PENGUKURAN SINYAL AM
5.1 Tujuan
e m=E m cos ωm t
Dimana ω m merupakan frekuensi sudut sinyal permodulasi. Dalam praktek, ω m sangat kecil
disbanding dengan ω c dalam transmisi radio, perbandingan ω m ke ω c sama dengan 1/1000. Kalau
pembawa dinyatakan oleh persamaan:
e c =Ec cos ω c t
E ( t )=Ec + K a Em cos ω c t
K a Em
Dimana ma= dinamakan factor modulasi, indeks modulasi atau kedalaman modulasi.
Ec
Indeks modulasi Ampiltudo
Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut indeks modulasi
AM, dinotasikan dengan ma. Parameter ini merupakan perbandingan antara amplitudo puncak
sinyal pemodulasi (Em) dengan amplitude puncak sinyal pembawa (Ec). Besarnya indeks
modulasi mempunyai rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi sebesar nol, berarti tidak ada
pemodulasian, sedangkan indeks modulasi sebesar satu merupakan pemodulasian maksimal
yang dimungkinkan. Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan:
Em
m a=
Ec
E = tegangan rms
( 0,707 Ec )2 (Ec)2
Pc = =
R 2R
Macam-macam modulasi AM :
2. Modulasi normal, ketika 0 < m a <1, Resultan gelombang semakin terlihat signifikan ketika
nilai m a mendekati 1.
3. Modulasi 100%, ketika m a = 1, merupakan kondisi ideal. Sinyal termodulasi yang paling
baik dihasilkan jika nilai m a = 1. Tetapi kondisi ini sukar dicapai karena keterbatasan alat,
terutama kendala noise.Pada nilai m a = 1, amplitudo puncak sinyal termodulasi akan
bervariasi dari nol sampai dua kali amplitudo sinyal carrier (sebelum modulasi).
ma = 1
4. Overmodulasi terjadi ketika m a> 1. Overmodulasi akan menghasilkan distorsi pada sinyal
termodulasi, dan envelope sama sekali berbeda bentuknya dengan sinyal
informasi/pemodulasi.
ma > 1
5.3 Alat-alat yang digunakan
OSC
CH 1
CH 2
Power Spliter
Sinyal Generator
MOD IN / OUT
Generator
Function
Power Spliter
5 1 0
10 1 0
15 1 0
20 1 0
Tabel 5.2 Hasil Percobaan berbagai variasi fc
10 15 0
10 20 0
10 30 0
10 50 0
10 80 0
10 100 0
Tabel 5.3 Hasil Percobaan berbagai variasi RF Output Positif
Fuction Sinyal Generator
Spektrum
Generator Osiloskop
fc RF Output Analyzer
fm (Gambar Gelombang)
(MHz) (dBm) P (W)
(KHz)
10 80 1
10 80 2
10 80 3
10 80 4
10 80 5
10 80 6
Tabel 5.4 Hasil Percobaan berbagai variasi RF Output Negatif
Spektru
Function
Sinyal Generator m
Generator Osiloskop
Analyzer
fm (Gambar Gelombang)
fc RF Output
(KHz) P (W)
(MHz) (dBm)
15 50 -1
15 50 -2
15 50 -3
15 50 -4
15 50 -5
15 50 -6
15 50 -7
15 50 -8
15 50 -9
15 50 -10