Anda di halaman 1dari 35

Jurusan Elektro Fakultas Teknik

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012


Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu
informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang
pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter
kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga
parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah)
untuk membentuk sinyal yang termodulasi.
Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan
peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi)
disebut demodulatordan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut
disebut modem.
Informasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital sehingga terdapat dua jenis
modulasi yaitu
modulasi analaog
modulasi digital
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini
juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut
dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau
satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (2^1). Kemungkinan nilai untuk 2
bit adalah sebanyak 4 (2^2), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan
nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2^n buah.
System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di
code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh
lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system
digital.
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada
teknologi analog yaitu :
* Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi
dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
* Penggunaan yang berulang ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan
kuantitas informsi itu sendiri.
* Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
* Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara
interaktif.(wikipedia)
Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register, counter, decoder,
mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya.
Saat ini pengolahan sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya antara lain :
1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog.
Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk,
Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level 0 dan 1.
3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
4. lebih mudah pemrosesannya.

Modulasi Digital
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal
carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat
gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier)
memeiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati
modulated carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi).
Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima
dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik)
atau non fisik (gelombang-gelombang radio). Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem
modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK
1. Amplitude Shift Keying Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan
pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitude.
Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada
atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah
bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam
menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran
transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu
meoda ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini
faktor derau harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM. Derau
menindih puncak bentuk-bentuk gelombang yang berlevel banyak dan membuat mereka sukar
mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya.
2. Frequncy Shift Keying Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui
penggeseran frekuensi. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan
gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi
antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output ang tidak
mempunyai fase terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang
pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi
digital. FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang
pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-
masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai
dengan rekomendasi CCITT. FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti
yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk
menunjukkan bahwa pemancar telah siap. Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi
transmitter), masing-masingnya dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian
gelombang pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja. Bentuk
dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK
adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun
frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, Mark atau
Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses
demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil.
Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan
transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang
tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).
3. Phase Shift Keying Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran fase.
Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan fungsi pemodulasi
fase gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai
denganperubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai acuan kepada
pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat
penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang
dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua
sudut fase yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini ,
fase yang ada dapat dideteksi bila fase sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini
dipakai sebagai patokan (referensi). Untuk transmisi Data atau sinyal Digital dengan kecepatan
tinggi, lebih efisien dipilih system modulasi PSK. Dua jenis modulasi PSK yang sering kita
jumpai yaitu : 3.1. BPSK BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan
dua yang tahap yang dipisahkan sebesar 180 dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini
paling sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya
mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk
aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi. 3.2. QPSK Kadang-Kadang
dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK menggunakan empat titik
pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat
mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK. Analisis menunjukkan bahwa
ini mungkin digunakan untuk menggandakan data rate jika dibandingkan dengan sistem BPSK.
Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi quaternary, lebih mudah
untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang termodulasi tersendiri. Dengan
penafsiran ini, maka bit yang digunakan untuk mengatur komponen phase pada sinyal carrier
ketika digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari sinyal carrier tersebut.
BPSK digunakan pada kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas.

Pembangkitan gelombang AM dapat dilakukan dengan dua pendekatan berbeda. Pertama
adalah dengan membangkitkan sinyal AM secara langsung tanpa harus dengan membentuk
sinyal base band. Sehingga dalam kasus biner, generator harus mampu memformulasi satu
dari dua sinyal gelombang AM yang mungkin. Teknik ini lebih dikenal dengan amplitude
shift keying , yang secara langsung menyiratkan arti sebuah terminologi yang
menggambarkan suatu teknik modulasi digital.
Yang kedua dengan menggunakan sinyal base band untuk memodulasi amplitudo suatu
sinyal carrier yang dalam hal ini merupakan sinyal sinusoida (baik cos maupun sinus),
seringkali ini dikenali sebagai AM analog dengan informasi dalam bentuk digital. Anda
jangan sampai salah persepsi, kedua teknik ini merupakan pembangkitan gelombang AM
untuk mentransmisi informasi digital. Untuk selanjutnya keduanya kita ketahui sebagai
dua bentuk pembentukan ASK atau lebih kita pahami sebagai AM digital.

2.1 Binary-ASK (BASK)
Perhatikan sebuah situasi dimana sinyal baseband yang ditransmisi memiliki dua
kemungkinan nilai informasi yaitu antara nol (0) dan satu (1). Karena kemungkinan nilai
informasinya tersusun dari dua keadaan tersebut maka selanjutnya sistem ini kita kenal
dengan binary ASK atau kadang lebih disukai dengan menyebutnya sebagai BASK yang
merupakan singkatan dari binary amplitude shift keying.
Sinyal yang dikatakan termodulasi secara BASK didefinisikan dengan
x (t) = A m (t) sin (ec t) 0 s t s T (2.1.1)
A adalah konstanta, m(t) adalah sinyal data (sinyal pemodulasi) yang mempunyai nilai 0
atau 1, ec adalah frekuensi putar dari sinyal pembawa, dan T adalah lebar dari satu bit.
Sinyal pada persamaan (2.1.1) mempunyai daya P = A
2
/ 2. Dan energi yang
terkonsentrasi pada setiap bit adalah E = P . T, maka persamaan (2.1.1) bisa dituliskan
X (t) = {
T
E
2
0
sin (c t) jika m (t) = 1 0 s t s T (2.2.2)
jika m (t) = 0

Gambar 2.1.1 menunjukkan diagram BASK pada bidang kompleks, dengan fungsi basis


Gambar 2.1.1
Jadi, jika sebuah sinyal digital, yang hanya mengandung 0 dan 1, dimodulasikan
dengan BASK, maka kita hanya akan mengalikan sinyal pembawa dengan nilai 0 atau 1.
Gambar 2.1.2 memperlihatkan modulasi BASK untuk sebuah sinyal digital yang
diberikan 0 1 0 1 0 0 1 0. Seperti terlihat di gambar 2.1.2, sinyal-sinyal BASK bisa didapat
dengan cara menyalakan dan mematikan (On dan Off) sinyal pembawa, tergantung
apakah sinyal informasi (Pemodulasi) bernilai 1 atau 0. BASK disebut juga On-Off Keying
(OOK).


Gambar 2.1.2
Secara spektral kita bisa menggunakan sifat dari transformasi Fourier, perkalian
dengan fungsi sinus, berarti pergeseran bentuk spektral ke ec. Dengan mengandaikan
bahwa sinyal m (t) adalah sinyal periodik dengan 0 1 0 1 0 1 0 1, maka
n
C =
T
Ad
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
2
2
sin
0
0
d
n
d
n
e
e
menjadi
n
C =
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
2 2
2
2 2
2
sin
2
T
T
n
T
T
n
T
AT
t
t
=
2
A
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
2
2
sin
t
t
n
n
, kemudian digeser sejauh c

Gambar 2.1.3 menunjukkan bentuk spektral dari sinyal termodulasi secara BASK.
Jika lebar pita (bandwidth) dari sinyal informasi didefinisikan sampai 0 yang pertama,
maka B = 4 / T.

Gambar 2.1.3
2.2 4-ary-ASK (4ASK)
Seperti halnya pada BASK, sinyal yang dikatakan termodulasi secara 4ASK
didefinisikan dengan
x (t) = A m (t) sin (ec t) 0 s t s T (2.2.1)
Dengan nilai-nilai bit di gambar 2.2.1, yang mana pada metode ini setiap dua nilai
digit digabung menjadi satu pasangan, yang mana ada empat kombinasi bit.
0 0 xo = - E
T
2
sin ( ) t
c
e Sinyal pembawa dikali amplitudo dan 180
0

(tanda minus)

0 1 x1 = -
2
E

T
2
sin ( ) t
c
e Sinyal pembawa dikali setengah
amplitudo dan 180
0
(tanda minus)
1 0 x2 =
2
E

T
2
sin ( ) t
c
e Sinyal pembawa dikali setengah
amplitudo
1 1 x3 = E
T
2
sin ( ) t e Sinyal pembawa dikali amplitudo


Gambar 2.2.1
Dengan memodulasikan sinyal informasi yang sama seperti pada BASK, pertama-
tama setiap dua bit digabung menjadi satu pasang dan dimodulasikan sesuai dengan
diatas.










Gambar 2.2.2

Sinyal yang terkirimkan mempunyai energi E untuk waktu tertentu dan E/4 untuk
waktu yang lainnya. Proses modulasinya menggunakan alat yang bernama pengubah seri
menjadi paralel, karena bit yang datang, diambil masing-masing dua bit untuk dipasangkan.
Dengan menggunakan pola seperti ini, maka sinyal termodulasi memiliki lebar pita spektrum
yang lebih kecil, dalam hal ini setengah dari BASK, tanpa harus melanggar teorema sampling.


Dalam modulasi frekuensi (FM), frekuensi carrier diubah-ubah harganya mengikuti
harga sinyal pemodulasinya (analog) dengan amplitudo carrier yang tetap.Jika sinyal yang
memodulasi tersebut hanya mempunyai dua harga tegangan "0" dan "1" (biner/digital), maka
proses modulasi tersebut dapat diartikan sebagai proses keying. Hasil gelombang FM yang
dimodulasi oleh data biner ini kita sebut dengan Frekuensi Shift Keying (FSK).
FSK adalah suatu metode pengiriman data dengan cara menggeser frekuensi pembawa (tidak
mengirimkan sinyal audio). Hanya radio-radio khusus yang dapat memancarkan sinyal FSK.
Radio AM misalnya tidak dapat mengirimkan data FSK dengan sempurna karena frekuensi
pancaran AM tidak mengubah komposisi frekuensi secara signifikan. Data dikirim dengan cara
langsung diumpankan ke varaktor dari bagian osilator. Untuk mengurangi harmonisa bentuk
data yang berbentuk kotak diperhalus dengan rangkaian filter khusus. Untuk beberapa
keperluan, diperlukan scrambler (pengacak) untuk:
1.Keamanan pengiriman bit data (bukan pengamanan data itu sendiri)
2.Menjaga agar bit data yang sama terlalu sering muncul
Pengiriman data dengan metode FSK lebih hemat bandwidth karena hanya memakan
maksimal 1/2 dari kecepatan kirim. Pada metode pengiriman FSK 9600 bps, maksimal sinyal
pembawa bergerak pada 4,8 KHz sementara pada metode AFSK 9600 bps dibutuhkan
bandwidth sekitar 14,4 KHz (alias 1,5x!) karena harus mengkondisikan bit 0 dengan tone 1,5 x
9,6 = 14,4 KHz. Bagaimana pun bukannya tanpa resiko, pengiriman data FSK lebih sulit
dibanding AFSK karena radionya sedemikian rupa sehingga frekuensinya harus tetap stabil
pada sinyal pembawa setinggi itu dengan tetap linear, pun harus bisa mengirimkan frekuensi O
Hz (artinya, DC-pun bisa dikirim dari pesawat itu). Beberapa rekan mencoba membangun
gateway 9600 bps FSK pada band VHF tetapi masih kurang sempurna, sehingga dibutuhkan
bantuan dari yang lain untuk bereksperimen link radio paket kecepatan 9600 bps FSK pada
band VHF, dengan modifikasi sekecil mungkin.

II.2 Pemodulasian FSK
Modulasi Digital Pengunci Pergeseran Frekuensi (Frequency Shift Keying / FSK)
Ekpresi yang umum untuk sebuah sinyal FSK biner adalah diperlihatkan pada persamaan
berikut.



dengan :
( )
)
(
(

A
+
=
t
t fm
c
VcCos t V
2
(
) (
e
e
v(t) = adalah bentuk gelombang FSK biner
Vc = puncak amplitudo carrier tanpa termodulasi
c = carrier frekuensi (dalam radian)
fm(t) = frekuensi sinyal digital biner pemodulasi
= beda sinyal pemodulasi (dalam radian)

Pada sebuah modulator FSK biner, center dari frekuensi carrier tergeser (terdeviasi) oleh
masukan data biner. Sebagai konsekuensinya, keluaran pada suatu modulator FSK biner adalah
suatu fungsi step pada domain frekuensi. Sesuai perubahan sinyal masukan biner dari suatu
logic 0 ke logic 1, dan sebaliknya, keluaran FSK bergeser diantara dua frekuensi: suatu mark
frekuensi atau logic 1 dan suatu space frekuensi atau logic 0. Modulator FSK biner, ada suatu
perubahan frekuensi keluaran setiap adanya perubahan kondisi logic pada sinyal masukan.
Sebagai konsekuensinya, laju perubahan keluaran adalah sebanding dengan laju perubahan
masukan. Suatu FSK biner secara sederhana diberikan seperti Gambar







Gbr Sistem Modulasi Biner








Sumber
+V, - V
+
Sinyal FSK


-
f
1

+
Sinyal FSK
f
0

Sinyal ASK 1
Sinyal ASK 2
Modulator Pengunci Pergeseran Frekuensi (Frequency Shift Keying / FSK)
Untuk mengirimkan bit-bit digital maka diperlukan suatu sistem modulasi digital yang dapat
mengkonversi bit-bit tersebut ke dalam bentuk sinyal analog. Modulasi digital yang dipakai
ialah sistem FSK dengan menggunakan rangkaian terintegrasi tipe TCM3105.
Gambar di bawah ini adalah rangkaian lengkap modulator FSK.










Gbr Rangkaian Modulator FSK dengan TCM3105

Pembangkitan FSK
s0(t) = A sin (2pf0t) , 0 s t s T
s1(t) = A sin (2pf1t) , 0 s t s T




Deteksi FSK


Sinyal
yang diterima
Limitter
Differentiator
Rectifier
Pulse generator
Low Pass Filter
Decision circuit
1

0

0
1

1

Sumber
Sinyal FSK

f

1

f

1

f

1

f

2

f

2

Carrier
1

0

0
1

1

Sumber
f

1

f

1

f

1

f

2

f

2

Sinyal FSK

II.3 Bentuk Spektral Sinyal FSK

























Jadi sinyal termodulasi BFSK memiliki amplitude yang konstan, tetapi memiliki dua buah
frekuensi sinyal pembawa (dibutuhkan dua buah osilator dengan frekuensi berbeda). Jika
dating bit 0, maka akan digunakan osilator dengan frekuensi f0, jika dating bit 1, maka
digunakan osilator dengan frekuensi f1.
Dengan sinyal pemodulasi seperti contoh di atas (gambar a), maka sinyal termodulasi BFSK
bisa dilihat pada gambar b. Sinyal ini bias dibayangkan sebagai penjumlahan dari dua buah
sinyal yang dimodulasikan secara BASK dengan dua sinyal pembawa yang berbeda frekuensi
(gambar c dan d). Dengan pemikiran secara penjumlahan dua sinyal BASK, maka bentuk
spectral dari sinyal termodulasi BFSK merupakan gabungan spectral dari keduanya (sifat linier
dan Transformasi Fourier). Gambar di bawah menunjukkkan frekuensi positif dari bentuk
spectral.










adalah selisih dari kedua frekuensi yang digunakan. Jika f BW dikatakan BFSK-nya berpita
lebar (wideband BFSK), sedangkan jika f BW dikatakan BFSK-nya berpita sempit
(narrowband BFSK).
Di FSK dikenal juga FSK order yang tinggi, misal dengan 3-FSK. Yang juga memiliki kelebihan
yang sama dengan ASK order tinggi dan kekurangan dengan makin diperlukannya pita
spektrurn yang lebih lebar.
Phase Shift Keying (PSK) adalah modulasi dimana fasa dari carrier bergeser sesuai dengan
sinyal datanya.
II.2 Jenis-Jenis PSK
Adapun jenis-jenis Phase Shift Keying, yaitu:
Two-phase (2 PSK)
Four-phase (4 PSK)
Eight-phase (8 PSK)
Sixteen-phase(16 PSK)
Sixteen-quadrature amplitude(16 QAM)

Modulasi 2 PSK, 4 PSK, 8 PSK dan 16 PSK umumnya disebut sebaga modulasi Binary Phase
Shift Keying (BPSK) dan modulasi QAM disebut sebagai Quadrature Phase Shift Keying
(QPSK)

BPSK (Binary Phase Shift Keying)

BPSK (Binary Phase Shift Keying) adalah modulasi PSK yang pergeseran fasanya
memiliki 2 harga kemungkinan yaitu 0 (mewakili logika 1) dan 180 derajat (mewakili
logika 0). BPSK ini merupakan bentuk sederhana dari PSK.
Berikut ini merupakan modulator BPSK

Gbr.2.1.Modulator BPSK

Gelombang unipolar di konversikan ke bentuk bipolar, di-mix dengan sinyal LO, sin eot,
yang kemudian melewatkan 0 atau 180 derajat pergeseran phase dari sinyal LO tersebut.




Pembentukan sinyal modulasi BPSK dapat dilihat pada gambar di bawah
Ini:

Gbr.2.2.Modulasi Phase Shift Keying (PSK)


Gbr.2.3 Diagram konstelasi BPSK


Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)

Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) adalah proses modulasi yang dinyatakan
dalam bentuk perubahan fasa dan amplitude dari carrier sesuai dengan sinyal
datanya.

Pada QPSK memodulasi 2 saluran misalkan b1(t) dan b2(t).Kemudian terbentuk
menjadi b1(t)cos(2tfCt) dan b2(t) sin(2tfCt) dimana keduanya merupakan binary
PSK. Dengan kata lain QPSK menyandikan 2 bit per symbol yang dapat
direpresentasikan melalui diagram konstelasi berikut:


Gbr.2.4 Diagram konstelasi QPSK
Adapun proses pembentukan QPSK dapat dilihat pada gambar berikut:

Gbr.2.5 modulator QPSK

II.3 Aplikasi PSK
Wireless LAN
Aplikasi PSK pada wireless LAN tergantung pada kecepatan data (data-rate) yang
dibutuhkan:
- untuk 1 Mbps menggunakan BPSK
- untuk 2 Mbps menggunakan QPSK
- untuk mencapai 11 Mbps menggunakan QPSK yang dihubungkan dengan
complementary code keying
- untuk higher-speed wireless LAN standard, IEEE 802.11g-2003:
o 6 dan 9 Mbps menggunakan mode OFDM dimana setiap subcarrier
dimodulasi BPSK
o 12 dan 18 Mbps menggunakan mode OFDM dimana setiap subcarrier
dimodulasi QPSK.
Kabel modem, deep space telemetry ; menggunakan BPSK
Satelite,CDMA, pesawat, telemetry pilot; menggunakan QPSK


Masalah utama dalam komunikasi radio adalah terbatasnya alokasi frekuensi, sehingga
penggunaannya harus benar-benar terkendali. Kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi
diantaranya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengefisienkan pemakaian lebar bidang
frekuensi. Dalam sistem komunikasi nirkabel, efisiensi pemakaian lebar bidang frekuensi
diusahakan diantaranya melalui teknik akses jamak, agar dalam alokasi frekuensi yang sama,
semakin banyak pengguna yang bisa terlayani.
Sistem yang multiple access (MA) adalah sistem yang dapat melayani banyak pelanggan
(user) secara bersama-sama (simultan). Agar terjadi multiple access, maka harus tersedia
kanal-kanal/saluran-saluran yang jumlahnya lebih dari satu. Jika pada saat yang sama terdapat
10 pelanggan yang ingin dilayani, maka diperlukan kanal sebanyak 10 buah pula. Dengan
sistem multiple access yang bagus, tidak akan terjadi antrean panjang dan macet. Secara
umum, bisa saja sistem multiple access diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
sistem pembayaran di loket, teller bank, dan sebagainya. Tapi pada kenyataannya, penerapan
pada bidang telekomunikasilah banyak memunculkan multiple access baru. Tren sistem
telepon seluler mendongkrak pemakaian access untuk sistem komunikasi bergerak (mobile
system). Kemajuan yang dicapai oleh seluler bahkan melebihi sistem komunikasi lain seperti
telepon cordless (sekarang juga lagi musim), paging (yang dulu ngetop tahun 1970-1980-an),
dan PCS (personal communication standard). Perkembangan telepon seluler yang kian
menjadi-jadi dengan berbagai fasilitas ciamik yang andal (semacam MMS, mobile Internet, dan
lain- lain), menyebabkan semakin getolnya pencarian-pencarian sistem multiple access baru
yang lebih tanggap dan cepat dalam melayani banyak pelanggan Hingga saat ini dua teknik
pendahulu yang masih digunakan adalah FDMA (frequency division multipleaccess) dan TDMA
(time division multiple access).
Pengguna teknik FDMA cukup banyak juga. Salah satunya adalah telepon seluler
berbasis AMPS, yang di Indonesia dipakai pada awal munculnya telepon seluler. AMPS
(advanced mobile phone system) adalah sistem seluler Amerika Serikat pertama (dan analog)
yang dikembangkan oleh AT&T Bell Laboratories pada akhir tahun 1970-an. Pemakai teknik
TDMA pun juga cukup banyak. Salah satunya adalah telepon seluler berbasis GSM, yang
sekarang lagi marak di Indonesia. GSM yang mulanya adalah singkatan dari Groupe Special
Mobile diganti menjadi Global System for Mobile Communication untuk keperluan pemasaran
yang lebih luas. Ia merupakan standar seluler digital generasi kedua yang dikembangkan oleh
Eropa untuk menyatukan sistem selulernya. Bermula dengan dikenalkan pada pasar Eropa
tahun 1991, kini GSM telah menjadi standar terpopuler di dunia untuk radio seluler baru dan
peralatan komunikasi pribadi. Karena kepopuleran itulah, teknik TDMA ikut terdongkrak dan
seolah "kagak ade matinye".

Akan tetapi waktu terus berjalan, dan pesaing-pesaing baru selalu akan muncul untuk
mengganti pemain lama. Salah satunya adalah teknik CDMA (code division multiple access).
Dengan lebih banyak kelebihan (dan sedikit kekurangan), teknik yang diusung oleh US
Narrowband Spread Spectrum (IS-95) ini, mulai berkembang dan terus berkembang. GSM yang
tidak tinggal diam, tentu akan berusaha mempertahankan takhtanya. Kita saksikan saja
persaingan yang kian marak ini dan barangkali untuk beberapa dekade, kita sementara
menjadi penonton saja.

Tiga teknik akses jamak yang sering digunakan yaitu teknik akses jamak pembagian frekuensi
(Frequency Division Multiple Access, FDMA), teknik akses jamak pembagian waktu (Time
Division Multiple Access, TDMA), dan teknik akses jamak pembagian sandi (Code Division
Multiple Access, CDMA). Gambar 1.1 dan Tabel 1.1 menunjukkan perbandingan operasi ketiga
sistem tersebut.

Tabel 1.1 Perbandingan operasi teknik akses jamak

Multiple Access Merupakan suatu teknik yang memungkinkan satu titik (Base Station)
dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan (Subscriber Station)




Fungsi Multiple Access
- Untuk mengorganisasi user dalam memberikan komunikasi yang bebas interferensi.
- Menyalurkan beberapa informasi secara serentak dalam satu spektrum.
Dasar Multiple Access
FDMA (Frequency Division Multiple Access)
- Pembedaan antara satu saluran dengan saluran yang lain menggunakan pembedaan
frekuensi.
TDMA (Time Division Multiple Access)
- Pembedaan antara satu salyran dengan yang lain menggunakan pembedaan waktu
(penjadwalan)
- Dapat dilakukan dengan menggabungkan dengan FDMA
- Satu frekuensi FDMA menyalurkan beberapa slot TDMA
CDMA (Code Division Multiple Access)
- Pembedaan antara satu saluran dengan saluran yang lain menggunakan pembedaan
kode

Perbandingan teknik multiple access

Keuntungan Kerugian






FDMA
o Multiple access.

o Mudah penerapan.

o Sangat bagus untuk jalur
analog.
o Pemborosan dalam penggunaan

bandwidth.

o Membutuhkan filter yang
bertingkat.
o Tidak memiliki sinkronisasi bits.








TDMA
o Multiple access.

o Menggunakan satu frekuensi
pembawa.
o Minimal interferensi.
o Kelebihan penggunaan bandwidth

untuk sinkronisasi.

o Penyearah diperlukan untuk
transfer data yang tinggi.
o Pengalokasian frekuensi yang
kompleks.
o Non- Continous Transmission.








CDMA
o Multiple access.

o Keamanan data yang baik.

o Menggunakan satu frekuensi
pembawa.
o Memilki jangkauan yang
luas.
o Spread Spectrum.
o Kompleks dalam penerapannya.

o Membutuhkan bandwidth yang
besar.

II. 1 FDMA
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada
sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita
frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik "satu pelanggan,
satu jalan". Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain
tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang
bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah
tentu diperlukan 100 pita frekuensi.
Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang
digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:
Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz
Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz
Pita frekuensi kanal3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz dan seterusnya.
Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah: 100 x 30.000 Hz = 3.000.000
Hz = 3 MHz. Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz,
maka batas atasnya adalah 893 MHz. Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk
komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi lain
pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah frekuensi yang
ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk
memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik
tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.


















Intermodulasi Terjadi akibat penguatan transponder yang non linier. Hanya orde ke-3
dan kadang-kadang orde ke-5 yang signifikan. Sinyal dengan amplituda yang sama
menghasilkan level IM yang sama pada frek tinggi dan rendah. Sinyal dengan amplituda
berbeda memberikan level IM yang berbeda pula. Untuk mencegah intermodulasi,
transponder dioperasikan pada penguatan bukan-maksimum

II. 2 TDMA

TDMA Berbeda dengan FDMA yang memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai satu
pelanggan, TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan. Jadi
kanal-kanal komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah berapa
lama seorang pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi. Satu slot waktu
digunakan oleh satu pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu periode yang disebut
satu frame. Jadi misalkan ada 10 pelanggan yang masing-masing adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I,
dan J, maka dalam satu frame terdapat 10 slot waktu yang merupakan giliran tiap pelanggan
untuk menggunakan pita frekuensi yang sama. Proses komunikasi multi-access dilakukan
dengan menjalankan frame ini berulang- ulang sehingga akan muncul urutan giliran
pemakaian saluran seperti:A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-dan seterusnya.
Tentu saja harus ada pembatasan jumlah pelanggan yang menggunakan satu pita frekuensi ini.
Jika tidak dibatasi, periode frame akan terlalu panjang dan akibatnya timbul komunikasi
terputus-putus yang mengganggu pembicaraan. Karena sifatnya yang tidak kontinyu (tidak
terjadi pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh satu pelanggan dalam satu periode
pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi data digital atau modulasi
digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah menjadi format digital
dahulu.


II. 3 CDMA

Code Division Multiple Access ( Kode Divisi Berbagai Akses) adalah suatu format yang
terdiri dari banyak bagian (mengakses kepada sumber daya yang sama yang akan
diberikan kepada lebih dari satu pengguna), dimana diizinkan penggunaan frekwensi
tertentu untuk sejumlah signal, untuk optimalisasi penggunaan bandwidth yang tersedia.
Ini merupakan suatu teknologi selular yang menggunakan teknik spread-spectrum. Dalam
teknologi CDMA, tiap-tiap saluran menggunakan spektrum yang tersedia penuh.
Percakapan individu disandikan dengan suatu pseudo-random urutan digital.
CDMA pertama kali dikembangkan oleh QUALCOMM yang merupakan perusahaan
telekomunikasi yang dikembangkan oleh Amerika Serikat. Namun dari segi sejarah, CDMA
sudah digunakan pada waktu perang dunia II (PD II) menggunakan bahasa Inggris. Hal ini
digunakan dalam rangka menghancurkan system komunikasi musuh. Ini berarti, militerlah
yang pertama kali menggunakan CDMA ini. Setelah PD II, system komunikasi militer
Amerika mulai digunakan secara luas. Hal ini didasarkan karena banyak keuntungan yang
diperoleh. Lembaga riset Korea, ETRI, dan perusahaan seperti Hyundai, LG, dan Samsung
mulai mengembangkannya dan tahun 1995 mulai diperkenalkan secara umum. Sejak itu,
sudah banyak negara yang menggunakan standar ini, komunikasi gesit bahkan sudah
mencapai 100 juta pelanggan di seluruh dunia.
Ada hal yang menarik dalam proses klaim hak paten dari CDMA ini. Ada 49 klaim
pertama ditambah 19 klaim tambahan akan hak paten dari CDMA ini. Namun, dari hasil
pemeriksaan lembaga pemberi hak paten, QUALCOMM yang mendapat sertifikat hak paten.
Dalam pertemuan 459 hak paten yang berjudul Sistem dan metode pembangkitan
gelombang sinyal system telepon seluler CDMA dijabarkan bahwa pembangkitan
gelombang CDMA digunakan system tanpa kawat (wireless) seperti IS-95.
CDMA Development Group (CDG) melansir disetiap Triwulannya bahwa CDMA and
CDMA2000

menjadi sangat kuat dan memimpin teknologi 3G. ditambahkan, bahwa ada
penambahan pelanggan sekitar 10 juta setiap triwulannya atau pelanggan keseluruhan
sudah mencapai 40 juta pada bulan juni 2006 sampai juni 2007. diperkirakan pada kuartal
pertama 2007, sudah mencapai 378 juta pelanggan. Secara keseluruhan, teknologi CDMA
tumbuh pada 20 persen di dalam tahun antara Juni 2006 dan 2007, dengan pertumbuhan
yang paling kuat berasal dari Asia Pacific, diikuti dengan Amerika Utara, Eropa, timur
tengah dan Afrika. Asia Pacific yang meliputi 47 persen dari CDMA pasar global. Asia masih
pasar yang paling besar untuk CDMA2000 dengan 36 operator di 19 negara-negara,
mencakup Negeri China, India, Jepang, Korea, Taiwan dan Indonesia. CDMA2000 operator
Asia adalah para pemimpin dalam perdagangan yang mengedepankan teknologi tanpa
kawat; Korea yang pertama memperkenalkan 1xEV-DO jasa jalur lebar, dan sekarang tujuh
operator di daerah sudah meluncurkannya dan 11 lebih dalam pengembangan.


Teknologi CDMA
CDMA (kode Divisi berbagai akses) menguraikan suatu saluran komunikasi
mengakses prinsip yang mempekerjakan spread-spectrum teknologi dan suatu rancangan
pengkodean khusus dimana masing-masing pemancar ditugaskan dengan suatu kode. Di
dalam teknologi komunikasi, hanya ada tiga daerah yang digunakan yang terdiri dari
banyak bagian untuk diterapkan penggunaannya yang lebih efisien. Luas bidang saluran
yang tersedia ini dikenal sebagai waktu dan frekwensi. CDMA membagi akses dalam
isyarat/kode tertentu. Selain itu dikenal, divisi waktu berbagai akses ( TDMA) yang
membagi akses berdasarkan waktu, dan frequency-division berbagai akses ( FDMA)
membaginya berdasarkan frekwensi. CDMA adalah suatu format " spread-spectrum"
pemberian isyarat.
Sebelum mengenal lebih jauh teknologi CDMA, mungkin lebih baik bila kita
mengenal teknologi yang ada sebelumnya yaitu teknologi FDMA (frequency devision
multiple access) dan TDMA (time devision multiple access). Kedua teknologi ini yang
melatar belakangi perkembangan teknologi CDMA secara langsung. Kedua teknologi ii
dikenal two traditional ways.
Untuk CDMA sendiri, sangat berbeda prinsip kerjanya dengan dua konsep
tradisional sebelumnya. Hal ini didasarkan oleh tidak dialokasikannya slot waktu (time)
dan frekuensi (frequency) secara bersamaan pada FDMA dan TDMA. Tetapi pada CDMA,
kedua slot ini bisa digunakan secara serempak.ini dikarenakan pada CDMA menggunakan
teknologi Spread Spectrum. Hakikatnya, setiap pengguna atau pelanggan memiliki kode
tertentu yang luas bidang sinyalnya sangat luas (tersebar) sehingga proses komunikasi
yang terjadi dalam CDMA lebih baik dari FDMA dan TDMA.









Gbr.3. Perbandingan antara FDMA, TDMA, dan CDMA
Dalam perkembangan sekarang ini, kecenderungan penggunaan teknologi
diarahkan kepada teknologi yang berbasis CDMA dan GSM. GSM (Global System for mobile
Communications = Groupe Special Mobile ) merupakan penyatuan fungsi waktu dan
frekuensi. diperkirakan bahwa pengguna teknologi GSM mencapai 2 milyar di 212 negara
dan territorial. Dari segi pengembangan teknologi, terdapat perbedaan yang sangat jelas.
Pada GSM yang menggunakan time and frequency devision, sedang pada CDMA
menggunakan Spread Spectrum.








Gbr. 4. CDMA spreading
SPREAD SPECTRUM
Spread Spectrum merupakan teknologi transmisi data yang membutuhkan
bandwidth yang luas. Bandwidth Penyebaran yang terpenuhi sebelum ditransmisikan
menggunakan kode-kode tertentu yang sifatnya independent dengan data itu sendiri. Kode
yang sama digunakan untuk Demodulations data yang terakhir diterima. Gambar berikut
ini menggambarkan hubungan antara isyarat data x(t) dengan penyebar sinyal c(t) yang
menghasilkan isyarat pesan yang dipancarkan m(t).





Gbr.5. Hubungan antara isyarat data x(t), peneyebar sinyal c(t), dan pesan m(t) Teknologi
ini pertama kali diperkenalkan dikalangan militer untuk menghindari adanya
gangguan (membuat saluran komunikasi tidak terpakai).










Gbr. 6. CDMA spreading
PROSES PENGUATAN (PROCESSING GAIN)
Dalam penyebaran sinyal, data dimodulasikan oleh penyebar sinyal dimana
menggunakan bandwidth yang luas dibanding isyarat data itu sendiri. Waktu pengalian
fungsi waktu dengan fungsi frekuensi, terjadi pengalian band sinyal yang kecil dengan band
sinyal yang besar, yang tentu menghasilkan band yang luas (wide band). Salah satu cara
intuk membuat proses ini dengan menggunakan gelombang biner sebagai fungsi penyebar,
dengan rate yang tinggi disbanding sinyal data.











Gbr. 7. Proses binary dalam Spread Spectrum
Di sini, ketiga isyarat dengan x(t), c(t), dan m(t) seperti yang dibahas di atas
dihubungkan. Pertama, dua sinyal dikalikan untuk menjadi sinyal ketiga. Bit penyebar
sinyal disebut chips. Pada gambar di atas, Tb mewakili periode 1 bit data dan Tc mewakili 1
chip periode. Perbandingan chip, 1/Tc, adalah sering digunakan untuk menandai suatu
sistem transmisi spectrum tersebar. Proses penguatan (processing gain) kadang disebut
Spreading Factor (factor penyebar) yang didefenisikan sebagai perbandingan (rasio) antara
waktu 1 bit informasi dengan waktu chip.
PG = SF = Tb / Tc
Karenanya, mengahadirkan banyak chip dalam 1 bit data. Tinginya penguatan
akibat banyaknya penyebaran, yang juga dapat menghasilkan bayak kode yang dapat
dipanggil pada jalur frekuensi yang sama (lebih dari itu).
PSEUDO-NOISE SEQUENCES
Sejauh ini kita belum pernah membahas bagian yang dimiliki oleh Spread
Spectrum itu sendiri. Hal ini tergantung pada tipe system yang ingin kita implementasikan.
Kita akan coba membahas suatu system yang digunakan pada Spread Spectrum untuk
menghindari gangguan atau membatasi adanya interfrensi. Jika menginginkan sinyal tanpa
adanya interfrensi, Spread Function harus bertindak sebagai pemecah noise (suara gaduh).
Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan :
- Keseimbangan : pengenalan persamaan nomor bit 0s dan 1s
- Puncak Tunggal : fungsi hubungan otomatis (auto-correlation function)
Sesungguhnya, auto-correlation function merupakan suatu ururtan biner yang
diacak yaitu suatu bentuk gelombang segitiga seperti gambar di bawah ini, diman Tc
adalah periode 1 chip.




Gbr. 8. auto-correlation function
Akibatnya, rapat spectral dari gelombang merupakan sinc function squared,
dengan nol pertama pada 1/TC. urutan PN adalah urutan periodic dari noise seperti
sebuah prilaku. Dihasilkan dari register geser (Shift register), modulo-2 adders ( gerbang
XOR) and feedback loops. Seperti diagram di bawah ini :










Gbr. 9. Diagam PN sequence
Panjang maksimum dari PN sequence ditentukan oleh panjang register dan
susunan jaringan feedback. Bit N pada register diperoleh dengan 2
N
yang merupakan
kombinasi dari angka 0 dan 1. Pada waktu jaringan feedback melakukan operasi linear,
semua masukan adalah 0 (isi dari flip-flop), keluaran dari jaringan feedback akan 0 juga.
Oleh karena itu, semua kombinasi 0 akan mengakibatkan outputnya selalu 0 untuk semua
urutan siklus waktu, maka tidak meliputi urutan sebelumya. Begitupun panjang maksimum
PN sequence 2
N
-1 dan panjang urutan (sequence of lenght) disebut Maximum-Length
Sequences atau m-sequences. Manfaat ini dikarenakan panjangnya urutan dalam kondisi
yang baik. Dapat disimpulkan bahwa PN sequence diakibatkan adanya periodic noise
seperti fungsi biner yang dihasilkan oleh jaringan feedback loops, modulo-2 adders and
flip-flops. Maximum length PN functions menghasilkam periode 2
N
-1.
MULTIPLE-ACCESS
Keuntungan CDMA untuk layanan telekomunikasi pribadi adalah kemampuannya
mengakomodasi banyak pemakai pada frekuensi yang sama dalam waktu yang sama pula.
Sebelumnya telah disebutkan bahwa suatu kode khusus ditugaskan untuk masing-masing
pemakai dan hanya kode dapat demodulate isyarat yang dipancarkan. Ada dua cara
pemisahan penggunaan CDMA, yaitu :
1. Orthogonal Multiple Access
2. Non-orthogonal Multiple Access or Asynchronous CDMA
Orthogonal Multiple Access
Masing-masing pengguna memiliki satu atau banyak gelombang Orthogonal yang
diperoleh dari kode Orthogonal. Pada gelombang orthogonal, pengguna dibedakan dengan
kode khusus yang tidak memungkinkan adanya interferensi dengan sesamanya.
Orthogonal-CDMA or O-CDMA memerlukan sinkronisasi diantara sesamanya.
Orthogonal Code (Kode Orthogonal)
Hal yang penting dalam kode Orthogonal adalah Walsh set. Fungsi Walsh dihasilkan dengan
menggunakan proses iteratif (iterative process) dengan bentuk perhitungan Hadamard
(Hadamard matrix). Dimulai dengan H1 = [0]. Adapun Hadamard matrix seperti di bawah
ini :

Kode Walsh-Hadamard sangat penting karena merupakan dasar pada kode Orthogonal
dengan factor penyebarab berbeda. Hal ini sangat bermanfaat bila kita menginginkan sinyal
dengan beda factor penyebar untuk saluran frekuensi yang sama. Kode ini disebut dengan
kode Orthogonal Variable Spreading Factor (OVSF). Untuk membentuk kode seperti ini,
lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dengan manipulasi matrix.
Namun, Kode Walsh-Hadamard tidak cocok digunakan dalam synchronous CDMA.







Gbr. 10. Example OVSF codes, used in channel coding
Non-Orthogonal CDMA
Konsep ini akan membahas tentang pengurangan interferensi dengan
menggunakan PN sequence yang digunakan untuk menyebar spectrum. Satu bagian dalam
PN sequence adalah Gold Sequence. Gold sequence ini lebih dikenal non-orthogonal
CDMA. Gold sequence ini memiliki tiga hubungan puncak, yang cenderung lebih penting
dalam peningkatan panjang kode. Gold sequence ini juga memiliki single auto-correlation
peak at zero, seperti juga pada PN sequence.
Gold sequence disusun oleh modulo-2 adders yang efektefitasnya dua kali
disbanding dengan PN sequence. Sekali pergeseran yang terjadi pada 2 PN sequence, akan
mengakibatkan perbedaan pada PN sequence tersebut. Hal ini dapat digunakan untuk
menghasilkan yang dapat diakses dari berbagai saluran. Penggunaan Gold sequence dapat
ditransmisikan secara tidak serempak (asynchronous). Penerima dapat mensinkronkan
dengan menggunakan auto-correlation yang ada pada Gold sequence.
POWER CONTROL
Interferensi dalam CDMA akan tetap terjadi karena pengguna memancarkan
frekuensi yang sama pada waktu yang sama pula. Dan ini sangat menentukan dalam
kapasitas system dan mutu sambungan. Daya transmisi untuk setiap pengguna perlu
dibatasi untuk membatasi interferensi. Bagaimanapun, daya harus dijaga Eb/No (signal to
noise ratio).untuk kualitas hubungan. Kapasitas maksimum yang dicapai ketika Eb/No
untuk setiap pengguna pada tingkatan yang minimum untuk saluran yang bisa diterima.
Tujuan pengendalian daya ini dimaksudkan untuk membatasi daya pada setiap saluran
sehingga pemeliharaan saluran dapat dilakukan. Disamping itu, bateray daya bergerak
lebih hemat (longer mobile battery life) dan amplifier dari BTS Power dapat lebih tahan.
HANDOVER
Handover terjadi ketika suatu panggilan dilakukan oleh pengguna bergerak ke sel
(area) yang lain. Secara sederhana, handover terjadi karena adanya koneksi pada sel yang
sekarang, kemudian melakukan koneksi di sel yang lain. Hal ini dikenal dengan break-
before-make. Karena dalam CDMA menggunakan frekuensi yang sama, maka sangat
mungkin membuat sel baru dan meninggalkan sel yang lama. Namun, kondisi ini lebih
dikenal Soft Handover.










Gbr. 11. CDMA soft handover

Anda mungkin juga menyukai