Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ELEKTRONIKA TELKOM-2

SINYAL ANALOG
Dosen Pengampu : Ir. Regina Sirait, M.T

Disusun Oleh:

Muhammad Rizky Ansyah (1705061020)

Pami Kristian Nadeak (1705061029)

Rifandi Sidabutar (1705061021)

Rut Uli Arta Siregar (1705061004)

Prodi Teknik Telekomunikasi


Politeknik Negeri Medan
2019
Pengertian Modulasi
Saat ini, banyak informasi baik yang berupa informasi analog maupun informasi
digital yang dikomunikasikan melalui teknologi nirkabel (wireless) yang pada dasarnya
adalah menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisinya. Salah satu aspek dasar
penting dalam sistem komunikasi radio ini adalah Modulasi, yaitu cara dimana informasi
tersebut ditumpangkan pada gelombang radio yang berfungsi sebagai pembawanya.
Gelombang Pembawa biasanya berbentuk gelombang sinus yang berfrekuensi tinggi. Tiga
parameter penting pada suatu gelombang sinus diantaranya adalah Amplitudo, Frekuensi dan
Fasa. Parameter-parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasinya
sehingga membentuk sinyal yang termodulasi.

Secara definisi, Modulasi dapat diartikan sebagai proses perubahan suatu gelombang
periodik sehingga menjadi suatu sinyal yang mampu membawa suatu informasi. Jadi untuk
dapat mengirimkan suatu informasi dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang
menggunakan Teknologi Frekuensi Radio, informasi tersebut harus dimodulasi terlebih
dahulu sebelum dipancarkan. Rangkaian yang berfungsi sebagai Modulasi disebut dengan
Modulator.

Contoh perangkat atau peralatan yang memerlukan rangkaian modulasi diantaranya seperti
Pemancar Radio, Telepon Selular (Ponsel), Pemancar Televisi dan Modem.

Jenis-jenis Modulasi
Jenis Modulasi dapat dikelompokkan berdasarkan Sinyal informasi akan dikirimnya yaitu
sinyal Analog dan sinyal Digital. Berdasarkan jenis sinyal informasi tersebut, maka Modulasi
dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu Modulasi Analog dan Modulasi Digital.

1. Sinyal Analog

Pada dasarnya, Sinyal Analog adalah sinyal data yang berbentuk gelombang kontinyu (terus-
menerus). Teknik Modulasi untuk sinyal informasi Analog dapat dibagi menjadi 3 jenis
berdasarkan parameter suatu gelombang sinus. Setiap jenis modulasi memiliki kelemahan
dan kelebihannya. Berikut ini adalah tiga jenis Modulasi Analog yang sering digunakan
dalam sistem komunikasi Radio Analog.

1.1. Amplitude Modulation (AM)

Seperti namanya, Amplitude Modulation (AM) atau Modulasi Amplitudo adalah salah
satu teknik Modulasi yang proses pemodulasian sinyal frekuensi rendah (sinyal informasi)
pada frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo gelombang frekuensi tinggi (frekuensi
pembawa) tanpa mengubah frekuensinya. Jadi pada Modulasi Amplitudo ini, sinyal
pembawanya berubah-ubah secara proporsional terhadap Amplitudo sinyal pemodulasi
sedangkan frekuensi tetap selama proses modulasi.

 Pembawa : Vc(t) = Ac sin (ct)


 Pemodulasi : m(t)
 Termodulasi : VAM (t) = A(m) sin (ct)
AM baku: DSBFC
VAM (t) = [Ac +m(t)] sin (ct)

m(t
VA (t)
Vc(t)

Untuk m(t) = Am sin (mt) maka

VAM (t) = [Ac + Am sin (mt)] sin (ct)

= Ac [1 + sin (mt)] sin (ct)

VAM (t) = Ac [1 + m sin (mt)] sin (ct)

VAM(t) = Acsin (ct) + mAc sin (mt) sin (ct)

= Acsin (ct) + Accos (c - m)t – Ac cos(c - m)t

VAM(t) = [Ac + m(t)] sin (ct) = Acsin (ct) + m(t) sin (c t)

= Acsin (ct) + Ac sin (c t) = Vc(t) + k. m(t). Vc(t)

Modulasi imbang: DSBSC


Dari AM-DSBSC hilangkan komponen vc(t)

VAM (t) = Vc(t) + k. m(t). Vc(t) VDSBSC(t) = m(t).Vc(t)

Fm fc fc – fm fc fc + fm
Jika sinyal pemodulasi dinyatakan sebagai em= Vm sin ωmt dan sinyal pembawanya dinyatakan

sebagai ec= Vcsin ωct , maka sinyal hasil modulasi disebut sinyal termodulasi atau eAM. Berikut

ini adalah analisis sinyal termodulasi AM.

eAM = Vc(1 + m sin ωmt ) sin ωct

= Vc .sin ωct + m . Vc .sin ωct . sin ωmt

= Vc .sin ωct + ½ m.Vc.cos(ωc - ωm) t

- ½ m.Vc.cos(ωc + ωm) t

dengan

eAM : sinyal termodulasi AM

em : sinyal pemodulasi

ec : sinyal pembawa

Vc : amplitudo maksimum sinyal pembawa

Vm : amplitudo maksimum sinyal pemodulasi

m : indeks modulasi AM

ωc : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik)

ωm : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik)

Hubungan antara frekuensi sinyal dalam hertz dengan frekuensi sudut

dinyatakan sebagai:

ω= 2 πf
Gambar di bawah memperlihatkan sinyal informasi (pemodulasi), sinyal pembawa,
dan sinyal termodulasi AM.

Gambar Gelombang Amplitude Modulation

Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan:

Indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen dan dinotasikan

dengan M,

Sampul Gelombang Termodulasi AM


Sampul ini merupakan garis imaginer yang digambar antara nilai-nilai puncak pada

setiapsiklus, memberikan bentuk yang ekivalen dengan bentuk tegangan pemodulasi.

esampul= Vc+ em

= Vc+ Vmsin ωmt


Oleh karena Vm= m Vc maka persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai:

esampul= Vc+ m Vcsin ωmt

= Vc ( 1 + m sin ωmt ) →sampul positif

= - Vc ( 1 + m sin ωmt ) →sampul negatif

1.2. Frequency Modulation (FM)

Frequency Modulation (FM) atau Modulasi Frekuensi adalah teknik pengiriman


informasi yang berbentuk frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang
pembawa yang berfrekuensi tinggi. Jadi pada Modulasi Frekuensi ini, sinyal informasi akan
mengubah frekuensi gelombang pembawanya sedangkan Amplitudonya tetap selama proses
modulasi.

Fase sesaat sinyal FM :


(t) = c + K em(t)

c tidak mempengaruhi proses modulasi

Deviasi frekuensi = f

Kepekaan (sensitivitas) = perubahan frekuensi


perubahan tegangan pemodulasi

Gambar Rangkaian Modulator FM


Persyaratan Modulasi FM
eFM (t) = Ec cos i ; i = sudut sesaat (radian)

= Ec cos [  i.dt] ; i = kecepatan sudut sesaat (rad/dt)

= Ec cos [  2 fi.dt]

= Ec cos [2  (fc + k.em)dt]

= Ec cos [2 fc.t + 2k emdt]

eFM (t) = Ec cos [2 fc.t + k’ emdt] ; k’ = 2k

Jika pemodulasi berupa frekuensi (nada) tunggal

em (t) = EM cos [2 fmt] maka

eFM (t) = Ec cos [2 fc.t + k’  Em cos (2fmt)dt]

eFM (t) = Ec cos [2 fc.t + k’  EM cos (2fmt)dt]

= Ec cos [2 fc.t + sin (2fmt)]

= Ec cos [2 fc.t + sin (2fmt)]

eFM (t) = Ec cos [2 fc.t +  sin (2fmt)]


f
 = indeks modulasi =
fm
8
Ket: Gambar (a) : Sinyal Pembawa
Gambar (b) : Sinyal Permodulasi
Gambar (c) : Sinyal Termodulasi FM

Indeks modulasi FM (mf)

merupakan perbandingan antara deviasi frekuensi maksimum dengan frekuensi sinyal


pemodulasi

mf = δ / fm
dengan :
δ : deviasi frekuensi maksimum

fm : frekuensi maksimum sinyal pemodulasi


mf : indeks modulasi FM

1.3. Phase Modulation (PM)

Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada
saat tertentu. Phase Modulation (PM) atau Modulasi Fasa merupakan suatu teknik modulasi
yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya. Pada
Modulasi Fasa ini, sinyal informasi mengubah fasa gelombang pembawanya sedangkan
Amplitudo gelombang pembawanya tetap (tidak berubah). Teknik modulasi Fasa ini jarang
digunakan karena memerlukan perangkat penerima yang lebih kompleks.
Asumsi em t   Em max cos 2 fm t 

ec t   Ec max cos 2 fc t  c 


Perubahan fase sesaat PM adalah :

 t   c  k e m t

diperoleh gelombang PM :

e t   Ec max cos  t 

 Ec max cos 2 fc t  k Em max cos (2f m t)


Gambar Gelombang Phase Modulation

Anda mungkin juga menyukai