Anda di halaman 1dari 13

Modulasi Digital

MODUL 4
Modulasi Digital M-Arry

IV.1. TUJUAN
Mahasiswa mampu mensimulasikan modulasi digital yang digunakan pada sistem
transmisi digital (sistem selular, WiFi, TV digital, dll). Mahasiswa juga mengetahui kinerja
modulasi digital M-arry sehingga bisa menentukan kondisi transmisi agar sinyal di sisi
penerima memiliki kualitas siaran yang baik.

IV.2. DASAR TEORI

IV.2.1. Modulasi Digital


Pada modulasi digital, data digital dapat direpresentasikan berdasarkan salah satu atau
gabungan dari 3 karekteristik dari sinyal sinusoida, yaitu amplitudo, frekuensi dan fasa.
Modulasi digital yang merepresentasikan data digital berdasarkan amplitudo sinyal yang
dikirim, disebut juga dengan teknik amplitude shift keying (ASK). Salah satu aplikasi dari
ASK adalah modulasi pada sistem transmisi optik. Modulasi frequency shift keying (FSK)
merepresentasikan data digital berdasarkan frekuensi sinyal yang dikirim, sedangkan
modulasi phase shift keying (PSK) merepresentasikan data digital berdasarkan fase sinyal
yang dikirim. Beberapa aplikasi dari modulasi FSK antara lain: cordless phone system dan
AMPS (sistem selular generasi 1), sedangkan aplikasi dari PSK antara lain: sistem
komunikasi satelit, sistem telepon selular (setelah generasi 1), RIFD standar (misal: paspor
biometrik), kartu kredit, Wireless LAN standar (WiFi), Bluetooth, dll. Selain ASK, FSK dan
PSK terdapat pula modulasi yang menggabungkan antara ASK dan PSK yang disebut juga
dengan amplitude phase keying (APK) dikenal juga dengan quadrature amplitude
modulation (QAM). Modulasi QAM banyak digunakan pada sistem komunikasi, antara lain:
sistem selular, WiFi dan TV digital.

Pada modulasi digital terdapat pula teknik modulasi yang lebih efiesien yang
mengirimkan beberapa bit informasi menjadi satu simbol. Teknik ini dikenal juga dengan
istilah teknik M-ary. Gambar 4.1 menunjukkan cara kerja teknik M-ary pada modulasi
digital. Pengirim akan mengirimkan informasi berupa teks “THINK”. Bila teks tersebut
dikodekan dengan ASCII 6-bit, maka diperlukan 30 bit informasi. Bila 1 bit informasi

Praktikum Sistem Pemancar 1


Modulasi Digital

dikodekan dengan satu simbol, maka diperlukan 30 kali transmisi data. Bila menggunakan
teknik M-ary 8 bit (disebut juga dengan 8-ary), maka hanya diperlukan 10 kali pengiriman
data, sedangkan bila menggunakan 32-ary hanya perlu 6 kali pengiriman data, dengan
demikian maka pengiriman informasi menjadi lebih effisien dan lebih cepat.

Gambar 4.1. Teknik M-ary pada modulasi digital. (a) modulasi 8-ary, (b) modulasi 32-ary.

Pada modulasi M-Ary amplitude shift keying (ASK) setiap k = log2(M) bit dari bit-stream
data digital dikonversi ke satu simbol i = {0, 1, ..., M-1}. Setiap simbol kemudian di
transmisikan menjadi sinyal si(t). Setiap sinyal pada modulasi M-ary ASK memiliki nilai
yang berbeda pada amplitudo-nya, sedangan frekuensi dan fasa-nya sama.

Modulasi M-ary ASK dinyatakan dengan persamaan:

Praktikum Sistem Pemancar 2


Modulasi Digital

(4.1)

dimana:
si(t) : elemen sinyal ke-i
Ei(t) : energi sinyal ke-i
T : durasi sinyal
M : modulasi M-ary
ω0 : frekuensi sudut
φ : Fasa sinyal

Pada modulasi M-Ary frekuensi shift keying (M-FSK) setiap k = log2(M) bit dari bit-stream
data digital dikonversi ke satu simbol i = {0, 1, ..., M-1}. Setiap simbol kemudian di
transmisikan menjadi sinyal si(t). Setiap sinyal pada modulasi M-ary FSK memiliki nilai yang
berbeda pada frekuensi-nya, sedangan amplitudo dan fasa-nya sama. Modulasi M-ary FSK
dinyatakan dengan persamaan:

(4.2)

Pada modulasi M-Ary phase shift keying (M-PSK) setiap k = log2(M) bit dari bit-stream data
digital dikonversi ke satu simbol i = {0, 1, ..., M-1}. Setiap simbol kemudian di transmisikan
menjadi sinyal si(t). Setiap sinyal pada modulasi M-ary PSK memiliki nilai yang berbeda
pada fasa-nya, sedangan amplitudo dan frekuensi-nya sama. Modulasi M-ary PSK dinyatakan
dengan persamaan:

(4.3)

IV.2.2. Konstelasi sinyal

Praktikum Sistem Pemancar 3


Modulasi Digital

Modulasi M-ary dapat dinyatakan atau digambarkan dengan menggunakan konstelasi


sinyal. Konstelasi sinyal dinyatakan dalam ruang 2D, dengan sumbu in-phase (I) dan
quadrature (Q) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2. Konstelasi menunjukkan amplitudo dan
fasa sinyal untuk modulasi digital. Amplitudo dan fasa dari sinyal-sinyal M-ary pada
modulasi ASK, PSK dan QAM dapat ditunjukkan pada konstelasi sinyal (ruang I dan Q
tersebut). Modulasi ASK atau dikenal juga dengan pulse-amplitude modulation (PAM) pada
konstelasi sinyal hanya memiliki komponen Q saja, hal ini dikarenakan sinyal-sinyal pada
modulasi ASK dan PAM tidak memiliki komponen fasa seperti ditunjukkan pada persamaan
(4.1). Modulasi PSK memiliki amplitudo yang sama besar, yang membedakan antar sinyal
adalah perbedaan antar fasanya. Bentuk konstelasi sinyal dari PSK akan berbentuk linkaran,
karena energi setiap sinyal sama dan antar sinyal dipisahkan sebanyak beda fasenya.
Modulasi QAM memiliki sinyal dengan konstelasi berupa kotak, karena setiap sinyal
memiliki amplitudo dan fasa yang berbeda.

Gambar 4.2. Komponen in-phase dan quadrature pada modulasi digital.

IV.3. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN


Untuk menjalankan praktikum ini diperlukan perangkat berikut: komputer/laptop
yang sudah terinstal program Matlab.

IV.4. LANGKAH PERCOBAAN


IV.4.1. Konstelasi sinyal

Berikut ini kita akan mencoba untuk menampilkan konstelasi sinyal dari modulasi M-
arry untuk ASK, PSK dan QAM. Cobalah skrip Matlab berikut untuk menampilkan
konstelasi sinyal dari modulasi 8-ary: ASK, PSK dan QAM.

Praktikum Sistem Pemancar 4


Modulasi Digital

Hasil menjalankan program:

Gambar 4.3. Konstelasi sinyal modulasi 8-ASK.


Untuk menampilkan konstelasi sinyal dari modulasi PSK dan QAM, lakukan Uncomment
pada modulasi yang sesuai pada bagian modulation type.

Tugas 4.1: Gambarlah konstelasi sinyal untuk modulasi 8-QAM.

IV.4.2. Modulasi Digital M-ary


Pada transmisi menggunakan modulasi digital M-ary, bit-stream data digital yang
dikirim akan diproses oleh rangkaian serial-to-parallel sesuai dengan jumlah bit per-simbol
dari modulasi yang digunakan. Terdapat singkatan yang umum digunakan pada proses
modulasi yaitu binary (2-ary) dan quadrature (4-ary) dan M-ary (M > 4). Berikut ini kita akan

Praktikum Sistem Pemancar 5


Modulasi Digital

mencoba untuk mensimulasikan cara kerja dari modulator binary phase shift keying (BPSK),
quadrature phase shift keying (QPSK) dan 16-PSK.

Pada percobaan ini, kita akan membangkitkan data biner acak sebanyak L = 20 bit
menggunakan perintah randsrc. Pada modulasi M-ary, data digital (bit-stream) akan
dilewatkan ke rangkaian serial-to-parallel sehingga setiap k-bits (k = log2(M)) akan dijadikan
satu simbol i (i = {0, 1, 2, ..., M-1}) . untuk mengelompokkan data bit-stream menjadi k-bits
berurutan dapat digunakan perintah buffer.

selanjutnya kita akan melihat bagaimana masing-masing modulator bekerja. Cobalah


skrip Matlab berikut:

Hasil menjalankan program dapat dilihat di command window Matlab:

Data acak yang dihasilkan:

Modulasi BPSK memiliki jumlah simbol yang sama dengan jumlah data.

Praktikum Sistem Pemancar 6


Modulasi Digital

Modulasi QPSK memiliki jumlah simbol setengah dari jumlah data:

Modulasi 16-PSK memiliki jumlah simbol seperempat dari jumlah data:

Tugas 4.2: Ubahlah modulasi 16-PSK menjadi 1024-ary PSK, lalu tuliskan seluruh keluaran
program.

IV.4.2.1. M-Ary Amplitude Shift Keying

Berikut ini kita akan mencoba untuk mensimulasikan proses modulasi M-ary ASK.
Cobalah skrip program berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 7


Modulasi Digital

Hasil menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 4.4. Dari hasil simulasi 8-ary
ASK, tampak bahwa amplitudo sinyal termodulasi (sinyal yang dikirim ke penerima)
memiliki amplitudo yang berbeda-beda mengikuti data digital yang dikirim, sedangkan
frekuensi dan fasa-nya seperti sinyal carrier.

IV.4.2.2. M-Ary Frequency Shift Keying

Berikut ini kita akan mencoba untuk mensimulasikan proses modulasi M-ary FSK.
Cobalah skrip program berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 8


Modulasi Digital

Gambar 4.4. Sinyal termodulasi 8-ary ASK.

Hasil menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 4.5. Dari hasil simulasi 8-ary
ASK, tampak bahwa amplitudo sinyal termodulasi (sinyal yang dikirim ke penerima)

Praktikum Sistem Pemancar 9


Modulasi Digital

memiliki amplitudo yang berbeda-beda mengikuti data digital yang dikirim, sedangkan
frekuensi dan fasa-nya seperti sinyal carrier.

Gambar 4.5. Sinyal termodulasi 8-ary FSK.

IV.4.2.3. M-ary Phase Shift Keying

Berikut ini kita akan mencoba untuk mensimulasikan proses modulasi M-ary FSK.
Cobalah skrip program berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 10


Modulasi Digital

Hasil menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 4.6. Dari hasil simulasi 8-ary
PSK, tampak bahwa frekuensi sinyal termodulasi (sinyal yang dikirim ke penerima) memiliki
yang frekuensi berbeda-beda mengikuti data digital yang dikirim, sedangkan amplitudo dan
fasa-nya seperti sinyal carrier.

IV.4.2.4. M-ary Quadrature Amplitude Modulation

Berikut ini kita akan mencoba untuk mensimulasikan proses modulasi M-ary QAM.
Cobalah skrip program berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 11


Modulasi Digital

Gambar 4.6. Sinyal termodulasi 8-ary PSK.

Hasil menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 4.7. Dari hasil simulasi 8-ary
QAM, tampak bahwa amplitudo dan fase sinyal termodulasi (sinyal yang dikirim ke

Praktikum Sistem Pemancar 12


Modulasi Digital

penerima) memiliki yang fase berbeda-beda mengikuti data digital yang dikirim, sedangkan
frekuensi-nya seperti sinyal carrier.

Gambar 4.7. Sinyal termodulasi 8-ary QAM.

Praktikum Sistem Pemancar 13

Anda mungkin juga menyukai