DISUSUN OLEH:
Kelompok 12
(a)
(b)
Gambar 2 (a) Komutator di Bagian Transmitter
4
2. BYTE INTERLEAVING
Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan
mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara
bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama
sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui
port masing-masing.
Proses pada TDM Asinkron membuat pengiriman data yang sama membutuhkan
waktu yang lebig sedikit. Pada Gambar 5 terlihat bahwa pada Statistical TDM
tidak adanya lagi slot yang kosong karena proses sampling hanya pada inpu line
yang aktif yaitu pada time slot pertama hanya berisi pesan A dan B, serta pada
time slot kedua hanya berisi pesan B dan C.
6
Contoh Soal :
1. Dua sinyal low-pass dari bandwidth yang sama diambil sampelnya dan
pembagian waktu di-multipleks menggunakan PAM. Sinyal TDM dilewatkan
melalui filter Low-pass & kemudian diteruskan ke atas saluran dengan bandwidth
10KHz.
a. Berapa nilai pengambilan sampel maksimum untuk setiap Saluran?
b. Berapa kandungan frekuensi maksimum yang diizinkan untuk setiap sinyal?
Penyelesaian :
a. Channel Bandwidth = 10 KHz.
8
2. Dua puluh empat sinyal suara disampling secara seragam dan kemudian
pembagian waktu menjadi multiplexing. Operasi pengambilan sampel
menggunakan sampel flat-top dengan durasi 1 mikro detik. Operasi multiplexing
termasuk ketentuan untuk Sinkronisasi dengan menambahkan pulsa ekstra
amplitudo yang cukup dan juga 1 mikro detik. Dengan asumsi tingkat sampling
8KHz, hitunglah jarak antara pulsa berturut-turut dari sinyal multiplexing.
Penyelesaian :
Dalam satu frame, Jumlah total pulsa = 25.
Ts = 1/ fs = 1 / 8 Khz = 125 μ detik
Maka, durasi waktu untuk satu frame waktu = Ts = 125 μ detik.
Durasi waktu digunakan oleh pulsa = 25 x 1 μ detik = 25 μ detik
Jadi, jarak waktu antara pulsa berturut-turut = (125-25) / 25 = 4µ detik.
3. Tiga sinyal pesan independen dari bandwidth 1KHz, 1KHz, dan 2 KHz.
Masing-masing akan ditransmisikan menggunakan skema TDM. Tentukanlah :
a. Pengaturan segmen komutator
b. Kecepatan komutator jika semua sinyal diambil sampelnya pada tingkat
Nyquistnya.
c. Minimum bandwith transmisi
Penyelesaian :
a. Pengaturan Segmen Komutator
9
void setup()
{
//Inisialisasi port serial
Serial.begin(9600);
//inisialisasi pin 3 sebagai jalur signal
mux.signalPin(3, INPUT, DIGITAL);
}
//Membaca 16 channel dan ditampilkan datanya pada serial monitor
//jika salah satu push button ditekan
void loop()
{
byte data;
for (byte i = 0; i < 16; ++i)
{
//Membaca channel i
data = mux.read(i);
Serial.print("Status Button : ");
Serial.print(i);
Serial.print(" status ");
if ( data == HIGH ) Serial.println("tidak ditekan");
else if ( data == LOW ) Serial.println("ditekan");
}
Serial.println();
delay(1500);
}
Setelah dikoding di arduino, koding diubah dalam bentuk format yang dapat
dimasukkan ke library Arduino di Proteus.
12
Kemudian Sketch lalu Verify di program Arduino. Jika tidak terjadi masalah,
maka copy :
C:\Users\user\AppData\Local\Temp\arduino_build_943326/sketch_jun27a.in
o.hex ke file program Arduino di Proteus.
Rangkaian Simulasi :
13
Hasil simulasi :
1. Percobaan hanya Switch 0 yang terhubung, di Virtual Terminal terbaca
Status Button : 0 ditekan