Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SISTEM KOMUNIKASI SELULER

NAMA : SELVIA ROBINTANG MANULLANG

KELAS : TT 5A

NIM : 1317030023

SOAL

1. Jelaskan perkembangan evolusi teknologi seluler.


2. Gambarkan dan jelaskan dengan detail arsitektur 2G !
3. Gambarkan dan jelaskan dengan detail arsitektur 3G !
4. Gambarkan dan jelaskan dengan detail arsitektur 4G !
5. Sebutkan dan jelaskan tipe – tipe handover pada komunikasi seluler.
6. Apa faktor – faktor penyebab gagal terjadinya handover ?
7. Jelaskan secara singkat tenang kanal fisik pada sistem GSM !
8. Sebutkan 5 kanal logik pada sistem GSM dan fungsinya masing – masing !

JAWAB

1. Perkembangan teknologi seluler dimulai dengan 1G dan diikuti oleh 2G, 3G, 4G dan
segera 5G. ‘G’ berarti ‘generasi’ sementara angka 1 sampai 5 mewakili peningkatan
dalam perkembangan teknologi.

1G:

Ini merupakan generasi pertama yang digunakan pada ponsel klasik – “brick phones”
dan “bag phones” – sebelum hadirnya smartphone. 1G pertama kali diperkenalkan
di tahun 1970-an namun baru terkenal di tahun 1980-an. Jaringan ini hanya dapat
digunakan untuk telepon. Jaringan 1G merupakan sinyal radio yang ditransmisikan
secara analog yang artinya jaringan ini sangat terbatas. Kecepatannya hanya
mencapai 2,4 kbps.

2G
Generasi kedua ini merupakan upgrade terbesar pertama dari analog ke digital, di
mana sistem GSM (Global System for Mobiles) dan CDMA (Code Division Multiple
Access) hadir. Diperkenalkan pada 1990an, teknologi ini memungkinkan untuk
mengirim SMS (Short Message Service) selain panggilan suara dan memiliki
kecepatan jaringan dari 9kbps ke 14,4 kbps. Kecepatan maksimum 2G
dengan General Packet Radio Service atau GPRS adalah 50 Kbps.

2,75G (EDGE):

Di tahun 1990an, sebelum 3G hadir, ,EDGE (Enhanced Data Rates for GSM
Evolution) diperkenalkan sebagai evolusi berikut setelah GSM. Kecepatan generasi
ini mencapai 384 Kbps dan mampu mengakses internet, membuka email dan
mengirim atau menerima MMS (Multimedia Messaging Service).

3G

Diperkenalkan secara komersial pada tahun 2001, jaringan generasi ketiga ini atau
yang juga dikenal sebagai WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) atau
UMTS (Universal Mobil Telecommunications System) menyediakan kecepatan
transmisi data yang lebih cepat dibandingkan EDGE. Secara tertulis, kecepatan
jaringannya mencapai 480 Kbps yang memungkinkan penggunanya untuk
melakukan video streaming dan panggilan video (video calls).

4G

Jaringan generasi keempat dikenal sebagai LTE (Long Term Evolution). Kecepatan
jaringan mencapai 100 mbps untuk diunduh dan 50 mbps untuk diunggah.

5G

5G memiliki kelebihan dibandingkan dengan 4G dalam hal transaksi data yang lebih
cepat. Selain itu, generasi ini juga diklaim lebih hemat daya dibandingkan dengan
generasi sebelumnya. Keberadaan 5G juga diprediksi akan mempengaruhi
pertumbuhan Internet of Things (IoT). Generasi kelima ini masih terus
dikembangkan. Bahkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang,
Tiongkok, dan Korea Selatan, mereka masih mengembangkan generasi ini.
2. Arsitektur 2G

GSM (Global system for Mobile) adalah generasi kedua dari standar system selular.
Sistem selular yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fragmentasi yang
terjadi pada standar pertama di negara Eropa. GSM adalah sistem standar selular
pertama didunia yang menspesifikasikan digital modulation dan network level
architectures and service. Jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen utama
yang memiliki fungsi masing-masing. Setiap hubungan antar perangkat terdapat
sebuah interface, setiap interface antar perangkat berbeda-beda. Jaringan GSM secara
umum dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu Radio Sub System (RSS), Network and
Switching Subsystem (NSS), dan Operation and Maintanance Subsystem (OMS).

1. Radio Sub System (RSS)

Radio Subsystem merupakan bagian dari struktur jaringan GSM yang terdiri

dari:
a. Mobile Station (MS)

Mobile Station (MS) merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk

menerima atau mengirimkan data. perangkat mobile seperti telepon seluler


atau modem seluler. Pada MS terbagi menjadi 2 yaitu :

• Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang

berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal

transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi

dengan perangkat GSM lainnya.

• Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu

yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi

pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya,

kecuali untuk panggilan darurat.

b. Base Station Subsystem (BSS)

Base Station Subsystem (BSS) merupakan subsystem dari jaringan

GSM yang secara langsung berhubungan dengan MS melalui air interface.

BSS terdiri dari 2 bagian yaitu:

• BTS (Base Transceiver Station), perangkat GSM yang berhubungan

langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima

sinyal.

• BSC (Base Station Controller), perangkat yang mengontrol kerja BTS. BTS yang
berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.

2. Network and Switching Subsystem (NSS)

Network and Switching Subsystem merupakan subsystem yang

berfungsi sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan luar lainnya.

Terdapat lima komponen pokok dalam NSS yaitu:


a. Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element

central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler,

dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik

antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan

data.

b. Home Location Register (HLR), yang berfungsi sebagai sebuah database

untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar

tersimpan secara permanen.

c. Visitor Location Register (VLR), yang berfungsi untuk menyimpan data

dan informasi pelanggan.

d. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua

data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga

pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.

e. Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data

pelanggan.

3. Operation and Maintanance Subsystem (OMS)

Bagian ini mengizinkan network provider untuk membentuk dan

memelihara jaringan dari lokasi sentral.

3. ARSITEKTUR 3G
1. UE (User Equipment)

User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan


untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi
dengan smart card yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber
Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan dan juga
algoritma security untuk keamanan seperti authentication algorithm dan
algoritma enkripsi. Selain terdapat USIM, UE juga dilengkapi dengan
ME (Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai terminal radio yang
digunakan untuk komunikasi lewat radio.

2. UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access Network)


Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen jaringan yang baru dibandingkan
dengan teknologi 2G yang ada saat ini, di antaranya adalah node B dan RNC (Radio
Network Controller).

• RNC (Radio Network Controller)

RNC bertanggung jawab mengontrol radio resources pada UTRAN yang


membawahi beberapa Node B, menghubungkan CN (Core Network) dengan user,
dan merupakan tempat berakhirnya protokol RRC (Radio Resource Control) yang
mendefinisikan pesan dan prosedur antara mobile user dengan UTRAN.

• Node B

Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B merupakan
perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada UE.
Fungsi utama node B adalah melakukan proses pada layer 1 antara lain : channel
coding, interleaving, spreading, de-spreading, modulasi,

demodulasi dan lain-lain. Node B juga melakukan beberapa operasi RRM (Radio
Resouce Management), seperti handover dan power control

3. CN (Core Network)

Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS, memanajeman


jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan jaringan yang lainnya.
Komponen Core Network UMTS terdiri dari :
 MSC (Mobile Switching Center)

MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti video,
video call.

 VLR (Visitor Location Register)

VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan


terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.

 HLR (Home Location Register)

HLR merupakan database yang berisi data-data pelanggan yang tetap. Data-data
tersebut antara lain berisi layanan pelanggan, service tambahan serta informasi
mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (Update Location)

 SGSN ( Serving GPRS Support Node)

SGSN merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS.


Fungsi SGSN adalah sebagai berikut :

• Mengantarkan packet data ke MS

• Update pelanggan ke HLR

• Registrasi pelanggan baru

 GGSN ( Gateway GPRS Support Node )

GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke jaringan paket
data standard (PDN). GGSN berfungsi dalam menyediakan
fasilitas internetworking dengan eksternal packet-switch network dan dihubungkan
dengan SGSN via Internet Protokol (IP). GGSN akan berperan antarmuka logik bagi
PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau
PDN.

Selain itu juga terdapat beberapa interface baru, seperti : Uu, Iu, Iub, Iur. Antara UE
dan UTRAN terdapat interface Uu. Di dalam UTRAN terdapat interface Iub yang
menghubungkan Node B dan RNC, Interface Iur yang menghubungkan antar RNC,
sedangkan UTRAN dan CN dihubungkan oleh interface Iu. Protokol
pada interface Uu dan Iu dibagi menjadi dua sesuai fungsinya, yaitu bagian control
plane dan user plane .

Bagian user plane merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan Radio


Access Bearer (RAB), misalnya membawa data user melalui Access Stratum (AS).
Sedangkan control plane berfungsi mengontrol RAB dan koneksi antara mobile
user dengan jaringan dari aspek : jenis layanan yang diminta, pengontrolan sumber
daya transmisi , handover , mekanisme transfer Non Access Stratum (NAS)
seperti Mobility Management (MM), Connection Management (CM), Session
Management (SM) ,dan lain-lain.

4. ARSITEKTUR 4G

Arsitektur LTE dikenal dengan suatu istilah SAE (System Architecture Evolution)
yang menggambarkan suatu evolusi arsitektur dibandingkan dengan teknologi
sebelumnya. Secara keseluruhan LTE mengadopsi teknologi EPS (Evolved Packet
System). Didalamnya terdapat tiga komponen penting yaitu UE (User Equipment), E-
UTRAN (Evolved UMTS Terrestial Radio Access Network), dan EPC (Evolved
Packet Core).

User Equipment (UE)

User equipment adalah perangkat dalam LTE yang terletak paling ujung dan
berdekatan dengan user. Peruntukan UE pada LTE tidak berbeda dengan UE pada
UMTS atau teknologi sebelumnya.
E-UTRAN

Evolved UMTS Terresterial Radio Access Network atau E-UTRAN adalah sistem
arsitektur LTE yang memiliki fungsi menangani sisi radio akses dari UE ke jaringan
core. Berbeda dari teknologi sebelumnya yang memisahkan Node B dan RNC
menjadi elemen tersendiri, pada sistem LTE E-UTRAN hanya terdapat satu
komponen yakni Evolved Node B (eNode B) yang telah emnggabungkan fungsi
keduanya. eNode B secara fisik adalah suatu base station yang terletak dipermukaan
bumi (BTS Greenfield) atau ditempatkan diatas gedung-gedung (BTS roof top).

Evolved Packet Core (EPC)

EPC adalah sebuah system yang baru dalam evolusi arsitektur komunikasi seluler,
sebuah system dimana pada bagian core network menggunakan all-IP. EPC
menyediakan fungsionalitas core mobile yang pada generasi sebelumnya (2G, 3G)
memliki dua bagian yang terpisah yaitu Circuit switch (CS) untuk voice dan Packet
Switch (PS) untuk data. EPC sangat penting untuk layanan pengiriman IP secara end
to end pada LTE. Selain itu, berperan dalam memungkinkan pengenalan model bisnis
baru, seperti konten dan penyedia aplikasi. EPC terdiri dari MME (Mobility
Management Entity), SGW (Serving Gateway), HSS (Home Subscription Service),
PCRF (Policy and Charging Rules Function), dan PDN-GW (Packet Data Network
Gateway). Berikut penjelasan singkatnya:

Mobility Management Entity (MME)

MME merupakan elemen control utama yang terdapat pada EPC. Biasanya pelayanan
MME pada lokasi keamanan operator. Pengoperasiannya hanya pada control plane
dan tidak meliputi data user plane. Fungsi utama MME pada arsitektur jaringan LTE
adalah sebagai authentication dan security, mobility management, managing
subscription profile dan service connectivity.

Home Subscription Service (HSS)

HSS merupakan tempat penyimpanan data pelanggan untuk semua data permanen
user. HSS juga menyimpan lokasi user pada level yang dikunjungi node pengontrol
jaringan. Seperti MME, HSS adalah server database yang dipelihara secara terpusat
pada premises home operator.
Serving Gateway (S-GW)

Pada arsitektur jaringan LTE, level fungsi tertinggi S-GW adalah jembatan antara
manajemen dan switching user plane. S-GW merupakan bagian dari infrastruktur
jaringan sebagai pusat operasioanal dan maintenance. Peranan S-GW sangat sedikit
pada fungsi pengontrolan. Hanya bertanggungjawab pada sumbernya sendiri dan
mengalokasikannya berdasarkan permintaan MME, P-GW, atau PCRF, yang
memerlukan set-up, modifikasi atau penjelasan pada UE.

Packet Data Network Gateway (PDN-GW)

Sama halnya dengan SGW, PDN-GW adalah komponen penting pada LTE untuk
melakukan terminasi dengan Packet Data Network (PDN). Adapun PDN GW
mendukung policy enforcement feature, packet filtering, charging support pada LTE,
trafik data dibawa oleh koneksi virtual yang disebut dengan service data flows
(SDFs).

Policy and Charging Rules Function (PCRF)

PCRF merupakan bagian dari arsitektur jaringan yang mengumpulkan informasi dari
dan ke jaringan, sistem pendukung operasional, dan sumber lainnya seperti portal
secara real time, yang mendukung pembentukan aturan dan kemudian secara otomatis
membuat keputusan kebijakan untuk setiap pelanggan aktif di jaringan. Jaringan
seperti ini mungkin menawarkan beberapa layanan, kualitas layanan (Quality of
services), dan aturan pengisian. PCRF dapat menyediakan jaringan solusi wireline dan
wireless dan juga dapat mngaktifkan pendekatan multidimensi yang membantu dalam
menciptakan hal yang menguntungkan dan platform inovatif untuk operator. PCRF
juga dapat diintegrasikan dengan platform yang berbeda seperti penagihan, rating,
pengisian, dan basis pelanggan atau juga dapat digunakan sebagai entitas mandiri.

5. Handover adalah proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada MS yang
sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan.
Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah ‘call’ koneksi yang
bergerak dari satu sel ke sel lainnya.

Ada beberapa macam tipe handover :


• Intra cell handover, pemindahan informasi yang dikirim dari satu kanal ke kanal
yang lain pada sel yang sama. Dilakukan karena terjadi gangguan interferensi atau
operasi pemeliharaan.

• Intra-BSC handover, yaitu handover yang dikontrol oleh BSC .BTS yang lama dan
baru sama-sama dibawah kendali sebuah BSC .Handover ditangani seluruhnya oleh
BSC. MSC menerima informasi lokasi sel baru yang digunakan MS dari BSC.

• Intra-MSC Handover (handover yang terjadi dalam sebuah MSC) BTS lama yang
baru berada dibawah sebuah MSC tapi dikendalikan oleh BSC yang berbeda.

• Inter-MSC handover (handover antar dua MSC). BTS lama dan yang baru berada
pada MSC area yang beda.

6. Faktor-faktor penyebab gagalnya handover antara lain :


• Interferensi yang tinggi
• Setting parameter yang tidak baik
• Kerusakan Hardware
• Area cakupan radio jelek
• Neighbouring cell relation yang tidak perlu
• Masalah antenna receiver atau hardware BTS
7. Kanal fisik: Frame TDMA ini membawa satu frekuensi pembawa (frequency carrier)
yang berisi 8 timeslot dengan bandwidth 200 kHz dan disebut Kanal Frekuensi Radio
(Radio Frequency Channel).
- Satu TimeSlot (TS) frameTDMA merupakan satu kanal fisik
- Setiap carrier RF terdiri dari 8 TS(CH 0 – 7)

8. Kanal Logic
- Kanal logik ditumpangkan pada kanal fisik.
- Keluarga kanal logic pada GSM adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2. Kanal Logic GSM

a. Traffic Channel (TCH)


 TCH/F (Traffic Channel Full Rate)
 Suara : 13 kbps (gross rate = 22,8 kbps)
 Data : 9,6 kbps; 4,8 kbps; 2,4 kbps
 TCH/H (Traffic Channel Half Rate)
 Suara : gross rate = 11,4 kbps
 Data : 4,8 kbps; 2,4 kbps
b. Control Channel (CCH)
 Broadcast Channel (BCH)
 Frequency Correction Channel (FCCH)
Arah downlink, point to multipoint, sinkronisasi frekuensi MS,
gelombang sinus.
 Syncronization Channel (SCH)
Arah downlink, point to multipoint, TDMA frame structure (sinkronisasi
frame), info Base Station Identity Code (BSIC)
 Broadcast Control Channel (BCCH)
Arah downlink, point to multipoint, informasi LAI, informasi power
output maksimum MS, informasi BCCH carrier sel yang berdekatan.
 Common Control Channel (CCCH)
 Paging Channel (PCH)
Arah downlink, point to multipoint, paging message (IMSI/TMSI)
 Access Grant Channel (AGCH)
Downlink, point to point, menyediakan kanal signaling (SDCCH)
 Random Access Channel (RACH)
Uplink, point to point, MS call setup
 Dedicated Control Channel (DCCH)
 Associated Control Channel (ACCH)
- SACCH : downlink (MS power output, timing advanced), uplink (MS
measurement data); point to point.
- FACCH : downlink, uplink; point to point; handover; stealing mode
(pengganti sementara TCH)
 Stand Alone Dedicated Control Channel (SDCCH)
Downlink, uplink; point to point; call setup; authentification; location
update; short message, cell broadcast; menyediakan TCH
c. Cell Broadcast Channel (CBCH) untuk cell broadcast

Anda mungkin juga menyukai