Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH EVOLUSI KOMUNIKASI BERGERAK

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Yusup Mustopa
NPM : 054116004

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin maju, membuat seseorang membutuhkan

kecepatan internet yang cepat untuk menunjang segala aktivitasnya. Untuk memenuhi hal

tersebut kini teknologi telekomunikasi semakin dikembangkan. Salah satunya adalah teknologi

komunikasi bergerak seluler, dimulai dari penerapan teknologi seluler generasi pertama sampai

saat ini yang telah memasuki generasi kelima teknologi seluler. Keuntungan yang bisa

didapatkan dari kelebihan yang diberikan oleh teknologi seluler, antara lain kemudahan

melakukan hubungan komunikasi dengan mobilitas yang tinggi, keragaman layanan dan

kecepatan dalam pengembangan yang saat ini menuju ke arah layanan multimedia dengan lebar

pita frekuensi yang lebar pada generasi kelima.

Komunikasi bergerak didefinisikan sebagai komunikasi antara dua terminal dimana

salah satu atau keduanya berpindah tempat. Dalam hal ini perpindahan yang dimaksud terjadi

pada sistem komunikasi radio yang tidak menggunakan kabel sebagai media transmisi

(wireless). Sifat dari sistem komunikasi bergerak ini adalah kemampuan dari pelanggan untuk

dapat bergerak bebas didalam wilayah pelayanan dan dapat terus berkomunikasi terus tanpa

terjadi pemutusan hubungan.

1.2 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui Komunikasi Nirkabel.

2. Untuk mengethaui Prinsip Kerja Telekomunikasi Bergerak.

3. Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan Komunikasi Bergerak.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Nirkabel

Komunikasi nirkabel adalah sistem komunikasi yang dilakukan tanpa mengunakan

media kabel. Sistem komunikasinya dikelompokkan: simplex, half-duplex, dan full-duplex.

Transmisinya menggunakan kanal atau saluran yang berlainan. Kanal transmisi yang

digunakan dapat terpisah dalam jarak tertentu baik secara frekuensi, atau pun dalam kawasan

waktu

Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi bergerak ini

adalah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan

antena pemancar dan perangkat radionya. Untuk dapat mengcover cakupan yang begitu luas,

dilakukan pembagian coverage area menjadi sub-sub area yang disebut cell. Oleh karena itulah

sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem komunikasi selluler.

Gambar 2.1 Perkembangan komunikasi Nirkabel


Latar Belakang Sejarah Wireless

 Perkembangan ilmu dalam bidang penjalaran gelombang elektromagnetik serta

pengiriman informasi

 Dimulai tahun 1867 James Clerk Maxwell : Penjalaran gelombang EM pada ruang

bebas udara.

 Tahun 1888 Heinrich Hertz : Percobaan radiasi energi gelombang EM yang

pertamakali

 Tahun 1892 Edouard Branly : Detektor radio yang pertamakali

 Tahun 1895 Guglielmo Marconi pertamakali berhasil mencapai komunikasi end to end

wireless sejauh ¾ mil.

 Tahun 1901 manusia berhasil mengirimkan pesan trans atlantic

 Tahun 1906 Reginald Fessenden : Transmisi radio siaran yang pertamakalinya

 Tahun 1933 Edwin Howard Armstrong menemukan FM ( Frequency Modulation )

 Perkembangan berlanjut dengan sistem yang makin kompleks

Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:

 Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. hampir

seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah

(low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone)

dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Dimulai pada awal 1980-an sebagai bagian

komersil dari AMPS. Menggunakan format FDMA (Frequency Division Multiple

Access) yang membawa suara analog sebesar 800 MHz pita frekuensi.
Gambar 2.2 Frequency Division Multiple Access (FDMA)

 Generasi kedua: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan

CDMA2000 1xRTT. Berkembang di awal 1990-an saat operator seluler mengeluarkan

2 macam standar suara digital, GSM dan CDMA, dimana GSM menggunakan sistem

TDMA (Time Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan panggilan sampai

8 saluran di pita 900 dan 1800 MHz, sedangkan CDMA sendiri adalah singkatan dari

(Code Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan sinyal panggilan sampai

16 saluran di pita frekuensi 800 MHz.


Gambar 2.3 Time Division Multiple Access (TDMA)

 Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).

Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. 3G

merupakan terobosan dalam pengiriman paket data yang memungkinkan berbagai

aplikasi jaringan diterapkan. Dengan kata lain, 3G menghadirkan sebuah perubahan

evolusioner dalam kecepatan pemindahan data.

Gambar 2.4 Code Division Multiple Access (CDMA)


2.2 Prinsip Kerja Telekomunikasi Bergerak

Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka sistem telekomunikasi bergerak

dapat dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog Base Station

Control (BSC) melayani wilayah yang luas dan keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah

dalam hal switching, charging dan transmisi. Sedangkan kekurangannya yaitu :

 Kemampuan pelayanan terbatas, sehingga daya yang dipancarkan harus besar dan antena

harus tinggi. Selain itu area pelayanan dibatasi oleh kelengkungan bumi. Ketika

pelanggan sedang melakukan pembicaraan dan keluar dari suatu wilayah pelayanan,

maka pembicaraan terputus karena tidak memiliki fasilitas handover dan harus

melakukan pemanggilan ulang.

 Unjuk kerja pelayanan kurang baik karena jumlah kanalnya sedikit sehingga jumlah

pelanggan terbatas.

 Tidak efisien dalam penggunaan frekuensi karena tidak menggunakan pengulangan

frekuensi sehingga jumlah kanal yang dialokasikan pada setiap cell akan kecil.

Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan sistem komunikasi bergerak analog ini, diciptakan

sistem digital, dimana dalam sistem ini daerah pelayanan dibagi menjadi beberapa wilayah

pelayanan yang lebih kecil yang disebut cell. Cell adalah area cakupan (coverage area) dari

Radio Base Station. Dimana cell menunjukkan cakupan sinyal dan juga cell digunakan untuk

mempermudah penggambaran pada layout perencanaan. Setiap cell dilayani oleh sebuah Base

Transceiver Station (BTS), dan satu BTS dengan BTS dari masing-masing cell saling

berhubungan dan dikendalikan oleh Base Station Control (BSC).

2.2.1 Prinsip Dasar Arsitektur Sistem Digital

1. Pemancar mempunyai daya pancar yang rendah dan daerah cakupan yang kecil.

2. Menggunakan prinsip pengulangan frekuensi.

3. Pemecahan cell pada cell yang padat dengan pelanggan.


Gambar dibawah ini menunjukkan model umum dari suatu jaringan seluler :

Gambar 2.5 Model Jaringan Seluler

Dalam sistem komunikasi bergerak daerah penerima atau daerah layanan keseluruhan

dibagi menjadi beberapa cell. Sistem ini memiliki banyak keuntungan dibanding dengan sistem

analog, yaitu :

a. Kapasitas pelanggan besar karena setiap pembawa tentunya mempunyai lebar band

tertentu satu kanal. Dalam sistem GSM kanal pembawa merupakan kombinasi dari

Frequency Division Multiple Access (FDMA) dan Time Division Multiple Access

(TDMA) sehingga mempunyai kanal yang lebih banyak dibanding dengan sistem

analog yang hanya menggunakan sistem FDMA, juga dengan diberlakukanya sistem

pengulangan frekuensi, maka alokasi frekuensi pembawa dalam cell-cell semakin

menambah kapasitas kemampuan pelanggan.

b. Efisien dalam penggunaan pita frekuensi karena memakai prinsip pengulangan

frekuensi. Konsep pengulangan frekuensi merupakan pengalokasian ulang suatu

frekuensi pembawa pada cell setelah mencapai jarak pisah tertentu, dengan efisiensi

pita frekuensi kapasitas akan semakin besar.


c. Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kepadatan lalu lintas atau trafik karena cell

dapat dipecah. Apabila suatu area dengan luas cakupan tertentu telah mencapai tingkat

kepadatan yang tinggi, maka masalah ini dapat diatasi salah satunya dengan pemecahan

cell, yang mana proses pemecahan cell ini merupakan proses menambah atau

mengganti cell semula dengan cell- cell yang mempunyai luas cakupan lebih kecil, hal

ini berarti beban trafic dapat dibagi dengan cell baru tersebut.

d. Cakupan area yang lebih luas.

e. Kualitas suara yang lebih baik, karena dengan sistem digital maka kualitas suara

dihasilkan akan semakin jernih. Sistem analog menggunakan frekuensi rendah rawan

dengan gangguan frekuensi dari luar, sedangkan dengan sistem digital yang digunakan

pada sistem komunuikasi seluler menggunakan frekuensi tinggi yang lebih tahan

terhadap gangguan frekuensi dari luar sehingga kualitas suara lebih baik.

f. Memiliki berbagai fasilitas kemudahan diantaranya pengiriman teks, penitipan pesan

suara, pengalihan panggilan dll.

2.2.2 CELL

Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-

daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan

beroperasi secara khusus. Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang

berhubungan dengan MSC yang mengatur panggilan yang masuk. Jangkauan pengiriman

sinyal pada sistem komunikasi bergerak selular dapat diterima dengan baik tergantung pada

kuatnya sinyal batasan sel para pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat

menjadi kendala untuk sinyal yang dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain yang

dimaksud adalah faktor geografis (alam).

• Konsep bentuk sel dalam perencanaan :


Gambar 2.6 Bentuk Cell

Bentuk jaringan sistem selular berkaitan dengan luas cakupan daerah pelayanan.

Bentuk sel yang terdapat pada sistem komunikasi bergerak selular digambarkan dengan bentuk

hexagonal dan lingkaran. Tetapi, bentuk hexagonal dipilih sebagai bentuk pendekatan jaringan

selular, karena dari sel yang lebih sedikit dengan bentuk hexagonal diharapkan dapat mencakup

seluruh wilayah pelayanan.

Ukuran sel pada system komunikasi seluler dapat dipengaruhi oleh:

 Kepadatan pada traffic.

 .Daya pemancar, yaitu Base Station (BS) dan Mobile Station (MS).

 Faktor alam, seperti udara, laut, gunung, gedung-gedung, dan lain-lain.

Akan tetapi batasan-batasan tersebut akhirnya ditentukan sendiri oleh kuatnya sinyal radio

antar Base Station (BS) dan Mobile Station (MS).

MS (Mobile Station) pada umumnya terdapat tiga jenis MS untuk sistem komunikasi

bergerak. Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mountered).

Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld). Secara arsitektur MS

terdiri dari bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan

pengguna atau ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan

berinteraksi dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan

dengan interaksi dengan pengguna. Bila dilakukan pembagian secara fungsional, MS terdiri

dari:

 Terminal pendukung, merepresentasikan fungsi khusus tanpa fungsi spesifik GSM.


 Terminal mobile, merepresentasikan semua fungsi yang berhubungan dengan transmisi

pada radio interface.

 Terminal adapter yang bertindak sebagai gateway antara terminal pixed dan terminasi

mobile.

Secara umum fungsi dari MS adalah:

1. secara struktural berada diluar jaringan (tidak terintegrasi ke jaringan)

2. sebagai interface antara user dengan jaringan

3. Terdiri dari mobile equipment dan SIM-card

BTS (Base Transceiver Station) terdiri dari perlengkapan radio yang diperlukan untuk

mendukung sebuah sel. Tugas dari BTS adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan MS.

Lebih khusus lagi, menghubungkan dengan transmisi penerimaan radio, semua fungsi

pemrosesan sinyal spesifik dengan radio interface dan beberapa fungsi tambahan. BTS juga

sering disebut sebagai kepanjangan tangan BSC dan merupakan bagian dengan perangkat keras

tesebut.

Secara umum BTS mempunyai fungsi:

1. mengcover sel yang menjadi areanya

2. menyediakan kanal bagi MS

3. interface antara MS dengan jaringan

4. melakukan location updatingdari MS dan melaporkannya ke MSC via BSC

5. melakukan pertukaran informasi dari dan ke jaringan dengan MS

6. ada dua perangkat radio, yaitu RBS dan mini-link

Setiap sel memiliki alokasi sejumlah channel frekuensi tertentu yang berlainan dengan

sebelahnya. Karena channel frequency merupakan sumber terbatas maka, untuk meningkatkan

kemampuan pelayanan frekuensi yang terbatas tersebut dipakai secara berulang-ulang, yang
dikenal dengan istilah pengulangan frekuensi (frequency reuse). Oleh karena itu pengulangan

frekuensi merupakan hal yang penting dalam komunikasi selular.


BAB III

EVOLUSI SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

3.1 PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

 Pada sistem komunikasi generasi pertama yang terutama dirancang untuk percakapan

 Jaringan-jaringan nirkabel generasi kedua secara khusus sudah dirancang untuk dapat

melakukan fungsi radio panggil, layanan data lainnya seperti faksimil, dan pesan

singkat (SMS).

 Sistem komunikasi bergerak generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan

terpadu berpita lebar (B-ISDN) untuk mengakses jaringan-jaringan informasi, seperti:

internet dan basis data publik maupun data pribadi.

 Tahun 1992 ITU menetapkannya dengan nama IMT-2000‟

 IMT-2000 memiliki tiga mode operasi,yakni “code division multiple accesss” atau

CDMA, “wide code division multiple accesss“ atau disingkat WCDMA dan “time

division multiple access atau TDMA

 Di Eropa generasi ketiga diberi nama UMTS (Universal Mobile Telecommunication

Sistem)

 Generasi keempat (4G) masih mengambil beberapa teknologi yang belum matang

benar. Kunci di antaranya adalah antena BTS yang memilki karakter dandanan (array)

adaptif

3.1.1 MUNCULNYA TEKNOLOGI 1G

 Teknologi komunikasi bergerak muncul pertama kali dengan sistem analog.

 Teknologi ini dikenal dengan sistem AMPS (Advanced Mobile Phone System).
 AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang

menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz

dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access).

 Pada sistem FDMA, pengguna dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan.

 Setiap pengguna menggunakan kanal sebesar 30 KHz

MENUJU GENERASI KEDUA TEKNOLOGI BERGERAK

 GSM (Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal

tahun 1995, GSM menggunakan teknologi digital

 Keunggulan menggunakan teknologi digital: kapasitas yang besar, sistem security yang

lebih baik dan layanan yang lebih beragam.

 GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division

Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja

pada frekuensi 900 Mhz

 Merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European Telecommunication

Standard Institute)

 Frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz.

 Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri

dari 200 KHz setiap carrier.

 Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 times slot dimana setiap user

akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan

waktu.
3.1.2 SISTEM GSM

 Ponsel pengguna berkomunikasi dengan telepon lainya melalui subsistem yang disebut

BSS (Base Station Subsystem)

 BSS ini merupakan pengatur jalur transmisi radio antara ponsel dengan sentral telepon

GSM yang disebut MSC (Mobile Station Center)

 BSS mencakup BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controler).

 BSC merupakan pembantu MSC yang menangani ponsel yang akan berpindah kanal

dari BTS satu ke BTS

 Hubungan antara MSC dengan sentral telepon kabel atau pun MSC lainnya, ditangani

oleh subsitem yang disebut dengan Network Switching Subsystem (NSS).

Gambar 3.1 Teknologi GSM


 Home Location Register (HLR): basis data di MSC yang menyimpan informasi

pelanggan dan informasi setiap pengguna yang berlokasi dan terdaftar dalam sistem

GSM di kota MSC berada

 Visitor Location Register (VLR): basis data yang berfungsi menyimpan informasi

pelanggan yang sifatnya sementara, dan IMSI setiap pelanggan yang menjelajah dan

mengunjungi wilayah sebuah MSC

 Authentication Center (AUC): basis data yang benar-benar dilindungi oleh operator,

dipakai untuk menangani otentikasi (identitas) dan kunci-kunci enkripsi (pengacakan

bit-bit komunikasi untuk menghindari penyadapan telepon)

MENUJU GENERASI KEDUA KOMA LIMA TEKNOLOGI BERGERAK

 Awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps.

 Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless

Application protocol)

 Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services) pada

tahun 2001 di Indonesia.

 Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah

sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20-30 kbps.

 GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message)

dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time.

 Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja

dan kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.
3.1.3 Dari GSM ke WCDMA

Setelah generasi kedua sukses di pasaran, komunikasi bergerak kemudian masuk

menuju generasi ketiga. Namun, sebelum masuk ke generasi yang memiliki kemampuan

multimedia secara penuh ini, kunci awalnya adalah penggunaan GPRS.

Teknik transmisi data yang ada pada generasi kedua (GSM) saat ini terbatas pada

komunikasi suara, hal ini dikarenakan kanal radio yang bersifat tunggal dan berkecepatan

rendah, senantiasa harus diperuntukkan khusus bagi pengguna data selama durasi komunikasi

(dedicated), misalnya untuk SMS 9,6 kbps. Teknik circuit swithingtersebut akhirnya akan

menyebabkan reduksi atau pengurangan kapasitas sistem secara keseluruhan dan

memboroskan lebar pita, sementara itu GPRS yang menggunakan teknik packet switching

memungkinkan semua pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama,

dengan kata lain para user dapat menggunakan spektrum radio hanya ketika mengakses data.

Struktur GPRS hampir sama dengan GSM, hanya saja bit rate yang digunakan dua kali lipat

lebih tinggi dibandingkan pada GSM yaitu sebesar 115 kbps. Dengan demikian, Base Station

Subsystem (BSS) yang sudah ada akan menyediakan cakupan GPRS lengkap mulai dari ujung

jaringan. Namun, dibutuhkan sebuah perangkat jaringan fungsional baru, yaitu Packet Control

Unit (PCU) yang berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio, kesalahan-

kesalahan transmisi dan mengontrol daya. Penyebaran jaringan GPRS adalah dimulai dengan

pengenalan sebuah subsistem jaringan tumpangan baru yang disebut Network SubSystem

(NSS), dimana memiliki dua elemen jaringan baru, yaitu Serving GPRS Support Node (SGSN)

dan Gateway GPRS Support Node (GGSN).

Komunitas GSM membuat transisi ke 3G dalam 3 fase berbeda:

1. Menambah jaringan radio packet sebagai sebuah overlay pada struktur eksisting.

2. Mengganti BS dan BSC dengan sub-network UTRA (Universal Terrestrial Radio

Access).
3. Memperkenalkan handset UMTS (Universal Mobile telecommunication System)

beserta SIM.

3.1.4 EDGE

Teknologi EDGE (Enhanced Data Rates for Global Evolution) merupakan teknologi lanjutan

dari GPRS yang memiliki kecepatan data tiga kali lebih besar dibanding dengan teknologi

GPRS yaitu sebesar 384 kbps.

Gambar 3.2 Teknologi EDGE

 Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), adalah teknologi

yang dikembangkan dengan basic teknologi GSM dan GPRS. Sebuah system EDGE

dikembangkan dengan tetap menggunakan equipment yang terdapat pada jaringan

GSM/GPRS. Jadi EDGE tidak bisa sendiri.

 Pengimplementasian EDGE pada jaringan existing GPRS hanya memerlukan

penambahan pada sisi radio aksesnya saja. Sedangkan pada sisi core network-nya,

EDGE menggunakan perangkat dan protocol yang sama dengan yang digunakan pada

jaringan GPRS sebelumnya.


 Perbedaan jaringan GPRS dan EDGE hanya terdapat pada sisi radio akssnya saja,

sedangkan pada sisi jaringan corenya, EDGE dan GPRS menggunakan equipment dan

protocol yang sama.

 Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan sistem EDGE

hanya dengan menambahkan sebuah EDGE Transceivier Unit (TRU) pada sisi radio

aksesnya.

 EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan data pada radio link GSM.

Dengan menggunakan teknik modulasi dan coding scheme yang berbeda dengan

system GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada protocol radio

link-nya

 Jadi secara umum ada tiga aspek teknik baru pada EDGE jika kita bandingkan dengan

GPRS, yaitu :

 Teknik Modulasi

 Teknik Coding

 Radio Access Network (RAN)

Teknologi Menuju 3G

3G adalah merujuk pada komunikasi nirkabel generasi berikutnya, yang membawa

nama dari sesuatu dari teknologi dengan piranti komunikasi bergerak. Tujuan dari 3G adalah

untuk menyalurkan kemampuan kapabilitas kecepatan data yang lebih tinggi terhadap piranti

komunikasi bergerak pada luasan secara geografi lebih luas. Kecepatan data di atas 2 Mega

bits per detik akan memadai pada beberapa daerah. Di samping itu tujuan 3G adalah

menjadikan piranti ini memiliki keseragaman dalam hal mobilitasnya, sehingga di manapun

piranti itu di bawa tetap memberikan kualitas yang baik.


Gambar 3.3 Evolusi 3G

Adapun perkembangan menuju 3G :

Gambar 3.4 Perkembangan menuju 3G

3.1.5 Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Ketiga (3G)

Sistem komunikasi nirkabel generasi ketiga dikembangkan dari sistem-sistem yang ada

di generasi kedua, yang sudah matang teknologinya. 3G (dari bahasa Inggris: third-generation

technology) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication


Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular.

Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel

versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet

dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam

atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang

tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video

secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G

mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. Beberapa perusahaan seluler

dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran

ataupun negara berkembang.

Tujuan diciptakannya jaringan komunikasi generasi ketiga adalah menyediakan

seperangkat standar tunggal yang dapat memenuhi aplikasi-aplikasi nirkabel yang luas

variasinya dan menyediakan akses yang sifatnya universaldi seluruh dunia. Di dalam sistem

komunikasi generasi ketiga ini, perbedaan antara telepon nirkabel dan telepon seluler akan

hilang, dan komunikator personal yang bersifat universal atau perangkat genggam personal

akan mampu melakukan akses ke berbagai layanan komunikasi yang mencakup suara, data dan

gambar.

Ciri-ciri karakter yang dituju oleh 3G ini adalah:

 Memiliki standar yang bersifat global atau mendunia,

 Memiliki kesesuaian atau kompatibilitas layanan dengan jaringan-jaringan kabel,

 Memiliki kualitas tinggi baik suara, data dan gambarnya,

 Memiliki pita frekuensi yang berlaku umum di seluruh dunia,

 Memiliki bentuk komunikasi yang bersifat multimedia, baik layanannya maupun

piranti penggunanya,

 Memiliki spektrum yang benar-benar efisien,


 Memiliki kemampuan yang mudah untuk berevolusi ke sistem nirkabel generasi,

berikutnya

 Memiliki laju data paket 2Mbps untuk terminal atau perangkat yang diam di tempat,

384 kbps untuk kecepatan orang berjalan dan 144 kbps untuk kecepatan orang

berkendaraan.

Generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan terpadu berpita lebar untuk

mengakses jaringan-jaringan informasi. Istilah-istilah yang muncul seperti Personal

Communication Sistem (PCS) dan Personal Communication Network (PDN) digunakan untuk

menyatakan secara tidak langsung munculnya sistem generasi ketiga bagi perangkat-perangkat

genggamnya. Nama lain dari PCS ini termasuk Future Public Land Mobile Telecommunication

Sistem (FPLMTS) untuk penggunaan di seluruh dunia, yang juga dikenal dengan nama

International Mobile Telecommunication 2000 (IMT 2000), dan Universal Mobile

Telecommunication Sistem (UMTS).

TEKNOLOGI 3,5G

 3,5G adalah teknologi mobile broadband berbasis HSDPA (High-Speed Downlink

Packet Access) yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan hampir sepuluh

kali lipat dari kecepatan teknologi 3G.

 Akses data melalui jaringan 3G hanya mampu menyediakan kecepatan maksimal 384

Kilobit per second (KBps), sedangkan teknologi HSDPA menawarkan akses dengan

kecepatan maksimal hingga 3,6 Megabit per second (mbps).

 3,5G berbasis HSPDA dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) dan

memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications

System (UMTS).
3.1.6 Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Keempat (4G)

4G merupakan istilah yang umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan

teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari

teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G

and beyond".

Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data,

dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata

data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang

ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan

dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan

kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium

dan keamanan tinggi.

Teknologi 4G (Fourth Generation) adalah teknologi kelanjutan dari proses

perkembangan teknologi telepon seluler (mobile phone). Sebelumnya masyarakat telah sangat

mengenal dengan teknologi 2G (Second Generation) yang sangat ngetrend dengan teknologi

voice call dan SMS. Baru-baru ini masyarakat dikenalkan dengan teknologi 3G (Third

Generation) dengan andalannya teknologi video call. Di generasi keempat (4G), masyarakat

akan cenderung dibawa pada sebuah koneksi yang bisa selalu terhubung setiap saat. Atau bisa

dijabarkan dengan istilah kapan saja, dimana saja dan bahkan dengan perangkat apa saja.

Istilah 4G digunakan secara luas untuk menggabungkan beberapa macam sistem

komunikasi broadband wireless access ke dalam sebuah sistem komunikasi dan bukan hanya

sistem telepon seluler saja melainkan juga menunjang keberadaan fixed wireless network

seperti Wi Fi (Wireless Fidelity) dan Wi Max (Wireless Metropolitan Access). Oleh karena itu,

sistem 4G diharapkan menjadi sebuah sistem yang mampu menjembatani antara berbagai

jaringan broadband wireless access yang telah ada di masyarakat secara seamlessly (tidak
terasa proses perpindahan antar jaringan yang sedang digunakan) baik itu perangkatnya,

jaringannya dan juga aplikasinya. Sehingga diharapkan pada tujuan akhir nanti dari

kemunculan teknologi ini adalah untuk memuaskan para penggunanya. Dan salah satu

parameter yang bisa dilihat adalah dengan meningkatnya permintaan dari pengguna itu sendiri.

Salah satu istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan teknologi 4G adalah MAGIC :

• Mobile multimedia, penggunaan aplikasi bergerak di mana saja.

• Anytime anywhere, kapan saja dan dimana saja.

• Global mobility support, sangat mendukung kebebasan bergerak.

• Integrated wireless solution, solusi perangkat wireless terintegrasi.

• Costumized personal service, layanan yang mampu mengekspresikan diri.

Dengan kemampuan dari teknologi 4G yang sedemikian canggih dalam menyelaraskan

berbagai jaringan komunikasi pita lebar, diharapkan kehadiran teknologi semacam 4G ini dapat

ditunjang dengan keberadaan industri dan penggunaan perangkat mobile seperti laptop, PDA

dan handhelds yang semakin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang

semakin user friendly. Keberadaan yang dimaksud bukan hanya ada barangnya, tapi tentu saja

dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan dengan kualitas yang memuaskan.

Keterbatasan dan Tantangan pada Teknologi 4G

Ada beberapa penelitian yang terkait dengan teknologi komunikasi generasi ke-4 (4G),

topik ini akan menjadi pembicaraan dan penelitian yang sangat hangat. Klasifikasi dari

penelitian yang tanpa berhenti dilakukan ini dibagi menjadi dua kelas yang berbeda, yaitu:

1. Banyak penelitian yang berkaitan dengan teknologi 4G terfokus pada hal-hal utama

pada teknis di area, seperti pendistribusian dengan teknik komputasi, mobile agents,

layanan multimedia, interface dari radio air, dan lain-lain.


2. Beberapa bagian penelitian lainnya adalah tertuju pada skenario dari sudut pandang dari

layanan provider, pengguna, analisis pemasaran, dan hal-hal lainnya yang bersifat non-

teknis.

Namun tidak ada teknologi yang sempurna yang dapat melengkapi pada semua hal,

karena semua teknologi pasti memiliki keterbatasan di satu aspek atau di beberapa aspek.

Begitu pula pada teknologi komunikasi generasi ke-4 ini yang memiliki aspek keterbatasan

pada mobile station, jaringan nir kabel, dan Quaility of Service (Qos).

PENERAPAN 4G DI INDONESIA

Sitra WiMAX

 merupakan operator 4G pertama berbasis WiMAX yang meluncurkan layanan 4G

Wireless Broadband di Indonesia pada bulan Juni 2010.

 Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT.

Firstmedia Tbk.

 Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah

terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi

NAD.

Telkomsel

 Selama konfrensiAPEC(1–8 oktober 2013) diBali,Telkomselmelakukan percobaan

jaringan 4G LTE.

 Jaringan Telkomsel 4G LTE dioperasikan pada frekuensi 1800MHz.

 Sebagai bagian dari program, simcard bermerek "simPATI LTE Trial Edition" dijual di

lokasi tersebut

 Bolt 4G LTE
 Bolt 4G LTE merupakan merek dagang dari PT. Internux yang menyediakan layanan

LTE 4G sejak November 2013.

 Area layanan yang dijangkau untuk pertama kali adalah Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang dan Bekasi dengan potensi pasar sekitar 30 juta orang.

 Teknologi yang diterapkan adalah Time Division Duplex (TDD-LTE) pada frekuensi

2300 MHz.
BAB IV

KESIMPULAN


 Komunikasi adalah, proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua

orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat

dimengerti. Telekomunikasi adalah penyampaian informasi dari transmitter ke receiver.

 Komunikasi bergerak didefinisikan sebagai komunikasi antara dua terminal dimana

salah satu atau keduanya berpindah tempat. Dalam hal ini perpindahan yang dimaksud

terjadi pada sistem komunikasi radio yang tidak menggunakan kabel sebagai media

transmisi (wireless).

 Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka sistem telekomunikasi bergerak

dapat dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital.

 Pada sistem analog Base Station Control (BSC) melayani wilayah yang luas dan

keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah dalam hal switching, charging dan

transmisi. Sedangkan kekurangannya yaitu ; Kemampuan pelayanan terbatas, karena

jumlah kanalnya sedikit sehingga jumlah pelanggan terbatas, tidak efisien dalam

penggunaan frekuensi.

 Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan sistem komunikasi bergerak analog ini,

diciptakan sistem digital, dimana dalam sistem ini daerah pelayanan dibagi menjadi

beberapa wilayah pelayanan yang lebih kecil yang disebut cell.

 Perkembangan Sistem Komunikasi bergerak dari masa ke masa meliputi:

1. Jaringan 1G (NMT, AMPS)

2. Jaringan 2G (GSM, CDMA, GPRS)

3. Jaringan 3G (EDGE, UMTS)

4. Jaringan 3,5G (HSPA.HSDPA)

5. Jaringan 4G (Wi-Fi, WIMAX, LTE)


DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.scribd.com/document_downloads/direct/350963864?extension=pdf&ft=

1574866231&lt=1574869841&user_id=438370851&uahk=qN8S0I6UT4ViHXS2bkf

W14zA73c

[2] https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/37962790/GPRS.doc?response-

contentdisposition=attachment%3B%20filename%3DMAKALAH_SISTEM_KOMU

NIKASI_BERGERAK_GPRS.doc&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-

Amz-Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20191127%2Fus-east-1%2Fs

3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20191127T145501Z&X-Amz-Expires=3600&X-

Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-Signature=5bd029494f49a76e52beb864b07bfad

6a2c0c7884bcda22d41e51e6b96ef96a6.

Anda mungkin juga menyukai