SISTEM TELEKOMUNIKASI
Oleh :
2021
1
DAFTAR ISI
Halaman
3. SISTEM PEMANCAR-PENERIMA............................................. 52
2
3. SISTEM PEMANCAR-PENERIMA
informasi dapat berbentuk suara (audio), gambar bergerak (video), teks, gambar dan
sebagainya, dapat berbentuk secara non-listrik maupun listrik. Secara umum, sumber
informasi diklasifikasikan atas :
Gambar 3.2
3
gambar 3.3, dimana sinyal diolah sesuai dengan keperluan ke antena untuk menjadi
gelombang elektromagnetik.
4
Gambar 3.5. Sistem telekomunikasi kompleks.
Tugas :
Pesawat penerima radio memiliki fungsi memisahkan suatu sinyal radio yang
dikehendaki dari semua sinyal radio yang mungkin yang oleh diterima antena dan
menolak semua sinyal lain tersebut. Sinyal yang dipisahkan tersebut kemudian
diperkuatnya sampai ke suatu tingkat yang dapat digunakan. Akhirnya, sinyal suara
dipisahkannya dari gelombang pembawa (carrier wave) radio (Gambar 3.4) dan
diteruskannya ke pemakai keluaran transduser (loudspeaker).
5
Sebagian besar prinsip kerja beberapa pesawat penerima radio yang umum
dipakai adalah penerima radio Superheterodyne, konsepnya ditunjukkan oleh Gambar
3.6
Mixer mengartikan memisahkan sinyal audio yang dikehendaki sesuai dengan frekuensi
gelombang pembawa yang ditentukan oleh osilator lokal (Demodulasi). Sistem
pemancar-penerima diklasifikasikan menurut metode modulasinya.
Modulasi
Ac = Amplitudo (V),
𝜃𝑐 = fasa (rad)
6
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Ac = Amplitudo (V),
b. Sinyal Digital.
7
a.1. Sinyal informasi analog
8
Kedua sinyal merupakan gabungan 2 sinyal digital, sehingga tidak ada klasifika
modulasi, tetapi disebut dengan Multiplexing-Demultiplexing (gabungan dua atau lebih
sinyal digital).
9
4. MODULASI ANALOG
a. Persamaan Matematis.
𝐴𝑚
= 𝐴𝑐 [sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 + sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 sin 2 𝜋 𝑓𝑚 𝑡 ] (V)
𝐴𝑐
10
= 𝐴𝑐 [sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 + 𝑚𝑎 sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 sin 2 𝜋 𝑓𝑚 𝑡 ] (V)
𝐴𝑚
dimana : ma = = indeks modulasi AM.
𝐴𝑐
Persamaan ini harus dibuat menurut teori Fourier dimana sinyal terdiri dari deretan
gelombang ac. Analisa secara Trigonometri :
1
Sin A Sin B = 2 [Cos ( A − B ) − Cos ( A + B )]
𝑚𝑎
𝑚𝑎 sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 sin 2 𝜋 𝑓𝑚 𝑡 = [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 +
2
𝑓𝑚 ) 𝑡]
𝑚𝑎
𝑣𝐴𝑀 (𝑡) = 𝐴𝑐 [sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 + [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 ) 𝑡]]
2
(V) (4.3)
(V) (4.4)
𝑚𝑎1
𝑣𝐴𝑀 (𝑡) = 𝐴𝑐 [sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 + [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 ) 𝑡] +
2
𝑚𝑎2
[𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 2𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 2𝑓𝑚 ) 𝑡] +
2
𝑚𝑎3
[𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 3𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 3𝑓𝑚 ) 𝑡] + … ] (V) (4.5)
2
11
𝐴𝑚1 𝐴𝑚2 𝐴𝑚3
dimana : 𝑚𝑎1 = , 𝑚𝑎2 = , 𝑚𝑎3 = ,…
𝐴𝑐 𝐴𝑐 𝐴𝑐
2 + 𝑚2 + 𝑚2 + …+ 𝑚2
√𝑚𝑎1 𝑎2 𝑎3 𝑎𝑛
𝑚𝑎𝑒𝑓𝑓 = (4.6)
𝑛
dimana : n = 1, 2, 3,...
b. Spektrum Frekuensi
𝑚𝑎 𝑚𝑎
𝐴𝑐 Ac 𝐴𝑐
2 2
f (Hz)
(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) fc (𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 )
(b) (c)
Gambar 4.4.
Untuk sinyal kompleks, persamaan (4.5) ditunjukkan oleh gambar 4.5 (a) dan tampilan
menggunakan alat spectrum analyzer, contohnya ditunjukkan oleh gambar 4.5 (b) dan
(c)
12
𝑚𝑎2 𝑚𝑎2 𝑚𝑎1 𝑚𝑎1 𝑚𝑎2 𝑚𝑎3
𝐴𝑐 𝐴𝑐 𝐴𝑐 Ac 𝐴𝑐 𝐴𝑐 𝐴𝑐
2 2 2 2 2 2
f (Hz)
Siaran
Gambar 4.5.
13
c. Bentuk Gelombang
Proses bentuk gelombang dari persamaan (4.3) dengan variasi ma, ditunjukkan
oleh gambar 4.6. Keadaan normal adalah 0 < ma < 1, keadaan optimal (terbaik) adalah
ma = 1, dan ma > 1 akan terjadi cacat (overmodulasi).
Gambar 4.6.
Untuk persamaan (4.5), contoh proses pembentukan AM ditunjukkan oleh Gambar 4.7.
14
Gambar 4.7.
𝐴2𝑐
𝑃𝑐 = (𝑊) (4.7)
4𝑅
𝑚 2 𝑚 2
𝐴2𝑐 ( 𝑎 𝐴𝑐 ) (− 𝑎 𝐴𝑐 ) 𝐴2𝑐 2
𝑚𝑎 2
𝑚𝑎
2 2
𝑃𝐴𝑀 = [4 𝑅 + + ]= [1 + ] = 𝑃𝑐 [1 + ] (W) (4.8)
4𝑅 4𝑅 4𝑅 2 2
2
𝑚𝑎𝑒𝑓𝑓
𝑃𝐴𝑀 = 𝑃𝑐 [1 + ] (W) (4.9)
2
TUGAS
15
4. Jelaskan tentang transfer daya maksimum (Salah satu syarat aliran sinyal
telekomunikasi), sumber : Elektronika Telekomunikasi.
5.
a. Persamaan Matematis.
Pada persamaan (4.3) dan (4.4), dalam DSB, komponen pembawa ditekan
(disebut DSB Supressed Carrier = DSB-SC) atau dihilangkan (disebut DSB). Untuk
sinyal informasi sinus, maka persamaan DSB adalah
𝑚𝑎
𝑣𝐷𝑆𝐵 (𝑡) = 𝐴𝑐 [ [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 ) 𝑡]] (V)
2
(4.10)
𝑚𝑎1
𝑣𝐷𝑆𝐵 (𝑡) = 𝐴𝑐 [ [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 ) 𝑡] +
2
𝑚𝑎2 𝑚𝑎3
[𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 2𝑓𝑚 ) 𝑡 − 𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 2𝑓𝑚 ) 𝑡] + [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 3𝑓𝑚 ) 𝑡 −
2 2
16
𝐶𝑜𝑠 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 3𝑓𝑚 ) 𝑡] + … ] (V)
(4.11)
2 + 𝑚2 + 𝑚2 + …+ 𝑚2
√𝑚𝑎1 𝑎2 𝑎3 𝑎𝑛
𝑚𝑎𝑒𝑓𝑓 = dimana :
𝑛
n = 1, 2, 3,...
b. Spektrum Frekuensi
𝑚𝑎 𝑚𝑎
𝐴𝑐 Ac 𝐴𝑐
2 2
f (Hz)
(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) fc (𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 )
f (Hz)
17
(b)
Gambar 4.10.
c. Bentuk Gelombang
2
𝑚𝑎
𝑃𝐷𝑆𝐵 = 𝑃𝑐 [ ] (W)
2
(4.12)
2
𝑚𝑎𝑒𝑓𝑓
𝑃𝐴𝑀 = 𝑃𝑐 [ ] (W)
2
(4.13)
Blok diagram sistem DSB ditunjukkan oleh Gambar 4.8. Keluaran Modulator/
dihubungkan ke filter LPF atau HPF untuk menekan/menghilangkan salah satu sisi band.
18
a. Persamaan Matematis.
Pada persamaan (4.10) dan (4.11), dalam SSB, selain komponen pembawa
ditekan/dihilangkan tetapi juga salah satu sisi band (yang memiliki amplitudo sama)
ditekan (disebut SSB Supressed Carrier = SSB-SC) atau dihilangkan (disebut SSB).
Untuk sinyal informasi sinus, maka persamaan SSB adalah
𝑚𝑎 𝑚𝑎
𝑣𝑆𝑆𝐵 (𝑡) = 𝐴𝑐 [ [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) 𝑡]] = 𝐴𝑐 [ [−𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 ) 𝑡]]
2 2
(V) (4.12)
𝑚𝑎1 𝑚𝑎2
𝑣𝑆𝑆𝐵 (𝑡) = 𝐴𝑐 [ [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) 𝑡] + [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 2𝑓𝑚 ) 𝑡] +
2 2
𝑚𝑎3 𝑚𝑎1
[𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 − 3𝑓𝑚 ) 𝑡] + … ] = − 𝐴𝑐 [ [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 ) 𝑡] +
2 2
𝑚𝑎2 𝑚𝑎3
[𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 + 2𝑓𝑚 ) 𝑡] + [𝐶𝑜𝑠 2 𝜋(𝑓𝑐 + 3𝑓𝑚 ) 𝑡] + … ] (V) (4.11)
2 2
2 + 𝑚2 + 𝑚2 + …+ 𝑚2
√𝑚𝑎1 𝑎2 𝑎3 𝑎𝑛
𝑚𝑎𝑒𝑓𝑓 = 𝑛
dimana : n = 1, 2, 3,...
b. Spektrum Frekuensi
𝑚𝑎 𝑚𝑎
𝐴𝑐 Ac Ac 𝐴𝑐
2 2
atau
f (Hz) f (Hz)
(𝑓𝑐 − 𝑓𝑚 ) fc fc (𝑓𝑐 + 𝑓𝑚 )
19
Untuk sinyal kompleks, persamaan (4.11) ditunjukkan oleh gambar 4.10 (a) dan
tampilan menggunakan alat spectrum analyzer, contohnya ditunjukkan oleh gambar 4.5
(b)
atau
f (Hz) f
(Hz)
Gambar 4.13.
c. Bentuk Gelombang
2
𝑚𝑎
𝑃𝐷𝑆𝐵 = 𝑃𝑐 [ ] (W) =
4
(4.14)
2
𝑚𝑎𝑒𝑓𝑓
𝑃𝐴𝑀 = 𝑃𝑐 [ ] (W)
4
(4.14)
Contoh :
Suatu pemancar AM, daya tanpa modulasi adalah 100 W, indeks modulasi adalah 1.
20
Hitung daya termodulasi
a. AM, b. DSB, dan c. SSB
Jawab :
Pc = 100 W, ma = 1
2
𝑚𝑎 12
a. PAM = Pc [1 + ] = 100 [1 + ] = 150 𝑊
2 2
2
𝑚𝑎 12
b. 𝑃𝐷𝑆𝐵 = 𝑃𝑐 [ ] = 100 [ 2 ] = 50 𝑊 = 33,3 % 𝑃𝐴𝑀
2
2
𝑚𝑎 12
c. 𝑃𝑆𝑆𝐵 = 𝑃𝑐 [ ] = 100 [ 4 ] = 25 𝑊 = 16,67 % PAM = 50 % PDSB.
4
Tugas :
21
Gambar 4.14. Konsep FDM.
Tujuan teknik FDM ini adalah menghemat penggunaan saluran transmisi, sejumlah n
saluran kanal diubah menjadi saluran dengan lebar jalur yang besar. Dalam FDM, sinyal
pita frekuensi yang berbeda. Siaran stereo FM mewakili aplikasi khas FDM. Namun,
pada prinsipnya, sistem digital dapat menggunakan FDM juga, seperti telepon kabel,
data hulu dan hilir, dan saluran TV melalui kabel koaksial, dan telepon DSL dan data
hulu dan hilir melalui pasangan kabel-bengkok. Diagram blok dari sistem FDM tipikal
ditunjukkan
pada Gambar 14.15. Sistem FDM untuk komunikasi data, Gambar 14.16, dan sistem
22
(a)
(b)
Contoh konsep FDM 16 kanal, ditunjukkan oleh Gambar 14.18 dan hirarki FDM tipikal
ditunjukkan oleh Gambar 14.19. Klasifikasi FDM dinyatakan pada Tabel 1.
23
Gambar 14.18. Contoh konsep FDM 16 kanal.
24
Gambar 14.19. Hirarki FDM tipikal
25
Super Group = 3 x 4 x 5 = 60 kanal, B = 4 x 60 kHz =
240 kHz.
Master Group = 3 x 4 x 5 x 5 = 300 kanal, B = 4 x 300
kHz = 1200 kHz
Super Master Group = 3 x 4 x 5 x 5 x 3 +1 Basic Group (60
kanal) = 960 kanal = 4 x 960 kHz = 3.840
kHz.
Jumbo Group = 3 x 4 x 5 x 5 x 4 x 3 = 3600 kanal, B =
4 x 3600 kHz = 14.400 kHz
Perbedaaan FDM Akses (FDMA) dengan TDMA dan CDMA ditunjukkan oleh Gambar
14.20.
26
Disini terdapat dua bentuk umum modulasi sudut, yaitu
Bentuk persamaan (4.17) adalah modulasi sudut dimana terdapat frekuensi sesaat, fi ,
berubah linier terhadap sinyal informasi, atau
Bentuk integral persamaan (4.18) terhadap waktu dan dikalikan dengan 2 𝜋, adalah
27
= 𝐴𝑐 sin[2 𝜋 (𝑓𝑐 + ∆𝑓 sin 2 𝜋 𝑓𝑚 𝑡) 𝑑𝑡]
dan
𝑡
= 𝐴𝑐 sin [2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 + 2 𝜋 ∆𝑓 ∫0 sin 2 𝜋 𝑓𝑚 𝑡 𝑑𝑡]
∆𝑓
= 𝐴𝑐 sin [2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 + cos 2 𝜋 𝑓𝑚 𝑡 + 𝜑]
𝑓𝑚
∆𝑓
dimana : 𝑚𝑓 = = indeks modulasi FM
𝑓𝑚
𝜑 = dianggap 0
Persamaan (4.19) tidak dapat diurai dengan teori Fourier, dimana sinyal kompleks yang
periodik adalah deretan gelombang sinus/cosinus. Olehsebab itu, dengan menggunakan
teori Bessel II, dapat diurai menjadi
𝑣𝐹𝑀 (𝑡) = 𝐴𝑐 sin[2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 + 𝑀𝑓 {cos 2 𝜋 (𝑓𝑐 − 𝑛𝑓𝑚 ) − cos 2 𝜋 (𝑓𝑐 + 𝑛𝑓𝑚 )}] (𝑉)
(4.21)
28
dimana : Mf = indeks modulasi FM relatif
n = 1,2,3, ...
b. spektrum frekuensi
Spektrum frekuensi akan semakin lebar apabila mf makin besar, seperti Gambar 14.22
(a) dan (b)
29
(a)
(b)
Gambar 14.22. Hubungan mf dan lebar jalur.
Contoh tampilan spektrum frekuensi FM pada siaran rasio FM ditunjukkan oleh gambar
14.23.
30
Berdasarkan tabel 1, lebar jalur, B, dapat mendekati
𝐵 = 2 𝑛 𝑓𝑚
≅ 2 (𝑚𝑓 + 1) 𝑓𝑚
≅ 2 (∆ 𝑓 + 𝑓𝑚 ) (Hz) (4.22)
31
Gambar 14.24. Kurva fungsi Bessel untuk menentukan amplitudo pada jalur
sisi
(sideband) sinyal FM
c. Bentuk Gelombang
Bentuk gelombang FM dapat dilukiskan dari persamaan (4.19), (4.18) dan (4.20)
dan ditunjukkan oleh Gambar 14.25.
32
25
d. Daya Rata-rata
Pada fungsi Bessel II, memberi hubungan antara amplitudo tegangan dari
masing-masing komponen jalur sisi frekuensi sinus terhadap amplitudo pembawa tanpa
modulasi sebagai
𝑉𝑛 = 𝐽𝑛 𝑉𝑐
(14.23)
dimana 𝑉𝑛 dan 𝑉𝑐 merupakan nilai efektif dari gelombang sinus daya yang termuat di
dalam komponen sinus (sisi pembawa dan masing-masing frekuensi sisi) yang diberikan
oleh
𝑉𝑛2
𝑃𝑛 = 𝑅
(14.24)
𝑃𝐹𝑀 = 𝑃0 + 𝑃1 + 𝑃2 + …
33
𝑉02 𝑉12 𝑉22
= + + + …
𝑅 𝑅 𝑅
Keuntungan FM
Kerugian FM
Tugas :
34
b. Modulasi Fasa (PM)
Modulasi Fasa (Phase Modulation = PM) adalah suatu bentuk modulasi yang
mana nilai sudut sesaat, θ (t), berubah secara linier terhadap sinyal informasi dan
ditunjukkan oleh persamaan :
Dari persamaan (4.15), dengan anggapan sudut gelombang pembawa tanpa modulasi
adalah nol pada t = 0, maka persamaan sinyal termodulasi fasa adalah
Persamaan (4.26) dapat dilihat bahwa persamaan ini ekivalen dengan vFM (t),
perbedaannya hanya pada indeks modulasinya. Spektrum frekuensinya juga sama, tetapi
nilai fungsi Bessel menggunakan mp (identik dengan mf).
Bentuk Gelombang :
35
Gambar 14.25. Contoh proses bentuk gelombang PM
Daya rata-rata sinyal PM ini adalah sama dengan FM. Konsep PM ini tidak
diaplikasikan dalam sistem komunikasi analog, tetapi banyak diterapkan pada sistem
komunikasi digital.
36
Gambar 14.26. Contoh proses bentuk gelombang Sistem komunikasi analog.
TUGAS :
Buatlah contoh proses bentuk gelombang seperti Gambar 14.26, untuk sinyal informasi :
a. b.
37
4.5.1. PULSE AMPLITUDE MODULATION (PAM)
4 𝐴𝑐 1 1
𝑣𝑐 (𝑡) = (sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 − sin 2 𝜋 2 𝑓𝑐 − sin 2 𝜋 3 𝑓𝑐 − …) (4.28)
𝜋 3 5
4𝑣𝑚 (𝑡) 1 1
𝑣𝑃𝐴𝑀 (𝑡) = (sin 2 𝜋 𝑓𝑐 𝑡 − sin 2 𝜋 2 𝑓𝑐 − sin 2 𝜋 3 𝑓𝑐 − …) (V)
𝜋 3 5
(4.29)
Proses bentuk gelombang PAM ditunjukkan oleh contoh pada Gambar 14.27
38
a. Sinyal informasi / pemodulasi Am=1 V/m, fm=10 kHz
39
4.5.3. PULSE POSITION MODULATION (PPM)
40
Tahapan kegiatan yang harus dilalui untuk memperoleh sinyal PAM-TDM:
Contoh proses PAM TDM ditunjukkan oleh Gambar 14.29. dan teknis pembakitan 3
kanal pada Gambar 14.20.
41
1. Tiga sinyal informasi analog dicuplik dengan periode pencuplikan T yang sama,
tetapi waktu pencuplikan berbeda ( t1, t2, t3 ) sebagaimana yang terlihat pada
Gambar 14.29.
2. Teknis pembangkitan sinyal PAM – TDM menggunakan selektor / switch
dengan wiper yang berpindah sesuai urutan waktu t1,t2 ,t3 pada masingmasing
bangku kontak switch sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 14.30.
Suatu radio telemetri dengan sistem PAM – TDM menyalurkan 318 kanal
informasi dengan ketentuan sebagai berikut :
• Main Multiplex terdiri atas 16 kanal , masing-masing kanal punya sampling rate
2500 Hz.
• Pre-Multiplexer terdiri dari 7 group dengan persyaratan sebagaimana disajikan
pada tabel 4-1.
Tabel .4.1 : PEMBAGIAN GROUP DLM PRELIMINARY MULTIPLEXER
42
Gambar.14.30: Bagan sederhana PAM – TDM 318 kanal dengan:
• Preliminary Mux : 7 group
• Main Mux : 12 posisi
Tugas:
Gambar bentuk sinyal PAM – TDM yang dihasilkan Main-Mux sesuai urutan
pencuplikannya.
43