6Kbps. Metode yang digunakan CDMA lebih efisien dibanding  metode FDMA
dan TDMA. CDMA menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama, dan sebagai
perbedaan, CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user satu dan yang lain.
Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access)
sehingga mobilitas penggunaan CDMA di Indonesia menjadi terbatas, padahal CDMA mampu
termobilisasi penuh seperti GSM.

F ARSITEKTUR JARINGAN 2,5G


Pada generasi ini, GPRS (General Packet Data Radio Services) muncul seiring
berkembangnya teknologi GSM. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan kecepatan akses data yang
lebih cepat dari kecepatan GSM biasanya yang hanya mampu mencapai angka 9.6Kbps. Dengan
adanya GPRS, sebuah GSM mampu melakukan kecepatan akses data sebesar 115Kbps dengan
troughput antara 20 hingga 30 Kbps. GPRS juga memungkinkan pengguna untuk mengirim
gambar berwarna menggunakan fasilitas MMS(Mobile Multimedia Massage),  selain itu yang
terpenting adalah dengan adanya GPRS, pengguna GSM mampu mengakses internet mobile
kapanpun dan dimanapun, selama daerah tersebut tercover oleh fasilitas GPRS.
Setelah itu muncul EDGE (Enhanced Data for Global Evolution), namun teknologi ini
kurang begitu diminati di Indonesia, namun kecepatan yang mampu diberikan oleh EDGE 3-4
kali kecepatan yang diberikan GPRS.

G ARSITEKTUR JARINGAN 3G
Sistim komunikasi jaringan nirkabel generasi ketiga atau sering disebut jaringan 3G
merupakan pengembangan dari sistem komunikasi jaringan nirkabel bergerak dari generasi
kedua. Sistem ini dikenal dengan nama sistem Broadband Mobile Multimedia yang berbasis
Universal Mobile Telecomunication System (UMTS). Tujuan diciptakannya jaringan
komunikasi 3G yakni untuk menyediakan standar tertentu yang dapat melingkupi kebutuhan-
kebutuhan aplikasi-aplikasi nirkabel yang sangat luas variasinya serta untuk menyediakan akses
yang bersifat global. Di dalam sistem komunikasi generasi ketiga ini, perbedaan antara telepon
nirkabel dan telepon seluler akan hilang, dan komunikator personal yang bersifat universalatau
perangkat genggam personal akan mampu melakukan akses ke berbagai layanan komunikasi
yang mencakup suara, data dan gambar.
Ciri-ciri Sistem Komunikasi 3G
a). Memiliki standar yang bersifat global atau mendunia
b). Memiliki kesesuaian atau kompatibilitas layanan dengan jaringan kabel lain
c). Memiliki kualitas yang tinggi baik suara, data, maupun gambar
d). Memiliki pita frekuensi yang berlaku umum di seluruh dunia
e). Memiliki kemampuan penjelajahan ke seluruh dunia
f). Memiliki bentuk komunikasi yang bersifat multimedia baik layanan maupun piranti
penggunanya
g). Memiliki spektrum yang efisien
h). Memiliki kemampuan untuk evolusi ke sistem nirkabel generasi berikutnya
i). Memiliki laju data paket 2 Mbps perangkat yang diam di tempat atau terminal, 384 kbps
untuk kecepatan orang berjalan serta 144 kbps untuk kecepatan orang berkendaraan.
Generasi ketiga (3G) memiliki suatu system sebagai pendukung kemampuannya, yaitu
berupa UTMS yang merupakan revolusi dari GSM. UMTSmenggunakan teknologi akses
WCDMA dengan system DS-WCDMA (Direct Seqence Wideband CDMA). Terdapat dua mode
yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division
Duplex) dan keduadengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). FDD dikembangkan di
Eropadan Amerika sedangkan TDD dikembangkan di Asia. Pada WCDMA FDD,digunakan
sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada uplink dandownlink denganalokasi frekuensi
untukuplink yaitu 1945 MHz – 1950 MHz dan untuk downlinkyaitu 2135 MHz – 2140 MHz.
Perbandingan antara spreading rate (kecepatanchip tiap detik) terhadap user data rate (kecepatan
simbol data user tiap detik)dikenal sebagai spreading factor. Hal ini menandakan bahwa semakin
tinggi chip rate, maka semakin banyak user yang dapat ditampung. Pengertian lainnya adalah
dalam menentukan jumlah user, semakin besar jumlah chip rate, maka semakin tinggi kecepatan
data yang diperoleh masingmasing user. Dalam WCDMA, chip rate yang digunakan sebesar 3,84
Mbps.

H ARSITEKTUR JARINGAN 4G
4G merupakan teknologi lanjutan setelah 3G. Teknologi ini juga dikenal dengan nama
‘3G and Beyond’ yang diresmikan oleh IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Teknologi ini dikembangkan karena adanya kebutuhan akan akses data yang cepat dan juga full
mobile, artinya bahwa kita dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun juga dengan
kecepatan yang tak terbatas. Dalam 4G kita mampu melakukan akses dengan kapasitas kanal
sebesar 10Mbps, 30Mbps, bahkan hingga 100Mbps, puluhan kali lebih cepat dibandingkan
dengan teknologi sebelumnya dalam 3G.
Tidak lama lagi internet telephony akan menjadi tulang punggung infrastruktur
telekomunikasi. Semua orang mampu berkomunikasi tanpa menggunakan provider yang
berbayar.  Cukup menggunakan VoIP(Voice Over Internet Protocol) yang di support oleh
kecepatan luar biasa yang diberikan pada teknologi 4G.
Teknologi 4G yang paling ditunggu-tunggu saat ini adalah WiMAX(Worldwide
Interoperability for Microwave access). Kecepatannya yang dapat mencapai 100Mbps serta
jangkauannya yang dapat mencapai 10Mil membuat WiMAX membuka era baru dalam
berkomunikasi.
REFERENSI

http://dapitocir.blog.binusian.org/2010/06/23/evolusi-teknologi-komunikasi-1g-to-4g/ (Diunduh
pada 29 Agustus 2013 pukul 15.30 WIB)

http://fuadi-arimal.blogspot.com/2009/05/arsitektur-jaringan-seluler.html (Diunduh pada 29


Agustus 2013 pukul 12.40 WIB)

http://mdn-363.blogspot.com/ (Diunduh pada 29 Agustus 2013 pukul 08.12 WIB)

http://novel-teknik.blogspot.com/2012/07/arsitektur-telepon-seluler.html (Diunduh pada 29


Agustus 2013 pukul 08.22 WIB)

http://reeands.blogspot.com/2010/07/arsitektur-jaringan-telekomunikasi.html (Diunduh pada 29


Agustus 2013 pukul 15.00 WIB)

http://tutorial-telkom.blogspot.com/2012/03/komunikasi-bergerak.html (Diunduh pada 29


Agustus 2013 pukul 20.24 WIB)

Anda mungkin juga menyukai