Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3

DISUSUN OLEH :
NAMA : SANDY TIRTA YUDHA
NIM : 2211101038
KELOMPOK :3

COMMUNICATION SYSTEM LABORATORY


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2024
MODUL IX
MODULASI AMPLITUDO
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami konsep dasar modulasi amplitudo.
2. Mempelajari dan menjelaskan proses modulasi amplitudo dengan
menggunakan simulink Matlab.
3. Melihat sinyal keluaran dari modulasi amplitudo berdasarkan variasi
amplitudo.
4. Menganalisa perubahan amplitudo sinyal informasi dan sinyal pembawa
terhadap hasil sinyal termodulasi.
5. Menentukan karakteristik sinyal termodulasi AM.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Software Matlab
• Sine Wave : 2 buah
• Constant : 1 buah
• Sum : 1 buah
• Product : 1 buah
• Scope : 3 buah
III. DASAR TEORI
Modulasi merupakan proses mengubah-ubah parameter suatu sinyal
(sinyal pembawa atau carrier) dengan menggunakan sinyal yang lain (yaitu
sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi). Sinyal informasi dapat
berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau sinyal yang lain. Pengertian dari
modulasi yang lainnya adalah suatu pengaturan parameter (Amplitudo,
Frekuensi, Phasa dan sebagainya) dari sinyal pembawa (carrier) yang
berfrekuensi tinggi sesuai sinyal informasi (pemodulasi) yang frekuensinya
lebih rendah, sehingga informasi dapat disampaikan [1].
Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi
mengubah-ubah amplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal
pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi.

Gambar 9.3.1 Proses Modulasi [1].

Gambar 9.3.2 Gambar Karakteristik Sinyal AM [1].


Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya merupakan sinyal pada rentang
frekuensi audio (AF, Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz sampai denan 20
kHz. Sedangkan frekuensi sinyal pembawa biasanya berupa sinyal radio (RF,
Radio Frequency) pada rentang frekuensi Tengah (MF,.Mid-Frequency) yaitu
antara 300 kHz sampai dengan 3 Mhz. Untuk mempermudah pembahasan,
hanya akan didiskusikan modulasi dengan sinyal sinus. Jika sinyal pemodulasi
dinyatakan sebagai em= Vm sin ωm t dan sinyal pembawanya dinyatakan
sebagai ec= Vc sin ωc t , maka sinyal hasil modulasi disebut sinyal termodulasi
atau 𝑒𝐴𝑀 . Berikut ini adalah analisis sinyal termodulasi AM [2].
𝑒𝐴𝑀 = Vc (1 + m sin ωmt ) sin ωct
= Vc .sin ωc t + m . Vc. sin ωc t . sin ωm t
= Vc .sin ωc t + ½ m.Vc. cos (ωc - ωm) t -½ m.Vc.cos(ωc +
ωm) t
Dengan :
𝑒𝐴𝑀 : sinyal termodulasi AM
𝑒𝑚 : sinyal pemodulasi
𝑒𝑐 : sinyal pembawa
𝑉𝑐 : amplitudo maksimum sinyal pembawa
𝑉𝑚 : amplitude maksimum sinyal pemodulasi
m : indeks modulasi AM
𝑊𝑐 : frekuensi sudut sinyal pembawa (rad/detik)
𝑊𝑚 : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(rad/detik)
Hubungan antara frekuensi sinyal dalam hertz dengan frekuensi sudut
dinyatakan sebagai: ω= 2 πf.
Komponen pertama sinyal termodulasi AM (Vc sin ωct) disebut
komponen pembawa, komponen kedua ( yaitu ½ m.Vc.cos(ωc - ωm) t ) disebut
komponen bidang sisi bawah atau LSB (Lower Side Band) dan komponen
ketiga ( yaitu ½ m.Vc.cos(ωc + ωm) t ) disebut komponen bidang sisi atas atau
USB (Upper Side Band). Komponen pembawa mempunyai frekuensi sudut
sebesar ωc, komponen LSB mempunyai frekuensi sudut sebesar ωc - ωm, dan
komponen USB mempunyai frekuensi sudut sebesar ωc + ωm.

Gambar 9.3.3 Sinyal Pemodulasi [2].


Gambar 9.3.4 Sinyal Pembawa [2].

Gambar 9.3.5 Spektrum gelombang yang dimodulasi 100% (penuh) [3].


Bentuk spektrum gelombang seperti yang diperlihatkan pada gambar 5
inilah yang dimaksud dengan AM Double Side Band (AM-DSB) atau sinyal
pita ganda dimana pada batasan frekuensi fc≤f≤fc+fm disebut sebagai USB dan
batasan frekuensi fc-fm≤f≤fC disebut sebagai LSB. Masing-masing side band
telah berisi informasi lengkap dari sinyal informasi. Oleh sebab itu
dimungkinkan untuk mentransmisikan salah satu dari side [3].
SUMBER REFERENSI
[1] A. R. D. W. S. F. Dwi Aryanta, "Simulasi Sinkronisasi Carrier Pada Modulasi
Digital Menggunakan Matlab, . Jurnal Elkomika No.2 Vol. 2," Institut Teknologi
Nasional Bandung, 2014.
[2] A. A. S. d. B. Suprianto, "Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan GUI
Matlab pada Pokok Bahasan Modulasi Analog dan Digital Kelas XI TAV SMK
Negeri 1 Sidoarjo," in Jurnal Pendidikan Teknik Elektro.Vol 5, Surabaya, 2016.
[3] P. A. W. Santiary, "Sistem Verifikasi Modul Modulasi FM (Frekuensi Modulasi)
Menggunakan Bahasa Pemrograman Matlab," in Jurnal Teknologi Elektro Vol 8,
Bali, 2009.
IV. LANGKAH KERJA
1. Buka Software Matlab yang sudah diinstall. Dan klik Start – Simulink –
Library Browser.
2. Selanjutnya cari icon New Model untuk memulai membuat simulasi, cari
bagian Library – Simulink, komponen-komponen yang dibutuhkan sesuai
daftar komponen pada bagian alat dan bahan.
3. Ubah nama Sine Wave menjadi ‘Sinyal Pemodulasi’ dan ‘Sinyal
Pembawah’, Product menjadi ‘Modulasi, dan Scope menjadi ‘Output
Sinyal Pemodulasi’, ‘Output Sinyal Pembawa’ dan ‘Output AM’. Lihat
gambar pada bagian rangkaian percobaan.
4. Hubungkan komponen-komponen yang sudah anda tambahkan ke window
simulink sesuai pada gambar pada rangkaian percobaan.
5. Ubah paramater Frekuensi sinyal sesuai dengan tabel percobaan yang
terdapat pada modul.
6. Simpan simulasi yang sudah anda buat, setelah itu jalankan dengan klik
Start Simulation. Lihat output pada Scope Output Sinyal Pemodulasi,
Sinyal Pembawa dan Output AM.
7. Lihat Output Sinyal Pemodulasi, Sinyal Pembawa dan Output AM pada
Scope yang terhubungkan. PrintScreen hasil dari gambar sinyal tersebut
dan masukkan pada data.
V. HASIL DATA
A. Gambar Rangkaian

Gambar 9.5.1 Rangkaian Percobaan


B. Tabel Data
Tabel 9.5.1 Hasil Percobaan
Sinyal Keluaran
Simulasi Output Sinyal Output Sinyal Output AM
Ke- Pemodulasi Pembawa

1.

2.

3.
4.

5.

C. Hasil Perhitungan
1. Percobaan 1
a. Indeks Modulasi
𝐸𝑚 1
M = =1=1
𝐸𝑐

b. 𝐸𝑐𝑐 = 𝐸𝑐 (1+M sin. ω𝑚 t) sin.ω𝑐 t


= 1(1+1 sin(2π𝑓𝑚 t) sin (2π𝑓𝑐 t)
= 1(1+1 sin(2π1t) sin (2π20t)
= 1(1+1 sin(2πt) sin (40πt)
2. Percobaan 2
a. Indeks Modulasi
𝐸𝑚 5
M = =1=5
𝐸𝑐

b. 𝐸𝑐𝑐 = 𝐸𝑐 (1+M sin. ω𝑚 t) sin.ω𝑐 t


= 1(1+5 sin(2π𝑓𝑚 t) sin (2π𝑓𝑐 t)
= 1(1+5 sin(2π1t) sin (2π20t)
= 1(1+5 sin(2πt) sin (40πt)
3. Percobaan 3
a. Indeks Modulasi
𝐸𝑚 1
M = = 10 = 1
𝐸𝑐

b. 𝐸𝑐𝑐 = 𝐸𝑐 (1+M sin. ω𝑚 t) sin.ω𝑐 t


= 1(1+0,1 sin(2π𝑓𝑚 t) sin (2π𝑓𝑐 t)
= 1(1+0,1 sin(2π1t) sin (2π20t)
= 1(1+0,1 sin(2πt) sin (40πt)
4. Percobaan 4
a. Indeks Modulasi
𝐸𝑚 10
M = = = 10
𝐸𝑐 1

b. 𝐸𝑐𝑐 = 𝐸𝑐 (1+M sin. ω𝑚 t) sin.ω𝑐 t


= 1(1+10 sin(2π𝑓𝑚 t) sin (2π𝑓𝑐 t)
= 1(1+10 sin(2π1t) sin (2π20t)
= 1(1+10 sin(2πt) sin (40πt)
5. Percobaan 5
a. Indeks Modulasi
𝐸𝑚 5
M = = 10 = 0,5
𝐸𝑐

b. 𝐸𝑐𝑐 = 𝐸𝑐 (1+M sin. ω𝑚 t) sin.ω𝑐 t


= 1(1+0,5 sin(2π𝑓𝑚 t) sin (2π𝑓𝑐 t)
= 1(1+0,5 sin(2π1t) sin (2π20t)
= 1(1+0,5 sin(2πt) sin (40πt)

Anda mungkin juga menyukai