Anda di halaman 1dari 14

DIGITAL

TRANSMISSIONS PART 2
Oleh

Tundo, S.Kom., M.Kom


ANALOG TO DIGITAL CONVERTION

Sinyal analog lebih mudah disimpan, diolah, direproduksi kembali apabila disimpan dalam
bentuk data digital. Untuk memperoleh data digital dibutuhkan suatu proses untuk
mengubah sinyal analog menjadi data digital. Ada beberapa metode yang dapat digunakan.
Namun dalam sub-bab ini hanya akan membahas dua metode yang paling banyak
digunakan, yaitu Pulse Code Modulation (PCM) dan Modulasi Delta (Delta modulation),
serta Transmissions Modes.
PULSE CODE MODULATION (PCM)

PCM menggunakan tiga langkah utama di dalam mengubah sinyal analog menjadi data digital, yaitu:

1. Proses Pencacahan

2. Proses Kuantisasi

3. Proses Pengkodean Data Digital


PROSES PENCACAHAN

• Proses pencacahan dilakukan dengan mencacah sinyal analog dalam periode waktu
tertentu disebut dengan priode pencacahan (Ts). Kebalikan dari periode pencacahan
adalah frekuensi pencacahan (fs), yaitu fs=1/Ts. Semakin tinggi frekuensi pencacahan,
atau semakin kecil periode pencacahan maka sinyal hasil cacahan akan semakin
menyerupai sinyal analog asli. Sinyal hasil cacahan seringkali disebut juga istilah sinyal
Pulse Amplitude Modulation (PAM). Namun semakin tinggi frekuensi pencacahan
membawa konsekuensi pada harga keseluruhan dalam proses pencacahan semakin mahal.
PROSES KUANTISASI

• Pencacahan menghasilkan deretan pulsa PAM dengan amplitudo bervariasi dari nilai
minimum tegangan sampai nilai maksimum tegangan sinyal analog asli. Jumlah variasi
amplitudo tak terhingga. Karena itu langkah selanjutnya adalah melakukan proses
kuantisasi amplitudo. PCM dengan lebar kuantisasi (∆) yang memiliki nilai tetap seperti
terlihat dalam gambar disebut dengan kuantisasi seragam (uniform quantization). Dalam
kasus yang lain, misalnya perubahan amplitudo sinyal analog lebih sering terjadi pada
tegangan rendah, tidak digunakan kuantisasi seragam tetapi digunakan kuantisasi tidak
seragam. Kuantisasi tidak seragam akan menghasilkan lebar kuantisasi berbeda-beda
untuk setiap level kuantisasi.
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah adanya kesalahan
kuantisasi akibat adanya pembulatan level tegangan PAM ke level kuantisasi
terdekat. Nilai kesalahan dari setiap cacahan tidak akan melebihi ∆/2, karena itu
kesalahan kuantisasi akan berada pada nilai -∆/2 ≤ kesalahan kuantisasi ≤ ∆/2.
Kesalahan kuantisasi berkontribusi pada peningkatan SNR dari sinyal yang tentu
saja akan berakibat langsung pada penurunan
PROSES PENGKODEAN DATA DIGITAL

Langkah terakhir dalam metode PCM adalah pengkodean data digital., Pengkodean ini
mengubah level kuantisasi. Misalnya level kuantisasi 7 memiliki bentuk digital 111, level
kuantisasi 3 memiliki bentuk digital 011, dan seterusnya. Dengan cara demikian, sinyal
analog sekarang telah berubah menjadi bentuk digital. Kecepatan data dapat dihitung
dengan rumusan dalam persamaan: R = fs ×log2 L .Yang mana R adalah kecepatan data
dalam satuan bps, dan fs adalah frekuensi cacahan dalam satuan Hz. Dalam persamaan 5.4,
log2 L pada dasarnya adalah jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan L level,
sebagai contoh untuk L=8, maka dibutuhkan jumlah bit 3.
DELTA MODULATION ( MODULASI DELTA )

Modulasi Delta tidak mendeteksi amplitudo sebagaimana halnya pada PCM, melainkan
mendeteksi perubahan amplitudo antara cacahan saat ini dengan cacahan sebelumnya.
Perbedaan antara amplitudo saat ini dengan amplitudo sebelumnya disebut dengan δ.
Apabila δ bernilai positif, maka Modulasi Delta akan membangkitkan bit 1, sebaliknya
apabila δ bernilai negatif maka Modulasi Delta akan membangkitkan bit 0. Dengan
demikian keluaran dari Modulasi Delta merupakan deretan bit yang menggambarkan
perubahan amplitudo dari sinyal analog. Untuk dapat menghasilkan unjuk kerja Modulasi
Delta yang lebih baik, δ dapat dibuat menjadi adaptif. Dengan menggunakan Modulasi
Delta Adaptif nilai δ akan berubah-ubah mengikuti amplitudo dari sinyal analog.
TRANSMISSION MODE

• Mode transmisi (Transmission Mode) adalah cara data ditransmisikan dari satu perangkat
ke perangkat yang lain. Mode transmisi juga dikenal dengan istilah mode komunikasi
(communication mode). Setiap saluran komunikasi memiliki arah yang terkait
dengannya, dan media transmisi memberikan arah. Oleh karena itu, mode transmisi juga
dikenal sebagai directional mode. Mode transmisi didefinisikan pada layer fisik (physical
layer).
MODE TRANSMISI DIBAGI MENJADI TIGA
KATEGORI

Half- Full-
Simplex
duplex duplex
Mode
Mode Mode
A. SIMPLEX MODE (MODE SIMPLEKS)

• Pada Simplex mode (mode simpleks) , komunikasinya searah, yaitu aliran data dalam satu arah. Perangkat
hanya dapat mengirim data tetapi tidak dapat menerimanya atau dapat menerima data tetapi tidak dapat
mengirim data.
• Mode transmisi ini tidak terlalu populer karena sebagian besar komunikasi memerlukan pertukaran
data dua arah. Modus simpleks digunakan dalam bidang bisnis seperti dalam penjualan yang tidak
memerlukan balasan yang sesuai.
• Stasiun radio adalah saluran simpleks karena mentransmisikan sinyal ke pendengar tetapi tidak
pernah mengizinkan mereka untuk mengirimkan kembali. Keyboard dan Monitor adalah contoh mode
simpleks karena keyboard hanya dapat menerima data dari pengguna dan monitor hanya dapat digunakan
untuk menampilkan data di layar.
B. HALF-DUPLEX MODE (MODE SETENGAH
DUPLEX)
• Dalam saluran Half-duplex, arah dapat dibalik, yaitu, stasiun dapat mengirim dan
menerima data juga. Pesan mengalir di kedua arah, tetapi tidak pada waktu yang sama.
Seluruh bandwidth saluran komunikasi digunakan dalam satu arah pada satu waktu.
Dalam mode half-duplex, dimungkinkan untuk melakukan deteksi kesalahan, dan jika
terjadi kesalahan, maka penerima meminta pengirim untuk mengirim ulang data. Walkie-
talkie adalah contoh mode Half-duplex. Di Walkie-talkie, satu pihak berbicara, dan pihak
lain mendengarkan. Setelah jeda, yang lain berbicara dan pihak pertama mendengarkan.
Berbicara secara bersamaan akan menghasilkan suara yang terdistorsi yang tidak dapat
dipahami.
C. FULL-DUPLEX MODE

• Dalam mode dupleks penuh (Full-duplex mode), komunikasi terjadi dua arah, yaitu aliran data
di kedua arah. Kedua stasiun dapat mengirim dan menerima pesan secara bersamaan.
• Mode dupleks penuh memiliki dua saluran simpleks. Satu saluran memiliki lalu lintas yang
bergerak dalam satu arah, dan saluran lain memiliki lalu lintas yang mengalir ke arah yang
berlawanan.
• Mode dupleks penuh adalah mode komunikasi tercepat antar perangkat. Contoh paling
umum dari mode full-duplex adalah jaringan telepon. Ketika dua orang berkomunikasi satu
sama lain melalui saluran telepon, keduanya dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang
bersamaan.
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai