Anda di halaman 1dari 6

Tugas Sistem Komunikasi Bergerak

Nama : Zulfan Alyani


NIM : 2011079023
Dosen : Sri Yusnita ST., MT
Dikky Chandra ST., MT

ARSITEKTUR JARINGAN 2G

2G Network - Global System for Mobile Communications - Public Land Mobile Network
(GSM - PLMN)
Gambaran umum arsitektur GSM

Gambar 1. Arsitektur GSM PLMN

Secara umum arsitektur jaringan GSM dibagi menjadi


1. Mobile Station (MS)
2. Base Station Subsystem (BSS)
3. Network Switching Subsystem (NSS),
4. Operation Subsystem (OSS)
1. Mobile Station (MS)
Merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri dari
Mobile Equipment (ME) dan Subscriber Identity Module (SIM)
a. Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi
pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan
penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
b. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh
informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan
tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat.
Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
 IMSI (International Mobile Subscriber Identity).
 MSISDN (Mobile Subscriber ISDN).
 PIN (Personal Identity Number).
 TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identity).
 PUK (PIN Unlocking Key).

Gambar 2. Bagian – bagian MS


2. Base Station Subsystem (BSS)

Gambar 3. Bagian – bagian BSS

Base Station Subsystem terdiri atas:


 BTS (Base Transceiver Station), BTS mencakup semua aplikasi yang berhubungan dengan
transmisi radio (pengiriman, penerimaan) yang memberikan sinyal radio pada mobile
station (MS). Dalam BTS terdapat kanal trafik, kanal broadcast, kanal kontrol yang
digunakan untuk komunikasi.
Fungsi dari BTS antara lain:
a. Channel coding : untuk melindungi transmisi data
b. Ciphering : transmisi informasi berupa pesan dan data pelanggan diberi kode untuk
mencegah pencurian informasi ilegal
c. Burst block formation : informasi diatur dalam blok dengan panjang tertentu.
d. Modulation : sebagai pembawa frekuensi yang dibuat dalam rentang 900/1800/1900
MHz dan informasi dimodulasi pada alat ini.
e. Power control PC : Pengontrol tegangan dari BTS dan MS
f. Timing Advance TA : perhitungan jarak MS dari BTS
g. Frequency Hoping : fitur yang meningkatkan keandalan pengiriman informasi
h. Syncronization : Persamaan antara frekuensi dan waktu

Gambar 4. Bagian – bagian BTS


 BSC (Base Station Controller), BSC membawahi satu atau lebih BTS serta mengatur trafik
yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS. BSC mengelola sumber radio
dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan mengatur handover ketika mobile station
melewati batas antar sel.

Fungsi BSC antara lain:


a. Peralihan lalu lintas pengguna antar individu pada TRAU dan BTS
b. Sebagai kontrol dan pemantauan yang terhubung antara TRAU dan BTS
c. Pengambilan sampel informasi dan pemeliharaan BSC, TRAU dan BTS serta
transfer ke OMC-B
d. Sebagai evaluasi informasi persinyalan dari MSC melalui TRAU dan MS melalui
BTS
e. Manajemen sumber daya radio untuk semua BTS yang terhubung.
f. Sebagai penyimpanan konfigurasi dari BSS
g. Sebagai cadangan penyimpanan perangkat lunak BSS bila terjadi restart system.

Gambar 5. Bagian – bagian BSC

 TRAU (Trancoding and Rate Adaption Unit), berfungsi untuk pengkodean pembicaraan
(speech transcoding) dari BSC ke MSC dan sebaliknya serta melakukan penyesuaian
kecepatan (rate adaption) data atau suara dari 64 Kbps yang keluar dari MSC menjadi 16
Kbps yang menuju BSC untuk efisiensi kanal transmisi.
Gambar 6. Konfigurasi TRAU

3. Network Switching Subsystem (NSS)

Gambar 7. Bagian – bagian NSS

NSS terdiri atas:


a. Mobile Switching Center (MSC) , merupakan sebuah network element central dalam
sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk
interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel
PSTN, ataupun dengan jaringan data.
b. Home Location Register (HLR), yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara
permanen.
c. Visitor Location Register (VLR), yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi
pelanggan.
d. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang
dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan
yang tidak sah dapat dihindarkan.
e. Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.

4. Operation Subsystem (OSS)


OSS merupakan sub sistem jaringan yang bertugas melakukan operasi dan pemeliharaan. Dan
sebagai pusat pengendalian jaringan.

Gambar 8. OSS Konfigurasi

OSS memiliki perangkat utama yang disebut OMC (Operation and Maintenance Center) dimana
OMC merupakan pusat pengendali jaringan yang mengontrol dan memonitor seluruh kejadian
yang ada pada jaringan selular termasuk kualitas pelayanan yang disediakan oleh jaringan. Setiap
elemen jaringan melaporkan status atau kondisi, demikian bila terjadi kerusakan atau masalah
maka setiap kasus akan dilaporkan ke OMC berupa alarm secara otomatis sehingga memudahkan
untuk menentukan tindakan tepat yang akan diambil guna mengatasi masalah pada jaringan

Anda mungkin juga menyukai