Anda di halaman 1dari 9

1

VISUALISASI ROUTING PADA SISTEM GSM


Zikri Damanhuri ,Mahasiswa, Kodrat I.S, Staf Pengajar TE UNDIP, Wahyudi , Staf Pengajar TE
UNDIP

Abstrak-Salah satu sistem komunikasi adalah Station) ke BSS (Base Station SubSystem) dan SSS
GSM900 (Global System For Mobile Comunication ) / (Switching SubSystem) kemudian ke MS kembali
DCS 1800 (Digital Celluler System) yang sangat atau ke jaringan yang lain seperti PSTN. MS
penting saat ini, mempunyai pelayanan mudah dan merupakan perangkat seperti telepon genggam yang
handal. Tercapainya pelayanan ini didukung oleh
telah dilengkapi kartu SIM (Subscriber Identity
proses routing yang baik, dimulai dari MS, BTS, BSC,
MSC dan ke MS kembali.
Module) yang merupakan kunci pelanggan untuk
memasuki jaringan GSM, BSS terdiri dari BTS
Tugas Akhir ini memvisualisasikan proses (Base Transceiver Station), BSC (Base Station
terjadinya routing pada system GSM 900/DCS1800, Controler) dan TRAU (Transcoding And Rate
dengan menggunakan program bantu visualisasi Adaption Unit), sedangkan SSS terdiri dari MSC
melalui bahasa pemrograman Visual Basic 6,
Macromedia Flash 5 dan Swish 1.51. Tujuan Tugas
(Mobile Switching Center), AC (Authentication
Akhir yang hendak dicapai berhasilnya proses routing Center), HLR (Home Location Register), VLR
dan mempelajari routing GSM, sehingga dapat (Visitor Location Register) dan EIR (Equipment
bermanfaat bagi peminat yang ingin belajar. Identity Register).
Hasil Tugas Akhir ini berupa program bantu Pemilihan sistem jaringan GSM 900 dan
visualisasi yang menggambarkan terjadinya routing DCS 1800 merupakan sebuah sistem seluler yang
dimulai dengan menekan nomor yang dituju dan sedang dikembangkan di Indonesia. Operator PT.
visualisasi antara MS satu operator, MS beda operator Telkomsel telah memiliki kedua sistem jaringan
dan MS ke PSTN. tersebut atau yang biasa disebut sistem dual band.
Sistem DCS 1800 merupakan kelanjutan dari sistem
sebelumnya yaitu GSM 900, sehingga sistem DCS
I. PENDAHULUAN
1800 berfungsi untuk menambah cakupan GSM 900
yang telah ada, dan menanggulangi tingkat
kepadatan trafik yang sering mengakibatkan
A Latar Belakang blocking pada jaringan seluler, hal ini mengganggu
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar tingkat layanan seluler kepada pelanggan.
manusia, sehingga dapat saling bertukar informasi. Tugas Akhir ini membahas mengenai
Berkomunikasi terkadang terhalang oleh jarak dan routing pada sistem GSM dengan menganggap
waktu, karena itu dikembangkan sistem komunikasi proses pemanggilan berhasil tanpa adanya blocking.
jarak jauh. Mula-mula dikembangkan teknologi Proses pemanggilan divisualisasikan mulai dari
telekomunikasi dengan menggunakan media kabel. menekan nomor sampai terdengar nada dering dari
Teknologi ini berkembang luas dan menjangkau penerima.
seluruh lapisan masyarakat. Kemudian muncul
tuntutan dari masyarakat yang memiliki mobilitas B Tujuan Tugas Akhir
tinggi, agar perangkat telekomunikasi dapat Tujuan tugas akhir ini adalah mempelajari
menunjang aktivitas mereka, dalam artian selalu proses routing pada sistem GSM 900/DCS1800.
siap tersedia mereka berada, maka dikembangkan Proses routing ini diperjelas dengan menggunakan
sistem telepon bergerak seluler (STB) yang dikenal program bantu visualisasi, sehingga peminat studi
sekarang ini yaitu GSM (Global System For Mobile ini memperoleh gambaran yang jelas.
Communication), yaitu sistem daerah layanannya
dibagi-bagi menjadi daerah kecil-kecil yang disebut C Pembatasan Masalah
sel, pelanggan mampu bergerak secara bebas di Pembatasan Tugas Akhir ini yaitu routing
dalam area layanan sambil terus berkomunikasi pada sistem GSM 900/DCS1800 mulai dari MS ke
tanpa terjadi pemutusan hubungan, dimana salah MS, dari MS ke PSTN dengan mengambil contoh
satu atau keduanya bergerak atau diam pada suatu operator MS yaitu Telkomsel, dan dari MS ke MS
lokasi tertentu dan dihubungkan oleh terminal tetap yang berbeda operator dengan mengambil contoh
yang disebut Base Station. yaitu Excelcomindo tanpa adanya blocking (dalam
Tercapainya komunikasi antara pemanggil keadaan normal) dengan menggunakan bahasa
ke penerima, informasi disampaikan melalui route
yang ada pada sistem GSM. Mulai dari MS (Mobile
2
pemrograman Visual Basic 6, Macromedia Flash 5 berupa data tetap (IMSI, MSISDN), data Temporer
dan Swish 1.51. (TMSI) dan data terkait dengan pelayanan seperti
SMS, Charging Counter, language preference.
B.2 BTS
II. DASAR TEORI
BTS berfungsi sebagai penyedia transmisi
dan kontrol terhadap area cakupan yang tersebar
A. Arsitektur GSM D900 / DCS 1800
diseluruh daerah pelayanan GSM. Pada BTS, tiap
GSM D900 / DCS1800 diimplementasikan sel memiliki sebuah Base Tranceiver Station yang
dalam PLMN (Public Land Mobile Network) terdiri menjamin komunikasi radio antar MS dalam sel
dari 3 bagian utama yatu Radio Subsystem (RSS), melalui air interface dan mobile station dengan
Switchingsubsystem (SSS) dan Operation and jaringan PSTN (Public Switch Telephone Network),
Maintenance Center (OMC). Pada Gambar 1 fungsi utama dari BTS adalah menjaga dan
diperlihatkan arsitektur GSM. memonitor koneksi ke MS dalam sebuah sel. BTS
dapat mempergunakan antena omnidirectional (ke
segala arah) atau three directional (3 arah). BTS
BSS
berisi semua peralatan radio yang diperlukan untuk
BTS
OMC
operasi pada sel.
BSC
MSC EIR
BTS B.3 BSC
BTS
VLR
AC BSC merupakan bagian dari GSM yang
BSC HLR
mengontrol koneksi radio, operasi lokal dan
MS BTS
MSC
termasuk pemeliharaan, juga melakukan proses
BTS
seperti pengadministrasian sumber radio, kanal
BSC
VLR radio, desentralisasi proses pemanggilan, 1 BSC
Interface ke jaringan lain

BTS
BTS dapat mengontrol beberapa BTS, BSC juga
berfungsi menangani handover. Antara BSC dan
BTS dihubungkan oleh antar muka A-bis[11].

Gambar 1 Arsitektur GSM D900/DCS 1800 B.5 TRAU


TRAU merupakan antar muka antara MSC
B. RSS
dan BSC, meng-handle trafik pelanggan dari BSC
RSS terdiri dari beberapa begian yaitu Base
yang akan diteruskan ke MSC, melakukan
Station Subsystem (BSS) dan Mobile Station (MS).
komprasing 64 kbps dari MSC menjadi 16 kbps ke
Sedangkan BSS dibagi lagi menjadi beberapa
arah BSC serta menyediakan fungsi-fungsi
bagian yaitu Base Transceiver Station (BTS), Base
trancoding voice dan adaptasi data. TRAU
Station Controler (BSC) dan Transcoding Rate
menyediakan 4 interface ke arah MSC (antar muka
Adaption Unit (TRAU)[11].
A) dan satu antar muka kearah BSC (antar muka A
B.1 MS Sub).
MS berfungsi sebagai transmisi suara dan
data, memonitor dari kekuatan dan kualitas sinyal C. SSS
pada seluruh sel-sel yang berguna untuk handover, SSS menyediakan seluruh switching mobile
menampilkan pesan sebanyak 160 character.[5] radio, termasuk fungsi–fungsi switching yang
Mobile Station terdiri dari SIM-Card dan ME diperlukan untuk operasi jaringan GSM dan operasi
(Mobile Equipment). SIM (Subscriber Identity jaringan yang berhubungan dengan jaringan tetap
Module) adalah kunci pelanggan untuk masuk ke (PSTN),juga sebagai pengatur database (data
jaringan GSM, SIM juga dilengkapi fungsi pelanggan dan data jaringan). Arsitektur SSS
pengaman akses yaitu PIN (Personal Identification diperlihatkan pada Gambar 2.2 yang terdiri dari 5
Number) yang terdiri dari 4 sampai dengan 8 bit dan elemen yaitu: Mobile Switching Center (MSC),
bila terjadi kesalahan memasukkan PIN 3 kali Equipment Identity Register (EIR), Authentication
berturut-turut maka SIM tersebut akan diblok. Center (AC), Home Location Register (HLR) dan
Pengeblokan ini akan menyebabkan SIM tersebut Visitor Location Register (VLR).
tidak dapat digunakan, maka untuk membuka
C.1 MSC
bloking tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan Personal Unblocking Key (PUK) MSC merupakan inti dari jaringan GSM,
yang terdiri dari 8 digit, dan bila terjadi kesalahan fungsinya untuk menghubungkan pelanggan
memasukkan PUK 10 kali kumulatif maka SIM bergerak ke PSTN atau ke Public Land Mobile
akan di blok, data yang terdapat pada SIM yaitu Network (PLMN) lainnya, untuk menangani
3
permintaan panggilan, MSC dapat mengakses E. Manajemen Mobilitas
informasi dari ketiga database GSM, yaitu Home Dalam jaringan GSM manajemen mobilitas
Location Register (HLR), Visitor Location dibutuhkan MS (Mobile Subscriber) pada saat :
Register (VLR) dan Authentication Centre (AC). - Melakukan pembaruan lokasi
MSC meng-update ketiga database tersebut sesuai - Hand over/roaming
informasi terakhir dari status panggilan dan posisi - MS attach /MS detach
pelanggan, menangani fungsi keamanan bersama-
sama dengan AC. E.1 Pembaruan Lokasi
Pembaruan lokasi merupakan suatu kondisi
C.2 EIR
MS memasuki suatu jaringan lain diluar HLR,MSC
EIR merupakan database permanen untuk dan VLR-nya ataupun kondisi pada saat MS
identitas perangkat Hand Phone, melalui database menghidupkan hand phone dari posisi off. Pada saat
ini MSC dapat mengetahui peralatan dari sebuah pembaruan lokasi MS melakukan koneksi dengan
pelanggan bergerak yang berhak, sedang diteliti, jaringan melalui BTS. Proses authentikasi dilakukan
atau tidak berhak koneksi jaringan. Pada EIR dengan dibantu HLR apabila MS tidak dikenali oleh
keadaan MS disusun dalam 3 daftar, yaitu: daftar MSC/VLR. MS kemudian mengirimkan
putih untuk MS yang berhak, daftar abu untuk MS permohonan pembaruan lokasi atau request
yang sedang diteliti dan daftar hitam untuk MS jaringan, jika proses authentikasi berhasil maka
yang tidak berhak. Saat MSC meminta IMEI ke EIR data HLR juga diperbarui. Jika pembaharuan telah
, EIR akan mencari IMEI (International Mobile diakui oleh sistem, BTS dan MS diminta untuk
Equipment Identity) yang ada dalam database, dan melepas kanal pensinyalan.
mengirimkan kembali data tersebut ke MSC, untuk
mengetahui IMEI ini masuk atau tidak dalam daftar E.2 Handover
tersebut. Ketika pengguna bergerak mendekati
perbatasan sel menuju daerah cakupan sel
C.3 AC sebelahnya, maka kuat sinyal yang diterima oleh
AC berfungsi sebagai keamanan dan pengguna tersebut akan menurun. Hal ini dideteksi
memproteksi informasi pesawat pelanggan terhadap oleh sistem seluler yang kemudian akan men-switch
penggunaan media udara, database AC juga atau memindah link radio ke base station cell
diproteksi terhadap mekanisme akses yang tidak sebelahnya. Proses ini disebut handover/handoff.
berhak. Proses ini kemudian melakukan penyambungan
panggilan ke sebuah kanal frekuensi baru pada sel
C.4 HLR baru tanpa penyelaan panggilan atau pemberitahuan
HLR menyimpan semua data-data yang kepada pengguna.
berhubungan dengan MS sebagai master database,
memberikan data pelanggan yang dibutuhkan ke E.3 Roaming
VLR, memberikan informasi routing MS. Pada Roaming terjadi bila pelanggan bergerak
HLR database MS dibagi menjadi dua jenis yaitu melakukan panggilan melalui sentral lain yang
data semi permanen dan data permanent bukan daerah pelayanannya. Roaming biasanya
dilakukan oleh pelanggan yang melakukan
C.5 VLR penjelajahan dan telah meninggalkan kota asalnya.
VLR merupakan database MS temporer bagi
MS juga memberikan data Mobile Subscriber E.4 IMSI Attach/IMSI Detach
Register Number (MSRN) untuk MS yang berada di Pada jaringan GSM pelanggan sering
MSC/VLR area, biasanya VLR menyatu dengan melepaskan atau mengikat Chips atau mengidupkan
MSC. Data VLR yang disimpan terdiri dari data dan mematikan power hand phone. Hal tersebut
umum yaitu IMSI, Temporary Mobile Subscriber dalam GSM disebut dengan mengikat IMSI atau
Identity (TMSI) dan MSRN. melepas IMSI. Pada saat power MS dihidupkan
MS melakukan permohonan mengikat IMSI melalui
D. Operation and Maintenance Subsystem (OMS) MSC untuk mengabungkan IMSI pada VLR dengan
OMS berfungsi menangani operasi jarak melakukan pembaruan lokasi (location updating)
jauh, jaringan lokal dan untuk merekam informasi untuk penggabungan ke jaringan GSM. Sedangkan
tentang keadaan sistem D900/DCS1800. Ini untuk pemisahan atau pemutusan dengan jaringan
memerlukan proses, peralatan pengawasan yang GSM (IMSI detach) MS mengajukan permohonan
tergabung bersama pada lokasi sentral, Operation pemutusan hubungan melaui BSS dan MSC,
and Maintenance Center (OMC) dan peralatan kemudian MSC melakukan pemutusan kearah VLR
O&M lokal lain, baik tetap maupun portable[10] . dan IMSI agar MS non-aktif.
4
III. ROUTING GSM DAN PERANCANGAN Untuk menerangkan diagram alir program
PERANGKAT LUNAK pada Gambar 3.1 akan dirinci sebagai berikut:
1. Pertama kali akan diminta memasukkan
A. Prosedur MTC dan MOC nomor yang akan dituju
2. Proses selanjutnya adalah visualisasi routing
Mobile Originating Call
yang akan diperlihatkan melalui animasi
Pelanggan menekan nomor MSISDN yang
dan terdapat keterangan dengan
dituju dan nomor tersebut diterima oleh MSC
mendekatkan mouse ke objek
kemudiaan MSC melakukan evaluasi digit MSISDN
3. Setelah proses tersebut selesai
tersebut dan diteruskan ke HLR dan jika alamat
divisualisasikan maka program telah selesai
VLR tersebut disimpan dalam HLR maka MSC
dapat membangun sambungan pensinyalan menuju
IV. ANALISIS ROUTING PADA SISTEM GSM
VLR dan memintan MSRN.
DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM
 Mobile Terminating Call BANTU VISUALISASI
GMSC menerjemahkan digit dan dengan
global title translation dari MSISDN kode HLR
dari MS tujuannya dapat diketahui dengan demikian A. Menu Utama Program
dapat diselenggarakan sambungan SCCP Program pertama kali akan tampil saat
(Signalling Control Part) ke HLR tersebut. GMSC mulai dijalankan dengan me-load form “Pembuka”
mengirimkan MSISDN ke HLR, sehigga HLR dapat untuk menampilkan tampilan pembuka. Tampilan
mengidentifikasikan data MS yang dipanggil dalam dari form “Menu Pembuka” ditunjukkan pada
database HLR, data tersebut berisi alamat VLR Gambar 3 form ini memiliki 2 tombol yaitu tombol
lokasi terbaru dari MS pelanggan terakhir. Dengan “Mulai” yang digunakan untuk memulai program
menggunakan database MSC, alamat pensinyalan dan tombol “Keluar” untuk keluar dari program.
dari BSC dapat ditemukan dari LACOD (Location Tombol “Mulai” memeliki kode program:
Area Code) juga daftar sel yang ditandai LACOD, Private Sub Command1_Click()
Charging mulai dilakukan ketika MS yang Form_MS.Show
dipanggil telah menerima panggilan. Unload Me
End Sub
B. Perancangan Perangkat Lunak
tombol “Keluar” memiliki kode program:
Visualisasi routing GSM yang akan dibuat Private Sub Command2_Click()
menggunakan bahasa pemrograman Microsoft End
Visual Basic 6, Macromedia Flash 5 dan Swish 1.51 End Sub
sebagai pendukung untuk menampilkan animasi.
Diagram alir dari program ditunjukkan pada
Gambar 2

Mulai

Masukkan Nomor Telepon yang dituju

Ya Menampilkan
Apakah Nomor GSM Satu
Routing GSM Satu
Operator?
Operator

Tidak

Ya Menampilkan
Apakah Nomor GSM Beda
Routing GSM
Operator?
Beda Operator Gambar 3 Tampilan Pembuka

Tidak Form menu utama dibutuhkan oleh


Menampilkan
pengguna untuk menjalankan proses routing yang
Routing GSM ke
PSTN
akan dipilih yaitu satu operator, beda operator dan
PSTN. Tampilan dari form “Menu_MS”
Selesai ditunjukkan pada Gambar 4 dan pada form ini
terdapat teks yang “berjalan” sebagai keterangan,
Gambare 2 Diagram alir program
sehingga dapat memilih proses routing satu
5
operator, berbeda operator atau dengan PSTN dan B. Visualisasi Routing
pada form ini, MS (MOC) yang dipakai
Visualisasi routing pada Tugas Akhir ini
menggunakan operator seluluer Telkomsel sebagai
terdiri dari 3 bagian yaitu visualisasi ke pelanggan
penyedia jaringan dengan menekan nomor yang
MS yang satu operator, routing ke MS yang berbeda
dituju (MTC) dan menekan “Tombol koneksi”
operator dan routing ke PSTN.
setelah menekan angka, maka MS akan terhubung
ke jaringan dan melakukan routing sesuai nomor
yang dituju yaitu nomor IM3 (Indosat), nomor Pro B1. Visualisasi Routing ke satu operator (Sesama
XL (Excelcominndo), nomor Mentari (Satelindo), pelanggan Telkomsel)
nomor telkomsel dan nomor telepon rumah (PSTN).
Pada proses routing ini MS dalam hal ini
(MOC) dimulai dengan menekan nomor MSISDN
yang dituju ke MS (MTC), dalam hal ini nomor
MTC merupakan pelanggan Telkomsel memiliki
MSISDN 08122930188 dan nomor ini hanya
sebagai salah satu contoh. Permulaan visualisasi ini
dengan menekan nomor seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 5.

Gambar 4 Tampilan Menu Utama


Tampilan MS ini memiliki 15 tombol yang
masing 10 tombol “Angka”, 1 tombol tekan
“Koneksi”, 1 tombol penghapus angka dan 1 tombol
tekan “Keluar”, untuk mengeluarkan angka 2
memiliki kode program dibawah ini, yang juga
mewakili kode angka yang lain Gambar 5 Hasil menekan MSISDN satu operator

Private Sub Image2_Click() Setelah menekan nomor yang dituju, untuk


Text2.Text = Text2.Text + "2" melanjutkan proses visualisasi dengan menekan
MMControl1.Notify = False tombol “Koneksi” pada MS tersebut, setelah
MMControl1.Wait = True menekan tombol ini, akan ditampilkan proses seperti
MMControl1.Shareable = True pada Gambar 6 untuk me-load animasi ini
MMControl1.DeviceType = "WaveAudio" Form_STOPE ini memiliki kode program sebagai
MMControl1.FileName="d:\zzz\HAndpho berikut:
ne\DTMF TONES\2.wav"
MMControl1.command = "Open"
MMControl1.command = "Play" Private Sub Form_Load()
MMControl1.command = "sound"
max5 ShockwaveFlash1.Movie = App.Path
End Sub + "\satuoperator1.swf"
ShockwaveFlash2.Movie = App.Path
+ "\VisualisasiSatuOperator.swf"
6
ShockwaveFlash3.Movie = App.Path perintah ini melalui FSCommand dengan kode
+ "\MSterhubung.swf" program:
Text14 = Form_MS.Text2.Text
PrivateSub
Text15 = Form_MS.Text2.Text ShockwaveFlash1_FSCommand(ByVal
Text18 = Form_MS.Text2.Text command As String, ByVal args As String)
If command = "MS" Then
Text19 = Form_MS.Text2.Text Text2.Visible = True
End Sub End If
If command = "MS1" Then
Text2.Visible = False
End If
If command = "BTS" Then
Text3.Visible = True
End If
If command = "BTS1" Then
Text3.Visible = False
End If
End Sub.

B.2 Visualisasi Routing antara MS yang berbeda


Operator
Pada proses routing ini MS (MOC) dimulai
dengan menekan nomor MSISDN yang dituju ke
Gambar 6 Visualisasi Routing antara MS dengan MS satu MS (MTC), nomor MTC merupakan pelanggan
Exelcomindo dengan nomor Pro XL yang memiliki
operator
MSISDN 0818454080, nomor dan operator ini
Terlihat pada Gambar 6 proses visualisasi hanya sebagai salah satu contoh untuk proses
dimulai dengan menekan nomor yang dituju routing yang berbeda operator. Permulaan
MSISDN-nya, MS mengirim informasi call set-up visualisasi ini dimulai dengan menekan nomor
(MSISDN) yang ditekan oleh Pemanggil ke MSC1. seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.
MSC1 meminta informasi tentang pelanggan ini
boleh atau tidak melakukan pemanggilan dari VLR1
melalui IMSI (International Mobile Subscriber
Identity) kemudian MSC1 mengalokasikan TCH ke
BTS dan MS,dan MSC memastikan informasi
MSISDN yang ditekan ke HLR, bila HLR telah
mengirim MSRN MS yang dipanggil maka MSC1
siap membangun panggilan ke MSC2. HLR
mengirim permintaan ke VLR2 mengenai dimana
lokasi MS yang dipanggil pada saat itu melalui
MSRN dan bila MSRN-nya diperoleh, HLR akan
mengirim ke MSC1. VLR2 mengirim Mobile
Subscriber Roaming Number (MSRN) ke HLR dan
memberi informasi lokasi area MS yang dipanggil
ke MSC2. Selama MSC2 belum mengetahui MS
yang dipanggil, MSC akan terus meminta lokasi MS
area berada ke VLR2. Selama MSC2 belum
mengetahui lokasi MS ,BTS dan BSC akan
melakukan paging sampai mendapatkan lokasi sel
MS yang dipanggil berada, jika MSC2 telah
mengetahui lokasi MS yang dipanggil dan proses
call set up berhasil ditandai dengan nada dering dari
MS penerima. Pada animasi ini juga terdapat
Gambar 7 Hasil menekan MSISDN berbeda operator
keterangan-keterangan jika mouse didekatkan ke
objek sehingga pembaca dapat mengetahui
keterangan dari masing-masing objek tersebut dan
7
Setelah menekan nomor yang dituju, untuk operator. Pada MSC (Pro XL), setelah menerima
melanjutkannya dengan menekan tombol “Koneksi” IAM dari MSC (Telkomsel) kemudian MSC
pada MS tersebut. Setelah menekan nomor yang meminta informasi lokasi MS (MTC) ke HLR
dituju maka akan ditampilkan proses seperti pada kemudian HLR mengetahui keberadaan MS dari
Gambar 8 untuk me-load animasi ini Form_BDOPE VLR yang melayaninya (saat Location Updating)
ini meiliki kode program sebagai berikut: dan HLR mengirim MSRN ke MSC/VLR dengan
MSRN ini MSC mengirim pesan PAGING ke BSS,
setelah mengetahui keberadaan MS, MSC menerima
Private Sub Form_Load() Address Complete Message (ACM) dan
ShockwaveFlash1.Movie = App.Path + mengirimnya ke MSC (Telkomsel) dan terjadilah
"\Movie2.swf" komunikasi dua arah antara MS beda operator
dengan ditandai nada dering dari MS penerima.
ShockwaveFlash2.Movie = App.Path +
"\VisualisasiBedaOperator.swf" B.3 Visualisasi Routing antara MS dengan Telepon
ShockwaveFlash3.Movie = App.Path + rumah (PSTN)
"\MSterhubung.swf"
Permulaan visualisasi ini dimulai dengan
Text14 = Form_MS.Text2.Text menekan nomor seperti yang ditunjukkan pada
Text15 = Form_MS.Text2.Text Gambar 9.

Text18 = Form_MS.Text2.Text
Text19 = Form_MS.Text2.Text
End Sub

Gambar 8 Visualisasi Routing antara MS dengan MS beda


operator
Terlihat pada Gambar 8 proses visualisasi
dimulai dengan menekan nomor yang dituju Gambar 9 Hasil menekan nomor pelanggan telepon rumah
MSISDN-nya, MS mengirim informasi call set-up
(MSISDN) yang ditekan oleh pemanggil ke MSC Pada proses routing ini MS (MOC) dimulai
(operator Telkomsel). MSC meminta informasi dengan menekan nomor yang dituju telepon rumah
tentang pelanggan ini boleh atau tidak melakukan (PSTN), nomor PSTN yang dituju merupakan
pemanggilan dari VLR melalui IMSI (International pelanggan Telkom dengan nomor 0247461433,
Mobile Subscriber Identity) kemudian MSC nomor dan operator ini hanya sebagai salah satu
mengalokasikan kanal trafik ke BTS dan MS, dan contoh untuk proses routing ke PSTN, setelah
MSC memastikan informasi MSISDN yang ditekan menekan nomor yang dituju, untuk melanjutkan
ke HLR, setelah menerima pesan SETUP dari MS dengan menekan tombol “Koneksi” pada MS
yang beisi IAM (Initial address Message), MSC tersebut maka akan ditampilkan proses seperti pada
(Telkomsel) membangun routing ke MSC PLMN Gambar 10 untuk me-load visualisasi Form_PSTN
(sebagai Gate way) lain dalam hal ini MSC (Pro memiliki kode program sebagai berikut:
XL) melalui PSTN. PSTN disini hanya sebagai link
yang menghubungkan antara PLMN yang berbeda
8
Private Sub Form_Load()
ShockwaveFlash1.Movie = App.Path +
V. PENUTUP
"\antarmsdanpstn11.swf"
ShockwaveFlash2.Movie = App.Path +
"\VisualisasiPSTN.swf" A. Kesimpulan
ShockwaveFlash3.Movie = App.Path + Kesimpulan yang didapat dari tugas
"\MSterhubung.swf" akhir ini dengan judul Visualisasi Routing Pada
Text10 = Form_MS.Text2.Text Sistem GSM adalah sebagai berikut:

Text11 = Form_MS.Text2.Text 1. Visualisasi routing pada system GSM dibagi


menjadi 3 yaitu visualisasi routing MS satu
End Sub operator, visualisasi routing MS beda
operator dan visualisasi MS ke PSTN
2. Penggunaan PSTN sebagai penghubung
antara PLMN yang berbeda akan
menghemat link dari satu operator ke
operator lain
3. Program visualisasi menggunakan 5 form
yang terdiri dari Form_MS,
Form_Pembuka, Form_STOPE,
Form_BDOP dan Form_PSTN.

B. Saran
Tugas Akhir ini hanya menggambarkan
proses visualisasi routing tanpa adanya keadaan
sibuk, alangkah baiknya bila ada yang berminat
pada visualisasi ini ditambahkan, dan penggunaan
Gambar 10 Visualisasi Routing antara MS dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6 hanya sebagai
PSTN alternatif.

Terlihat pada Gambar 10 proses visualisasi DAFTAR PUSTAKA


dimulai dengan menekan nomor PSTN yang dituju,
MS menggunakan RACH (Random Acces Channel) 1. Flood ,J.E, Telecomunications Switching,
untuk meminta kanal signaling, SDCCH untuk Traffic and Networks, Prentice Hall, London ,
keperluan Call Set-Up, kemudian BSC 1994.
mengalokasikan kanal signaling dengan 2. Halverson, Michael, Step By Step, Microsoft
menggunakan AGCH, dan MS mengirimkan Call Visual Basic 6 Profesional , Microsoft Press,
Set-Up request melalui SDDCH ke MSC/VLR, Jakarta, 2000.
termasuk pemberian tanda pada MSC yaitu 3. Heine Gunnar, GSM Networks: Protocols,
prosedur authentikasi, Chiphering, pengiriman Terminology, and Implementation, Artech
"nomor B" (nomor PSTN) dan pengecekan servis House, Boston , London, 1998.
yang dimiliki pelanggan PSTN. Sesampainya di 4. Khalim Barbel, M, Petunjuk Telepon, Yellow
Local Exchange untuk panggilan ke PSTN terjadi Pages, Semarang , Juli 2003-2004.
proses pengubahan antara digital ke analog dengan 5. Mehrotra, Asha , Celluler Radio Analog and
interface CCS 7 yang melalui protokol MTP Digital system, Artech House Publisher ,
(Message Transfer Part), ISUP (ISDN User Part) Boston, London,1994.
dan SCCP (Signalling Conection Control Part), jika 6. Oliphant, Malcolm, An Introduction to GSM,
PSTN telah menerima ACM (Address Complete Artech House Publisher, London 1995.
Message) dari MSC maka PSTN meroutingkan 7. Tharom, Tabratas dan Dinata, Marta, Mengenal
pesan ini ke lokal exchange, MDF (Main Teknologi Informasi, PT Elex Media
Distribution Frame), Rumah kabel, Distribution Komputindo Gramedia, Jakarta, 2002.
point, kotak terbatas dan terakhir ke pelanggan 8. Global Mobile For Communication System
PSTN, dan ditandai dengan nada dering, untuk Telkom Divlat Semarang.
mengetahui keterangan tiap-tiap objek dengan 9. …………..,Overview of Ericsson’s GSM
mendekatkan mouse. System
9
10. …………..,Siemens Information System
Network Survey D900/D1800 (TED-NET),
Public Comunication Network,Hofmannstrae
51, 1998
11. …………..,Siemens Information System
,System Description D900/D1800, Public
Comunication Network, Hofmannstrae 51,
1998.
12. …………..,Sistem telekomunikasi.
13. ………….., WWW. Telkomsel.Com.

Zikri Damanhuri Lahir di


Jakarta 7 Desember 1979.
Saat ini sedang
menyelesaikan pendidikan
Strata-1 di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro sub
konsentrasi yang diambil
adalah Telekomunikasi
damanhuriid@yahoo.com

Semarang, Oktober 2003

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Kodrat I.S, MT Wahyudi , ST. MT


NIP. 132 046 696 NIP. 132 086 662

Anda mungkin juga menyukai