Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

TELEKOMUNIKASI ANALOG DAN DIGITAL


SIMULASI SINYAL MODULASI AMPLITUDO MENGGUNAKAN MATLAB

Oleh:
Dessy Iztamia Shema/41419110101
Retno Bangun Rizki/41419110197

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
SIMULASI SINYAL AM MENGGUNAKAN MATLAB

1. TUJUAN
 Memahami pengertian modulasi amplitudo, pembangkitan AM, dan indeks
modulasi AM.
 Memahami cara menggunakan software MATLAB untuk mensimulasikan sinyal
AM.

2. TEORI PENDAHULUAN

PENGERTIAN MODULASI
Untuk dapat mengirimkan suatu informasi dari suatu perangkat ke perangkat
lainnya yang menggunakan Teknologi Frekuensi Radio, informasi tersebut harus
dimodulasi terlebih dahulu sebelum dipancarkan. Modulasi merupakan proses
mengubah-ubah parameter suatu (sinyal pembawa atau carrier) dengan
menggunakan sinyal yang lain (yaitu sinyal pemodulasi berupa sinyal informasi).
Berdasarkan parameter sinyal yang diubah, modulasi analog dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Modulasi Amplitudo (AM) adalah salah satu teknik Modulasi yang proses
pemodulasian sinyal frekuensi rendah (sinyal informasi) pada frekuensi tinggi
dengan mengubah Amplitudo gelombang frekuensi tinggi (frekuensi pembawa)
tanpa mengubah frekuensinya.
b. Modulasi Frekuensi (FM) adalah teknik pengiriman informasi yang berbentuk
frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang pembawa yang
berfrekuensi tinggi.
c. Modulasi Fasa (PM), merupakan suatu teknik modulasi yang merepresentasikan
informasi sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya.
MODULASI AMPLITUDO
Modulasi amplitudo (Amplitude Modulation, AM) adalah proses
menumpangkan sinyal informasi kesinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian
rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan
simpangan (tegangan) sinyal informasi. Pada jenis modulasi ini amplitudo sinyal
pembawa diubah-ubah secara proporsional terhadap amplitudo sesaat sinyal
pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap selama proses modulasi.
Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh lebih tinggi daripada frekuensi sinyal
pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya merupakan sinyal pada rentang
frekuensi audio (AF, Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz.
Sedangkan frekuensi sinyal pembawa biasanya berupa sinyal radio (RF, Radio
Frequency) pada rentang frekuensi tengah (MF, Mid- Frequency) yaitu antara 300
kHz sampai dengan 3 Mhz.
Gelombang pembawa selalu berbentuk sinusoida dan dapat dinyatakan
dengan persamaan:

𝑒𝑐 (𝑡) = 𝑉𝑐 sin(𝜔𝑐 𝑡 + 𝜃)

Sinyal informasi secara matematis direpresentasikan sebagai:

𝑒𝑚 (𝑡) = 𝑉𝑚 sin(𝜔𝑚 𝑡)

Bila suatu sinyal carrier dimodulasi amplitudo, maka amplitudo bentuk


gelombang tegangan pembawa dibuat berubah sebanding dengan tegangan sinyal
informasi yang memodulasi, sehingga:

Keterangan
ec(t) = Sinyal termodulasi (carrier)
em(t) = Sinyal pemodulasi (informasi)
Vc = Amplitudo gelombang carrier
Vm = Amplitudo sinyal informasi
fc = Frekuensi gelombang carrier
fm = Frekuensi sinyal informasi
ωc = Frekuensi sudut sinyal pembawa (rad/detik) = 2𝜋𝑓𝑐
ωm = Frekuensi sudut sinyal informasi (rad/detik) = 2𝜋𝑓𝑚
m = Indeks modulasi AM
INDEKS MODULASI
Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut indeks
modulasi AM, dinotasikan dengan m. Parameter ini merupakan perbandingan antara
amplitudo puncak sinyal pemodulasi (Vm) dengan amplitudo puncak sinyal pembawa
(Vc). Besarnya indeks modulasi mempunyai rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi
sebesar 0 berarti tidak ada pemodulasian, sedangkan indeks modulasi sebesar 1
merupakan pemodulasian maksimal yang dimungkinkan.
Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan:

Indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen dan dinotasikan dengan M.

𝑉𝑚
𝑀= × 100%
𝑉𝑐

MATLAB
MATLAB adalah singkatan dari Matrix Laboratory. MATLAB merupakan aplikasi
yang banyak digunakan dalam lingkungan komputasi teknik untuk perhitungan
numeric dan visualisasi yang menuntut kinerja tinggi. MATLAB mengintegrasikan
anilisis numeric, perhitungan matriks, serta pemrosesan sinyal dan grafis dalam
penggunaan yang mudah, dimana masalah dan solusi dinyatakan dengan apa yang
tertulis secara matematis, tanpa pemograman tradisional. MATLAB memungkinkan
kita untuk mengekspresikan seluruh algoritma dalam beberapa baris untuk
memecahkan solusi dengan tingkat akurasi yang tinggi hanya dalam beberapa
menit, serta dapat dengan mudah memanipulasi tampilan 3D dalam beragam warna.
MATLAB telah berkembang menjadi sebuah environment pemrograman yang
canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk melakukan tugas pengolahan sinyal,
aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga berisi toolbox yang
berisi fungsifungsi tambahan untuk aplikasi khusus. Di dalam toolbox tersedia
fiturefiture yang biasa digunakan untuk pengolahan sinyal, pengolahan gambar,
design sistem control, sitem simulasi dinamis, sistem identifikasi, jaringan syaraf,
komunikasi panjang gelombang, dan lain lain. MATLAB juga bisa digunakan untuk
menangani sistem linier, non-linier, waktu kontinu, diskrit-waktu, multivariable dan
sistem multirate. MATLAB bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna
dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika fungsi-fungsi built-
in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan pemrograman
yang dibutuhkan tidak terlalu sulit bila Anda telah memilikin pengalaman dalam
pemrograman bahasa lain seperti C, PASCAL, atau FORTRAN.

3. ALAT/BAHAN YANG DIGUNAKAN


 Seperangkat PC/laptop
 Software MATLAB

4. LANGKAH PERCOBAAN
 Langkah pertama adalah kita harus terlebih dahulu membuka aplikasi
Simulator MATLAB. Tunggulah beberapa saat hingga aplikasi berjalan,
memang untuk membuka MATLAB ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit,
dan itu juga tergantung dari spesifikasi PC yang digunakan.
 Akan muncul tampilan awal sebagai berikut:
 Ketik edit. Maka akan mucul layer editor.

Membuat Sinyal Informasi


 Ketik perintah-perintah berikut untuk mensimulasikan sinyal pemodulasi
(sinyal informasi):
%Sinyal Informasi
Am=5; %ampl sinyal informasi
fm=50; %frek sinyal informasi
Tm=1/fm; %periode
t=0:Tm/999:5*Tm;%waktu sampling
ym=Am*sin(2*pi*fm*t); %persamaan sinus untuk sinyal
informasi
figure(1)
subplot(3,1,1); %menghasilkan 3 buah gambar dalam 1 jendela,
untuk jendela 1
plot(t,ym) %plot/menampilkan sinyal ym sebagai fungsi
waktu t
grid on; %menampilkan garis grid
title('Sinyal Informasi') %judul gambar

 Sebelum dijalankan, save file terlebih dahulu.


 Jalankan program dengan mengklik tombol run pada toolbar.

Membuat Sinyal Carrier


 Ketik perintah-perintah berikut untuk mensimulasikan sinyal termodulasi
(sinyal pembawa/carrier):
%Sinyal Carrier
Ac=Am/m; %ampl sinyal carrier
fc=fm*20; %frek sinyal carrier
Tc=1/fc; %periode
yc=Ac*sin(2*pi*fc*t); %persamaan sinus untuk sinyal carrier
subplot(3,1,2); %menghasilkan 3 buah gambar dalam 1 jendela,
untuk jendela 2
plot(t,yc) %plot/menampilkan sinyal yc sebagai fungsi
waktu t
grid on; %menampilkan garis grid
title('Sinyal Carrier') %judul gambar

 Sebelum dijalankan, save file terlebih dahulu.


 Jalankan program dengan mengklik tombol run pada toolbar.

Membuat Sinyal AM
 Ketik perintah-perintah berikut untuk mensimulasikan sinyal modulasi
amplitudo:
%Sinyal Modulasi Amplitudo
y=Ac*(1+m*sin(2*pi*fm*t)).*sin(2*pi*fc*t); %persamaan
gelombang AM
subplot(3,1,3); %menghasilkan 3 buah gambar dalam 1 jendela,
untuk jendela 3
plot(t,y) %plot/menampilkan sinyal yc sebagai fungsi
waktu t
grid on; %menampilkan garis grid
title('Sinyal Modulasi Amplitudo') %judul gambar

 Sebelum dijalankan, save file terlebih dahulu.


 Jalankan program dengan mengklik tombol run pada toolbar.

 Ubah variable m untuk mengubah indeks modulasi.

5. HASIL PERCOBAAN
Sinyal Informasi

Am = 5 volt, Fm = 50 hertz.

Sinyal Carrier

Ac = 5 volt, Fc = 500 hertz


Sinyal Modulasi Amplitudo
m = 0.5

Am = 5 volt, Ac = 10 volt
Ketika 0 < m <1, nilai ini yang terjadi dalam kondisi nyata. Resultan gelombang
semakin terlihat signifikan ketika nilai m mendekati 1.

m=1

Am = 5 volt, Ac = 5 volt
Ketika m =1, merupakan kondisi ideal. Sinyal termodulasi yang paling baik
dihasilkan jika nilai index modulasi adalah 1.

m = 1.5

Am = 10 volt, Ac = 2,5 volt


Ketika m > 1, pada kondisi ini dikatakan terjadi overmodulasi.
Overmodulasi akan menghasilkan distorsi pada sinyal termodulasi, dan envelope
sama sekali berbeda bentuknya dengan sinyal informasi/pemodulasi.
6. KESIMPULAN
 Kondisi index modulasi m=1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi
amplitudo menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi.
 Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi
AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka
daya sinyal termodulasi tidak maksimal. Maka, untuk menghindari
keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang pembawa
termodulasi lebih dari 100 %, maka kita harus dapat membatasi besar-
kecilnya modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara
menentukan nilai index modulasi (m), dan memastikan bahwa amplitudo
sinyal informasi tidak lebih besar dari amplitudo sinyal carrier.
 Dengan software MATLAB kita dapat mensimulasikan gelombang AM
dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai