baiknya sekilas kita bahas cara menggunakan power supply dan konsumsi arus ponsel
saat keadaan normal dan mati total.
Dibawah ini saya gambarkan secara singkat konsumsi arus ponsel untuk kasus mati
total.
Dari gambar diatas, jika dibelah menjadi 2 bagian yaitu bagian KIRI (arus ponsel
sebelum IC power bekerja) dan bagian KANAN (arus ponsel setelah IC power bekerja).
Penjelasan gambar :
Yang dimaksud dengan arus ponsel sebelum IC power bekerja (lihat block 1 dan 3)
adalah kondisi dimana arus ponsel sebelum memasuki IC power bekerja (sebelum
saklar on / off ditekan)
Sedangkan yang dimaksud dengan arus ponsel setelah IC power bekerja (lihat block 2
dan 4) adalah kondisi dimana arus ponsele setelah memasuki IC power (setelah saklar
on / off ditekan).
Masih dari gambar diatas jika dipotong menjadi 2 bagian yaitu potongan 1 (power
supply) dan potongan 2 (tekan saklar).
Penjelasan gambar :
Yang dimaksud pada potongan 1 (power supply) adalah kondisi dimana saat ponsel
dihubungkan dengan power supply, namun saklar on / off belum ditekan (lihat block 1
dan 3).
Sedangkan potongan 2 (tekan saklar) adalah kondisi dimana setelah ponsel
dihubungkan dengan power supply dan kemudian saklar ditekan (lihat block 2 dan 4).
Langsung saja kita eksekusi :
I. Short bagian KIRI (sebelum IC power bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan
saklar) yang terdiri dari :
(Gambar komponen yang berhubungan langsung dengan short KIRI sebelum Tekan
Saklar)
1. Short Total
Kondisi dimana ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberika
tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt dan sebelum tekan saklar on / off, jarum Amper power
supply langsung menjunjukkan 1000 mA sambil bergerak turun-naik dan biasanya
power supply akan berbunyi, walaupun saklar belum ditekan. Jika voltage power supply
kita turunkan menjadi 1 volt pun, biasanya jarum Amper akan menunjukkan nilai mA
yang tidak wajar. Short seperti ini biasanya disebut dengan short total atau short full.
Pemeriksaan :
Coba cek jalur / blok IC PA, IC Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging dengan
mengangangkat resistor yang menjadi penghubung ke blok-blok diatas. Jika saat
pengangkatan resistor penghubung tersebut short hilang, maka cari resistor, capasitor
atau IC yang bermasalah di dalam satu blok tersebut. Angkat dan ganti.
Namun, ada baiknya cek terlebih dahulu plug-in dan kaleng-kaleng penutup IC,
biasanya ada plug-in atau kaleng penutup IC yang menyentuh PWB sehingga
menyebabkan short total.
2. Short 20 mA
Kondisi dimana ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberikan
tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper
power supply menunjukkan 20 mA. Mati total seperti ini, biasa disebut dengan short
vbat atau short di jalur vbat.
Pemeriksaan :
Cek semua kapasitor vbat di IC PA, IC Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging.
Jika menemukan kapasitor vbat yang nilai resistansinya menyimpang atau kedua sisi
kapasitor vbat tersebut nge-ground, angkat dan ganti.
3. Short > 400 mA
Kondisi dimana ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberikan
tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper
power supply menunjukkan > 400 mA. Mati total seperti ini, 90% biasa short IC PA atau
short di jalur IC PA.
Pemeriksaan :
Setelah ponsel dihubungkan dengan power supply dan diberikan tegangan 3.6 ~ 5 volt,
cari komponen yang panas pada komponen-komponen IC PA, IC Power, IC Audio, IC
Bluetooth dan IC Charging. Jika ditemukan IC yang panas, coba cek pada jalur tersebut
seperti kapasitor, resistor, driver maupun IC itu sediri. Solusinya, angkat dan ganti.
I. Short bagian KIRI (sebelum IC power bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan
saklar)
Kondisi dimana ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberikan
tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt kemudian saklar on/off ditekan, jarum pada Amper power
supply menunjukkan nilai 0 mA (nol mA). Ini merupakan kondisi dimana, tegangan
tidak dapat masuk ke IC Power.
Pemeriksaan :
- Bersihkan dan ganti switch on/off
Bersihkan switch on/off dengan cairan tiner, kemudian coba nyalakan ponsel. Jika
switch on/off rusak, ganti
- Cek tegangan switch on/off
Tegangan yang dibutuhkan switch on/off adalah sebesar 3.7 volt, jika tegangan tersebut
kurang atau hilang, lakukan pengecekan jalur switch on/off.
- Cek jalur switch on/off
Setelah langkah diatas tapi ponsel masih belum nyala, coba cek jalur switch
on/off
yang menuju IC power. Lakukan pergantian komponen-komponen yang rusak.
Lakukan
jumper antar komponen di jalur switch on/off bila jalur tersebut putus.
Jika demikian, CPU yang bermasalah (tetapi cek terlebih dahulu Osilator 26 mHz
Rfclk.Trick angkat CPU, sebelum angkat IC CPU, angkat terlebih dahulu IC flash.
1. Arus software
Yang dimaksud dengan arus software adalah saat power supply dihubungkan dengan
ponsel yang terjadi arus normal. Tetapi saat saklar on/off ditekan, jarum Amper bergerak
pada nilai tertentu tetapi bergetar atau diam (bergerak turun-naik dikisaran nilai
tersebut).
Adapun ciri-ciri arus software tersebut adalah (nilai arus pada jarum Amper) :
- Arus > 10 mA (untuk type ponsel DCT3, DCT4 dan WD2)
- Arus > 50 mA (untuk type ponsel BB5)
- Arus > 60 mA (untuk type ponsel BB selain bold)
- Arus > 200 mA (untuk type ponsel BB bold)
- Biasanya Syarat Kerja CPU (SKC) telah lengkap
(untuk SKC, akan dijelaskan lebih lanjut)
Perbaikan :
Lakukan software ulang.
2. Arus hardware
Yang dimaksud dengan arus hardware adalah saat power supply dihubungkan dengan
ponsel yang terjadi arus normal. Tetapi saat saklar on/off ditekan, jarum Amper bergerak
pada nilai tertentu tetapi bergetar atau diam (bergerak turun-naik dikisaran nilai
tersebut).
Adapun ciri-ciri arus software tersebut adalah (nilai arus pada jarum Amper) :
- Arus < 10 mA (untuk type ponsel DCT3, DCT4 dan WD2)
- Arus < 50 mA (untuk type ponsel BB5)
- Arus < 60 mA (untuk type ponsel BB selain bold)
- Arus < 200 mA (untuk type ponsel BB bold)
- Biasanya Syarat Kerja CPU (SKC) ada yang hilang
(untuk SKC, akan dijelaskan lebih lanjut)
Perbaikan :
Lakukan pengecekkan SKC pada ponsel tersebut. Jika ada yang hilang, lakukan teknik
jumper pada tegangan kerja yang sama.
Syarat Kerja CPU (CPU)
Syarat kerja CPU adalah tegangan yang harus ada dan lengkap dalam sebuah ponsel,
sebagai syarat untuk ponsel bisa menyala.
Adapun syarat-syarat tegangan yang mesti ada dalam sebuah ponsel dapat
dikategorikan berdasarkan generasinya sbb :
Tegangan Kerja Ponsel DCT3
1. Tegangan VBB : 2.8 volt
2. Tegangan Vcore : 1.8 volt
3. Tegangan Vcp : 4.8 volt
4. Tegangan Vxo : 2.8 volt
5. Tegangan Vcoba : 2.8 volt
6. Tegangan Vref : 1.5 volt
7. Tegangan Purx : 1.8 volt
8. SleepClck : 32 kHz
9. RfClck : 26 mHz
Tegangan Kerja Ponsel DCT4
1. Tegangan Vio : 1.8 volt
2. Tegangan Vcore : 1.8 volt
3. Tegangan R3 : 2.8 volt
4. Tegangan Vana : 2.8 volt
5. Tegangan Vflash : 2.8 volt
6. Tegangan Purx : 1.8 volt
7. SleepClck : 32 kHz
8. RfClck : 26 mHz
Tegangan Kerja Ponsel BB5
1. Tegangan Vio : 1.8 volt
2. Tegangan Vcore : 1.8 volt
3. Tegangan Vdram : 1.8 volt
4. Tegangan Vr1 : 2.5 volt
5. Tegangan Vdd Ape : 1.8 volt
6. Tegangan Vana : 2.8 volt
7. Tegangan Vref : 1.33 volt
8. Tegangan Vcorea : 1.4 volt
9. Tegangan PurX : 1.8 volt
10. SleepClck : 32 kHz
11. RfClck : 26 mHz
Contoh titik ukur (tegangan kerja/SKC) pada ponsel Nokia N70