Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM dan JARINGAN TELEKOMUNIKASI


TOPIK: BINARY PHASE SHIFT KEYING KELAS: TE-A1

Oleh:
DEANISA ALIYAH SUBIYANTORO
NIM. 162112433011

Dosen Pengampu:
Herlambang Setiadi, S.T., M.Sc., Ph.D (199011292019083101)

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin
Universitas Airlangga
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
1. Mampu memahami keuntungan dari modulasi digital
2. Memahami proses modulasi BPSK

1.2 DASAR TEORI

1.2.1 Modulasi

Modulasi adalah proses memodifikasi (memvariasikan) gelombang periodik untuk


membuat sinyal pembawa informasi. Dua sinyal modulasi, yaitu sinyal informasi/asli dan
sinyal carrier, diperlukan untuk prosedur modulasi ini [1].

Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa sinyal informasi tidak dapat dikirimkan
langsung ke penerima karena spektrum frekuensinya yang rendah, yang membuatnya rentan
terhadap interferensi. Masalah ini dapat diatasi berkat sinyal pembawa. Karena sinyal pembawa
memiliki spektrum frekuensi tinggi, transmisi informasi dapat dikirim dengan
menggunakannya ke penerima tanpa terhalang oleh noise[1].

Pada sisi receiver sinyal modulasi yang diterima dikonversikan kembali ke bentukasalnya,
proses ini disebut dengan demodulasi. Rangkaian yangdigunakan untuk proses modulasi
disebut dengan modulator, sedangkanrangkaian yang digunakan untuk proses demodulasi
disebut demodulator. Modulasi terbagi menjadi dua bagian yaitu modulasi sinyal
analogdanmodulasi sinyal digital [4].

1.2.2 Modulasi Digital


Modulasi digital adalah proses mengubah sinyal digital menjadi sinyal pembawa.
Modulasi digital ini juga dikenal sebagai sebuah proses untuk memvariasikan karakteristik dan
sifat gelombang pembawa sehingga bentuk yang dihasilkan (pembawa termodulasi) sifat
mengandung bit 0 atau bit 1. Selain itu, dengan mengamati pembawa termodulasi, kita dapat
mempelajari urutan bit dalam kaitannya dengan waktu (Waktu, sinkronisasi)[1].

Sinyal digital pada level apa pun dapat dikirim dengan benar ke penerima melalui proses
modulasi digital. Metode pengiriman ini dapat digunakan. Media transmisi fisik (logam atau
optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio). Terdapat beberapa sistem modulasi digital
antara lain Amplitude Shift Keying (ASK), FSK (Frequency Shift Keying) dan Phase Shift
Keying ( PSK). Pada bab ini yang akan dibahas mengenai modulasi digital M-PSK[1].

1.2.3 Binary Phase shift keying (BPSK)

Modulasi digital merupakan proses menumpangkan sinyal digital ke gelombang


pembawa. Sistem modulasi digital pada suatu sistem komunikasi terdiri dari beberapa jenis,
yaitu modulasi Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift
Keying (PSK). Phase Shift Keying (PSK) adalah salah satu sistem modulasi digital yang
memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama namun memiliki fase yang berbeda. Pada
modulasi PSK, fase yang menjadi parameter pengolahan sinyal memiliki variasi yang berbeda
dibagi menjadi Binary Phase Shift Keying (BPSK), Differential Phase Shift Keying (DPSK),
Quaternary Phase Shift Keying (QPSK), 8 Phase Shift Keying (8PSK), dan 16 Phase Shift
Keying (16PSK) [5]

Binary Phase Shift Keying (BPSK) merupakan modulasi PSK yang paling sederhana
dimana menggunakan 2 macam perubahan fase, yaitu 0° dan 180°. Binary Phase Shift Keying
(BPSK) memodulasi sinyal dengan teknik merubah phasa dari frekuensi pembawa antara dua
nilai yang menyatakaan keadaan biner 1 dan 0. Perbedaan sinyal BPSK membentuk sudut antar
phasa sebesar 180˚ dengan persamaan bentuk gelombang. Logika diagram sinyal Binary Phase
Shift Keying (BPSK) dapat dilihat pada Gambar tersebut[6].

Rumus Modulasi dari PSK :

𝑆𝑖 ሺ𝑡ሻ = 𝐴 𝐶𝑜𝑠 ൫2𝜋𝑓𝑐 𝑡 + ∅𝑖 ሺ𝑡ሻ൯, 𝑖 = 1, … . , 𝑀, 0 ≤ 𝑡 ≤ 𝑇𝑠

𝑇𝑠 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 − 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒

𝐴 = 𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑟𝑟𝑖𝑒𝑟 𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜

∅𝑖 ሺ𝑡ሻ = 𝑐𝑎𝑟𝑟𝑖𝑒𝑟

M = bit
Rumus Modulasi BPSK :

𝑆𝑖 ሺ𝑡ሻ = 𝐴 𝐶𝑜𝑠 ሺ2𝜋𝑓𝑐 𝑡 + ሺ𝑖 − 1ሻ𝜋 + 𝜃𝑐 ሻ, 0 ≤ 𝑡 ≤ 𝑇𝑏

𝑇𝑏 = 𝐵𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒

𝜃𝑐 = 𝐹𝑎𝑠𝑒 𝐴𝑤𝑎𝑙

1
𝐸𝑏 = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑖𝑡 ሺ2 𝐴2 𝑇𝑏 )

Gambar 1. Sinyal BPSK

Sumber : ELEC6214 Advanced Wireless Communications Networks and Systems

BPSK Diagram :

Gambar 2. Diagram BPSK

Sumber : ELEC6214 Advanced Wireless Communications Networks and Systems

Transmisi BPSK :
Aliran bit data dengan laju bit Rb di filter oleh filter (akar kuadrat dari raise cosine pulse
membentuk filter) untuk menghasilkan sinyal baseband M(t), yang akan dimodulasi oleh
pembawa.

- PSD dari sinyal RF BPSK dengan pulsa kosinus yang dinaikkan


- Sinyal amplop kompleks pita dasar
𝑔ሺ𝑡ሻ = 𝑚 ሺtሻ𝐴 expሺ𝑗 𝜃𝑐 ሻ
𝑚ሺ𝑡ሻ = menjadi simbol berbentuk pulsa M1 atau M2
- Sinyal BPSK yang ditransmisikan :

𝑆ሺ𝑡ሻ = 𝑅𝑒 ሾ𝑔ሺ𝑡ሻ 𝑒𝑥𝑝ሺ𝑗2𝜋𝑓𝑐 𝑡ሻሿ = 𝑚ሺ𝑡ሻ𝐴 𝐶𝑜𝑠 ሺ2𝜋𝑓𝑐 𝑡 + 𝜃𝑐 ሻ

informasi simbol BPSK±1 dibawa dalam sinyal baseband m(t)

Sinyal Baseband :
- Transmission kita belajar BPSKsinyal pita dasar m(t) adalah kurva putus-putus yang
membawa informasi simbol BPSK

Gambar 3. Sinyal BPSK


Sumber : ELEC6214 Advanced Wireless Communications Networks and Systems

- Sinyal RF yang ditransmisikan s(t) diperoleh dengan modulasipembawa


𝐴 𝐶𝑜𝑠 ሺ2𝜋𝑓𝑐 𝑡 + 𝜃𝑐 ሻoleh modulasi sinyal m(t).

Pada diagram konstelasi dari BPSK terdapat dua titik dimana untuk satu titik mewakili satu (1)
bit data yaitu (0) dan (1). Untuk bit (0) mempunyai sudut phase 180, sedangkan bit (1)
mempunyai sudut phase 0 0. Untuk mengetahui perubahan phase yang terjadi pada sistem
modulasi digital BPSK diagram konstelasi dibawah ini:
Gambar 4. Diagram Konstelasi BPSK

Sumber : Jurnal Pembuatan Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK , BPSK Dan QPSK Dengan
Menggunakan Software

1.2.3 Matlab
Matlab merupakan sebuah singkatan dari Matrix Laboratory, yang pertama kali
dikenalkan oleh University of New Mexico dan University of Stanford pada tahun
1970. software ini pertama kali memang digunakan untuk keperluan analisis numerik,
aljabar linier dan teori tentang matriks. Saat ini, kemampuan dan fitur yang dimiliki
oleh Matlab sudah jauh lebih lengkap dengan ditambahkannya toolbox-toolbox yang
sangat luar biasa. Beberapa manfaat yang didapatkan dari Matlab antara lain [2]:
a. Perhitungan Matematika
b. Komputasi numerik
c. Simulasi dan pemodelan
d. Visualisasi dan analisis data
e. Pembuatan grafik untuk keperluan sains dan teknik  Pengembangan
BAB II
METODE

2.1 Alat dan Bahan


a. Laptop
b. Software Matlab
2.2 Prosedur Percobaan

1. Menjalankan Matlab yang sudah di install

2. Buat M-File baru

3. Buat listing program sebagai berikut ini :

clear all
clc;
b=input('Masukkan 1 byte Deretan Angka Biner \n');
n=length(b);
t=0:0.01:n;
x=1:1:(n+1)*100;
fori=1:n
if(b(i)==0)
b_p(i)=-1;
else
b_p(i)=1;
end
forj=i:0.1:i+1
bw(x(i*100:(i+1)*100))=b_p(i);
end
end
bw=bw(100:end);
sint=sin(2*pi*t);
st=bw.*sint;
subplot(3,1,1), plot(t,bw),grid on; axis ([0 n -2 +2])
title('Sinyal Asli')
subplot(3,1,2), plot(t,sint),grid on; axis ([0 n -2 +2])
title('Sinyal Carrier')
subplot(3,1,3), plot(t,st),grid on; axis ([0 n -2 +2])
title('Sinyal Output')

4.Klik pada tab Debung_Save lalu Run.


5.Simpan M-file dengan nama BPSK.
6.Masukkan angka biner secara acak Ketika muncul perinta “Masukkan 1 Byte Deretan Angka
Biner”. Praktikkan menggunakan biner [1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1].

7.Tekan Enter
8.Amati dan simpan grafik yang muncul
9.Run kembalidan masukkan angka biner dengan nilai yg berbeda lalu tekan enter.

Prosedur simulasi dengan simulink


1. Siapkan komponen berikut
a. Sine wave
b. Repeating Sequence Stair
c. Product
d. Scope
2. Lalu susun sine wave dan Repeating Sequence Stair ke product, lalu product ke
scope dan save
3. Masukkan nilai biner pada Repeating Sequence Stair (dengan disamakan 0 = -10)
4. Atur library sin wave dengan amplitude 1, frekuensi (1*pi, 2*pi, 4*pi) dan sample
time 0.001 s.
5. Lalu Run
6. Klik scope untuk menampilkan output sinyal
BAB III
DATA HASIL PERCOBAAN

3.1 DATA HASIL PERCOBAAN

3.1.1 Data Simulasi Matlab


Berikut merupakan hasil percobaan simulasi sinyal BPSK dnegan menggunakan
software matlab dengan suatu inputan nilai digital sebagai berikut [1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
0 1].
Terlihat pada hasil simulasi tersebut muncul 3 subplot dalam satu plot yang masing-
masing subplot terdiri atas plot sinyal asli, sinyal carrier dan sinyal hasil (BPSK).
3.1.2 Hasil Percobaan Dengan Matlab-Simulink
Berikut ini data hasil simulasi BPSK dengan simulink, dengan menggunakan 4 komponen
library yakni sin wave, Repeating Sequence Stair, product dan scope. Sehingga muncul 1 plot
sengan 3 plot yang masing – masingnya merupakan sinyal asli, sinyal carrier dan sinyal hasil
(BPSK).

Gambar 3.1. Simulink Sinyal BPSK dengan 1*pi

Gambar 3.2. Simulink Sinyal BPASK dengna 2*pi


Gambar 3.3. Simulink Sinyal BPSK dengan 4*pi
BAB IV
PEMBAHASAN

Agar kita dapat mengetahui keluaran dari simulator modulasi maka analisis perlu
dilakukan dengan dasar teori yang sudah ada. Modulasi merupakan proses menumpangkan
pesan pada pembawa, karena sinyal sulit untuk dikirimkan, Untuk analisa dapat dilihat dari
tampilan sinyal yang sudah ada.

4.1 ANALISIS GRAFIK

4.1.1 Analisis Grafik Simulasi Matlab

Pada hasil simulasi dengan matlab plot yang dihasilkan memiliki 3 subplot, ada 3 jenis
gelombang/sinyal yang dihasilkan, subplot pertama menghasilkan sinyal digital yang
merupakan sinyal asli, subplot kedua adalah sinyal carrier dan subplot ketiga merupakan
BASK.

Analisis Hasil Percobaan Grafik Sinyal Informasi mengindikasikan bahwa sinyal ini
merupakan sinyal informasi biner (Binary input sequence), Gelombang ini adalah gelombang
yang dihasilkan oleh inisialisasi square pada koding/pemrograman matlab. Artinya jika nilai
Square diubah gabungkan atau dikalikan dengan gelombang lain, maka bentuk gelombang
akan berubah juga.

Analisis Hasil Percobaan Grafik Sinyal Pembawa carrier. Gelombang pembawa atau
signal carrier yaang digunakan pada modulasi ini adalah sebesar 1*pi, 2*pi, 4*pi Hz,
amplitudo 1 dan periode 0.001s yang berbentuk sinyal sinusoidal. Sinyal pembawa atau
carrier ini memiliki bentuk sinyal yang berbeda dengan sinyal informasi, jika sinyal
informasi berbentuk square maka sinyal carrier berbentuk sin.

Analisis Hasil Percobaan Grafik Sinyal Informasi dengan Sinyal Pembawa dari
percobaan ini didapatkan hasil sinyal BPSK atau sinyal hasil modulasi dari kedua sinyal
tersebut dan sinyal output merupakan hasil dari modulasi BPSK dari deretan bit biner pada
sinyal pembawa. Sinyal BPSK yang terbentuk merupakan hasil modulasi sinyal data biner
menggunakan modulasi Phase dengan pembawa sinusoidal. Dengan memasukkan deretan
angka biner yakni [1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1]. BPSK atau Binary Phase Shift Keying adalah salah
satu bentuk modulasi digital yang menggunakan dua fase gelombang sinusoidal untuk
mewakili data digital. Dalam BPSK, data digital yang akan ditransmisikan direpresentasikan
oleh dua nilai, biasanya 0 dan 1. Nilai 0 direpresentasikan oleh gelombang sinusoidal dengan
fase awal 0 derajat, sedangkan nilai 1 direpresentasikan oleh gelombang sinusoidal dengan fase
awal 180 derajat. Dengan demikian, BPSK memodulasi data digital ke dalam dua bentuk
gelombang sinusoidal dengan frekuensi yang sama, tetapi fase yang berbeda. Ciri terdapatnya
perubahan amplitudo pada sinyal pembawa dalam setiap periode, di mana amplitudo sinyal
pembawa akan meningkat saat sinyal bit yang dimodulasikan bernilai 1 dan menurun saat
sinyal bit yang dimodulasikan bernilai 0. Ciri inilah yang membedakan sinyal BASK dengan
sinyal pembawa murni atau sinyal modulasi AM (Amplitude Modulation). Dengan axis rentang
-2 sampai 2.

4.2 PENJELASAN KODING

clear all` dan `clc` adalah perintah untuk membersihkan semua variabel dan jendela output
pada Command Window.

`b=input('Masukkan 1 byte Deretan Angka Biner \n');` adalah perintah untuk meminta
input dari pengguna berupa 1 byte deretan angka biner.

`n=length(b);` adalah perintah untuk menghitung jumlah digit dalam deretan angka biner.

`t=0:0.01:n;` adalah perintah untuk membuat array t yang berisi nilai-nilai waktu yang
dihasilkan dengan interval 0.01 hingga n.

`x=1:1:(n+1)*100;` adalah perintah untuk membuat array x yang berisi indeks indeks untuk
gelombang.

Baris 7 hingga 14 adalah loop for yang digunakan untuk mengubah nilai-nilai 0 dan 1 pada
deretan angka biner menjadi -1 dan 1 yang akan digunakan untuk modulasi BPSK.

`for j=i:0.1:i+1` adalah perintah untuk membuat interval waktu selama 0.1 antara setiap bit
modulasi.

`bw(x(i*100:(i+1)*100))=b_p(i);` adalah perintah untuk membuat sinyal bit modulasi pada


array bw.

`bw=bw(100:end);` adalah perintah untuk membuang bagian awal array bw yang tidak
diperlukan.

`sint=sin(2*pi*t);` adalah perintah untuk membuat sinyal pembawa sinusoidal dengan


frekuensi 1 Hz.
`st=bw.*sint;` adalah perintah untuk melakukan modulasi BPSK dengan mengalikan sinyal
bit modulasi dengan sinyal pembawa.

Baris 16 hingga 18 adalah perintah untuk menampilkan grafik sinyal asli, sinyal pembawa,
dan sinyal output menggunakan subplot.

4.3 TUGAS MODUL


1.Buatlah bilangan biner 12 digit (bebas) kemudian masukkan ke dalam program untuk
membuat BPSK

2.Jelaskan mengapa pergeseran sudut yang terjadi pada saat beda nilai input sebesar 180°

3.Buatlah program BPSK dengan simulink dengan menggunakan library matlab Repeating
Sequence Stair(atur nilai vektor dengan input dari soal no.1 lalu atur sample time menjadi 1)
dan sin wave(atur sample time 0.001 dan buat variasi frekueansi dengan pi,2*pi,4*pi).
Gabungkan library tersebut dengan "product". atur stop time sesuai dengan digit dari input.
Hubungkan dengan scope untuk menampilkan sinyal input, carier, dan hasil
modulasinya.Jelaskan prosesnya dari simulink tersebut

Jawaban:

1. Dengan menggunakan input digital ini [ 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1] didapatkan hasil dari


simulasi sebagai berikut :
2. Pada modulasi BPSK, pergeseran sudut terjadi saat terjadi perubahan nilai input dari 0
menjadi 1 atau dari 1 menjadi 0. Saat beda nilai input sebesar 180° terjadi, artinya nilai
input berubah dari 0 menjadi 1 atau sebaliknya, hal ini menyebabkan perubahan phase
sebesar 180° pada sinyal carrier. Sinyal BPSK pun merupakan modulasi yang
menggunakan perubahan pahse pada sinyal pembawa untuk membawa informasi/asli,
maka perubahan phase sebesar 180° pada sinyal pembawa akan menghasilkan
pergeseran sudut sebesar 180° pada sinyal keluaran modulasi BPSK. Sehingga,
pergeseran sudut akan terjadi saat beda nilai input sebesar 180° pada modulasi BPSK.

3. Cara kerja dari simulasi simulink itu sendiri adalah dengan menyiapkan bahan atau
komponen, menggunakan library "Repeating Sequence Stair" untuk membuat sebuah
vektor yang fungsinya/gunanya untuk merepresentasikan data binary yang akan
dimodulasi BPSK. Vektor ini kemudian dihubungkan dengan library "product" yang
berfungsi untuk mengalikan sinyal input dengan sinyal pembawa (carrier signal).
Sinyal pembawa ini dibuat menggunakan library "sin wave" dengan variasi frekuensi
yang berbeda-beda (1*pi, 2*pi, 4*pi) dan dengan sample time 0.001s. Setelah itu, hasil
perkalian antara sinyal input dan pembawa akan menghasilkan sinyal BPSK yang
kemudian ditampilkan menggunakan scope. Pada scope, akan ditampilkan sinyal input,
carrier, dan hasil modulasi BPSK
Sinyal yang dihasilkan pada subplot terakhit (ketiga) merupakan sinyal hasil dari
perkalian atau modulalasi dari kedua sinyal diatasnya (subplot 1 dan 2). Sinyal asli
berbentuk gelombang kotak/square , sinyal pembawa berbentuk gelombang sinus dan
hasilnya modulasinya merupakan sinyal BPSK dengan Ciri terdapatnya perubahan
amplitudo pada sinyal pembawa dalam setiap periode, di mana amplitudo sinyal
pembawa akan meningkat saat sinyal bit yang dimodulasikan bernilai 1 dan menurun
saat sinyal bit yang dimodulasikan bernilai 0. Ciri inilah yang membedakan sinyal
BASK dengan sinyal pembawa murni atau sinyal modulasi AM (Amplitude
Modulation).
Berikut merupakan hasil dari sinyal dengan 1*pi

Berikut merupakan hasil dari sinyal dengan 2*pi


Berikut merupakan hasil dari sinyal 4*pi
DAFTAR PUSTAKA

[1] Halomoan, A., Rohmah, Y. S., & Aulia, S. (2018). PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI
DAN DEMODULASI AM PADA KANAL AWGN DAN RAYLEIGH SIMULATOR DESIGN OF
MODULATION AND DEMODULATION AM ON AWGN AND RAYLEIGH CHANNEL. Vol.4, 2–7.

[2] Politeknik, K., & Banjarmasin, N. (2017). ANALISIS DAN SIMULASI SPEKTRUM
SINYAL AM DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB. Print) Jurnal ELTIKOM, 1(1), 49–
50.
[3] Utami, N. A., Prasetya, B., & Mayasari, R. (n.d.). PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
POWERLINE COMMUNICATION MENGGUNAKAN POWERLINE ADAPTER DENGAN
TEKNIK MODULASI OFDM DESIGN AND IMPLEMENTATION OF POWERLINE
COMMUNICATION USING POWERLINE ADAPTER WITH OFDM MODULATION.
[4] Purwita, N., Iyanti, S. ", Pratiarso, A., Elektronika, M. P., Surabaya, N., & Telekomunikasi,
J. T. (n.d.). Pembuatan Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK , BPSK Dan QPSK
Dengan Menggunakan Software.
[5] Leonardo, C., & Setyaningsih, E. (2021). Perancangan Rangkaian Interface Sound Card
Untuk Komunikasi Teks Melalui Software FLDIGI Menggunakan Frekuensi Radio. Jetri :
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 169–186. https://doi.org/10.25105/jetri.v18i2.7379
[6] Mahmuzi, I. (2010). ANALISIS DAN SIMULASI BERBAGAI MACAM TEKNIK
MODULASI AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) PADA KANAL BERDERAU IMAM
MAHMUZI 10355023097.

Anda mungkin juga menyukai