Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM MODULASI DAN MULTIPLEKSING


MODUL 1

Kelompok 2 Kelas JTD 2C


Anggota Kelompok:

1. Abdillah Rosyidin 2241160093


2. Salsa Fitri Dwi N. 2241160082
3. Ayu Juliana Putri 2241160075
4. Muhammad Fahmi N 2241160143
5. Rama Septiana Pradana J P 2241160090
6. M. Hakim Fahad H 2241160065

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB I INDEKS MODULASI AM ......................................................................... 1
1.1 Tujuan ....................................................................................................... 1
1.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 1
1.3 Teori Dasar ............................................................................................... 1
1.4 Prosedur Percobaan .................................................................................. 4
1.5 Hasil Percobaan ........................................................................................ 6
1.6 Analisis Hasil Praktikum .......................................................................... 8
1.7 Kesimpulan ............................................................................................. 11
1.8 Referensi ................................................................................................. 12

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Rangkaian Modul Percobaan Modulasi Amplitudo ........................... 5


Gambar 1. 10 Sinyal carrier hasil praktik ............................................................... 6
Gambar 1. 11 Sinyal informasi 2 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan
(bawah) melalui praktik dengan osiloskop mode YT ............................................. 6
Gambar 1. 12 Sinyal termodulasi untuk sinyal informasi 2Vpp yang dihasilkan
melalui praktik dengan osiloskop mode XY ........................................................... 6
Gambar 1. 13 Sinyal informasi 4 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan
(bawah) melalui praktik dengan osiloskop mode YT ............................................. 7
Gambar 1. 14 Sinyal termodulasi untuk sinyal informasi 4Vpp yang dihasilkan
melalui praktik dengan osiloskop mode XY ........................................................... 7
Gambar 1. 15 Sinyal informasi 6 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan
(bawah) melalui praktik dengan osiloskop mode YT ............................................. 7
Gambar 1. 16 Sinyal termodulasi untuk sinyal informasi 6Vpp yang dihasilkan
melalui praktik dengan osiloskop mode XY ........................................................... 7

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Hasil Praktikum Modulasi Amplitudo....................................................... 6

iii
BAB I
INDEKS MODULASI AM

1.1 Tujuan
 Mengetahui dan memahami karakteristik sinyal carrier, sinyal informasi,
dan sinyal termodulasi
 Mengetahui dan memahami proses modulasi amplitudo
 Mampu menghitung indeks modulasi amplitudo

1.2 Alat dan Bahan


 Modul DC Power Supply 1 buah
 Modul Function Generator 1 buah
 Modul CF Transmitter 16kHz 1 buah
 Osiloskop Dual Trace 1 buah
 Kabel BNC to banana 2 buah
 Jumper secukupnya
 Kabel banana to banana secukupnya
 Penyangga besi 1 buah
 Software matlab

1.3 Teori Dasar

Teori Dasar

A. Dasar modulasi amplitude


a. Sinyal informasi, carrier, dan termodulasi

Sinyal informasi adalah sinyal yang berisi data atau Informasi


ditransmisikan dari satu tempat ke tempat yang lain. Sinyal carrier atau
gelombang pembawa yang berbentuk gelombang sinusoid yang dimodulasi
untuk mengirim informasi jarak jauh yang disalurkan ke udara. Gelombang
pembawa ini (gelombang radio) merupakan frekuensi yang jauh lebih tinggi

1
daripada sinyal modulator yang merupakan informasi modulasi yang
dikirim.
Sinyal termodulasi merupakan sinyal yang telah dimodulasi, maksudnya
sinyal termodulasi merupakan proses penggabungan sinyal informasi
dengan sinyal carrier atau sinyal pembawa dengn tujuan untuk
menghasilkan sinyal kompleks yang dapat ditransmisikan secara efiisien
melalui media transmisi atau saluran komunikasi.
b. Proses modulasi amplitude
Modulasi AM mempergunakan amplitudo sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada AM, frekuensi dan phase
sinyal adalah tetap, dan yang berubah-ubah adalah amplitudonya. Sehingga
keadaan “1”(high) sinyal digital diwakili dengan tegangan yang lebih besar
daripada tegangan yang mewakili keadaan “0”(low) sinyal digital. AM
adalah cara modulasi yang paling mudah tetapi mudah dipengaruhi oleh
keadaan media transmisinya. a(t) = a0 untuk bit 0, dan a1 untuk bit 1.
c. Spektrum AM
Spektrum amplitudo adalah representasi visual dari berapa banyak
berbagai frekuensi yang ada dalam sinyal amplitudo tertentu. Ini adalah
cara untuk menggambarkan bagaimana energi atau amplitudo sinyal
terdistribusi di sepanjang berbagai frekuensi. Spektrum amplitudo
adalah alat penting dalam analisis sinyal dan pemrosesan sinyal, serta
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk komunikasi, audio, video,
dan ilmu lainnya. Spektrum amplitudo dapat digambarkan dalam dua
cara utama:

 Diagram Garis: Spektrum amplitudo dapat digambarkan sebagai


diagram garis yang menunjukkan amplitudo sinyal di sepanjang
berbagai frekuensi. Pada grafik ini, sumbu horizontal mewakili
frekuensi, sementara sumbu vertikal mewakili amplitudo atau
energi. Puncak-puncak pada grafik menunjukkan frekuensi-
frekuensi dimana sinyal memiliki amplitudo yang signifikan.

2
 Diagram Spektrum: Spektrum amplitudo juga dapat
digambarkan sebagai gambar yang menunjukkan bagaimana
amplitudo bervariasi terhadap frekuensi. Dalam gambar ini, area
atau warna yang berbeda mewakili amplitudo yang berbeda di
berbagai frekuensi. Semakin intensitas warna atau luas area,
semakin tinggi amplitudo pada frekuensi tersebut.

B. Perhitungan indeks modulasi


Indeks modulasi pada AM merupakan perbandingan antara amplitudo
sinyal pemodulasi dengan amplitudo sinyal carrier. Indeks modulasi biasa
disimbolkan dengan m, persamaannya sebagai berikut:

- ketika 0 < m <1, nilai ini yang terjadi dalam kondisi nyata. Resultan
gelombang semakin terlihat signifikan ketika nilai m mendekati 1.
- ketika m =1, merupakan kondisi ideal. Tetapi kondisi ini sulit dicapai
karena keterbatasan alat, terutama kendala noise. Pada nilai m = 1,
amplitudo puncak siyal termodulasi akan bervariasi dari nol sampai dua
kali amplitudo sinyal carrier (sebelum modulasi).
- ketika m > 1, pada kondisi ini dikatakan terjadi overmodulasi.
Overmodulasi akan menghasilkan distorsi pada sinyal termodulasi, dan
envelope sama sekali berbeda bentuknya dengan sinyal
informasi/pemodulasi

Perhitungan Indeks Modulasi:

- − = −
( )
- =
( )
- =
( )
- =
( )

C. Aplikasi Modulasi Amplitudo


Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier
akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang

3
dimasukkan. Salah satu pengaplikasian modulasi amplitude adalah radio.
Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap.Kemudian, sinyal dilewatkan
ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke
jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena.

1.4 Prosedur Percobaan


1.4.1 Teori
1. Menggambar sinyal informasi, sinyal carrier, dan sinyal termodulasi
AM sesuai dengan Tabel 1.1 pada milimeter block.
2. Mengitung nilai indeks modulasi untuk masing-masing sinyal
termodulasi.

1.4.2 Simulasi MATLAB


1. Menggambar sinyal carrier, informasi, dan sinyal termodulasi AM
menggunakan script berikut.

2. Mengbah nilai amplitudo sinyal sesuai dengan Tabel 1.2


3. Menghitung nilai indeks modulasi yang dihasilkan.

4
1.4.3 Praktik
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakkan modul power supply, generator fungsi, dan CF transmitter
16kHz secara berurutan pada penyangga besi
3. Memberi catu daya masing-masing modul sebesar ±15 V dan
menyambungkan groundnya.
4. Mengubah switch pada modul CF transmitter ke posisi AM
5. Merangkai modul seperti Gambar 1.1.

Gambar 1. 1 Rangkaian Modul Percobaan Modulasi Amplitudo

6. Menghubungkan channel 1 osiloskop ke input CF transmitter dan channel 2


ke output CF transmitter
7. Mengatur keluaran function generator sinyal sinusoida, frekuensi 1 kHz,
amplitudo 2 Vpp
8. Mengamati sinyal keluaran pada osiloskop menggunakan mode YT dan
XY.
9. Menghitung nilai indeks modulasi sinyal.
10. Mengubah nilai frekuensi dan amplitudo sinyal keluaran function sesuai
dengan Tabel 1.3 dan mengamati sinyal keluaran pada osiloskop.
11. Menghitung indeks modulasi sinyal

5
1.5 Hasil Percobaan
Tabel 1. 1 Data Hasil Praktikum Modulasi Amplitudo
No Keterangan Gambar Sinyal pada Osiloskop Mode Gambar Sinyal pada Osiloskop
YT Mode XY
1 Sinyal carrier
Vc = 3,52 Vpp
fc = 20 kHz

Gambar 1. 2 Sinyal carrier hasil praktik

2 Sinyal informasi
=2
=1
Sinyal
termodulasi(mode
YT)
= 4,80
= 200
"# = 20

termodulasi(mode
XY) Gambar 1. 3 Sinyal informasi 2 Vpp Gambar 1. 4 Sinyal termodulasi
(atas) dan termodulasi yang dihasilkan untuk sinyal informasi 2Vpp yang
=5
(bawah) melalui praktik dengan dihasilkan melalui praktik dengan
= 0,4 osiloskop mode YT osiloskop mode XY
"# = 20
Perhitungan indeks modulasi Perhitungan indeks modulasi
= =
% %
= = 0,56 2
&,' = = 0,56
4,80 − 0,2 3,52
= × 100% 5 − 0,4
4,80 + 0,2 = × 100%
= 92% 5 + 0,4
= 85%

6
3 Sinyal informasi
= %
=1
Sinyal
termodulasi
(mode yt)
= 6,4

= −1,52
"# = 20
Gambar 1. 5 Sinyal informasi 4 Vpp Gambar 1. 6 Sinyal termodulasi
Sinyal (atas) dan termodulasi yang dihasilkan untuk sinyal informasi 4Vpp yang
termodulasi (bawah) melalui praktik dengan dihasilkan melalui praktik dengan
(mode xy6) osiloskop mode YT osiloskop mode XY
= 6,4 Perhitungan indeks modulasi Perhitungan indeks modulasi

6,4 − (−1,52) 6,4 − (−1,6)


= −1,6 = × 100% = × 100%
6,4 + (−1,52) 6,4 + (−1,6)
"# = 20
= 162% = 160%

4 Sinyal informasi
=6
=2
Sinyal
termodulasi(mode
YT)
= 9,20
= −4,6
"# = 20
Gambar 1. 7 Sinyal informasi 6 Vpp Gambar 1. 8 Sinyal termodulasi
Sinyal (atas) dan termodulasi yang dihasilkan untuk sinyal informasi 6Vpp yang
termodulasi(mode (bawah) melalui praktik dengan dihasilkan melalui praktik dengan
XY) osiloskop mode YT osiloskop mode XY
= 9,2 Perhitungan indeks modulasi Perhitungan indeks modulasi
= −4,4 6 6
= =
"# = 20 3,52 3,52
=1,7 =1,7
9,20 − (−4,6)
= 9,20 − (−4,4)
9,20 + (−4,6)
=
× 100% 9,20 + (−4,4)
= 300% × 100%
= 283%

7
1.6 Analisis Hasil Praktikum
1.fungsi masing masing komponen blok modul yang digunakan:

Adapun modul yang digunakan dalam percobaan yaitu:

 Modul DC Power Supply


Modul DC Power supply atau yang sering juga disebut catu daya sama
saja seperti power supply yaitu untuk mengubah tegangan tinggi yang
berbentuk AC menjadi tegangan rendah dengan sinyal arus DC searah.
Pada modul yang digunakan pada percobaan rentan voltagenya +5V dan
+15V.

 Modul Function Generator


Function Generator adalah generator yang dapat membangkitkan
gelombang/sinyal dalam bentuk sinus, persegi empat dan bentuk
gelombang lainnya sesuai dengan kebutuhan. Alat ini juga dapat
menghasilkan frekuensi tertentu sesuai dengan kebutuhan. Dari function
generator yang di gunakan pada percobaan sinyal AM ,Modul ini dapat
membangkitkan sinyal sinus, sinyal segitiga,dan sinyal kotak.Dan juga
mengatur rentang frekuensi dan amplitudo yang di inginkan.

 Modul CF Transmitter 16 KHz


Modul CF Transmitter pada 16kHz adalah perangkat elektronik yang
menghasilkan gelombang pembawa pada frekuensi 16 kHz.Dan pada
modul tersebut digunakan untuk pertemuan antara sinyal informasi dan
sinyal carier yang kemudian terjadi proses modulasi yang menghasilnya
sinyal keluaran atau sinyal termodulasi

8
2.Perhitungan nilai indeks modulasi

Indek modulasi adalah nilai yang menggambarkan hubungan antara


amplitudo sinyal modulasi dan amplitudo sinyal pembawa. Indeks
modulasi biasa disimbolkan dengan m, persamaannya sebagai berikut:

= dan =
% .

Adapun rumus
perhitungan lain yang
berkaitan dengan
indeks modulasi:

− = −

+
=
2

3.pengaruh nilai amplitudo sinyal informasi dan carier terhadap nilai indeks
modulasi

Pada proses modulasi nilai amplitudo sinyal informasi dan carier


sangat berpengaruh pada nilai indeks modulasinya. Dan biasanya nilai
indeks modulasi yaitu antara 0 dan 1;0 < m≤ 1.

Nilai modulasi tersebut juga memiliki kondisi-kondisi dan eek seperti


dibawah ini:

 Over modulasi
ketika m > 1,Overmodulasi akan menghasilkan distorsi pada sinyal
termodulasi, dan envelope sama sekali berbeda bentuknya dengan sinyal
informasi/pemodulasi.

10 3
0= = = 5. 7
12 4

9
 Modulasi ideal
Ketika m=1, kondisi ini sukar dicapai karena keterbatasan alat, terutama
kendala noise.Pada nilai m = 1, amplitudo puncak siyal termodulasi akan
bervariasi dari nol sampai dua kali amplitudo sinyal carrier (sebelum
modulasi).

10 4
0= = =5
12 4

 Pratical modulasi
Ketika 0 < m≤ 1, nilai ini yang terjadi dalam pengaplikasian dalam
praktik.Resultan gelombang semakin terlihat signifikan ketika nilai m
mendekati 1.

10 5
0= = = 8. 7
12 4

4. Efek over modulasi

Over modulasi terjadi ketika nilai indeks modulasinya m>1, efeknya


sinyal keluaran akan terjadi ditorsi atau cacat.dan membuat nilai Vmin
menjadi negatif.

5. Syarat modulasi AM ideal

Syarat dikatakan modulasi itu ideal yaitu ketika nilai indeks modulasinya
bernilai sama dengan 1 atau ketika Vm=Vc dan pada saat indeks modulasinya
kurang dari 100%. Hal ini membuatbentuk gelombang yang dihasilkan tidak
terjadi distorsi atau cacat.

10
1.7 Kesimpulan
Dari praktikum ini kita menggunakan 3 modul utama yaitu Modul DC
Power Supplay,Modul Function Generator,Modul CF Transmitter 16 KHz
yang kemudian di hubungkan ke chanel 1 dan chanel 2 osiloskop seperti
gambar dibawah ini:

Pada percobaan praktikum ini kita hanya mengubah megubah sinyal


infromasinya saja antara 2Vpp,Vm=Vc,dan 6Vpp dengan sinyal carrier yang
tetap. Dari data di tabel kita dapat mengetahui sinyal outputanyang dihasilkan
oleh proses modulasi hasilnya dapat kita ketahui melalui perhitungan indeks
modulasinya = .
100%. Dan dapat kita simpulkan bahwa
ketika:

-indeks modulasi kurang dari 100%(m<100%)

Disebut dengan Under modulasi kondisi ini merupakan kondisi


terbaik karena bentuk gelombang termodulasinya tidak cacat.pada percobaan
ini keluaran ini terjadi saat percobaan dengan sinyal informasinya 2Vpp pada
tabel percobaan.

-indeks modulasi lebih dari 100%(m>100%)

Kondisi ini disebut dengan over modulasi yang mebuat sinyal


termodulasinya terjadi ditorsi atau cacat pada percobaan kali ini kondisi ini
terjadi pada percobaan saat sinyal informasinya 6Vpp.kondisi ini juga
menyebabkan Vminnya bernilai negatif.

11
1.8 Referensi
Wijaya K.S.S ,kusuma.Diakses pada 12 September 2023.
https://www.academia.edu/41159377/Modulasi_Amplitudo

Gelombang pembawa(2008).Diakses 12 September 2023.


https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_pembawa

Analisis Dan Simulasi Spektrum Sinyal AM Dengan Menggunakan


Matlab(2017).Diakses tanggal 12 September 2023.
https://eltikom.poliban.ac.id/index.php/eltikom/article/view/13

Modulasi dan Demodulasi AM --- Lengkap dengan Penerapan MATHLAB 2020.


Diakses tanggal 12 September 2023.
https://zona-teknikk001.blogspot.com/2020/07/modulasi-dan-demodulasi-am-
lengkap.html

Hakim,Fathan(2014).”Dasar sistem Telekomunikasi”. Diakses tanggal 12 September


2023. https://www.slideshare.net/fathoen/dasar-sistem-telekomunikasi-modulasi

Rakhmania,Amalia Eka.”MODULASI AMPLITUDO ”. Diakses tanggal 12 September


2023 dengan format PDF.

12

Anda mungkin juga menyukai