Telepon pertama kali diperkenalkan lebih dari satu abad yang lalu yaitu
pada tahun 1876. Pada awalnya telepon hanya menyalurkan voice saja. Bentuk
dan 5 ESS diperkenalkan tahun 1994. Sentral telepon digital 5ESS merupakan
salah satu sentral sistem digital yang digunakan di Indonesia, sentral ini pertama
kali dioperasikan tahun 1982 di Amerika Serikat dan pada tahun 1985 mulai
digunakan di luar Amerika Serikat. Sampai saat ini sudah lebih dari 30 juta
pelanggan yang menggunakan sentral 5ESS ini di lebih dari 13 negara di dunia.
Sentral 5ESS merupakan sistem switching digital yang universal dan prosesnya
frekuensi suara yang dapat dibawa saluran telepon terbatas pada 300-3400 Hz.
Pada waktu itu, masing-masing pembicaraan dibawa melalui kabel yang terpisah
yang menjadikannya sangat mahal. Redaman akibat jarak yang jauh juga
sempurna sangat sulit dilakukan. Atas dasar inilah kemudian para ahli meneliti
dan menemukan bahwa jika sinyal analog dikodekan menjadi deretan nol dan satu
regenerasi menjadi mudah dilakukan. Transmisi secara digital ini diterapkan pada
satu saluran digital. Namun masih ada satu masalah lagi yaitu hanya sinyal analog
yang dapat di-switch. Pada tandem exchange, sinyal digital yang masuk harus
dikonversi terlebih dahulu menjadi sinyal analog, lalu sinyal analog di-switch.
ditransmisikan kembali ke trunk lain. Proses ini sangat tidak efisien. Baru pada
Switching. Dengan teknik ini, konversi sinyal digital ke analog pada tandem
menggunakan nilai sampling sebesar 8Hz sebuah sampel / data akan muncul,
dan berselang 125 𝜇𝜇𝜇𝜇 sampling. Selama rentang 125𝜇𝜇𝜇𝜇, elemen switching yang
telah ditentukan tidak bekerja ± 120 𝜇𝜇𝜇𝜇 [1]. Elemen switching tunggal dapat di
Sinyal ini dibawa seperti PAM analog sampel dan PCM digital sampel,
sekitar 125µs setiap interval. Saat sinyal PAM di switch pada formulasi Time
Division, Sistem Switch ini dikenal sebagai Analog Time Division Switching.
Namun jika bilangan biner dari sampel PCM di switch maka sistem ini di
mekanis yang berfungsi dengan baik, sehingga banyak sinyal satu percakapan
oleh semua koneksi. Jika kita meletakkan sebuah control pada sisi keluaran
dilihat jumlah control pada sisi outlet yang di berisikan alamat dari penyaluran
outlet dengan lokasi yang berkala agar tercipta koneksi dengan inlet. Kontrol
memori memiliki “N” koresponden ke “N” inlet dengan lebar besaran [ log²N] bit
koneksi, maka semua N dapat bersimultan secara aktif, dan sebuah koneksi fisik
dihasilkan antara inlet dan outlet saat terjadinya sinyal transfer switching ini
dinamakan Time Division Space Switching (TDSS). Pada suatu kasus, switch
belakangan ini sistem switch lebih banyak menggunakan teknik Time Division
yang lebih umum dari pada input atau output struktur control, Terlihat pada
Gambar 3.2.
analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya. Menurut CCITT (Telegraph and
Telephone Consultative Committee) definisi dari PCM adalah suatu proses dimana
suatu sinyal disampling kemudian di kuantisasi terhadap suatu sample sinyal, baru
pembagian menjadi elemen-elemen yang sangat kecil namun masih dapat diukur
[2].
Modulation).
digunakan yaitu:
disebutkan di atas.
ke tujuannya.
Teknik PCM akan menghasilkan 8 bit sinyal untuk satu sampel. Kesatuan
dari 8 bit sinyal ini dinamakan timeslot. Seperti telah disebutkan sebelumnya,
adalah timeslot dari banyak circuit / kanal. Multiplexer dapat dianggap sebagai
rotor yang menghubungkan kanal satu, dua, tiga, dan seterusnya, lalu kembali lagi
ke kanal satu untuk dideteksi, maka jarak yang dapat ditempuh juga kapasitas
Time switching ini pada sentral 5ESS dilakukan oleh Time Slot
3. Lokasi memory di control ram, memiliki data yang sama dengan data ram.
4. Data RAM dibaca menurut urutan pada control RAM. Hal ini sangat
seperti ini disebut space switch (S-Switch). TSI bersifat sinkron dalam artian
semuanya sampai pada waktu yang bersamaan di TMS. Timeslot 3 tiba pada
waktu yang bersamaan untuk semua aliran data. TMS kemudian menghubungkan
b) Space switching yang menghubungkan timeslot yang sama dari dua TSI yang
berbeda.
yang dituju, dan dengan dilengkapi fitur-fitur yang telah disediakan oleh sentral
itu sendiri, atau biasa disebut suatu otak dari sistem telekomunikasi. Secara luas,
sentral telepon digital itu sendiri di artikan sejenis sentral yang dalam
pengubahan sinyal analog dari pesawat telepon pelanggan analog, atau sinyal
digital dari pesawat telepon digital kemudian di proses dengan kode digital (8 bit
PCM ) pada jalur percakapan, dan bagian terima diubah lagi ke sinyal analog
Dari fungsi sentral digital diatas yang disebut sebagai fungsi dasar
1. Mendeteksi panggilan
telepon.
bel, dan sentral juga menginformasikan ke pelanggan pemanggil lewat nada balik
pensinyalan yang datang dari luar ataupun data yang disimpan di dalam sentral.
pemrosesan pelayanan.
4. Mendeteksi jawaban
loop dari sentral telepon ke pelanggan dan ke sentral telepon lagi pada saat
pelanggan tersebut mengangkat handset. Pada rangkaian loop akan mengalir arus
(saluran keluar dan saluran masuk dari sentral) akan mengamati kedua pelanggan
tersebut. Dan pada saat pembicaraan selesai, arus loop akan diputus lewat handset
yang telah diletakkan oleh salah satu pelanggan. Sentral akan mengetahui bahwa
Tipe sentral telepon digital dibagi menjadi beberapa jenis yang telah ber-
berkomunikasi.
Sistem yang tidak lagi memakai tenaga manusia dan switch board untuk
melakukan proses komunikasi karena semua pekerjaan ini telah diambil alih oleh
mesin dan komputer. Karena sentral digital adalah sentral yang mengolah sinyal
Contoh penerapan struktur hirarki sentral terlihat pada Gambar 3.5. [7]
Penomoran struktur hirarki sentral dapat kita lihat seperti Gambar 3.6.
langsung oleh informasi yang diberikan oleh pemanggil. Sentral telepon dengan
sistem ini biasanya menggunakan teknologi analog. Contoh dari sentral telepon
jenis ini adalah sentral telepon EMD. Informasi yang diberikan oleh pemanggil
berupa pulsa-pulsa dari pesawat telepon putar (dial). Pulsa-pulsa tersebut akan
sentral telepon jenis ini lebih dikenal dengan sebutan telepon step by step [2].
disimpan dalam suatu register. Sehingga sentral telepon jenis ini lebih dikenal
dengan sebutan sentral SPC (Storage Program Control). Setelah informasi yang
pembangunan hubungan akan lebih cepat, pemakaian peralatan akan lebih efisien
Dalam jalur analog satu kanal hanya untuk satu pasang pelanggan atau
digital dalam bentuk bit 0 dan 1 ( sistem biner ) yang disusun dalam satuan byte.
Saat ini banyak sentral telepon yang digunakan berteknologi digital. Hal
dengan cara saling tukar data sinyal yang telah dikodekan. Dengan cara ini proses
penyambungan akan lebih cepat, selain itu pada proses tranmisi sinyal digital
efisien, sehingga kapasitas sentral menjadi lebih besar dengan dimensi yang lebih
kecil. Sentral telepon digital merupakan suatu sistem yang dikontrol oleh
transmisi digital, sinyal disebar sebagai pulsa tegangan diskrit (tegangan positif
mewakili biner 1, dan tegangan negatif mewakili biner 0) sinyal digital diukur
pada bit per detik (bps). Pada komunikasi data, sinyal analog digunakan untuk
twisted pair, kabel coaxial, kabel fiber optic radio gelombang mikro dan satelit.
analog dan sinyal analog dapat diubah ke informasi digital. Proses ini melibatkan
mengambil tempat hanya diantara pertukaran lokal, kantor dan rumah. Proses
suatu program yang disimpan dalam prosesor (SPC), namun lalu lintas
frekuensi menjadi sub-band frekuensi. Sistem ini biasanya untuk hubungan jarak
jauh. Sistem SDM memerlukan biaya investasi yang sangat besar sehingga
dikembangkan menjadi sistem FDM. Dengan FDM satu jalur phisik ( 2 atau 4
Frequensi carrier tersebut dibagi - bagi dalam daerah frekuensi 4 kHz, sehingga
didapatkan 12 kanal yang cukup untuk membawa frekuensi suara (telepon) tetapi
suara atau level analog dari pembicaraan telepon dengan cara mengirimkan satu
level sampling amplitudo dari signal bicara yang harus diulangi setiap 125 µs,
dimana FA= 8000 hz yang sudah ditetapkan oleh CCITT ( ITU-T ) harus 2 kali
lebih besar dari frekuensi bicara. Signal pembicaraan dikodekan dalam 8 bit kode
sekaligus. [4]
Dalam teori TDM dapat disimpulkan bahwa dari suatu signal analog
sample-nya dengan periode waktu tertentu dan secara periodik terus menerus pada
waktu tertentu (setiap interval 125 µs). Untuk itu signal sinusoida analog di-
sampling setiap interval 125 µs. Hasil dari pengubahan bentuk sinyal analog
besaran / level dari amplitudo sampling (volt) per satuan waktu (t), bukan berapa
lebar pulsa positif atau negatif dari pulsa sampling tersebut, karena lebarnya
ubah kedalam kode biner, sehingga yang dilewatkan pada jalur bicara adalah
besaran amplitudo yang sudah diubah kedalam kode-kode biner, proses ini disebut
PCM. Kode - kode biner tersebut selanjutnya dikirimkan ke sisi penerima, dan
pada bagian penerima kode biner ini diubah lagi ke bentuk signal PAM untuk
selanjutnya diubah ke sinyal analog sesuai aslinya. Sinyal PCM inilah yang
TRAINER B4622-B
4.1 Umum
tertentu dan dirakit dengan komponen – komponen elektronika yang sesuai untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan. Maka alur perancangan dan perakitan Sentral
Mulai
Ya
Membuat
Kesimpulan
Selesai
Gambar 4.1 Alur analisis perangkat Sentral Telepon Digital Trainer B4622-B
semua item yang diperlukan untuk pengoperasian sistem, serta diagram blok yang
yang dituju dan juga suatu tempat pemrosesan data yang dikirim untuk disalurkan
ketujuan dengan dilengkapi fitur-fitur yang telah disediakan oleh sentral itu
sendiri, atau biasa disebut suatu otak dari sistem telekomunikasi. Dengan
melakukan proses pengubahan sinyal analog dari pesawat telepon analog, atau
sinyal digital dari pesawat telepon digital kemudian di proses dengan kode digital
(8 bit PCM ) pada jalur percakapan, dan kemudian diubah lagi ke sinyal analog
4.3 Bagian – Bagian Utama Sentral Telepon Digital Trainer Modul B4622-B
220V dengan frekuensi 50 sampai 60Hz. Unit ini diwakili dalam diagram blok
yang terletak di ujung kiri atas modul. Ini mencakup 3 slot tegangan AC, saklar
(central processor) dapat dioperasikan dalam mode “RUN” untuk operasi normal
dan juga dapat dijalankan untuk menampilkan dan menganalisa aliran data selama
waktu prosesor. Level fungsi yang paling tinggi pada modul (alat) ini terdapat
pada central processor, karena selain sebagai otak penggerak alat ini juga
transmisi untuk tindakan yang diambil. Pada mode “HOLD” tidak ada suara yang
pada tiap langkah. Dan mode “reset” dapat digunakkan ketika mode “HOLD”,
untuk mengizinkan clearing software pada penghitung time slot, agar prosedur
aliran sinyal yang melewati saklar dapat di “start” ulang sesuai yang diinginkan
a. Jack telepon standar, alat yang dapat menghubungkan alat komunikasi seperti
c. Garis jembatan penyalur, garis ini diberikan -24V melalui jembatan resistif,
tradisional.
Tahap Channel bank adalah tahap yang merangkum semua fasilitas untuk
membangun alur PCM Multiplex, mulai dari garis sinyal analog. Fasilitas ini
dengan satu jalur, demultiplexer transmisi, D/A converter dan filter LP sebagai
Alat ini beroperasi secara dua arah sering juga diartikan dengan
konversi 2 kabel menjadi 4 kabel. Pada dasarnya, alat yang mempunyai 4 port
ini bertugas untuk merutekan sinyal yang datang dari jalur L1 ke terminal RC1
low-pass filter kita temui teorema ”Nyquist’’. Dari teorema Nyquist kita ketahui
oleh Time-Division Sistem sama dengan 1/2 frekuensi sampling. Dalam hal ini
dapat di katakan 8000/2 = 4 kHz band untuk sinyal suara, dengan ketentuan
Sinyal melakukan lebih dari 1/2 frekuensi sampling, dan tidak satupun
yang tidak melewati sistem transmisi, tetapi juga tidak diperbolehkan melewati
sampler, karena jika terlewati maka akan ada kesalahan pada decode output dan
4.3.4.3 A / D Converter
digital pada sinyal start eksternal, keluaran digital (8 bit paralel), start diulang
dengan quantizer. Skema kuantisasi untuk trainer ini adalah linier. Ini berarti
bahwa setiap sampel amplitudo linier dibuat untuk sesuai dengan nomor digital 0
sampai 255. Sinyal suara terhadap waktu telah dianalisis dan telah ditemukan
bahwa tingkat amplitude rendah jauh lebih sering daripada tingkat amplitudo
tinggi, dengan kata lain sinyal suara manusia yang muncul secara kasar, dianggap
4.3.4.4 Multiplexer
Unit ini salah satu yang membangun kerangka PCM. Unit ini terdiri dari
Gambar 4.4.
4.3.4.5 Demultiplexer
8-bit PCM sinyal, dalam bentuk paralel dari 6- sinyal multiplex Time Slot PCM
Gambar 4.5.
beralih secara permanen melalui kabel ke saluran tertentu dari sirkuit. Sistem time-
layanan secara kontinu. Contoh jaringan switching ini salah satunya Time-division
bahwa jaringan switching terdiri dari tiga tahap interworking, yaitu matriks waktu,
Pada suatu telepon, pemilihan DTMF (Dual Tone Multi-Frequency) ketika suatu
receiver pada sentral trainer terdiri dari 7 dekoder nada jenis PLL (LM567). Alat
yang mungkin dan mengaktifkan suatu sinyal keluaran logik. Dengan kata lain
sama dengan panggilan yang dilakukan dengan frekwensi 300 Hz, nada berkisar
diantara 1 detik ON/ nada 1 detik OFF. Untuk "jalur sibuk", nada dering pada
yang disediakan oleh komponen perangkat lunak, yang disesuaikan untuk melihat
proses panggilan dan tampilan informasi status lainnya. Alat ini dibantu oleh 6 set
telepon yang mampu membuat panggilan dan juga menghasilkan nada dengan
isi dari setiap sel memori kontrol sesuai dengan time slot. Di mana time slot lampu
pada matriks T (time) menunjukkan bagian dari Random Acess Memory (RAM)
ditangani oleh berbagai bagian dari jaringan dalam bentuk Bit Code
Demultiplexing (BCD).
TRAINER B4622-B
Digital Trainer Modul B4622-B yang telah di buat sebelumnya. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah sentral telepon digital yang dirancang sudah
selanjutnya akan dianalisis keluaran (output) dari jalur – jalur percobaan pada
B4622-B antara lain meliputi, pengujian pada transmisi data Trainer B4622-B
– PC, menganalisis cara kerja dari Sentral Telepon Digital Trainer Modul
time slot – time slot yang di lewati pada proses pengujian Sentral Telepon
sebagai berikut :
a. Perangkat Sentral Telepon Digital Trainer B4622-B, dapat kita lihat pada
B4622-B.
Gambar 5.2 (c) Bagian kiri perangkat Sentral Telepon Digital Trainer
B4622-B.
d. Kabel penghubung trainer ke PC yaitu port RS2623, dapat kita lihat pada
Gambar 5.5.
sebagai berikut :
proses pemanggilan dari tiap – tiap bagian Trainer Modul B4622-B, dengan
4. Percobaan selesai.
Digital Trainer Modul B4622-B, yaitu pengujian transmisi data Trainer B4622-
B – PC, Analisis Sinyal Pada Sentral Telepon Digital Trainer B4622-B dan
kerja dari proses – proses tersebut, untuk memahami kinerja dari Sentral
dengan cara mengirimkan paket data dari port RS2623 Trainer Modul B4622-
Gambar 5.8.
B4622B.
terlihat apapun, hanya menu dari tampilan port RS2623, modul trainer B4622-B.
Gambar 5.9.
panggilan
pesawat telepon akan berdering, lalu menu dari tampilan port RS2623 akan
ketetapan awal penomoran di dalam trainer ini ditunjukkan pada Tabel 5.1.
angkat. Terlihat pada layar menu dari tampilan port RS2623 pada PC, seperti
Gambar 5.10 Proses pemanggilan dari L1 (4-1) menuju L6 (4-6), namun L6 tidak
kedua pesawat telepon tersebut, maka tampilan pada layar menu dari tampilan
penerima (L6) lalu Network Map akan bekerja menampilkan hasil data dari chanel
bank, time slot, dan juga T-S-T stage. Terlihat pada layar menu dari tampilan
Gambar 5.11 Proses pemanggilan dari L1 (4-1) menuju L6 (4-6), dan L6 telah di
Lalu kita menggambil sample lain, yaitu panggilan dari L2 – L3, dimana
angkat. Terlihat pada layar menu dari tampilan port RS2623 pada PC, seperti
memanggil, L3 pun diangkat dan terjadi percakapan dari kedua pesawat telepon
tersebut, maka tampilan pada layar menu dari tampilan port RS2623
lalu Network Map akan bekerja menampilkan hasil data dari chanel bank, time
slot, dan juga T-S-T stage. Terlihat pada layar menu dari tampilan port RS2623
apapun tidak memiliki perbedaan yang signifikan, hanya chanel bank dan time
5.5.2 Analisis Sinyal Pada Sentral Telepon Digital Trainer B4622-B dan
Didalam percobaan ini, kita akan menggambil sample proses panggilan dari L2
tombol berada pada posisi “RUN” agar suara pada transmitter dan reiceiver
dapat terdengar. Modul ini mempunyai 2 pilihan tombol yang berguna pada
apabila kita ingin melihat tampilan angka pada modul kita diharuskan
memposisikan tombol “RUN” tadi menjadi pada posisi “HOLD” dan semua
1. Ketika percakapan dilakukan dari L2 – L6, maka sinyal dari L2 akan masuk
(a) (b)
Gambar 5.14 (a) Posisi H (hook) dan (b) Posisi R (ring), maka pada
oscilloscope
Terlihat pada Gambar 5.14, sinyal yang di hasilkan H (hook) dan R (ring),
hasilkan H lebih kecil dari pada sinyal yang di hasilkan R. Dan saat
2. Lalu kita memasang kabel penghubung pada posisi antara jalur signalling
Seperti halnya sinyal pada H dan R setelah terjadi proses panggilan, maka
(a) (b)
Gambar 5.16 Sinyal pada oscilloscope (a) sebelum dan (b) sesudah terjadi
3. Dari active hybrid kita akan menuju Low Pass Filter (LPF) dimana Active
hybrid ini beroperasi secara dua arah sering juga diartikan dengan konversi
2 kabel menjadi 4 kabel. Pada dasarnya, alat yang mempunyai 4 port ini
bertugas untuk merutekan sinyal yang datang dari jalur L1 ke terminal RC1
4. Lalu setelah itu kita mencoba memasang kabel penghubung pada posisi
Channel Bank (RC), yang berada di antara Active hybrid dengan LPF. Dengan
oscilloscope dari keluaran (RC). Pada dasarnya hasil yang di keluarkan (RC)
dan (TC) adalah sama, maka dapat kita lihat sinyal dari keluaran (RC) pada
5. Kemudian sinyal tersebut masuk ke LPF (low pass filter), dimana LPF akan
6. Lalu masuk ke A/D Converter, dimana pada A/D Converter, sinyal suara
yang telah di filter akan diubah menjadi sinyal digital yang berupa digit-
digit biner.
menjadi satu deretan digit biner, setiap 8 digit biner akan di tampilkan pada
Gambar 5.18.
Gambar 5.18 Tampilan lampu numeric pada modul trainer Sentral Telepon
suatu rangkaian dari 4 buah gerbang “AND”, S-matrix ini adalah jembatan
menuju receiver yang akan kita tuju, disini adalah pembagian jalur antara
C A
8
FROM MUX2
8
TO DEMUX2
BIT3
BIT2
BIT1
BIT0
CONTROL MEMORY
CENTRAL PROCESSOR
Pada dasarnya T-S-T-matrix adalah sebuah memory yang terdiri dari 4 sel data
Tabel 5.2 Ketentuan penomoran Time Slot pada modul Trainer B4622-B
Node
tahap
D C B A Keterangan
S-
switch
Kontrol
BIT3 BIT2 BIT1 BIT0
kata
Dipakai untuk jalur
TSI 0 0 1 0
pembicaraan L2→L6
Dipakai untuk jalur
TS2 0 1 0 0
pembicaraan L6→L2
TS3 0 0 0 0 tidak jalan
TS4 0 0 0 0 tidak jalan
pada TS1 dan dengan otomatis akan menghidupkan lampu pada gerbang B
dan diteruskan sampai diterima pada demux 2 melalui line 6. Dan apabila
dilakukan panggilan sebaliknya akan melalui TS2 dan secara otomatis akan
mux 1.
5.20.
10. Kemudian sinyal suara yang telah diubah menjadi digit-digit biner tadi masuk
dapat kita llihat dengan menghubungkan oscilloscope ke titik uji, seperti yang
11. Kemudian sinyal analog ini di filter dan dikuatkan oleh Low Pass Filter dan
amplifier. Sinyal yang telah ter-filter dan dikuatkan dapat dilihat melalui
12. Keluaran dari LPF dan Amplifier masuk kembali ke active hybrid. Maka,
13. Ketika L6 dalam keadaan on hook ,maka percakapan telah dapat dilakukan
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis berikan pada tugas akhir ini adalah:
1. Dengan melakukan pengujian ini maka dapat diketahui cara kerja dari Sentral
B4622-B ini.
dengan cara mengirimkan paket data dari port RS2623 Trainer Modul B4622-
apapun tidak memiliki perbedaan yang signifikan, hanya chanel bank dan time
4. Pada pengujian analisis sinyal Sentral Telepon Digital Trainer B4622-B dan
ini L6), saat L6 dalam keadaan on hook, maka call processing dapat
Beberapa saran yang dapat penulis berikan pada tugas akhir ini adalah:
2. Akan lebih baik lagi, jika pengembangan dari Tugas Akhir ini dapat