Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PERCOBAAN

BPSK, QPSK, QAM

DISUSUN OLEH :

Nama : La Ode Syawaluddin Samad


Stambuk : 03320200028
Kelompok : II (Dua)

LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Untuk membawa suatu informasi diperlukan modulasi dalam suatu
proses perubahan suatu sinyal informasi gelombang periodic. Dengan
adanya modulasi, suatu informasi dapat dimasukkan ke dalam suatu
gelombang pembawa, biasa berupa gelombang sinus dengan frekuensi
tinggi. Modulasi digital merupakan bagian dari suatu penumpangan sinyal
digital ke dalam sinyal carrier. Teknik modulasi digital umumnya
digunakan untuk mengirim suatu data biner melewati kanal komunikasi
bandpass. Pada modulasi digital, proses modulasi berhubungan dengan
perubahan atau penetapan terhadap nilai amplitude, frekuensi atau phasa
dari sinyal carrier yang memiliki hubungan dengan binary 1 atau 0. Dalam
sistem transmisi sinyal dibutuhkan media atau kanal dalam menyampaikan
informasi dari pengirim ke penerima diantaranya adalah kanal Additive
White Gaussian Noise (AWGN). Kanal atau derau AWGN merupakan
gangguan yang bersifat additive terhadap sinyal transmisi yang dapat dilihat
dari karakteristik derau AWGN yaitu sinyal keluaran yang melalui kanal
AWGN sama dengan sinyal asli ditambah dengan derau AWGN. Pada
bagian sistem penerima akan muncul suatu nilai akan muncul suatu nilai
kesalahan bit akibat pengaruh dari kanal AWGN ini, dikarenakan hal
tersebut bagian analisa kesalahan bit ini perlu dilakukan untuk mengetahui
kemampuan kinerja modulasi digital yang dirancang.
Terkait dengan analisa kesalahan bit pada modulasi digital ini, maka
ada beberapa penelitian sebelumnya yang telah melakukannya. Pada
penelitian objek penelitiannya membuat sebuah simulator modulasi digital
Binary Phase Shift Keying (BPSK) dan Quadrature Phase Shift Keying
(QPSK) yang diimplementasikan menggunakan program simulasi Labview.
Adapun parameter yang diujikan adalah performansi modulasi BPSK dan
QPSK saat melalui kanal AWGN yang diukur berdasarkan nilai
perbandingan input dan output yang dihasilkan pada kode biner. Nilai
kesalahan bit yang dihasilkan selain ditampilkan dalam bentuk kode biner,
juga dapat dilihat dalam bentuk gelombang sinyal domain waktu, diagram
konstelasi dan power spectral density.
Pada Penelitian lainnya juga melakukan pengujian untuk kerja
modulasi digital yaitu ASK dan FSK menggunakan pendekatan simulasi
Labview. Hasil kerja sistem transmisi pada penelitiannya diukur berdasarkan
hasil visualisasi Bit Error Rate (BER) dan diagram konstelasinya.
Dari hasil peneliatian-penelitian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa performansi berbagai tipe modulasi digital yang dirancang secara
umum di ukur berdasarkan hasil BER dan kesalahan bit pada kode biner saja
dan tidak secara jelas menggambarkan proses perhitungannya serta
bagaimana bentuk gelombang sebelum dan sesudah melewati kanal berderau
seperti AWGN ini. Karena itu berdasarkan informasi ini maka pada
penelitian tugas akhir ini akan di rancang simulator modulator digital
Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan BPSK
yang berfokus pada pengukuran nilai – nilai kesalahan bit dari setiap tipe
modulasi digital yang dirancang. Hasil akhir lain yang akan di tampilkan
selain nilai kesalahan bit yaitu bentuk gelombang sebelum dan sesudah
melewati kanal berderau yang akan di ilustrasikan pada sebuah panel
Graphical User Interface (GUI).
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
a Mahasiswa dapat mengetahui dan menganalisa performa modulasi
BPSK dengan benar.
b Mahasiswa dapat mengetahui dan menganalisa performa modulasi
QPSK dengan benar.
c Mahasiswa dapat mengetahui dan menganalisa performa modulasi QAM
dengan benar.
1.3 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2023 yang
berlangsung di Laboratorium Teknik Telekomunikasi Dan Multimedia
Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Muslim Indonesia.
1.4 Tugas Pendahuluan
Buatlah ringkasan materi tentang BPSK, QPSK, QAM
A. BPSK
Binary Phase Shift Keying atau BPSK adalah salah
satu teknik modulasi sinyal dengan konversi sinyal
digital “0” atau “1” menjadi suatu simbol berupa sinyal
kontinyu yang mempunyai dua fase yang berbeda.
Untuk bit “1” mempunyai pergeseran fase 0° dan untuk
bit “0” mempunyai pergeseran fase 180°. Gambar
dibawah ini menunjukkan bentuk sinyal BPSK.
B. QPSK
Pada Quadrature Phase Shift Keying
(QPSK), sebuah sinyal pembawa sinusoidal diubah-
ubah fasenya dengan menjaga tetap konstan amplitudo
dan frekuensinya.Dalam QPSK ada 4 fasa keluaran
yang berbeda, maka harus ada 4 kondisi masukan yang
berbeda. Karena masukan digital ke modulator QPSK
adalah sinyal biner, maka untuk menghasilkan 4 kondisi
masukan yang berbeda harus dipakai bit masukan lebih
dari 1 bit tunggal. Menggunakan 2 bit, ada empat
kondisi yang mungkin yaitu: 00, 01, 10 dan 11.Gambar
dibawah ini merupakan blok diagram pemancar dan
penerima dari QPSK.
C. QAM
Sistem yang paling sering digunakan untuk mencapai kecepatan
data yang tinggi pada lebar pita yang terbatas adalah Modulasi
Amplitudo Kuadratur /Quadrature Amplitude Modulation ( QAM ).
QAM melibatkan pengiriman informasi digital dengan menyesuaikan
fase dan amplitudo gelombang elektromagnetik sinusoidal secara
berkala. Setiap kombinasi fase dan amplitudo disebut simbol dan
mewakili bitstream digital. Tutorial ini pertama-tama mencakup
implementasi perangkat keras yang diperlukan untuk menyesuaikan fase
dan amplitudo gelombang pembawa secara konstan. Tutorial juga
membahas nilai biner yang terkait dengan setiap simbol.
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Sistem Transmisi Digital
Dalam sistem transmisi digital kita mengenal dua proses yaitu
modulasi dan demodulasi. Modulasi merupakan perubahan parameter dari
sinyal carrier menjadi sinyal informasi. Modulasi adalah pengaturan
parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang berfrekuensi tinggi sesuai
sinyal informasi (pemodulasi) yang frekuensinya lebih rendah, sehingga
informasi tadi dapat disampaikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah
sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi yang dikirim,
dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan. Dalam
sistem transmisi digital kita mengenal dua proses yaitu modulasi dan
demodulasi. Modulasi merupakan pengaturan parameter dari sinyal
pembawa (carrier) yang berfrekuensi tinggi sesuai sinyal informasi
(pemodulasi) yang frekuensinya lebih rendah, sehingga informasi dapat
disampaikan. Proses modulasi dilakukan oleh suatu rangkaian disebut
modulator. Output modulator berupa sinyal pembawa yang telah dimodulasi
yang berbentuk sinyal analog. Sedangkan demodulasi adalah proses
pelepasan kembali sinyal informasi dari sinyal pembawa. Proses demodulasi
dilakukan oleh suatu rangkaian disebut demodulator.
2.2 Modulasi Digital
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital ke
dalam sinyal pembawa (carrier). Modulasi digital ini juga dapat dikatakan
sebagai sebuah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang
pembawa sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier)
memiliki ciri-ciri dari bit 0 atau bit 1 yang dikandungnya.
Sehingga dengan mengamati modulated carrier, kita bisa mengetahui
urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi
digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima
dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik
(logam atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio).
Terdapat beberapa sistem modulasi digital antara lain Amplitude Shift
Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK) dan Phase Shift Keying
(PSK). Pada bab ini yang akan dibahas mengenai modulasi digital M-PSK
2.3 M’ary-Phase Shift Keying (M-PSK)
Konsep dasar PSK dapat menyebabkan jenis sistem yang umum.
Secara umum modulasi PSK disebut sebagai modulasi M-PSK, dimana M
merupakan bilangan yang menunjukkan level digital. M-PSK adalah jenis
variasi modulasi fasa yang merupakan peningkatan dari modulasi BPSK
pada sisi jumlah perubahan fasa sinyal pembawa. Bila M = 4 Level, maka
modulasi pulsa yang diterapkan adalah QPSK (Quadrature Phase Shift
Keying). Bila M=2 maka modulasi pulsa yang digunakan adalah BPSK
(Binary Phase Shift Keying). Pada BPSK, masing-masing bit ditransmisikan
secara individual dan satu dari dua frekuensi sinusoidal yang sama dengan
durasi Tb dan berbeda dalam fase 2𝜋/2= 1800 yang ditransmisikan. Pada
QPSK, 2 bit disamakan dan tergantung pada empat bit yang dikembangkan,
satu dari empat frekuensi sinus yang sama dengan durasi 2 Tb dan berbeda
fase 2 = 900 yang ditansmisikan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut

mengenai BPSK dan QPSK :


A. Binary Phase Shift Keying (BPSK)
Binary Phase Shift Keying (BPSK) adalah pengiriman sinyal
melalui pergeseran fase. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi
fase yang memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang
termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang
pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi
digital. Sudut fase harus mempunyai acuan kepada pemancar dan
penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada
pesawat penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada
penerima, kadang-kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan
BPSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fase yang dikirim
digunakan untuk memelihara stabilitas.
Gambar 2.1 Binary Phase Shift Keying (BPSK)
Pada BPSK, phasa dari frekuensi pembawa diubah-ubah antara dua
nilai yang menyatakan keadaan biner 1 dan 0, dalam hal ini phasa dari
frekuensi pembawa yang satu dengan yang lain berbeda sebesar 𝜋 radian
atau 1800. Persamaan bentuk gelombang BPSK adalah sebagai berikut:
S(t) = -A cos t Persamaan 1
S(t) = A cos t Persamaan 2
S(t) = -A cos t+ Persamaan 3
Atau yang lebih umum dinyatakan dalam rumus:
Dimana :
A = amplitude sinyal
c = frekuensi pembawa
θc = sudut fasa pembawa
Persamaan 1 berlaku apabila θc = 𝜋, sedangkan persamaan 2 bila θc
= 0.Sinyal ini dipergunakan untuk menyampaikan digit biner 0 dan 1
secara berurutan. Diagram untuk sinyal BPSK, sebagai berikut:

Gambar 2.2 Diagram Sinyal BPSK


Berikut adalah gambar skematik dari diagram rangkaian modulasi
dan demodulasi BPSK:

Gambar 2.3 Diagram Skematik Modulasi dan demodulasi BPSK


B. Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)
Salah satu tujuan terpenting dalam merancang sistem komunikasi
digital adalah untuk memperoleh probabilitas kesalahan yang rendah.
Tujuan lain yang ingin dicapai adalah penggunaan kanal lebar bidang
(bandwidth) secara efisien. Pada bagian ini akan dipelajari skema
modulasi Bandwidth-conservation atau lebih dikenal coherent
Quadrature Phase Shift Keying. Tidak seperti binary ASK,BPSK dan
sistem FSK, dua bit ditransmisikan secara simultan dalam satu selang
waktu interval T. tanpa meningkatkan lebar bidang transmisi, kita dapat
menggandakan pesat bit. Ini akan memebuat sinyal yang dikirimkan
menjadi jelas.

Gambar 2.4 Skematik Diagram modulasi QPSK


Sistem QPSK digambarkan pada gambar 2.4 . Diasumsikan ada
dua bit yang akan ditrasnmisikan selama satu interval sinyal T. Bit
tersebut ditandai sebagai m1 dan m2. Keduanya di pisahkan oleh alat bit
tunggal m ; dimana m1 sebagai bit ganjil dan m2 sebagai bit genap.
Seperti yang ditunjukkan, m1 akan naik dan m2 akan turun.
Secara umum modulasi PSK disebut sebagai modulasi MPSK (M-
ary PSK), dimana M merupakan bilangan yang menunjukkan jumlah
level digital. MPSK adalah jenis variasi modulasi fasa yang merupakan
peningkatan dari modulasi BPSK pada sisi jumlah perubahan fasa sinyal
pembawa. Bila M = 4 level, maka modulasi pulsa yang diterapkan
adalah QPSK (quaternary atau quadrature PSK).
Bila M = 2, maka modulasi pulsa yang dihasilkan adalah BPSK
(binary PSK). Nilai M mengikuti bilangan 2v dengan v = 1, 2, 3, dst.
Dengan nilai v yang demikian itu, maka kemungkinan nilai M adalah, 2,
4, 8, 16, dst. Pada sistem modulasi QPSK terdapat empat fasa berbeda
yang dihasilkan untuk masing-masing bit. Kombinasi bit 00 akan
memodulasi sinyal pembawa yang mempunyai fasa 45 derajat, sedang
dibit 01 memodulasi sinyal pembawa yang mempunyai fasa 135 derajat.
Sementara bit 10 dan 11, masing-masing dengan fasa 315 derajat dan
225 derajat.
2.4 Modulator
Modulator adalah suatu rangkaian yang berfungsi melakukan proses
modulasi. (Kesnopy,2009). Modulasi digital adalah proses penumpangan
sinyal digital ke dalam sinyal pembawa (carrier). Modulator M-PSK
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memodulasi sinyal dengan
menggunakan metode modulasi M-PSK, dimana sinyal pembawa bergeser
sesuai dengan fase sinyal informasi.
2.5 Demodulator
Demodulator digunakan untuk memperoleh kembali sinyal informasi
dari sinyal carrier yang telah mengalami proses demodulasi. Keluaran dari
suatu modulator berupa sinyal analog.
2.6 Mixer
Mixer merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengalikan sinyal
(kawasan waktu). Prinsip dasarnya adalah dua buah sinyal masuk ke suatu
rangkaian non linier yang menghasilkan frekuensi-frekuensi lain selain
frekuensi dua buah sinyal masukan tersebut dengan amplitude tertentu.
Mixer berfungsi sebagai:
A. Penggeser pita frekuensi ini dapat digunakan Down Converter & Up
Converter
B. Pengali dalam modulator AM
C. Scrambler (pengacak) sinyal analog
D. Detektor fasa pada PLL, dsb.
2.7 Matlab
Matlab merupakan sebuah singkatan dari Matrix Laboratory, yang
pertama kali dikenalkan oleh University of New Mexico dan University of
Stanford pada tahun 1970. software ini pertama kali memang digunakan
untuk keperluan analisis numerik, aljabar linier dan teori tentang matriks.
Saat ini, kemampuan dan fitur yang dimiliki oleh Matlab sudah jauh lebih
lengkap dengan ditambahkannya toolbox-toolbox yang sangat luar biasa.
Beberapa manfaat yang didapatkan dari Matlab antara lain:
A. Perhitungan Matematika
B. Komputasi numerik
C. Simulasi dan pemodelan
D. Visualisasi dan analisis data
E. Pembuatan grafik untuk keperluan sains dan teknik λ Pengembangan.
MATLAB adalah sistem interaktif yang merupakan basis data.
MATLAB bertutuan untuk memecahkan banyak perhitungan teknik yang
melibatkan matriks dan vektor dengan !aktu yang lebih singkat dari !aktu
yang dibutuhkan untuk menulis program. Inti utama dari MATLAB adalah
operasi matriks, maka dari itu, harus memahami operasi matriks dan vektor
terlebih dahulu. MATLAB merupakan sekumpulan fungsi yang dapat
dipanggil dan dieksekusi.
A. Fungsi MATLAB Bagi Software Engineer
MATLAB umumnya digunakan oleh insinyur perangkat lunak dan
pengembang perangkat lunak serta matematikawan komputasi dan
ilmuwan teknik. Fungsi-fungsi MATLAB yang tidak asing lagi bagi para
pengembang perangkat lunak di dunia bisnis dapat meliputi:
1. Alat Rekayasa Solusi Baru
MATLAB adalah aplikasi yang sering digunakan sebagai dasar
untuk mengeksplorasi proses desain baru atau teori tentang cara
kerjanya secara matematis dan teknis. Jika terjadi kebuntuan atau
kegagalan yang perlu dilakukan secara manual, pengembang
perangkat lunak mencoba mencari solusi dan program menggunakan
platform yang menyertakan MATLAB.
2. Menghitung Return on Investment
Selain menemukan perangkat lunak untuk memecahkan
masalah di tempat kerja, anda juga dapat menggunakan MATLAB
untuk menghitung Return on Investment (ROI) Anda. Adanya aljabar
linier dalam MATLAB dapat berguna untuk menghitung ROI dan
pendapatan perusahaan. Selain itu, MATLAB dapat digunakan untuk
manajemen persediaan, perencanaan keuangan, dan keputusan bisnis
lainnya.
3. Melakukan Analisis Numerik
MATLAB dapat berperan penting dalam proses analisis
numerik dalam dunia bisnis untuk mendapatkan prediksi yang
akurat. Analisis ini mempermudah proses produksi barang/jasa yang
merupakan tujuan utama dari bisnis suatu perusahaan. Contohnya
adalah firma arsitektur yang menganalisis suatu desain proses
penghitungan probabilitas pasar menggunakan MATLAB.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah
sebagai berikut :
a. Perangkat PC
b. Aplikasi MATLAB dengan communication blocket
c. Modul Praktikum
3.2 Blok Diagram Percobaan
Adapun gambar diagram tiap-tiap percobaan yang digunakan pada
praktikum adalah sebagai berikut:
a. BPSK

Gambar 3.1 Blok Diagram BPSK


b. QPSK

Gambar 3.2 Blok Diagram QPSK


c. QAM16
 Blok diagram QAM16

Gambar 3.3 Blok Diagram QAM16


3.3 Prosedur Percobaan
1. Langkah pertama yaitu membuka matlab kemudian buka Simulink
dengan cara memilih New => Simulink model. Atau bisa juga dengan
menuliskan “Simulink” pada command Windows MATLAB.
2. Klik Simulink toolbox untuk menampilkan toolbox yang terdapat pada
Simulink.
3. Memasukkan setiap komponen yang dibutuhkan untuk membuat blok
diagram modulasi sesuai percobaan yang akan dibuat.
4. Menjalakan simulasi modulasi BPSK dengan cara menekan Run.
5. Mencatat tiap output data ditiap percobaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan Percobaan BPSK, QPSK, QAM16
Berikut tabel hasil perhitungan dan gambar grafik yang didapatkan
pada saat percobaan BPSK, QPSK, dan QAM16 sebagai berikut:
a. Percobaan BPSK
Adapun tabel hasil perhitungan yang didapatkan pada saat
percobaan BPSK, sebagai berikut:
SNR (dB) Jumlah Data BER BER dalam dB
Data Error (decimal) 10log [BER]
20 11 0 0 10log [0]
15 11 0 0 10log [0]
10 11 0 0 10log [0]
5 11 0 0 10log [0]
0 11 1 0,09091 10log [-10.413]
-5 11 4 0,3636 10log [-4.393]
-10 11 4 0,3636 10log [-4393]
-15 11 4 0,4545 10log [-3.424]

b. Percobaan QPSK
Berikut adalah tabel hasil perhitungan dengan gray dan dengan
binary yang didapatkan pada saat percobaan QPSK, sebagai berikut:
1. Dengan Gray
Adapun tabel hasil perhitungan dengan gray yang didapatkan
pada saat percobaan QPSK, sebagai berikut:
SNR Jumlah Data BER BER dalam dB
(dB) Data Error (decimal) 10log [BER]
20 11 0 0 10log [0]
15 11 0 0 10log [0]
10 11 0 0 10log [0]
5 11 1 0,09091 10log [[-10.413]
0 11 3 0,2727 10log [-5.643]
-5 11 5 0,04545 10log [-3.424]
-10 11 6 0,5455 10log [-2.632]
-15 11 7 0,6364 10log [-1.962]

2. Dengan Binary
Adapun tabel hasil perhitungan dengan binary yang didapatkan
pada saat percobaan QPSK, sebagai berikut:
SNR Jumlah Data BER BER dalam dB
(dB) Data Error (decimal) 10log [BER]
20 11 0 0 10log [0]
15 11 0 0 10log [0]
10 11 0 0 10log [0]
5 11 1 0,09091 10log [[-10.413]
0 11 4 0,3636 10log [-4.393]
-5 11 5 0,4545 10log [-3.424]
-10 11 5 0, 4545 10log [-3.424]
-15 11 5 0.4545 10log [-3.424]

c. Percobaan QAM16
Berikut adalah tabel hasil perhitungan yang didapatkan pada saat
percobaan QAM16, sebagai berikut:
SNR Jumlah Data BER BER dalam dB
(dB) Data Error (decimal) 10log [BER]
20 11 11 1 10log [1]
15 11 11 1 10log [1]
10 11 11 1 10log [1]
5 11 1 1 10log [1]
0 11 4 1 10log [1]
-5 11 5 1 10log [1]
-10 11 5 0,9091 10log [-0.413]
-15 11 5 0,9091 10log [-0.413]

4.2 Grafik Hubungan Pada Percobaan


Berikut adalah grafik hubungan pada percobaan BPSK, QPSK, dan
QAM16, sebagai berikut:
1. Percobaan BPSK

Grafik BPSK
0
SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR
-2 (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB)

-4

Ber dalam dB 10log


-6
[BER]

-8

-10

-12

2. Percobaan QPSK
a. Dengan gray

Grafik QPSK (Grey)


0
SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR
-2 (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB)

-4

Ber dalam dB
-6
10log [BER]

-8

-10

-12
b. Dengan gray

Grafik QPSK (Binary)


0
SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR
-2 (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB)

-4

Ber dalam dB
-6
10log [BER]

-8

-10

-12

2. Percobaan QAM16

Grafik QAM16
1.2
1
0.8
0.6
0.4 Ber dalam dB 10log
0.2 [BER]

0
SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR SNR
-0.2
(dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB) (dB)
-0.4
-0.6
BAB V
PENNUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan BPSK, QPSK dan QAM mengetahui dan menganalisi
performa modulasi BPSK, QPSK dan QAM dengan benar. Matlab
merupakan salah satu software yang dapat dijadikan simulasi BPSK, QPSK,
dan QAM.
5.2 Saran
Saran untuk percobaan ini yaitu untuk pada percobaan selanjutnya
bisa menggunakan alat simulasi langsung, agar praktikan lebih bisa
memahami percobaan ini.
5.3 Ayat Yang Berhubungan
َ‫﴾ ٱنَّذِيه‬۹۱‫ة ﴿ە‬ ِ َ‫ار َل َءا َٰيَ ٍۢت ِّْل ُ ۟و ِنى ْٱْل َ ْن َٰث‬ ِ َ‫ض َوٱ ْختِ َٰه‬
ِ ‫ف ٱنَّ ْي ِم َوٱننَّ َه‬ ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬ِ ‫س َٰ َم َٰ َى‬
َّ ‫ق ٱن‬ِ ‫ِإ َّن فِى خ َْه‬
ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬
‫ض َرتَّنَا َما‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َى‬ ِ ‫عهَ َٰى ُجنُى ِت ِه ْم َويَتَفَ َّك ُزونَ فِى خ َْه‬
َّ ‫ق ٱن‬ َ ‫ىدا َو‬ َّ َ‫يَذْ ُك ُزون‬
ًۭ ُ‫ٱَّللَ قِ َٰيَ ًۭما َوقُع‬
ِ َّ‫اب ٱنن‬
﴾۹۱۹﴿ ‫ار‬ َ َ ‫عذ‬ ُ ‫ت َٰ َهذَا َٰتَ ِط ًًۭل‬
َ ‫س ْث َٰ َحن ََك فَ ِقنَا‬ َ ‫َخهَ ْق‬
Artinya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang
berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan
mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran 3: 190-
191)
Hubungannya dengan percobaan:
Sesuai dengan ayat di atas yang menjelaskan tentang pentingnya
memperbaiki hubungan antar sesama, hal itu juga berlaku tidak hanya bagi
manusia tetapi juga bagi suatu proses komunikasi. Hal ini berarti dengan
adanya sistem yang terbangun baik akan sejalan dengan komunikasi yang
dihasilkan pula.
DAFTAR PUSTAKA
M. Partzold, Mobile Fading Channel, John Wiley, 2002
W. Stalling, Komunikasi dan Jaringan Nirkabel, Erlangga 2007

Anda mungkin juga menyukai