Anda di halaman 1dari 17

MULTIPLEXING

19050874001 BAHRUL ANAS SEPTIAN


Multiplexing
• Merupakan mekanisme penggabungan sinyal untuk dikirimkan secara
bersamaan pada suatu kanal transmisi.
• Pada sisi penerima, sinyal akan dipisahkan kembali sesuai dengan tujuannya
masing-masing.
• Proses ini disebut dengan demultiplexing.
• Receiver atau perangkat yang melakukan demultiplexing disebut dengan
demultiplexer atau disebut juga dengan istilah demux.
Gambar diatas menyatakan fungsi dari multiplexing secara umum :

Multiplexer mengkombinasikan (me-multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui


kapasitas data link yang tinggi. Demuxtiplexer menerima aliran data yang di-multiplex
(pemisahan dari data tersebut tergantung pada chanel) dan mengirimnya ke line output yang
diminta.
 Multiplexing bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengguna bandwith / kapasitas saluran
transmisi dengan cara berbagai akses bersama.
 Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Suatu aplikasi pada
jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas fasilitas transmisi meningkat.
 Terdapat 3 jenis multiplexing :
• Frequency Division Multiplexing
• Syncronous Time Division Multiplexing
• Statistical Time Division Multiplexing
 Teknologi modem yang juga berkaitan dengan multiplexing :
• Asymetric Digital Subcriber Line
• xDSL
Frequency Division Multiplexing
 Digunakan bila bandwith media transmisi yang digunakan melebihi bandwith yang
diperlukan dari sinyal-sinyal yang ditansmisikan.
 Sejumlah sinyal dimodulasikan ke frekuensi pembawa yang berbeda-beda.
 Frekuensi pembawa berlainan (terpisah) dimana bandwith sinyal tidak overlap (guards
bands).
 Contoh : broadcast radio dan TV.
 Sinyal campuran yang ditransmisikan sepanjang media berupa analog.
 Gambar diatas menunjukkan kasus umum dari FDM. Enam sumber sinyal dimasukkan ke suatu
multiplexer, yang memodulasi tap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (). Tiap sinyal modulasi
meemrlkan bandwith center tertentu disekitar frekuensi carierna, dinyatakan sebagai suatu channel.
 
 Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.
 Contoh sederhana dari FDM yaitu transmisi full duplex FSK (Frequency Shift Keying). Contoh lainnya
yaitu broadcast dan TV kabel.
 Gambar diatas menunjukkan system FDM secara umum. Sejmlah sinyal digital atau analog [ (t), i =
1 , N ] di multiplex ke dalam medium transmisi  yang sama. Tiap sinyal (t) dimodulasi dalam carrier
maka masing-masing dinyatakan sebagai sub carrier. Modulasi apapun dapat dipakai. Kemudian
sinyal termodulasi dijumlah untuk menghasilkan sinyal gabungan (t) .
Syncronous Time-Division Multiplexing
 Digunakan bila rate data suatu media bisa melebihi rate data dari sinyal digital yang ditransmisikan
 Multiple sinyal digital dapat ditransmisikan melalui jalur tiggal dengan cara interleaving bagian-
bagian dari setiap sinyal
 Interleaving dalam bentuk level bit atau blok-blok byte
 Time slots sebelumnya diberikan pada sumber
 Time slots sudah dialokasikan sebelum ada data
 Time slots tidak mempunyai distribusi antara sumber
TDM System
 Disebut synchronous karena
time slot-time slot-nya
dialokasikan ke sumber-sumber
dan tertentu dimana time slot
untuk tiap sumber ditransmisi.
Biar bagaimanapun sumber
mempunyai data untuk dikirim.
 Dapat mengendalikan sumber-
sumber dengan kecepatan yang
berbeda-beda
TDM Link Control
 Tidak memuat header dan pasangannya
 Data link control protocols tidak diperlukan
 Flow control
• Rate data pada saluran yang dimultiplex sudah dipastikan
• Bila satu kanal receiver tidak dapat menerima data, kanal yang lain tetap harus membawa data tersebut
• Hubungan antar sumber harus lancer
• Akan meninggalkan slot yang kosong
 Error Control
• Error control yang dideteksi dan diatasi oleh system kanal secara individu.
Data Link Control on TDM
 Framing
• Tidak terdapat tanda atau karakter SYNC dalam
frame TDM. Karena pada system komunikasi
data harus mempertahankan sinkronisasi frame.  Mixed Data

 Pulse Stuffing • Format DS-1 bisa dipergunakan untuk membawa


campuran kanal suara dan data. Dalam hal ini
• Problem tersulit dalam merancang TDM sinkron dugunakan seluruhnya 24 kanal tanpa
adalah saat mensikronkan berbagai data. Clock menyederhanakan byte sync.
yang berbeda akan menyebabkan hilngnya
sinkronisasi .  SONET / SDH

 Digital Carrier System • Merupakan interface transmisi optic yang pada


awalnya diusulkan oleh BellCore dan distandari
• Merupakan hirarki struktur TDM. Sistem ini oleh ANSI. Versi yang kompatibel dengan
digunakan di USA/Canada/Japan (DS -1). Setiap SONET (Syncronous Optical Network) adalah
frame mempunyai 8 bit perkanal ditambah 1 SDH (Synconous Digital Hierarchy), telah
framing bit, sehingga mempunyai total 193 bits diterbitkan oleh ITU-T.
per frame
Statistical Time Division Multiplexing

 Dalam proses synchronous TDM, merupakan hal yang umum apabila jatah waktu (time slot) dalam
sebuah frame dibuang
 Pada statistical TDM yaitu dengan cara mengalokasikan time slot secara dinamis sesuai permintaan
 Multiplexer men-scan sejumlah line input dan mengumpukan data sampai frame menjadi penuh
kemudian mengirim
 Rate data pada saluran akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah rate pada line input
Format Frame Statistical TDM
 Struktur framenya padat

 Sistemnya membuahi synchronous protocol seperti HDLC dimana data control harus mengandung bit-bit control untuk
operasi multiplexing. Hanya satu sumber data yang dimasukan per frame dan diidentifikasi oleh suatu addres. Cara ini
efisien dibawah beban yang ringan tidak untuk beban berat.

 Untuk efisiensi bisa dengan mengunakan multiple data source yang dibentuk dalam satu frame dan daerah addres dapat
dikurangi dengan memakai pengalamatan relative.
Asymetric Digital Subscriber Line
 Suatu teknologi modem yang memiliki kecepatan pentransferan data 1,5 sampai 8 Mbps untuk
mendukung implementasi layanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair
kabel tembaga
 Teknik multiplexing yang digunakan dalam DSL adalah melalui FDM (Frekuensi Division Multiplexing )
atau Echo Cancellation.
 Ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan ADSL :
• Transport Sytem
• Local Access Network
• Multiservice Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM)
• POTS splitter
xDSL

 Istilah untuk menyebut semua tipe teknologi digital subscriber lines. Dua jenis yang utama yaitu ADSL
dan SDSL. Dua jeni lainnya adalah High-data-rate DSL (HDSL) dan Very-high DSL (VDSL).
 Teknologi DSL menggunakan teknik skema modulasi untuk kompresi dat pada kabel embaga biasa.
Seringkali disebut sebagai teknologi last mile yang menghubungkan stasiun switching telepon langsung
ke rumah atau kantor (end users), jarang digunakan sebagai saluran backbone antar stasiun switching.
 xDSL sama dengan ISDN karena bekerja pada kabel telepon biasa / existing (POTS) dan juga bekerja
pada jarak dekat (sekitar 20.000 feet). Namun xDSL menawarkan kapasitas yang lebih tinggi sampai 3
Mbps untuk downstream traffic dan dari 32 Kbps sampai lebih 1 Mbps untuk upstream traffic.

Anda mungkin juga menyukai