LANDASAN TEORI
Setiap cell ini di cover oleh suatu perangkat radio lengkap dengan
antena pemancarnya. Alat yang langsung mengcover langsung tiap cell
disebut base transceiver station (BTS).
BAB IV
PEMBAHASAN
b. Large Zone
Sistem ini sering disebut juga sistem konvensional. Pada
sistem ini sebuah Radio Base Station (RBS) melayani suatu daerah cakupan
kurang lebih dengan radius 20 mil. Contohnya adalah STKB (Sistem Telepon
Kendaraan Begerak)-INTI yang beroperasi pertama kali di jakarta tahun 1976.
d. Global Zone
Sistem ini memanfaatkan teknologi satelit, sehingga daerah
cakupannya adalah seluruh dunia . Sebagai contoh Sistem Telekomunikasi
Bergerak yang digunakan oleh IMMARSAT (International Maritime
Satelite) dengan Geostationer Satelit Orbit (GEO), dan IRRIDIUM dengan
Low Earth Orbith (LEO). Sistem ini dapat dengan mudah melayani lokal,
nasional dan international
f. Menurut pemakaiannya
Jika ditinjau dari segi pemakainnya, maka sistem telekomunikasi
bergerak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Publik
Sistem telekomunikasi begerak yang digunakan untuk umum. Karena
sifatnya yang umum maka terminalnya diletakkan pada lokasi yang mudah
dijangkau oleh umum, misalnya di pesawat terbang. Kapal penumpang, dan
kendaraan umum lainnya.
2. Profesional
Sistem telekomunikasi bergerak yang dimanfaatkan untuk melayani
kebutuhan masyarakat tertentu sesuai dengan profesinya, misalnya satpam,
dokter, militer dal lain-lain.
3. Personal
Sistem telekomunikasi bergerak yang digunakan untuk melayani
keperluan perseorangan dengan mobilitas jangkauan yang terbatas. Karena
sifatnya perorangan dapat ditempatkan dirumah atau dikendaraan pelanggan
sehingga sewaktu waktu dapat dipergunakan oleh pelanggan tersebut
g. Konsep cell
Sistem komunikasi bergerak seluler berbeda dengan sistem
komunikasi bergerak konvensional, terutama pada dua hal pokok yaitu
penggunaan ulang frekuensi dan pembelahan sel. Pada sistem komunikasi
begerak konvensional setiap unit tetap (base station) dirancang agar dapat
meliputi daerah yang seluas-luasnya, yaitu dengan cara menempatkan antena
setinggi mungkin dengan daya yang sebesar mungkin. Frekuensi yang
dialokasikan dan sistem konfigurasinya tidak akan berubah sepanjang
penggunaan sistem tersebut.
Pada sistem seluler daerah pelayanan dibagi atas daerah-
daerah yang lebih kecil yang disebut sel. Daya yang dipancarkan setiap unit
dijaga seminimum mungkin dan antenanya ditempatkan pada ketinggian yang
sesuai dengan daerah liputan yang dilayaninya. Dengan demikian
dimungkinkan frekuensi-frekuensi yang digunakan pada satu sel dapat
digunakan kembali pada sel lain yang berjarak tertentu, yang disebut jarak
pengulangan (reuse distance)
Apabila dikemudian hari permintaan akan pelayanan meningkat dan
jumlah kanal yang dialokasikan menjadi tidak cukup lagi untuk melayani
lalu lintas komunikasi, maka sel dapat dibelah menjadi daerah-daerah yang
lebih kecil. Peningkatan permintaan pelayanan dapat dipenuhi, dengan
menempatkan pada daerah-daerah yang baru tersebut untuk sel tambahan ,
dengan daya dan ketinggian antena yang lebih rendah.
Sebuah sel mempunyai radius (jarak) dari 1 - 40 mil, tetapi radius
khusus yang digunakan agar dapat diperoleh efisiensi spektrum frekuensi
yang tinggi berkisar antara 5 - 10 mil.
Sistem seluler terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu, Mobile unit, Cell site
dan Mobille Switching Centre (MSC) seperti ditunjukkan pada gambar 1.3
Gambar : Sistem seluler
Mobile Unit
Mobile telephone unit berisi control unit , transmitter, reciever dan
sistem antena.
Cell site
Cell site merupakan interface antara Mobile Telephone Switching
Office dan Mobile Unit. Cell site terdiri dari control unit, radio cabinet,
antena, sistem catu daya dan terminal daya.
Mobile Switching Center
Switching Center merupakan pusat koordinasi antara elemen-elemen
untuk keseluruhan cell site. MSC terdiri dari celluler processor dan celluler
switch yang berfungsi sebagai interface bagi Public Switched Telephone
Network (PSTN), control call processing dan untuk meng-handle aktifitas
billing. Celular switch dapat berupa perangkat analog maupun digital yang
berfungsi untuk menghubungkan antara pelanggan bergerak (mobile
subscriber) yang satu dengan lainnya dan dengan pelanggan biasa (pelanggan
PSTN).
MSC merupakan bagian yang paling utama dari celuler mobile system,
karena didalamnya terdapat central coordination dan cellular administration.
Pada MSC terdapat data link yang memberikan supervision link antara
processor dengan switch serta antara cell site dengan processor. Radio Link
menyalurkan voice dan signaling antara mobile unit dan cel site. High speed
data link tidak dapat ditransmisikan melalui standard telephone trunk, untuk
itu harus menggunakan salah satu link microwave atau T-carrier (wire line).
Microwave radio link atau T-carrier menyalurkan voice dan data antara cel
site dengan MSC.
Ketiga sub sistem tersebut dihubungkan melalui microwave radio dan
high speed data links. Pada waktu tertentu, setiap mobil unit dapat
menggunakan satu kanal sebagai link komunikasi. Kanal yang digunakan
tersebut tidak tetap, akan tetapi dapat menggunakan kanal lain di dalam band
yang telah dipersiapkan didalam area pelayanan. Didalam setiap site telah
dilengkapi dengan peralatan yang mempunyai kemampuan multichannel
sehingga dapat menghubungkan site secara simultan ke beberapa mobile unit.
dimana i dan j adalah bilangan bulat. Jadi hanya nilai N tertentu yang
dapat digunakan. Jarak penggunaan ulang dihitung dengan menggunakan ilmu
ukur didapat sebagai berikut :
D= √3 N +R
(2.2)
dimana R adalah jari-jari sel , seperti terlihat pada gambar 2.7 berikut
ini :
f. Teknologi 4G
International Telecommunications Union-Radio communication sector
atau ITU-R adalah lembaga yang mengatur tentang urusan komunikasi radio.
Lembaga ini juga yang mengatur apakah sebuah jaringan sudah memasuki
generasi baru atau tidak. Misalnya adalah ketika jaringan yang disebut LTE
atau Long Term Evolution diperkenalkan.
Teknologi LTE ini diklaim sebagai teknologi jaringan 4G atau
generasi keempat. Tetapi menurut standar ITU-R, teknologi LTE belum bisa
dikatakan sebagai teknologi 4G karena tidak mencapai standar 4G. Teknologi
ini lebih tepat disebut sebagai teknologi pra-4G karena teknologi ini hanya
mencapai download hingga 100 Mbps dan upload hingga 50 Mbps.
ITU-R menyatakan bahwa untuk memenuhi standar teknologi 4G,
dukungan kecepatan unduh haruslah mencapai 1 Gbps dan upload hingga 500
Mbps. Teknologi inilah yang kemudian nantinya disebut Long Term
Evolution-Advance (LTE-A).
Indonesia saat ini baru memiliki tiga operator seluler penyelenggara
teknologi 4G, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Teknologi 4G yang
digunakan juga masih sangat terbatas. Sebenarnya Indonesia masih bisa
mengeksplorasi teknologi 3G karena kecepatan akses datanya sudah cukup
memadai. Setidaknya teknologi 3G harus sudah menjangkau seluruh kawasan
Nusantara sebelum memasuki era 4G.
Pengertian CDMA
CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi
spread-spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith
yang lebar (1,25 MHz). CDMA juga merupakan sebuah bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses
secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada
TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara
mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan
tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari
kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.Teknologi ini asalnya
dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih
baik daripada channel atau frekuensi RF.
Kekurangan CDMA
1. Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yang luas dan
roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia,
sedangkan CDMA masih sangat terbatas.
2. Selain itu adanya masalah optimasi cakupan karena cakupan CDMA dapat
mengembang dan menciut. Gejala ini dikenal dengan istilah breathing. Pada
kondisi normal dimana jumlah kanal/pengguna sesuai dengan rancangan maka
derau dari pengguna lain tidak terlalu banyak. Tetapi pada saat jumlah
kanal/pengguna meningkat pada beberapa sel, makaderau dari kanal/pengguna
juga akan meningkat sehingga power control akan memerintahkan untuk
menaikkan daya pancar.
3. Dengan meningkatkan daya derau dari kanal/pengguna lain, maka
kanal/pengguna ang lokasinya agak jauh dengan base station tentunya dapat
kehabisan daya ancar (sudah maksimum) yang dapat mengakibatkan
hubungan terputus. Akibat dari ini, secara sistem adalah menciutnya cakupan
suatu sel. Bila beberapa sel yang berdampingan menciut maka daerah
perbatasan antar sel tersebut menjadi tidak tercakup (blankspot).
a. WiMAX
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for
Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband
wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang
tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari
teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping
kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan
teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di
antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak
proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX
dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
Perkembangan Teknologi Wireless
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas
digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and
Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area
Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16
untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).