HANDOVER
KOMUNIKASI DIGITAL
Disusun Oleh :
NIM : P27838122052
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Pendahuluan............................................................................................................1
B. Latar Belakang........................................................................................................2
C. Tinjauan Pustaka.....................................................................................................3
1. GSM (Global System for Mobile)....................................................................3
2. Handover...........................................................................................................4
PENDAHULUAN
Abstrak
Pada jaringan GSM terdapat suatu proses yang disebut handover. Handover adalah
perpindahan mobile station dari Base transceiver Station (BTS) yang satu ke BTS yang lain.
Dengan adanya handover , setiap saat mobile station dapat berubah posisi selama percakapan
dan terjadinya pengalihan pelayanan dari BTS yang satu ke BTS yang lain ketika pelanggan
berpindah dari satu sel ke sel yang lainnya.
A. Pendahuluan
GSM (Global system for Mobile) adalah generasi kedua dari standar system selular.
GSM menggunakan teknologi akses TDMA ( Time Division Multiple Access ) merupakan
standar yang dipelopori oleh ETSI ( The European Standard Institute ). Pada awalnya GSM
didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-
nya digunakan frekuensi 890–915 MHz, sedangkan frekuensi downlink nya menggunakan
frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 MHZ (915–890 = 960– 935
= 25 MHz), dan lebar kanal sebesar 200 kHz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal,
dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal
Dalam pengoperasian jaringan GSM, operator dituntut untuk dapat memuaskan
pelanggan dengan memiliki jaringan yang handal. Salah satu kriteria jaringan yang handal
adalah dengan menjaga kualitas percakapan yang baik. Kualitas percakapan pada jaringan
selular yang pemakaiannya bergerak ini sangat dipengaruhi oleh handover. Pengertian
handover adalah proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada MS (Mobile Station)
yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Dengan
adanya handover , setiap saat mobile station dapat berubah posisi selama pembicara dan juga
terjadinya pengalihan penanganan percakapan dari BTS (Base Transceiver Station) yang satu
ke BTS yang lain ketika pelanggan berpindah dari satu sel ke sel yang lainnya.
Pada realitasnya proses handover kerap terjadi berapa gangguan yang dapat
menyebabkan terputusnya komunikasi atau Drop call. Sering konsumen tidak menyadari
akan
1
proses tersebut, oleh karena itu tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kinerja dari
jaringan GSM ketika handover.
Salah satu cara untuk mengetahui kinerja jaringan GSM ketika handover yaitu dengan
melakukan pemodelan dan simulasi kemudian melakukan pengukuran pada parameter QOS
(Quality of Service). Parameter – parameter QOS tersebut adalah Throughput, delay, dan
paket loss.
B. Latar Belakang
Komunikasi bergerak (mobile communication) merupakan salah satu produk inovasi
teknik telekomunikasi (telecommunication engineering) yang menjadi solusi bagi pengguna
(user) yang memiliki intensitas kegiatan tinggi dan tersebar dii beberapa tempat.
Dengan komunikasi jenis ini, para pengguna dapat berhubungan dengan mitranya
sambil melakukan perjalanan lintas lokasi dan wilayah. Oleh sebab itu disebut komunikasi
bergerak, karena dapat dilakukan sambil begerak berpindah tempat. Ada 2(dua) istilah lain
yang sering digunakan untuk komunikasi jenis ini, yaitu komunikasi tanpa kabel (wirless
communication) dan komunikasi seluler (cellular communication). Disebut komunikasi tanpa
kabel, karena untuk aplikasinya tidak dibutuhkan kabel penghubung antara pengirim dan
penerima. Sinyal komunikasi merambat dari asal (origin) ke tujuan (destination) melalui
udara dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sedangkan istilah komunikasi seluler terkait
dengan pembagian wilayah cakupan (coverage area) layanan komunikasi yang bentuknya
mirip sel – yang dikenal dalam biologi (ilmu hayat).
Ada 3(tiga) bentuk sel dalam komunikasi seluler, yaitu sel real (apa adanya sesuai
dengan kenyataan di lapangan) – tidak beraturan, sel ideal (berbentuk lingkaran) dipakai
sebagai acuan konseptual dalam penetapan formula matematis atau algoritma, dan sel model
(berbentuk heksagonal) – yang dipakai sebagai acuan perancangan wilayah cakupan layanan,
yang menghindarkan adanya tumpang tindih (overlap) antar sel (perhatikan gambar 1).
Dengan mengacu pada sel ideal, maka titik pusat lingkaran dinyatakan sebagai pusat
kedudukan sel (cell site) yang dijadikan sebagai tempat pendirian RBS (Radio Base Station)
atau BTS (Base Transceiver Station) – perangkat komunikasi seluler yang berfungsi
menerima dan mengirim sinyal komunikasi kepada setiap pengguna yang berada dalam
wilayah cakupan atau radius (r) layanannya. Berkenaan dengan ukuran radiusnya, sel
dibedakan atas : macrocell (r >=5 km), microcell ( 3 km =<r < 5 km) , dan picocell ( r < 3
km).
2
Gambar 1. Bentuk Sel
Radius sel juga menunjukkan ukuran jarak terjauh BTS terhadap pengguna telepon
seluler yang masih dapat dijangkau oleh sinyal komunikasi sehingga berlangsung komunikasi
yang stabil antara dua pihak (pengirim dan penerima). Apakah antara sesama pengguna
telepon seluler ataupun antara pengguna telepon seluler bergerak (mobile phone) dengan
pengguna telepon tetap (fixed phone). Bahkan, sebagai salah satu sifat komunikasi bergerak
seluler, setiap pengguna yang berada dalam sebuah sel digaransi mendapatkan layanan sinyal
komunikasi dari BTS sel yang bersangkutan ; baik ketika pengguna bergerak tersebut
melakukan translasi dalam wilayah cakupan layanan satu sel tertentu maupun ketika melintas
dari satu sel ke sel yang lain. Untuk mempertahankan kestabilan dan kesinambungan
komunikasi bergerak lintas sel itulah maka dibutuhkan mekanisme pengalihan layanan yang
disebut dengan handover atau handoff.
Proses handover dimulai ketika MS mendeteksi sinyal pilot yang secara signifikan
lebih kuat dibandingkan kanal trafik forward lainnya yang ditujukan kepadanya. MS tersebut
akan mengirimkan pesan pilot measurement ke BS kandidat dengan sinyal terkuat tadi
sekaligus menginstruksikan untuk memulai proses handover. Cell site tersebut akan
mengirimkan pesan handover direction ke MS, mengarahkannya untuk melakukan handover.
Setelah mengeksekusi pesan handover direction tersebut, MS akan mengirim pesan handover
completion pada kanal trafik reverse yang baru. Handover bias terjadi untuk satu atau
beberapa alasan.
C. Tinjauan Pustaka
3
sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus
sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Pada
frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz, sedangkan
frekuensi downlink nya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang
digunakan adalah 25 MHz (915–890 = 960–935 = 25 MHz), dan lebar kanal sebesar
200 kHz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan
untuk suara dan satu kanal untuk sinyal.
Jaringan GSM dibagi menjadi tiga sistem utama diantaranya SS (sistem
switching), BSS (Base Station System) dan sistem operasi dan support (OSS). Sistem
switching bertanggung jawab untuk melakukan proses panggilan dan fungsi
pelanggan. BSS berfungsi sebagai radio dan sebagai pancarima ( pemancar dan
penerima) sinyal dari MS dan ke MS, BSS terdiri dari BTS (Base Transceiver Station)
dan BSC ( Base Station Controller). BSC merupakan perangkat yang mengontrol
kerja dari sejumlah BTS dan sebagai penghubung BTS dan MSC. Sedangkan fungsi
dari BTS adalah untuk berhubungan langsung dengan MS dan juga sebagai penerima
dan pengirim sinyal. OSS (operation and support system) merupakan wujud
fungsional dari pemantauan jaringan operator dan pengontrolan system.
2. Handover
Handover merupakan proses pengalihan kanal trafik secara otomatis pada
Mobile Station (MS) yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya
pemutusan hubungaan. Secara umum mekanisme handover dibagi menjadi dua
macam yaitu, Make Before Break dan pada mekanisme ini, sebelum MS terhubung
dan dilayani oleh cell yang baru, maka hubungan dengan cell lama tidak akan diputus.
Break Before Make pada mekanisme ini, MS akan memutuskan hubungan dengan
cell lama walupun hubungan dengan cell baru belum tercapai. Akibatnya akan
ada suatu periode waktu yang singkat dimana MS tidak dilayani oleh cell mananpun.
Tipe-tipe handover terdiri dari hard handover,soft handover.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Handover atau yang biasa juga disebut handoff merupakan suatu proses pengalihan
Radio Base Station (RBS) apabila pengguna melakukan suatu call (panggilan) dalam keadaan
bergerak dari satu sel menuju sel yang lain. Proses ini terjadi agar pelanggan dapat mengirim
atau menerima sinyal dengan baik walaupun pelanggan sedang dalam keadaan bergerak.
Proses dasar dari terjadinya handover akan diperlihatkan pada gambar 3.
Proses handover ini dilakukan pada saat sebuah Mobile Station (MS) menerima sinyal
yang diterima atau dikirim lemah.
5
Terdapat dua kondisi untuk dilakukannya proses handover, yaitu:
1. Ketika Mobile Station berada pada perbatasan level sel, karena sinyal yang diterima akan
melemah.
2. Pada saat pengguna berada pada lubang kekuatan sinyal (signal strength hole) yang
terdapat dalam suatu sel.
Apabila panggilan (call) sudah stabil, maka kanal set-up sudah tidak digunakan lagi selama
waktu panggilan.
6
ditentukan. Tentu saja, kekuatan sinyal komunikasi yang diterima oleh pengguna bergerak
dari BTS berbanding terbalik dengan jarak antara keduanya. Akibatnya, bagi pengguna
bergerak yang sedang melintasi dua wilayah sel yang berbeda akan menerima sinyal
komunikasi yang makin lemah dari sel asal, tetapi akan menerima sinyal komunikasi yang
makin kuat dari BTS sel tujuan (manakala orientasi pergerakannya menuju ke pusat sel).
Di sekitar perbatasan antara dua sel, pengguna bergerak akan menerima sinyal
komunikasi yang sangat lemah relatif jika dibandingkan dengan kondisi sinyal komunikasi
pada bagian lain dalam masing – masing sel yang bersangkutan. Dalam kondisi yang
demikian, pengalihan (pelepasan dan penerimaan) panggilan - hand-off / hand over –
merupakan solusi bagi pengguna bergerak seluler.
B. Jenis Handover
Handover dibagi menjadi :
1. Intra-cell HandOver: pemindahan hubungan ke kanal yang berbeda pada satu
BTS yang sama.
2. Intern-cell HandOver: pemindahan hubungan antar BTS yang berbeda dalam satu
BSC
Cara kerja:
a. BSC minta BTS baru untuk mengaktifkan TCH.
b. BSC mengirimkan pesan ke MS lewat BTS lama ttg frekuensi dan timeslot
yg dialokasikan.
7
c. MS men-tune ke frekuensi baru, dan mengirimkan HO Acces Burst pd time
slot yg benar.
d. Saat BTS baru mendeteksi adanya HO burst, BTS baru segera menigirimkan
informasi ttg timing advance dan daya output yg digunakan.
e. MS mengirimkan pesan “HO Complete” ke BSC via BTS baru.
f. BSC minta BTS lama untuk melepas TCH lama.
3. MSC intern HandOver: pemindahan hubungan yang terjadi antar BSC dalam satu
MSC
Cara Kerja:
a. BSC lama mengirim pesan HO request ke MSC bersama-sama dengan
identitas target sel.
b. MSC meneruskan pesan tersebut ke BSC baru.
c. BSC baru meminta BTS baru untuk mengaktifkan TCH.
d. BSC baru mengirimkan pesan ke MS lewat MSC,BSC lama,BTS lama yang
berisi informasi tentang frekuensi dan time slot yang dialokasikan oleh BTS
baru.
e. MS men-tune ke frekuensi baru dan mengirim HO Acces Burst pada time
slot yang benar.
f. Saat BTS baru mendeteksi adanya HO burst, kemudian mengirimkan
informasi tentang timing advance dan Daya Output yang digunakan.
g. MS mengirim pesan HO Complete ke BSC lama via BTS baru,BSC baru dan
MSC.
h. BSC baru meminta BSC lama, untuk melepas TCH lama via MSC.
8
i. BSC lama meminta BTS lama untuk melepas TCH lama.
4. MSC ekstern HandOver: Pemindahan hubungan antar BTS dari MSC yang berbeda
Cara kerja:
a. BSC lama mengirim pesan HO request ke MSC lama (MSCA) bersama
dengan identitas target sel.
b. MSC-A minta bantuan MSC-B untuk melaksanakan HO.
c. MSC-B mengalokasikan HO number untuk meneruskan panggilan.
Selanjutnya HO request dikirim ke BSC baru baru.
d. BSC baru minta BTS baru mengaktifkan TCH.
e. MSC-B menerima informasi dan meneruskannya ke MSC-A bersama dg HO
number.
f. Link set-up tersebut dimungkinkan lewat PSTN.
g. MSC-A mengirim pesan ke MS yang berisi informasi tentang frek dan time
slot yang dialokasikan.
h. MS men-tune ke frek. Baru dan mengirimkan HO Acces burst pada time slot
yang benar.
i. BTS baru mengirim timing advance dan daya output yang digunakan.
j. MS mengirim pesan HO complete ke BSC lama via BTS baru, BSC baru &
MSC baru.
k. BSC baru minta BSC lama melepas TCH.
9
l. BSC lama minta BTS lama melepas TCH lama.
C. Tujuan Handover
Berdasarkan tujuannya, ada tiga jenis handover, yaitu:
1. Rescue handover : dilakukan untuk menyelamatkan kesinambungan komunikasi.
Dasar pertimbangannya adalah kekuatan sinyal transmisi antara MS – BTS, level
signal dan delay propagasi.
2. Confinement handover: dilakukan untuk memperkecil peluang terjadinya
interferensi (MS selalu mencari sel dengan sinyal yang terkuat). Acuannya adalah
kualitas transmisi uplink dan downlink antara MS dan BTS.
3. Traffic handover: dilakukan untuk mengamankan beban sel agar tidak bertahan
dalam kondisi kelebihan beban (overload). Dengan handover, bebannya akan
berkurang, karena pada saat layanan komunikasi diambil alih oleh sel lain secara
praktis sel yang pertama mengalami pengurangan beban trafik percakapan,
khususnya panggilan terakhir ( mengalami unload atas sel tersebut). Ini bisa terjadi
pada lokasi tertentu yang dipadati oleh pengguna komunikasi bergerak seluler.
Acuannya adalah kemampuan MTSO dan BSC untuk mengetahui beban trafik
BTS. MTSO kemudian menetapkan sejumlah MS untuk segera melakukan
handover agar tidak terjadi pembebanan trafik yang berlebih (overload traffic).
Secara umum, untuk pelaksanaan handover perlu dipertimbangkan aspek berikut:
a. Sedapat mungkin MS (Mobile Station – pengguna bergerak) tidak merasakan
terjadinya handover, dengan memperpendek waktu dan menggunakan interpolasi
suara.
b. Berusaha memperkecil error pada saat melakukan estimasi kebutuhan handover
c. Diusahakan melakukan sharing dengan menggunakan kanal – kanal frekuensi
yang sama pada sel yang berbeda yang ditopang oleh adanya koordinasi antara sel
yang dituju dengan sel yang ditinggalkan.
D. Parameter Handover
Ada beberapa parameter yang dapat menimbulkan handover, yaitu sebagai berikut:
1. Parameter Radio (Radio parameters)
a. Kualitas sinyal yang diterima (RX QUAL) terlalu rendah atau BER terlalu
tinggi.
b. Level sinyal yang diterima (RX LEV- pada uplink dan downlink) terlalu rendah
10
c. Handover jarak MS-BTS (Timing Advance)
d. Power Budget handover ( handover dilakukan kepada sel yang mempunyai
level sinyal lebih baik dibandingkan dengan yang diterima)
11
Selain itu, adapula yang disebut Handover Margin, yakni parameter yang digunakan
untuk mencegah terjadinya handover yang berulang – ulang di antara sel – sel yang
berdekatan. Ini juga bisa digunakan sebagai batas ambang (threshold) dalam
penetapan handover.
1. Missing Neighbors
Tetangga/relasi yang seharusnya ada dari sebuah cell, tidak terdaftar sebagai relasi
di neighbor list cell tersebut. Mungkin karena ada site GSM atau site DCS yang
baru On Air. Salah satu akibat dari missing neighbor yang terlihat langsung di sisi
drive
12
test adalah dropped call. Kenapa terjadi dropped call? Dalam kondisi mobile untuk
bisa handover ke cell tujuan, cell awal harus mengenali cell tujuan. Cara
mengenalinya adalah dengan define relation dari cell awal ke cell tujuan tersebut.
Jika tidak maka akan terjadi Handover Fail
13
2. Crossfeeder
Cross Feeder bisa di definisikan sebagai ketidaksesuaian pembagian
tugas coverage setiap sektor di lapangan dengan pembagian tugas coverage setiap
sektor yang telah di rencanakan. Ketidak seusaian ini akan berdampak pada tidak
tercapainya luas area layanan serta kualitas sinyal dari site yang telah
direncanakan. Berdasarkan kasus yang terjadi dilapangan crossfeeder dibagi
menjadi dua, yaitu cross feeder parsial dan cross feeder total.
14
Gambar pada sebelah kiri (A) merupakan kondisi site yang direncanakan,
sedangkan pada sebelah kanan (B) merupakan kondisi site yang mengalamai
crossfeeder total dilapangan. Kondisi ini bisa mengakibatkan perubahan
identitas setiap sel dan coveragenya.
3. Hardware Problem
BTS sendiri sebenarnya terdiri dari tiga bagian utama. Yakni, tower, shelter dan
feeder. Dari ketiga komponen utama itu, towerlah yang paling jelas terlihat. Di
bawah tower, biasanya ada sebuah bangunan yang biasanya berukuran 3 x 3
meter. Inilah yang disebut shelter. Di dalam terdapat berbagai combiner, module
per carrier, core module (module inti), power supply, fan (kipas) pendingin, dan
AC / DC converter
BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi
dari/ke MS serta menghubungkan MS dengan network element lain dalam
jaringan GSM (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan menggunakan radio interface.
Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan
mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya
sebagai transceiver, maka bentuk pisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower
dengan dilengkapi antena sebagai transceiver, dan perangkatnya. Sebuah BTS
dapat mecover area sejauh 35 km (hal ini sesuai dengan nilai maksimum dari
Timing Advance (TA)). Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource
Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan:
15
1. meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan
hubungan
2. menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/
menerima sinyal dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya
menggunakan satu antena yang sama
3. mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
4. Ikut mengontrol proces handover.
5. Frequency hopping
Hardware problem adalah salah satu penyebab gagalnya handover, terutama ketika
Hardware modul TRX yang bermasalah hal ini cell tidak dapat meng-handel traffic
jadi semua cell yang akan handover atau menyerahkan traffic ke site yang
bermasalah ini akan gagal
Solusi : Troubleshoot Hardware
16
Solusi : perbaiki dan sesuaikan Cell Id BTS yang baru diganti cell idnya ke BTS
tetangganya yang termasuk kedalam neighbor list
17
Handover PingPong
Handover pingpong terjadi karena pada suatu area pancaran sinyal sama-sama kuat
atau sama-sama lemah tidak ada yang dominan diantara site-site tersebut yang
menyebabkan seringnya terjadi handover dan efek dari sering terjadinya handover ini
akan menyebabkan lemahnya kualitas suara
Analisis : Di sebabkan tidak adanya serving cell yang dominan ( jarak antara Rx Level
berdekatan +/- kurang dari -5 dbm)
Solusi : - Down tilt antenna atau rubah handover threshold parameter.
18
BAB III
PENUTUP
19