Dibuat Oleh :
1. Risa Alvionita (P27838115013)
2. Nur Inayati Khoiron (P27838115015)
3-B
Sistem TDMA adalah merupakan salah satu metode akses sistem komunikasi satelit
, dimana pada sistem ini sudah menggunakan teknologi digital, tiap-tiap stasiun bumi
akan memancarkan sinyal ke satelit menurut celah waktu yang telah disediakan secara
bergiliran, sedangkan frekuensi pancar dari setiap stasiun bumi semuanya sama .
Setiap stasiun bumi memancarkan sinyal ke satelit dalam bentuk “burst” secara
bergantian menurut celah waktu masing masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar yang menunjukkan konsep dasar sistem TDMA.
Dalam sistem TDMA dimana untuk satu transponder hanya ada satu carrier (pembawa)
yang diolah, maka power amplifier untuk transpondernya dapat dioperasikan mendekati
titik jenuhnya, karena tidak mungkin terganggu oleh intermodulasi, sehingga output
transpondernya dapat dioptimalkan.
Hal ini dapat dimungkinkan karena semua stasiun bumi yang menduduki
transponder tersebut menggunakan frekuensi pancar yang sama dan hanya celah waktu
pancarnya yang membedakan masing-masing stasiun bumi. Jadi pendudukan transponder
oleh sinyal-sinyal dari semua stasiun bumi. Jadi pendudukan transponder oleh sinyal-
sinyal dari semua stasiun bumi yang tergabung dalam jaringan TDMA terbentuk burst-
burst dengan celah waktu tertentu dan antara burst terdapat celah waktu sempit
sebagai guard time agar tidak terjadi over lapping pada burst tersebut.
Sistem komunikasi satelit menggunakan metoda pengiriman secara TDMA terdiri dari:
LBR ( Low Bit Rate )
- Kapasitas kecil 2 x 2 Mbps
- Sifat pentransmisian Frekuensi Hoping
Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna
2 dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya.
Perlu diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur dalam
domain waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki.
Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan
penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA
dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam saluran non-
interfering yang terpisah. Selain itu, saluran sebelumnya, pemancar dan penerima tidak
ideal, kita mungkin memerlukan menyisipkan guard time antara antra slot waktu TDMA
seperti terlihat pada gambar 6-4.
Sebagai contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada
gambar 6- 5. Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh
pengguna K yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif
pada sistem ini menggunakan pita frekuensi yang sama dengan frekuensi tengah fc akan
tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar 6-4. Pengguna pertama mengirimkan
pesan menggunakan slot pertama, Pengguna kedua mengirimkan pesan menggunakan slot
kedua, dan seterusnya. Dengan daya penguat dan antena, sinyal yang dimodulasi dikirim
melalui media udara menggunakan gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna
tertentu, pemancar dapat menggunakan mode daya yang rendah selama interval waktudari
slot non-owing, sehingga dapat mengurangi konsumsi daya di pemancar.
Pada sistem TDMA, pengguna k dapat mengirimkan berupa data dalam slot waktu
yang ditugaskan untuk pengguna k. Oleh karena itu, setiap pengguna data tidak
ditransmisikan secara terus-menerus. Berdasar scenario ini, timbul pertanyaan mengapa
suara dapat ditransmisikan dan diterima secara terus-menerus dalam sistem TDMA tanpa
ada pembagian waktu. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pembagian sinyal
suara yang terus-menerus menjadi segmen kecil. Contoh, untuk empat orang pengguna
pada sistem TDMA, asumsikan bahwa setiap slot menempati 1 ms. Selanjutnya setiap
pengguna dapat menggunakan 1 slot setiap 4 ms. Sinyal suara selanjutnya dibagi dalam
segmen masing-masing sebesar 4 ms. Setiap segmen selanjutnya mengubah dan
dikompresi menjadi bentuk digital. Asumsikan bahwa total bits B dari data suara
diproduksi untuk masing-masing segmen sinyal suara. Selanjutnya pemancar mengirim
bit B selama waktu yang diperbolehkan yaitu 1 ms tiap slot, seperti terlihat pada gambar
6-6. Penerima menerima setiap data pengguna pada slot waktu yang sesuai dan
merekonstruksi sinyal suara seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu 4 ms. Semua
rekonstruksi segmen suara digabungkan dalam waktu, menghasilkan sinyal suara yang
kontinu
Unit waktu terkecil pada TDMA disebut burst. Sedangkan frame adalah kumpulan dari
beberapa burst dimana setiap burst dialokasikan ke MS yang berbeda. Setiap frekuensi
pembawa dibagi berdasarkan waktu dengan menggunakan TDMA dengan multiframe
sebesar 120 ms. Satu multiframe dapat berisi 26 frame.
Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan
panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan
terputus ketika panggilan tersebut bergerak di antara kolom – kolom.
TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak
ketika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya
seperti sikap pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.
CDMA (Code Division Multiple Access) adalah sebuah metode akses secara
bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu atau frekuensi, namun dengan cara
mengkodekan data tersebut dengan kode khusus dan menggunakan sifat interferensi
konstruktif untuk melakukan pemultipleksan.
Setiap kanal (user) CMDA menggunakan waktu dan frekuensi secara bersamaan,
untuk membedakan setiap kanal (user) maka digunakan kode yg digunakan untuk
melebarkan sinyal ini disebut Pseudo Random Noise (PN Code) yg merupakan deretan
data berkecepatan tinggi yang bergharga polar (-1 dan +1) atau nonpolar (0 dan 1)
Komponen teknis dari alur spreading dan desperading pada sistem CDMA:
Konsep Spreading
Carrier merupakan sinyal pembawa dari sinyal informasi. Pada langkah ini sinyal
informasi dimodulasi dengan carrier yaitu gelombang elektromagnetik.
Channel merupakan suatu kanal yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal
informasi yang telah dikode dan dimodulasikan.
Synchronization circuit merupakan alat yang berfungsi untuk dispreading kode
yang dilakukan saat pengiriman data dan sebagai demodulasi sinyal informasi dan
carrier.
Proses Kerja CDMA
1. Pengertian Seluler
Komunikasi CDMA merupakan salah satu komunikasi seluler. Oleh karena itu sebelum
membahas CDMA, kami akan membahas sedikit tentang komunikasi seluler.
Komunikasi seluler maksudnya, kawasan yang dilayani dibagi menjadi wilayah kecil-
kecil. Masing-masing wilayah kecil ini disebut sel, dan diliput oleh sebuah stasion basis
(base station, BS). Stasion bergerak (mobile station, MS) dilayani oleh BS yang pada
umumnya terdekat dengannya. Secara fisis, MS hanya berhubungan dengan BS, dan BS
itulah yang meneruskannya ke elemen lain pada jaringan. Oleh karena itu, hubungan
antara BS dengan elemen lain pada jaringan dapat melalui kabel atau
gelombang elektromagnetik, sedangkan hubungan antara MS dengan BS harus
menggunakan gelombang elektromagnetik.
Suatu area memuat banyak sekali sel. Setiap area dikelola oleh sebuah pusat
penyambungan bergerak (mobile switching centre, MSC). Sebenarnya, beberapa sel
secara teknis dikendalikan oleh pengendali stasion basis (base station controller, BSC)
yang tak ditampakkan pada gambar ilustrasi, barulah MSC mengelola BSC-BSC itu.
Perpindahan MS ke sel lain dalam satu area MSC disebut alih-tangan (handover), dan
perpindahan antar area disebut jelajah (roaming). Hubungan MS ke area lain atau
jaringan lain (misalnya: PSTN, internet) dilakukan melalui MSC.Pada CDMA,
pengalihan tangan (handover) disebut metode soft handoff. Dikatakan demikian karena
CDMA bekerja di frekuensi yang sama maka perpindahan base station a ke b ini akan
berjalan halus (soft). Proses terjadinya perpindahan base station pada CDMA ialah
sewaktu mobile station berpindah, maka mobile station akan mencari base station
terdekat. Sedangkan base station awal tidak akan melepaskan sinyal sampai base station
tujuan dapat memberikan sinyal secara baik. Sehingga kemungkinan terjadi lose
connection atau bad signal akan dapat diminimalisasi
Dalam CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu
bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini
membedakan antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna
yang besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari
pengguna sehingga interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan unjuk-
kerja sistem. Ini berarti kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh daya interferens yang
timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan. CDMA merupakan akses jamak
yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar. Isyarat bidang dasar yang
hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat dengan lebar bidang yang besar
yang disebut sebagai isyarat penyebar (spread spectrum).
Spread spectrum adalah teknik memancarkan sinyal pada pita frekuensi yang
jauh lebih lebar dari pita frekuensi yang dibutuhkan pada transmisi standard (misal;
TDMA, FDMA). Sebagai contoh adalah CDMA IS-95 menggunakan lebar pita
frekuensi 1.25 MHz, sedangkan AMPS hanya 30 kHz untuk menyalurkan sinyal suara.
Proses pelebaran pita frekuensi ini disebut dengan spreading. Terdapat 2 teknik utama
dalam spread spectrum yaitu frequency hopping dan DS-CDMA (yang lebih dikenal
sebagai CDMA saja diperlihatkan pada Gambar 1).
Frequency hoping diperoleh dengan merubah-rubah frekuensi pembawa berdasarkan
waktu dengan pola yang mendekati acak, pseudorandom. Sedangkan CDMA diperoleh
dengan memodulasi sinyal informasi dengan spreading sequence yang dikenal sebagai
pseudonoise (PN) sinyal digital yang menjadikan sinyal informasi berpita lebar dan
berbentuk seperti derau (noise). Di bawah ini merupakan gambar (diagram) tentang
frequency hoping dan CDMA
a. Frequency Hopping
b. CDMA
Operasi dari ujung ke ujung pada CDMA dapat dijelaskan sebagai berikut :
pada sisi pancar, sinyal dengan bit laju rendah (misal 9,6 kbps) disebar dengan
mengalikannya dengan deretan kode PN yang memiliki bit laju tinggi (misal 1,2288
Mbps). Pada prose ini terjadi penyebaran energi pada pita frekuensi yang besar. Sinyal
tersebar ini kemudian dimodulasi dengan pembawa RF tertentu dan kemudian
dipancarkan.Pada sisi terima, sinyal terima didemodulasi dengan mengalikannya
dengan pembawa RF yang sama. Kemudian sinyal ini di-despread dengan
mengalikannya dengan deretan kode PN yang sama seperti pada sisi kirim. Sinyal yang
telah di-despread ini kemudian dilewatkan pada detektor bit untuk
memperoleh speech digital asal
Ilustrasi kerja CDMA secara menyeluruh bisa dilihat di gambar di bawah ini :
Cara kerja CDMA ini dapat dianalogikan dengan cara berkomunikasi dalam satu
ruangan yang besar. Setiap pasangan dapat berkomunikasi secara bersama-sama tetapi
dengan bahasa yang berbeda, sehingga pembicaraan pasangan satu bisa dianggap
seperti suara kipas bagi pengguna yang lain, karena tidak diketahui maknanya. Pada
saat banyak yang berkomunikasi maka ruangan menjadi bising. Kondisi ini membuat
ruangan menjadi tidak kondusif lagi untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, jumlah
yang berkomunikasi harus dibatasi. Agar jumlah yang berkomunikasi bisa maksimal
maka kuat suara tiap pembicara tidak boleh terlalu keras.
Kelebihan Menggunakan CDMA
Pada Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM terdiri dari perangkat-perangkat yang
saling mendukung, dari 4 subsistem yang terkoneksi dan berinteraksi antar sistem dan
dengan user melalui network interface, 4 subsistem tersebut yaitu : MS (Mobile
Station), BSS (Base Station Subsystem), NSS (Network Sub-System) dan OSS
(Operation and Support System).
Sistem ini akan mengeluarkan sinyal informasi yang terkandung dalam sinyal
carrier (untuk GMSK, umumnya menggunakan sinyal carrier 900 MHz. Metode yang
sangat efektif namun tidak optimum untuk mendeteksi sinyal GMSK adalah dengan
mensampling output dari demodulator FM.
Modulasi GMSK dipilih dalam sistem GSM ini karena pertimbangan efisiensi
spektrum yang cukup tinggi mengingat sinyal informasi dengan format NRZ
mempunyai spektrum yang relatif lebar.
Huruf “G” pada setiap penamaan di atas merujuk pada generasi, hal ini berarti
bahwa 1G berarti Generasi pertama, 2G generasi kedua, dan selajutnya. Banyak sumber
yang hanya menyebutkan bahwa 1G, 2G, 3G adalah urutan dari generasi, tapi tidak
menyebutkan generasi dari apa. Yang dimaksud dengan generasi disini adalah generasi
dari teknologi layanan data dan komunikasi wireless, khususnya untuk mobile phone.
1G (Generasi Pertama)
2G (Generasi Kedua)
Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan
kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital.
Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan
Code Division Multiple Access ( CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan
seluler digital. yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih, keamanan lebih
terjaga dan kapaistas yg lebih besar. GSM muncul terlebih dahulu di Eropa sementara
Amerika mengandalkan D- AMPS dan Quallcomm CDMA pertama mereka. kedua
sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi ke dua (2G) dari teknlogi jaringan
nirkabel.
Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih
cepat dengan kecepatan sekitar 14.4 kbps. Pada generasi 2G ini pemilik juga dapat
mengirimkan pesan teks melaui handphone sehingga tidak memerlukan pager lagi.
Akan tetapi Fitur CSD ini membuat Tagihan bualanan membengkak karena jika ingin
terhubung ke internet harus menggunakan dialup yang dihitung permenit.
2.5G
GPRS (The General Packet Radio Service) – 2.5G – adalah terobosan terbaru
di generasi ke dua ini, lahir pada tahu 1997 GPRS dengan sigap menggantikan CSD
yang boros. Dengan GPRS bisa dipastikanbahwa pengguna akan “Always on”.
Pengguna dapat terhubung ke internet dimana saja dan kapan saja. Secara teori
kecepatan GPRS mampu mencapai 115 kbps walau kenyataan kini berkata lain.
GPRS juga membuat pengguna lebih hemat karena hitungannya menjadi per kilobyte
bukan lagi permenit seperti CSD. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS antara lain e-
mail, mms, browsing, dan internet.
2.75 G
Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS
pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal dari 3G mulai diperkenalkan. Tapi
ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru saat muncul EDGE (Enhanced Data rates
for GSM Evolution) ini diharapkan akan menjadi pengganti GPRS yang baik, karena
tidak perlu mengupgrade hardware secara ekstrem dan tidak terlalu banyak
mengeluarkan biaya. Dengan EDGE pengguna sudah dapat merasakan kecepatan dua
kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi tetap saja masih kurang cepat dari 3G.
3G (Generasi Ketiga)
1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100
km/jam.
2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan
kaki.
3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam
(stasioner).
3.5G
4G (Generasi Keempat)
Perjalanan Generasi
1G – Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
3G – Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
3.5G – Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
4G – Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
1. Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem
analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone
System).
Sinyal yang ada atau dimiliki oleh GSM biasanya lebih stabil dan juga kuat serta
memiliki jaringan yang lebih luas di Indonesia.
Tersedia lebih banyak pilihan provider di Indonesia.
Jaringan GSM memiliki kualitas suara yang lebih jelas serta lebih jernih saat
terjadi sebuah koneksi.
Kekurangan GSM :