Abstrak
Komunikasi bergerak menggunakan beberapa macam metode akses yaitu FDMA (Frequency Division
Multiple Acces), TDMA (Time Division Multiple Acces) dan CDMA (Code Division Multiple Acces) di
mana satu sama lainya mempunyai kareteristik tersendiri. Pada FDM sistem komunikasi bergerak muncul
teknologi AMPS, dengan teknologinya TACS, NMT dan C-450 sedangkan TDMA dikenal dengan
teknologi GSM dengan teknologinya DCS 1800 dan yang lainya dengan perkembanganya sangat pesat.
Sedangkan pada akses CDMA munculah teknologi selullar yang mempunyai kapasitas kanal lebih besar
dari pada teknologi sebelumnya (AMPS dan GSM).Apabila dilakukan perhitungan perbandingan kapasitas
kanal dari masing-masing teknologi komunikasi bergerak maka dapat di tuliskan bahwa kapasitas kanal
pada CDMA akan lebih besar empat kali dari kapasitas kanal pada komunikasi bergerak dengan metode
akses TDMA. Dan akan lebih besar 20 kali lebih besar dari kapasitas kanal pada komunikasi dengan
metode akses FDMA. Dengan demikian untuk mengimbangi jumlah pelanggan yang makin banyak maka
teknologi CDMA ini dapat mengatasi jumlah lonjakan pelanggan komunikasi bergerak (sellular).
Setiap pengirim mempunyai kode berbeda, akan Spektrum tersebar (Spread Spectrum) adalah
tetapi sinyal kode tersebut dapat dikenali oleh teknik modulasi yang memodulasi dan
penerima dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menyebarkan sinyal termodulasi pada suatu pita
penyaringan energi yang dapat membedakan satu frekuensi yang jauh lebih lebar daripada lebar
sinyal dengan sinyal lain. pita (bandwidth) dan diperlukan untuk
mentransmiskan sinyal tersebut
Teknik spektrum tersebar pertama kali digunakan
dalam bidang militer, karena merupakan teknik N RZ Data
x
IF RF
komunikasi yang aman, kebal terhadap DATA
PN
MOD2
ADD
gabungan Modulator
(PSK) PA
CODE
interferensi dan transmisi dapat disembunyikan di
dalam background noise sehingga sulit untuk Up Conv erter
dideteksi. Saat ini, teknik spektrum tersebar telah Jaringan GPS ( Global Phone Service )
N RZ
DATA
MOD2
ADD
Demodulator
(PSK)
IF
x RF
LNA
Jika pada stasiun transmisi sinyal informasi Keuntungan dari sistem Frequency Hopping
mengalami proses penyebaran (spreading), maka CDMA adalah :
pada stasiun penerima (receiver) sinyal yang
diterima akan mengalami proses penyempitan 1. Sinkronisasinya lebih mudah.
(despreading) dan mendapatkan bentuk data asli 2. Kombinasi dari jalur frekuensi yang tidak
yang dikirim. Proses ini dilakukan dengan cara harus bersebelahan memungkinkan lebar
mengkorelasikan sinyal spektrum tersebar dengan kanal spektrum tersebar yang lebih tinggi.
kode teracak yang dibangkitkan oleh penerima 3. Kemungkinann penggunaan jalur frekuensi
dan ini dapat dilihat pada (Gambar.6.) yang sama dari beberapa pemakai adalah
kecil.
Mixer 2 4. Lebar kanal yang besar pada sistem ini
Mixer 1 ( Korelator )
Sinyal Diterima Data memungkinkan terjadinya pengurangan
X X LPF
interferensi sinyal.
Local
Osc
~ Mixer 3
X Kerugian dari sistem Frequency Hopping CDMA
adalah ;
IF
Pembangkit Osc
Kode Rangkaian
~ Sinkronisasi 1. Memerlukan frequency synthisizer yang
canggih.
Clock
2. Perubahan sinyal saat pergantian jalur
frekuensi dapat berfungsi meningkatakan
Gambar. 6 Diagram Blok Penerima DS-CDMA pemakaian jalur frekuensi.
Kerugian dari Direct Sequence CDMA adalah : 3.1.4 Metode Time Hopping CDMA
Kerugian pada sistem ini adalah semakin Pengoperasian shift register diatur oleh deret
rumitnya pola pengiriman dan penerimaan. pulsa clock. Pada setiap pulsa clock, isi dari tiap
3. Deret Kode Teracak (Pseudorandom tingkat pada register digeser ke tingkat
Code Sequence) sebelahnya, dan isi X3 dan X4 dimasukkan ke
dalam modulo-2 adder, dan hasilnya diumpan
Suatu kode pseudorandom merupakan deret kode
balik ke X1. Yang merupakan keluaran shift
digital (biner) ”0” dan ”1” yang berubah secara
register adalah keluaran dari X4.
acak, tetapi pengacakannya ditentukan dan
bersifat periodik. Sifat acaknya membuat deret ini
Jika keadaan awal dari register adalah 0001 (X1 =
mirip seperti deret digital, sehingga disebut juga
0,X2 = 0,X3 = 0,dan X4 =1), maka hasil dari
Pseudorandom Noise (PN).
operasi pergeseran, penjumlahan, dan umpan
balik untuk tiap siklus adalah seperti terlihat pada
Pada sistem CDMA, deret PN digunakan untuk
tabel –1.
melakukan hal-hal berikut :
Dalam aplikasi CDMA, deret biner dengan ”0”
1. Membuat lebar pita sinyal yang dimodulasi,
dan ”1” dipetakan ke dalam deret biner yang
sehinga memiliki lebar pita transmisi yang
bersesuaian yang memiliki elemen +1 dan –1,
besar.
yang disebut juga deret bipolar.
Pada sebuah shift register pembangkit deret biner, dari keluaran terbesar dipakai sebagai simbol
pajang deret maksimal adalah : transmisi.
Pada persamaan (3) n adalah banyaknya tingkatan Untuk menyebarkan kode pada kanal reverse,
pada shift register. Deret terpanjang ini digunakan Pseudo-orthogonal function. Satu dari
mempunyai sifat dimana perioda pengulangan 64 simbol modulasi yang mungkin,
deret pada pulsa clock adalah To = 2n – 1. Deret ditransmisikan untuk tiap group terdiri dari 6
terpanjang terdiri dari ”0” sebanyak 2n –1 dan simbol kode. Simbol modulasi adalah satu dari
”1” sebanyak 2n-1 tiap satu perioda. kumpulan 64 fungsi ortogonal yang ada.
Sel B
Sel A
Sel B
Sel A
Sel B
Gambar. 9 Proses Near-Far
Apabila q = CIRF dimana : Pada sistem CDMA juga dialokasikan dua daerah
frekuensi yang masing-masing sebesar 20 MHz.
Q = D/R ( 10 ) Dua daerah frekuensi itu adalah :
q 3K ( 11 )
1. 825 – 845 MHz untuk komunikasi dari
Mobile ke Base
Apabila dimisalkan K=7 maka akan didapat hasil
2. 870 – 890 MHz untuk komunikasi dari
q = 4,6. Dalam keadaan yang tidak baik terdapat
Base ke Mobile
saluran pengganggu, maka kapasitas sinyal radio
adalah sebagai berikut :
Spesifikasi lain dari CDMA IS 95 adalah :
a. Lebar kanal adalah 1,25 MHz 16. Kapasitas Kanal Selular CDMA
b. Kecepatan pemancaran adalah 14,4 kbps
c. Carrier to Interference Ratio ( CIR ) Penggunaan sistem CDMA pada komunikasi
adalah –13,3 dB. bergerak dapat meningkatkan kapasitas pada
Untuk menganalisa metode akses CDMA dari komunikasi bergerak dan juga mengefisienkan
sudut traffik selular akan diberikan data-data spektrum frekuensi.
sebagai berikut :
Dari persamaan (5) maka, harga Eb/Io didapat
a. Spektrum yang dialokasikan: 5 MHz dari sinyal base band dan tergantung dari kualitas
b. Traffik : 0,1 per suara pada waktu Mobile Unit. Apabila
pemakai dimisalkan kecepatan vecoder (pengubah sinyal
c. Blocking : 2% suara menjadi sinyal digital) adalah 8 kbps dan
d. Erlang per MHz : 2196 E bandwidth total saluran wide band adalah Bt =
e. Erlang per sel : 1098 E 1,25 MHz maka :
Untuk mencari jumlah kanal yang terjadi dari 1. Untuk Eb/Io = 7 dB, ( C/I )s = 0,032
data-data yang telah diberikan, maka akan 2. Untuk Eb/Io = 4,5 dB, ( C/I )s = 0,01792
dilakukan penyelesaian dengan rumus (1) dan Untuk menghitung kapasitas radio dari sistem
(2). Dengan Bt 5 MHz dan Bi 14,4 kbps maka CDMA digunakan sistem kontrol daya atau
didapatkan harga Gp sebesar 25,4 dB. forward link (pengirim sinyal dari sel menuju ke
Mobile Station).
Kemudian dengan memasukan nilai CIR –13,3
dB maka akan didapatkan Eb/Io sebesar 12,2 dB, Dengan persamaan (6) maka dapat dicari jumlah
sehingga didapatkan nilai N yaitu 3. kanal traffik dengan perhitungan (C/I)s dengan
Dari data dan perhitungan diatas dapat diuraikan menggunakan persamaan (5) yang dapat
sebagai berikut: menentukan harga M, seperti berikut:
a. Jadi dengan alokasi spektrum sebesar 5 1. Untuk ( C/I ) s = 0,032 maka M = 9,736
MHz dengan kecepatan pemancaran 14,4 2. Untuk (C/I )s = 0,01792 maka M = 17,5
kbps akan diperoleh 3 kanal.
b. Bila diketahui Erlang per MHz adalah Sedangkan untuk mencari kanal traffik per sel
219,6 E maka untuk 1,25 MHz kepadatan digunakan persamaan 7dimana :
traffiknya adalah : Apabila diketahui harga qa (adjacent CIRF)
1,25MHz sebesar 2 seperti pada pembahasan sebelumnya
x219,6 E 274,5E 2 2
1MHz maka didapatharga K qa 2 1,33
3 3
Jadi untuk harga 1,25 MHz terdapat traffik M
sebesar 274,5 E Sehingga harga m
1,33
c. Bila diketahui Erlang per sel adalah 1098 1. Untuk Eb/Io = 7 dB, dengan ( C/I )s= 9,736
E dan traffik 0,1 E per pemakai maka dan M 9,736 maka akan didapat m sebesar
dalam 1 sel akan melayani 1098 pemakai. 7,32 kanal traffik per sel
d. Untuk membuktikan kepadatan traffik 2. Untuk Eb/Io = 4,5 dB, dengan ( C/I ) s=
dalam bentuk panggilan ( call ) dapat 0,01792
dilihat dari penyelesaian berikut ini dan M 17,15 akan didapatkan m sebesar
12,9 kanal traffik per sel.
Jika diketahui Erlang per sel adalah (a) dari data
CDMA diketahui nilai erlangnya sebesar 1098E, Jika dengan kontrol daya pada CDMA akan
sehingga rata-rata waktu genggamnya (h) adalah didapatkan analisa sebagai berikut. Dengan
3 menit. Sedangkan jika panggilan atau call (c) persamaan 8 akan didapatkan harga M, maka ;
terjadi dalam 1 jam (60 menit) maka dengan 1. Untuk (C/I)s = 0,032 maka M = 32,25.
menggunakan rumus traffik yaitu (a) adalah = (c) 2.Untuk (C/I)s = 0,01792 maka M = 56,8
x (h) dan, 1098 E sama dengan c x 3/60, sehingga
(c) sebesar 21.960 panggilan
Sebelum dilakukan pengaturan kontrol daya, 17. Perbandingan Kapasitas Sistem CDMA
harga M dan m yang didapat dari persamaan (7)
dan persamaan (8) adalah sebgai berikut: Kapasitas sistem CDMA akan dibandingkan
dengan teknik multiple acces yang lain, yaitu
1. Untuk (C/I)s= 0,032 (-15 dB) maka M = pada sistem FDMA dan TDMA.
18,87 dan m = 14,19
2. Untuk (C/ )s = 0,01792 (-17 dB) maka M Bt = 1,25 MHz (total Bandwidth)
= 23,7 dan m = 28,33 Bss = 1,25 MHz (Bandwidth kanal CDMA)
Bc = 30 KHz (Bandwidth FDMA)
(C/I)s yang diterima oleh Mobile Unit berjarak r0 Bc = 30 KHz (Bandwidth tiga time slot TDMA)
harus sebanding dengan (C/I)s pada persamaan Kapasitas pada sistem FDMA ;
(9) maka :
Total jumlah kanal = 1,25 x 106/30 x 103 = 41,67
2
Power Reduction Ratio ( r0/R ) pada ( C/I )s tidak Pola pengulangan sel K = 7
boleh lebih dari 0,302 untuk Mobile Unit yang Kapasitas radio mFDMA =41,67/7 = 6 kanal per sel
berjarak kurang dari r0 =0,55R. Jika dianggap Kapasitas pada sistem TDMA ;
daya terendah adalah 0,302 P R, maka total daya Total jumlah kanal = 1,25 x 106/10 x103 = 125
akan menjadi : Pola pengulangan sel K = 4
Kapasitas radio mTDMA = 125/4 =31,25 kanal per
ro 2 r 2 3 r 33 sel
Pt PR k 2 r1 2 2 ....
R R R Kapasitas pada sistem CDMA :
ro
Total jumlah kanal = 13
r
2 ro R 3
PR k rdr R 2
Pola pengulangan sel = 1,33
R 0 0 Didapat dari hasil ( C/I )s = 0,032 sesudah
R ro pengaturan kontrol daya.
2 4
PR k ( 13 )
1
4 R
Untuk Eb/Io = 7 dB ditambah voice activity cycle
dan sektorisasi maka;