Anda di halaman 1dari 15

KAPASITAS KANAL PADA SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

DENGAN AKSES CDMA


Oleh :
Waryan 1)
Adil Amin Sjafri 2)

Abstrak

Komunikasi bergerak menggunakan beberapa macam metode akses yaitu FDMA (Frequency Division
Multiple Acces), TDMA (Time Division Multiple Acces) dan CDMA (Code Division Multiple Acces) di
mana satu sama lainya mempunyai kareteristik tersendiri. Pada FDM sistem komunikasi bergerak muncul
teknologi AMPS, dengan teknologinya TACS, NMT dan C-450 sedangkan TDMA dikenal dengan
teknologi GSM dengan teknologinya DCS 1800 dan yang lainya dengan perkembanganya sangat pesat.

Sedangkan pada akses CDMA munculah teknologi selullar yang mempunyai kapasitas kanal lebih besar
dari pada teknologi sebelumnya (AMPS dan GSM).Apabila dilakukan perhitungan perbandingan kapasitas
kanal dari masing-masing teknologi komunikasi bergerak maka dapat di tuliskan bahwa kapasitas kanal
pada CDMA akan lebih besar empat kali dari kapasitas kanal pada komunikasi bergerak dengan metode
akses TDMA. Dan akan lebih besar 20 kali lebih besar dari kapasitas kanal pada komunikasi dengan
metode akses FDMA. Dengan demikian untuk mengimbangi jumlah pelanggan yang makin banyak maka
teknologi CDMA ini dapat mengatasi jumlah lonjakan pelanggan komunikasi bergerak (sellular).

Kata Kunci : Kapasitas Kanal CDMA,

1. Pendahuluan Untuk mengatasi ketidak sesuaian sistem selular


analog yang digunakan di berbagai negara dan
Kemajuan pemakaian sistem komunikasi adanya keterbatasan kapasitas sistem selular
bergerak diawali dengan pemakaian sistem non digital, maka dikembangkan sitim komunikasi
selular yang hanya mampu meng-cover wilayah lain yang disebut dengan Global System for
seluas jangkauan (power) yang dimiliki oleh Base Mobile Communication (GSM).
Station. Sistem ini dimulai setelah berakhirnya
Perang Dunia II. Berdasar atas kesepakatan para ahli
Telekomunikasi Eropa pada Conference
Perkembangan sistim telekomunikasi selanjut nya European des et Telecommunication (CEPT),
adalah menggunakan sistem selular Nordic bulan Juni 1982 mulai dikembangkan GSM
Mobile Telephone (NMT 450) yang muncul di dengan sistem TDMA. Kemudian pada tahun
Swedia yang dikenal dengan sistem Advanced 1990 European Telecommunication Standar
Mobile Phone System (AMPS), Total Acces Institute (ETSI) membuat spesifikasi GSM yang
Cellular System (TACS), NMT 900, C 450, disebut dengan Digital Cellular System 1800
Radiocom 2000, dan masih banyak lagi sistem (DCS 1800).
selular lainnya.
Impian telekomunikasi masa kini sampai masa
Untuk mengoperasikan seluruh sistem di atas mendatang adalah penyampaian dan perolehan
secara prinsip adalah menggunakan modulasi informasi kapan pun, dimana pun, dan dalam
frekuensi yang beroperasi pada frekuensi 450 bentuk apapun.
MHz atau 900 MHz dan dalam bentuk sinyal
analog. Untuk mewujudkannya dibutuhkan pelayanan
menggunakan akses universal, dan dalam hal ini
adalah sistem telekomunikasi mobile generasi ke
tiga, berupa sistem Code Division Multiple Acces Kode
(CDMA) yang merupakan metode akses dengan Kanal 1
cara melakukan kodifikasi pemakai berupa Kanal 2
deretan kode khusus untuk menyampaikan kode Kanal 3
sinyal pembawa informasi menuju receiver __ __ __ __

(penerima) yang telah mengenal deretan kode, Kanal N


selanjutnya kode-kode tersebut akan Frekw ensi
diterjemahkan menjadi bentuk data aslinya. Gambar .2. Penggunaan kanal pada CDMA

Pada (Gambar. 2) di atas terlihat penggunaan


2. Sistem Komunikasi Bergerak kanal sistem CDMA, yang membedakan sinyal
satu dengan lainnya melalui perbedaan kode.
CDMA IS 95, merupakan peralatan komunikasi sinyal yang dikirim menggunakan PN (Pseudo-
standar dengan menggunakan sistem selular noise) dan kode berbeda, tetapi frekuensi sama.
berakses CDMA yang diluncurkan bulan Juli
1995, dikembangkan oleh Qualcom Karena lebar kanal sinyal kode lebih besar
Telecommunication (Qtel), dan beroperasi pada daripada lebar kanal sinyal pembawa, maka
multiple frekuensi 800 MHz dan 1900 MHz serta sistem ini dikenal sebagai modulasi spread-
berjangkauan 50 km. Pada peralatan CDMA spectrum (SS). dan spektrum tersebar seperti
maka untuk pengkodean dilakukan dengan sistem ini termasuk dalam sistem wideband.
kecepatan 14,4 kbps. Pada (Gambar.1) dapat kita
lihat konfigurasi CDMA yang dimaksud. Persyaratan bagi suatu modulasi spektrum
tersebar adalah lebar kanal pemancaran harus
RAC
lebih besar daripada kanal informasi dan lebar
kanal frekuensi radio serta tidak tergantung pada
sinyal informasi.
Bearer
PS BS PSC PSTN
Signaling Perbandingan antara lebar kanal yang
dipancarkan dengan lebar kanal informasi disebut
Gambar 1. Konfigurasi Sistem CDMA procesing gain (Gp) dalam satuan dB yang tertera
Keterangan : pada persamaan (1) berikut ini :
Bt (1)
PS : Personal Station
Gp 
Bi
BS : Base Station Keterangan :
PSC : Personal Switching Center
RAC : Radio Acces Control Bt = Bandwidth yang ditransmisikan ( Hz )
PSTN : Public Switched Telepon Network Bi =Bandwidth sinyal pembawa informasi (kbps)

Untuk mencari jumlah kanal radio (N) pada


3. Metode Akses CDMA sistem CDMA maka dapat digunakan persamaan
(2) sebagai berikut;
Sistem CDMA merupakan sistem multiple access 1 (2)
N  1  Gpx
yang pembagian kanal transmisinya tidak dicapai Eb / Io
dengan waktu dan frekwensi, tetapi dengan Keterangan :
menggunakan pengkodean khusus, dimana kode Eb/Io = CIR + Gp
khusus tersebut memiliki perbedaan antara CIR = perbandingan sinyal pembawa terhadap
pemakai satu dengan pemakai lain. Setiap intterferensi (dB).
pemakai akan memiliki deretan kode khusus
untuk mengkodekan sinyal pembawa informasi. 3.1 Penebaran Spektrum

Setiap pengirim mempunyai kode berbeda, akan Spektrum tersebar (Spread Spectrum) adalah
tetapi sinyal kode tersebut dapat dikenali oleh teknik modulasi yang memodulasi dan
penerima dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menyebarkan sinyal termodulasi pada suatu pita
penyaringan energi yang dapat membedakan satu frekuensi yang jauh lebih lebar daripada lebar
sinyal dengan sinyal lain. pita (bandwidth) dan diperlukan untuk
mentransmiskan sinyal tersebut
Teknik spektrum tersebar pertama kali digunakan
dalam bidang militer, karena merupakan teknik N RZ Data

x
IF RF
komunikasi yang aman, kebal terhadap DATA
PN
MOD2
ADD
gabungan Modulator
(PSK) PA
CODE
interferensi dan transmisi dapat disembunyikan di
dalam background noise sehingga sulit untuk Up Conv erter

dideteksi. Saat ini, teknik spektrum tersebar telah Jaringan GPS ( Global Phone Service )

diaplikasikan di bidang komunikasi komersial


seperti sistem telepon bergerak. Data
Gabungan

N RZ
DATA
MOD2
ADD
Demodulator
(PSK)
IF
x RF
LNA

Untuk dapat dikatakan termasuk klasifikasi PN Code Down Conv erter

memanfaatkan teknik modulasi spektrum


tersebar, memiliki dua kriteria yang harus Gambar. 3 Blok diagram konsep Spread SectrumRadio
dipenuhi yaitu :
Keterangan gambar :
1. Lebar pita sinyal transmisi harus jauh lebih NRZ = Non return to zerro
besar daripada lebar pita sinyal informasi MOD2 ADD = Gerbang OR
2. Lebar pita sinyal transmisi ditentukan oleh PSK = Phase Shift Keying
IF = Intermediate frequency
suatu fungsi yang tidak tergantung pada
RF = Radio frequency
sinyal informasi. LNA = Low Noise Amplifier

Oleh karena itu modulasi spektrum tersebar


mengubah sinyal pembawa informasi menjadi Perbandingan bandwidth transmisi dengan
sinyal transmisi dengan lebar pita yang jauh lebih bandwidth informasi disebut dengan processing
besar. Dengan lebar pita yang lebih besar, maka gain (Gp) dan dapat dilihat pada persamaan (3)
kerapatan daya yang diperoleh menjadi rendah.
Blok diagram spread spectrum dapat dilihat BW (3)
Gp  10 log ( )
(Gambar. 3.) Rb
Keterangan :

Sistem yang dapat diklasifikasikan sebagai teknik BW = bandwidth yang ditrasmisikan ( Hz )


modulasi spread spectrum mempunyai Rb = Bit rate
karakteristik sebagai berikut :
Teknologi CDMA yang didasarkan dengan
1. Bandwidth transmisi harus jauh lebih besar berdasarkan pada pemberian kode dalam
daripada bandwidth informasi. pembagian kanal, sangat memungkinkan
2. Bandwidth radio–frequency dihasilkan menyimpan kanal dengan jumlah besar.
ditentukan oleh suatu fungsi yang berbeda
dengan fungsi informasi yang dikirim Keterbatasan lebar bidang frekwensi pada sistem
(bandwidth tidak tergantung dari sinyal TDMA dapat diatasi menggunakan teknologi
informasi). CDMA. Jumlah kanal CDMA akan tergantung
Modulasi spread spectrum akan mengubah sinyal dari jumlah kode yang dibangkitkan dan secara
pembawa informasi menjadi sinyal transmisi teori jumlah kode mendekati tak terhingga karena
dengan bandwith jauh lebih besar. untuk pembatasan jumlah kanal lebih dipengaruhi
oleh faktor di luar kemampuan sistem dalam
Perubahan ini dicapai dengan melakukan membangkitkan jumlah kode.
kodifikasi sinyal informasi, menggunakan sinyal
kode yang tidak tergantung data dan mempunyai 3.1.1 Modulasi Spread Spectrum
lebar spektrum jauh lebih besar daripada sinyal
data.
Pada sistem CDMA sifat multiple acces diperoleh
dengan cara kodifikasi (coding). Setiap stasiun
transmisi mempunyai kode khusus, acak, untuk
menyampaikan kode sinyal pembawa informasi.
Stasiun penerima harus mengetahui kode khusus
dari stasiun pengirim sehingga dapat
menterjemahkan kode sinyal yang diterima dan hopping dan time hopping didasarkan pada
mengembalikan data ke bentuk semula. avoidance system. Sedangkan metode hybrid
modulation penggunaannya berdasarkan
Berbeda dengan FDMA, untuk CDMA tidak averaging system dan juga avoidance system,
mempunyai batasan dalam penggunaan lebar pita. atau gabungan dari kombinasi keduanya.
Pada sistem CDMA, lebar pita sinyal kode dipilih
jauh lebih besar daripada lebar pita sinyal
3.1.2 Metode Direct Sequence CDMA
pembawa informasi sehingga proses kodifikasi
akan “memperluas” (spreads) spektrum sinyal.
Proses kodifikasi ini dikenal sebagai modulasi Metode Direct Sequence (DS) diperoleh dari hasil
spektrum tersebar (spread-spectrum), dan hasil perkalian langsung antara sinyal pembawa
nya disebut sinyal spektrum tersebar. Sistem informasi dengan sinyal kode.
CDMA sendiri juga dikenal sebagai sistem
Spread-Spectrum multiple Acces. Dalam sistem direct-sequence, sinyal pembawa
informasi termodulasi (sinyal data), di modulasi
Berdasarkan teknik modulasi pada spread secara langsung oleh suatu sinyal kode digital.
spectrum CDMA (SS/CDMA), dapat Sinyal data dapat berupa sinyal analog atau
diklasifikasikan sebagai berikut : digital, tetapi yang paling sering dipakai adalah
sinyal digital.
1. Direct Sequence spread spectrum, sinyal
pembawa informasi dikalikan langsung Untuk sinyal digital, seringkali modulasi data
dengan sinyal kode. diabaikian dan sinyal pembawa informasi
langsung dijumlahkan dengan sinyal kode yang
2. Frequency Hopping spread spectrum, hasilnya kemudian memodulasi sinyal pembawa.
dimana frekuensi carrier dari sinyal
pembawa informasi tidak ditransmisikan Pada sistem transmisi Direct-sequence CDMA
akan diubah terus menerus sesuai dengan (Gambar 4), sinyal data biner memodulasi suatu
sinyal kode. sinyal pembawa (carrier).

3. Time Hopping spread spectrum, sinyal


pembawa informasi tidak ditransmisikan Signal Balance Modulator Ke Antena
terus menerus, tetapi dalam semburan- Modulator PSK

semburan pendek ( short burst ) dengan


interval waktu tiap semburan ditentukan oleh
sinyal kode. Pembangkit Pembangkit
Kode Carrier

4. Hybrid Modulation, merupakan


Gambar 4. Diagram Blok Sistem transmisi DS-CDMA
penggabungan dua atau lebih metode spread
spektrum dengan maksud untuk
mendapatkan hasil yang baik. Sinyal pembawa yang telah dimodulasi tersebut
kemudian dimodulasi oleh sinyal kode. Sinyal
Sistem spread spectrum atau CDMA dibagi kode berupa deret kode teracak dengan pulsa
menjadi averging sistem dan avoidance sistem. yang lebih pendek dari data biner, yang disebut
chip. Chipping rate harus jauh lebih tinggi dari
 Averaging System merupakan sistim yang
pada data rate agar terjadi pelebaran sinyal.
dipergunakan untuk mereduksi interferensi
Sinyal yang telah dimodulasi ini dimasukkan ke
dengan membuat rata-rata interferensinya
dalam modulator PSK, umumnya yang sering
pada interval waktu yang lama.
dipakai adalah BPSK (Binary Phase-Shift
 Avoidance system merupakan sistim yang
Keying). Fasa sinyal data akan berubah-ubah dari
digunakan untuk mereduksi inteferensi
00 ke 180 0 sesuai dengan kode chip yang
menggunakan sinyal yang dibentuk untuk
dibangkitkan +1 atau –1. Karena sifat acaknya,
menghindari interferensi pada waktu yang
sinyal yang dihasilkan nampak seperti wideband
lama
noise jika diterima receiver narrowbad.
Metode direct sequence didasarkan pada
Seperti telah disebutkan di atas, pada sinyal
averaging system, sedangkan metode frequency
digital, modulasi data dapat diabaikan sehingga
sinyal data binner langsung dimodulasi oleh 3.1.3 Metode Frequency Hopping DMA
sinyal kode, seperti pada (Gambar.5).
Pada metode Frerquency Hopping (FH),
Keuntungan dari Direct Squence CDMA adalah : mempunyai frekuensi carrier dari sinyal
informasi yang telah dimodulasi tidak konstan.
1. Pembangkitan sinyal yang dikodekan hanya Frekuensi carrier tersebut selama interval waktu
dengan proses perkalian sederhana. tertentu (T), tidak berubah, tetapi setelah interval
2. Sinkronisasi antar pemakai tidak perlu. waktunya habis, maka frekuensi carrier tersebut
akan melompat ke frekuensi lain, tetapi tidak
Data Modulator Ke Antena menutup kemungkinan akan melompat pada
X PSK frekuensi yang sama.

Loncatan tersebut ditentukan oleh sinyal kode


dimana pada metode frekuensi hopping hanya
Pembangkit Pembangkit
Kode Carrier digunakan bagian kecil dari bandwidth saat
transmisi dilakukan, tetapi waktunya tidak sama.
Kondisi ini berbeda dengani metode direct
Gambar 5 Diagram Blok Sistem Transmisi DS- CDMA
sequence yang menggunakan seluruh jalur
Tanpa Modulasi Data
frekuensi pada saat transmisi terjadi.

Jika pada stasiun transmisi sinyal informasi Keuntungan dari sistem Frequency Hopping
mengalami proses penyebaran (spreading), maka CDMA adalah :
pada stasiun penerima (receiver) sinyal yang
diterima akan mengalami proses penyempitan 1. Sinkronisasinya lebih mudah.
(despreading) dan mendapatkan bentuk data asli 2. Kombinasi dari jalur frekuensi yang tidak
yang dikirim. Proses ini dilakukan dengan cara harus bersebelahan memungkinkan lebar
mengkorelasikan sinyal spektrum tersebar dengan kanal spektrum tersebar yang lebih tinggi.
kode teracak yang dibangkitkan oleh penerima 3. Kemungkinann penggunaan jalur frekuensi
dan ini dapat dilihat pada (Gambar.6.) yang sama dari beberapa pemakai adalah
kecil.
Mixer 2 4. Lebar kanal yang besar pada sistem ini
Mixer 1 ( Korelator )
Sinyal Diterima Data memungkinkan terjadinya pengurangan
X X LPF
interferensi sinyal.
Local
Osc
~ Mixer 3
X Kerugian dari sistem Frequency Hopping CDMA
adalah ;
IF
Pembangkit Osc
Kode Rangkaian
~ Sinkronisasi 1. Memerlukan frequency synthisizer yang
canggih.
Clock
2. Perubahan sinyal saat pergantian jalur
frekuensi dapat berfungsi meningkatakan
Gambar. 6 Diagram Blok Penerima DS-CDMA pemakaian jalur frekuensi.

Kerugian dari Direct Sequence CDMA adalah : 3.1.4 Metode Time Hopping CDMA

1. Sulit untuk mempertahankan sinkronisasi


Pada penggunaan metode Time Hopping (TH)
antara sinyal kode yang diterima dengan
transmisi sinyal data dilakukan pada waktu
sinyal kode yang dibangkitkan secara lokal.
semburan berulang (rapid bursts) pada interval
2. Karena transmisi dilakukan dalam seluruh
waktu yang ditentukan oleh kode khusus untuk
lebar kanal, maka pemakai yang dekat
setiap penggunaanya.
dengan stasiun pengirim akan menghasilkan
interferensi bagi pemakai yang letaknya jauh
Pembagian waktu menjadi time slot untuk
dari stasiun pengirim.
melakukan transmisi, ditentukan oleh sinyal
pemakaianya karena setiap pemakai yang
mentrasmisikan data, melakukan dengan satu 2. Membedakan tiap-tiap stasiun transmisi
time slot. yang menggunakan lebar pita transmisi
sama.
Keuntungan dari pemakaian sistem Time
Hopping CDMA adalah :
Deret PN dibangkitkan dengan menggabungkan
keluaran-keluaran dari beberapa feedback shift
1. Sistem ini berguna bila daya pemancar
register. Sebuah feedback shift register terdiri
terbatas tetapi tiap semburan transmisi akan
atas memori dua-keadaan (two-state memory)
dilakukan dengan daya yang tinggi.
yang berurutan dan logik umpan balik.
2. Posisi pemakai terhadap stasiun pemancar
tidak berpengaruh.
Deret biner digeser melalui shift register sesuai
dengan pulsa clock. Isi dari deretan memori
Sedangkan kerugian dari pemakaian Time
digabungkan secara logik untuk menghasilkan
Hopping CDMA adalah :
masukan sebagai memori petama. Isi pertama
dari deretan memori dan feedback logic
1. Sinkronisasi kode membutuhkan waktu
menentukan isi selanjutnya dari deretan memori.
yang lama.
2. Memerlukan kode perbaikan untuk
kesalahan akibat bit yang hilang saat
pemancaraan. Moduo-2
Adder
+
3.1.5 Metode Hybrid
X1 X2 X3 X4
Keluaran
Metode Hybrid merupakan penggabungan dua
atau lebih nilai lebih dari metode - metode
modulasi spread spektrum, sehingga diperoleh
Clock
kombinasi metode yang lebih baik.
Kombinasi/gabungan dari metode tersebut yang
Gambar. 7 Linier Feedback Shift Register 4 Tingkat
dapat mungkin terjadi adalah : DS/FH, DS/TH,
FH/TH dan DS/FH/TH.
(Gambar.7), menunjukkan feedback shift register
Teknik hybrid ini lebih sering digunakan dalam linier dengan register empat tingkat untuk
implementasi karena mempunyai keuntungan – penyimpanan dan pergeseran, sebuah modulo-2
keuntungan dan persyaratan sintesis yang lebih adder dan jalur umpan balik dari adder ke
ringan tanpa menurunkan kinerja. masukan register.

Kerugian pada sistem ini adalah semakin Pengoperasian shift register diatur oleh deret
rumitnya pola pengiriman dan penerimaan. pulsa clock. Pada setiap pulsa clock, isi dari tiap
3. Deret Kode Teracak (Pseudorandom tingkat pada register digeser ke tingkat
Code Sequence) sebelahnya, dan isi X3 dan X4 dimasukkan ke
dalam modulo-2 adder, dan hasilnya diumpan
Suatu kode pseudorandom merupakan deret kode
balik ke X1. Yang merupakan keluaran shift
digital (biner) ”0” dan ”1” yang berubah secara
register adalah keluaran dari X4.
acak, tetapi pengacakannya ditentukan dan
bersifat periodik. Sifat acaknya membuat deret ini
Jika keadaan awal dari register adalah 0001 (X1 =
mirip seperti deret digital, sehingga disebut juga
0,X2 = 0,X3 = 0,dan X4 =1), maka hasil dari
Pseudorandom Noise (PN).
operasi pergeseran, penjumlahan, dan umpan
balik untuk tiap siklus adalah seperti terlihat pada
Pada sistem CDMA, deret PN digunakan untuk
tabel –1.
melakukan hal-hal berikut :
Dalam aplikasi CDMA, deret biner dengan ”0”
1. Membuat lebar pita sinyal yang dimodulasi,
dan ”1” dipetakan ke dalam deret biner yang
sehinga memiliki lebar pita transmisi yang
bersesuaian yang memiliki elemen +1 dan –1,
besar.
yang disebut juga deret bipolar.
Pada sebuah shift register pembangkit deret biner, dari keluaran terbesar dipakai sebagai simbol
pajang deret maksimal adalah : transmisi.

L = 2n – 1 chip (3) Sistem CDMA menggunakan 64 fungsi ortogonal


yang dibangkitkan oleh fungsi Walsh. Fungsi
Tabel. 1 Hasil Pergeseran Linier Feedback Shift Register 4 Walsh dibangkitkan oleh kode Hadamard.
Tingkat untuk tiap Siklus

Shift X1 X2 X3 X4 Deret Keluaran


Perioda yang dibutuhkan untuk mentransmisikan
0 0 0 0 1 1 sebuah simbol modulasi disebut interval simbol
1 1 0 0 0 0
2 0 1 0 0 0
Walsh dan sama dengan 1/4800 detik. Perioda
3 0 0 1 0 0 untuk 1/64 simbol modulasi disebut Walsh chip
4 1 0 0 1 1
5 1 1 0 0 0
dan besarnya 1/307200 detik. Di dalam satu
6 0 1 1 0 0 simbol Walsh, Walsh chip ditransmisikan dalam
7 1 0 1 1 1
8 0 1 0 1 1 urutan 0,1,2,…,63.
9 1 0 1 0 0
10 1 1 0 1 1
11 1 1 1 0 0 Pada pengoperasian sistem CDMA fungsi
12 1 1 1 1 1 ortogonal digunakan untuk kode penyebar pada
13 0 1 1 1 1
14 0 0 1 1 1 kanal forward, dan untuk modulasi pada kanal
15 0 0 0 1 1
16 1 0 0 0 0
reverse.

Pada persamaan (3) n adalah banyaknya tingkatan Untuk menyebarkan kode pada kanal reverse,
pada shift register. Deret terpanjang ini digunakan Pseudo-orthogonal function. Satu dari
mempunyai sifat dimana perioda pengulangan 64 simbol modulasi yang mungkin,
deret pada pulsa clock adalah To = 2n – 1. Deret ditransmisikan untuk tiap group terdiri dari 6
terpanjang terdiri dari ”0” sebanyak 2n –1 dan simbol kode. Simbol modulasi adalah satu dari
”1” sebanyak 2n-1 tiap satu perioda. kumpulan 64 fungsi ortogonal yang ada.

5. Fungsi Ortogonal Fungsi Walsh membentuk urutan bentuk


gelombang segi empat dengan amplitudo +1 dan
Fungsi ortogonal dipakai untuk memperbaiki –1, pada interval waktu yang terbatas TL, yang
efisiensi lebar pita suatu sistem spektrum disebut juga time base.
tersebar. Tiap pemakai/konsumen bergerak
(mobile user) akan menggunakan satu bagian dari 6. Proses Soft Handoff Pada CDMA
suatu set fungsi ortogonal yang mewakili suatu
set simbol yang digunakan untuk transmisi. Pada Metoda spread spectrum CDMA merupakan
sistem CDMA, deret Walsh dan Hadamard sering metode yang memanfaatkan teknologi soft-
dipakai untuk membangkitkan fungsi ortogonal. handoff untuk mengontrol error yang terjadi pada
perpindahan kanal atau sel.
Dua metode yang berbeda dapat digunakan untuk
memodulasi fungsi ortogonal ke dalam arus Pada saat perpindahaan kanal atau sel,
informasi dalam sinyal CDMA. Fungsi ortogonal user/konsumen akan dilayani oleh beberapa Base
dapat digunakan sebagai kode penyebar atau Station Sel dalam mencari sinyal dengan kualitas
dipakai untuk membentuk simbol modulasi yang terbaik yang akan dipilih / diunggulkan dalam
ortogonal. menyalurkan hubungan dari user ke user lain
yang diinginkan sehingga terjadi proses
Dengan modulasi simbol ortogonal, bit stream komunikasi. Proses soft-handoff ini dikenal
sinyal informasi dapat dibagi menjadi dua blok, dengan metode make before break.
tiap blok mewakili sebuah simbol informasi non
biner yang bersesuaian dengan deret kode Handoff merupakan suatu proses pengubah
transmisi tertentu. Jika terdapat bits per blok, frekuensi pada user dari sel yang lama ke sel
maka satu dari suatu set fungsi K = 2b yang lain pada saat sinyal mulai melemah. Pada
ditransmisikan dalam tiap interval. Sinyal pada sistem CDMA sel tersebut menggunakan
receiver dikorelasikan dengan satu set K- frekuensi radio CDMA yang sama dan barisan
matched filters, masing-masing dicocokkan kode yang berbeda.
dengan fungsi kode tiap simbol. Keluaran dari
hasil korelasi dibandingkan, dengan simbol dan
Ada empat macam handoff yang didukung oleh Soft Handoff pada sistem CDMA memungkinkan
stasiun pelanggan, yaitu: untuk lebih memperkecil gangguan pada saat
komunikasi sedang berlangsung, sebab
1. Soft Handoff.; menggunakan frekuensi pengalihan panggilan tidak dilakukan dengan
yang sama, konsumen melakukan tiba-tiba.
komunikasi melalui sel baru tanpa
mengganggu pamakai yang sedang Hal yang terjadi adalah dengan sistem CDMA
melakukan komunikasi juga. pengakses panggilan menggunakan kode berbeda
dengan frekuensi yang sama, dan akan terjadi
2. CDMA to CDMA Hard Handoff ; proses pengalihan panggilan tersebut.
Pemakai/konsumen beroperasi diantara dua
sel dengan menggunakan frekuensi yang
7. Masalah Near-Far
sama.

3. CDMA to Analog Handoff.; Konsumen Near-Far merupakan masalah yang terjadi


diarahkan dari suatu kanal traffik arah disebabkan jarak antara setiap MS (Mobile
menuju stasiun kanal suara analog dengan Station) dengan BS (Base Station) tidak sama,
menggunakan frekuensi berbeda. ada yang dekat dan ada yang jauh. Sinyal yang
diterima MS yang dekat dengan BS akan lebih
4. Softer Handoff.; menggunakan handoff kuat dibandingkan dengan sinyal yang diterima
diantara sektor di dalam satu sel. oleh MS yang jauh dari BS. Sehingga sinyal yang
dikirim untuk MS yang dekat akan menutupi
sinyal untuk MS yang jauh.
Pada gambar (8) ditunjukkan peristiwa soft
handoff pada sistem CDMA, dimana terjadi Masalah ini dapat diatasi dengan pengaturan
pengalihan pelayanan dari Base Station satu ke kontrol daya, sehingga sinyal untuk MS yang
Base Station lain yang terdekat. Dengan dekat dengan MS yang jauh dapat sama baiknya.
penggunaan soft handoff pada sistem CDMA (Gambar.9). menunjukkan terjadinya masalah
dapat mengatasi Dropped Call (gagal panggil). near-far, dimana terlihat jarak MS berbeda-beda
Dropped Call dapat terjadi apabila terputusya dari BS.
hubungan yang diterima sangat lemah. Hal ini
terjadi apabila konsumen bergerak. pada sistem 8. Interferensi Pada CDMA
CDMA Base Station dibagi menjadi beberapa
sektor, dengan arah yang berbeda. Dengan penggunaan frequency reuse dapat
menimbulkan interferensi pada sistem selular
Setiap sektornya diisi paling sedikit satu kanal, CDMA, dan ini merupakan interferensi antar
karena frekuensi yang digunakan sama, maka kanal yang sama atau disebut co-channel
kapasitas kanalnya menjadi lebih banyak. Dan interference karena setiap sel menggunakan kanal
pada saat salah satu Base Station penuh dengan yang sama. MS pada sel, menerima interferensi
panggilan, maka Base Station yang lain akan dari station MS yang lain pada sel yang sama dan
membantu panggilan tersebut. Pada saat interferensi dari MS pada sel yang berbeda.
panggilan dari Base Station yang lama ke Base
Station yang lain itu terjadi kegagalan panggilan, Ukuran suatu sel akan menentukan luas daerah
maka dengan menggunakan soft handoff akan cakupan dan kekuatan sinyal pada setiap selnya.
dapat diatasi menjadi lebih baik. Interferensi co-channel tidak tergantung pada
daya pancar setiap sel yang tersedia.
Sel A

Sel B

Sel A

Sel B
Sel A

Sel B
Gambar. 9 Proses Near-Far

Gambar. 8 Proses Soft Handoff pada CDMA


8.1 Adjacent Channel Interference sehingga daya sinyal yang diterima sama
besarnya berapun jarak antara pelanggan dengan
Adjacent channel interference disebut juga BS. Kontrol daya terhadap pelanggan diatur oleh
dengan interference kanal yang berdekatan, BS .
terjadi pada saat daya sinyal dari frekuensi
modulasi pembawa suatu kanal menyebar menuju
kanal berdekatan. Untuk menentukan letak BS, 10. Sektorisasi
perencanaan frekuensi dan frequency reuse perlu
diperhatikan pengaruh nilai C/I (Carrier to Pada sistem selular CDMA, sektorisasi dilakukan
Interference). C/I merupakan perbandingan antara untuk meningkatkan kapasitas saluran menjadi
sinyal pembawa dengan sinyal interferensi. tiga kali lebih besar. Kanal pada sistem CDMA
mempunyai bandwidth 1,25 MHz yang
8.2 Co-Channel Interference digunakan pada setiap sel. Sel tersebut dapat
terinterferensi oleh sel-sel yang berada di
sekitarnya. Pengaruh interferensi dari sel-sel
Co-Channel interference merupakan interferensi tetangga tergantung dari aktivitas sel-sel tersebut.
yang terjadi pada kanal yang sama dalam
frekuensi yang sama , pada jarak yang cukup Untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar
dekat. Dalam pemakaiannya dengan diketahui maka sinyal radio akan dibagi menjadi tiga
jarak tersebut maka dapat dilihat penggunaan sektor, dan setiap sinyal radio yang yang telah
frequency reuse yang dapat mereduksi co-channel dibagi tersebut akan menerima interferensi 1/3
interference. bagian dari kapasitas total. Dengan metoda itu
maka dengan demikian kapasitas dapat
9. Kontrol Daya ditingkatkan menjadi tiga kali.

Terjadi masalah near-far dan interferensi pada 11. Multipath Fading


sistem selular CDMA, hal tersebut dapat
dikurangi dengan pengontrolan daya. Kontrol
daya berfungsi untuk menjaga level sinyal yang Pada sistem bergerak CDMA dipergunakan udara
diterima pada BS dari masing-masing MS tetap untuk media sesaat mengirimkan transmisi sinyal.
konstan, tidak terganggu oleh sifat-sifat Pada saat pengiriman sinyal dapat terjadi
perambatan gelombang maupun karena MS pemantulan disebabkan oleh keadaan udara dan
bergerak. pengaruh keadaan geografis di sekitarnya, seperti
gedung-gedung bertingkat, perbukitan dan lain-
Pada kontrol daya terdapat dua jenis arah lain.
pengiriman sinyal yaitu:
Multipath merupakan berkas media transmisi
1. Reverse Link, sinyal yang dikirimkan berasal yang menghubungkan pengirim dan penerima
dari salah satu pelanggan menuju ke BS disebabkan oleh pemantulan. Akibat pemantulan
2. Forward Link, sinyal yang dikirimkan tersebut akan menimbulkan waktu tunda.
berasal dari BS menuju pada pelanggan.
Gejala pada saat terjadi pemantulan tersebut,
Kontrol daya pada reverse link dibutuhkan untuk sinyal yang dikirimkan akan menjadi satu dengan
mengendalikan daya pancar BS untuk sinyal dari pantulan sehingga terjadi Rayleigh
mendapatkan kualitas transmisi yang baik Fading. Untuk mengatasi multipath dapat
meskipun pada tingkatan daya paling rendah. dilakukan dengan menggunakan diversitas.
Daya yang dipancarkan dapat dipengaruhi oleh
sel, sehingga daya tersebut dapat berkurang.
Untuk itu pengendalian daya pancar ini akan 12. Diversitas
disesuaikan dengan kondisi para pelanggan
dengan memperhitungkan jarak pelanggan
dengan sel. Pada sistem CDMA diversitas dilakukan untuk
mengurangi fading. Diversitas yang digunakan
Pada forward link kontrol daya berfungsi untuk pada sistem CDMA adalah:
mengatur sinyal yang diterima oleh pelanggan,
1. Diversitas waktu ; atau time diversity dapat sendiri. Dimana qs = 1, saluran radio yang sama
dilakukan dengan memisahkan multipath dapat digunakan oleh setiap deret kode yang
pada antena penerima berdasarkan delay-nya. berbeda, namun melalui trafik yang berbeda.
Dilaksanakan dengan menggunakan Effisiensi frequency reuse pada sistem CDMA
interleaving simbol, deteksi error dan lebih dapat ditingkatkan dengan penggunaan
pengoreksi kode yang menyatakan hubungan CIRF dengan nilai terkecil.
waktu ke dalam sinyal.
Carrier To Interference (C/I ) merupakan
2. Diversitas Frekuensi ; atau frequency perbandingan antara sinyal pembawa yang
diversity dilakukan dengan cara memisahkan diterima terhadap besarnya interferensi, seperti
bagian spektrum yang berbeda dari kanal persamaan (5) menunjukkan bahwa C/I
fading yang berbeda juga. berhubungan dengan Eb/Io.

3. Diversitas Lintasan ; atau path diversity (C / I ) 


Eb Rb

diperoleh jika sinyal dipantulkan oleh benda Io Bc
pada lintasan. Hasil pantulan ini akan Eb Bc
bergabung dengan sinyal langsung dan (C / I )  / (5)
Io Rb
membentuk pola sinyal bergerak. Sinyal Dimana :
yang telah digabungkan tersebut dikunci dan
dijumlahkan sehingga diperoleh sinyal yang Eb = Energi per bit
baik. Io = Daya interferensi per bit
Rb = Kecepatan bit ( bit / detik )
Bc = Bandwidth saluran radio ( Hz )
4. Diversitas Spatial; dilakukan dengan cara
menggunakan dua antena penerima yang 14. Kapasitas CDMA Tanpa Kontrol Daya
dipisahkan oleh suatu jarak fisik tertentu.
Pada saat MS bergerak maka akan dihasilkan Kapasitas CDMA dihitung berdasarkan
pola sinyal puncak dan nol yang akan perbandingan C/I Forward Link (C/I)s (Carrier to
mengakibatkan penurunan kekuatan sinyal Interference minimum dari tiap kanal ) yang
yang diterima. Jika salah satu antena diterima oleh Mobile Unit (MU) pada perbatasan
diletakkan pada jarak tertentu, maka antena dari sel CDMA disebabkan oleh 11 buah sel
tersebut diluar daerah nol, sehingga dapat pengganggu dinyatakan dalam persamaan (6).
menerima sinyal yang lebih baik.
R 4
(C / I ) 
 (M  1) R  4   2MR 4   3M (2R) 4   6M (2,633R) 4
13. Kapasitas Sistem Selular CDMA 1 (6)
(C / I ) 
3,3123M  1
Penggunaan sistem CDMA pada telepon Dimana :
bergerak dapat meningkatkan kapasitas user  = konstanta
/konsumen dan juga mengefisienkan spektrum M = jumlah kanal trafik
frekuensi. Pada sistem ini terdapat dua macam
CIRF (Co-Channel Interference Reduction Sedangkan kapasitas CDMA dapat dinyatakan
Factor) yaitu faktor reduksi interferensi co- dengan persamaan (7)
channel. Dimana q sama dengan CIRF seperti
persamaan (4) dibawah ini : m =M/K (7)
Dimana :
D=q.R (4)
m = jumlah kanal per trafik sel
K = pola frequency reuse
Adjacent CIRF merupakan CIRF yang pertama,
yaitu CIRF yang ditimbulkan oleh saluran
terbatas. Dimana qa = D/R = 2, maksudnya sel 14.1 Kapasitas CDMA Dengan Kontrol
yang berbeda dapat menggunakan ulang saluran Daya
radio yang sama.
Penggunaan daya kontrol yang baik dapat
Sedangkan CIRF yang ke dua adalah self CIRF, meningkatkan kapasitas pada sistem seluler
yaitu CIRF yang ditimbulkan oleh saluran itu CDMA. Dengan mengunakan kontrol daya
Forward link, dapat mengurangi interferensi, Bt / Bc M ( 12 )
M  
sehingga sinyal yang dikirimkan akan sama K 2 / 3 (C / I ) S
baiknya walaupun ada perbedaan jarak. Apabila Dimana :
interferensi dapat dikurangi, maka dapat
meningkatkan harga M. persamaan (8) dibawah Bt = Bandwidth total
menunjukkan bila interferensi dianggap tidak Bc = Bandwidth saluran
M = Bt/Bc = jumlah saluran
ada: (C/I) = Carrier to Interference Ratio Minimum

R 4 1 Persamaan di atas dapat diterapkan pada sistem


(C / I ) s   (8)
 ( M  1) R 4 M 1 analog FDMA dan pada sistem digital TDMA.
Apabila dimisalkan bandwidth saluran radio pada
 Untuk ( C/I )s = 0.032 maka M = 32.25 sistem TDMA adalah 30 KHz dibagi menjadi tiga
 Untuk ( C/I )s =0.01792 maka M = 56.8 time slot, jadi masing-masingnya 10 KHz (Bc=10
KHz). Maka akan diproleh (C/I)s minimum sama
Dengan membandingkan persamaan (6) dan dengan (C/I)s dari masing-masing saluran TDMA
persamaan (7) dapat menunjukan harga M akan ( 10 KHz ).
meningkat apabila tidak terjadi interferensi yang
berarti. Pada pengiriman sinyal interferensi tidak 15. Kapasitas Traffik CDMA
dapat dihindari, akan tetapi dapat dikurangi
dengan menggunakan kontrol daya.
Pada sistem akses CDMA atau Code Division
Pada perbatasan sel daya total akan dikurangi, (C/ Multiple Acces dikombinasikan pemancaran
I)s yang mempunyai jarak R didekat perbatasan secara bersama dalam satu kanal dan waktu yang
sel seperti persamaan (9). bersamaan pula. Dengan cara ini maka akan
mencakup lebih banyak pemakai pada saluran
PR R 4 komunikasi. Sistem CDMA ini membedakan para
(C / I ) 
 M  1 M M M  pemakainya melalui suatu kode khusus pada
PR R 4   2  3 (2) 4  6 6(2,633) 4 
 2 2 2 2  setiap pemancaran atau transmisi. Dalam analisa
1 (9)
 pada aplikasi selular ini mempergunakan CDMA.
1,656 M
CDMA dikembangkan oleh Qualcomm dari
14.2 Kapasitas Selular Sistem FDMA dan Amerika Serikat. Sistem ini dapat bekerja pada
TDMA frekuensi 800 MHz dan 1,9 GHz. Sesuai dengan
ini metode akses yang digunakannya yaitu
Pada sistem selular FDMA dan TDMA, kanal CDMA, CDMA ini juga memiliki dua kanal yaitu
frekuensi dan time slot-nya menunjukkan satu kanal maju dan kanal balik dan didalam kanal-
panggilan. Selama Mobile Unit digunakan, maka kanal ini terdapat kanal-kanal lagi yang mengatur
saluran yang digunakan Mobile Unit tersebut komunikasi atau membawa informasi. Untuk
tidak dapat digunakan oleh panggilan lainnya. traffik dan akses, kanal-kanalnya terdapat pada
Penggunaan frekuensi reuse akan menimbulkan kanal balik. Sedangkan pada kanal maju terdapat
co-channel interference. juga kanal traffik tetapi tidak terdapat kanal untuk
akses. Kanal akses sendiri bukan suatu kanal
Seperti persamaan (11) menunjukkan bahwa nilai pembicaraan tetapi merupakan kanal untuk pesan
q tergantung pada nilai K. ( messages ).

Apabila q = CIRF dimana : Pada sistem CDMA juga dialokasikan dua daerah
frekuensi yang masing-masing sebesar 20 MHz.
Q = D/R ( 10 ) Dua daerah frekuensi itu adalah :
q  3K ( 11 )
1. 825 – 845 MHz untuk komunikasi dari
Mobile ke Base
Apabila dimisalkan K=7 maka akan didapat hasil
2. 870 – 890 MHz untuk komunikasi dari
q = 4,6. Dalam keadaan yang tidak baik terdapat
Base ke Mobile
saluran pengganggu, maka kapasitas sinyal radio
adalah sebagai berikut :
Spesifikasi lain dari CDMA IS 95 adalah :
a. Lebar kanal adalah 1,25 MHz 16. Kapasitas Kanal Selular CDMA
b. Kecepatan pemancaran adalah 14,4 kbps
c. Carrier to Interference Ratio ( CIR ) Penggunaan sistem CDMA pada komunikasi
adalah –13,3 dB. bergerak dapat meningkatkan kapasitas pada
Untuk menganalisa metode akses CDMA dari komunikasi bergerak dan juga mengefisienkan
sudut traffik selular akan diberikan data-data spektrum frekuensi.
sebagai berikut :
Dari persamaan (5) maka, harga Eb/Io didapat
a. Spektrum yang dialokasikan: 5 MHz dari sinyal base band dan tergantung dari kualitas
b. Traffik : 0,1 per suara pada waktu Mobile Unit. Apabila
pemakai dimisalkan kecepatan vecoder (pengubah sinyal
c. Blocking : 2% suara menjadi sinyal digital) adalah 8 kbps dan
d. Erlang per MHz : 2196 E bandwidth total saluran wide band adalah Bt =
e. Erlang per sel : 1098 E 1,25 MHz maka :

Untuk mencari jumlah kanal yang terjadi dari 1. Untuk Eb/Io = 7 dB, ( C/I )s = 0,032
data-data yang telah diberikan, maka akan 2. Untuk Eb/Io = 4,5 dB, ( C/I )s = 0,01792
dilakukan penyelesaian dengan rumus (1) dan Untuk menghitung kapasitas radio dari sistem
(2). Dengan Bt 5 MHz dan Bi 14,4 kbps maka CDMA digunakan sistem kontrol daya atau
didapatkan harga Gp sebesar 25,4 dB. forward link (pengirim sinyal dari sel menuju ke
Mobile Station).
Kemudian dengan memasukan nilai CIR –13,3
dB maka akan didapatkan Eb/Io sebesar 12,2 dB, Dengan persamaan (6) maka dapat dicari jumlah
sehingga didapatkan nilai N yaitu 3. kanal traffik dengan perhitungan (C/I)s dengan
Dari data dan perhitungan diatas dapat diuraikan menggunakan persamaan (5) yang dapat
sebagai berikut: menentukan harga M, seperti berikut:

a. Jadi dengan alokasi spektrum sebesar 5 1. Untuk ( C/I ) s = 0,032 maka M = 9,736
MHz dengan kecepatan pemancaran 14,4 2. Untuk (C/I )s = 0,01792 maka M = 17,5
kbps akan diperoleh 3 kanal.
b. Bila diketahui Erlang per MHz adalah Sedangkan untuk mencari kanal traffik per sel
219,6 E maka untuk 1,25 MHz kepadatan digunakan persamaan 7dimana :
traffiknya adalah : Apabila diketahui harga qa (adjacent CIRF)
1,25MHz sebesar 2 seperti pada pembahasan sebelumnya
x219,6 E  274,5E 2 2
1MHz maka didapatharga K  qa  2  1,33
3 3
Jadi untuk harga 1,25 MHz terdapat traffik M
sebesar 274,5 E Sehingga harga m 
1,33
c. Bila diketahui Erlang per sel adalah 1098 1. Untuk Eb/Io = 7 dB, dengan ( C/I )s= 9,736
E dan traffik 0,1 E per pemakai maka dan M 9,736 maka akan didapat m sebesar
dalam 1 sel akan melayani 1098 pemakai. 7,32 kanal traffik per sel
d. Untuk membuktikan kepadatan traffik 2. Untuk Eb/Io = 4,5 dB, dengan ( C/I ) s=
dalam bentuk panggilan ( call ) dapat 0,01792
dilihat dari penyelesaian berikut ini dan M 17,15 akan didapatkan m sebesar
12,9 kanal traffik per sel.
Jika diketahui Erlang per sel adalah (a) dari data
CDMA diketahui nilai erlangnya sebesar 1098E, Jika dengan kontrol daya pada CDMA akan
sehingga rata-rata waktu genggamnya (h) adalah didapatkan analisa sebagai berikut. Dengan
3 menit. Sedangkan jika panggilan atau call (c) persamaan 8 akan didapatkan harga M, maka ;
terjadi dalam 1 jam (60 menit) maka dengan 1. Untuk (C/I)s = 0,032 maka M = 32,25.
menggunakan rumus traffik yaitu (a) adalah = (c) 2.Untuk (C/I)s = 0,01792 maka M = 56,8
x (h) dan, 1098 E sama dengan c x 3/60, sehingga
(c) sebesar 21.960 panggilan
Sebelum dilakukan pengaturan kontrol daya, 17. Perbandingan Kapasitas Sistem CDMA
harga M dan m yang didapat dari persamaan (7)
dan persamaan (8) adalah sebgai berikut: Kapasitas sistem CDMA akan dibandingkan
dengan teknik multiple acces yang lain, yaitu
1. Untuk (C/I)s= 0,032 (-15 dB) maka M = pada sistem FDMA dan TDMA.
18,87 dan m = 14,19
2. Untuk (C/ )s = 0,01792 (-17 dB) maka M Bt = 1,25 MHz (total Bandwidth)
= 23,7 dan m = 28,33 Bss = 1,25 MHz (Bandwidth kanal CDMA)
Bc = 30 KHz (Bandwidth FDMA)
(C/I)s yang diterima oleh Mobile Unit berjarak r0 Bc = 30 KHz (Bandwidth tiga time slot TDMA)
harus sebanding dengan (C/I)s pada persamaan Kapasitas pada sistem FDMA ;
(9) maka :
Total jumlah kanal = 1,25 x 106/30 x 103 = 41,67
2
Power Reduction Ratio ( r0/R ) pada ( C/I )s tidak Pola pengulangan sel K = 7
boleh lebih dari 0,302 untuk Mobile Unit yang Kapasitas radio mFDMA =41,67/7 = 6 kanal per sel
berjarak kurang dari r0 =0,55R. Jika dianggap Kapasitas pada sistem TDMA ;
daya terendah adalah 0,302 P R, maka total daya Total jumlah kanal = 1,25 x 106/10 x103 = 125
akan menjadi : Pola pengulangan sel K = 4
Kapasitas radio mTDMA = 125/4 =31,25 kanal per
 ro 2 r 2 3 r 33  sel
Pt  PR k  2 r1  2  2  ....
R R R  Kapasitas pada sistem CDMA :
 ro 
Total jumlah kanal = 13
r 
2 ro R 3
 PR k    rdr   R 2 
Pola pengulangan sel = 1,33
 R  0 0  Didapat dari hasil ( C/I )s = 0,032 sesudah
R   ro   pengaturan kontrol daya.
2 4

 PR k ( 13 )
1    
4   R  
Untuk Eb/Io = 7 dB ditambah voice activity cycle
dan sektorisasi maka;

Untuk r0/R = 0,55 maka ( r0 /R )4 = Kapasitas radio mCDMA = 13 x 3 x 3 = 120 kanal


0.0913,dengan demikian maka didapatkan harga per sel
Pt menjadi :
Apabila dibandingkan ketiga teknik multiple
acces diatas maka didapat hasil bahwa kapasitas
 R2 
Pt  PR k    1,0913 sistem CDMA lebih besar dibandingkan dengan
 4  sistem FDMA dan sistem TDMA.
M 
 PR    1,0913 mCDMA = 20 x mFDMA
 2 
= 4 x mTDMA
Dari hasil diatas, Pt menunjukkan daya minimum
mempunyai kanal traffik 0,032 P R pada sel untuk Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki sistem
melayani Mobile Unit lebih besar dari r0 = 0,55 CDMA, merupakan suatu peluang yang baik
R. Maka akan didapat harga M dan m berkurang untuk pemanfaatan pada sistem komunikasi
menjadi : bergerak. Pada sistem CDMA tidak ditemukan
adanya guard band atau guard time seperti pada
1. Untuk ( C/I )s = 0,032 maka M = 18,87/1,0913 sistem FDMA dan TDMA, sehingga pada sistem
sebesar 13 CDMA tidak terjadi overlapp. Hal ini
2. Untuk ( C/I )s= 0,01792 maka M = 33,7/1,0913 berhubungan penggunaan frequency reuse pada
sebesar 25,96 sistem CDMA sangat efisien.
jika dibandingkan dengan hasil sebelum
pengaturan kontrol daya dan sesudah kontrol Efisiensi penggunaan frequency reuse ini
daya maka didapat hasil perbandingan harga M disebabkan pada sistem CDMA merupakan suatu
dan m tidak terlalu besar. sistem yang menggunakan kode deret acak atau
kode PN, yang menyebabkan kapasitas menjadi
lebih besar, karena dengan frekuensi sama maka
tidak diperlukan alokasi yang lain. Bahkan setiap
Mobile Station dapat menggunakan seluruh lebar yang dikirimkan dapat sama diterima walaupun
pita frekuensi yang tersedia. jaraknya berbeda, hal tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan sistem kontrol daya
Dengan lebar bandwidth 1,25 MHz pada sistem forward link. Pada sistem FDMA dan TDMA
CDMA, semua sel yang ada dapat menggunakan kontrol daya tidak dapat meningkatkan kapasitas,
seluruh spektrum frekuensi yang tersedia secara tetapi dapat mengurangi interferensi dan juga
bersamaan, tanpa ada gangguan satu dengan dapat mengatasi masalah near-far.
lainnya. Hal tersebut tidak akan dipengaruhi oleh
jauh atau dekatnya jarak antara sel satu dengan Pada sistem FDMA dan TDMA, sektorisasi
sel lain. Pada sistem FDMA dan TDMA digunakan untuk mengurangi interferensi. dengan
penggunaan frquency reuse tidak seperti pada cara menggunakan antena berarah, sehingga sel
sistem CDMA, dengan satu saluran dapat dapat dibagi menjadi beberapa sektor yang
digunakan frekuensi yang sama sehingga tidak mempunyai sejumlah kanal atau frekuensi dan
memerlukan pengaturan frekuensi. dapat meningkatkan kapasitas. Dengan
sektorisasi pada sistem CDMA dapat
Dengan kode PN pada sistem CDMA juga meningkatkan kapasitas menjadi tiga kali lebih
mempunyai sifat kerahasiaan yang baik dengan besar.
pemakaian kode PN pada sistem CDMA. Pada
sistem CDMA tersedia 4,4 milyar kode yang KESIMPULAN
dapat dipakai untuk setiap Mobile Station yang
menggunakannya. Masing-masing kode tersebut 1. Dengan kode PN pada CDMA, mempunyai
hanya diketahui oleh Mobile Station yang tingkat kerahasiaan yang baik, juga dengan
menggunakan, sehingga Mobile Station yang lain kode PN, penggunaan ulang frekuensi atau
tidak dapat menggunakannya. Maka komunikasi frequency reuse akan lebih efisien dan tidak
yang sedang berlangsung akan terjaga dengan perlu pengaturan frekuensi.
baik. Selain itu juga dengan kode PN maka 2. Kontrol daya dapat mengatasi masalah near-
sistem CDMA mempunyai kemampuan akses far, sehingga sinyal yang dikirimkan untuk
jamak yaitu setiap Mobile Station dapat Mobile Station yang dekat dengan Mobile
mengirimkan sinyal secara simultan, baik itu Station yang jauh pada satu sel dapat diterima
dalam waktu maupun frekuensi yang sama. sama baiknya. Juga dengan kontrol daya
forward link dapat mengurangi interferensi.
Soft Handoff pada sistem CDMA juga
merupakan salah satu kelebihan dari sistem 3. Kapasitas CDMA dapat ditingkatkan menjadi
CDMA, dengan ini lebih dapat menjaga tiga kali dengan sektorisasi.
komunikasi berjalan dengan lancar. Hal tersebut
dapat diketahui pada saat terjadi suatu panggilan 4. Sistem CDMA mempunyai kapasitas lebih
dari sebuah Mobile Station, maka panggilan besar dibandingkan dengan sistem FDMA,
tersebut akan dilayani tidak hanya oleh suatu sel TDMA. Kombinasi sistem FDMA, sistem
melainkan juga oleh sel lain yang berdekatan CDMA akan mempunyai kapasitas 20 kali
dengan Mobile Station tersebut. Sedangkan pada lebih besar. Sedangkan dengan sistem TDMA
sistem FDMA dan TDMA tidak menggunakan sistem CDMA mempunyai kapasitas 4 kali
soft handoff, melainkan hard handoff, sehingga lebih besar.
kemungkinan untuk terjadinya dropped call akan
lebih besar . DAFTAR PUSTAKA
Pada sistem CDMA sinyal informasi dikirimkan
1. Garg, Vijay K, Smolik, Kennet and Wilkes, Joseph E,
melalui sinyal derau yang lebar sinyalnya lebih Aplication of CDMA In Wireless/Personal
besar dari sinyal informasi yang dikirimkan, Communication, Prentice Hall, New york, 1997
sehingga sinyal informasi dapat disembunyikan. 2. Gilsic, Savo G and L.A, Pentti, Code Division Multiple
Dengan ini dapat mengurangi jamming. Acces Communication, Kluwer Academic Publisher,
Boston, 1995
3. Huntoro, Gunadi D, Trend Teknologi Wireless Pada
Sedangkan dengan kontrol daya pada sistem
Bidang Telekomunikasi, GEMATEL No 05 /XXVIII,
CDMA dapat mengatasi masalah near-far dan 1997
juga dapat mengurangi interferensi. Masalah 4. IGN Setyawan SN, Pengantar Spread Spectrum,
near-far dapat diatasi dengan mengatur sinyal Makalah Sistem Komunikasi Radio Digital (EL– 473),
ITB Bandung
5. Lee William C.Y, Mobile Communication Design 11. Robert G, Winch, Telecommunication Transmission
Fundamental, Mc Graw Hill, New York, 1993 System, Mc Graw Hill International Edition, 1993
6. Lee William C.Y, Mobile Cellular Telecomunication 12. Raymond Steele, Mobile system Engginering, Artech
Syatem, Mc Graw Hill, New York, 1995 House Publisher Boston London, 1992
7. Mimi Darmawan, Handoff dalam Sistem Komunikasi 13. Saleh Faraque, Cellular Mobile System Engginering,
wireless, GEMATEL No 06 / XXVIII. 1997 Artech House Publisher Boston London 1996.
8. Prasad Ramjee, CDMA For Wireless Personal
Communication, Artech House Publisher, Boston, PENULIS.
London, 1996
1. Waryani, ST., Dosen Tetap Teknik Elektro -
9. Qualcomm, CDMA one Conepts and Terminologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor.
Qualcomm Inc, San Diego, CA, USA, 1997
10. Qualcomm, CDMA Vs GSM, Qualcomm Inc, San 2. Adil Amin Sjafri, Ir, MPd., Dosen Tetap Teknik
Diego, CA, USA, 1997 Elektro - Fakultas Teknik , Universitas Pakuan
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai