Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

“GELOMBANG MIKRO (MICROWAVE)”

Disusun oleh :
Nama : Gilang Candra Kusuma
NIM : 3.33.08.1.08

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2011
PENDAHULUAN
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi
dari dua atau lebih device (seperti komputer, laptop, printer, dan alat komunikasi
lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti
internet. Pemindahan data dan informasi diantara dua atau lebih device tersebut
dilakukan dalam  bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi
data yang berupa kabel koaksial, fiber optic, microwave,dsb.
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang
secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi
diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital
yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang
disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu
masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang
memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain. Fungsi
sistem komunikasi data adalah memberikan informasi kepada orang yang tepat
dalam waktu yang tepat, memperoleh data bisnis selagi data tersebut dibuat
(online), sistem komunikasi data memungkinkan orang dan bisnis yang
mempunyai lokasi geografi berlainan dapat saling berkomunikasi. Komponen
komunikasi data :
1. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
2. Penerima, adalah piranti yang menerima data
3. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan
data
5. Protokol, adalah aturan – aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.
Dengan kata lain Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa
fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data,
informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima
agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada
dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali.
6. Connection control, adalah membangun hubungan (connection) komunikasi dari
sisi pengirim dan sisi penerima, di mana dalam membangun hubungan ini juga
termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
7. Flow control, berfungsi sebagai perjalanan data dari sisi pengirim ke sisi
penerima.
8. Error control, dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam
proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control
adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
9. Transmission service, fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan
komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta
perlindungan data
10. Media transmisi, secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :
a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media (media tidak terpandu), media unguided mentransmisikan
gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel
atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave,
wireless mobile dan lain sebagainya.
PEMBAHASAN
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan
frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz yang meliputi kawasan UHF, SHF dan
EHF. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek
pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro,
maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses
inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan
dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio
Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah
benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat
pemantulan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz. Karena cepat
rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati
selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan. Gelombang mikro memiliki
sifat, antara lain :
a. Menimbulkan efek panas jika berinteraksi dengan materi.
b. Mudah dipantulakan oleh benda berukuran beberapa meter karena panjang
gelombangnya hanya beberapa sentimater.
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3 – 300 cm.
Penggunaannya terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi
melalui ruang terbuka, memasak, dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa
microwave ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk
mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical Rainfall
Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi
microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi
elektromagnetik atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di
awan dan intensitas hujan.
Gambar 1.1 Menara Telekomunikasi Gelombang Mikro
Mikro gelombang biasa disebut tranmisi garis-pandang disebabkan antara
pengirim dan penerima harus dalam keadaan garis-pandang. Sifat ini didasarkan
karateristik frekuensi yang digunakan, dengan gelombang frekuesi diatas 100
MHz akan menjalar dengan arah arus. Jarak tranmisi biasanya terbatas pada 20-30
Km, karena faktor kelengkungan bumi. Jika ingin lebih dari jarak tersebut maka
perlu adanya penambahan repeater.
Mikro gelombang banyak pakai pada system jaringan MAN, warnet dan
penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro
adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data
yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang
luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena
yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti
hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya. 
Seperti yang telah dijelaskan bagian pendahuluan, untuk media tidak
terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan
menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi
elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena
mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi
tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Micro Terrestrial (Atmosfer Bumi)
 Deskripsi Fisik
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’.
Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar
pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena
gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah
untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk
mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang
mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak
tertentu.
 Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa
telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic.
Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada
coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis
pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi
maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek
antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur
data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat
digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur
gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama,
melalui perusahaan telepon local.
 Karakteristik – karakteristik transmisi
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum
elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah
rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang
digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi
rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama
kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier  ditempatkan terpisah
jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi
meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-
gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya
popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan
interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi
diatur dengan ketat.
Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah
band 4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada
frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz
digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga
digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local;
sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial,
sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk
saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz.
Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang
lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak
pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin
kecil dan murah.
2. Gelombang Micro Satelite
 Deskripsi Fisik
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro.
Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver
gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground
station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier
dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain
(downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band
frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
a. Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari
dua stasiun bumi.
b. Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan
sejumlah receiver stasiun bumi.
Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit
stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi
tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi
stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi
bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.
Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya
cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar
terbaru memerlukan 4 derajat ruang.
 Aplikasi
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi
dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit
lainnya diantaranya adalah:
a. Distribusi siaran televise
b. Transmisi telepon jarak jauh
c. Jaringan bisnis swasta
Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay)
kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh
stasiun bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan control
error dan flow control.
2. Gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi
sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit
dapat diterima oleh beberapa stasiun. Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai
untuk distrbusi siaran televisi dan dipergunakan secara luas di seluruh dunia.
Menurut penggunaan cara lama, sebuah jaringan menyediakan pemrograman dari
suatu lokasi pusat. Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian
disiarkan ke sejumlah stasiun, dimana kemudian program tersebut didistribusikan
ke pemirsa. Satu jaringan, public broadcasting service (PBS) mendistribusikan
program televisinya secara eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang
kemudian diikuti oleh jaringan komersial lainnya, serta sistem televisi berkabel
yang  menerima porsi besar dari program-program mereka dari satelit. Aplikasi
teknologi satelit terbaru untuk distribusi televisi adalah direct broadcast satellite
(DBS), dimana pada aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan
secara langsung kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran
antena penerima, maka DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai
disiapkan atau sedang dalam taraf perencanaan. Transmisi satelit juga
dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral telepon pada jaringan telepon
umum. Juga merupakan media yang optimum untuk kegunaan luas  dalam
sambungan langsung internasional dan mampu bersaing dengan sistem terrestrial
untuk penghubung internasional jarak jauh. Juga terdapat sejumlah apliksi data
bisnis untuk satelit. Provider satelit membagi kapasitas total menjadi beberapa
channel dan menyewakan channel itu kepada user bisnis individu. Satu user
dilengkapi dengan antena pada sejumlah situs yang dapat menggunakan channel
satelit untuk jaringan swasta. Biasanya, aplikasi-aplikasi semacam itu sangat
mahal dan terbatas untuk organisasi-organisasi  yang lebih besar dengan peralatan
canggih. Sebuah hasil untuk pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very
Small Aperture Terminal (VSAT), yang menyediakan alternatif biaya murah.
Dengan mengacu pada beberapa aturan, stasiun-stasiun ini menbagi kapasitas
transmisi satelit dari suatu stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling mengirimkan
pesan dengan setiap pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di
antara pelanggan.

Gambar 1.2 Jalur ke Titik – titik Gelombang Mikro Satelite

Gambar 1.3 Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit


 Karakteristik – karakteristik transmisi
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada
1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam,
meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan
manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan
mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan
menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk
transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2
GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan
sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink
berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi
yang  sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-
sinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus
ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain. Band 4/6 GHz berada dalam
zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain
pada rentang tersebut tidak tersedia  karena interferensi juga beroperasi pada
frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band
12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7
sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk
itu, digunakan stasiun bumi penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini
untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang
untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai
21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar
namun akan memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).
3. Radio Broadcast
 Deskripsi Fisik
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro
yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang
mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena
parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran.
 Aplikasi
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi
dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang
tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz
sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.
 Karakteristik – karakteristik transmisi
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk
komunikasi broadcast. Tidak seperti k asus untuk gelombang elektromagnetik
berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30
MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan
mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak
seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran
radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya
yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur.
Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat
menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat
penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.
4. Infra merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver
(transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada
dalam jalur  pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang
misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah
dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan
penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan
interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak
ada hal-hal yang berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah,
karena tidak diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra
merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau
protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya
yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya
infra merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang
gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah.

PEMANFAATAN GELOMBANG MIKRO (MICROWAVE)


Pemanfaatan gelombang elektromagnetik sangat luas dalam kehidupan
sehari hari. Pemanfaatan gelombang elektromagnetik tersebut terutama untuk
keperluan telekomunikasi. Berikut akan diuraikan secara khusus tentang
pemanfaatan gelombang mikro:
1. Pemanasan
Kita tentu tidak asing dengan nama microwave oven yang sehari-hari kita
pakai untuk memanaskan makanan. Microwave oven menggunakan gelombang
mikro dalam band frekuensi ISM sekitar 2.45 GHz. Food processing hanyalah
salah satu contoh saja yang sederhana. Gelombang mikro juga dimanfaatkan
untuk pemanasan material dalam bidang industri. Pemanasan dengan gelombang
mikro mempunyai kelebihan yaitu pemanasan lebih merata karena bukan
mentransfer panas dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan
tersebut. Pemanasannya juga dapat bersifat selektif artinya tergantung dari
dielektrik properties bahan. Hal ini akan menghemat energi untuk pemanasan.
Misalkan dipakai untuk pemanasan bahan untuk body mobil maka chamber untuk
pemanasan tidak akan panas tapi body mobil akan panas sesuai dengan yang kita
inginkan. SIstem autoclave yang konvensional sangat boros energi karena
chambernya ikut panas sehingga perlu proses pendinginan yang memakan energi
juga. Dengan sifat selecting heating tersebut teknik pemanasan gelombang mikro
juga dipakai untuk terapy kanker yang sering disebut dengan hyperthermia.
Penngaturan daya dan perangcangan antena merupakan hal yang utama dari terapi
ini. Fokus pemanasan pada volume sel kanker dapat dioptimasi ari perancangan
antenna dan pengaturan daya serta jarak antena dengan sel kanker tersebut.
2. Telekomunikasi
Bagi yang senang memanfaatkan fasilitas hotspot tentunya tidak asing
dengan WiFi yang menggunakan band frekuensi ISM. Begitu juga yang gemar
menggunakan bluetooth untuk transfer file antara handphone atau handphone
dnegan komputer. Operator telekomunikasi juga memanfaatkan gelombang mikro
untuk komunikasi antara BTS ataupun antara BTS dengan pelanggannya. di Eropa
khususnya di Jerman sudah jarang terlihat penggunaan gelombang mikro untuk
komunikasi dengan metode WDM antara BTS dengan BSC. Jaringan backbone
komunikasi sudah memakai jarinagn fiber optis. Untuk komunikasi ke end user
pada sistem selular tetap menggunakan gelombang mikro. Untuk di indonesia
pada tower2 operator telekomunikasi sangat sering kita jumpai antena directional
untuk komunikasi antara BTS . Untuk komunikasi ke end user operator GSM di
indonesia memakai frekuensi di sekitar 800 MHz, 900MHz dan 1800MHz.
3. Radar dan navigasi
Radar juga memakai gelombang mikro untuk mendeteksi suatu object.
Sesuai dengan namanya radio detection and ranging, radar memanfaatkan
pantulan gelombang dari object tersebut untuk pendeteksian. meskipun sinyal
sangat lemah tetapi dapat dikuatkan kembali sehingga object bisa terdeteksi.
Radar biasa dipergunakan untuk mendeteksi benda bergerak. Pantulan tersebut
berasal dari polarisasi horizontal, vertical maupun circular. Waktu antar transmit
dan receive itu yang dipergunakan untuk mengitung jarak objek tersebut. pada
sistem radar, pengolahan sinyal memainkan peranan yang penting untuk
mengurangi interferens. Radar memancarkan dan menerima sinyal pantulan secara
bergantian dengan sistem switch.Begitu juga dengan sistem GPS. GPS
mempunyai prinsip yang mirip dengan radar. setiap satelit secara periodis
mengirimkan pesan yang isinya adalah waktu pengiriman pesan dan informasi
orbit satelit. receiver GPS akan menghitung jarak receiver dengan setiap satelit
yang mengirimkan pesan2 tersebut. Dengan membandingkan jarak antara
beberapa satelit ini dapat ditentukan letak gps receiver tersebut.
Ternyata dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari peran
gelombang mikro. Lalu bagaimana dengan penelitian tentang bidang ini di
Indonesia? Sangat disayangkan bahwa studi tentang gelombang mikro secara
dasar maupun pemanfaaatannya masih sangat sedikit di Indonesia. Saya sebagai
pengajar di Universitas juga merasa malu bahkan prasarana yang ada di
universitas untuk melakukan penelitian di bidang ini sangat kurang.
Salah satu universitas yang masuk kategori paling ternama di Indonesia bahkan
hanya mempunyai satu buah spektrum analyzer peninggalan jepang (hasil hibah
dari Jepang). Lalu bagaimana dengan alat ukur lain seperti scalar network
analyzer, vector network analyzer dan piranti-piranti komponen-komponen sistem
gelombang mikro. Jangan harap tersedia di universitas, melihatnyapun belum
pernah.
Membandingkan dengan Jerman tentu tidak sepantasnya, hanya saja
sebagai lecutan motivasi tentu tidak ada salahnya. Studi intensif tentang
gelombang mikro dilakukan oleh banyak ilmuwan di Jerman. Dimulai dari studi
gelombang elektromagnetik yang merupakan induk dari gelombang mikro oleh
Hermann von Helmholtz yang untuk menghormatinya didedikasikan Hemlmhotz
equation. Helmhotz sendiri sebenarnya tidak terlalu berkontribusi besar tetapi
mahasiswa bimbingannya Heinrich Hertz yang kemudian menjadi seorang
profesor di Uni-Karlsruhe melakukan eksperimen tentang keberadaan
elektromagnetik membuat perkembangan studi elektromagnetik dan
pemanfaatannya menjadi sangat populer. Sekarang banyak ilmuwan-ilmuwan
yang menekuni bidang ini.Penelitian dan pengembangan teknologi secara sangat
profesional dikelola oleh berbagai institusi. Di institut tempatku bekerja saat ini
sedang dikembangkan gyrotron pembangkit gelombang mikro frekuensi dan daya
tinggi. Selain itu juga ada grup yang mengembangkan penelitian di bidang
aplikasi gelombang mikro untuk pemrosesan material. Itu hanya salah satu contoh
pada satu insitut, padahal suatu riset center atau suatu universitas terdiri dari
banyak institut. Jadi studi gelombang mikro dan pemanfaatannya dalam bidang,
komunikasi, radar dan navigasi maupun pemanasan dilakukan secara intensif
diberbagai institut yang tidak saling tumpang tindih. Penelitian kerjasama
dilakukan antar institut untuk mengoptimalkan sumberdaya manusia dan
prasarana yang masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri.

FILTER GELOMBANG MIKRO


Filter merupakan rangkaian yang meloloskan sinyal pada lebar pita
frekuensi tertentu dan meredam sinyal pada frekuensi yang tidak diinginkan.
Berdasarkan daerah frekuensi yang dilewatkan, filter dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu: LPF( Low Pass  Filter), HPF( High Pass Filter), BPF
(  Band Pass Filter) dan BSF / BRF (Band Stop Filter / Band Reject Filter).
Respon frekuensi dari keempat filter tersebut adalah sebagai berikut :

Suatu filter ideal mempunyai nol rugi-rugi penyisipan (insertion loss)


dan group delay  yang relatif konstan pada passband, dan redaman yang sangat
besar pada stopband. Secara praktis, perancangan sebuah filter sangat
menyimpang dari kondisi ideal. Yang terbaik yang dapat terpenuhi adalah untuk
mendapatkan sebuah filter yang dapat bekerja dengan cukup baik pada frekuensi
yang dibutuhkan. Dalam merancang sebuah filter, persamaan yang dipakai dalam
perancangan filter jenis lain pada umumnya menggunakan parameter
prototipe LPF (Low Pass Filter), kemudian disintesis dengan pemetaan ke jenis
filter yang dirancang dan berberapa parameter yang harus diperhatikan,
yaitu: Bandwidth , Frekuensi dan atenuasi pada stop band, Impedansi masukan
dan keluaran, Return Loss, Insertion Loss dan Group delay.

TIPE FILTER GELOMBANG MIKRO


Pada dasarnya filter dapat dibuat sesuai dengan komponen yang
digunakan, dalam hal ini berdasarkan komponen yang digunakan filter dapat
digolongkan kedalam 2 jenis yaitu menggunakan komponen diskrit dan
komponen terdistribusi.
Filter dengan menggunakan komponen – komponen diskrit biasanya
tersusun atas komponen reaktif R ( resistor), L ( Induktor), C (Kapasitor) atau
biasa disebut filter pasif dan komponen R,C penguat / Operational
Amplifier ( filter aktif).

TERDISTRIBUSI
Filter dengan menggunakan komponen – komponen terdistribusi tersusun atas
componen yang berasal dari komponen L,C,R terdistribusi (saluran transmisi).
Dalam hal ini beberapa contoh saluran transmisi diantaranya saluran strip,
mikrostrip, waveguide, coaxial dan jenis saluran transmisi yang lain.
PENUTUP
Gelombang mikro atau mikro gelombang (microwave) adalah gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF)
yaitu di atas 3 GHz (3x109Hz).
Gelombang mikro dimanfaatkan pada RADAR (Radio Detection and
Ranging). RADAR digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda
dengan gelombang mikro pada frekuensi sekitar 1010Hz.
Dalam kehidupan sehari – hari gelombang mikro digunakan terutama
dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka,
memasak, dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan
kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik
target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical Rainfall Measuring Mission’s
(TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi microwave yang
dipancarkan dari spectrum elektromagnetik, energi elektromagnetik atmosfer
bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan intensif hujan.
Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu waktu, sehingga dua
frekuensi diperlukan untuk komunikasi dua arah. Mikro gelombang banyak
dipakai pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan intenet (ISP).
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi anatar
menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya
murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi
tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antenna yang kecil.
Kelemahan mikro gelombang yaitu rentan terhadap cuaca, hujan dan
terpengaruh terhadap pesawat terbang yang melintas di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai