Anda di halaman 1dari 10

Code Division Multiple

Access (CDMA)
Natashia Christantyo Putri (23)
Pramuditio Lantang Sambodo (24)
Prata Bima Dwi Septianto (25)
Purnomo Adi (26)
Zulkarnain Miranda (35)
Pengertian

Code Division Multiple Access atau sering disingkat dengan CDMA


adalah sebuah pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian)
dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal
tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti
pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan
sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada
dan menggunakan sifat sifat interfensi kontruktif dari kode kode
khusus itu untuk melakukan pemultipleksan
Sejarah

Teknologi wireless ini pada dasarnya lahir karena adanya teori tentang
gelombang elektromagnetik yang dikemukakan oleh Maxwell di tahun
1850-an. Adanya gelombang elektromagnetik ini kemudian dibuktikan oleh
H.Hertz pada tahun 1888. Kemudian pada tahun 1895 Guilermo Marconi
mentransmisikan gelombang radio untuk pertama kalinya. Pada tahun
1901 Marconi menggunakan gelombang radio untuk transmisi jarak jauh
(transatlantik) dengan kode morsenya. Seiring berkembangnya teknik
elektronika sejak tahun 1906 gelombang elektromagnetik mulai dipakai
untuk system siaran (broadcasting). Dalam sistem broadcasting ini
gelombang elektromagnetik merupakan syarat pembawa informasi dan
hiburan. Selanjutnya terjadi perkembangan penyiaran secara cepat di
tahun 1920-an, ketika di rumah-rumah telah ada pesawat penerima
wireless.
Komponen

1. User cdma mobile device. Dapat berupa mobile phone, nonmobile phone,
computer, dan dll.
2. BTS ( Base Transceiver Station ). Merupakan alat/devices yang mengatur
alur komunikasi disuatu luasan tertentu.
3. Operator CDMA. Bertugas untuk mengatur lalu lintas dari alur lalu lintas
data informasi
4. Satelit Dash. Fungsi sebagai penghubung antara pengiriman sinyal dari
bumi ke satelit untuk suatu luasan yang sangat besar
5. Satelit. Fungsi sebagai penghubung antara daerah-daerah yang jauh yang
tak terjangkau oleh BTS dan stasiun-stasiun pemancar bumi.
Prinsip Kerja CDMA
Suatu area memuat banyak sekali sel. Setiap area dikelola oleh sebuah pusat penyambungan
bergerak (mobile switching centre, MSC). Sebenarnya, beberapa sel secara teknis dikendalikan oleh
pengendali stasion basis (base station controller, BSC) yang tak ditampakkan pada gambar ilustrasi,
barulah MSC mengelola BSC-BSC itu.
Perpindahan MS ke sel lain dalam satu area MSC disebut alih-tangan (handover), dan perpindahan
antar area disebut jelajah (roaming). Hubungan MS ke area lain atau jaringan lain (misalnya: PSTN,
internet) dilakukan melalui MSC.
Pada CDMA, pengalihan tangan (handover) disebut metode soft handoff. Dikatakan demikian
karena CDMA bekerja di frekuensi yang sama maka perpindahan base station a ke b ini akan
berjalan halus (soft). Proses terjadinya perpindahan base station pada CDMA ialah sewaktu mobile
station berpindah, maka mobile station akan mencari base station terdekat. Sedangkan base station
awal tidak akan melepaskan sinyal sampai base station tujuan dapat memberikan sinyal secara
baik. Sehingga kemungkinan terjadi lose connection atau bad signal akan dapat diminimalisasi.
Dalam CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi
menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan antara pengguna
satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang besar, dalam bidang frekuensi
yang diberikan akan ada banyak sinyal dari pengguna sehingga interferens akan meningkat. Kondisi
ini akan menurunkan unjuk-kerja sistem. Ini berarti kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh daya
interferens yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan. CDMA merupakan akses
jamak yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar. Isyarat bidang dasar yang hendak
dikirim disebar dengan menggunakan isyarat dengan lebar bidang yang besar yang disebut
sebagai isyarat penyebar (spread spectrum).
Proses transmisi

Setiap kanal/pengguna (user) pada CDMA menggunakan waktu dan frekuensi


secara bersamaan. Untuk membedakan setiap kanal/pengguna maka
digunakan kode yang unik yang juga digunakan untuk melebarkan sinyal.
Kode ini disebut Pseudo Random Noise (PN Code) yang merupakan deretan
data berkecepatan tinggi yang berharga polar (-1 & +1) atau non polar (0 & 1).
Operasi dari ujung ke ujung pada CDMA dapat dijelaskan sebagai berikut :
pada sisi pancar, sinyal dengan bit laju rendah (misal 9,6 kbps) disebar dengan
mengalikannya dengan deretan kode PN yang memiliki bit laju tinggi (misal
1,2288 Mbps). Pada prose ini terjadi penyebaran energi pada pita frekuensi
yang besar. Sinyal tersebar ini kemudian dimodulasi dengan pembawa RF
tertentu dan kemudian dipancarkan.
Pada sisi terima, sinyal terima didemodulasi dengan mengalikannya dengan
pembawa RF yang sama. Kemudian sinyal ini di-despread dengan
mengalikannya dengan deretan kode PN yang sama seperti pada sisi kirim.
Sinyal yang telah di-despread ini kemudian dilewatkan pada detektor bit untuk
memperoleh speech digital asal.
Kelebihan

Memenuhi kebutuhan komunikasi data dan suara tanpa kabel.


Memiliki kapasitas kanal yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak
panggilan yang simultan per channel dibanding sistem lainnya.
Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem AMPS
analog sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan
sebuah skema spread-spectrum yang secara acak menyediakan
bandwith 1.250 KHz yang tersedia untuk masing-masing pemanggil 9600
bps bit rate.
Meningkatkan call security. Keamanan menjadi sifat dari pendekatan
spread spectrum CDMA, dan kenyataannya teknologi ini pertama
dibangun untuk menyediakan komunikasi yang aman bagi militer.
Mereduksi derau dan interferensi lainnya. CDMA menaikkan rasio signal-to-
noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk pesan.
Kekurangan

Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yang luas dan
roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia,
sedangkan CDMA masih sangat terbatas.
Selain itu adanya masalah optimasi cakupan karena cakupan CDMA dapat
mengembang dan menciut. Gejala ini dikenal dengan istilah breathing. Pada
kondisi normal dimana jumlah kanal/pengguna sesuai dengan rancangan
maka derau dari pengguna lain tidak terlalu banyak. Tetapi pada saat jumlah
kanal/pengguna meningkat pada beberapa sel, makaderau dari
kanal/pengguna juga akan meningkat sehingga power control akan
memerintahkan untuk menaikkan daya pancar.
Dengan meningkatkan daya derau dari kanal/pengguna lain, maka
kanal/pengguna ang lokasinya agak jauh dengan base station tentunya
dapat kehabisan daya ancar (sudah maksimum) yang dapat mengakibatkan
hubungan terputus. Akibat dari ini, secara sistem adalah menciutnya cakupan
suatu sel. Bila beberapa sel yang berdampingan menciut maka daerah
perbatasan antar sel tersebut menjadi tidak tercakup (blankspot).
Bentuk Sistem Kerja CDMA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai