Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PERCOBAAN

CDMA

DISUSUN OLEH :

Nama : La Ode Syawaluddin Samad


Stambuk : 03320200028
Kelompok : II (Dua)

LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Code Division Multiple access (CDMA) merupakan teknologi akses
jamak berbasis penyebaran spektrum. Artinya sinyal informasi akan disebar
dengan sinyal penebar yang mempunyai lebar pita frekuensi lebih besar
daripada lebar pita frekuensi sinyal informasi. Sistem komunikasi direct
sequence spread spectrum merupakan teknik CDMA yang paling populer.
Dalam sistem komunikasi ini sinyal data dikalikan dengan kode Pseudo
Random Noise (PN code). PN-code adalah urutan chip bernilai -1 dan 1
(polar) atau 0 dan 1 (non-polar).
Dalam Tugas Akhir ini, kode penebar (spread spectrum) menggunakan
pembangkit optical orthogonal code (OOC) yang realisasinya menggunakan
Cyclically Permutable Code (CPC). Kode ini diperoleh dari kode siklik
melalui proses pergeseran kode itu sendiri yang akan dipakai dalam encoder
pada simulasi sistem komunikasi serat optik.
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
A. Mahasiswa dapat memahami Teknik modulasi CDMA.
B. Mahasiswa dapat membuat simulator CDMA sederhana.
C. Mahasiswa dapat melakukan pengujian untuk kerja Teknik modulasi
CDMA.
1.3 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2023 yang
berlangsung di Laboratorium Teknik Telekomunikasi Dan Multimedia
Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Muslim Indonesia.
1.4 Tugas Pendahuluan
Buatlah ringkasan materi tentang CDMA
Jawaban;
CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu
teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam
domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital
Wirless Teknologi) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika-
Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum
frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda. Hal ini menyebabkan
CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user
yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode
yang unik yaitu PRCS (Pseudo-Random Code Sequence). Berbeda dengan
FDMA (frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division
Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu dan Frekuensi yang
sama dalam akses untuk masing-masing user.
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pendahuluan CDMA
Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh
perusahaan Bell Telephone di Amerika, yang sebelumnya menggunakan
pemancar berdaya pancar besar dan ditempatkan di daerah yang tinggi
dengan antenna yang menjulang. Diubah menjadi pemancar berdaya kecil.
Setiap pemancar ini dirancang untuk melayani daerah (disebut wilayah
cakupan) yang kecil saja, sehingga disebut sel. Dari sini, sistem
komunikasinya lalu disebut dengan sistem komunikasi selular. Dalam sistem
seluler prinsipnya, kanal-kanal yang berupa frekuensi yang sama dapat
digunakan secara berulang-ulang di sel-sel tertentu pada jarak antar sel
tertentu pula, melalui pertimbangan yang matang sehingga pengaruh
interferensinya (saling ganggu bertumpang tindih) dapat diabaikan.
Penggunaan frekuensi yang sifatnya berulang ini dalam sistem seluler
dinyatakan dengan sel berbentuk heksagonal yang mempunyai tanda huruf
atau dapat juga berupa tanda angka yang sama. Code division multiple
access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema
pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi
kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti
pada FDMA). Namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode
khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan
sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk
melakukan pemultipleksan.
CDMA juga mengacu pada sistem telepon selular digital yang
menggunakan skema akses secara bersama ini, seperti yang diprakarsai oleh
Qualcomm. CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama
kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha
Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk
mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa
frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi,
termasuk pada Global Positioning System (GPS). Sistem terakhir didesain
dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu
insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali
tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis
dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.
2.2 Konsep Selular
Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka sistem
komunikasi bergerak dapat dibedakan menjadi dua macam :
A. Sistem Konvensional (Large Zone)
Pada sistem Base Station (BS) melayani wilayah yang sangat luas
dengan radius 40 km. Keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah
dalam hal switching, charging, dan transmisi. Sedangkan
kekurangannya:
1. Kesanggupan pelayanan terbatas
Daya yang dipancarkan harus besar dan antena harus tinggi.
Selain itu area pelayanan dibatasi oleh kelengkungan bumi. Ketika
pelanggan sedang melakukan pembicaraan dan keluar dari suatu
wilayah pelayanan, maka pembicaraan terputus karena tidak
memiliki fasilitas Handover dan harus dilakukan inisialisasi ulang.
2. Unjuk kerja pelayanan yang kurang baik
Sistem konvensional ini hanya memiliki jumlah kanal yang
sedikit, sehingga blocking menjadi besar.
3. Tidak efisien dalam penggunaan bandwidth
Tidak menggunakan pengulangan frekuensi sehingga jumlah
kanal yang dialokasikan pada setiap sel akan sangat kecil.
B. Selular (Multi Zone)
Dalam sistem ini pelayanan dibagi menjadi daerah-daerah yang
lebih kecil disebut sebagai sel dan setiap sel dilayani oleh sebuah Radio
Base Station (RBS). Antara Radio Base Station (RBS) masing-masing
sel saling terintegrasi oleh suatu Mobile Switching Centre (MSC).
Berikut dibawah ini merupakan prinsip dasar dari arsitektur sistem
selular adalah :
1. Pemancar mempunyai daya pancar yang rendah dan cakupan yang
kecil.
2. Menggunakan prinsip penggunaan kembali frekuensi (frequency
reuse).
3. Pemecah sel (cell splitting) pada sel yang telah jenuh dengan
pelanggan.
Sistem ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan sistem
konvensional, yaitu:
1. Kapasitas pelanggan lebih besar dan kemudahan bagi pemakai.
2. Efisien dalam penggunaan pita frekuensi karena memakai prinsip
pengulangan frekuensi.
3. Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kepadatan lalu lintas atau
traffic karena sel dapat dipecah.
4. Kualitas pembicaraan baik karena tidak sering terputus.
Konsep sistem selular adalah suatu sistem tanpa kawat (wireless)
yang dirancang dengan pembagian suatu area besar ke dalam beberapa
sel kecil dengan pemancar yang tinggi, pemancar yang rendah pada
setiap sel, dan pengulangan frekuensi dari satu sel ke sel lain setelah
melewati beberapa sel. Desain utama yang digunakan untuk
menggunakan kembali frekuensi yang tersedia adalah pengulangan
frekuensi (frequency reuse), interferensi co-channel, perbandingan
carrier tointerference, mekanisme Handover, dan cell splitting.
2.3 Karakteristik CDMA
CDMA adalah teknik multiple access yang berdasar pada sistem
komunikasi spread spectrum. Spread spectrum adalah teknik modulasi
dengan menebarkan energi sinyal bandwidth yang jauh lebih besar untuk
menyalurkan informasi dengan bandwidth sempit. Teknik spread spectrum
yang umum dipakai adalah :
a Direct Sequence Spread spectrum(DS-SS)
b Frequency Hopping Spread spectrum(FH-SS)
Pada CDMA2000 1x teknik spread spectrum yang dipakai adalah
Direct Sequence Spread spectrum, dimana pada saat spreading informasi
digital, data binary di scrambling dengan PN sequence untuk menghasilkan
sinyal yang akan dipancarkan.
Pada sisi penerima, sinyal yang diterima akan di de-scrambling dengan
PN sequence dimana syarat pada proses despreading ini adalah PN sequence
transmitter = PN sequence receiver (terjadi sinkronisasi). Kemudian proses
recovery informasi akan dihasilkan. Proses Direct Spread spectrum
diperlihatkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Sistem Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)


Sistem komunikasi spread spectrumsebagai salah satu sistem
komunikasi digital, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem
komunikasi analog, yaitu :
a Lebih kebal terhadap jamming (penutupan oleh sinyal yang lebih kuat).
b Mampu menekan interferensi.
c Dapat dioperasikan pada level daya yang rendah.
d Kemampuan multiple accesssecara CDMA.
e Kerahasiaan lebih terjamin
2.4 Struktur Kanal CDMA
Struktur kanal pada CDMA 2000 1x terbagi menjadi dua arah dari BS
ke MS. Kanal fisiknya dibedakan menjadi kanal dedicated dan common.
Dedicated Physical Channel (DPHCH) merupakan kumpulan semua kanal
fisik yang membawa informasi yang sifatnya point to pointantara BS dan
MS. Sedangkan Common Physical Channel (CPHCH) merupakan kumpulan
semua kanal fisik yang membawa informasi akses, sifatnya point to
point,multi pointantara BS dan MS. Kanal CDMA terdiri dari ”Logical
Channel” sebagai berikut:
A. Kanal Trafik Forward
Kanal trafik ini membawa (carry) phone call yang sesungguhnya
dan membawa voice dan power control informasi MS dari BS ke
pesawat pelanggan. Kanal forward CDMA2000 1x ini ditunjukkan
seperti pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Kanal forward CDMA2000 1x


Forward channel meliputi power control dan power bit control
yang berfungsi untuk meminta MS untuk menaikkan atau menurunkan
daya yang dipancarkan. Panjang frame forward channel sebesar 20 ms
yang dibagi menjadi 16 channel, besar tiap channel-nya 1.25 ms. Tiap
power control channel mempunyai bit control power, dimana kecepatan
dari reverse fast power-nya adalah 800 bps. Fungsi dari forward
channel antara lain:
1. F-PICH (Forward Pilot Channel)
a. Mengirimkan sinyal yang diterima oleh MS ke pilot channel
b. Menyediakan channel gain dan phase estimation
c. Mendeteksi multi-path signals
2. F-TDPICH (Forward Transmit Diversity Pilot Channel)
Bekerja bersama-sama dengan F-PICH
3. F-ATDPICH (Forward Auxiliary Transmit Diversity Pilot Channel )
a. Beam shaping
b. Supporting the application of a smart antenna
4. F-BCCH (Forward Broadcast Control Channel)
Berfungsi untuk meneruskan dan menyebarkan informasi yang
ditransmisikan oleh F-PCH pada sistem IS-95 oleh Base Station. F-
BCCH dapat bekerja secara discontinues. Dapat ditransmisikan
secara berulang-ulang saat transfer data F-BCCH lambat. Untuk
mengurangi daya pancarnya, bersama-sama dengan F-CCH
mentransmisikan sinyal secara berulang-ulang, sehingga MS
menerima time diversity gain dengan cara mengkombinasikan kedua
kanal tersebut dengan sinyal informasi. Base Station dapat
menyesuaikan kapasitas yang berlebih dengan cara mengurangi
kekuatan daya pancarnya.
5. Q-PCH (Forward Quick Paging Channel)
Quick Paging Channel adalah sinyal modulasi-OOK yang
dapat dimodulasikan oleh MS secara cepat dan mudah. Tiap channel
mengambil 80 ms sebagai QPCH time slot-nya. Tiap-tiap time slot-
nya dibagi lagi menjadi paging indicator, configuration change
indicatordan broadcast indicator, ketiganya digunakan untuk
menginformasikan MS untuk menerima paging message, broadcast
message atau sistem parameter F-CCCH atau F-PCH.
B. Kanal Trafik Reverse
Kanal ini membawa setengah phone call lainnya yang aktif,
membawa voice dan power control informasi dari MS ke BS. Fungsi R-
ACH, R FCH, R-SCCH sama seperti pada IS-95. Fungsi dari Reverse
Pilot Channel (R-PICH) untuk menginisialisasi sinyal, tracing, reverse
coherent demodulatio
C. Kanal Pilot
Kanal Pilot sering disebut dengan Up dan Down link. Digunakan
oleh pesawat pelanggan untuk mendapatkan inisial sistem sinkronisasi
dan membedakan cell site yaitu mengenal dan mensinkronkan kode
generator yang dikirim dari BTS. Setiap sektor dari masing-masing cell
site memiliki kanal pilot yang unik. Kanal pilot pada MS juga
menyediakan time, frekuensi dan phase tracking signaldari cell site.
D. Kanal Sync
Menyediakan MS dengan network information yang berhubungan
dengan identifikasi cell site, pilot transmit power dan cell set PN offset
dengan informasi tersebut, MS dapat menetapkan suatu sistem time
sesuai dengan level transmit power yang digunakan untuk memulai suatu
call.
E. Kanal Paging
Menyediakan komunikasi BS ke MS. Dari kanal ini BS, dapat
mem-paging MS dan dapat mengirim call set-up dan penempatan kanal
trafik informasi.
F. Kanal Access
Menyediakan komunikasi dari MS ke BS ketika MS tidak
menggunakan areal trafik. Kanal access hanya terdapat di-reverse link.
Areal access digunakan pada permukaan call dan juga untuk merespon
paging, order dan permintaan registrasi.
2.5 Sifat-Sifat Code Division Multiple Access (CDMA)
Pada dasarnya sistem selular Code Division Multiple access (CDMA)
memiliki berbagai sifat antara lain :
A. Multi Diversitas
Diversitas adalah usaha untuk mengurangi fading. Ada tiga tipe
diversitas yang dimana sering digunakan yaitu diversitas waktu,
frekuensi, dan ruang.
B. Daya pancar yang rendah
Disamping peningkatan kapsitas secara langsung, hal lain adalah
menurunnya Eb/E0 yang dibutuhkan untuk mengatasi noise dan
interferensi. Ini berarti adanya penurunan level pada daya pancar yang
dibutuhkan.
C. Keamanan (privacy)
Bentuk pengacakan sinyal pada sistem Code Division Multiple
Access (CDMA) memungkinkan tingkat privacy yang tinggi. Meskipun
sistem Code Division Multiple Access (CDMA) sudah memiliki tingkat
privacy yang tinggi, sistem isi masih tetap mungkin untuk
dikembangkan dengan menggunakan teknik pengacakan (encryption)
yang ada.
D. Soft Handover
Soft Handover memungkinkan kedua sel melayani Mobile Station
(MS) secara bersama-sama.
E. Kapasitas
Pada sistem CDMA kapasitas yang besar diperoleh terutama
karena frekuensi yang sama dapat dipakai oleh semua sel.
F. Deteksi Aktivitas Suara
Pada komunikasi full duplex dua arah, aktivitas percakapan (duty
cycle) biasanya hanya sekitar 40%, sisa waktu lainnya dipakai untuk
mendengar.
Karena pada system Code Division Multiple Access (CDMA)
semua pengguna memakai kanal yang sama, maka bila ada pengguna
yang tidak sedang berbicara, akan menyebabkan berkurangnya
interferensi sekitar 60%. Hal ini berakibat berkurangnya daya rata-rata
yang dipancarkan oleh Mobile Station (MS).
G. Peningkatan Kapasitas dengan Sektorisasi
Pada sistem Code Division Multiple Access (CDMA) sektorisasi
digunakan untuk meningkatkan kapasitas. Dengan membagi sel menjadi
tiga sektor maka diperoleh kapasitas hampir tiga kalinya.
H. Soft Capacity
Pada sistem Code Division Multiple Access (CDMA), hubungan
antara jumlah pengguna dengan tingkat pelayanan (grade of service)
tidak tajam. Sebagai contoh operator dari sistem dapat mengijinkan
meningkatnya bit error rate sampai batas toleransi tertentu, dengan
demikian terjadi peningkatan jumlah pelanggan yang dapat dilayani
selama jam tersibuk. Kemampuan ini sangat berguna khususnya untuk
mencegah terjadinya pemutusan pembicaran pada proses Handover
karena kekurangan kanal. Pada sistem Code Division Multiple Access
(CDMA), panggilan tetap dapat dilayani dengan peningkatan bit
error rate yang masih dapat diterima sampai panggilan lain berakhir.
2.6 Mekanisme Kerja CDMA
Cara kerja dari CDMA ini adalah dengan menebar/menggunakan
kode-kode Pseurandom Code Sequence satu frekuensi yang lebih besar dari
FDMA dan TDMA dan penggunaan waktu yang bersamaan. Jadi tiap
panggilan diwakili satu kode pada frekuensi dan waktu yang sama. Jika ada
beberapa frekuensi yang digunakan maka merupakan kombinasi FDMA-
CDMA. Sistem yang memakai akses jamak ini adalah CDMA2000 1x. Jadi
pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada
waktu yang sama.
Dalam diagram blok CDMA tampak bahwa data input dari satu
pelanggan dikalikan dengan salah satu dari banyak kode PN (Pseudo Noise).
Jumlah kemungkinan kode yang dihasilkan oleh generator kode PN identik
dengan jumlah kanal yang disediakan. Jika generator kode PN mampu
menghasilkan 100 kode, maka sebanyak itu pula kanal yang diperoleh. Oleh
modulator hasil perkalian antara input data dengan kode PN ditumpangkan
pada sinyal RF (Radio Frequency) agar dapat dikirim lewat udara.
Di penerima, demodulator memisahkan sinyal pesan dari sinyal RF
yang ditumpanginya. Sinyal pesan yang mengandung kode ini dicocokkan
dengan kode PN di penerima. Sinyal pesan akan dipisahkan dari kode dan
diteruskan jika kode PN pada sinyal masuk sama dengan kode PN pada
penerima.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah
sebagai berikut :
a. Perangkat personal (PC).
b. Software MATLAB dengan signal processing dan blockset.
3.2 Blok Diagram Percobaan
Adapun gambar diagram percobaan yang digunakan pada praktikum
adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Simulink CDMA


3.3 Prosedur Perobaan
a. Menyiapkan dan menyalakan PC dan software matlab serta model file.
b. Membuat diagram simulator seperti pada gambar 3.1.
c. Men-set parameter repeating sequence stair dengan nilai “1” dan -1
berpola bebas dan panjang pola minimal 10. Isikan vector of output
values dan sample time isikan “1”.
d. Memasukkan pola pada repeater sequence stair 1 dengan pola yang
berbeda dengan repeting sequence stair.
e. Men-set parameter OVSF kode generator 1 dengan spreading factor 64,
nilai 64, code indeks 53 dan simple time sebesar 1/64.
f. Men-set parameter pada OVSF pada generator 1 dengan spreading
factor 64, code indeks 39 dan sample time 1/64. Harus diingat bahwa
keduanya mempunyai code yang sama kecuali pada code indeksnya.
Code indeks dapat diganti dengan nilai sembarang dari 0 hingga 63.
g. Sedangkan untuk OVSF generator 2 harus di set sama dengan code
generator, sehingga apabila code indeks OVSF code generator diubah
OVSF code generator 2 juga harus diubah.
h. Set parameter pada semua product sebagai berikut: number of input diisi
2 dan sample times (-1 for inherited) diisi 1/64 dan set nilai sample time
pada sum dengan nilai 1/64.
i. Pasang scope untuk mengamati sinyal keluaran repearting sequence
stair, keluaran pada sum dan keluaran pada product.
j. Running simulasi, kemudian simpan gambar yang dihasilkan scope.
k. Ganti code indeks OVSF code generator 2 dengan mengisikan 17.
Running simulasi dan sinyal yang ditampilkan oleh scope.
l. Selanjutnya mengganti indeks OVSF code generator dan OVSF code
generator 2 sesuai dengan tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Simulasi Dari Sistem Teknik CDMA
A. Pengetesan Pertama
1. Bentuk Keluaran Repeating Sequence Stair
Bentuk keluaran repeating sequence stair terlihat seperti pada
gambar dibawah.

Gambar 4.1 Keluaran Repeat Sequence Stair


Berdasarkan pada gambar 4.1 diatas, bentuk Repeating
Sequence Stair dengan frekuensi 0 sampai 10 MHz dan amplitudo 1
dengan data yang dimasukkan adalah 3142231422.
2. Bentuk Keluaran Sum
Bentuk keluaran sum terlihat seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2 Keluaran sum


Berdasarkan gambar 4.2 diatas pada bentuk sum dengan
frekuensi 0 sampai 10MHz dan amplitudo -2 sampai 2 dengan data
yang dmasukkan 6-2-84-462-8-44.
3. Bentuk Keluaran Product 2
Bentuk keluaran scope keluaran product 2 terlihat seperti yang
ditunjukkan seperti 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3 Keluaran product


Berdasarkan pada bentuk keluaran product 2 dengan frekuensi
0 sampai dengan 10 MHz dan amplitudo 0 sampai 2 dengan data
yang dimasukkan 6284462844.
B. Pengetesan Kedua
1. Bentuk Keluaran Repeating Sequence Stair
Bentuk keluaran Repeating Sequence Stair terlihat seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4 Keluaran Repeating Sequence Stair


Berdasarkan gambar 4.4 diatas pada bentuk Repeating
Sequence Stair dengan frekuensi 0 sampai 10 MHz dan amplitudo -1
dengan data yang dimasukkan 3142131421.
2. Bentuk Keluaran Sum
Bentuk keluaran sum terlihat yang ditunjukkan pada gambar
4.5 beikut ini:

4.5 Keluaran sum


Berdasarkan gambar 4.5 diatas keluaran sum dengan frekuensi
0 sampai 10 MHz dan amplitudo -2 sampai 2 dengan data yang
dimasukkan 6-2002-600-42.
3. Bentuk Keluaran Product 2
Bentuk keluaran product 2 terlihat seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut ini:

Gambar 4.6 Keluaran product 2


Berdsarkan pada bentuk keluaran product 2 dengan frekuensi 0
sampai 10 MHz dan amplitudo -2 sampai 2dengan data yang
dimasukkan 6-200-26004-2.
C. Pengetesan Ketiga
1. Bentuk Keluaran Repeating Sequence Stair
Bentuk keluaran repeating sequence stair terlihat seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.7 sebagai berikut:

Gambar 4.7 Keluaran repeating sequence stair


Berdasarkan gambar 4.7 diatas pada bentuk repeating sequence stair
dengan frekuensi 0 sampai 10 MHz dan amplitudo 1 dengan data
yang dimasukkan 3142131421.
2. Bentuk Keluaran Sum
Bentuk keluaran dari sum terlihat seperti yang ditunjukkan
pada gambar 4.8 sebagai berikut:

Gambar 4.8 bentuk keluaran sum


Berdasarkan gambar 4.8 diatas pada bentuk sum dengan
frekuensi 0 sampai dengan 10 MHz dan amplitudo -2 sampai 2
dengan data yang dimasukkan 6-2002-600-42.
4.2 Tabel Pengamatan
OVSF Code OVSF Code OVSF Code
Ket.
Generator Generator 1 Generator 2
Code Code Code
Data Data Data
Index Index Index
6-2-84-
53 3142231422 39 462-8- 53 628446284
44 4
6- 6-200-
53 3142131421 39 2002- 17 26004-2
600-42
6-
53 3142131421 39 2002- 13
600-42

4.3 Kelebihan Dan Kekurangan Teknik Modulasi CDMA


Setiap sistem dan cara selalu mempunyai kelebihan dan kekurangan,
kali ini CDMA juga memiliki kekurangan dan kelebihannya senagai berikut:
a. Anti Jamming: dengan BW yang lebih besar dari BW yang asli,
bertujuan membuat karakteristik sinyal seperti noise.
b. Efisiensi spektrum: hanya menggunakan satu frekuensi, yang
multiplexingnya berdasarkan kode (PN).
c. Soft hand off: sebab beberapa BTS dapat juga menerima sinyal yang
sama sekaligus.
d. Frekuensi reuse: mempunyai kanal yang terbatas, hanya terpengaruh
pada power control.
BAB V
PENNUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan CDMA yang telah dilakukan, maka
kesimpulan yang dapat diberikan kelompok yaitu CDMA merupakan salah
satu bentuk multipleks data yang banyak digunakan pada komunikasi
seluler, caranya dengan menggunakan kode unik tertentu. CDMA ini banyak
digunakan pada operator layanan telepon yang ada di Indonesia, salah satu
yang menggunakan CDMA yaitu CDMA, sedangkan masih banyak juga
yang masih menggunakan jaringan GSM.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat kelompok berikan kepada beberapa pihak
bagi kemajuan laboratorium telekomunikasi dan elektronika kedepannya
yaitu:
a Kepada laboratorium
Laboratorium sebagai wadah dalam melakukan kegiatan praktikum
sebaiknya menyediakan peralatan yang terkini atau up to date demi
menghasilkan mahasiswa dengan kompetensi yang kompatibel dengan
kebutuhan dunia kerja. Meskipun praktikum ini banyak berupa simulasi
menggunakan software MATLAB Simulink, diharapkan kedepannya
dapat memanfaatkan metode yang lain.
b Kepada asisten
Asisten sebaiknya memberikan bimbingan dan pengawasan serta
pengawasan kepada praktikan selama berjalannya sesi praktikum.
c Kepada praktikan
Diharapkan kepada praktikan agar menyiapkan diri dengan cara
membaca teori dan konsep yang berhubungan dengan praktikum terkait.
5.3 Ayat Yang Berhubungan
QS. Ali Imran 3:190-191

َ‫﴾ ٱنَّذِيه‬۹۱‫ة ﴿ە‬ ِ َ‫ار َل َءا َٰيَ ٍۢت ِّْل ُ ۟و ِنى ْٱْل َ ْن َٰث‬ ِ َ‫ض َوٱ ْختِ َٰه‬
ِ ‫ف ٱنَّي ِْم َوٱننَّ َه‬ ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬ِ ‫س َٰ َم َٰ َى‬
َّ ‫ق ٱن‬ِ ‫إِ َّن فِى خ َْه‬
ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬
‫ض َرتَّنَا َما‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َى‬ ِ ‫عهَ َٰى ُجنُىتِ ِه ْم َويَتَفَ َّك ُزونَ فِى خ َْه‬
َّ ‫ق ٱن‬ َ ‫ىدا َو‬ َّ َ‫يَذْ ُك ُزون‬
ًۭ ُ‫ٱَّللَ قِ َٰيَ ًۭما َوقُع‬
ِ َّ‫اب ٱنن‬
۹۱۹﴿ ‫ار‬ َ َ ‫عذ‬ ُ ‫ت َٰ َهذَا َٰتَ ِط ًًۭل‬
َ ‫س ْث َٰ َحن ََك فَ ِقنَا‬ َ ‫َخهَ ْق‬
Artinya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang
berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan
mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi
Hubungannya dengan percobaan:
Sesuai dengan ayat di atas yang menjelaskan tentang pentingnya
memperbaiki hubungan antar sesama, hal itu juga berlaku tidak hanya bagi
manusia tetapi juga bagi suatu proses komunikasi. Hal ini berarti dengan
adanya sistem yang terbangun baik akan sejalan dengan komunikasi yang
dihasilkan pula.
DAFTAR PUSTAKA
Elektro Indonesia. OFDM. https:/www.elektroindonesia.com/elektro/4el24 html
diakses pada 72 Maret 2023.
Hatta, Muhammad. 2020. Modulasi. Diakses melalui
https:/p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Modulasi%28989 p2kunkris.htm1:
:text“Modulasi2620adalah2420babak?020perubahan?2020(vyarying,berupa
9620gelombang?620sinus?620berfrekuensi2420tinggi. Pada 72 Maret 2023.

Anda mungkin juga menyukai