Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM PENGUKURAN HF

NOMOR PERCOBAAN : 06

JUDUL PERCOBAAN : SPEKTRUM AM

KELAS / KELOMPOK : Telkom 5B/1

NAMA KELOMPOK : 1. Achmad Farhan


2. Adry Dwipa Maulana
3. Anggie Aprillia
4. Annisa Yumna Yudistia
5. Christianna Wulan Sari
6. Diah Wulandari
7. Dini Asyifa

TANGGAL PERCOBAAN : 14 November 2018

TGL. PENYERAHAN LAP : 28 November 2018

NILAI :

DOSEN : Sukma W. ST.

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2018
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL PERCOBAAN. . . . . . . . 1

DAFTAR ISI . . . . . . . . . 2

1. TUJUAN PERCOBAAN . . . . . . . 3

2. DASAR TEORI PERCOBAAN . . . . . . 3

3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN dan GAMBAR RANGKAIAN . 6

4. LANGKAH KERJA PERCOBAAN . . . . . 6

5. DATA HASIL PERCOBAAN . . . . . . 8

6. ANALISA dan PEMBAHASAN . . . . . .

KESIMPULAN

LAMPIRAN

PERCOBAAN # 6
SPECTRUM AMPLITUDE MODULATION (AM)

1
1. TUJUAN PERCOBAAN
 Dapat menggunakan spectrum analyzer 1 Ghz
 Dapat menampilkan spectrum frekuensi AM

2. DASAR TEORI

Modulasi Amplitudo (Amplitude Modulation, AM) adalah proses menumpangkan


sinyal informasi ke sinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo
gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal
informasi. Pada jenis modulasi ini amplitudo sinyal pembawa diubah-ubah secara
proporsional terhadap amplitudo sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap
selama proses modulasi.

Bentuk Sinyal Modulasi Ampliutudo (AM)

Gambar 1.1 Sinyal Modulasi Ampliutudo (AM)

Tujuan dari modulasi adalah untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data,
dari pita spektum yang rendah (base band) ke pita spektrum yang jauh lebih tinggi (band
pass). Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena), yang mana dengan
membesarnya frekuensi data yang dikirim, maka dimensi antena yang digunakan akan
mengecil.

Kegunaan lain dari modulasi adalah, dengannya dimungkinkan proses pengiriman


data/informasi melalui suatu media yang sama secara bersamaan. Proses modulasi terjadi
dengan melakukan variasi pada salah satu besaran karakteristik dari sinyal pembawa (yang

2
berfrekuensi tinggi) seirama dengan sinyal data (yang berfrekuensi rendah). Sinyal
pembawa yang telah dimodulasikan ini disebut sinyal termodulasi. Sinyal data disebut juga
sinyal pemodulasi. Alat, dimana proses modulasi ini terjadi, disebut juga modulator.

Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh lebih tinggi daripada frekuensi sinyal
pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya merupakan sinyal pada rentang frekuensi
audio (AF, Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz sampai 20 Khz. Sedangkan frekuensi sinyal
pembawa biasanya berupa sinyal radio (RF, Radio Frequency) pada rentang frekuensi
tengah (MF, Mid-Frequency) yaitu antara 300 Khz sampai dengan 3 Mhz. Untuk
mempermudah pembahasan, hanya akan didiskusikan modulasi dengan sinyal sinus.

Gambar 1.2 Pemancar AM

Komponen pertama sinyal termodulasi AM disebut komponen pembawa,


komponen kedua disebut komponen bidang sisi bawah atau
LSB : Lower Side Band, dan komponen ketiga disebut
komponen bidang sisi atas atau USB : Upper Side Band. Komponen pembawa mempunyai
frekuensi sudut sebesar , komponen LSB mempunyai frekuensi sudut sebesar ,
dan komponen USB mempunyai frekuensi sudut sebesar .

Pada gambar 1.1 diperlihatkan spektrum frekuensi gelombang termodulasi AM yang


dihasilkan oleh spectrum analyzer. Harga amplitudo masing-masing bidang sisi dinyatakan
dalam harga mutlaknya.

Menghitung index modulasi :

Index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi


sinyal pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi
AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu renda (m<1) maka daya sinyal
termodulasi tidak maksimal. Untuk menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan
3
dimana gelombang pembawa termodulasi lebih dari 100% maka kita harus dapat membatasi
besar-kecilnya modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan nilai
index modulasi (m).

Pengaruh Indeks Modulasi

Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut indeks modulasi
AM, dinotasikan dengan m. Parameter ini merupakan pembanding antara amplitudo puncak.

Gambar 1.3 Indeks Modulasi AM

Sinyal pemodulasi (Vm) dengan amplitudo puncak sinyal pembawa (Vc). Besarnya
indeks modulasi mempunyai rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi sebesar nol, berarti
tidak ada pemodulasian, sedangkan indeks modulasi sebesar satu merupakan pemodulasian
maksimal yang dimungkinkan.

Kondisi indeks modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi


amplitudo menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi. Spektrum sinyal AM
dapat digambarkan sebagai berikut :

Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan :

Indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen dan dinotasikan dengan M,

4
Gambar 1.3 Sinyal termodulasi Amplitudo

Gambar 1.4 Spektrum AM

Dari gambar diatas terlihat, modulasi amplitudo memerlukan bandwidth 2x


bandwidth sinyal pemodulasi (= 2fm). Daya total sinyal AM dapat dituliskan dalam
persamaan matematik sebagai berikut :

Dimana Pc adalah daya sinyal pembawa

adalah daya total sideband (LSB+USB)

Dari persamaan-persamaan diatas dapat kita ketahui bahwa lebar pita frekuensi
(bandwidth) dalam sebuah proses modulasi amplitudo (AM) adalah dua kali frekuensi
sinyal informasi.

5
3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

GAMBAR ALAT & RANGKAIAN

4. LANGKAH KERJA PERCOBAAN


A. Menampilkan spectrum frequency tanpa carrier
1. Menghubungkan peralatan seperti gambar
2. Setting signal generator, set frequensi carrier 100 Mhz dan daya output -10
dBm. RF output dalam keadaan OFF.

6
3. Setting spectrum analyzer
a. Tekan tombol frekuensi, masukkan nilai frekuensi center 100 Mhz.
b. Tekan tombol spain atur 2 Mhz dengan memutar rotator.
4. Tekan tombol ref. level. Atur referensi level 0,0 dBm dan RBW 220 Khz.
Hidupkan RF output dan signal generator.
5. Gambar spectrum frekuensi carrier pada spectrum analyzer.
6. Mengubah daya carrier sesuai dengan tabel 6A, gambar spectrum
frekuensinya.

B. Menampilkan spektrum sinyal AM


1. Hubungkan peralatan seperti gambar rangkaian, semua alat dalam keadaan
OFF.
2. Setting Function generator.
 Atur amplitudo pada 100 mVpp
 Tekan ATT-30 dB (untuk memperkecil amplitudo dari FG)
 Set frekuensi FG 1 Mhz sebagai frekuensi audio
3. Hubungkan output FG pada signal generator mod int/output.
4. Hidupkan signal generator (RF output masih dalam keadaan OFF).
 Pada bagian modulator
 Tekan tombol mod AM-Lo Ext
 Atur nilai indeks modulasi maksimum (99)
 Pada bagian carrier set pada 100 Mhz 0 dBm
5. Pada spectrum analyzer seperti langkah A3
6. Hidupkan output RF
7. Gambarkan spectrum frekuensi AM yang nampak pada spectrum analyzer,
catat frekuensi dan power level (dB) frekuensi carrier, frekuensi LSB, dan
frekuensi USB.
8. Turunkan indeks modulasi signal generator menjadi 55, gambar spectrum
frekuensi AM,catat frekuensi dan power level.
9. Ulangi langkah (8) dengan indeks modulasi 0.
10. Naikkan kembali indeks modulasi signal generator maksimum, atur
amplitudo function generator menjadi 600 mVpp, gambarkan spectrum
frekuensi AM, catat frekuensi levelnya dan power levelnya.

7
11. Turunkan indeks modulasi menjadi 55, gambarkan spectrum frekuensi AM
catat frekuensi diatas levelnya dan power levelnya.
12. Ulangi langkah diatas dengan indeks modulasi 0.
13. Ulangi langkah diatas dengan amplitudo function generator 800 mVpp.
14. Set frekuensi Function Generation 1.2 Mhz, ulangi langkah diatas.
15. Set frekuensi Function Generation 1.4 Mhz, ulangi langkah diatas.

5. DATA HASIL PERCOBAAN


A. Spektrum Frekuensi Tanpa Carrier

Signal
Spectrum Analyzer
Generator
Reff Frekuensi Daya
Daya RBW
Level Gambar Spektrum Sinyal Carrier Carrier
Output (KHz)
(dBm) (Mhz) (dBm)

-10 0 220 100 -10

-5 0 220 100 -5

0 0 220 100 0

8
5 0 220 100 5

10 0 220 100 10

B. Signal Generator : 100 MHz, 0 dBm FG = 1 MHz

Signal
Spectrum Analyzer
Generator
Am
Reff Frek. Daya
p Indek RBW
Level Gambar Spektrum Sinyal Carrier Carrier
(mV Modulasi (KHz)
(dBm) (Mhz) (dBm)
)

99 0 220 100 0

100

55 0 220 100 0

9
0 0 220 100 0

99 0 220 100 0

600 55 0 220 100 0

0 0 220 100 0

99 0 220 100 0

800

55 0 220 100 0

10
0 0 220 100 0

C. Signal Generator : 100 MHz, 0 dBm FG = 1,2 MHz

Signal
Spectrum Analyzer
Generator
Am
Reff Frek. Daya
p Indek RBW
Level Gambar Spektrum Sinyal Carrier Carrier
(mV Modulasi (KHz)
(dBm) (Mhz) (dBm)
)
99 0 220 100 0

100 55 0 220 100 0

0 0 220 100 0

99 0 220 100 0

600 55 0 220 100 0

0 0 220 100 0

99 0 220 100 0

800 55 0 220 100 0

0 0 220 100 0

D. Sinyal Generator: 100 MHz, 0 dBm FG = 1,4 MHz

Signal
Spectrum Analyzer
Generator
Am
Reff Frek. Daya
p Indek RBW
Level Gambar Spektrum Sinyal Carrier Carrier
(mV Modulasi (KHz)
(dBm) (Mhz) (dBm)
)

11
99 0 220 100 0

100 55 0 220 100 0

0 0 220 100 0

99 0 220 100 0

600 55 0 220 100 0

0 0 220 100 0

99 0 220 100 0

800 55 0 220 100 0

0 0 220 100 0

12
13
14
15
16
17
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan minggu ke enam ini, membahas mengenai materi Spektrum Amplitudo
Modulation yaitu percobaan yang menggambarkan penggunaan Specktrum Analyzer
untuk menampilkan spektrum frekuensi AM. Pengertian dari Modulasi Amplitudo (AM)
itu sendiri adalah proses menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa (carrier)
dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan
perubahan simpangan (tegangan) sinyal informasi, sehingga pada jenis modulasi ini
amplitudo sinyal pembawa diubah-ubah secara proporsional terhadap amplitudo sesaat
sinyal pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap selama proses modulasi. Adapun tujuan
dari modulasi itu sendiri adalah untuk memindahkan posisi spektrum sinyal data dari pita
spektrum yang rendah (base band) menuju pita spektrum yang jauh lebih tinggi (band
pass). Penggunaan modulasi tersebut dilakukan pada transmisi data tanpa kabel
(menggunakan antena), yang mana dengan membesarnya frekuensi data yang dikirim,
maka dimensi antena yang digunakan akan mengecil, sehingga akan lebih efisien dalam
penggunaannya. Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan pada tabel 5A
yaitu menampilkan spektrum frekuensi dengan tanpa carrier, mengalami modulasi sebesar
1 Khz dengan menggunakan daya output sebesar -10 dBm dan frekuensi center sebesar
100 Mhz, maka akan menunjukan hasil gambar yang terlihat pada tabel 5A. Selanjutnya
percobaan untuk menampilkan spektrum AM yaitu dengan menggunakan input external
dari function generator untuk mengetahui tingkat modulasinya. Pada percobaan ini
function generator difungsikan sebagai input frekuensi audio dengan frekuensi yang
ditentukan sebesar 1 Mhz, 1.2 Mhz dan 1,4 Mhz dengan amplitudo sebesar 100 Vpp, 600
Vpp, dan 800 Vpp. serta indeks modulasi sebesar 0, 55, dan 99 yang telah ditentukan.
Hasil gambar spektrum dapat dilihat pada tabel 5B, tabel 5C dan tabel 5D. Diantara hasil
gambar spektrum tidak terlalu terlihat perubahan atau perbedaan. Hal demikian
disebabkan karena tingkat modulasi yang tidak terlalu besar serta daya output yang telah
ditentukan. Daya output di set dengan nilai bertingkat dari -10 sampai 10 dBm,
menghasilkan amplitudo dari gambar spektrum sinyal AM yang terlihat akan terus naik
setiap setengah kotak pada layar Spectrum Analyzer. Untuk perbedaan lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 5A, 5B, 5C dan 6D.

18
KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menampilkan bentuk
gambar spektrum frekuensi AM yang terpenting adalah dengan mengetahui dan memahami
terlebih dahulu penggunaan dari alat Spectrum Analyzer, hal demikian dikarenakan bentuk
spektrum sinyal yang diinginkan akan terlihat pada alat tersebut, sehingga diperlukan
pemahaman khusus untuk menggunakan alat tersebut, agar tidak terjadi kesalahan dalam
penggunaan dan menghindari hal yang tidak diingikan.
Pada percobaan ini spektrum yang terbaca mengalami perubahan, dimana perubahan
tersebut terbilang konstan. Adapun pengaruh modulasi pada sinyal yang terlihat tidak begitu
nampak dikarenakan pengaruh tingkat modulasi yang kecil.

19

Anda mungkin juga menyukai