Anda di halaman 1dari 86

Bab

Dasar-dasar
Teknologi Komunikasi
Telepon Seluler
1
1.1 Pendahuluan
Perkembangan Teknologi Seluler berkembang
dengan cepat sekali, sehingga fungsi handphone
bukan di gunakan sebagai komunikasi saja, dengan
tambahan-tambahan fitur seperti kamera digital,
radio, LCD berwarna dengan resolusi tinggi
handphone menjadi perangkat yang canggih dan
pintar.

Handphone merupakan alat Komunikasi Wireless yaitu


komunikasi bergerak tanpa kabel yang dibilang dengan Mobile
Divice. Teknologi wireless ini telah berkembang dengan pesat dalam
satu dekade terakhir ini. Prinsip dari komunikasi wireless ini
menggunakan kanal radio yang terpisah untuk berkomunikasi dengan
cell site.

1.2 Sejarah Telepon Seluler


Ponsel merupakan gabungan dari Teknologi Radio yang
dikawinkan dengan Teknologi Komunikasi Telepon. Telepon pertama
kali ditemukan dan diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada
tahun 1876. sedangkan komunikasi tanpa kabel (wireless) ditemukan
oleh Nikolai Tesla pada tahun 1880 dan diperkenalkan oleh
Guglielmo Marconi.

Akar dari perkembangan digital wireless dan seluler dimulai


sejak 1940 saat teknologi telepon mobil secara komersial
diperkenalkan. Apabila dibandingkan dengan perkembangan
sekarang yang begitu pesat, sebenarnya teknologi ini mengalami
hambatan dalam perkembangan kurang lebih selama 60 tahun. Hal
ini di karenakan perkembangan teknologi yang murah seperti
transistor atau semi konduktor belum dikembangkan dengan baik.
Setelah di temukannya transistor maka dimungkinkan perkembangan
teknologi menjadi lebih pesat.
2
1.3 Perkembangan Teknologi Seluler
Dengan perkembangan teknologi wireless yang sedang
berkembang pesat saat ini yaitu teknologi telepon tanpa kabel
(wireless) diantaranya AMPS (Advance Mobile Phone System),
GSM (Global System for Mobile system) dan CDMA (Code Division
Multiple Access).

1.3.1 AMPS (Advance Mobile Phone System)

AMPS merupakan generasi pertama pada teknologi selular.


System ini di alokasikan pada Band 800 Mhz. jaringan ini
mengguakan sirkuit terintergrasi yang sangat besar yang terdiri dari
Computer Dedicated dan System Switch.

AMPS menggunakan range frekuensi antara 824 Mhz – 894 Mhz


yang diperuntukan pada ponsel analog. AMPS hanya di operasikan
pada band 800 Mhz dan tidak menawarkan fitur lain yang umum
digunakan pada layanan seluler seperti e-mail dan browsing di web.
Kualitas suara yang kurang bagus serta beberapa permasalahan teknis
menjadi kendala dari system AMPS ini sehingga system ini tidak
berkembang dan bahkan ditinggalkan setelah teknologi digital
berkembang.

1.3.2 GSM (Global System for Mobile telekomunication)

GSM merupakan generasi kedua setelah AMPS, GSM pertama kali


dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai berkembang pada tahun 1993
dengan diadopsi oleh beberapa negara seperti Afrika Selatan,
Australia, Timur Tengah, dan Amerika Utara. Perkembangan pesat
dari GSM disebabkan karena penggunaan system yang digital
sehingga memungkinkan pengembang untuk mengekploitasi
penggunaan algoritma dan digital serta memungkinkannya
penggunaan Very Large Scale Intergration (VLSI). Untuk
mengurangi dan memperkecil biaya Handled terminalnya, pada saat

3
ini GSM telah menggunakan fitur Intelegent Network (jaringan
kecerdasan).

GSM adalah system telekomunikasi bergerak dengan


menggunakan system selular digital. GSM pertama kali dibuat
memang dipersiapkan untuk menjadi system telekomunikasi bergerak
yang memiliki cakupan internasional berdasarkan pada teknologi
Multyplexing Time Division Multiple access (TDMA). GSM
mempunyai frekuensi 900 Mhz selain itu GSM juga menggunakan
frekuensi 1800 Mhz dengan nama Personal Communication
Network. GSM juga menyediakan layanan untuk mengirimkan data
dengan kecepatan tinggi yang menggunakan teknologi High Speed
Circuit Switch Data (HSCSD) yang mampu mengirimkan data
sampai 64 Kbps hingga 100 Kbps. Di Indonesia jaringan GSM di
tempati oleh PT. Telkomsel, Exelkomindo, Satelindo, Indosat.

1.3.3 CDMA (Code Devision Multiple Access)

CDMA merupakan generasi ketiga (3G). teknologi telpon tanpa


kabel sangat dirasakan perkembangannya, dengan munculnya
berbagai macam jenis telepon selular. Sekarang ini yang sedang
berkembang adalah telepon tanpa kabel yang menggunakan Code
Devision Multiple Access yang menggunakan teknik penyebaran
spectrum. Berbeda dengan metode Global System for Mobile
Communication (GSM) yang menggunakan Time Division
Multiplexing (TDM), CDMA tidak memberikan penanda pada
frekuensi khusus pada setiap user. Setiap channel menggunakan
spectrum yang tersedia secara penuh. Percakapan individual akan di
encode atau di sandikan dengan pengaturan digital secara pseudo
random. CDMA merupakan perkembangan AMPS yang pertama kali
di gunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai komunikasi
Intelejen pada waktu perang. Perkembangan CDMA tidak secepat
perkembangan GSM yang banyak diadopsi oleh sebagian besar
operator di berbagai macam Negara. Di Indonesia untuk jaringan
CDMA ditempati oleh PT. Mobile-8, Telecom, Telkomflexy dan
Esia.
4
1.4 Konsep Dasar Teknologi Selular
System selular adalah system yang canggih sebab system ini
membagi suatu kawasan dalam beberapa sel kecil. Hal ini digunakan
untuk memastikan bahwa frekuensi dapat meluas sehingga mencapai
ke semua bagian pada kawasan tertentu sehingga beberapa pengguna
dapat menggunakan ponsel mereka secara simultan tanpa jeda dan
tanpa terputus-putus.

1.4.1 Definisi Selular

Pada system seluler, untuk menggambarkan cakupan area


secara geografis digunakanlah penggambaran heksagonal. Area inilah
yang disebut sel (Cell). Mengapa bentuknya heksagonal bukan
lingkaran untuk menggambarkan sebuah sel?

Cell /
area
Cell /
area
Cell /
area

Gambar 1

Anda dapat melihat pada gambar 1, jika anda


menggambarkan sebuah sel dalam bentuk lingkaran, maka sel satu
dengan yang lainnya tidak akan dapat saling berkesinambungan
dengan sempurna. Pada system selular, semua daerah dapat dicakup
tanpa adanya gap sel satu dengan yang lain sehingga kurva
heksagonal lebih mewakili, kerena cakupan area dapat tergambarkan
dengan rapih serta mencakup keseluruhan area.

Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat pada gambar 2,


dimana sebuah Antena akan dapat mengirim dan menerima sinyal

5
pada tiga daerah yang berbeda, dimana setiap sel hanya tercakup
sebagian saja dari ketiga sel yang tercakup.

Gambar 2
Beberapa komponen penting pembentuk system dari seluler
adalah peralatan seluler itu sendiri seperti Base Station Radio, Antena
dan Base Station Controller yang akan mengatur lalulintas dari
beberapa sel dan saling berhubungan pula dengan jaringan telepon
publik.

1.4.2 Arsitektur Jaringan GSM


Jaringan di dalam Global System for Mobile
Telecommunication (GSM) disusun dari beberapa entitas fungsional
yang dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:

1.4.2.1 Mobile Station


Mobile Station yang merupakan perangkat dibawa oleh
pelanggan atau kata lain telepon selulernya yang akan menerima
maupun mengirimkan data. Mobile Station terdiri dari Radio
transceiver, Display dan Digital Signal Proccesor (DSP) dan kartu
SIM (Subscriber Identity Module). Dalam Global System for Mobile
telecommunication (GSM) identitas panggilan tidak dihubungkan
dengan handphonenya tetapi dengan kartu SIM sehingga bila kartu
SIM dimasukan keterminal lain maka pengguna akan tetap menerima
panggilan dan dapat melakukan pemanggilan dari terminal tersebut
serta dapat menerima layanan pelanggan yang lainnya. Mobile
Equipment atau Handphone secara unik dapat dikenali dengan
6
International Mobile Subscriber Identity (IMEI) sedangkan kartu
SIM memiliki InternationalMobile Subscriber Identity (IMSI) yang
dapat mengidentifikasi pelanggan. Akan tetapi IMEI dengan IMSI
tidak saling tergantung maka dapat digunakan dalam mobilitas
pribadi. Dengan kata lain kita dapat memindahkan kartu SIM ke
Handphone manapun juga.

Gambar 3 (Mobile station)

1.4.2.2 Base Station Subsystem (BBS)


Base Station Subsystem (BBS) merupakan peralatan yang
mengendalikan hubungan antara radio dengan mobile station. Base
Station Subsystem terdiri atas dua bagian yaitu : Base Transceiver
Station (BTS) yang mengandung transceiver radio yang menangani
sebuah cell atau daerah dan berhubungan dengan mobile station dan
Base Station Controller (BSC) yang cara kerjanya mengatur
hubungan radio antara satu dan beberapa Base Transceiver Station.
Selain itu juga Base Transceiver Station merupakan penghubung
antara Mobile station dengan Mobile Service Switching Center
(MSC)

7
Gambar 4 (Base station)

1.4.2.3 Network Subsystem

Network Subsystem yang merupakan bagian utamanya adalah


mobile Service Switcing Center (MSC) kegunaannya untuk
melakukan switching pengguna jaringan bergerak dengan pengguna
jaringan bergerak atau tetap. Mobile Service Switching Center
(MSC) juga menyediakan hubungan dengan jaringan PSTN dan
ISDN. Penysalan di antara entitas fungsional ini menggunakan
Signaling Sistem Number 7 (SS7) yang digunakan untuk Trunk
Signaling dalam ISDN dan digunakan secara luas di jaringan umum
sekarang.
Informasi mengenai mobile station disimpan dalam dua Location
Register yang merupakan sebuah basis data. Yang pertama adalah
Home Location Register (HLR) yang berisi semua informasi
administrasi dari semua pelanggan yang terdaftar disuatu jaringan
GSM beserta lokasi dari mobile station. Lokasi dari suatu Mobile
Station disimpan dalam bentuk Mobile Station Roaming Number
(MSRN). Sedangkan yang kedua adalah Visitor Location Register
(VLR) berisi informasi berisi administrasi terpilih dari Home
Location Register (HLR) yang dibutukan untuk control pangilan dan
izin bagi pengguna service berlangganan untuk setiap pengguna.
Register lain yang digunakan untuk autentikasi dan keamanan adalah
Equipment Identity Register (EIR) yang merupakan basis data yang

8
berisi daftar Mobile Station yang valid dalam jaringan GSM yang
teridentifikasi lewat nomor IMEI. Sedangkan Autenthication Center
adalah basis data terproteksi yang menyimpan salinan PIN (Personal
Identity Number) yang digunakan untuk autentifikasi.

Gambar 5 (Mobile network architecture)

9
Bab
2

Sistem Modul
Telepon Seluler

10
2.1 Pendahuluan
Sistem Handphone terdiri dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Tanpa perangkat lunak handphone hanya
benda keras saja, demikian juga perangkat tanpa perangkat keras,
tanpa perangkat keras hanya merupakan kode-kode computer saja.

2.2 Perangkat Keras (Hardware)


Hardware merupakan kumpulan perangkat-perangkat
komponen elektronika yang mendukung suatu system elektonika,
sebuah hardware dapat kita rasakan dan keberadaannya secara fisik.
Hardware handphone adalah sebagai subsistem dari system
Handphone yang terdapat gabungan system radio wireless, telpon,
dan Komputer. Pada dasarnya system handphone dapat di pecah
menjadi beberapa bagian yaitu:

2.2.1 RF (Radio Frekuensi)

Sistem RF adalah bagian yang berfungsi untuk


mentransmisikan data informasi, bagian ini akan berperan sebagai
system wireless pada system selular. System RF terdapat dua
rangkaian yang terintergrasi pada system RF, yaitu:

11
2.2.1.1 Sistem pemancaran (Transmitter)

Agar data informasi dapat di pancarkan kepada Base Station


tentunya harus ada yang membawa data informasi.
Dengan menggunakan system pemancaran (Transmitter) data
informasi akan di satukan (Modulation) dengan signal pembawa yaitu
pada teknologi GSM mempunyai frekuensi 900Mhz-1900Mhz.
Signal data informasi yang telah termodulasi akan dikuatkan terlebih
dahulu sebelum dipancarkan oleh PA (Power Amplyfier
Transmitter), sebab jarak antara ponsel dengan base station cukup
jauh, oleh karena itu base station akan dapat menerima signal
informasi yang dikirimkan oleh ponsel bila signal yang telah
termodulasi tersebut telah benar-benar kuat. Pada system ini akan
menjadi penentu pada proses registrasi jaringan pada ponsel.

2.2.1.2 Sistem penerimaan (Receiver)

Sistem ini berfungsi untuk penerimaan data informasi dari base


station. Dengan menggunakan sistem penerimaan, ponsel akan dapat
menerima data informasi yang dipancarkan oleh Base Station.
Signal data informasi yang dikirimkan oleh Base Station masih
berbentuk Signal data yang masih termodulasi dengan signal
pembawa. Agar data informasi dapat di teruskan kepada bagian DSP
(Digital Signal Proccesor) harus di pisahkan terlebih dahulu signal
data informansinya dengan signal pembawa, subsistem ini dinamakan
dengan demodulasi.

12
2.2.1.3 SubSistem Tranceiver (transitter dan receiver).

System komunikasi wireless didukung oleh beberapa subsistem yang


saling berkaitan satu system kepada system yang lainnya, oleh karena
itu bila diantara subsistem ini terdapat kerusakan maka semua system
transceiver tidak akan berfungsi dengan baik.
agar penganalisaan kerusakan ponsel dapat anda bedakan kategori
kerusakannya maka anda harus memahai subsistem berikut ini:

2.2.1.1.1 Antenna switch/Duplexer

Seperti yang telah saya bahas diatas bahwa system komunikasi


wireless pada ponsel terdapat dua sistem yang berbeda, yaitu bagian
penerimaan dan pemancaran. Tentunya terdapat dua jalur yang
berbeda, yaitu jalur masuk dan keluar. Sedangkan jalur komunikasi
kepada Base Station hanya terdapat satu jalur, dan antenna pada
ponsel hanya terdapat satu.

Oleh karena itu pada system transceiver perlu menggunakan


Duplexer. Duplexer terdapat pada IC Antena switch yang berfungsi
untuk pergantian fungsi antenna kepada sistem penerimaan atau
kepada pemancaran.. antenna akan dikoneksikan kepada bagian
13
sistem penerimaan atau sistem pemancaran secara bergantian dengan
kecepatan tinggi, sehingga tidak terasa adanya pergantian sistem
tersebut disaat kita melakukan komunikasi.

Pada sistem komunikasi masa lalu, sistem penerimaan dan


pemancaran harus di fungsikan dengan pergantian secara manual,
misalkan interkom atau HT dimana alat tersebut di saat di gunakan
untuk pemancaran, tombol pada bagian samping harus di tekan. di
saat menerima tombol pada bagian samping harus di lepas. Dengan
kemajuan tekhnologi saat ini cara tersebut sudah tidak lagi di
gunakan karena sudah menggunakan sistem Duplexer.

Antenna switch pada nokia 8210

2.2.1.1.2 PA (Power Amplifier Transmitter)

PA (Power Amplyfier) berfungsi sebagai penguatan signal yang


akan dipancarkan kepada Base Station. signal data informasi yang
telah dimodulasikan dengan signal pembawa harus betul-betul kuat
agar dapat diterima dengan baik oleh Base Station.

Pada GSM900, PA akan menguatkan signal sekitar 2Watt (3dBm


input level) dan pada jalur EGSM akan menguatkan sekitar 1Watt
(6dBm input level). Fungsi lain dari PA yaitu sebagai penguat signal
pengirim data ke operator yang menandakan bahwa nomor simcard
pada ponsel telah aktif (telah teregistrasi). Selain itu bila kinerja PA
14
tidak baik biasanya mengakibatkan borosnya baterai, sebab PA
membutuhkan daya yang cukup besar. Kondisi ini biasanya sering
terjadi pada daerah yang signalnya kurang baik sehingga
mengakibatkan beban kerja PA menjadi lebih berat.

PA (Poewr Amplyfier Transmitter) pada nokia 8210

2.2.1.1.3 HF Amplifier / LNA (low noise amplifier)

HF /LNA mempunyai fungsi sebagai penguat receiver (penerimaan).


Sebelum proses pemisahan signal pembawa dengan signal data pada
bagian prosesor signal, bagian penerimaan signal dari operator ponsel
harus di perkuat oleh LNA. Dimana LNA akan menguatkan sekitar
-43 dBm. Setelah signal di kuatkan oleh LNA akan di teruskan ke
bandpass filter,dimana fungsi dari bandpass filter yaitu untuk
menghilangkan noise yang di akibatkan dari efek signal pembawa.
Pada bagian ini biasanya jarang sekali bermasalah karena sistem
tersebut tidak menggunakan daya yang cukup besar, hanya saja
biasanya masalah timbul jika daya kepada LNA tidak diberikan oleh
bagian power supply maka penerimaan ponsel akan bermasalah
karena bagian penerimaan tidak dapat berfungsi bila LNA tidak
berfungsi dengan baik.

15
2.2.1.1.4 RF processor

Fungsi dari sistem RF proccesor atau sistem PLL yaitu sebagai


prosessor signal (pengolahan Frequensi). Pengolahan frekuensi signal
terbagi dalam 2 proses yaitu:

 Modulation (mixing/pencampuran) signal data/suara dengan


signal pembawa. Pada bagian transmitter (pemancaran),
signal data akan di modulasikan dengan signal pembawa yang
diproses oleh RF/IF agar signal data/suara tersebut bisa
terkirim ke operator atau dengan kata lain signal data/suara
akan di campur(mixing) dengan signal pembawa. Setelah itu
signal suara/data akan di terima oleh operator, karena signal
data/suara telah dimodulasikan dengan signal pembawa.

 Demodulation (pemisahan signal data/suara dengan signal


pembawa). Pada bagian receiver (penerima),signal yang di
terima oleh ponsel dari operator masih tercampur dengan
signal pembawa. Untuk itu signal pembawa tersebut harus di
pisahkan dari signal data/suara agar dapat di olah oleh IC
audio untuk diproses lalu di teruskan ke speaker.

Fungsi lain dari RF/IF yaitu sebagai prosesor clock 13mhz


(pemrosesan denyut 13 mhz untuk denyut CPU). CPU
memerlukan denyut sebesar 13 mhz yang mana denyut tersebut di
proses oleh RF/IF yang di hasilkan oleh crystal oscillator 26mhz.
bila denyut 13Mhz ini bermasalah maka ponsel akan mati total
karena tidak ada Clock untuk system Logic.

16
2.2.1.1.5 VCO (Voltage Control Oscilator)

VCO dapat berfungsi karena adanya AFC, dimana AFC digunakan


untuk mengunci transceiver frequency pada base station. AFC-
voltase dihasilkan multi mode conventer oleh 11Bit D/A conventer.
Rangkaian ini di dukung karena menggunakan VCO (voltage
controled oscilator) yang mana VCO akan menghasilkan getaran
sebesar 3420 – 3840 mhz. Dimana frequensi tersebut akan di olah
oleh RF Procccesor untuk proses PLL yang akan menghasilkan
gelombang pemancaran ataupun penerimaan yakni untuk frequency
900-1800-1900 mhz.

Sistem ini di dukung karena adanya VCTXO(voltage controlled


temperature compensated cristal oscilator).VCTXO akan
menghasilkan denyut sebesar 26 mhz. sistem ini ada pada Crystal
Oscilator 26 Mhz.

2.2.1.1.6 Crystal Oscilator 26 Mhz

Crystal Oscillator 26 Mhz akan menghasilkan denyut sebesar 26


Mhz. kemudian denyut tersebut akan di proses oleh RF processor
yang kemudian menghasilkan denyut sebesar 13Mhz untuk denyut
kepada system Logic pada CPU, Untuk jalannya system digital pada
baseband, terutama CPU.

17
OSC 26 Mhz pada Nokia 8210

2.2.2 Baseband

Pada bagian ini merupakan bagian pengolahan input ataupun output


pada keseluruhan system ponsel.diantaranya:

18
2.2.2.1 CPU (Central Proccesor Unit)

CPU merupakan prosesor utama pada ponsel dimana semua system


diatur dan diolah oleh CPU, contohnya Proses Tranceiver, LCD,
keyboard, kamera, Bluetooth, systemUI dll. CPU adalah komponen
yang bertugas mengolah segala input/output yang diterima oleh
ponsel. Atau dengan kata lain merupakan otak dari bekerjanya
ponsel. CPU dapat bekerja karena terdapat perintah dari Sistem
Operasi yang tersimpan pada IC flash. Data system operasi ini
merupakan data-data penting, tanpa data – data tersebut ponsel tidak
akan bekerja dengan baik, data-data tersebut ada beberapa bagian
yaitu pertama data-data MCU merupakan data-data operating system
pada ponsel; kedua data-data ppm merupakan data-data tampilan
seperti language, ringtone dll; dan yang ketiga adalah data – data
yang terdapat pada eeprom yaitu no imei, registrasi, signal, versi
tahun pembuatan dll. Semua data-data tersebut akan diteruskan ke
CPU untuk diproses dan diolah.
Cara kerja CPU yaitu menerima perintah-perintah dari keyboard yang
kita ketik, selanjutnya perintah-perintah tersebut akan diolah dan
diproses untuk di teruskan kepada system yang lain. Fungsi lain dari
CPU adalah memberikan perintah kepada LCD, vibra,dan buzzer.
CPU memberikan perintah kepada LCD agar dapat menampilkan
semua informasi pada ponsel, maka jika CPU bermasalah akan terjadi
beberapa kerusakan misalnya ponsel akan: mati total, tidak ada
signal, tidak bisa baca kartu, LCD blank, Hank, UI bermasalah, dll.

19
2.2.2.2 Main memory

Main memory adalah subsistem yang akan menyimpan semua


pemograman (Software) pada system ponsel. Main memory terdapat
beberapa bagian komponen IC (Intergrated Circuit) yang mempunyai
penyimpanan data yang berbeda, yaitu:

 IC Flash
IC Flash berfungsi sebagai penyimpanan data secara permanen,
yang mana data-data tersebut tidak akan hilang datanya bila daya
dimatikan. IC Flash akan terisi data-data penting. Data-data
tersebut adalah data MCU dan PPM, data MCU berisikan data-
data Operating System (OS) sedangkan data-data pada PPM
berisikan data-data tampilan, language pack (paket bahasa),
ringtone dll.
Data-data yang tersimpan pada IC Flash bukan hanya data
Operating System saja, juga terdapat data CP (Content Pack) dan
User Area yang menyimpan data-data fitur yang terdapat pada
ponsel seperti: Game, Aplikasi, Wallpaper, Nada dering, Foto,
Film, Phonebook, dll.

IC Flash yang pertama kali di pasang pada rangkaian ponsel


masih kosong, agar dapat bekerja dengan baik IC Flash tersebut
harus diisikan data programnya yaitu di ReFlash dengan
mengunakan Komputer. Kerusakan yang sering terjadi pada IC
flash misalnya blink, Contact Service, mati total dan sebagainya,
namun kerusakan ini belum tentu rusak secara hardware mungkin
saja rusak secara software, dalam arti memory tersebut normal
akan tetapi data-data program yang tersimpan sudah bermasalah,
untuk mengatasi masalah seperti ini IC Flash pada ponsel tidak
perlu diganti melainkan data-data yang telah error tersebut harus
di hapus dan diisikan kembali (Re Flash) menggunakan
computer.

20
 EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read
Only Memory)
EEPROM mempunyai tugas untuk menyimpan data informasi
yang sudah diprogram oleh pabrik ponsel itu sendiri.
penyimpanan data pada EEPROM ialah penyimpanan nanvolatil,
sebab data yang ada di dalamnya tidak akan hilang jika dayanya
dimatikan. Data yang tersimpan pada EEPROM diantaranya:

 No IMEI (International Mobile Equipment Identifier).


 Security Code.
 ESN (Elektronik Serial Number).
 MIN (Mobile Identification Code),
 SID (Sistem Identification Code

 RAM (Random Access Memory)


RAM mempunyai tugas untuk penyimpan data sementara.
Penyimpanan data pada RAM disebut write operation (operasi
tulis) atau menulis, sedangkan penditeksian dan pemanggilan data
dari RAM disebut read operation (operasi baca) atau membaca.
Sifat dari penyimpanan data dari RAM ialah penyimpanan data
sementara (memory volatile), dimana data akan hilang bila tidak
ada arus listrik (daya).

21
2.2.2.3 DSP (Digital Signal Proccesor)

DSP merupakan subsistem yang akan mengolah signal data


informasi, apakah itu data informasi audio atau grafik dan
alfanumerik. Sistem DSP di dukung oleh beberapa subsistem yaitu:

 Multy Mode Conventer (A/D – D/A convertion)


Multy Mode Converter Berfungsi sebagai alat penghubung
baseband dengan bagian RF, dimana pada bagian baseband
menggunakan sistem digital sedangkan pada bagian RF
menggunakan sistem analog. Pada sistem baseband dengan RF
akan saling berhubungan, oleh karena itu system ponsel
memerlukan penerjemah atau Converter, Multy Mode Converter
akan merubah signal Analog menjadi signal Digital (A/D
convertion) dan akan merubah signal Digital menjadi signal
Analog (D/A convertion).

 Audio processor
Audio Proccesor berfungsi sebagai penguat signal suara untuk ke
speaker atau dari mic. Signal audio sebelumnya sangat lemah
oleh karena itu perlu di kuatkan oleh IC audio agar dapat di
teruskan ke speaker dan suara dapat terdengar oleh telinga
manusia. Begitu pula signal suara yang di hasilkan oleh mic
sangat rendah amplitudonya, agar dapat di terima oleh RF maka
signal suara tersebut harus di kuatkan terlebih dahulu oleh Audio
Proccesor. Fungsi lain dari audio amlpifier adalah sebagai Pulse
Code Communication (PCM).

22
DSP pada Nokia 8210

2.2.2.4 Power supply

Power supply merupakan pengolahan pembagian atau distribusi


tegangan yang awalnya di berikan oleh battrey untuk di bagikan ke
semua system. Pada semua subsystem ponsel membutuhkan tegangan
yang berbeda-beda tergantung untuk keperluannya, dengan adanya
power supply tegangan yang di butuhkan oleh system ponsel akan di
olah dan di bagikan oleh power supply. Tegangan kepada kartu SIM
juga di distribusikan oleh Power Supply.

Power supply pada Nokia 8210


23
2.2.2.5 Control charging

Control Charging berfungsi sebagai pengontrol pengisian battrey


ponsel. Prinsip kerja dari charging control adalah daya yang akan
diterima oleh battery ponsel dari charge trafo akan di proses terlebih
dahulu oleh charging control. Charging Control di perintahkan oleh
CPU dan Power Supply, agar dapat bekerja secara otomatis, dimana
daya akan diberikan kepada battery bila tegangan battery dibawah
batas maksimum, dan daya tidak akan diberikan bila tegangan pada
battery sudah ada pada batas maksimum. System pengontrolan
pengisian battery akan di perintah oleh CPU, oleh karena itu
tegangan battery pada ponsel harus ada pada batas kerja ponsel yaitu
3,6V agar system handphone masih dapat berfungsi, maka jika
tegangan battery di bawah batas tegangan minimum battery tidak
akan dapat diisi oleh trafo charge. Solusinya battery harus di isi
terlebih dahulu oleh desktop charger.

Charging control pada Nokia 8210

24
2.2.3 UI (User Interface)

UI (User Interface) adalah bagian yang akan menghubungkan


informasi dari system ponsel kepada pengguna ponsel atau
sebaliknya, misalkan anda akan mengirim SMS, maka anda harus
menekan keypad agar ponsel dapat menerima perintah-perintah yang
kita ketikan. Atau ada panggilan masuk kepada ponsel maka ponsel
akan berdering agar pengguna ponsel dapat segera menerima
panggilan tersebut. Komponen-komponen yang selalu berhubungan
dengan pengguna ponsel salah satunya seperti: keypad, LCD, Buzer,
Vibrator, Lampu LED, dll.

Setiap komponen UI selalu ada System UI Driver untuk mengendali-


kan komponen tersebut yang diperintahkan dari CPU.

25
UI driver pada Nokia 8210

2.3 Perangkat lunak (Software).


Ponsel pada generasi sekarang sudah lebih maju lagi, dengan
perkembangan teknologi digitalnya yang makin sempurna. Seperti
halnya komputer, handphone bukan saja sebagai alat komunikasi
melainkan dapat digunakan untuk kamera, radio, video streem, mms,
internet, dan masih banyak lagi kemampuan-kemampuan yang dapat
terlayani.

Dengan menggunakan sistem digital komputerisasi, ponsel


membutuhkan suatu perangkat lunak (Software) untuk menjalankan
semua program yang terdapat pada ponsel.

Perangkat lunak adalah serangkaian instruksi yang dapat dipahami


oleh perangkat keras pengolahan data atau computer sehingga
perangkat keras dapat melaksanakan pemrosesan data sesuai dengan
yang di kehendaki.

Perangkat lunak dapat di klasifikasikan ke dalam 2 bagian besar


yaitu:

26
2.3.1 perangkat lunak sistem
Perangkat lunak system yaitu perangkat lunak yang mengoprasikan
keseluruhan system pada handphone yang terdiri dari MCU, PPM,
Eeprom. Perangkat lunak ini dapat di sebut dengan “FIRMWARE”.
Firmware tersimpan pada IC flash, terkecuali data Eeprom.

Untuk perbaikan perangkat lunak (Software) harus menggunakan


computer dan program-program khusus .

perangkat lunak system dibagi menjadi bebrapa bagian :

2.3.1.1 MCU.

MCU (Micro Controller Unit) merupakan data system operasi


program, yang berisikan rutin-rutin, prosedur, versi, logika, bluetooth
code, juga untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan
operasi dari suatu system.

2.3.1.2 PPM.

PPM (Post Programming Memory) yaitu data program yang berisi


perangkat lunak bahasa, ringtone, gambar, fontasi, daftar seluruh
jaringan, country code, dan lain-lain. perangkat lunak bahasa
merupakan program yang dibuat sebagai penerjemah antara program
yang ditulis dengan bahasa sehari-hari menjadi bahasa mesin yang
berbentuk bilangan binary. Kumpulan/pilihan bahasa yang tersedia
pada ponsel dinamakan language pack. perangkat lunak bahasa pada
ponsel nokia terdapat pada data PPM (Post Programming Memory).
Language pack yang terdapat pada ponsel akan berbeda-beda
tergantung area penjualan ponsel tersebut, misalkan bila ponsel
tersebut akan di jual ke eropa oleh pabriknya maka pada language
packnya tidak akan terdapat pilihan bahasa Indonesia. Berbeda
dengan ponsel yang akan dijual di asia, pada pilihan bahasanya akan
terdapat bahasa Indonesia.

27
2.3.1.3 EEPROM

EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)


mempunyai tugas untuk menyimpan informasi yang sudah diprogram
oleh pabrik ponsel itu sendiri. Data yang tersimpan pada EEPROM
diantaranya:

 No IMEI (International Mobile Equipment Identifier).


 Security Code.
 ESN (Elektronik Serial Number).
 MIN (Mobile Identification Code),
 SID (Sistem Identification Code

2.3.2 Perangkat lunak Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak tambahan sebagai


program pendukung untuk meningkatkan fitur-fitur handphone. Pada
perangkat lunak aplikasi perkembangannya begitu pesat, sehingga
fungsi handphone bukan hanya digunakan sebagai komunikasi saja.
Diantaranya :

2.3.2.1 Pengolahan kata

Program pengolahan kata ini untuk membantu handphone dalam


membuat, mengedit, mengatur, menyimpan, dan mencetak suatu
document. Contohnya:

 eBook
 Mobipocket reader
 QReader
 Handy book

28
2.3.2.2 Pengolahan angka

Program pengolahan angka ini membantu handphone dalam


membuat, mengedit, mengatur, mencetak table berupa table angka
dan grafis. Contohnya:

 Y Calc
 Handsetsoft calculators
 Micro calc

2.3.2.3 Grafis

program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu


dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan, dan mencetak
dokumen yang terdiri dari gambar, border, grafik, dan sebagainya.
Contohnya:

 Image plus
 Photo editor
 Photo fusion

2.3.2.4 Multimedia

program aplikasi handphone yang berfungsi dalam membuat,


mengedit, mengatur, menyimpan berupa dari data, gambar, video,
dan animasi, pemutar lagu. Contohnya:

 Mp3 go
 Real one player
 Smart movie

29
Bab
3

Cara bekerja
pesawat
30
Handphone
3.1 Pendahuluan
Sebelum anda melangkah lebih jauh tentang mereparasi
handphone, tentunya anda harus memahami dulu prinsip kerja
handphone agar dapat mempermudah proses analisa kerusakan pada
ponsel.
Pada bab ini akan dibahas secara garis besar dan secara umum,
karena perkembangan teknologi selular saat ini selalu berubah.

3.2 Pusat pengolahan perintah input/output.

3.2.1 Perintah input.

Setiap anda melakukan perintah kepada ponsel, misalkan


mengetik sms, memainkan game, merubah pengaturan ponsel,
merekam suara, foto, dan lain-lain. Semua perintah diatas merupakan
suatu perintah dari pengguna ponsel kepada ponsel, dimana perintah
tersebut bisa melewati alat seperti: keypad, kamera, infra red,
Bluetooth. Semua perintah input tersebut akan diterima oleh CPU,
kemudian CPU akan mengolah semua perintah masukan tersebut.
CPU dapat memproses semua perintah input berdasarkan data
operating system yang terdapat pada IC flash. IC flash akan
menyimpan data input tersebut bila diperintahkan oleh CPU,
Sedangkan IC RAM akan menerima data dari CPU untuk sementara.

31
3.2.2 Perintah Output.
CPU akan memberikan terusan perintah dari perintah input,
perintah dari CPU sangat universal pada keseluruhan system navigasi
handphone misalkan: memberikan perintah untuk menampilkan
informasi grafik pada LCD, memberikan perintah kepada UI
(vibrator, buzzer, led), memberikan perintah kepada power supply
untuk meretribusikan tegangan, dan lain-lain.

3.3 Power Supply

32
3.3.1 Power up/down (On/Off)
Proses untuk menghidupkan ponsel tidak sama dengan
rangkaian elektronik biasa seperti TV radio dll. Pada system
handphone hampir sama dengan computer, dimana proses
menghidupkan ataupun mematikan tidak dengan cara melepaskan
hubungan daya kepada power supply. Pada system computer
sebenarnya bila diberikan daya, system tersebut berfungsi hanya saja
dalam keadaan nonaktif, bila di analogikan kepada manusia dalam
keadaan tertidur, dimana system tersebut akan siap diberi perintah
kapanpun untuk mengaktifkan semua system. Oleh karna itu bila
handphone telah di pasangkan battery maka tegangan battery akan
langsung masuk kepada IC power Supply, disaat bersamaan IC
power supply akan memberikan tegangan kepada bagian processor.
rangkaian SW On/Off handphone dapat anda lihat pada gambar
diawah ini.

CPU

SW
Power Splay Resistor On/Off

Rangkaian SW On/Off Handphone

3.3.2 Distribusi tegangan


Rangkaian pada handphone terdapat banyak subsistemnya,
yang mana setiap sub system mempunyai kebutuhan supply tegangan
yang berbeda-beda dan pada setiap system akan diberikan tegangan
bila disaat diperlukan. Daya pada handphone pertama diberikan oleh
battery, tegangan dari battrey akan dilanjutkan kepada IC power

33
supply, oleh IC power supplylah semua supply tegangan akan
diberikan tergantung kebutuhannya.
VCXO

URX
BATREY

IC VTX
POWER
SUPLAY VXYN

V ?????
VCOBBA

3.3.3 Pengisian battery


Proses pengisian battery pada handphone sangat teliti sekali,
dimana system pengisian akan diatur secara komputerisasi. Tegangan
battery akan di diteksi oleh IC power supply dan CPU, bila battery
dalam keadaan penuh maka handphone akan menolak pengisian dari
trafo charger. System pengisian ini diproses oleh IC charging.

3.4 Transmisi data informasi

Pada dasarnya system transmisi pada system komunikasi


terdapat dua system, bagian penerimaan (receiver) yang berfungsi
sebagai penerimaan data informasi suara ataupun data alfanumerik
dan grafik dari base station kepada handphone. Sedangkan bagian
pemancaran (transmitter) berfungsi sebagai pengiriman data
informasi suara ataupun data alfanumerik, grafik dan proses registrasi
jaringan.

3.4.1 Proses registrasi jaringan

3.4.1.1 Inisialisasi

Pertama kali ponsel anda melakukan proses pemanggilan


disebut dengan inisialisasi. Hal ini terjadi saat anda pertama kali
34
mengaktifkan ponsel anda. Anda akan mendapatkan koneksi dari sell
site terdekekat, kemudian jaringan seluler akan melakukan
pemeriksaan account atau keanggotaan anda masih aktif atau tidak,
maka panggilan anda akan diproses lebih lanjut.

3.4.1.2 Pemeriksaan daftar frekuensi

Ponsel anda akan melakukan pemeriksaan daftar frekuensi


yang ada di SIM anda. Pemeriksaan meliputi kualitas aliran frekuensi
carrie, kemudian mencari Broadcash Control Channel atau BCCH.
Setiap BCCH akan mentransmisikan penanda data yang unik,
membedan antara AMPS dan GSM. Di system AMPS menggunakan
system frekuensi radio yang terdedikasi pada setiap sel, sedangkan
pada GSM semua frekuensi dapat membawa informasi, akan tetapi
yang lebih penting adalah channel yang digunakan untuk aliran
datanya bukan radio frekuensinya

3.4.1.3 Identifikasi informasi

Base station atau Broadcash Control Center akan melanjutkan


pengiriman untuk melakukan identifikasi informasi tentang sell site.
Identitas jaringan tersebut adalah Carreier wireless itu sendiri, kode
area lokasi saat itu, dan frekuensi yag digunakan, serta informasi
tentang sel sekitarnya. Kesemua informasi tersebut digunakan untuk
mengetahui apakah ponsel anda sedang aktif dan membutuhkan
pelayanan. BCCH adalah bukan merupakan frekuensi radio yang
didedicated. BBCH akan menggunakan channel yang akan membawa
informasi dalam bentuk bit pada semua frekuensi didalam sebuah sel.

3.4.1.4 Pemeriksaan Broadcash Control Control Channel

Frekuensi radio ponsel akan melakukan pemeriksaan bradcash


control channel, dimana ponsel anda akan mengirimkan sinyal untuk
memriksa apakah sinyal tersebut masih di dalam jangkauan. Ponsel
akan melakukan scanning seperti radio keseluruh daftar frekuensi
BCCH satu-persatu serta memeriksa penerimaan sinyal. Pengukuran
35
akan dilakukan pada setiap level channel. Cell site akan mengirimkan
sinyal kuat ke ponsel anda. Sementara itu di broadcash control
channel yang merupakan mobile monitor melakukan data stream dari
ase station yang disebut frekuensi control burs atau frequency control
channel burs (FCCB). Sinyal ponsel mobile anda akan melakukan
sinkronisasi dengan system selular dengan sarana koneksi wireless.
Setelah ponsel anda dengan base station telah berkomunikasi, maka
semuanya siap digunakan.

3.4.2. Pemancaran data informasi

3.4.2.1. pengolahan signal data suara, grafik, alfanumerik.


Disaat pengguna handphone sedang melakukan komunikasi,
maka gelombang sinyal suara yang dihasilkan dari pengguna ponsel
akan merambat di udara. Gelobang signal suara tersebut akan di
terima oleh microphone untuk dirubah menjadi gelombang
elektromagnetik. Dan akan dilanjutkan kepada bagian audio
processor untuk dikuatkan dan diproses.
Jika pengguna handphone melakukan sms, maka perintah
yang di ketik oleh pengguna handphone kepada keyboard akan di
proses oleh CPU (Central Proccesor Unit)

3.4.2.2. perubahan signal digital menjadi signal analog (D/A


Converter).

Pada bagian ini signal data informasi akan dikonversikan


menjadi berbentuk signal analog. Sebab pada bagian RF masih
menggunakan signal berbentuk analog sedangkan pada bagian
processor utama karakternya berbentuk digital. Hal ini perlu adanya
penyesuaian antara dua karakter yang berbeda agar dapat saling
berhubungan.
Selanjutnya signal data informasi yang telah di konversikan
akan dilanjutkan kepada bagian RF.
36
3.4.2.3. Pencampuran signal data dengan signal pembawa.

Signal data informasi akan dikirim kepada base station,


tentunya harus ada yang membawa signal data informasi tersebut.
Oleh karena itu signal data informasi akan dicampur dengan signal
pembawa oleh RF processor. Signal pembawa pada teknologi GSM
mempunyai kisaran frekuensi 900-1900 MHz, gelombang ini
awalnya dihasilkan oleh VCO, dimana VCO akan menghasilkan
gelombang sebesar 3420-3840 MHz yang selanjutnya akan di olah
oleh RF processor.
Setelah signal data informasi sudah dicampur dengan signal
pembawa maka akan dilanjutkan kepada bagian penguatan.sistem ini
dinamakan dengan Modulasi.

3.4.2.4. Penguatan akhir

Signal data informasi yang sudah dicampur dengan signal


pembawa akan diterima oleh base station, sedangkan jarak
handphone kepada base station cukup jauh. Maka signal tersebut
harus betul-betul kuat agar dapat di terima oleh base station. Maka
signal tersebut harus diperkuat oleh PA Power Amplyfier. Bila
penguatan akhir pada bagian pengiriman tidak berfungsi dengan baik
maka ponsel tidak akan bisa meregistrasikan jaringan kepada
operator, hal ini di sebabkan karena base station tidak dapat
menerima signal data informasi dari handphone.

3.4.2.5. Pembagian jalur Transmisi

Setelah dikuatkan maka signal akan dilanjutkan kepada


antenna switch untuk di hubungkan kepada antenna. Antenna switch
dapat di analogikan seperti bandara, dimana pada bagian transmisi
data informasi pada handphone terdapat dua jalur, yaitu penerimaan
dan pemancaran. Maka tanpa adanya antenna switch signal yang di
terima dengan signal yang akan dipancarkan akan saling bertabrakan,

37
karena pada teknologi GSM hanya ada terdapat satu jalur yang sebut
dengan system TDMA.

3.4.2.6. Pemancaran ke base station

Signal selanjutnya akan dipancarkan melalui antenna kepada


base station. Antenna akan menetukan hasil dari pemancaran, maka
lemah atau kuatnya signal tergantung dari kualitas antennanya.

3.4.3. Penerimaan data informasi.

3.4.3.1. Penerimaan data dari base station

Signal informasi yang dipancarkan base station akan diterima


terlebih dahulu oleh antenna handphone. Dan selanjutnya akan di
teruskan kepada antenna switch untuk di teruskan kepada LNA.

3.4.3.2. Pembagian jalur transmisi

Agar signal pemancaran dengan signal penerimaan tidak


bertabrakan, maka akan dibagi terlebih dahulu transmisi signalnya
oleh antenna switch.

3.4.3.3. Penguatan awal

Agar signal dapat diterima dengan baik oleh bagian RF,


signal yang dipancarkan oleh base station akan dikuatkan terlebih
dahulu oleh LNA (Low Noise Amplyfier). LNA bukan saja
difungsikan sebagai penguatan saja, tetapi dapat di fungsikan sebagai
pemotong noise (desah).

3.4.3.4. Pemisahan signal pembawa dengan signal informasi

38
Signal yang dihasilkan oleh LNA masih tercampur dengan
signal pembawa, agar dapat diproses oleh bagian DSP (Digital signal
proccersor) maka signal data informasi harus dipisahkan terlebih
dahulu oleh RF processor. System ini dinamakan dengan
Demodulasi.

3.4.3.5. perubahan signal analog menjadi signal digital (D/A


Converter).

Pada bagian ini signal data informasi akan dikonversikan


menjadi berbentuk signal digital. Sebab pada bagian RF masih
menggunakan signal berbentuk analog sedangkan pada bagian
processor utama karakternya berbentuk digital. Hal ini perlu adanya
penyesuaian antara dua karakter yang berbeda agar dapat saling
berhubungan.
Selanjutnya signal data informasi yang telah di konversikan
akan dilanjutkan kepada bagian processor utama (CPU). Bila signal
data informasi tersubut adalah suara maka akan dilanjutkan kepada
audio amplifier.

3.4.3.6. Penguatan akhir pada signal suara

Bila signal data informasi tersebut data suara, maka akan


dikuatkan terlabih dahulu oleh audio amplifier sebelum dilanjutkan
kepada speakers. Signal audio tersebut akan dirubah menjadi
gelombang elektromagnetik, selanjutnya akan di hubungkan kepada
speakers agar signal elektromagnetik tersebut menjadi signal suara
yang merambat diudara agar dapat di dengar oleh telinga manusia.

39
Bab
4

40
Komponen-komponen
Telepon Seluler

4.1 Pendahuluan
Didalam perangkat handphone banyak komponen yang digunakan
seperti:Transistor, IC (Intergrated Citcuit), Dioda, dan sebagainya.
Untuk dapat mengerti bekerjanya rangkaian pada perangkat
handphone maka harus dipelajari sifat dari komponen-komponen
yang penting. Pada bab ini akan dibicarakan komponen-komponen
yang terdapat pada perangkat handphone secara garis besar dan
bekerjanya rangkaian yang penting.

Komponen yang terdapat pada perangkat handphone dapat di


klasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu komponen internal dan
external

4.2 Komponen Internal

41
Komponen internal adalah komponen yang terdapat pada mesin
handphone, dimana komponennya terpasang pada papan PCB
(Printed Circuit Board).komponen internal dapat digolongkan dalam
bebrapa golangan yaitu:

4.2.1 Komponen pasif

Yang dimaksud dengan komponen pasif adalah komponen-


komponen elektronika yang tidak dapat menghasilkan tenaga apabila
di aliri aliran listrik.
Beberapa contoh komponen yang termasuk pasif adalah: tahanan
(Resistor), Kapasitor (kondensator),dan sebagainya.

4.2.1.1 Resistor

42
Tahanan listrik dalam bidang elektronika disebut juga resistor atau
resistence. Dalam bahasa belanda dikenal dengan nama Werstand.
Tahanan listrik adalah komponen yang paling banyak dipergunakan
dalam rangkaian elektronika ,hal ini di sebabkan karena sifat dan
fungsi dari tahanan itu sendiri.
Besar kecilnya nilai tahanan dapat dinyatakan dengan satuan Ohm
atau ditulis dengan huruf latin Ω (omega) dan notasinya ditulis
dengan huruf R.
Bentuk fisik dari tahanan adalah seperti pada gambar di bawah ini.

Fungsi dari pemasangan tahanan (resistor) dalam suatu rangkaian


adalah:

 sebagai pembatasan atau pengatur arus.


 Sebagai pengatur tegangan.
 Sebagai pembag tegangan.
4.2.1.2 Kondensator

Seperti halnya resistor, kondensator adalah termasuk salah satu


komponen pasif yang banyak dipergunakan dalam rangkaian
elektronika.
Kondensator dalam bidang elektronika disebut juga kapasitor atau
condenser.
Kapasitor berasal dari kata Capasitance atau kapasitas yang artinya
adalah kemampuan untuk menyimpan aliran listrik untuk sementara
waktu.
Symbol dari kondensator adalah seperti pada gambar dibawah ini:

43
Kondensator bipolar kondensator nonpolar

Besarnya kapasitas dari kondensator dinyatakan dengan satuan farad


(F) dan notasinya ditulis dengan huruf capital C.
Nama farad diambil sebagai tanda penghargaan kepada seorang
pencipta kondensator yang bernama Michael Faraday.
Dalam praktek biasanya satuan Farad (F) dianggap sangat terlalu
besar, sehingga dalam pemakaiannya satuan farad diperkecil menjadi:

Mikro Farad disingkat µF


Nano Farad disingkat nF
Piko Farad disingkat pF

Perbandingan satuan-satuan tersebut adalah:

1 Farad (F) = 1.000.000 µF (µF=mfd)


1 mikro Farad (µF) = 1.000 nF
1 nano Farad (nF) = 1.000 pF

Tujuan penggunaan kondensator dalam suatu rangkaian elektronika


adalah dengan maksud:

 Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan yang lainnya


(pada rangkaian Power Supply).
 Sebagai filter dalam rangkaian Power Supply.

44
 Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna.
 Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila di pasang pada
saklar.

4.2.2 Komponen aktif

Yang dimaksud dengan komponen aktif adalah komponen


elektronika yang bila dialiri aliran listrik atau signal akan
menghasilkan tenaga.
Yang termasuk dalam komponen aktif diantaranya adalah: Dioda
Semikonduktor, Transisitor, Intergrated Circuit (IC).

4.2.2.1 Dioda Semikonduktor

Dioada adalah suatu bahan semikonduktor yang dibuat dari bahan


yang disebut PN Juntion yaitu suatu bahan campuran yang terdiri dari
bahan positif (P type) dan bahan negative (N type).

Bahan positif (P type) adalah bahan campuran yang terdiri dari


Germanium atau Silikon dengan Aluminium yang mempunyai sifat
kekurangan electron dan persifat positif.

Bahan negative (N type) adalah bahan campuran yang terdiri dari


Germanium atau Silikon dengan Fosfor yang mempunyai kelebihan
electron dan bersifat negative.
Apabila kedua bahan tersebut dipertemukan maka akan menjadi
komponen aktif yang disebut Dioda.

Pada gambar terlihat pada bagian yang terdiri dari bahan P type akan
membentuk kaki yang disebut kaki Anoda dan bagian yang terdiri
dari bahan N type akan membentuk Katoda. Dari uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa dioda adalah komponen yang memiliki 2
buah kaki seperti terlihat pada symbol dibawah ini.

45
Pada dioda, arus listrik hanya dapat mengalir dari kutub Anoda ke
kutub Katoda sedangkan arus yang mengalir dari Katoda akan
ditahan oleh bahan katoda.
Dengan adanya prinsip seperti ini Dioda dapat dipergunakan sebagai:

 Penyearah arus dan tegangan listrik.


 Pengamanan arus dan tegangan listrik.
 Pemblokir arus dan tegangan listrik.

4.2.2.2 Transistor

Kalau kita perhatikan hampir dalam setiap rangkaian elektronika


masa sekarang ini banyak di jumpai satu atau beberapa buah
komponen yang bentuknya kecil dan warnanya hitam yang
dilengkapi dengan 3 buah kaki. Komponen tersebut dinamakan
transistor. Transistor tersebut termasuk juga dalam jenis komponen
aktif.

Nama transistor berasal dari kata transfer dan resistor, transfer artinya
mengalihkan atau membuat perubahan sedangkan resistor adalah
suatu bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Jadi arti dari transistor adalah merubah bahan yang tidak dapat
menghantarkan aliran listrik menjadi bahan penghantar atau setengah
penghantar atau disebut juga bahan semikonduktor.
Transisitor pada umumnya dipergunakan sebagai penguat atau
amplifier.

46
Seperti juga halnya dengan dioda, transistor juga dibuat dari bahan
germanium, silicon dan indium.
Transistor sendiri sebenarnya adalah hasil pengembangan dari 2 buah
dioda jenis PN dan NP yang dipertemukan sehingga akan membentuk
atau elektoda yang berfungsi sebagai pengontrol pertemuan antara
bahan PN dan NP tersebut.

4.2.2.3 IC (Intergrated Circuit).

Perkembangan teknologi elektronika telah berkembang dengan


pesatnya. Hal ini ditandai dengan bermunculannya produk-produk
baru yang disebut Intergrated Circuit (IC). Komponen IC tersebut
dibentuk dari beberapa macam komponen dirangkai menjadi satu
rangkaian yang terintergrasi dalam bentuk sebuah chip.
Dengan memasang beberapa buah komponen IC telah
memungkinkan seseorang dapat menciptakan suatu perangkat
elektronika yang moderen seperti computer dan yang lainnya.

Seperti terlihat pada gambar di atas.bentuk fisik dari komponen IC


adalah kecil dan berwarna hitam yang dibuat dari bahan silicon.
Berbeda dengan transistor, sekalipun bentuknya kecil, IC memiliki
banyak kaki. Banyaknya kaki tergantung dari banyaknya komponen
yang membentuk IC tersebut.

Fungsi dari IC tentunya akan bermacam-macam tergantung rangkaian


yang diintergrasikannya itu.

47
4.2.2.4 Perkembangan IC Handphone

Perkembangan teknologi Hanphone pada generasi sekarang begitu


pesat, sehingga fungsi handphone makin canggih dengan tambahan-
tambahan fitur seperti kamera digital, radio, lcd berwarna dengan
resolusi tinggi dll.

Pada handphone generasi lama ukurannya begitu besar, padahal


belum terdapat fitur-fitur canggih di dalamnya. Mungkin yang kita
bayangkan sebelumnya jika handphone di tambah fitur-fitur canggih
maka ukuran handphone akan makin besar.

Dengan kemajuan teknologi semikonduktor yaitu IC (Intergrated


Circuit) ukuran Handphone makin kecil padahal terdapat tambahan-
tambahan fitur didalamnya. Hal tersebut di sebabkan rangkaian
system handphone sudah banyak yang di gabungkan di dalam satu
IC, sehingga sudah tidak lagi membutuhkan tempat yang besar. Akan
tetapi bila bermasalah pada salah satu system tersebut, maka harus
diganti keseluruhannya karena sudah dibuat satu packing.
IC yang paling banyak dipasaran diantaranya:

 UEM

Pada ponsel Nokia terdapat IC UEM (Universal elktronik


module), pada IC tersebut merupakan gabungan subsistem :

 Power supply
 Control charging
 UI driver
 Multy mode converter
 Audio amplifier
 Eeprom
 Booster SIMCard
 Dll

48
 Helga dan Mjoiner

Pada ponsel nokia terdapat IC Helga dan Mjoiner, pada IC


tersebut merupakan gabungan subsistem:

 Processor RF
 LNA (low noise Amplifier)

 CCONT

IC CCONT terdapat pada ponsel nokia type lama


seperti:3310,8210,2100. pada IC tersebut merupakan gabungan
subsistem:

 Power Supply
 Booster Sim Card

 COBBA

IC COBBA terdapat pada ponsel nokia type lama


seperti:3310,8210,2100. pada IC ini terdapat SubSistem DSP
(Digital Signal Proccesor) yang meliputi:

 Multy Mode Converter (A/D-D/A Converter)


 Audio Proccesor

 Hagar

IC Hagar terdapat pada ponsel nokia type lama


seperti:3310,8210,2100. pada IC ini terdapat SubSistem
Proccesor RF (Buffer)

4.3 Komponen Eksternal


49
komponen external adalah komponen yang terdapat pada handphone,
dimana komponennya terpasang di luar papan PCB (Printed Circuit
Board).komponen external dapat diklasifikasikan dalam beberapa
bagian, yaitu:

4.3.1 Komponen UI (User Interface)

4.3.1.1 Keypad/Keyboard

Keyboard/keypad adalah alat perintah kepada sistem


baseband,dimana perintah-perrintah tersebut utnuk meng-input
alfanumerik dan grafis, diantaranya:

 Tombol on/off
 Tombol untuk mengetikan angka, huruf.
 Tombol perintah dari pengguna (menu)

4.3.1.2 Mikrophone

Input suara yang di hasilkan oleh suara manusia akan di terima oleh
mikrophone dimana gelombang suara tersebut akan dirubah menjadi
gelombang elektromagnetik untuk di teruskan kepada sistem audio
prosesor.

50
4.3.1.3 Earpeace/ Speakers

Output pada audio proccesor masih berbentuk gelombang


elektromagnetik dan akan di teruskan kepada earpiece / speaker
untuk di rubah menjadi getaran suara yang akan merambat pada
udara agar dapat di dingar oleh telinga manusia.

4.3.1.4 LCD

Lcd merupakan alat media informasi yang berbentuk tampilan layar


pada ponsel.lcd terdapat berbagai macam model, pada ponsel type
lama lcd masih hitam putih dan pada ponsel sekarang sudah berwarna
dimana sistem pewarnaannyapun berbeda-beda kualitasnya
tergantung dari banyaknya warna yang akan tertampil dan banyaknya
sel (pixel).

4.3.1.5 Buzzer

51
Alat output yang berfungsi untuk mengubah gelombang
elektromagnetik yang di berikan oleh baseband menjadi gelombang
suara yang merambat pada udara dimana rambatan gelombang
tersebut akan terdengar oleh manusia sebagai music tandanya
telepon masuk atau sms masuk.

4.3.1.6 Vibrator

Vibrator merupakan motor


listrik kecil (dinamo) yang
mempunyai bandul yang
tidak seimbang,. disaat
bandul tersebut berputar
dengan cepat, maka akan
menghasilkan getaran
lembut yang akan terasa
oleh manusia.

4.3.1.7 LED

Berfungsi sebagai diberi muatan listrik oleh


penerangan pada layar baseband.
tampilan (LCD) juga pada
keypad. Led merupakan
dioda yang akan
menghasilkan cahaya jika
52
4.3.1.8 Infra Red

Infrared dapat difungsikan


sebagai media pengiriman
data ataupun penerimaan
data, prosesnya yaitu
dengan menggunakan
signal infra merah ponsel
dapat di koneksikan
dengan komputer ataupun
kepada ponsel lain.

4.3.1.9 Bluetooth

Bluetooth fungsinya sama


dengan inframerah hanya
saja pada bluetooth
menggunakan sistem radio
untuk pengiriman ataupun
penerimaan data. Kualitas
bluetooth lebih baik ke
timbang menggunakan
infra red karena bluetooth
dapat di gunakan pada
jarak yang cukup jauh
bahkan bisa mencapai
1kilometer dan tidak
terpengaruh oleh halangan
– halangan.

53
4.3.1.10 Kamera

4.3.2 Komponen Konenksi

Komponen koneksi adalah komponen yang akan mengkoneksikan


dengan alat lain, seperti charge, kartu sim, dll.

4.3.2.1 Konektor Battrey

Konektor battery alat yang menghubungkan battery dengan mesin


ponsel.

4.3.2.2 SIM Reader

Simcard reader adalah komponen untuk mengkoneksikan kartu SIM


kepada mesin ponsel.

54
4.3.2.3 Plug In

Plug in adalah komponen untuk mengkoneksikan trafo charge,


handsfree, kepada mesin ponsel.

4.3.2.4 Rubber

Rubber terbuat dari karet silicon yang mempunyai serat penghantar


untuk mengkoneksikan LCD atau biasanya digunakan untuk
mengkoneksikan Microphone ke PCB.

4.3.2.5 Fleksibel

Fleksibel merupakan sebuah alat penghatar seperti kabel, hanya saja


terdapat banyak jalur. Fleksibel biasanya digunakan untuk
mengkoneksikan LCD ke PCB.

4.3.2.6 Keytone

keytone adalah alat untuk menghubungkan interface keypad, bahan


yang menghubungkannya ada yang menggunakan bahan karbon dan
terbuat dari seng. Biasanya yang terbuat dari karbon sering kali rusak.

55
Bab
5

Dasar tehnik
Elektonika telepon selular
56
5.1 Pengertian listrik

Bila kita akan memulai membahas yang berkaitan dengan bidang


elektronika, maka hal ini tidak lepas kaitannya dengan bidang
pengetahuan listrik dengan segala permasalahan, baik yang
menyangkut komponen-komponen listrik, parameter listrik, istilah-
istilah listrik dan symbol listrik.

Listrik sendiri sebenarnya tidak dapat kita lihat dengan mata kepala,
tetapi gejala listrik dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kita
dapat mengetahui adanya listrik itu misalnya: adanya penerangan
listrik dirumah-rumah, yang listriknya berasal dari sumber listrik
yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang dikelola oleh perusahan
listrik Negara (PLN). Gejala adanya listrik juga dapat kita lihat pada
lampu penerangan yang dipasang pada kendaraan bermotor dimana
sumber listriknya berasal dari battery atau accu (akumulator), selain
dari pada itu gejala listrik dapat pula kita lihat dari peralatan yang
menggunakan listrik misalnya: radio, kipas angina, strika dan yang
lainnya. Dengan demikian sebenarnya gejala listrik itu dapat kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan bukan merupakan hal yang
aneh.

5.1.1 Macam-macam arus listrik

Pada dasarnya kita mengenal dua macam arus listrik yang dihasilkan
oleh sumber listrik, yaitu:

5.1.1.1 Listrik arus bolak-balik (AC).

arus bolak-balik atau dalam bahasa bakunya disebut Arus AC atau


Alternating Current. Pada umumnya listrik arus bolak-balik ini
banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebagai
penerangan rumah dan keperluan rumah tangga lainnya seperti
menjalankan kipas angin, setrika, dan lain-lain.

57
Listrik arus bolak-balik ini dihasilkan oleh sumber pembangkit
tegangan listrik yang dinamakan Generator Arus Bolak-balik yang
terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik.
Pada umumnya tegangan listrik yang dipergunakan untuk keperluan
umum sudah distandarisasi secara nasional yaitu 110V dan 220V/AC
dengan frekuensi sebesar 50Hz.
Perlu diperhatikan bahwa tegangan listrik baik yang 110V maupun
220V/AC selain berguna bagi manusia, juga sangat berbahaya
apabila memperlakukannya kurang hati-hati, hindari jangan sampai
aliran listrik tersebut tersentuh oleh tangan apalagi oleh anak-anak.

Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus


searah dapat dihasilkan dengan cara merubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang
diseut power supply atau adaptor, pada perangkat accesoris
handphone akan dapat di temui alat traffo charger, yang digunkan
untuk mengisi battery handphone.

58
5.1.1.2 Listrik arus searah (DC).

Arus searah atau dalam bahasa bakunya disebut Direct Current atau
Arus AC. Kalau kita perhatikan lampu penerangan yang terdapat
pada kendaraan bermotor, sumber listriknya tidak lain berasal dari
battery atau akumulator (accu).

Battrey 3,7 V untuk HP Nokia

Battery adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan


tegangan listrik arus searah (DC).
Dengan perkembangan tekologi elektronika saat ini, listrik arus
searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah arus bolak balik
(AC) menjadi arus searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang
disebut dengan power supply atau adaptor, alat ini fungsinya sama
denga trafo charger yang terdapat pada handphone.
Salah satu dari rangkaian power supply ini adalah seperti pada
gambar berikut ini:

59
5.1.2 Arus dalam rangkaian
Arus listrik adalah muatan listrik yang bergerak di dalam sambungan
atau dalam komponen. Seandainya arus yang keluar dari suatu tempat
lebih kecil dari pada arus yang masuk ke tempat itu, maka muatan
ditempat itu akan terus bertambah banyak. Tetapi hal ini tidak
mungkin terjadi karena arus listrik yang masuk ke satu tempat selalu
akan keluar dari situ juga. Arti dari hukum fisika ini untuk suatu
rangkaian bisa di uraikan sebagai berikut: kalau ada rangkaian seri,
berarti tidak ada percabangan dalam aliran listrik maka arus selalu
sama pada setiap bagian dari rangkaian seri itu. Kalau ada titik
percabangan yang mana aliran arus bercabang dalam suatu rangkaian,
maka jumlah arus yang masuk kedalam titik percabangan itu selalu
sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik dari percabangan itu.
Misalnya terdapat rangkaian seperti dalam gambar dibawah ini.

Arus I 1 masukl ke dalam P1 dan arus I 2 dan I 3 keluar dari poin P1,
maka I 1 = I 2 + I 3. kalu arus yang masuk kedalam suatu titik di
hitung positif dan yang keluar di hitung negatif, maka jumlah arus
pada setiap titik dalam rangkaian selalu nol. Dengan difinisi ini
contoh titik P1 dihitung: I 1 + I 2 + I 3 = 0.
Hal ini disebut sebagai hukum kirchhoff.
60
Dengan memahami kedua hukum kirchhoff di atas dan mengerti sifat
dari komponen yang ada dalam suatu rangkaian komponen maka
semua rangkaian elektronik bisa di seklidiki. Dalam pasal 3 beberapa
contoh rangkaian akan di bahas dengan memakai kedua hukum
kirchhoff.

Hukum OHM

Berdasarkan percobaan, bila antara 2 buah titik yang di hubungkan


dengan sebuah kawat penghantar terdapat beda tegangan (E), maka
akan mengalir arus listrik (I) yang mengalir memalui kawat
penghantar tersebut.

Banyaknya arus yang mengalir pada kawat penghantar tersebut


tergantung dari beda tegangan antara ke 2 titik tersebut. Makin besar
beda tegangan antara titik A dengan titik B, maka makin besar pula
arus yang akan mengalir pada kawat penghantar tersebut.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar, selain
tergantung dari besarnya beda tegangan juga dipengaruhi oleh:

 Besar kecilnya diameter atau garis tengah dari kawat


penghantar.
 Jenis dari kawat penghantar.

Besar kecilnya arus listrik di ukur dengan satuan ampere atau


disingkat A dan notasinya dituliskan dengan huruf I.
Nama Ampere diambil sebagai tanda penghormatan terhadap seorang
sarjana perancis yang bernama Andre Marie Ampere (1755-1836).
Pada percobaan rangkaian elektronika pada umumnya kita akan
menghubungkan dengan penggunaan arus listrik yang ukurannya

61
relative kecil, sehingga untuk menuliskan nilai arus yang kecil
tersebut diperlukan satuan yang lebih kecil dari ampere (A)

Satuan yang lebih kecil dari ampere adalah


2 mili Ampere =1ma = 0,001A =10-3A
1 micro Ampere = 1 uA =0,000.001 = 10-6 A

Dari hasil percobaan di atas ternyata kuat arus (I) berbanding


langsung dengan beda tegangan (E), sehingga hasil bagai dari beda
tegangan (E) dan arus (I) merupakan suatu bilangan tetap. Bilangan
ini merupakan suatu tahanan dari kawat penghantar yang dilalui arus
tadi.
Besar kecilnya tahanan dapat di ukur dengan satuan Ohm dan
tahanan sendiri di tuliskan dengan notasi R.
Berdasarkan hokum Ohm, hubungan antara tegangan listrik, arus
listrik dan tahanan listrik dapat dibuat persamaan sebagai berikut:

Timbulnya perbedaan antara tegangan yang terjadi pada percobaan di


atas di sebabkan karena adanya tekanan dan perlawanan dari adanya
perpindahan electron-elektron yang berpindah dari kutub negative ke
kutub positif yang mengalir pada kawat penghantar tersebut.
Besar kecilnya tegangan listrik dapat diukur dengtan satuan Volt atau
disingkat V dan notasinya dituliskan dengan huruf E.
Nama satuan Volt diambil sebagai tanda penghormatan yang
diberikan terhadap seorang sarjana Italia yang bernama Alesandro
Guiseppe Antomio Volta (1766-1857) yaitu sebagai penemu elemen
Volta.
Perlu diketahui bahwa pada umumnya pembangkit tegangan listrik
masa kini dapat menghasilkan tegangan listrik dalam jumlah yang
sangat besar, yang ukurannya kadang-kadang sampai mencapai
berjuta-juta Volt dan ini tentunya untuk menuliskan angka sebesar itu
harus dituliskan dengan satuan listrik yang lebih besar dari Volt.
Satuan yang lebih besar dari Volt adalah:

62
1 kila Volt = 1 KV = 1.000 V = 103 V
1 mega Volt = 1MV = 1.000.000 V = 106 V

Dan sebaliknya pada percoban-percobaan elektronika kadang kala


kita akan berhubungan dengan tegangan listrik yang nilainya lebih
kecil dari satuan Volt.
Satuan yang lebih kecil dari Volt adalah:

1 mili Volt = 1 mV = 0,001V


1 micro Volt = 1 uV = 0,000,001 V
1 micro-micro Volt = 1 uuV = 0,000.000.000.001 V

Untuk mengukur ketiga besaran arus listrik di atas yaitu tegangan


listrik, arus listrik dan tahanan listrik dapat dipergunakan sebuah alat
ukur listrik yang dinamakan Avometer/multy meter.

5.1.3 Pengenalan Signal

5.1.3.1 Signal Analog.

Energi elektrik (arus atau gelombang ) dapat menyimpan informasi


jika dibuat dalam vareasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula
(disebut intensitas). Vareasi energi elektris tersubut diberi istilah
dengan sinyal (signal). Sinyal tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu
analog dan digital. Gelombang sinus adalah contoh sebuah sinyal
analog. Gelombang ini dapat mengalis melalui kabel ataupun udara,
vareasi gelombang sinyal sinus (intensitas) dapat anda lihat pada
gambar dibawah ini:

63
Di dunia radio Frekuensi (RF) intensitas dari signal dapat diukur
kekuatrannya. Waktu yang dibutuhkan sinyal hingga menyelesaikan
sebuah gelombang (dari A hingga E), dalam satu detik disebut
frekuensi (diukur dalam Hertz disingkat Hz).

5.1.3.2 Frekuensi

Konsep frekuensi ini adalah kunci dalam memahami radio frekuensi


(RF), sebab RF
Adalah frekuensi-indefenden. Hal ini dapat digunakan untuk
membedakan antara dua signal yang berbeda frekuensinya sehingga
frekuensi dapat digunakan untuk memagi satu sinyal dengan sinyal
yang lain sesuai dengan kegunaannya. Anda dapat membandingkan
beberapa tingkatran frekuensi dalam Hertz dan terapan praktisnya
dalam kehidupan manusia pada table dibawah ini:

Frekuensi dalam Hertz terapan

60 Outlet elektrik
2,000 Suara manusia
530,000 AM radio
54,000,000 TV channel 2 (VHF)
88,000,000 FM radio
746,000,000 TV channel 60 (UHF)
826,000,000 Ponsel
1,850,000,000 Telepon pcs
2,400,000,000 Wireless LAN
2,500,000,000 MMDS
4,200,000,000 Parabola satelit ukuran
9,000,000,000 besar
11,700,000,000 Radar
28,000,000,000 Parabola satelit kecil
500,000,000,000,000 LMDS
1,000,000,000,000,000,000 Cahaya terlihat
X-files
64
Tabel frekuensi
Dalam menggambarkan frekuensi dengan angka ternyata begitu
mengntungkan, karena sangat sulit diingat dibentuklah range-range
frekunsi untuk mempermudah mengingatnya. Range frekuensi inilah
yang disebut dengan Band. Bebrapa definisi dan range band ini dapat
anda lihat pada tabel dibawah ini:

Band Frequency Range


L-BAND 1.0-2.0 GHz
S-BAND 2.0-4.0 GHz
C-BAND 4.0-8.0 GHz
X-BAND 8.0-12.0 GHz
Ku-band 12.0-18.0 GHz

5.1.3.3 Signal Digital

Type lain dari sinyal elektrik adalah sinyal digital, yang mempunyai
tipe yang sama seperti dilingkungan computer. Tidak seperti pada
sinyal gelombang sinus yang mempunyai perbedaan yang gradual
antara titik tertinggi dengan titik rendah, pada sinyal digital vareasi
terjadi antara nilai sinyal satu dengan yang lain sehingga hanya ada
dua nilai dalam sinyal digital, yaitu tinggi dan rendah. Sinyal digital
akan mepresestasikan informasi pada pola tinggi dan rendah. Pola
ting dan rendah ini digunakan untuk merepresentasikan suara pada
teknologi telepon selular.

65
5.1.3.4 Mengubah sinyal suara menjadi sinyal digital

Saat manusia mengeluarkan suara akan menghasilkan tekanan


akustik yang dapat mmerambat di ke kabel telepon. Sebagai contoh,
dengan membuat vibrasi, akan menyebabkan gelombang suara akan
merambat dari ujung satu ke ujung ahir dari satu tempat ke tempat
lain. Telepon, akan mereproduksi suara dengan menggunakan listrik
atau benda elektrik pada jarak tertentu yang terdiri dari peralatan
pemancar dan penerima gelombang yang saling terkoneksi dengan
kawat atau kabel yang akan menyampaikan arus listrik.

Diagram di atas memperlihatkan system transmitter telepon analog


yang menyebabkan diagfragma (lembaran metal yang tipis) akan
bergetar atau bervibrasi berfareasi sesuai dengan arus elektik yang
mengenainya. Arus naik dan turun yang berulang menyebabkan
diagframa penerimaan bervibrasi dan mereproduksi suara aslinya.

Pada teknologi wireless, kode0-kode di dalam telepon mobile ini


akanmelakukan konversi dari suara ke denyutan digital pada sisi
pemancaran. Pada sisi penerima akan melakukan konversi dari
denyutan digital kembali menjadi analog. Coder atau Vocoder adalah
penganalisa suara dengan sebuah sintetizer. Vocoder dalam setiap
telepon digital wireless adalah berupa chip set yang disebut dengan
prosesor sinyal digital (DSP). Sura akan dimodelkan dan
ditraqnsmisikan oleh analyzer sebagai dari Vocoder. Pada saat

66
diterima, synthesizer akan menginterpresentasikan sinyal dan
mereproduksi pendekatan yang sesuai dengan suara aslinya.

Suara normal musik, nada, dan semua sinyal analog akan


dsikonversikan oleh telepon menjadi gelombang elektris. Gelombang
elektris ini di analogikan pada suara. Suara akan mempengaruhi
sirkuit telepon, secara elektronis akan merepresentasikan suara
menjadi gelombang elektromagnetik yang terus menerus. Transmisi
dari sinyal analog terkadang terkena distorsi. Akan tetapi, didalam
system digital permasalahan tersebut telah diatasi.

Sinyal digital adalah representasi secara sistematis dan numeric dari


suara, pada setiap nunasa suara akan ditangkap sebgai angka biner.
Reproduksi suara akan sangat mudah dilakukan dengan memberikan
kode0kode dalam bentuk penomoran digit. Terdapat skema yang
berisi error atau kesalahan unatuk dapat diteliti dan diperbaiki
sehingga link digital di system wireless tersebut akan selalu utuh.
Untuk mengurangi bandwith, data signal dapat dilakukan
pemampatan data atau kompresi

67
Bab
6

Teknik
Reparasi
Telepon Sellular

68
6.1 Pendahuluan

Sebuah ponsel adalah selayaknya sebuah computer, dimana


didalam sistemnya terdapat dua unsur utama yang saling berkaitan
dengan erat yaitu unsur Software dan Hardware. Apabila salah satu
unsur tersebut mengalami gangguan, sudah barang tentu ponsel anda
juga akan mengalami gangguan dari tingkat yang ringan hingga
tingkat yang paling berat bahkan mati total. Permasalahan pada
kerusakan ponsel tidak lain dari kecerobohan penggunaan pemakai
ponsel itu sendiri.

Sebelum melakukan perbaikan sebaiknya kita harus mengetahui


terlebih dahulu sebab dari kerusakan ponsel, karena jika kita sudah
tahu penyebab kerusakannya maka akan cepat dalam menentukan
prosedur yang harus di ambil pada perbaikan ponsel. anda harus
betul-betul memahami proses kerja ponsel dan sistem yang terdapat
di dalamnya. Jika tidak anda akan kebingungan bagaimana cara
menganalisa kerusakan ponsel. Di dalam buku ini, pada bab-bab yang
terdahulu dapat anda pelajari konsep-konsep dasar yang dapat
membantu anda dalam memahami system telepon selular.

Pada bab ini akan dibahas beberapa permasalahan-permasalahan


kerusakan ponsel dan cara penanggulangannya. Pada perbaikan
ponsel harus bertahap mengikuti alur pada sistem yang berkaitan
dengan kerusakan pada sistem ponsel. di bawah ini akan saya
kategorikan sebab dan akibat dari kerusakan ponsel, sehingga proses
perbaikan ponsel akan lebih cepat, tepat dan akurat.

6.2 Penyebab kerusakan Ponsel

Terkena air Ponsel merupakan perangkat elektronika


yang sangat sensitip, bila terkena air akan
mengakibatkan konselting (hubung singkat),
sebab air dapat menghantarkan arus listrik.Bila
ponsel tersebut tidak langsung ditangani maka

69
akan makin bertambah parah karena bila
rangkaian elektronika terhubungsingkat maka
akan mengakibatkan kerusakan pada
komponen.

Terbentur/jatu Bila ponsel terkena benturan keras atau


h jatuh akan menyebabkan terlepasnya hubungan
komponen yang terdapat pada mesin
ponsel.didalam ponsel terdapat komponen-
komponen yang sangat banyak, dimana
komponen-komponen tersebut akan di
hubungkan satu sama lain yang dijadikan satu
system/rangkaian. Oleh karena itu bila salah
satu komponen tidak terhubung dengan baik
maka suatu system yang terdapat pada
handphone tidak akan bekerja dengan baik.

Korosi Biasanya ponsel bermasalah karena terjadi


hubung singkat, atau koneksi komponennya
menjadi tidak baik karena kotor oleh korosi.
korosi dapat di akibatkan karena ponsel sudah
terlalu lama di pakai, bisa juga karena ponsel
selalu di simpan pada suku celana, maka
lembab dari keringat akan masuk ke dalam
ponsel sehingga menyebabkan korosi.
Korosipun dapat diakibatkan oleh lembab dari
lingkungan sekeliling sehingga masuk ke
dalam ponsel yang meng-akibatkan korosi.

Kesalahan Ponsel akan bekerja dengan sempurna bila


pemakaian program dan pengaturannya tidak bermasalah,
seringkali terjadi bila pengguna ponsel salah
dalam mengoprasikan atau salah dalam
mengatur program pada ponsel, sehingga
ponsel tidak dapat bekerja dengan sempurna

70
6.3 Klasifikasi kerusakan dan perbaikannya
Seperti yang telah saya bahas pada bab sebelumnya bahwa ponsel
terdiri dari dua unsur yaitu Software dan Hardware, maka kerusakan
yang terjadi bisa rusak secara Software atau Hardware. Dibawah ini
kerusakan ponsel akan saya bagi menjadi dua bagian:

6.3.1 Kerusakan Software


Proses perbaikan Software anda dapat menggunakan beberapa
alternative program yang akan digunakan, seperti griffin, phoenix
black box, UFS tornado, JAF, dan yang lainnya. Dibawah ini saya
menggunakan UFS-3 Tornado karena lebih populer dan mudah
digunakan. Untuk langkah-langkah lebih rinci anda dapat melihat
pada session 1 di tutorial interaktif di VCD atau CD Virtual Class
Room.

Area kerja Software UFS-3 Tornado – DCTx Tools

71
Area Kerja Software Griffin

Box UFS-3 Tornado Box Griffin II Platinum PRO

6.3.1.1 Prosedur perbaikan Software


72
Sebelum melakukan perbaikan secara Software maka ponsel yang
akan diperbaiki harus memenuhi sarat-sarat dibawah ini:

a. tegangan battery minimal ada pada tegangan 3,7 Volt


(bila ponsel siemens, Samsung,Motorola, dan sony
ericsson sebab untuk type tersebut tegangan tidak di
berikan langsung oleh UFS).

b. tidak terjadi Short pada tegangan masukan. Bila


terjadi short maka ponsel harus diperbaiki terlebih
dahulu secara Hard-ware, yaitu: periksa resistansi
pada interface battery mesin ponsel, resistansinya
maksimal 6 Ohm, lalu anda balikan pol-aritas kabel
avometernya, ponsel harus menunjukan tidak ada
terjadi gerakan pada jarum petunjuknya.

c. interface flash pada PCB harus bersih. Bila kotor


maka anda bersihkan terlebih dahulu menggunakan
kuas dan berikan sedikit thiner lalu keringkan.

d. setelah ponsel dihubungkan kepada UFS tornado,


setelah di klik “Check” ponsel harus terdetek, walaupn
di LCD tidak terdapat tulisan tesmode atau local mode
(khusus Nokia). Teknik menditeksi seperti dibawah
ini:

 Gunakan program DCTx tools.


 Koneksikan ponsel ke UFS tornado
 Pilih type ponsel yang sesuai dengan type
ponsel yang akan di deteksi.
 Klik “Check”. DCTx tools akan menampilkan
“1st Boot OK, WD2 / DCT4, UPP:0……”. Bila
error maka ponsel tidak dapat terdeteksi oleh
DCTx tools, maka kerusakan masih secara
Hardware.
73
e. bila tidak memenuhi sarat-sarat di atas maka
kerusakan kemungkinan masih secara hardware.

6.3.1.2 Klasifikasi kerusakan & Solusi Secara Software

6.3.1.2.1 Nokia

Software yang digunakan DCTx Tools V1,3i


Support:

DCT3 DCTL DCT4 WD2


3610, 2100, 9290, 3300, 3300b, 7210, 7250, N_gage,
3410, 6250, 9210, 7250i, 6610, 6800, 6820, 3620, 3600,
3310, 3315, 9210i. 6650, 8910, 8910i, 8310, 3650, 3660,
3330, 3350, 3510, 6385, 6370, 1220, 7650, 6600,
3390, 6210, 1260, 7600, 3580, 3585, N-gageQD,
5510, 5190, 3585i, 3570, 6310, 6310i, N-gageQDa,
6190, 8890, 6100, 6200, 5100, 5140, 7610,
8290, 5110i, 3590, 6510, 3595, 3360, 7610b,
5110, 6110, 6360, 8390, 6800, 8270, 6670,
7110, 8810, 6590, 2285, 2275, 2270, 6670b,
3210, 5130, 6108, 3108, 3510i, 8280, 6260, 3230.
6130, 6150, 6230, 6340i, 3560, 2280,
8850, 8210, 1100, 3100, 3120, 6220,
8250, 8855, 3520, 7200, 6560, 6225,
5210, 9110, 6230, 3200, 3200i, 6585,
6090. 3220, 2650, 2651, 6015,
2112, 6011, 2600, 3125,
6816, 2300, 7270, 3205,
7280, 7260, 6255, 6256,
6012, 6020, 6610, 6170,
6620, 9500, 9300, 7710.

74
Klasifikasi kerusakan dan solusinya:

Mati total  Setelah boot#1 “OK” maka anda dapat


melakukan Reflash akan tetapi bila
tidak bisa boot maka kerusakan ada
pada bagian Hardware.
 Reflash menggunakan DCTX Tools,
menggunakan firmware (MCU &
PPM) versi tertinggi.
Phonelock  Kembalikan ke pengaturan awal
 Pada UI option klik2x full factory
default
Contact Service  Reflash menggunakan firmware (MCU
& PPM) versi tertinggi.
 Pada UI option klik2x init SIM lock
 Klik2x full factory default
 Bila proses diatas sudah dilakukan
maka kerusakan ada pada Hardware.
Phone restricted  Whrite UEM (RPL)
 Bila masih error maka IC UEM harus
diganti, sebab IC UEM yang telah terisi
RPL (IMEI) tidak dapat di isi kembali.
Tidak dapat booting  Format User area, 4 kali berturut-turut
(blink nokia 4x) hasil harus semuanya “OK”

Simcard not  pada UI option klik2x init SIM lock


accepted / kartu sim  klik2x full factory default
di tolak/ Sim
reject/kartu sim
salah
Tidak dapat signal  Whrite PM
 Klik2x full factory default
Hank (tombol  Errase Setelah sukses reflash firmware
keypad tidak menggunakan Versi China.
berfungsi)
75
 pada UI option klik2x init SIM lock
 klik2x full factory default

Contact retailer  Errase Setelah sukses reflash firmware


menggunakan Versi China.
 pada UI option klik2x init SIM lock
 klik2x full factory default
Terkena virus  Format User area 4 kali berturut-turut
hasil harus semuanya “OK”

6.3.1.2.2 Sony ericsson

Support:

UFS atrz (Sony ericsson 1) UFS Rtp (Sony ericsson 2)


A3618, j200, t100, t105, t 106, t520, t39, t65, t68, t68i, t200,
r600, z200, t66, t600, t602. t202, t226, t230, t238, t290,
t300, t302, t306, t310, t312,
t316, t610, t616, t618, t628,
t630, p800, p802, p900, p908,
p910, z600, z608.

Klasifikasi kerusakan dan solusinya:


Mati total Flash Firmware (MCU & Mod)
Flash gdfs bila tersedia

Phonelock Pilih init locks

Restart Flash Firmware (MCU & Mod)


Flash gdfs bila tersedia

Hank (tombol Flash Firmware (MCU & Modem)


keypad tidak Flash gdfs bila tersedia
berfungsi)

76
6.3.1.2.3 Samsung

Software yang digunakan UFS sams


Support:

One-C Trident M46 OM/Swift Skyworks


A2xx, C200, C210, C230, A100, D500, A500,
A800, D100, D410, D418, A110, D508, E100, C100,
N1xx, E105, E108, E300, A188, E330, E338, C108,
N200, E310, E315, E316, A300, E340, E350, C110,
N288, E318, E400, E530, A400, E630, E638, P510,
N300, E600, E608, E610, A100, E640, E648, P518.
N400, E620, E710, E715, M100, E700, E708,
N500, E718, E720, E728, T208. E730, E738,
N600, E810, E818, E850, E800, E808,
N611, P100, P108, P400, E820, S500,
N620, P408, P730, P738, S508, X100,
N625, Q100, Q105, Q200, X108,
N628, Q300, Q400, Q605, X460,
R200, S100, S105, S108, X468,
R201, S200, S208, S300, X600,
R208, S300m, S308, X608,
R210, S341i, S342i, X640.
R220, V100, V200, V205,
R225, X208, X105,
T100, X120, X400, X426,
T108, X430, X438, X450,
T400, X458, X480, X610,
T408, X710.
T410,
T500,
T508.
77
Klasifikasi kerusakan dan solusinya:
Phonelock  Pilih Unlock
Restart  Write EEPROM
Contact provider  Write EEPROM
Mati total  Reflash firmware (MCU,OGM)

6.3.1.2.4 Siemens

Software yang digunakan Freia v.18


Support:

c30,s40, c35, c35i, m35, m35i, s35, s35i, a35 , a36, a40, a50, a52,
a55, a60, 1168, c45, 2118, c55, 2128, c60, c60Boot, s45, ss55,
sX1, s55Boot, a60, a60Boot, sl42, sl45, sl55, 6688, MT50, m50,
3118.
Pilih Boot type pada normal bila siemens type lama
Pilih Boot type pada bootcore bug bila siemens type baru
Klasifikasi kerusakan dan solusinya:
Mati total  Reflash Firmware, tentukan flashing addres
pada firmware
 Reflash EEPROM, tentukan flashing
addres pada EEPROM 1
Phone lock  Pilih Boot type pada normal bila siemens
type lama
 Pilih Boot type pada bootcore bug bila
siemens type baru
 Pilih unlock
Restart  Pilih Boot type pada normal bila siemens
type lama
 Pilih Boot type pada bootcore bug bila

78
siemens type baru
 Reflash EEPROM, tentukan flashing
addres pada EEPROM 1
Whrong  Pilih Boot type pada normal bila siemens
software type lama
 Pilih Boot type pada bootcore bug bila
siemens type baru
 Pilih unlock

6.3.1.2.5 Motorola

Software yang digunakan UFS acer


Support:

T190,t191,c300,t190 zeus,c200 apollo.

Klasifikasi kerusakan dan solusinya:


Phonelock  Pilih locks

Mati total  Reflash firmware (Flex, MCU,


language pack)

Catatan:

langkah-langkah penggunaan UFS tornado kami sertakan di


VCD atau CD Virtual Class Room.

Bila ponsel yang bermasalah telah diperbaiki secara Software


masih tidak berhasil, maka kemungkinan kerusakan ada
pada Hardwarenya.

79
6.3.2 Kerusakan Hardware

6.3.2.1 Prosedur perbaikan Hardware

Sebelum melakukan perbaikan yang lebih ekstrim seperti


mengganti komponen, maka anda harus melakukan langkah-langkah
di bawah ini:

a. Pastikan semua pengaturan program ponsel sudah benar.

b. Tegangan Battrey harus ada pada batas maksimum (3,7 Volt).


Bila tegangan battery kurang maka anda harus mengisi
terlebih dahulu battreynya dengan menggunakan Desktop
Charger.

c. Pastikan komponen external tidak bermasalah, bila komponen


external bermasalah maka anda harus mengganti terlebih
dahulu.

d. Pastikan semua koneksi komponen-komponen external


terhubung dengan sempurna. Bila koneksinya tidak baik maka
anda harus memperbaiki koneksinya terlebih dahulu dengan
cara menaikan kembali pin/kaki komponen externalnya atau
memberikan sedikit timah pada interface PCBnya.

e. Mesin (PCB) harus bersih, bebas dari korosi. Pada praktiknya


terkadang korosi atau kotoran pada ponsel tidak dapat terlihat,
maka sebelum anda melakukan reparasi yang lebih jauh lagi
anda harus mencuci mesin / PCB dengan menggunakan
Thiner atau larutan IPA menggunakan alat ultra sonic cleaner
agar hasil pencucian sempurna.
80
f. Semua Interface mempunyai resistansi, bila tidak maka
terdapat jalur yang putus, maka anda harus jumper
(hubungkan kembali jalur yang putusnya). Kami sediakan 200
koleksi contoh jumper di CD Trik&tips.

g. Perbaiki dulu secara software, bila ponsel tidak dapat


terdeteksi oleh UFS maka kerusakan ada pada secara
Hardware. Teknik menditeksi seperti dibawah ini:

 Gunakan program DCTx tools.


 Koneksikan ponsel ke UFS tornado
 Pilih type ponsel yang sesuai dengan type ponsel yang
akan di deteksi.
 Klik “Check”
 DCTx tools akan menampilkan “1st Boot OK, WD2 /
DCT4, UPP:0……”. Bila error maka ponsel tidak dapat
terdeteksi oleh DCTx tools, maka kerusakan masih secara
Hardware.

h. Kerusakan mungkin saja diakibatkan kerena komponen-


komponen internal seperti IC, resistor, Kapasitor, dll tidak
terhubung dengan baik kepada rangkaian. Pada praktiknya
anda tidak dapat melihat adanya komponen yang tidak
terhubung dengan mata telanjang sebab komponen-komponen
ponsel sangat kecil sekali. Maka sebelum anda memutuskan
untuk mengganti Komponen internal lakukan terlebih dahulu
langkah-langkah dibawah ini:
 berikan secukupnya songka/flux kepada permukaan
PCB dan komponen- komponen intenal.
 Panaskan menggunakan blower pada 350 c, pastikan
di saat memanaskan timah-timah yang melekat pada
komponen internal mencair.
 Bila ada terdapat IC yang menggunakan Lem di
permukaan ICnya, maka anda tidak oleh memanaskan

81
terlalu lama, sebab akan mengakibatkan pecahnya timah
BGA pada IC.

i. Bila sudah memenuhi sarat di atas ponsel masih tetap


bermasalah maka anda lakukan langkah penggantian
komponen internal.

6.3.2.2 Klasifikasi kerusakan & Solusi Secara Hardware

6.3.2.2.1 Mati

Ponsel mati ada beberapa kategori:

cirinya Penyebab solusi


kerusakan
ponsel mati, disaat Arus rangkaian  Periksa
melakukan transmitter terlalu battery, bila sudah
panggilan. Akan besar. drop maka harus
tetapi disaat standby diganti.
ponsel hidup  Ganti IC PA
normal. (Power Amplyfier)

ponsel mati, akan Arus rangkaian  Ganti IC power


tetapi tidak bertahan Power supply supply.
lama (kira-kira terlalu besar.
beberapa menit
langsung mati)

ponsel mati, akan Rangkaian Power  Ganti Switch


tetapi disaat di up/power down on/off.
charge ponsel dapat tidak berfungsi  Jumper bila
mengisi battery. dengan baik. jalur kepada switch
on/off putus.
ponsel mati total.  Tegangan  Jumper
masukan dari langsung dari
battery. konektor battery
82
 Tegangan kepada tegangan
keluaran masukan power
pada power supply.
supply  Ganti IC power
 Clock supply.
13mhz  Ganti IC RF
Proccesor.

6.3.2.2.2 Signal

Gangguan signal ada beberapa kategori:

cirinya Penyebab solusi


kerusakan
signal naik turun,  Penguatan  LNA pada
bahkan terkadang receiver (LNA) nokia DCT4 dan
hilang. tidak WD2 sudah
signal tidak ada, sempurna. digabung dengan
dicari secara  System IC RF Procesor
manualpun tidak duplexer (Helga/Mjoiner),
mendapatkan (Switching bila rusak ganti.
jaringan. antenna).  Antenna swith
ganti
signal tidak ada, bila  Sistem  LNA pada
dicari secara manual receiver tidak nokia DCT4 dan
semua jaringan berfungsi WD2 sudah
dapat, akan tetapi dengan baik. digabung dengan
bila di pilih salah IC RF Procesor
satu operatornya (Helga/Mjoiner),
tidak dapat bila rusak ganti.
meregistrtasikan.
signal tiba-tiba  System  Ganti IC PA
hilang setelah 3 Transmitter (Power
detik. bila dicari tidak berfungsi Amplyfier).
secara manual dapat dengan  Ganti IC RF

83
semua operatornya sempurna. processor.
akan tetapi bila di  System
pilih tidak dapat modulasi tidak
meregistrasikan sempurna.
jaringannya.

6.3.2.2.3 Ganguan suara

Gangguan suara ada terdapat beberapa kategori:

suara lawan tidak  Speaker tidak  Ganti Speaker.


dapat terdengar. berfungsi.  Ganti IC
 System audio audio. Sistem
amplifier tidak audio pada nokia
berfungsi DCT4/WD2
terdapat di dalam
IC UEM
suara tidak dapat  Microphone  Ganti
terkirim ke ponsel tidak berfungsi microphone
lawan.  System audio  Ganti IC audio.
amplifier tidak Sistem audio
berfungsi pada nokia
DCT4/WD2
terdapat di dalam
IC UEM

6.3.2.2.4 Pengisian battery

gangguan pengisian battery ada terdapat beberapa kategori:

bila di hubungkan  Tegangan  Periksa


trafo charge, ponsel dari trafo charge sikring, betuk
tidak dapat tidak masuk komponennya

84
menditeksi sama kepada system seperti resistor,
sekali (tidak ada charging control. anda dapat
respon) melihat pada
skema diagram.
 Bila jalur
sudah bagus ,
ganti IC control
charging.
bila dihubungkan  Tegangan  Komponen
trafo charge, ponsel dari trafo pasif yang
menditeksi charging tidak terdapat pada
pengisian, akan memenuhi rangkaian input
tetapi beberapa standar pengisian dari control
detik mucul tulisan battery. charging, ganti
“Tidak mengisi”  Control bila ada yang
pada layar LCD. Charging bermasalah.
bermasalah  Ganti
Control charging
bila dihubungkan  Control dari  Jumper. Anda
trofo charge, ponsel CPU tidak masuk dapat melihat
dapat menditeksi kepada control pada koleksi
dan mengisi akan charging. jumper yang
tetapi bila dicabut kami berikan.
kembali pada
tampilan ponsel
bertuliskan
“sambung ulang
pengisian”.

6.3.2.2.5 Tampilan layar (LCD)

gangguan LCD ada beberapa kategori:

layar LCD tidak  Perintah  Ganti LCD


menampilkan
85
informasi output dari CPU
kepada LCD.
tampilan layar LCD  LCD  Ganti LCD
sebagian hilang bermasalah

6.3.2.2.6 UI (User interface)

Pencahayaan (LED)  LED rusak  Ganti LED


 Tegangan  Jumper.
kepada LED Lihat di koleksi
tidak masuk jumper yang
 Perintah dari kami berikan.
CPU tidak  Ganti UI
masuk. driver
Vibrator (Getar)  Vibrator  Ganti Buzer
rusak  Jumper.
 Tegangan Lihat di koleksi
kepada Vibrator jumper yang
tidak masuk kami berikan.
 Perintah dari Ganti UI driver
CPU tidak
masuk.
Buzer (nada dering)  Buzer rusak  Ganti Buzer
 Tegangan  Jumper.
kepada Buzer Lihat di koleksi
tidak masuk jumper yang
 Perintah dari kami berikan.
CPU tidak  Ganti UI
masuk. driver

86

Anda mungkin juga menyukai