Disusun oleh :
Nama : Muhammad Yusup Mustopa
NPM : 054116004
PENDAHULUAN
kecepatan internet yang cepat untuk menunjang segala aktivitasnya. Untuk memenuhi hal
tersebut kini teknologi telekomunikasi semakin dikembangkan. Salah satunya adalah teknologi
komunikasi bergerak seluler, dimulai dari penerapan teknologi seluler generasi pertama sampai
saat ini yang telah memasuki generasi kelima teknologi seluler. Keuntungan yang bisa
didapatkan dari kelebihan yang diberikan oleh teknologi seluler, antara lain kemudahan
melakukan hubungan komunikasi dengan mobilitas yang tinggi, keragaman layanan dan
kecepatan dalam pengembangan yang saat ini menuju ke arah layanan multimedia dengan lebar
salah satu atau keduanya berpindah tempat. Dalam hal ini perpindahan yang dimaksud terjadi
pada sistem komunikasi radio yang tidak menggunakan kabel sebagai media transmisi
(wireless). Sifat dari sistem komunikasi bergerak ini adalah kemampuan dari pelanggan untuk
dapat bergerak bebas didalam wilayah pelayanan dan dapat terus berkomunikasi terus tanpa
PEMBAHASAN
Transmisinya menggunakan kanal atau saluran yang berlainan. Kanal transmisi yang
digunakan dapat terpisah dalam jarak tertentu baik secara frekuensi, atau pun dalam kawasan
waktu
Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi bergerak ini
adalah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan
antena pemancar dan perangkat radionya. Untuk dapat mengcover cakupan yang begitu luas,
dilakukan pembagian coverage area menjadi sub-sub area yang disebut cell. Oleh karena itulah
pengiriman informasi
Dimulai tahun 1867 James Clerk Maxwell : Penjalaran gelombang EM pada ruang
bebas udara.
pertamakali
Tahun 1895 Guglielmo Marconi pertamakali berhasil mencapai komunikasi end to end
Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. hampir
seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah
(low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone)
dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Dimulai pada awal 1980-an sebagai bagian
Access) yang membawa suara analog sebesar 800 MHz pita frekuensi.
Gambar 2.2 Frequency Division Multiple Access (FDMA)
2 macam standar suara digital, GSM dan CDMA, dimana GSM menggunakan sistem
TDMA (Time Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan panggilan sampai
8 saluran di pita 900 dan 1800 MHz, sedangkan CDMA sendiri adalah singkatan dari
(Code Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan sinyal panggilan sampai
Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).
Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. 3G
Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka sistem telekomunikasi bergerak
dapat dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog Base Station
Control (BSC) melayani wilayah yang luas dan keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah
Kemampuan pelayanan terbatas, sehingga daya yang dipancarkan harus besar dan antena
harus tinggi. Selain itu area pelayanan dibatasi oleh kelengkungan bumi. Ketika
pelanggan sedang melakukan pembicaraan dan keluar dari suatu wilayah pelayanan,
maka pembicaraan terputus karena tidak memiliki fasilitas handover dan harus
Unjuk kerja pelayanan kurang baik karena jumlah kanalnya sedikit sehingga jumlah
pelanggan terbatas.
frekuensi sehingga jumlah kanal yang dialokasikan pada setiap cell akan kecil.
sistem digital, dimana dalam sistem ini daerah pelayanan dibagi menjadi beberapa wilayah
pelayanan yang lebih kecil yang disebut cell. Cell adalah area cakupan (coverage area) dari
Radio Base Station. Dimana cell menunjukkan cakupan sinyal dan juga cell digunakan untuk
mempermudah penggambaran pada layout perencanaan. Setiap cell dilayani oleh sebuah Base
Transceiver Station (BTS), dan satu BTS dengan BTS dari masing-masing cell saling
1. Pemancar mempunyai daya pancar yang rendah dan daerah cakupan yang kecil.
Dalam sistem komunikasi bergerak daerah penerima atau daerah layanan keseluruhan
dibagi menjadi beberapa cell. Sistem ini memiliki banyak keuntungan dibanding dengan sistem
analog, yaitu :
a. Kapasitas pelanggan besar karena setiap pembawa tentunya mempunyai lebar band
tertentu satu kanal. Dalam sistem GSM kanal pembawa merupakan kombinasi dari
Frequency Division Multiple Access (FDMA) dan Time Division Multiple Access
(TDMA) sehingga mempunyai kanal yang lebih banyak dibanding dengan sistem
analog yang hanya menggunakan sistem FDMA, juga dengan diberlakukanya sistem
frekuensi pembawa pada cell setelah mencapai jarak pisah tertentu, dengan efisiensi
dapat dipecah. Apabila suatu area dengan luas cakupan tertentu telah mencapai tingkat
kepadatan yang tinggi, maka masalah ini dapat diatasi salah satunya dengan pemecahan
cell, yang mana proses pemecahan cell ini merupakan proses menambah atau
mengganti cell semula dengan cell- cell yang mempunyai luas cakupan lebih kecil, hal
ini berarti beban trafic dapat dibagi dengan cell baru tersebut.
e. Kualitas suara yang lebih baik, karena dengan sistem digital maka kualitas suara
dihasilkan akan semakin jernih. Sistem analog menggunakan frekuensi rendah rawan
dengan gangguan frekuensi dari luar, sedangkan dengan sistem digital yang digunakan
pada sistem komunuikasi seluler menggunakan frekuensi tinggi yang lebih tahan
terhadap gangguan frekuensi dari luar sehingga kualitas suara lebih baik.
2.2.2 CELL
Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-
daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan
beroperasi secara khusus. Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang
berhubungan dengan MSC yang mengatur panggilan yang masuk. Jangkauan pengiriman
sinyal pada sistem komunikasi bergerak selular dapat diterima dengan baik tergantung pada
kuatnya sinyal batasan sel para pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat
menjadi kendala untuk sinyal yang dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain yang
Bentuk jaringan sistem selular berkaitan dengan luas cakupan daerah pelayanan.
Bentuk sel yang terdapat pada sistem komunikasi bergerak selular digambarkan dengan bentuk
hexagonal dan lingkaran. Tetapi, bentuk hexagonal dipilih sebagai bentuk pendekatan jaringan
selular, karena dari sel yang lebih sedikit dengan bentuk hexagonal diharapkan dapat mencakup
.Daya pemancar, yaitu Base Station (BS) dan Mobile Station (MS).
Akan tetapi batasan-batasan tersebut akhirnya ditentukan sendiri oleh kuatnya sinyal radio
MS (Mobile Station) pada umumnya terdapat tiga jenis MS untuk sistem komunikasi
bergerak. Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mountered).
Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld). Secara arsitektur MS
terdiri dari bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan
pengguna atau ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan
berinteraksi dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan
dengan interaksi dengan pengguna. Bila dilakukan pembagian secara fungsional, MS terdiri
dari:
Terminal adapter yang bertindak sebagai gateway antara terminal pixed dan terminasi
mobile.
BTS (Base Transceiver Station) terdiri dari perlengkapan radio yang diperlukan untuk
mendukung sebuah sel. Tugas dari BTS adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan MS.
Lebih khusus lagi, menghubungkan dengan transmisi penerimaan radio, semua fungsi
pemrosesan sinyal spesifik dengan radio interface dan beberapa fungsi tambahan. BTS juga
sering disebut sebagai kepanjangan tangan BSC dan merupakan bagian dengan perangkat keras
tesebut.
Setiap sel memiliki alokasi sejumlah channel frekuensi tertentu yang berlainan dengan
sebelahnya. Karena channel frequency merupakan sumber terbatas maka, untuk meningkatkan
kemampuan pelayanan frekuensi yang terbatas tersebut dipakai secara berulang-ulang, yang
dikenal dengan istilah pengulangan frekuensi (frequency reuse). Oleh karena itu pengulangan
Pada sistem komunikasi generasi pertama yang terutama dirancang untuk percakapan
Jaringan-jaringan nirkabel generasi kedua secara khusus sudah dirancang untuk dapat
melakukan fungsi radio panggil, layanan data lainnya seperti faksimil, dan pesan
singkat (SMS).
IMT-2000 memiliki tiga mode operasi,yakni “code division multiple accesss” atau
CDMA, “wide code division multiple accesss“ atau disingkat WCDMA dan “time
Sistem)
Generasi keempat (4G) masih mengambil beberapa teknologi yang belum matang
benar. Kunci di antaranya adalah antena BTS yang memilki karakter dandanan (array)
adaptif
Teknologi ini dikenal dengan sistem AMPS (Advanced Mobile Phone System).
AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang
menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz
GSM (Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal
Keunggulan menggunakan teknologi digital: kapasitas yang besar, sistem security yang
Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja
Standard Institute)
Frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz.
Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri
Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 times slot dimana setiap user
akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan
waktu.
3.1.2 SISTEM GSM
Ponsel pengguna berkomunikasi dengan telepon lainya melalui subsistem yang disebut
BSS ini merupakan pengatur jalur transmisi radio antara ponsel dengan sentral telepon
BSS mencakup BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controler).
BSC merupakan pembantu MSC yang menangani ponsel yang akan berpindah kanal
Hubungan antara MSC dengan sentral telepon kabel atau pun MSC lainnya, ditangani
pelanggan dan informasi setiap pengguna yang berlokasi dan terdaftar dalam sistem
Visitor Location Register (VLR): basis data yang berfungsi menyimpan informasi
pelanggan yang sifatnya sementara, dan IMSI setiap pelanggan yang menjelajah dan
Authentication Center (AUC): basis data yang benar-benar dilindungi oleh operator,
Awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps.
Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless
Application protocol)
Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services) pada
Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah
sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20-30 kbps.
GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message)
dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time.
Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja
dan kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.
3.1.3 Dari GSM ke WCDMA
menuju generasi ketiga. Namun, sebelum masuk ke generasi yang memiliki kemampuan
Teknik transmisi data yang ada pada generasi kedua (GSM) saat ini terbatas pada
komunikasi suara, hal ini dikarenakan kanal radio yang bersifat tunggal dan berkecepatan
rendah, senantiasa harus diperuntukkan khusus bagi pengguna data selama durasi komunikasi
(dedicated), misalnya untuk SMS 9,6 kbps. Teknik circuit swithingtersebut akhirnya akan
memboroskan lebar pita, sementara itu GPRS yang menggunakan teknik packet switching
memungkinkan semua pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama,
dengan kata lain para user dapat menggunakan spektrum radio hanya ketika mengakses data.
Struktur GPRS hampir sama dengan GSM, hanya saja bit rate yang digunakan dua kali lipat
lebih tinggi dibandingkan pada GSM yaitu sebesar 115 kbps. Dengan demikian, Base Station
Subsystem (BSS) yang sudah ada akan menyediakan cakupan GPRS lengkap mulai dari ujung
jaringan. Namun, dibutuhkan sebuah perangkat jaringan fungsional baru, yaitu Packet Control
Unit (PCU) yang berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio, kesalahan-
kesalahan transmisi dan mengontrol daya. Penyebaran jaringan GPRS adalah dimulai dengan
pengenalan sebuah subsistem jaringan tumpangan baru yang disebut Network SubSystem
(NSS), dimana memiliki dua elemen jaringan baru, yaitu Serving GPRS Support Node (SGSN)
1. Menambah jaringan radio packet sebagai sebuah overlay pada struktur eksisting.
Access).
3. Memperkenalkan handset UMTS (Universal Mobile telecommunication System)
beserta SIM.
3.1.4 EDGE
Teknologi EDGE (Enhanced Data Rates for Global Evolution) merupakan teknologi lanjutan
dari GPRS yang memiliki kecepatan data tiga kali lebih besar dibanding dengan teknologi
Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), adalah teknologi
yang dikembangkan dengan basic teknologi GSM dan GPRS. Sebuah system EDGE
penambahan pada sisi radio aksesnya saja. Sedangkan pada sisi core network-nya,
EDGE menggunakan perangkat dan protocol yang sama dengan yang digunakan pada
sedangkan pada sisi jaringan corenya, EDGE dan GPRS menggunakan equipment dan
Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan sistem EDGE
hanya dengan menambahkan sebuah EDGE Transceivier Unit (TRU) pada sisi radio
aksesnya.
EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan data pada radio link GSM.
Dengan menggunakan teknik modulasi dan coding scheme yang berbeda dengan
system GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada protocol radio
link-nya
Jadi secara umum ada tiga aspek teknik baru pada EDGE jika kita bandingkan dengan
GPRS, yaitu :
Teknik Modulasi
Teknik Coding
Teknologi Menuju 3G
nama dari sesuatu dari teknologi dengan piranti komunikasi bergerak. Tujuan dari 3G adalah
untuk menyalurkan kemampuan kapabilitas kecepatan data yang lebih tinggi terhadap piranti
komunikasi bergerak pada luasan secara geografi lebih luas. Kecepatan data di atas 2 Mega
bits per detik akan memadai pada beberapa daerah. Di samping itu tujuan 3G adalah
menjadikan piranti ini memiliki keseragaman dalam hal mobilitasnya, sehingga di manapun
Sistem komunikasi nirkabel generasi ketiga dikembangkan dari sistem-sistem yang ada
di generasi kedua, yang sudah matang teknologinya. 3G (dari bahasa Inggris: third-generation
Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel
versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet
dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam
atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang
tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video
secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G
mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. Beberapa perusahaan seluler
dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran
seperangkat standar tunggal yang dapat memenuhi aplikasi-aplikasi nirkabel yang luas
variasinya dan menyediakan akses yang sifatnya universaldi seluruh dunia. Di dalam sistem
komunikasi generasi ketiga ini, perbedaan antara telepon nirkabel dan telepon seluler akan
hilang, dan komunikator personal yang bersifat universal atau perangkat genggam personal
akan mampu melakukan akses ke berbagai layanan komunikasi yang mencakup suara, data dan
gambar.
piranti penggunanya,
berikutnya
Memiliki laju data paket 2Mbps untuk terminal atau perangkat yang diam di tempat,
384 kbps untuk kecepatan orang berjalan dan 144 kbps untuk kecepatan orang
berkendaraan.
Generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan terpadu berpita lebar untuk
Communication Sistem (PCS) dan Personal Communication Network (PDN) digunakan untuk
menyatakan secara tidak langsung munculnya sistem generasi ketiga bagi perangkat-perangkat
genggamnya. Nama lain dari PCS ini termasuk Future Public Land Mobile Telecommunication
Sistem (FPLMTS) untuk penggunaan di seluruh dunia, yang juga dikenal dengan nama
TEKNOLOGI 3,5G
Packet Access) yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan hampir sepuluh
Akses data melalui jaringan 3G hanya mampu menyediakan kecepatan maksimal 384
Kilobit per second (KBps), sedangkan teknologi HSDPA menawarkan akses dengan
System (UMTS).
3.1.6 Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Keempat (4G)
teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari
teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G
and beyond".
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data,
dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata
data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang
ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan
dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan
kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium
perkembangan teknologi telepon seluler (mobile phone). Sebelumnya masyarakat telah sangat
mengenal dengan teknologi 2G (Second Generation) yang sangat ngetrend dengan teknologi
voice call dan SMS. Baru-baru ini masyarakat dikenalkan dengan teknologi 3G (Third
Generation) dengan andalannya teknologi video call. Di generasi keempat (4G), masyarakat
akan cenderung dibawa pada sebuah koneksi yang bisa selalu terhubung setiap saat. Atau bisa
dijabarkan dengan istilah kapan saja, dimana saja dan bahkan dengan perangkat apa saja.
komunikasi broadband wireless access ke dalam sebuah sistem komunikasi dan bukan hanya
sistem telepon seluler saja melainkan juga menunjang keberadaan fixed wireless network
seperti Wi Fi (Wireless Fidelity) dan Wi Max (Wireless Metropolitan Access). Oleh karena itu,
sistem 4G diharapkan menjadi sebuah sistem yang mampu menjembatani antara berbagai
jaringan broadband wireless access yang telah ada di masyarakat secara seamlessly (tidak
terasa proses perpindahan antar jaringan yang sedang digunakan) baik itu perangkatnya,
jaringannya dan juga aplikasinya. Sehingga diharapkan pada tujuan akhir nanti dari
kemunculan teknologi ini adalah untuk memuaskan para penggunanya. Dan salah satu
parameter yang bisa dilihat adalah dengan meningkatnya permintaan dari pengguna itu sendiri.
Salah satu istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan teknologi 4G adalah MAGIC :
berbagai jaringan komunikasi pita lebar, diharapkan kehadiran teknologi semacam 4G ini dapat
ditunjang dengan keberadaan industri dan penggunaan perangkat mobile seperti laptop, PDA
dan handhelds yang semakin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin user friendly. Keberadaan yang dimaksud bukan hanya ada barangnya, tapi tentu saja
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan dengan kualitas yang memuaskan.
Ada beberapa penelitian yang terkait dengan teknologi komunikasi generasi ke-4 (4G),
topik ini akan menjadi pembicaraan dan penelitian yang sangat hangat. Klasifikasi dari
penelitian yang tanpa berhenti dilakukan ini dibagi menjadi dua kelas yang berbeda, yaitu:
1. Banyak penelitian yang berkaitan dengan teknologi 4G terfokus pada hal-hal utama
pada teknis di area, seperti pendistribusian dengan teknik komputasi, mobile agents,
layanan provider, pengguna, analisis pemasaran, dan hal-hal lainnya yang bersifat non-
teknis.
Namun tidak ada teknologi yang sempurna yang dapat melengkapi pada semua hal,
karena semua teknologi pasti memiliki keterbatasan di satu aspek atau di beberapa aspek.
Begitu pula pada teknologi komunikasi generasi ke-4 ini yang memiliki aspek keterbatasan
pada mobile station, jaringan nir kabel, dan Quaility of Service (Qos).
PENERAPAN 4G DI INDONESIA
Sitra WiMAX
Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT.
Firstmedia Tbk.
terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi
NAD.
Telkomsel
jaringan 4G LTE.
Sebagai bagian dari program, simcard bermerek "simPATI LTE Trial Edition" dijual di
lokasi tersebut
Bolt 4G LTE
Bolt 4G LTE merupakan merek dagang dari PT. Internux yang menyediakan layanan
Area layanan yang dijangkau untuk pertama kali adalah Jakarta, Bogor, Depok,
Teknologi yang diterapkan adalah Time Division Duplex (TDD-LTE) pada frekuensi
2300 MHz.
BAB IV
KESIMPULAN
Komunikasi adalah, proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua
orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat
salah satu atau keduanya berpindah tempat. Dalam hal ini perpindahan yang dimaksud
terjadi pada sistem komunikasi radio yang tidak menggunakan kabel sebagai media
transmisi (wireless).
Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka sistem telekomunikasi bergerak
Pada sistem analog Base Station Control (BSC) melayani wilayah yang luas dan
keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah dalam hal switching, charging dan
jumlah kanalnya sedikit sehingga jumlah pelanggan terbatas, tidak efisien dalam
penggunaan frekuensi.
diciptakan sistem digital, dimana dalam sistem ini daerah pelayanan dibagi menjadi
[1] https://www.scribd.com/document_downloads/direct/350963864?extension=pdf&ft=
1574866231<=1574869841&user_id=438370851&uahk=qN8S0I6UT4ViHXS2bkf
W14zA73c
[2] https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/37962790/GPRS.doc?response-
contentdisposition=attachment%3B%20filename%3DMAKALAH_SISTEM_KOMU
NIKASI_BERGERAK_GPRS.doc&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-
Amz-Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20191127%2Fus-east-1%2Fs
3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20191127T145501Z&X-Amz-Expires=3600&X-
Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-Signature=5bd029494f49a76e52beb864b07bfad
6a2c0c7884bcda22d41e51e6b96ef96a6.