Agenda
The basics
SDH/SONET
Macam-macam perangkat transmisi
The Basics
Transmitter
Transmitter mengolah sinyal masukan menjadi sinyal yang sesuai dengan
karakteristik kanal transmisi
Pengolhan sinyal meliputi encoding dan modulasi
Transmission Channel
Kanal transmisi adalah suatu media elektral yang menjembatani sumber dan
tujuan
Bisa berupa pasangan kabel, coaxial, radio atau serat optik
Setiap kanal transmisi menyumbangkan sejumlah loss transmisi atau redaman
sehingga daya sinyal akan berkurang seiring bertambahnya jarak
Sinyal juga akan terdistorsi akibat perbedaan redaman yang dialami oleh
komponen-komponen frekuensi sinyal yang berbeda
Sinyal biasanya terdiri dari banyak komponen frekuensi yang mana beberapa
diantaranya teredam ada juga yang tidak teredam. Kondisi ini akan menyebabkan
perubahan bentuk sinyal (distorsi)
Receiver
Penerima mengolah sinyal yang masuk dari kanal transmisi
Proses pada penerima meliputi penapisan (filtering) untuk menghilangkan out-ofband noise, penguatan (amplification) untuk mengkompensasi loss transmisi,
ekualisasi (equalizing) untuk mengkompensasi distorsi), serta demodulasi dan
decoding untuk membalikkan proses yang terjadi di transmiter
Contoh #1
This is baseband transmission
(no modulation involved)
Contoh #2
10
distorsi
12
Kenyataan:
Setiap kanal komunikasi memiliki bandwidth
yang terbatas
Semakin tinggi data rate, durasi pulsa digital
yang digunakan akan semakin pendek
Semakin pendek durasi pulsa, semakin lebar
bandwidth yang digunakan
Ilustrasi
Misalnya kita masukan sebuah pulsa digital
berdurasi T (T = 1ms) ke dalam suatu kanal yang
memiliki sifat seperti lowpass filter ideal dengan
bandwidth B
Pulsa keluaran yang diharapkan
Pulsa keluaran Jika B=2*1/T
Pulsa keluaran Jika B=1*1/T
Pulsa keluaran Jika B=(1/2)*1/T
Pulsa keluaran Jika B=(1/4)*1/T
Kanal Transmisi
dengan Bandwidth B
14
15
Ilustrasi lain
Andaikan kita kirim beberapa pulsa digital untuk kasus yang paling buruk
(bandwidth terkecil) dari yang sudah ditunjukkan pada ilustrasi sebelumnya
Kanal Transmisi
dengan Bandwidth
B = (1/4)*1/T
16
Esensi ilustrasi
Pengiriman sinyal dengan data rate tinggi harus
menggunakan kanal transmisi yang bandwidthnya lebar
Supaya efek ISI tidak terasa
Kanal Transmisi
dengan Bandwidth
B = 2*1/T
17
B r/2
Hubungan antara bandwidth dengan baud rate (yang sudah kita lihat sebelumnya) diturunkan menggunakan
sifat-sifat pulsa sinc
Pulsa sinc memiliki zero crossing pada interval 1/(2W)
Dengan analisa Fourier kita dapat menunjukkan bahwa pulsa sinc tidak memiliki komponen frekuensi yang
lebih tinggi daripada W
Zero crossings
Sifat pulsa sinc yang memiliki zero crossing secara periodik setiap
1/2W (untuk pulsa sinc dengan komponen frekuensi maksimum W)
dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan pulsa berikutnya tepat pada
t = 1/2W
22
(a)
(b)
Kalau gitu....
Naikin aja terus jumlah bit per
simbol agar bit rate transmisi
sebesar mungkin....
26
noise
28
29
30
Contoh:
Misalkan suatu kanal transmisi yang bebas noise memiliki
bandwidth 4 kHz. Maka symbol rate maksimum pada kanal
tersebut adalah r 2B = 8 kbauds
Artinya, kita dapat mengirimkan sampai 8000 sinyal (simbol) per
detik
31
Line Coding
Pada contoh di atas, setiap 2 bit data dikodekan ke dalam 4 level simbol
Jadi bit rate akan menjadi dua kali dari bit baud rate
34
35
NRZ
RZ
AMI
HDB3
CMI
Manchester
Differential Manchester
B8ZS
nBmB
36
37
Unipolar
NRZ-L
Polar
NRZ-L
Unipolar
NRZ-M
Unipolar
NRZ-S
38
Spektrum NRZ
1.2
1
NRZ
0.6
0.4
0.2
2
1.8
1.6
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
-0.2
0.2
0
0
power density
0.8
fT
39
Kelemahan
Bandwidht yang diperlukan dua kali NRZ
Sulit mengambil informasi clock bila ada deretan nol yang panjang
Mengandung komponen DC
40
41
HDB3
42
Berbasis AMI
Digunakan pada transmisis kecepatan tinggi
Bit 1 dikirimkan sesuai dengan aturan AMI yaitu bila ada dua 1
berurutan maka pulsa yang menyatakan keduanya harus berbeda
polaritas
Bit 0 dinyatakan oleh pulsa dengan setengah perioda pulsa
pertama dinyatakan oleh tegangan negatif sedangkan setengah
perioda pulsa berikutnya dinyatakan oleh tegangan positif
Kode CMI memiliki karakteristik berikut:
Menghilangkan spektrum sinyal pada frekuensi yang sangat rendah
Clock dapat direcovery dengan mudah
Bandwidth lebih lebar daripada AMI
43
Manchester
Bit 1 dinyatakan oleh pulsa yang setengah prioda
pertamanya memiliki level high dan setengah perioda sisanya
memiliki level low
Bit 0 dinyatakan oleh pulsa yang setengah perioda
pertamanya memiliki level low dan setengah perioda sisanya
memiliki level high
Jadi setiap bit dinyatakan oleh pulsa-pulsa yang berganti level
pada pertengahan bit
Karakteristik Manchester coding:
Timing recovery mudah
Bandwidth lebar
1
44
Differential Manchester
Setiap bit dinyatakan oleh pulsa-pulsa yang
berubah level di pertengahan bit
Bit 1 dikodekan dengan tidak adanya transisi
level di awal bit
Bit 0 dikodekan dengan adanya transisi level di
awal perioda bit
45
B8ZS
Berbasis AMI
Jika ada 8 nol berurutan dan pulsa sebelumnya
merupakan pulsa positif maka semua nol itu
dikodekan menjadi 000+-0-+
Jika ada 8 nol berurutan dan pulsa sebelumnya
merupakan pulsa negatif maka semua nol itu
dikodekan menjadi 000-+0+ Ada dua pulsa yang melanggar aturan AMI
Data
46
mBnB
Memetakan satu blok informasi yang terdiri dari
m bits ke dalam n bits
n > m ; biasanya n = m+1
Manchester code dapat dilihat sebagai kode
1B2B
4B5B digunakan pada FDDI
8B10b digunakan pada Gigabit Ethernet
64B66B digunakan pada 10G Ethernet
47
Untuk mengetahui
komponen DC pada sinyal
48
Regeneration
52
Pe
Perhatikan bahwa kecepatan keluaran setiap multiplexing tingkat tinggi adalah kira-kira lebih dari
4 kali kecepatan sinyal tributary (bukan tepat 4 kali kecepatan sinyal tributary)
Keluaran setiap level merupakan susunan bit interleaved dari setiap sinyal tributary
Artinya, keluaran setiap hirarki tersusun dari satu bit yang berasal dari tributary 1, satu bit dari tributary 2,
3 , 4, lalu dari tributary 1 lagi dst.
Ingat: pada PDH, kecepatan masing-masing sinyal tributary boleh berbeda sedikit
Oleh karena itu, sebelum dimultiplex, kecepatan masing-masing sinyal tributary harus
disesuaikan agar ketika dimultiplex akan diperoleh kecepatan yang sesuai pada setiap tingkat
Contoh: Kecepatan E-2 adalah 8,448 Mbps (ini tidak sama dengan 4x2,048 Mbps)
Pada keluaran masing-masing multiplexer juga ada informasi batas frame
Justification/stuffing dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah bit justifikasi kepada setiap
tributary
Pada demultiplexer, bit-bit justifikasi ini dihilangkan sehingga rate tributary asli dapat kembali
diperoleh
Kondisi yang sama terjadi pada PDH versi Amerika Utara
56
Kelemahan PDH
Penentuan tributary rate pada proses demultiplexing
harus dilakukan secara bertahap akibat adanya
justification/stuffing
Akhir tahun 80-an telah banyak terpasang serat optik
yang interface optiknya belum distandardkan
Para peneliti menyadari bahwa diperlukan adanya standard baru
yang dapat memenuhi kebutuhan masa depan
Synchronous tributaries
Plesiochronous tributaries
59
60
61
62
63
Modems
Terminal Multiplexers
Add/drop multiplexers
Digital cross-connect systems
Regenerators atau intermediate repeaters
Optical line system
WDM
Optical amplifiers
Microwave Relay System
65
Modems
Merubah sinyal digital menjadi analog dan
sebaliknya
66
Terminal multiplexers
Terminal multiplexer (TM) atau multiplexer
(saja) berfungsi untuk menggabungkan
sinyal digital dengan tujuan memperoleh
bit rate yang lebih tinggi untuk transmisi
berkapasitas tinggi
67
Add/drop multiplexers
Add/drop multiplexers digunakan untuk
mengambil (drop) beberapa kanal dari
aliran data kecepatan tinggi atau untuk
menyisipkan (add) beberapa kanal ke
dalam aliran data berkecepatan tinggi
68
69
72
WDM
Perkembangan teknologi laser semikonduktor telah
dapat menghasilkan laser dengan bandwidth yang
sempit sehingga beberapa sinyal optik dengan panjang
gelombang yang berbeda dapat digabungkan ke dalam
satu serat optik yang sama
Proses multiplexing ini disebut wavelength-division
multiplexing (WDM)
WDM menggunakan optical coupler untuk
menggabungkan sinyal-sinyal optik (WDM multiplexer)
Sedangkan pada WDM demultiplexer digunakan filter
optik untuk memisahkan sinyal-sinyal optik di penerima
WDM dapat meningkatkan kapasitas serat mulai dari 10
sampai 100 kali lipat
73
74
75
Optical Amplifiers
Penguat sinyal optik
Penguatan di lakukan di dalam domain optik
(tidak ada konversi ke eletrik dulu)
76
77
78