Anda di halaman 1dari 9

Makalah Seminar Kerja Praktek

PERANGKAT-PERANGKAT BTS 2G SERI 3012 PT. NATRINDO TELEPON SELULER (AXIS) REGION CENTRAL JAVA
Oleh : Rosalinda Tri Wahyuni (L2F008087) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Abstrak
Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari satu tempat ke tempat lain. Komunikasi merupakan media dalam menyampaikan informasi yang sangat mudah dan paling efektif. Berbagai kemajuan dalam bidang telekomunikasi ini, memberikan kemudahan-kemudahan kepada para pengguna dalam menyampaikan informasi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, dibutuhkan teknologi GSM (Global System for Mobile Communications). Oleh karena itu, diperlukan perangkat-perangkat yang menunjang telekomunikasi GSM yang singkat dan mudah diterima oleh masyarakat. Salah satu perangkat utama yang mendukung berjalannya suatu telekomunikasi adalah BTS 3012. BTS 3012 merupakan macro indoor, biasanya digunakan pada daerah populasi tinggi dengan high-voleme traffic atau area dimana cakupan yang luas sangat dibutuhkan. BTS 3012 ini memiliki integrasi tinggi dengan konsumsi daya rendah, mendukung berbagai mode transmisi dan topologi yang kompleks, misalnya E1, STM-1, microwave, satelit, dll. Kata kunci: GSM, BTS3012

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari satu tempat ke tempat lain. Komunikasi merupakan media dalam menyampaikan informasi yang sangat mudah dan paling efektif. Perkembangan system telekomunikasi saat ini sangat pesat seiring dengan semakin canggihnya perangkat telekomunikasi yang digunakan. Berbagai kemajuan dalam bidang telekomunikasi ini, memberikan kemudahankemudahan kepada para pengguna dalam menyampaikan informasi. Di jaman yang serba canggih ini, kita membutuhkan teknologi yang dapat menunjang dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan, khususnya di bidang telekomunikasi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, dibutuhkan teknologi GSM (Global System for Mobile Communications) yang mudah diterima oleh masyarakat. Setiap komunikasi dilakukan oleh pelanggan secara umum, pasti melalui sistem jaringan BSS (Base Station System) yaitu dari MS BTS BSC. GSM menggunakan serangkaian pemancar radio BTS dipanggil untuk menghubungkan MS ke jaringan seluler. BTS (Base Transceiver System) merupakan pusat transmisi dan penerimaan di dalam setiap sel radio. Dari BTS, suara atau data dibawa ke BSC ( Base

Station Controller ). BSC ini bertanggung jawab mengelola kanal-kanal suara dan data di dalam BTS dan memelihara komunikasi dengan MSC (Mobile services Switching Center) yang menentukan dan mengkordinasikan panggilan. Tipe-tipe BTS yang digunakan oleh PT. Natrindo Telepon Seluler salah satunya adalah BTS 3012. BTS 3012 merupakan BTS indoor yaitu BTS yang penempatannya didalam ruangan dengan temperatur tertentu. BTS ini memiliki integrasi tinggi dengan konsumsi daya rendah, mendukung berbagai mode transmisi dan topologi yang kompleks. 1.2 Tujuan Tujuan penulis melakukan Kerja Praktek ini adalah : 1. Untuk mempelajari perangkat-perangkat telekomunikasi di PT. Natrindo Telepon Seluler Region Central Java. 2. Untuk mempelajari bagian-bagian dari perangkat BTS 3012. 3. Untuk mempelajari fungsi dan cara kerja dari perangkat BTS 3012.

.
1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan laporan Praktek Kerja ini penulis membatasi permasalahan yaitu :
1. Dalam hal ini hanya akan dibahas mengenai BTS 3012, untuk troubleshooting tidak dijelaskan. 2. Dijelaskan bagian perangkat hardware BTS 3012 secara umum, tidak dibahas secara mendetail tiap blok.

3. Menjelaskan proses signaling secara umum, tidak menjelaskan proses signaling BTS 3012 secara mendetail. 4. Produk BTS 3012 yang digunakan dalam perusahaan ini adalah produk Huawei, jadi penulis tidak mempelajari produk Huawei dengan seri lainnya. 5. Tidak dibahas tentang system maintenance dan monitoring dari BTS 3012. 6. Tidak membahas proses instalasi dan alarm-alarm dari BTS 3012 serta konfigurasi dari BTS 3012. II. DASAR TEORI 2.1 Sejarah dan Perkembangan GSM Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Tapi teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Tapi karena menggunakan teknologi yang masih analog, beberapa system yang dikembangkan di beberapa negara yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area system teknologi tertentu saja. Untuk mengatasi keterbatasan yang terdapat pada sistem-sistem analog sebelumnya, pada tahun 1982, negara negara Eropa membentuk sebuah organisasi bertujuan untuk menentukan standard-standard telekomunikasi mobile yang dapat dipakai di semua Negara Eropa. Organisasi ini diberi nama Group Speciale Mobile (GSM). Pembentukan organisasi ini di latarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada saat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Organisasi ini kemudian menghasilkan standard-standard telekomunikasi bergerak yang kemudian dikenal dengan GSM (Global System for Mobile communication). GSM sendiri mulai diimplementasikan di negara eropa pada awal tahun 1990-an. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan benua Amerika. Pada saat ini GSM merupakan teknologi komunikasi bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia sudah mencapai 1,5 billion pelanggan dan merupakan teknologi yang paling banyak digunakan. GSM adalah sebuah teknologi komunikasi bergerak yang tergolong dalam

generasi kedua (2G). Perbedaan utama sistem 2G dengan teknologi sebelumnya (1G) terletak pada teknologi digital yang digunakan. Keuntungan teknologi generasi kedua dibanding dengan teknologi generasi pertama antara lain sebagai berikut : Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi TDMA (digital), dimana penggunaan sebuah kanal tidak diperuntukan bagi satu user saja. Sehingga pada saat user tersebut tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh user lain. Hal ini berlawanan dengan teknologi FDMA yang digunakan pada generasi pertama. Teknologi yang dikembangkan di negaranegara yang berbeda merujuk pada standard internasional sehingga sistem pada negara negara yang berbeda tersebut masih tetap kompatible satu dengan lainnya sehingga dimungkinkannya roaming antara negara. Dengan menggunakan teknologi digital, service yang ditawarkan menjadi lebih beragam, dan bukan hanya sebatas suara saja, tapi juga memungkinkan diimplementasikannya service-service yang berbasis data, seperti SMS dan juga pengiriman data dengan kecepatan rendah. Penggunaan teknologi digital juga menjadikan keamanan sistem lebih baik. 2.2 Subsistem Jaringan Komponennya GSM dan

Jaringan GSM Jaringan GSM secara garis besarnya dibagi menjadi 4 sistem yaitu:
1. Mobile Station (MS) Mobile Station (MS) adalah perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Secara umum sebuah Mobile System terdiri dari : Mobile Equipment (ME) Mobile Equipment (ME) atau handset adalah perangkat GSM yang berada di sisi pelanggan yang secara umum berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. Subscriber Identity Module (SIM) Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi service yang dimilikinya. Mobile Equipment (ME) tidak dapat digunakan

tanpa ada SIM card di dalamnya, kecuali untuk panggilan emergency (SOS) dapat dilakukan tanpa menggunakan SIM card. 2. Base Station System (BSS) BSS biasanya memiliki BSC yang bertugas mengendalikan mobile station/pelanggan yang berada dibawah wilayah cakupannya, dan menghubungkan mobile station dengan NSS. BTS Base Transceiver Station (BTS) merupakan bagian dari network element GSM yang berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS). BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transceiver) sinyal komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan MS dengan network element lain dalam jaringan GSM. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya sebagai transceiver (pengirim-penerima), maka bentuk fisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver (pengirim-penerima), dan perangkatnya. Menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima sinyal dengan frekuensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama, mengontrol power yang ditransmisikan ke MS serta ikut mengontrol handover (proses peralihan kanal trafik secara otomatis pada MS yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan). BSC Base Station Controller (BSC) adalah perangkat yang mengontrol kerja BTSBTS yang secara hiraki berada di bawahnya. BSC merupakan interface (media penghubung subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya) yang menghubungkan antara BTS dan MSC Fungsi BSC secara umum adalah: Mengontrol proces handover inter BSC dan juga ikut serta dalam proses handover intra BSC. Menghubungkan BTS-BTS yang berada di bawahnya dengan OMC sebagai pusat operasi dan maintenance. Melakukan dan mengontrol proces timing advance control, yaitu

mengontrol sinyal-sinyal yang diterima dari MS yang bergerak, sehingga tidak saling overlap (tumpang tindih). 3. Operation Maintenance Centre (OMC) Sedangkan Operation and Maintenance Center (OMC) bertugas melakukan pengawasan , pongontrolan, dan performansi seluruh jaringan BSS dan NSS yang ada dibawah kendalinya, melakukan penanganan gangguan tingkat pertama, dan memberikan informasi gangguan dan performansi jaringan. Gambar di bawah ini menunjukan contoh diagaram sebuah OMC yang memonitor berbagai macam network elements.

Gambar 2.1 Monitor OMC

4. Network Switching System (NSS) Berfungsi sebagai switching pada jaringan seluler, manajemen jaringan, sebagai interface dengan jaringan lainnya. Komponen NSS terdiri dari : 1. Mobile Switching Centre (MSC), merupakan unit pusat pada NSS yang berfungsi sebagai pengontrol trafik semua BSC dan penghubung antara suatu jaringan GSM dengan jaringan lainnya. 2. Home Location Register (HLR), database permanen dari pelanggan dan merupakan database user yang utama, juga berisi rekaman lengkap lokasi terkini dari user. 3. Autentication Center (AuC), unit ini menyediakan parameter autentikasi dan enkripsi yang memeriksa identitas pemakai dan memastikan kemantapan dari setiap call. 4. Visitor Location Register (VLR), database sementara dari pelanggan, digunakan untuk pelanggan local dan yang melakukan roaming.

Gambar 2.2 Infrastruktur Jaringan GSM

III. ISI
3.1 Pengantar BTS 3012 BTS 3012 merupakan salah satu produk Huawei yang dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang telekomunikasi. BTS 3012 mendukung band frekuensi di 850 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz. BTS 3012 ada 2 jenis, yaitu BTS outdoor dan BTS indoor. BTS outdoor yaitu BTS yang penempatannya diluar ruangan atau di area terbuka, biasa dikenal dengan BTS 3012AE. Sedangkan BTS indoor yaitu BTS yang berada dalam ruangan dengan temperatur tertentu. Kedua jenis BTS ini memiliki fungsi yang sama, hanya penempatannya saja yang berbeda. BTS 3012 ini merupakan BTS macro indoor, biasanya digunakan pada daerah populasi tinggi dengan high-volume traffic atau area dimana cakupan yang luas sangat dibutuhkan. BTS 3012 memiliki kinerja yang sangat baik dan keandalan yang tinggi dengan menggunakan -48V DC power supply. Satu kabinet dapat mendukung sampai 12 TRx. BTS 3012 ini memiliki integrasi tinggi dengan konsumsi daya rendah, mendukung berbagai mode transmisi dan topologi yang kompleks, misalnya E1, STM-1, microwave, satelit, dll. 3.2 Sistem Arsitektur BTS 3012 Dimensi kabinet BTS 3012 yaitu tinggi 1600mm, panjang 600mm dan lebar 450mm.
Gambar 3.1 Kabinet BTS 3012

Kabinet BTS 3012 memiliki dua macam konfigurasi, yang pertama yaitu BTS 3012 dikonfigurasi dengan DDPU dan DCOM. Yang kedua yaitu BTS 3012 dikofigurasi DCFU dimana DCFU ini merupakan gabungan dari DDPU dan DCOM dalam satu board. 3.3 Subsistem BTS 3012 Subsistem BTS 3012 terdiri dari Subsistem Utama BTS dan Subsistem Kabinet Top Access, Subsistem DTRU, Subsistem DAFU dan FAN Subrack. Subsistem Utama BTS melakukan fungsifungsi sebagai berikut : Mengelola dan mengendalikan subsistem lainnya dan modul. Mengimpor sinyal E1. Mengumpulkan dan pemantauan lingkungan alarm. Mengirimkan sinyal-sinyal dari TMA ke BTS melalui kabel feeder. Sedangkan Subsistem Kabinet Top Access melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut : Melindungi sinyal E1 dari petir Melindungi sinyal monitor dari petir Menghubungkan kabinet sehingga membentuk kabinet gabungan atau kelompok kabinet.

kabinet, serta menghubungkan antara DTMU dan DTRU 5. DCCU (Cable Connection Unit for DTRU BTS ) Berfungsi untuk mengkonversi sinyal masukan dan keluaran dari subrack utama, menghubungkan DTMU dengan DELC dan menghubungkan DTMU dengan DAFU 6. DCMB (Common Module Backplane for DTRU BTS) Berfungsi menyediakan distribusi daya 48V DC dari DCCU ke subrack umum. 3.3.2 Subsistem Kabinet Top Access BTS 3012 1. DELC (E1 Signal Lightning-Protection Card for DTRU BTS) Berfungsi memberikan perlindungan petir untuk 4 rute sinyal E1. 2. DMLC (Monitor Signal LightningProtection Card for DTRU BTS) Berfungsi sebagai pemantauan sensor api, air, kontrol akses, infra merah, kelembaban dan temperatur. 3. DSAC (Signal Access Card for DTRU BTS ) Berfungsi sebagai akses proteksi untuk masukan clock 4. DCTB (Cabinet Top Backplan for DTRU BTS) Berfungsi menghubungkan kabel sinyal antara kabinet subrack atas dan board. 3.3.3 Subsistem DTRU BTS 3012 1. DTRU (Double Transceiver Unit ) DTRU ditempatkan pada subrack DTRU, dimana terdapat maksimal enam DTRU Adapun bebrapa fungsi DTRU : a) Bagian RF subsistem transmit Mengkonversi sinyal baseband pada dua TRx ke sinyal RF Mendukung konversi frekuensi dari sinyal. Menyaring, menguatkan dan keluaran sinyal gabungan b) Bagian RF subsistem receive Membagi dan memodulasi sinyal RF pada dua TRx Mendukung trransmisi disisi penerima c) Bagian Baseband processing Memproses sinyal Memperkuat daya keluaran

Gambar 3.2 Subsistem BTS 3012

3.3.1 Subsistem Utama BTS 3012 1. DTMU Transmission/Timing/Management Unit for DTRU (DTMU) adalah modul umum. Ada dua DTMU dalam konfigurasi penuh dan hanya satu DTMU dalam konfigurasi minimal. DTMU adalah transmisi dasar kontrol dalam BTS 3012 tersebut dan bekerja sebagai kontroler utama. Fungsi-fungsi dari DTMU : Memberikan masukan GPS (Global Positioning System) eksternal Backup antara perangkat aktif/standby Menghubungkan BTS dan BSC Menguasai, memelihara dan mengoperasikan BTS Pemantauan panel kontrol kipas eksternal dan modul daya 2. DEMU (Environment Monitoring Unit for DTRU BTS) Berfungsi sebagai board yang melaporkan terjadinya alarm baik internal maupun eksternal 3. DATU (Antena and TMA Kontrol Unit for DTRU BTS ) Berfungsi sebagai pemantauan kontrol antena dan kondisi arus. 4. DCSU (Combined Kabinet Signal Connection Unit for DTRU BTS) Berfungsi untuk mentransfer sinyal untuk kabinet gabungan dan kelompok

2. DTRB (DTRU Backplane) DTRB ditempatkan di subrack DTRU. Fungsi-fungsi dari DTRB adalah menyediakan koneksi antara DCSU dan DTRU. Semua sinyal diberikan kepada DCSU melalui DTRB. 3.3.4 Subsistem DAFU 1. DCOM (Combining Unit for DTRU BTS ) DCOM ditempatkan di subrack DAFU dengan DDPU tersebut. Fungsi dari DCOM adalah menggabungkan dua rute sinyal transmisi DTRU dan keluarannya ke DDPU. 2. DDPU (Dual-Duplexer Unit for DTRU) Berfungsi Mengirimkan sinyal multi RF dari penerima pada DTRU menuju antena dengan melewati duplexer, mengirimkan sinyal dari antena setelah diperbesar menuju penerima pada DTRU. 3. DFCU (Filter Combiner Unit for DTRU) Berfungsi mendeteksi alarm VSWR pada sistem antena dan menyediakan fungsi alarm VSWR yang tresholdnya dapat disetel. 3.3.5 FAN BOX Fungsi-fungsi dari FAN BOX antara lain: Memonitori temperatur dari air inlet dan bagian dalam dari FAN BOX Menyesuaikan kecepatan kipas Menghubungkan dengan DTMU Melaporkan kondisi alarm ke DEMU

Gambar 3.3 BTS 3012

3.4 Sistem Aliran Sinyal 3.4.1 Sistem Aliran Sinyal Downlink (DL)

Gambar 3.4 Sistem Aliran Sinyal DL

Sistem aliran sinyal DL meliputi langkah-langkah berikut: DTMU menerima service data dari BSC, memprosesnya kemudian mentransmisikannya ke DTRU DTRU melakukan digital filtering dan up conversion sinyal dan mengirimkan sinyal ke DDPU/DFCU Duplexer pada DDPU/DFCU menyaring sinyal yang dikirim dari DTRU kemudian mentransmisikan sinyal tersebut ke mobile station melalui antena dan feeder 3.4.2 Sistem Aliran SInyal Uplink (UP) System aliran sinyal UL meliputi langkah-langkah berikut: Antena menerima sinyal yang ditransmisikan oleh mobile station. Setelah diperbesar oleh TMA, sinyal ditransmisikan ke DDPU/DFCU melalui feeder. DDPU/DFCU menerima sinyal dan mentransmisikan sinyal ke DTRU setelah difilter oleh duplexer dan diperbesar. DTRU menerima sinyal dan mentrasmisikan sinyal ke DTMU setelah difilter dan down conversion. Kemudian DTMU mentransmisikan sinyal ke BSC melalui Abis Interface

3.4.3 Proses Aliran Sinyal

Gambar 3.6 Proses Aliran Sinyal

Proses Aliran Sinyal adalah sebagai berikut: Board Abis Interface menerima signaling data dari BSC dan mentransmisikan data ke DTMU. DTMU akan memproses sinyal kemudian mentransmisikan sinyal ke DTRU dan DDPU/DFCU DTRU dan DDPU/DFCU melaporkan status board kepada DTMU. DTMU memperoleh status BTS 3012 dengan mengumpulkan dan meneliti satus dari semua board kemudian mentransmisikan informasi ke BSC melalui Abis Interface. IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama melakukan Kerja Praktek di PT. NATRINDO TELEPON SELULER (AXIS), CENTRAL JAVA diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. BTS (Base Transceiver Station) merupakan bagian dari system BSS yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan MS dengan network element lain dalam jaringan GSM. 2. BTS 3012 merupakan BTS macro indoor, biasanya digunakan pada daerah populasi tinggi dengan high-voleme traffic atau area dimana cakupan yang luas sangat dibutuhkan.

Gambar 3.5 Sistem Aliran Sinyal UL

3. Cabinet BTS 3012 memiliki dua konfigurasi yaitu yang pertama cabinet tunggal konfigurasi penuh dimana BTS dikonfigurasi dengan DDPU dan DCOM, yang kedua cabinet tunggal konfigurasi penuh dimana BTS dikonfigurasi dengan DFCU yang merupakan gabungan dari DDPU dan DCOMdalam satu board. 4. Subsistem BTS 3012 terdiri dari common subsistem BTS dan cabinet top subsistem. 5. DTMU berfungsi menguasai, memelihara da nmengoperasiakn BTS serta menghubungkan BTS dengan BSC 6. DEMU berfungsi sebagai boardyang melaporkan terjadinya alarm baik internal maupun eksternal 7. DATU berfungsi sebagai pemantauan kontrol antena dan kondisi arus 8. DCSU berfungsi untuk mentransfer sinyal untuk kabinet serta menghubungkan antara DTMU dan DTRU 9. DCCU berfungsi menghubungkan DTMU dengan DELC dan menghubungkan DTMU dengan DAFU 10. DCMB berfungsi menyediakan distribusi daya 11. Dalam suatu konfigurasi penuh terdapat maksimal enam DTRU. 12. FAN BOX merupakan bagian dari subsistem yang berfungsi untuk mengontrol temperature dan melaporkan adanya alarm. 13. System aliran sinyal downlink (DL) dimulai dari BSCDTMUDTRU DDPU/DFCUantena feederMS. 14. System aliran sinyal uplink (UL) dimulai dari MSantena feederDDPU/DFCU DTRUDTMUBSC. 4.2 Saran 1. Sebaiknya perangkat-perangkat pada BTS 3012 dapat disederhanakan lagi sehingga lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya. 2. Untuk perawatan hendaknya dilakukan rutin tiap bulan sehingga kinerja dari BTS 3012 dapat maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 7. Huawei Technologies Co., Ltd, 2007, BTS 3012 Description Product Huawei GSM fundamental issue.ppt Technology GSM Introduction, Siemens http://mobileindonesia.net/wpcont ent/uploads.jpg http://republikbm.blogspot.com http://www.axisworld.com http://www.huawei.com http://www.google.com www.cdg.org

Biodata Penulis Rosalinda Tri Wahyuni (L2F008087) lahir di Bangkalan, 21 Juni 1990. Menempuh pendidikan dari TK PKK Arosbaya, SDN Arosbaya 03, SMPN 1 Arosbaya dan SMAN 1 Arosbaya dan saat ini melanjutkan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Konsentrasi Elektronika Telekomunikasi.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Sukiswo, ST, MT NIP. 196907141997021001

Anda mungkin juga menyukai