Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DAN TRANSMISI SINYAL

PERCOBAAN 4
SIMULASI BER QPSK MENGGUNAKAN SIMULINK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Sistem Komunikasi dan Transmisi Sinyal
yang diampu oleh :
Tommi Hariyadi, M.T
Sri Lestari Harja, M.T

Oleh :

Rd Siti Sekar Azzahra 1703228

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020

1
Daftar Isi
Daftar Isi ........................................................................................................................... i
A. Judul ......................................................................................................................... 2
B. Tujuan Percobaan .................................................................................................... 2
C. Teori Dasar ............................................................................................................... 2
D. Alat dan Bahan ......................................................................................................... 4
E. Jawaban Tugas ......................................................................................................... 4
F. Percobaan dan Analisis ............................................................................................ 5
G. Analisis ...................................................................................................................... 9
H. Kesimpulan ............................................................................................................. 18
I. Referensi ................................................................................................................. 19

i
A. Judul
Simulasi BER QPSK Menggunakan Simulink
B. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa memahami BER pada modulasi QPSK
2. Mahasiswa mampu memanfaatkan Simulink dalam mensimulasikan BER QPSK

C. Teori Dasar
MODULASI
Modulasi merupakan teknik penumpangan sinyal informasi pada suatu
sinyal carrier. Sinyal informasi memodulasi sinyal pembawa dengan cara
mengubah vamplitude, frekuensi, atau fasanya. Modulasi dibagi menjadi dua
jenis sesuai dengan jenis sinyal informasi dan pembawanya yaitu :
• Modulasi Analog adalah proses penumpangan sinyal informasi kontinyu
(analog) kepada suatu sinyal pembawa yang berupa sinyal harmonis
sinusoida. Jenis-jenis dari modulasi ini adalah Amplitude Modulation (AM),
Frequency Modulation (FM), Phase Modulation (PM). Selain itu ada juga
Modulasi Pulsa, yaitu proses penumpangan sinyal informasi kontinyu
(analog) kepada sinyal pembawa yang berupa gelombang pulsa. Jenis-jenis
dari modulasi ini adalah Pulse Amplitudo Modulation (PAM), Pulse
Frequency Modulation (PFM), dan Pulse Phase Modulation (PPM).
• Modulasi Digital, yaitu proses penumpangan sinyal informasi berupa sinyal
digital kepada suati sinyal pembawa yang berupa sinyal harmonis sinusoida.
Jenis-jenis dari modulasi ini adalah Amplitude Shift Keying (ASK),
Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK).

MODULASI DIGITAL
Modulasi adalah mengubah salah satu atau beberapa parameter gelombang
pembawa seperti amplitudo, fase atau frekuensi sebagai fungsi sinyal informasi.
Sedangkan modulasi digital merupakan suatu proses dimana simbol-simbol
digital diubah menjadi bentuk gelombang sesuai dengan karakteristik kanal yang
akan dilewati. Karena dalam sistem komunikasi, modulasi berfungsi untuk
menyamakan karakteristik sinyal dengan karakteristik kanal, untuk mengurangi
noise dan interferensi, serta mengatasi keterbatasan peralatan. Dalam proses
modulasi terdapat modulator dan demodulator. Modulator digital berguna untuk
memetakan deretan informasi biner menjadi bentuk sinyal gelombang yang
2
nantinya dikirim melalui kanal. Pada modulasi binary, modulator digital secara
sederhana memetakan digit biner ‘0’ menjadi sinyal gelombang s0(t) dan digit
biner ‘1’ menjadi s1(t). Demodulator sinyal yang terdapat pada sisi penerima
bertugas memproses sinyal yang telah rusak karena proses di kanal, dengan
mempresentasikannya menjadi beberapa estimasi simbol data sesuai yang
dikirimkan.

QPSK
- Urutan bit …11000111… misalnya, dikelompokkan menjadi urutan
pasangan bit … 11 , 00 , 01 , 11 , ….
- Bit pertama digunakan untuk memodulasi BPSK carier in-phase A cos
(2πfct)
- Bit kedua digunakan untuk memodulasi BPSK carrier quadrature A sin
(2πfct)
- Kedua tegangan sinyal BPSK in-phase dan quadrature dijumlahkan untuk
membentuk sinyal QPSK
- Perubahan simbol terjadi setiap pemrosesan dua-bit → Simbol Interval = 2
x Bit Interval
Pembangkitan QPSK

Gambar 1. Pembangkit QPSK


Konstelasi dan State Transisi pada QPSK
Jumlah state (dinyatakan dalam fasa carrier yang berbeda) M = 4 dengan
kemungkinan transisi sebagai berikut:

Gambar 2. Transisi kondisi pada QPSK


3
SIMULINK
Simulink adalah platform untuk simulasi multidomain dan Desain Model
Berbasis sistem dinamis yang menyediakan lingkungan grafis interaktif dan satu
set disesuaikan blok perpustakaan, dan dapat diperpanjang untuk aplikasi
khusus. Simulink merupakan bagian tambahan dari software MATLAB
(Mathworks Inc.). Simulink dapat digunakan sebagai sarana pemodelan,
simulasi dan analisis dari sistem dinamik dengan menggunakan antar muka
grafis (GUI). Simulink terdiri dari beberapa kumpulan toolbox yang dapat
digunakan untuk analisis sistem linier dan non-linier. Beberapa library yang
sering digunakan dalam sistem kontrol antara lain math, sinks, dan sources.

D. Alat dan Bahan


1. Laptop
2. Software Simulink MATLAB
3. Modul Praktikum

E. Jawaban Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bit Error Rate?
BER (Bit Error Rate atau Bit error ratio) merupakan sejumlah bit digital
bernilai tinggi pada jaringan transmisi yang ditafsirkan sebagai keadaan rendah
atau sebaliknya, kemudian dibagi dengan sejumlah bit yang diterima atau
dikirim atau diproses selama beberapa periode yang telah ditetapkan. Bit Error
Rate (Laju kesalahan bit) yang berarti suatu laju kesalahan bit yang timbul di
dalam suatu sistem transmisi sinyal digital dan merupakan ukuran kualitas
transmisi digital, BER juga merupakan konstanta, tanpa satuan. Semakin kecil
nilai BER maka kualitas transmisi semakin bagus.

Contoh : BER =10 −3, 10 −6 , 10 −9 . Beberapa sumber lain mengatakan


BER adalah satuan untuk mengukur kesalahan data pada proses pengiriman
data. Besarnya BER dinyatakan dalam 10 x , x berupa bilangan bulat decimal
yang menyatakan besarnya data 10 pangkat x. Contoh suatu sistem mempunyai
BER 10 6 , artinya dalam system tersebut akan terjadi kesalahan 1 data setiap
1.000.000 data. Jika system tersebut mempunya bitrate 8 Mbps, maka dalam
satuan detik terjadi 8 buah data yang salah..

4
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan AWGN?
AWGN (Additive White Gausian Noise) merupakan suatu proses stokastik
yang terjadi pada kanal dengan karakteristik memiliki rapat daya spectral noise
merata di sepanjang range frekuensi. AWGN mempunyai karakteristik respon
frekuensi yang sama disepanjang frekuensi dan variannya sama dengan satu.
Pada kanal transmisi selalu terdapat penambahan derau yang timbul karena
akumulasi derau termal dari perangkat pemancar, kanal transmisi, dan
perangkat penerima. Derau yang menyertai sinyal pada sisi penerima dapat
didekati dengan model matematis statistik AWGN.
Derau AWGN (Additive White Gaussian Noise) merupakan gangguan yang
bersifat additive terhadap sinyal transmisi, dimodelkan dalam pola distribusi
acak gaussian dengan rataan (mean) nol, standar deviasi 1, dan mempunyai
rapat spektral daya yang tersebar merata pada lebar pita frekuensi tak
berhingga.
Kanal AWGN ialah kanal ideal yang hanya dipengaruhi oleh thermal noise
pada seluruh sistem.Thermal noise dihasilkan oleh pergerakan partikel
bermuatan electron secara acak dalam media konduktif. Oleh karena itu,
thermal noise selalu ada pada setiap sinyal informasi yang dikirimkan oleh
transmitter. Sifat yang dimiliki noise AWGN ialah additive yaitu noise akan
dijumlahkan dengan sinyal yang dikirim.

F. Percobaan dan Analisis


a. Langkah-langkah Percobaan
1. Nyalakan PC atau laptop yang ada software MATLAB
2. Buka aplikasi MATLAB
3. Pilih File -> New -> Model di Simulink Library Browser untuk membangun
baru Model.
4. Buatlah rangkaian seperti gambar 3. Sehingga didapat sinyal input dan
outputnya.

5
Gambar 3. Rangkaian, Parameter komponen dan Hasil modulator dan demodulator QPSK

Gambar 4. Parameter modulator QPSK dan. Parameter AWGN

Gambar 5. Parameter AWGN


6
5. Atur Es/N0 pada AWGN menjadi seperti pada tabel 1. Perhatikan apa yang terjadi
Tabel 1. Perbandingan nilai SNR dengan Pb (Probabilitas bit error)
Es/N0 Pb
-1 0.3379
0 0.2913
1 0.2439
2 0.1973
3 0.152
4 0.1108
5 0.07488
6 0.04557
7 0.02483
8 0.01181
9 0.00464
10 0.00145
11 0.00044
12 6e-05
13 0
6. Buatlat grafik dari tabel 1.
7. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
b. Hasil Percobaan dan Analisis
Tabel 1. Perbandingan nilai SNR dengan Pb (Probabilitas bit Error)

Es/No Pb Display

-1 0.3379

0 0.2913

1 0.2439

2 0.1973

3 0.152

7
4 0.1108

5 0.07488

6 0.04557

7 0.02483

8 0.01181

9 0.00464

10 0.00145

11 0.00044

12 6e-05

13 0

8
a. Es/No = -1 dB

b. Es/No = 0 dB

9
c. Es/No = 1 dB

d. Es/No = 2 dB

10
e. Es/No = 3 dB

f. Es/No = 4 dB

11
g. Es/No = 5 dB

h. Es/No = 6 dB

12
i. Es/No = 7 dB

j. Es/No = 8 dB

13
k. Es/No = 9 dB

l. Es/No = 10 dB

14
m. Es/No = 11 dB

n. Es/No = 12 dB

15
o. Es/No = 13 dB

Tabel 1. Perbandingan nilai SNR dengan Pb (Probabilitas bit Error):


Es/N0 Pb
-1 0.3379
0 0.2913
1 0.2439
2 0.1973
3 0.152
4 0.1108
5 0.07488
6 0.04557
7 0.02483
8 0.01181
9 0.00464
10 0.00145
11 0.00044
12 6e-05
13 0

16
Grafik 1. Perbandingan nilai SNR dengan Pb (Probabilitas bit Error):

17
G. Analisis
Pada praktikum kali ini kita melakukan simulasi BER QPSK dengan
software MATLAB dan menggunakan Simulink. Simulink terdiri dari beberapa
kumpulan toolbox yang dapat digunakan untuk analisis sistem linier dan non-linier.
Pada simulasi ini, kita merangkai pada Simulink. Setelah selesai merangkai kita run
rangkaian tersebut kemudian akan muncul nilai probabilitas pada Display.
Kemudian kita mengubah nilai Eb/No dengan nilai yang berbeda sesuai dengan
tabel dan membandingkan hasil nilai probabilitasnya. Eb/No adalah energy per bit
ber kerapatan daya spectral daya noise atau tingkat kebisingan disuatu system
digital yang dinyatakan dengan menggunakan SNR (Signal to Noise Rasio).
Probabilitas error pada setiap perubahan energi simbol (Es/no) dari mulai (-1 dB
sampai dengan 13 dB) semakin kecil atau mencapai 0.Dari tabel dan grafik hasil
percobaan dapat kita lihat bahwa nilai Eb/No berbanding terbalik dengan nilai
probabilitasnya. Semakin besar nilai Eb/No maka hasil probabilitasnya (Pb)
semakin kecil.

H. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa BER (Bit Error Rate atau Bit
error ratio) merupakan sejumlah bit digital bernilai tinggi pada jaringan transmisi
yang ditafsirkan sebagai keadaan rendah atau sebaliknya, kemudian dibagi dengan
sejumlah bit yang diterima atau dikirim atau diproses selama beberapa periode yang
telah ditetapkan. Dengan Simulink kita dapat melakukan simulasi BER QPSK.
Pada simuasi ini, nilai Eb/No berbanding terbalik dengan nilai probabilitasnya.
Semakin besar nilai Eb/No maka hasil probabilitasnya (Pb) semakin kecil bahkan
mendekati 0.

18
I. Referensi
Modul Praktikum Sistem Komunikasi dan Transmisi Sinyal

19

Anda mungkin juga menyukai