Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH DASAR SISTEM

TELEKOMUNIKASI
SISTEM AMPS DAN CDMA


Disusun Oleh: Setiyo Adhi Nurcahyo
Nur Indah Arifani
Azis Nurrochma Wardana










PSD III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPOEGORO
SEMARANG 2011

PENDAHULUAN

Sejarah Teknologi mobile

Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah
mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara
kompetisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for
mobile) datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk
sebelumnya ke Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance
mobile phone system).
Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication
(GSM) datang ke Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced
Mobile Phone System) menghilang. Kemudian muncul Satelindo sebagai pemenang, yang
kemudian disusul oleh Telkomsel. Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan
berkembang pesat ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di
spektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS.
Dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar
dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Di Indonesia,
liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka
kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi
penuh.

Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini:

A. CDMA (Code Division Multiple Access)
Menggunakan teknologi spread spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang
melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan
militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi
RF


Traffic Channel CDMA

B. AMPS (Advanced Mobil Phone Service)
Merupakan teknologi analog yang menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple
Access) untuk membagi- bagi bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel
diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan
selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani
satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebuah channel maka tidak
satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu
berhenti atau handed-off ke base station lainnya.



Traffic Channel FDMA


C. TDMA (Time Division Multiple Data)
Merupakan sebuah teknologi digital, sama halnya yaitu dengan membagi-bagi
spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap, meskipun masing-
masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada band frekunesi yang tetap.
Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM, yang membagi
carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel. GSM (global sistem for
mobile) adalah teknologi yang berbasis
TDM

Traffic Channel TDMA
D. UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access)
Merupakan salah system generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa. dirancang
sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan
UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya
UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS
pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio yang dialokasikan
untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan
oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada
UMTS


Disini kami hanya akan mendeskripsikan 2 macam teknologi seluler saja, yaitu AMPS dan
CDMA.

1. AMPS (Advance Mobile Phone System)

Merupakan generasi pertama pada teknologi selular. AMPS adalah standard sistem
mobile phone analog yang dibuat oleh Labolarotorium Bell, dan pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1983. AMPS merupakan sistem yang paling banyak digunakan
di Amerika Utara dan sekitarnya tahun 1980an.
AMPS menggunakan FDMA(Frequency Division Multiple Access) untuk membagi-
bagi bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan
AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi
channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada
satu waktu. Satu subscriber mengakses sebuah channel maka tidak satupun subscriber
lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau
handed-off ke base station lainnya.
Pada awalnya AMPS dirancang hanya untuk transmisi suara, lalu dikembangkan
menjadi transmisi suara dan data. Jangkauan jaringan AMPS terbatas tergantung kepada
infrastruktur jaringannya. Teknologi ini stabil untuk jaringan suara dan data. Kecepatan
transmisinya berkisar antara 2,4 sampai 14,4 kbps. Troughput sangat dipengaruhi oleh
interferensi dan noise. Teknologi ini diimplementasikan untuk suara, data, dan fax. AMPS
termasuk teknologi usang karena sudah ada teknologi terbaru yang menawarkan teknologi
lebih cepat, stabil, dan aman.
Sistem tersebut masih analog, bersifat lokal, dan pelayanannya sangat terbatas. Data
analog pada sistem AMPS seperti suara yang diterima radio atau gambar televisi. Dengan
teknologi AMPS, jarak menjadi kendala, semakin jauh jarak dua terminal telepon, suara
yang dihasilkan semakin buruk. Perubahan cuaca juga mempengaruhi kualitas suara yang
diterima.
System ini di alokasikan pada Band 800 Mhz. jaringan ini mengguakan sirkuit
terintergrasi yang sangat besar yang terdiri dari Computer Dedicated dan System Switch.
AMPS menggunakan range frekuensi antara 824 Mhz 894 Mhz yang menggunakan
system Analog. AMPS hanya di operasikan pada band 800 Mhz dan tidak menawarkan
fitur lain yang umum digunakan pada layanan seluler seperti e-mail dan browsing di web.
Kualitas suara yang kurang bagus serta beberapa permasalahan teknis menjadi kendala
dari system AMPS ini sehingga system ini tidak berkembang dan bahkan ditinggalkan
setelah teknologi digital berkembang, definisi yang ada begitu luas, akan kami rangkum
dengan hints berikut ini :

Frekwensi Layanan:
frekwensi 800 MHz CellularFM
bandwidth 30 KHz
frekunsi Uplink : 824 849 MHz
frekuensi Downlink : 869 894 MHz

KELEMAHAN AMPS
Mobilitas pengguna sangat terbatas
Efisiensi yang sangat kecil
Sistem ini tidak dapat dioptimasi
Peralatan yang digunakan relatif mahal



2. CDMA (Code Division Multiple Access)

CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses
jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA
merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wirless Teknologi) yang pertama kali
dibuat oleh perusahaan Amerika Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan
dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda.
Termasuk didalamnya 2 teknologi dasar yaitu code divison berdasarkan spread
spectrum dan teknologi multiple acces. 2 Dasar teknologi ini berkombinasi mendukung
tekhnis dari sistem komunikasi mobile CDMA pada saat ini. Teknologi Spread spectrum
( Komunikasi Spread spectrum) bersama-sama dengan komunikasi fiber optik dan
komunikasi satelit adalah 3 hi-tech mode transmisi komunikasi.

Ciri Ciri CDMA
A. Menggunakan Coding
1) Satu ruang (cell) dengan sejumlah pasangan
2) Udara sebagai media
3) Menggunakan coding system
4) User lain dapat bergabung bersama sampai noise tertentu

B. Spread Speactrum Technology
1) Pseudorandom Modulation
2) Anti Jamming
3) Low cProbability Intercep














CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses
secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.


Definisi Teknik Multiple Access

Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik multiple access
yang banyak diaplikasikan untuk seluler maupun fixed wireless. Konsep dasar dari teknik
multiple access yaitu memungkinkan suatu titik dapat diakses oleh beberapa titik yang
saling berjauhan dengan tidak saling mengganggu. Teknik multiple access mempunyai arti
bagaimana suatu spektrum radio dibagi menjadi kanal-kanal dan bagaimana kanal-kanal
tersebut dialokasikan untuk pelanggan sebanyak-banyaknya dalam satu sistem.
CDMA merupakan teknologi multiple access yang membedakan satu pengguna dengan
pengguna lainnya menggunakan kode-kode khusus dalam lebar pita frekuensi yang
ditentukan. Sistem CDMA merupakan pengembangan dari dua sistem multiple access
sebelumnya. CDMA memiliki konsep multiple access yang berbeda dengan Time Division
Multiple Access (TDMA) dan Frequency Division Multiple Access (FDMA) karena sistem
ini memanfaatkan kode-kode digital yang spesifik untuk membedakan satu pengguna
dengan pengguna lainnya.

CDMA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan teknik multiple access lainnya, yaitu:

1. Memiliki pengaruh interferensi yang kecil antara sinyal yang satu dengan yang lainnya.
2. Memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi dimana hal ini berkaitan dengan proses acak
pada teknik ini.

Code Devision Multiple Access yang menggunakan teknik penyebaran spectrum.
Berbeda dengan metode Global System for Mobile Communication (GSM) yang
menggunakan Time Division Multiplexing (TDM), CDMA tidak memberikan penanda
pada frekuensi khusus pada setiap user. Setiap channel menggunakan spectrum yang
tersedia secara penuh. Percakapan individual akan di encode atau di sandikan dengan
pengaturan digital secara pseudo random.
CDMA merupakan perkembangan AMPS yang pertama kali di gunakan oleh militer
Amerika Serikat sebagai komunikasi Intelejen pada waktu perang. Dan pada dasarnya
adalah perkembangan technology IS90 yang menggunakan frequency yg mirip dengan
AMPS yaitu 800Mhz dan sekarang juga telah menggunakan freq 1900Mhz, Perkembangan
CDMA mulai secepat perkembangan GSM yang banyak diadopsi oleh sebagian besar
operator di berbagai macam Negara. Di Indonesia untuk jaringan CDMA ditempati oleh
Mobile-8, SmartTelecom, Telkom Indonesia, Indosat dan Bakrie Telecom.
Seperti yang telah di sampaikan di ataa AMPS identik dengan CDMA bahkan
berkembang dari teknologi IS90, penggunaan frequency baik amps maupun cdma masih
ada persamaan dengan menggunakan 800mhz untuk transmisinya, sehingga tak aneh kalo
dulu kita mendapati pada waktu pertama kali Telkom mengeluarkan produk flexy nya
masih kita jumpai beberapa orang menggunakan kembali pesawat AMPS lama mereka
kembali untuk menikmati layanan flexy, hanya saja patut kita pahami tidak semua pesawat
AMPS dapat di gunakan untuk CDMA, tergantung pada pesawat tersebut ada tidak fitur
penggantian metode analog ke digital, dengan kata lain pesawatnya harus telah mensupport
transmisi digital.
Dan jangan harap di area Jakarta dan sekitarnya anda dapat menggunakan pesawat
AMPS anda tersebut, mengingat sampai kuartal ke dua tahun 2008, masih kita dapati
Telkom flexy menggunakan jaringan 1900mhz untuk area tersebut. Akan tetapi sekarang
semua operator CDMA telah menyeragamkan diri dengan penggunaan 800mhz mungkin
untuk tujuan bisa digunakan oleh lebih banyak MS.

Keuntungan CDMA
Sebelum dibahas keuntungan dari penggunaan broadband CDMA maka akan dibahas
terlebih dahulu kelebihan metode akses CDMA dengan metode akses lainnya (TDMA dan
FDMA).
Keunggulan CDMA jika diaplikasikan pada sistem selular adalah :

1. Co-exixt dengan selular CDMA Dua sistem seluler FDMA dan CDMA dapat
beroperasi secara bersama-sama. Perancang selular CDMA dapat memberikan solusi
dengan memperkenalkan unit bergerak dual mode FDMA/CDMA pada pelanggan.
2. Tidak membutuhkan equalizer Bila lajju trannsmisi lebih besar daripada 10 kbps dalam
FDMA dan TDMA, sebuah equaliser dibutuhkan untuk mengurangi intersimbol
iinterference yang dibutuhkan leh timme delay spread. Dalam CDMA hanya
dibutuhkan korelator sebagai penggganti equalizer pada penerima untuk despreading
sinyal spread spectrum.
3. Satu radio per site Hanya satu radio yang dibutuhkan pada tiap sel atau pada tiap
sektor.
4. Tidak membutuhkan guard time dan guard band Guard time dibutuhkan dalam CDMA
antara time slot sedangka guard band dibutuhkan pada FDMA untuk menjaga
interferensi antar kanal.
5. Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi pada TDMA dan FDMA,
pengelolaan frekuensi merupakan tugas kritis untuk diselesaikan. Karena hanya
terdapat satu kanal radio bersama pada CDMA, tidak ada pengelolaan frekuensi yang
dibutuhkkan.
6. Soft capasity Kapasiats sistem CDMA ditentukan oleh interferensi diri. Dalam usaha
untuk mempunyai banyak user berkomunikasi secara suimultan, interferensi cochannel
memberikan batasan jumlah user yang aktif secara simultan.
7. Soft handoff Soft handoff dapat dilakukan dalam CDMA karena setiap sel
menggunakan frekuensi yang sama.
8. Proteksi dari penyadapan dan jamming.

Jadi keuntungan CDMA adalah :
1. hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
2. tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal
3. dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu
(guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk
menjaga intervensi antarkanal
4. tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi
5. memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses
6. memiliki proteksi dari proses penyadapan

Dasar Matematis
CDMA menggunakan orthogonality sebagai inti dari kandungan matematisnya. Misal
kita menampilkan sinyal data sebagai vector. Sebagai contoh, rangkaian biner "1011" akan
diwakili oleh vektor (1, 0, 1, 1). Kita bisa memberi nama kepada vektor ini, dengan
memakai huruf tebal , misal a. Kita juga bisa memakai operasi pada vektor-vektor ini,
diketahui sebagai dot product, untuk "mengalikan" vektor-vektor, dengan cara
menjumlahkan hasil dari masing2 komponen. Sebagai contoh, dot product dari (1, 0, 1, 1)
dan (1, -1, -1, 0) menghasilkan (1)(1)+(0)(-1)+(1)(-1)+(1)(0)=1+-1=0. Dimana dot product
dari vector a dan b adalah 0, kita bisa mengatakan dua vektor ini adalah orthogonal.
Hasil dot memiliki beberapa sifat, dan salah satunya akan menolong kita memahami
bagaimana CDMA bekerja. Untuk vektor-vektor a, b, c:


Akar pangkat dua dari a.a adalah bilangan real, dan ini sangat penting. Kita bisa menulis




Asumsi vektor2 a dan b adalah orthogonal. Maka:





Fitur CDMA
1. Sinyal pesan pita sempit ( narrowband ) akan digandakan dengan penyebaran sinyal
pita lebar ( wideband ) atau pseudonoise code
2. Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri.
3. Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua pengguna begitu
nomer pengguna meningkat.
4. Near-far problem (masalah dekat-jauh)
5. Interference terbatas:kontrol daya sangat diperlukan
6. lebar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman,sehingga meggunakan rake receiver
7. Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia diatas bumi
untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan dalam sistem CDMA!
Broadband CDMA
Standar teknologi CDMA, dilihat dari spread signalnya relative lebih besar dari
teknologi selular lainnya, pengurangan problem propagasi (multipath dan fading). Dikenal
dua standar untuk aplikasi dengan metode akses CDMA. Standar yang dimaksud adalah IS-
95 dan poprietary.
Broadband CDMA mengambil konsep ini lebih lanjut oleh pengurangan multipath-
fading, penawaran kapasitas dalam tiap cell dan kualitas suara yang lebih baik. Bandwidth
yang luas juga membuat mungkin features ke depan termasuk ISDN dan bandwidth on
demand. Broadband CDMA dengan wireless mempunyai potensi untuk menyediakan
"transparan" local loop dengan fungsi penuh seperti wireline.
Broadband CDMA sebagai WLL didesain untuk menyediakan layanan fixed dan
mobiile yang dikoneksikan dengan PSTN dari layanan POTS (Plain Old Telephone
Service) ke features-features selanjutnya seperti ISDN dan bandwidth on demand. Service-
service akan termasuk voice, high speed fax, data dan multimedia, termasuk juga video.
Teknologi ini memungkinkan aplikasi ISDN ke desktop fixed wiireless dan mobile
wireless. Adapun konfigurasi dari sistem B-CDMA adalah :
Gambar 1. Konfigurasi B-CDMA
Keterangan gambar :

OS (Operating System) : operasi, administrasi dan fungsi maintenance
RDU (Radio Distribution Unit) : interface ke exchange dengan standar V5.1
RCS (Radio Carrier Station) : interface ke RDU via copper, fiber atau Microwave
RNT (Radio Network Termination) : menyediakan koneksi ke analog atau ISDN
Telepon, fax dan data modems

Teknologi Broadband CDMA (B-CDMA)
Teknologi B-CDMA dikembangkan dari teknik CDMA. B-CDMA merupakan teknologi
alternatif Wireless Acces pada era Digital Broadband dengan penjelasan sebagai berikut:
Merupakan teknologi digital spread spektrum lanjutan untuk kepentingan
komersial, yang memberikan berbagai kelebihan dibanding copper, cable,
microwave dan bahkan sistem komunikasi radio lainnya, seperti :
o kualitas suara yang tinggi (32 kb/s)
o karakteristik fade sangat baik
o performansi indoor sangat baik
o dinamik data rate (on demand) : 32 kb/s ~ 144 kb/s
Pemilihan frekuensi secara fleksibel (300 ~ 2500 MHz)
CDMA pada dasarnya dikembangkan oleh militer di Amerika dan kemudian
dikomersialkan oleh perusahaan di Amerika oleh Qualcomm dan dikembangkan dengan
standar IS-95. Tipikal frekuensi operasi untuk IS-95 adalah 800 MHz. Versi Broadband
yang baru B-CDMA, akan diterapkan untuk tiga band frekuensi :
DCS 1800 (1,71 sampai 1,785 Ghz, dan dari 1,805 sampai 1,880 GHz)
US-PCS (1,85 sampai 1,9 GHz dan 1,93 sampai 1,99 GHz)
CEPT (2 sampai 2,7 GHz)
Perbedaan penting yang lain dengan narrowband CDMA didesain untuk bandwidth 1,25
MHz untuk setiap direction. Untuk B-CDMA pada umumnya menggunakan bandwidth 7
MHz, 10,5 MHz, 14 MHz dan 15 MHz.
Dengan bandwidth yang lebih lebar akan menyediakan level of fade resistance yang lebih
besar, yang akan menghasilkkan performansi yang lebih besar untuk output power yang
sama, atau mengurangi syarat power untuk menyediakan range coverage yang sama.
Selanjutnya, pertambahan bandwidth sangat identik dengan penambahan kapasitas untuk
mendukung layanan-layanan dengan bandwidth yang lebih tinggi dan menambah
fleksibilitas untuk service gabungan. Dalam arti bahwa satu sistem broadband dapat
melayani berbagai macam service secara simultan.
Gambaran dari sistem tersebut adalah sebagai berikut :


Gambar 2 . Sevice Simultan B-CDMA
Aplikasi Broadband CDMA
Broadband CDMA sedang dikembangkan untuk empat aplikasi utama ; rural wireless local
loop, urban wireless local loop, personal communications system (PCS), Global Mobile
Personal Communcations by Satellite (GMPCS) dan IMT-2000, semua akan digambarkan
seperti di bawah ini.
Pasar WLL
Beberapa pengamat percaya bahwa market internasional untuk WLL , secara khusus
dari Asia, selama beberapa waktu akan lebih besar daripada untuk cellular atau PCS.
Beberapa negara Asia, seperti India mempunyai kurang dari 1 (satu) telepon per 100
(seratus) penduduk dan rata-rata di dunia mencapai 11 atau 12 telepon per 100 penduduk.
Perkiraaan untuk waktu dekat bahwa di dunia akan membutuhkan sekitar 1 miliiar telepon
dimana setengahnya akan disuplai dari mobile telepon dengan tipe solusi WLL.
Rural WLL
Teknologi broadband CDMA secara khusus pantas untuk area yang sangat sulit atau
untuk daerah yang mahal jika diterapkan jaringan kabel. Aplikasi WLL adalah sangat
penting untuk negara-negara Asia karena mempunyai penetrasi yang rendah sehingga dapat
sebagai pemasangan subscriber yang extra. Sekarang teknologi WLL, khususnya B-CDMA
lebih murah diinstal daripada kabel tembaga. Wireless sedang menjadi pilihan teknologi
yang ditetapkan pada service fixed telepon yang dikembangkan di dalam area regional Asia
dan tempat lainnyya. Menurut InterDigital, WLL dapat diinstal pada harga di bawah US$
1.000 per line, dan akan semakiin menurun pada masa yang akan datang.
Urban WLL
Pada daerah urban dan suburban, WLL Broadband CDMA akan menghapuskan atau
mengurangi dari pemasangan kabel yang baru.
Broadband CDMA menyediakan generasi yang akan datang untuk teknologi wireless
telekomunikasi, dari basik voice melalui 2 Mbps data untuk service mobile dan fix pada
residensial, dan lingkungan urban. Sistem juga mampu menyediakan layanan sekualitas
wireline seperti voice, fax, ISDN (2B + D) dan service leased line. Broadband CDMA juga
mensupport service untuk telepon coin dan telepon smart card.
PCS
PCS akan menyediakan penambahan level mobility dengan service wideband.
Teknologi Broadband CDMA mendukung option dengan range yang lebar dari harga yang
paling murah per line dan kapasitas yang paling tinggi untuk service yang akan datang.
Broadband CDMA akan menyediakan portabel handset, mirip dengan selular tetapi
availabel untuk data rate yang lebih tinggi.
Handset dengan mobilittas yang terbatas biasanya direncanakan sebagai extension
untuk sistem WLL broadband CDMA.
GMPCS
Global Mobile Personal Communications by Satelite akan menghubungkan pelanggan-
pelanggan anytime, anywhere di bumi lewat hubungan secara langsung lewat Low Earth
Orbit (LEO) atau Intermediate Circular Orbit (ICO), tergantung dari sistem yang
digunakan. Terminal dual mode dari sistem GSM dan CDMA akan dapat digunakan pada
tahun 2000, dimana service-service komersial akan dimulai.
I MT 2000
IMT 2000 dikenal juga dengan istilah FPLMTS (Future Public Land Mobile
Telecommunication System). Untuk aplikasi generasi ke 3 ini masih diajukan proposal
kepada badan standarisasi : TIA, ETSI dan ARIB (badan standarisasi di Amerika, Eropa
dan Jepang) sebagai syarat pada implentasi IMT 2000. Adapun para vendor dan jenis
teknologinya ditampilkan pada tabel berikut :

Regional Standards
Body
Technology Group
TIA (TR 45.5)
IS-95 based wideband
CDMA
IS-95 based wideband
CDMA
IS-95 based wideband
CDMA
IS-95 based wideband
CDMA
IS-95 based wideband
CDMA
Lucent, Motorola, Nortel,
QUALCOMM
NHS
Nokia
Samsung
Hitachi
ARIB W-CDMA
NTT DoCoMo, Fujitsu, Panasonic,
NEC
ETSI (SMG2)
W-CDMA
W-TDMA/CDMA
Nokia, Ericsson, NEC, Panasonic,
Fujitsu
Siemens

Anti sadap dan jamming secara inheren terdapat dalam sistem komunikasi spread
spektrum.
Keuntungan utama dari solusi Broadband CDMA adalah flexibilitas. Sistem CDMA
menyediakan untuk aplikasi komunikasi pada skala besar dan kecil dengan cost efektif
yang diperhitungkan. Untuk bisnis selanjutnya dapat menyediakan service voice dan ISDN
data, seperti fax, email dan high speed internet access. Ketika sistem Broadband CDMA
dapat ditambah dengan mudah dan cepat ke jaringan existing tanpa delay dan gangguan
daripada instalasi kabel telepon.
Koneksi ke jaringan LAN untuk email dan sharing resources sperti printer dan mesin
fax dapat dikonfigurasi dengan mudah. Sistem Broadband CDMA dapat memungkinkan
operator untuk menawarkan service yang baru seperti ISDN (144 kbps), leased line
danbandwidth on demand (2 Mbps).
Broadband sangat mengurangi efek yang menyebabkan multipath fading, terutama pada
kondisi yang sebenarnya, menyebarkan range dari 7 sampai 30 MHz. Dengan
bertambahnya bandwidth dapat mengurangi face margin yang diharuskan sampai 3 dB jika
diterapkan pada sistem narrowband. Cell station yang baru dan reuse frekuensi pada sistem
CDMA dapat ditambahkan tanpa harus memodifikasi parameter-parameter cell yang lain.
Dengan penyediaan bandwidth yang lebih besar oleh Broadband CDMA akan mengijinkan
lebih dari pemakai per channel, tetapi lebih sedikit cell per geographic area. Dengan
demikian akan lebih simpel prosedur manajemen network.

Teknologi Keamanan dalam Sistem CDMA
Sistem CDMA sangat dikenal sebagai sistem telekomunikasi yang mempunyai tingkat
keamanan paling tinggi. Terminologi keamanan di sini adalah dari kemungkinan
penyadapan (eavesdrop) dan penggandaan (cloning) oleh orang atau pihak yang tidak
mempunyai otorisasi. Hal ini ditunjukkan baik pada sisi lapisan fisik maupun pada lapisan-
lapisan di atasnya seperti lapisan data link, lapisan transport maupun lapisan sesi.
Di lapisan fisik, sistem CDMA menggunakan metode multiple division dengan code,
dimana sinyal data ditumpangkan pada sinyal derau yang tersebar. Di sisi penerima
dipasang suatu decoder yang mampu melakukan dekode sinyal transmisi yang diterima
sehingga didapat sinyal asli yang dikirimkan. Sedangkan di lapisan yang lebih atas lagi,
sistem CDMA memberlakukan otentikasi dengan ketat yang memperkecil kemungkinan
untuk ditembus oleh pelanggan yang tidak valid dan perangkat yang tidak mendukung
sistem keamanan misalnya terminal yang tidak mendukung A-key.

Dalam tulisan ini akan dibahas sekelumit tentang mekanisme pengamanan dalam teknologi
CDMA.

Keamanan di sisi Jaringan
Disadari atau tidak, sebetulnya ketika terminal CDMA dinyalakan di dalam suatu area
cakupan layanan jaringan CDMA, seketika itu juga terjadi pertukaran informasi yang
kontinyu antara base transceiver station (BTS) dengan terminal. Pertukaran pesan itu
adalah proses tanya jawab antara terminal dengan sisi jaringan untuk menyesuaikan
parameter sistem guna menjamin hubungan network atau interoperability dapat berjalan
dengan baik. Diantara parameter yang turut dipertukarkan dengan intensif tersebut adalah
parameter yang diterapkan pada mekanisme keamanan.

Global Authentication
Metode otentikasi dengan global authentication akan berjalan aktif bila BTS
menyebarkan informasi AUTH=1 dan angka random RAND (sebanyak 32-bit) ke udara
melalui kanal control channel. Terminal atau Mobile Station (MS) CDMA yang
mempunyai kemampuan otentikasi (dapat mengolah A-key dengan algoritma tertentu), bila
menerima informasi ini, akan melakukan kalkulasi RAND dan menghasilkan global
authentication response (AUTHR).
Nilai AUTHR dibangkitkan menggunakan algoritma Cellular Authentication and Voice
Encryption (CAVE) dengan masukan sebagai berikut:
1. ESN dari terminal atau MS
2. SSD dari terminal atau MS
3. RAND yang disebar oleh BTS

Selain proses otentikasi dengan RAND ini, juga dilakukan pengolahan parameter lain
seperti (COUNT dan RANDC) setiap kali terminal melakukan akses ke sistem CDMA
seperti; saat melakukan panggilan (origination), saat registrasi ataupun saat merespon
paging yang dikirim oleh BTS. RANDC adalah 8 bit most significant dari RAND.
MSC (AuC) akan melakukan verifikasi begitu menerima RANDC dan COUNT yang
dikirimkan oleh terminal. Jika verifikasi RANDC tersebut berhasil dilakukan, maka AuC
akan melakukan proses verifikasi AUTHR dengan membangkitkan nilai AUTHR sendiri
dan membandingkannya terhadap nilai yang diberikan oleh terminal tadi. Bila terminal
yang bersangkutan sedang dalam kondisi roaming dan SSD di-shared oleh jaringan maka
proses ini dilakukan oleh VLR. Jika hasil perbandingan sesuai (match), maka otentikasi
dianggap berhasil dan kemudian terminal dapat melakukan akses ke sistem.

SSD Update
Prosedur SSD Update diperlukan untuk meng-update parameter SSD baik di MSC/AuC
maupun di terminal (MS). SSD dibangkitkan menggunakan algoritma CAVE dengan input
sebagai berikut:

1. A Key dari terminal atau MS
2. ESN dari terminal atau MS
3. RANDSSD (a random 56-bit number) dibangkitkan oleh AuC
4. Authentication Algorithm Version (AAV)

Untuk memulai SSD Update, MSC/AuC akan menurunkan angka random, RANDSSD,
dan menggunakannya bersama-sama dengan A-Key, ESN dan AAV untuk menghitung
nilai new SSD. AuC kemudian akan mengirimkan pesan SSD Update Order ke terminal,
termasuk diangkut di dalamnya adalah RANDSSD. Begitu menerima pesan tadi, terminal
akan menghitung new SSD berdasarkan RANDSSD yang diterima, A-Key yang dipunyai,
ESN dan AAV. Terminal kemudian membangkitkan angka 32-bit random, RANDBS, dan
mengirimkannya ke AuC melalui pesan Base Station Challenge.

Unique Challenge
Unique Challenge diinisiasi oleh MSC/AuC atau VLR (jika MS sedang roaming dan
SSD di-shared). MSC/AuC atau VLR membangkitkan angka random 32-bit, RANDU, dan
mengirimkannya ke MS dalam bentuk berupa pesan Unique Challenge Order. MS
menggunakan RANDU untuk menghitung respon terhadap unique challenge, AUTHU,
dimana ia akan mengembalikannya ke dalam unique challenge order response message.
MSC/AuC atau VLR membandingkan nilai AUTHU yang dimilikinya terhadap nilai hasil
perhitungan yang diberikan MS untuk menentukan apakah otentikasi berhasil dilakukan.

Keamanan pada sisi Terminal
Berbasis pengalaman dari teknologi yang sebelumnya yaitu AMPS; dimana sering
terjadi pemanfaatan terminal oleh pihak yang tidak mempunyai otorisasi melakukan akses
panggilan maka di dalam sistem CDMA diperlukan juga sistem keamanan di sisi terminal.

Test A-Key
Terkadang suatu operator kesulitan ketika harus menerapkan A-Key di dalam jaringan,
karena ternyata didapati tidak semua terminal mendukung kemampuan ini. Namun
selanjutnya harus tetap diterapkan A-Key sehingga semua terminal yang baru support A-
Key. Caranya yaitu dengan melakukan uji A-key terhadap terminal baru.
Terminal biasanya punya kode akses dari keypad untuk input A-key walaupun tiap merk
akan berbeda-beda, misalnya: *47#68*47#869#, #*2359, #*0202, dan lain-lain. Input A-
key pun dapat berbeda yaitu bisa dalam format desimal dan bisa pula dalam format
heksadesimal. Kalau inputan dalam format desimal biasanya terdiri dari 20 digit A-key dan
6 digit check sum atau total sebanyak 26 digit. Kelebihan input dalam 26 digit ini adalah
input digit harus benar baik dalam angka maupun jumlah. Bila salah terminal akan
memberi notifikasi salah. Sedangkan input A-key dalam heksadesimal, adalah tidak
terdapat checksum, dimana akan dihitung sendiri oleh terminal sehingga terminal tidak
akan respon bila inputan salah atau kurang.
Ini kurang fleksibel juga karena A-Key yang dibangkitkan oleh Authentication Center
(AuC) biasanya dalam format desimal, sehingga bila akan dimasukkan ke terminal terpaksa
harus diubah menjadi heksadesimal terlebih dahulu.

NAM Lock
Untuk mengunci agar suatu terminal yang dibeli oleh operator tertentu tidak dapat
dipergunakan di operator lain, biasanya digunakan suatu metode penguncian parameter
NAM lock. Metode akses untuk service programming code (SPC), metode yang
dipergunakan untuk menginput parameter ke terminal agar bisa meng-acquire jaringan
operator, terdiri dari dua macam. Pertama yang umum adalah Number Assignment Module
(NAM) dan yang lainnya adalah One Touch Key Subsidy Lock (OTKSL).
Perbedaan keduanya adalah bila menggunakan metode NAM maka semua parameter yang
terkait dengan operator seperti MCC, MNC, MIN, MDN, Channel Number, Home SID/NID,
slot cycle index, dan lain-lain dapat diubah. Sedangkan dengan metode OTKSL maka
beberapa parameter yang spesifik operator telah menjadi default ketika terminal dikirimkan
dan hanya beberapa parameter yang bisa diubah seperti MCC, MNC dan MIN. Dengan
demikian maka semua terminal yang menggunakan metode penguncian ini akan dedicated
ke operator pemesan.
Namun beberapa waktu yang lalu ditemui kasus dimana terminal yang sudah dipesan
oleh operator dan di-locked ternyata masih bisa ditembus juga oleh orang-orang di tempat
penjualan terminal. Secara pasti penulis tidak sampai menginvestigasi kasus tersebut.
Sejauh yang penulis ketahui sebetulnya ada beberapa tahapan dalam melakukan operator
lock. Pertama parameter default operator yang dikunci harus tidak ditampilkan, walaupun
dengan akses kode tertentu. Kedua bila parameter yang dikunci tersebut dapat ditembus
oleh orang yang tidak berwenang (unauthorized person) maka parameter tersebut tidak
dapat diubah (not editable).
Ketiga bila parameter tersebut dapat dibuka dan dapat diedit, maka hal itu akan
menyebabkan terminal mengalami kerusakan sehigga tidak berfungsi. Ini semua
merupakan pencegahan fraudulent dari sisi teknis, walaupun sebetulnya secara bisnis ada
etika, dimana operator yang menjadi pelarian pelanggan dari operator yang resmi harus
menolak untuk melakukan provisioning terminal hasil crack ini.

Kesimpulan

Sebenarnya Antara AMPS dan CDMA perbedaan yang signifikan adalah pada metode
analog dan digital. Namun perbedaan yang paling jelas adalah system AMPS
menggunakkan system pembagian jamak dengan dasar frekuensi sedangkan CDMA
menggunakan dasar sandi atau kode.
Pada saat in AMPS sudah tidak digunakan lagi karena teknologinya yang sudah jkuno
sehingga tidak mampu menyaingi teknologi yang baru.


DAFTAR PUSTAKA



www.wikipedia.com

www.scribd.com

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai