Anda di halaman 1dari 54

Peramalan sangat diperlukan untuk membuat

keputusan.
Dalam perencanaan jaringan peramalan digunakan
sebagai dasar perencanaan yang akan menjadi guide
line implementasi.
Ada dua peramalan yang digunakan untuk tujuan
perencanaan jaringan:
peramalan demand
peramalan trafik

2
Pertumbuhan demand dipengaruhi beberapa
factor eksternal dan factor internal.
Factor eksternal :
factor ekonomi
factor social
factor internal
factor pentarifan
strategi marketing

3
Pola pertumbuhan demand :
Phase of starting
Phase of starting atau Phase awal pada phase ini
pertumbuhan demand bersiat linier dan lambat.
Phase of rapid growth
Pada fase ini pertumbuhan demand sangat cepat
Phase of saturation
Pada fase ini pertumbuhan demand cenderung
menurun

4
Metode Makro
metode time series
1. trend linier

y a bx

y = variable tak bebas hasil ramalan


x = variable bebas berupa periode waktu
a,b = konstanta

5
2. trend kuadratis/ parabolik

y a bx cx 2

y = variable tak bebas hasil ramalan


x = variable bebas berupa periode waktu
a,b,c = konstanta

6
3. trend eksponensial

y a.e bx

y = variable tak bebas hasil ramalan


x = variable bebas berupa periode waktu
a,b = konstanta
e =bilangan natural

7
metode regresi
metode ini untuk mengetahui factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya fluktuasi trafik.
1. Regresi Linear
y a bx

y = variable tak bebas hasil ramalan


x = variable bebas berupa periode waktu
a,b = konstanta

8
regresi non linier

y a bx cx 2

y = variable tak bebas hasil ramalan


x = variable bebas berupa PDRB
a,b,c = konstanta

9
untuk mengetahui korelasi antara parameter, maka
dicari koefisien korelasinya, yaitu :

r
x x y y
i i

x x y y
2
2
i i

harga r dari -1<r<1


lrl =1, korelasi penuh
r=0, tidak ada korelasi
r<50%<r, terjadi korelasi

10
Metode Mikro
suatu metode peramalan dengan memproyeksikan kebutuhan telepon di
masa yang akan datang berdasarkan jumlah pelanggan, calon pelanggan
dan bangunan pada saat dilakukan survey.

Langkah-langkah :
tentukan kategori demand
demand residensial
demand bisnis
demand industri
demand fasilitas umum

11
Bagi area peramalan menjadi blok/ grid
grid yaitu bagian yang sama luasnya yang digunakan untuk
memprediksi demand.
Contoh : DKI 26,01 Ha (510 x 510 ) m2
Luar DKI 25,00 Ha (500 x 500 ) m2

Tentukan factor penetrasi (FP)


Faktor penetrasi adalah perbandingan jumlah telepon
dengan bangunan di daerah tersebut untuk setiap
bangunan.

12
Bagi area peramalan menjadi blok/ grid
grid yaitu bagian yang sama luasnya yang digunakan untuk
memprediksi demand.
Contoh : DKI 26,01 Ha (510 x 510 ) m2
Luar DKI 25,00 Ha (500 x 500 ) m2

Tentukan factor penetrasi (FP)


Faktor penetrasi adalah perbandingan jumlah telepon
dengan bangunan di daerah tersebut untuk setiap
bangunan.

13
Faktor Penetrasi
FP0
SIT DT SD
Bangunan
SIT : sambungan induk tersambung
DT : daftar tunggu
SD : supessed demand 5 % (SIT+DT)

Untuk daerah yng belum ada sambungan telepon :

FP
Q DT
Bangunan

Q = hasil survey

14
Prediksi FP untuk tahun yang diramalkan

FPt FP01 r
t

r = laju pertumbuhan demand


FP(t) = factor penetrasi tahun yang diramalkan
FP(0) = factor penetrasi tahun ke 0 ( tahun referensi)

Prediksi jumlah bangunan

yt y0 1 r
2

15
Jumlah demand per grid

jumlah demand per grid FPt yt

Total demand

total demand FPt yt Grid

16
Peramalan trafik digunakan sebagai dasar untuk :
Manajemen planning
Theoretical study dari optimum network
Menentukan jumlah equipment

Peramalan dibedakan dalam tiga periode, yaitu :


periode jangka pendek
periode jangka menengah
periode jangka panjang

Peramalan trafik ada dua yaitu :


peramalan trafik untuk jumlah satuan sambungan
peramalan trafik untuk perencanaan jaringan

17
Peramalan trafik digunakan sebagai dasar untuk :
Manajemen planning
Theoretical study dari optimum network
Menentukan jumlah equipment

Peramalan dibedakan dalam tiga periode, yaitu :


periode jangka pendek
periode jangka menengah
periode jangka panjang

Peramalan trafik ada dua yaitu :


peramalan trafik untuk jumlah satuan sambungan
peramalan trafik untuk perencanaan jaringan

18
Trend method
suatu kuantitas yang diambil dari hasil
pengamatan dalam suatu waktu seri (time seris)
dapat mengikuti suatu pola tertentu dan dicari
perkembangannya untuk waktu yang akan datang
yaitu memperkirakan kecenderungan
perkembangan untuk yang akan datang.
Contoh : Trend garis lurus

19
Statistical demand analysis
dapat dianggap bahwa perkembangan suatu besaran
tertentu (misalnya jumlah pelanggan) mengikuti suatu pola
tertentu misalnya :
tergantung atas jumlah penduduk
standard kehidupan
perkembangan ekonomi dan lain-lain.

Bila beberapa variable mempunyai relasi yang nalar pada


perkembangan telepon, maka variable tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan perkembangannya.

20
Analycal comparison
membandingkan tahap-tahap perkembangan
telekomunikasi. Dianggap bahwa perkembangan
dari suatu Negara (wilayah) akan mengikuti (sama
dengan) perkembangan Negara (wilayah) yang
sudah lebih berkembang.

21
Analycal comparison
membandingkan tahap-tahap perkembangan
telekomunikasi. Dianggap bahwa perkembangan
dari suatu Negara (wilayah) akan mengikuti (sama
dengan) perkembangan Negara (wilayah) yang
sudah lebih berkembang.

22
Individual judgement
ini ditentukan secara pribadi. Peramalan
didasarkan pada pengalaman dan informasi yang
telah dikumpulkan. Tidak ada analisis secara
sistematis yang dibuat.

23
Matriks trafik Jumlah sst tiap Jumlah sst tiap
sekarang sentral sekarang sentral y a d

Peramalan trafik

Matriks trafik
yad

24
Bila data trafik tersedia, maka peramalan trafik bisa
menggunakan metode :
Time Series
Metode ini menentukan trend time series berdasarkan
data sebelumnya. Metode ini antara lain:
Trend linier
Trend quadratic
Eksponensial
logistik

25
Metode Regresi
Global Forecasting dengan pertimbangan local
Simple forecasting untuk pertumbuhan laju trafik poin to
point

Bila data trafik tidak tersedia, maka peramalan trafik


bisa menggunakan metode:
Forecasting total originating trafik
Forecasting long distance outgoing trafik
Forecasting trafik flow antar sentral

26
Untuk mengindetifikasi kebutuhan trafik tiap-tiap sentral, dibuat suatu
matriks yang menggambarkan kondisi trafik dari beberapa tempat yang
berhubungan.
Matrik tersebut disebut matrik trafik
ke
dari
1 . . . . i . . . . j . . . . n O
A(ij) : Trafik dari sentral i ke j
1 A(11) O(1)
A(ji) : Trafik dari sentral j ke i
....

.... A(ii) : Trafik dari sentral lokal i


O(i) : Jumlah trafik originating pada daerah i
i A(ii ) A(ij ) O(i)
T(j) : Jumlah trafik terminating pada daerah j
....

....

j A( ji) A( jj ) O(j)

O(i) T ( j ) A
....
....

i j

A(n1) A(nn) O(n)


n
T T(1) .... T(i) .... T(j) .... T(n)
Total
A

27
Estimasi total trafik
Untuk mengestimasi total trafik dari berbagai
katagori subscriber dihitung dengan rumus :

A(t ) N1 (t ).1 N 2 (t ). 2 ...N n (t ). n

Nn (t) = peramalan jumlah subscriber untuk kategori n


n = trafik pada subscriber dengan kategori n

28
jika tidak mungkin membagi subscriber dalam
kategori-kategori maka total trafik yang akan
datang dihitung dengan rumus :

N (t )
A(t ) A(0)
N (0)

N (t) = jumlah subscriber pada tahun ke t


N (0) = jumlah subscriber pada tahun sekarang
A (t) = jumlah trafik pada tahun ke t
A (0) = jumlah trafik pada tahun sekarang

29
Estimasi point to point trafik
Untuk mengestimasi trafik dari suatu sentral ke
sentral lain, dihitung dengan rumus :
Wi Gi W j G j
Aij (t ) Aij (0)
Wi W j

G = pertumbuhan subscriber pada suatu sentral

N j (t ) N i (t )
Gj Gi
N j ( 0) N i (0)

W = Bobot

30
Metode mendapatkan bobot W :
Metode RAPPS 1

Metode RAPPS 2

Metode Australian Telecom

31
Formula RAPPS 1:

Wi N i (t ) W j N j (t )

Diasumsikan bahwa trafik per subscriber dari


sentral I ke sentral j sebanding dengan jumlah
subscriber pada sentral j

32
Formula RAPPS 2:

Wi N i (t ) 2 W j N j (t ) 2

Diasumsikan bahwa trafik originating dan


trafik terminating per subscriber sangat
kecil

33
Formula Australian Telecom :

N i (0) N i (t ) N j (0) N j (t )
Wi Wi
2 2

persamaan ini diperoleh dari penurunan RAPPS 1. dari substitusi


persamaan tersebut diperoleh:

Aij (t ) Aij (0)



N i (t ). N j (t ) N i (0). N j (0)
Aij (t ) Aij (0).Gi .G j

34
Metode ini digunakan untuk menentukan trafik yang
akan datang dari suatu tempat ke tempat lain atau Aij
dalam matrik trafik. Dengan asumsi :
Beban trafik diketahui
Rencana jumlah trafik originating (jumlah baris) dan trafik
terminating (jumlah kolom) juga telah ditentukan.
Tujuan metode ini adalah mencari konfigurasi beban
trafik terbaik antara 2 sentral.
si
Aij diubah menjadi Aij
so

35
Penyesuaian terhadap baris
aij (t 1)
Aij (t ) . Ai (t )
Ai (t 1)

Penyesuaian terhadap kolom

Aij n 1
Aij n T j t
T j n 1

n = iterasi ke n
Oi(t) = trafik originating sentral i pada tahun ke t ( nilai yang diharapkan)
Tj(t) = trafik terminating sentral j pada tahun ke t ( nilai yang diharapkan)

36
Penyesuaian terhadap baris
aij (t 1)
Aij (t ) . Ai (t )
Ai (t 1)

Penyesuaian terhadap kolom


Aij n 1
Aij n T j t
T j n 1

n = iterasi ke n
Oi(t) = trafik originating sentral i pada tahun ke t ( nilai yang diharapkan)
Tj(t) = trafik terminating sentral j pada tahun ke t ( nilai yang diharapkan)

Note :
Untuk memperoleh konfigurasi yang optimal perlu dilakukan beberapa iterasi. Jika hasil dari
dua iterasi yang berurutan hasilnya sama atau mendekati maka perhitungan bisa dihentikan
dan konfigurasi optimum telah didapat.

37
1. Diketahui, matriks trafik A(0) adalah sbb, Tentukan
A(t) dengan RAPPS

1 2 3 O N(0) N(t)

1 20 50 30 100 1 10000 15000

2 50 30 20 100 2 5000 10000

3 30 20 50 100 3 7500 15000

T 100 100 100 300

38
Penyelesaian
WiGi W j G j N1 (t ) 15.000
Ai (t ) G1 1,5
Wi W j N1 (0) 10.000
N 2 (t ) 10.000
W1 N1 (t ) 15.000 G2 2
N 0 (0) 5000
W2 N 2 (t ) 10.000
N 3 (t ) 10.000
W3 N3 (t ) 15.000 G3 2
N 3 (0) 5000

1,5 . 15.000 1,5 . 15.000 2 . 10.000 1,5 . .15.000


A11 . 20 30 A21 . 50 85
15.000 15.000 10.000 15.000
1,5 . 15.000 2 . 10.000 2 . 10.000 2 . 10.000
A12 . 50 85 A22 . 30 60
25.0000 10.000 10.000
1,5 . 15.000 2 . 15.000 2 . 10.000 2 . 15.000
A13 . 30 52,5 A23 . 20 40
25.000 10.000 15.000

39
Penyelesaian
2 . 15.000 1,5 . 15.000
A31 . 30 52,5
15.000 15.000
2 . 15.000 2 . 10.000
A32 . 20 40
15.000 10.000
2 . 15.000 2 . 15.000
A33 . 50 100
15.000 15.000

Jadi A(t) adalah :

1 2 3 O
1 30 85 52,5 167,5
2 85 60 40 185
3 52,5 40 100 192,5
T 167,5 185 192,5 545

40
2. Pada suatu MEA dengan 2 buah sentral, diketahui trafik
existing sebagai berikut:
trafik internal sentral A = 20 erlang
trafik internal sentral B= 80 erlang
trafik dari sentral A ke sentral B = 40 erlang
trafik dari sentral B ke sentral A = 40 Erlang
Dengan menggunakan kruithoff double factor, hitunglah harga
trafik di atas pada 2 tahun yang akan datang, jika saat yang
diramalkan :
trafik internal sentral A + trafik dari sentral A ke B = 120 erlang
trafik internal sentral B + trafik dari sentral B ke A = 180 erlang
trafik internal sentral A + trafik dari sentral B ke A = 80 erlang
trafik internal sentral B + trafik dari sentral A ke B = 220 erlang
41
Penyelesaian

Trafik tahun ke nol = A(0) Trafik tahun yang diramalkan = A(t)

Dr Dr
A B O A B O
ke ke
A 20 40 60 A ? ? 120
B 40 80 120 B ? ? 180
T 60 120 180 T 80 220 300

42
Langkah pertama :Penyesuaian terhadap baris

Dari hasil perhitungan, didapatkan


Aij n 1
Aij n Oi t
matrik A(1) sbb:
Oi n 1
Dr / ke A B O
A 40 80 120
AAA(1) = 20 x 120 / 60 = 40
AAB(1) = 40 x 120 / 60 = 80 B 60 120 180
ABA(1) = 40 x 180 / 120 = 60 T 100 200 300
ABB(1) = 80 x 180 / 120 = 120 Matrik trafik yang dihasilkan belum sesuai
dengan matrik trafik yang diharapkan
penyesuaian terhadap kolom.

43
Langkah kedua :Penyesuaian terhadap kolom
Dari hasil perhitungan, didapatkan
Aij n 1
Aij n T j t matrik A(2) sbb:
T j n 1
Dr
A B O
ke
AAA(2) = 40 x 80 / 100 = 32 A 32 88 120
AAB(2) = 80 x 220/ 200 = 88 B 48 132 180
ABA(2) = 60 x 80 / 100 = 48
ABB(2) = 120 x 220 / 200 = 132 T 80 220 300

Matrik trafik yang dihasilkan iterasi ke 2


sama denganmatrik trafik yang diharapkan
Iterasi berhenti A(2) = A(t)

44
3. Diketahui, keadaan trafik pada saat ini :


j
1 2 Dan telah direncanakan bahwa pada tahun ke-t :
i
total trafik originating sentral 1 = 45
1 10 20 30 total trafik originating sentral 2 = 105
2 30 40 70 total trafik terminating sentral 1 = 50
total trafik terminating sentral 2 = 100
40 60 100

Hitung :
trafik internal sentral 1 dan 2
trafik dari sentral 1 ke sentral 2
trafik dari sentral 2 ke sentral 1
dengan menngunakan metode kruithof

45
Penyelesaian Iterasi 1, penyesuaian terhadap baris

a11 (0) 10
A11 (1) . A1 (t ) . 45 15
A1 (0) 30
j
i
1 2 A12 (1)
a12 (0)
A1 (0)
. A1 (t )
20
30
. 45 30

1 ? ? 45 a 21 30
A21 (1) . A2 (t ) . 105 45
A2 (0) 70
2 ? ? 105 a 22 40
A22 (1) . A2 (t ) . 105 60
A2 (0) 70
50 100 150
diperoleh matrik :

j
i
1 2
Untuk kolom harga trafik berbeda 1 15 30 45
dengan yang diprakirakan. Selanjutnya
lakukan iterasi terhadap kolom 2 45 60 105

60 90 150

46
Iterasi 2, perkalian kolom Aj(2) didistribusikan
sesuai dengan distribusi kolom hasil iterasi ke 1

a11 (1) 15
A11 (2) A1 (t ) . 50 12.5
A1 (1) 60
j
i
1 2 A12 (2)
a12 (1)
A2 (t )
30
. 100 33,33
A2 (1) 90
1 ? ? 45 a 21 (1) 45
A21 (2) A1 (t ) . 50 37,5
A1 60
2 ? ? 105 a 22 (1) 60
A22 (2) A2 (t ) . 100 66,67
A2 90
50 100 150
diperoleh matrik :

j
i
1 2
Terlihat bahwa pada baris harga trafik 1 12,5 33,33 45,83
masih berbeda dengan yang
2 37,5 66,67 104,17
diprakirakan. Lakukan iterasi lagi
untuk penyesuaian baris 50 100 150

47
Iterasi 3, perkalian baris Aj(3) didistribusikan
sesuai dengan distribusi baris hasil iterasi ke 2

a11 (2) 12,5


A11 (3) . A1 (t ) . 45 12,27
A1 (2) 45,83
j
i
1 2 A12 (1)
a12 (2)
. A1 (t )
33,33
. 45 32,73
A1 (2) 45,83
1 ? ? 45 a 21 (2) 37,5
A21 (1) . A2 (t ) . 105 37,8
A2 (2) 104,17
2 ? ? 105
a 22 (2) 66,67
A22 (1) . A2 (t ) . 105 67,20

A2 (2) 104,17
50 100 150
diperoleh matrik :

j
i
1 2
Terlihat bahwa pada kolom harga trafik 1 12,27 32,73 45
masih berbeda dengan yang
2 37,8 67,2 105
diprakirakan. Lakukan iterasi lagi
untuk penyesuaian kolom 50,07 99,93 150

48
Iterasi 4, perkalian kolom Aj(4) didistribusikan
sesuai dengan distribusi kolom hasil iterasi ke 3
j a11 (3) 12,27
i
1 2 A11 (4)
A1 (3)
A1 (t )
50,07
. 50 12.25

a12 (3) 32,73


1 ? ? 45 A12 (4) A2 (t ) . 100 32,75
A2 (3) 99,93
2 ? ? 105 a 21 (3) 37,8
A21 (4) A1 (t ) . 50 32,75
A1 (3) 50,07
50 100 150
a 22 (3) 67.2
A22 (4) A2 (t ) . 100 67,25
A2 (3) 99.93

diperoleh matrik :
Terlihat bahwa setelah iterasi ke-4, j
jumlah baik yang di baris maupun di i
1 2
kolom sama dengan harga yang 1 12,25 32,75 45
diprakirakan.
2 37,75 67,25 105
Aij (t ) Aij (4)
50 100 150

49
4. Jelaskan metode Kruithoff, Terapkan pada kasus
berikut
Matriks trafik sekarang matriks trafik yang akan datang

1 2 3 1 2 3
1 15 7 22 1 ? ? 30
2 11 20 31 2 ? ? 40
3 12 17 29 3 ? ? 35
23 32 27 82 28 38 39 105

50
Penyelesaian
Iterasi 1 Iterasi 2
1 2 3 O 1 2 3 O
1 20,5 9,5 30,0 1 19,0 10,5 29,5

2 14,2 25,8 40,0 2 13,9 28,5 42,3

3 14,5 20,5 35,0 3 14,1 19,0 33,2

T 28,7 41,0 35,4 105,0 T 28,0 38,0 39,0 105,0

Iterasi 3 Iterasi 4
1 2 3 O 1 2 3 O
1 19,3 10,7 30,0 1 18,6 11,1 29,7

2 13,1 26,9 40,0 2 13,1 27,9 41,0

3 14,9 20,1 35,0 3 14,9 19,4 34,3

T 28,0 39,4 37,6 105,0 T 28,0 38,0 39,0 105,0

51
Penyelesaian
Iterasi 5 Iterasi 6
1 2 3 O 1 2 3 O
1 18,8 11,2 30,0 1 18,5 11,4 29,9

2 12,8 27,2 40,0 2 12,8 27,6 40,4

3 15,2 19,8 35,0 3 15,2 19,5 34,7

T 28,0 38,6 38,4 105,0 T 28,0 38,0 39,0 105,0

Iterasi 7 Iterasi 8
1 2 3 O 1 2 3 O
1 18,6 11,4 30,0 1 18,5 11,5 30,0

2 12,6 27,4 40,0 2 12,6 27,5 40,2

3 15,4 19,6 35,0 3 15,4 19,5 34,9

T 28,0 38,2 38,8 105,0 T 28,0 38,0 39,0 105,0

52
Penyelesaian
Iterasi 9 Iterasi 10
1 2 3 O 1 2 3 O
1 18,5 11,5 30,0 1 18,5 11,5 30,0

2 12,6 27,4 40,0 2 12,6 27,5 40,1

3 15,4 19,6 35,0 3 15,4 19,5 35,0

T 28,0 38,1 38,9 105,0 T 28,0 38,0 39,0 105,0

Iterasi 11 Iterasi 12
1 2 3 O 1 2 3 O
1 18,5 11,5 30,0 1 18,4 11,5 30,0

2 12,6 27,4 40,0 2 12,6 27,5 40,0

3 15,4 19,6 35,0 3 15,4 19,6 35,0

T 28,0 38,1 38,9 105,0 T 28,0 38,0 39,0 105,0

53

Anda mungkin juga menyukai